You are on page 1of 24

1

LAPORAN AKHIR PENGENALAN LAPANGAN PERSEKOLAHAN I

DI SMKN 1 SRAGEN TAHUN 2022

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN KEGIATAN


KEAGAMAAN DI SMKN 1 SRAGEN PADA PTM DENGAN METODE
SHIFT DI MASA PANDEMI VIRUS COVID – 19

Disusun oleh:

NO NAMA NIM PRODI

1 Muhammad Rafli Umam G000204122 PAI


2 Faisa Rafi Ramadhan G000204207 PAI
3 Rizky Firda Arvita G000204077 PAI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

SURAKARTA

2022
2

HALAMAN PENGESAHAN

1. Identitas Sekolah
a. Nama Sekolah : SMKN 1 SRAGEN
b. Web Sekolah : https://smkn1sragen.sch.id
c. Alamat Sekolah : Jl. Ronggowarsito, Sragen Wetan, Sragen
d. Kecamatan : Sragen
e. Kabupaten : Sragen
f. Kepala Sekolah : Ir. Taryono, M.T.
2. TIM Pelaksana Kegiatan : 3 orang
No Nama Mahasiswa NIM Prodi Keterangan
1 Muhammad Rafli Umam G000204122 PAI Ketua
2 Faisa Rafi Ramadhan G000204207 PAI Anggota
3 Rizky Firda Arvita G000204077 PAI Anggota

Sragen, 20 Maret 2022

Dosen Pembimbing Ketua Kelompok,

(Dr. Mohammad Ali, M.Pd.) (Muhammad Rafli Umam)


NIDN. 0628117301 NIM. G000204122

Menyetujui Kepala Sekolah,


Pengelola PLP/Pimpinan FKIP

(Muhammad Fahmi Johan Syah, M.Pd.) (Ir. Taryono, M.T.)


NIDN. NIP.
3

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
DAFTAR TABEL..................................................................................................4
ABSTRACT............................................................................................................5
PENDAHULUAN...................................................................................................6
METODE................................................................................................................8
HASIL PEMBAHASAN........................................................................................9
HASIL PENELITIAN...........................................................................................9
SIMPULAN..........................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................19
LAMPIRAN-LAMPIRAN..................................................................................20
4

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN KEGIATAN


KEAGAMAAN DI SMKN 1 SRAGEN PADA PTM DENGAN METODE
SHIFT DI MASA PANDEMI VIRUS COVID – 19

Muhammad Rafli Umam1, Faisa Rafi Ramadhan2, Rizky Firda Avita3


Universitas Muhammadiyah Surakarta
rafliumam@gmail.com, rafiezers@gmail.com, duatigamaret9@gmail.com

Abstrak
The spread of the corona virus occurred in various areas in Sragen. This
has an impact on education, especially in the learning process that changes from
face-to-face learning to a shift learning system. The problem studied in this
research is how the impact of the shift learning system for Islamic religious
education subjects and religious activities for students at SMKN 1 Sragen. The
purpose of this study is to describe how the impact of the Shift Learning system
for students in Islamic religious education subjects and religious activities at
SMKN 1 Sragen. In this study we used a combination of research methods in the
form of qualitative research methods and survey research. The results of the first
study that the implementation of Shift learning in history subjects using the Shift
system, namely face-to-face learning between teachers and students but the
number of students is arranged into two groups, the first group is required to
come to school to take part in teaching and learning in class while the second
group completes assignments at home until it is their turn again . The shift
learning process in class uses the lecture method by explaining the material listed
in the lesson plans by the teacher, after that assigning assignments to students in
the form of the material being taught. Of all that has been explained, it certainly
has positive and negative impacts when it takes place in Shift learning, namely
from both teachers and students, of course, all components in learning will
facilitate the Shift learning process and can achieve the expected learning
objectives.

Keywords: implementation, learning method, religious activities, Islamic


education, shift learning
5

Abstrak
Meluasnya penyebaran virus corona terjadi di berbagai daerah di
Kabupaten Sragen. Hal ini berdampak bagi pendidikan khususnya dalam proses
pembelajaran yang berubah dari pembelajaran tatap muka menjadi sistem
pembelajaran Shift. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah Bagaimana
dampak sistem Pembelajaran Shift Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan
kegiatan keagamaan bagi Peserta didik di SMKN 1 Sragen. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mendeskripsikan bagaimana dampak sistem Pembelajaran Shift bagi
Peserta didik dalam Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan kegiatan
keagamaan di SMKN 1 Sragen. Dalam penelitian ini kami menggunakan metode
penelitian kombinasi berupa metode penelitian kualitatif dan penelitian survei.
Hasil penelitian Pertama penyelenggaraan pembelajaran Shift pada mata pelajaran
sejarah menggunakan sistem Shift yaitu pembelajaran tatap muka antara guru dan
peserta didik namun diatur jumlah peserta didiknya menjadi dua kelompok,
kelompok pertama diwajibkan datang kesekolah mengikuti belajar mengajar
dikelas sedangkan kelompok kedua menyelesaikan tugas dirumah sampai giliran
mereka lagi. Proses pembelajaran Shift di kelas menggunakan metode ceramah
dengan menjelaskan materi yang tertera di RPP oleh guru, setelah itu memberikan
tugas kepada peserta didik berupa materi yang diajarkan. Dari semua yang telah
dijelasakan tentunya memiliki dampak positif dan negatif ketika berlansungnya
dalam pembelajaran Shift yaitu baik dari guru maupun peserta didik tentunya
semua komponen dalam pembelajaran akan memperlancar proses pembelajaran
Shift serta dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Kata Kunci: implementasi, metode pembelajaran, kegiatan keagamaan,


pendidikan agama islam, pembelajaran shift
6

Pendahuluan
Penyebaran virus corona yang begitu cepat dan meluas menyebabkan
beberapa sekolah yang ada di Indonesia harus melakukan pembelajaran jarak jauh
atau online. Banyak aktivitas yang melibatkan kumpulan orang-orang kini mulai
dibatasi karena adanya penyebaran visrus ini seperti: bersekolah, bekerja,
beribadah dan lain sebagainya. Pemerintah sudah mengimbau untuk bekerja,
belajar, dan beribadah dari rumah untuk menekan angka pasien yang terpapar
covid-19.

Setelah kita melihat dari berbagai segi aspek, pembelajaran yang paling
efektif adalah belajar langsung dalam kelas/tatap muka. Karena jika pembelajaran
hanya menggunakan via online atau daring memang sangat berdampak bagi
peserta didik. Dampak tersebut dapat dilihat dari mahasiswa yang berkesempatan
untuk terjun langsung dalam mengajar peserta didik melalui via daring. Tak
jarang dari sebagian peserta didik yang memberikan keluhan terhadap dampak
pembelajaran via daring ini, baik dari segi pengajaran yang kurang di pahami,dan
pemborosan kuota.
Akan tetapi, berbeda dari sekolah lain beberapa sekolah yang berada di
kabupaten Sragen sudah terlebih dahulu memulai pembelajaran dengan metode
tatap muka, sesuai dengan perintah Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni
Sukowati yang mana telah mengatakan bahwasannya pelaksanakan simulasi
pembelajaran tatap muka di sekolah pada akhir Maret 2021. "Kita mulai April
2021 (PTM). Akhir bulan ini simulasi," kata Yuni kepada wartawan, Rabu
(24/3/2021). Tentunya harus mematuhi ketentuan-ketentuan yang telah di
tetapkan oleh pemerintah kabupaten sragen : (1) Penyelenggaraan pembelajaraan
KBM Tatap muka harus memperhatikan protocol Kesehatan; (2) Satuan
pendidikan supaya menjalin komunikasi dengan stakeholder terkait (komite
sekolah, pemerintah desa/kecamatan, puskesmas dll), Yang mana kemudian
pembelajaran tatapmuka telah dilaksanakan pada September lalu.1

Namun baru baru ini terjadi kasus lonjakan varain baru Covid – 19 yang
mana membuat Kebijakan itu dilakukan menyusul lonjakan kasus Covid-19 yang
terus terjadi di Bumi Sukowati dalam beberapa waktu terakhir. Yangmana
membuat status Kabupaten Sragen kembali naik ke posisi PPKM level 3. Kepala
Disdikbud Sragen, Suwardi mengatakan dengan kondisi PPKM level 3 saat ini,
pembelajaran tatap muka memang masih tetap berjalan namun dikurangi potensi
kerumunan. "Kalau PTM tetap jalan tapi 50 persen. Jadi anak-anak masuk
separuh-separuh. Kita buat dua shift, yang 50 persen pagi selang satu jam kita
masukkan 50 persen shift kedua," paparnya, Senin (7/2).2

1
https://regional.kompas.com/read/2021/03/24/133530878/63-sekolah-di-zona-hijau-covid-19-di-sragen-
gelar-ptm-april-2021 Diakses pada 20 maret 2022 pukul 19.30
7

Maka dari itu kepala sekolah SMKN 1 Sragen memberi arahan kepada
seluruh jajaran guru untuk melaksanakan system belajar yang baru untuk saat ini
dan mensosialisasikan nya kepada para murid agar melaksanakan pembelajaran
shift ( 50% Jam pagi dan 50% Jam siang )
Topik-topik dalam artikel ini penting dan menarik untuk diketahui dan
dibahas karena penerapan pembelajaran tatap muka terbatas, tidak seperti
penerapan pembelajaran tatap muka konvensional sebelumnya. Bertahannya
perubahan tersebut jelas membutuhkan persiapan dan adaptasi terhadap kebiasaan
baru yang diterapkan oleh anak, guru, orang tua bahkan lembaga pendidikan.
Adopsi kebiasaan baru dilakukan agar pembelajaran tatap muka terbatas lancar,
aman, nyaman, dan proses pembelajaran tetap efektif. Pembaruan isi artikel ini
dimaksudkan untuk memberikan gambaran dan kesimpulan tentang keterbatasan
pembelajaran tatap muka terbatas dengan metode kelompok dan metode yang
digunakan oleh guru pendidikan agama Islam selama pandemi COVID 19,
khususnya untuk SMA Negeri 1 Sragen.

Proses pembelajaran dimasa pandemi ini atau penyebaran (Covid-19)


Menggunakan pembelajaran Shift bertujuan untuk mencapai tujuan yang
diharapkan, proses pembelajaran Shift merupakan pembelajaran tatap muka di
kelas namun dibagi peserta didiknya menjadi dua kelompok, seperti kelompok
pertama diwajibkan hadir di kelas pada pukul 07.00 hingga 11.30 pagi, sedangkan
kelompok kedua diwajibkan hadir di kelas pada pukul 11.45 hingga 15.30 sore.
Proses pembelajaran Shift pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di
SMKN 1 Sragen berjalan dengan lancar sesuai dengan panduan RPP dan Silabus.
Metode yang digunakan dalam pembelajaran Shift menggunakan metode
ceramah, tanya jawab dan juga tugas. Metode ceramah ini dilakukan oleh guru
dengan cara menjelaskan materi yang ingin disampaikan di dalam kelas setelah itu
peserta didik menyelesaikan tugas yang diberikan3, tetapi dalam proses
pelaksanaannya terdapat kendala dari guru maupun peserta didik. Dari peserta
didik susah memahami dengan jelas materi yang diberikan oleh guru di kelas,
karena ada beberapa murid yang masih nyaman dengan pembelajaran daring
sehingga masih bermalas-malasan untuk belajar di kelas. Serta kendala guru yang
masih mencoba beradaptasi dan selalu merubah metode dan aturan pembelajaran
karena terdapat kendala yaitu pada setiap satu pekan itu jadwal nya berganti-ganti
dan penerapan pembelajaran tatap muka yang tadi nya 100 % di rubah menjadi
50% hingga 25% yang mana pada akhir nya guru memberikan pembahasan materi
yang sekiranya penting untuk di sampaikan karena terbatas nya waktu, dan juga
guru ketika menjelaskan materi pelajaran PAI kepada peserta didik, namun hanya
sebagian yang memahaminya, sehingga guru harus mengulangi kembali materi itu
2
https://www.gatra.com/news-537606-Pendidikan-di-sragen-sekolah--dua-shift-peserta-didik-
dikurangi-.html Diakses pada 20 maret 2022 pukul 19.50

3
Yusuf, Toyar dan Syaiful Anwar. 1995. Metodologi Pengajaran Agama. Jakarta hlm 49.
8

kepada peserta didik yang belum memahaminya, membuat waktu habis hanya
menjelaskan materi saja.
Kegiatan keagamaan yang telah berjalan di SMK N 1 Sragen sejak
sebelum pandemi ada 4 kegiatan yaitu berupa: Tausiyah singkat, Tahsin Al
Quran, Hadroh, Ratoeh Jaroeh. Namun dikarenakan kegiatan- kegiatan tersebut
telah dibatasi dan saat ini kegiatan yang sedang berjalan yaitu Hadroh dan Ratoeh
Jaroeh.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, penelitian kualitatif adalah
metode penelitian yang berlandas pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk
meneliti kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawan penelitian eksperimen)
dimana peneliti sebagai instrument kunci, menyajikan data-data dalam bentuk
kata-kata atau gambar serta tidak menekankan angka, melakukan analisis data.
Metode penelitian kualitatif menggunakan analisis berdasarkan data-data fakta
yang ditemukan di lapangan (Sugiyono, 2015). Sedangkan pengumpulan data
yang kami lakukan adalah observasi dan wawancara berbagai sumber.

Metode Penelitian

Dalam penelitian ini kami menggunakan metode penelitian kombinasi


berupa metode penelitian kualitatif dan penelitian survei. Moleong dalam
(Herdiansyah, 2012) menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian
yang bertujuan untuk memahami fenomena apa yang dialami oleh subjek
penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain.
Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk menggali
masalah dalam studi kasus, dengan cara mengorganisasikan data yang telah
terkumpul

Angket atau kuesioner adalah teknik pengumpulan data melalui formular-


formulir yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara tertulis pada
seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan
dan informasi yang diperlukan oleh peneliti (Mardalis: 2008: 66) Penelitian ini
menggunakan angket atau kuesioer, daftar pertanyaannya dibuat secara 28
berstruktur denan bentuk pertanyaan pilihan berganda (multiple choice questions)
dan pertanyaan terbuka (open question). Metode ini digunakan untuk memperoleh
data tentang persepsi desain interior dari responden.4

4
https://www.statistikian.com/2012/10/penelitian-kualitatif.html#:~:text=Menurut%20Sugiyono
%20(2011)%2C%20metode,sampel%20sumber%20data%20dilakukan%20secara Diakses pada 20 maret
pukul 22.11
9

Hasil dan Pembahasan

Pengertian Pembelajaran.
Pembelajaran berhubungan erat dengan pengantar, belajar dan mengajar.
Belajar mengajar dan pembelajaran, terjadi bersama belajar dapat terjadi tanpa
guru atau tanpa kegiata mengajar dan pembelajaran formal lain, sedangkan
mengajar meliputi segala hal yang guru lakukan dalam kelas. Menuut Oemar
Malik mendefinisikan pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun
meliputi unsur- unsur manusiawi, material fasilitas perlengkapan dan prosedur
yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran.5

Sedangkan Menurut Dimyati dan Mujiono pembelajaran adalah proses


interaksi pengajar dengan siswa sebagai pelajar interaksi tersebut meliputi
operasional dan kurikulum atau garis-garis belajar program pengajaran.

Jadi dapat disimpulkan pembelajaran adalah suatu aktifitas yang dengan


sengaja untuk memodifikasi berbagai kondisi yang diarahkan untuk tercapainya
suatu tujuan kurikulum. Dalam pembeljaran kondisi atau situasi yang
mengmumkan terjadinya proses belajar harus dirancang dan dipertimbangkan
terlebih dahulu oleh guru. Kegiatan ini melibatkan siswa untuk belajar dengan
cara lebih efektif dan efisien.6

Metode Pembelajaran
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Metode merupakan cara kerja
yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai
tujuan yang ditentukan. Metode merupakan upaya yang digunakan utuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Fred Percival dan Henry Ellington
(1984) adalah cara umum untuk menyampaikan pelajaran kepada peserta didik
atau mempraktikkan teori yang telah dipelajari dalam rangkamencapai tujuan
belajar.
Berukut Metode pembelajaran PAI yang digunakan pada SMKN 1 Sragen:
 Metode ceramah dan dongeng, metode yang bisa dikatakan tradisional karena
sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara
guru dan anak didik dalam proses belajar bengajar. Meski metode ini lebih
banyak menuntut keaaktifan guru kepada anak didik.
 Metode tugas belajar, Pemberian tugas merupakan suatu pekerjaan yang
harus diselesaikan. Penggunaan metode tugas untuk melatih siswa untuk
5

6
Hamalik Oemar. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta hlm 59 – 61
10

belajar mengerjakan tugas sehinga siswa diharapkan memperoleh suatu hasil,


perubahan tinkah laku tertentu sesuai dengan tujan yang telah ditentukan.
 Metode tanya jawab, suatu cara penyajian bahan pelajaran melalui
bentukpertanyaan yang perlu dijawab oleh anak didik. Metode tanya jawab
dapat digunakan bila guru ingin meninjau bahan pelajaran yang lampau serta
melatih daya pemikiran siswa sehingga dapat mengambil kesimpulan yang
baik dan tepat.
 Metode Joyfull Learning, suatu proses pembelajaran yang membuat peserta
didik senang dalam proses pembelajaran, tidak membosankan dan membuat
pembelajaran itu lebih bermakna. Yangmana membuat siswa aktif dan
membuat suasana kelas tidak menjadi jenuh dan membosankan. 7

Pak Ifo mengatakan bahwasannya saat ini di berbagai negara sedang


dalam pengembangkan Joyful Learning dan Meaningful Learning, yangmana
dengan menciptakan kondisi pembelajaran sedemikian rupa akan membuat siswa
menjadi lebih betah di kelas karena pembelajaran yang dijalani menyenangkan
dan bermakna. Penggunaan metode pembelajaran ini akan membantu guru dan
siswa untuk bersikap kreatif, berpikir kritis, memiliki kepekaan, serta lebih
mempertajam daya pikir dan imajinasi siswa.

Strategi pembelajaran Joyful Learning harus memiliki konsep bahwa


pembelajaran yang dilakukan harus berpusat pada peserta didik dan bersifat
menyenangkan, sehingga selama proses pembelajaran berlangsung peserta didik
diarahkan untuk dapat terlibat aktif dan memegang peran penting dalam
pembelajaran yang telah direncanakan oleh guru. Selain itu, dua unsur tersebut
harus ada dalam strategi pembelajaran ini karena dapat menjadikan suatu motivasi
positif kepada peserta didik untuk dapat belajar secara mandiri dan tanpa beban.
Adanya rasa menyenangkan dalam model pembelajaran ini dapat menjadikan
siswa memiliki dorongan untuk selalu ingin tahu dan berusaha mencari tahu. 8

Untuk mengahasilkan data di SMK Negeri 1 Sragen maka kami


melakukan observasi lapangan, wawancara dengan objek penelitian, dan
dokumentasi. Objek penelitian dalam penelitian ini dibagi menjadi dua macam, 1.
Objek penelitian Pendukung, yaitu Guru PAI. 2. Objek penelitian Utama yaitu
sebagian peserta didik kelas X, XI dan XII SMK Negeri 1 Sragen

1. Guru Mata Pelajaran PAI


7
Muhaimin.1996. Strategi Belajar Mengajar, Surabaya hlm 78 - 79

8
Nur Rahmah Maulidia, pengaruh penerapan strategi joyfull learning terhadap hasil belajar IPS siswa kelas
III SD Inperes Andi Tonro Kecamatan Tamalakate kota Makassar, ( Jurnal Skripsi Univ Muhammadiyah
Makasar, 2018)
11

Tabel Hasil Wawancara Dengan Guru PAI

No Pertanyaan Jawaban
1. Bagaimana upaya bapak untuk Kami sendiri masih kesulitan dalam
meningkatkan pembelajaran menerapkan PTM di masa pandemic saat ini,
pai pada masa new normal ini? kami mencoba beradaptasi dan selalu
merubah metode dan aturan pembelajaran
karena terdapat kendala yaitu pada setiap
satu pekan itu jadwal nya berganti-ganti dan
penerapan pembelajaran tatap muka yang
tadi nya 100 % di rubah menjadi 50% hingga
25%. Yang mana pada akhir nya kami
memberikan pembahasan materi yang
sekiranya penting untuk di sampaikan karena
terbatas nya waktu.
2. Apakah bapak memiliki Saya menerapkan bahwasannya di awal
metode tersendiri yang mana saya mencari mood dan perhatian anak-anak
membuat peserta didik tertarik terlebih dahulu seperti memberikan sebuah
dalam pembelajaran PAI new cerita / kisah terkait dengan bab yang akan
normal ini? saya sampaikan sehingga membuat para
siswa penasaran dan mulai memperhatikan
penjelasan materi dari saya, namun tidak
100% para siswa di kelas memperhatikan,
ada beberapa siswa yang masih kurang
memperhatikan yang mana saya rasa masih
terbawa dengan suasana rumah dan
pembelajaran secara daring.
12

3. Apakah ada Perbedaan metode “Perbedaan PTM secara luring dengan


belajar yang Bapak terapkan daring yaitu dilaksanakan secara online di
sebelum dan sesudah pandemi? rumah masing-masing dengan meggunakan
media meet, mekanisme nya kami langsung
melakukan KBM dengan 4 kelas sekaligus
dengan bersamaan, kemudian untuk asbsensi
dan tugas kami bekoordinasi dengan ketua
kelas masing-masing, dan untuk kendala
yang kami alami selama pembelajaran
daring yaitu pada kekuatan sinyal gadget
setiap siswa yang tidak semua tempat dapat
menjalankan meet dengan lancar bahkan ada
yang sampai tidak hadir di karenakan
kendala tidak adanya sinyal di daerah
tersebut, semua kendala tersebut nantinya
akan kami koordinasikan dengan wali kelas
masing-masing.

4 Kendala apa yang sering Bapak Perbedaan PTM secara luring dengan daring
dapati pada pembelajaran new yaitu dilaksanakan secara online di rumah
normal, dan apa solusinya? masing-masing dengan meggunakan media
meet, mekanisme nya kami langsung
melakukan KBM dengan 4 kelas sekaligus
dengan bersamaan, kemudian untuk asbsensi
dan tugas kami bekoordinasi dengan ketua
kelas masing-masing, dan untuk kendala
yang kami alami selama pembelajaran
daring yaitu pada kekuatan sinyal gadget
setiap siswa yang tidak semua tempat dapat
menjalankan meet dengan lancar bahkan ada
yang sampai tidak hadir di karenakan
kendala tidak adanya sinyal di daerah
tersebut, semua kendala tersebut nantinya
akan kami koordinasikan dengan wali kelas
masing-masing.
13

2. Peserta Didik Kelas X


Table Hasil Wawancara dengan Peserta Didik kelas 10
N Pertanyaan Jawaban
o
1. Bagaimana suasana Pembelajaran agama Islam di kelas amat
pembelajaran Pendidikan menyenangkan, guru selalu memberikan
Agama Islam di kelas? penjelasan-penjelasan mengenai materi yang
disampaikan.

2. Apakah materi yang di Materi yang disampaikan mudah diterima dan


ajarkan sudah mencukupi dipahami oleh siswa, dalam penyampaian
dan mudah di pahami? materi sudah cukup jelas.

3. Adakah kendala yang Alhamdulillah tidak ada kendala yang kami


kalian alami ketika alami yang mengkibatkan belajar kami
pembelajaran dimulai terhambat ketika kelas dimulai sampai kelas
sampai selesai? Dan jika selesai.
ada kendala apa solusi
yang akan anda lakukan?
4. Adakah pesan dan kesan Kesan : Belajar ketika tatap muka lebih
yang ingin disampaikan? menyenangkan dan lebih mudah di pahami,
bisa secara langsung shating-sharing dengan
bapak/ibu guru secara langsung, serta dapat
bertemu dengan teman-teman, tapi sayangnya
masih terbagi menjadi sif pagi dan sif siang
dan terkadang suasana di kelas tidak kondusif,
proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan
efisien.
Pesan : semoga pembelajaran tatap muka
tetap berlanjut
14

3. Peserta Didik Kelas XI


Table Hasil Wawancara dengan Peserta Didik kelas 11

No Pertanyaan Jawaban
1. Apakah pembelajaran Sangat menyenangkan sekali, gurunya
yang diajarkan sangat sabar dalam menyampaikan
membosankan? materi,teman teman juga membuat suasana
menjadi menyenangkan dan materi yang
disampaikan oleh Bpk/Ibu Guru mudah
saya dipahami.

2. Adakah kendala yang Tidak ada kendala sama sekali.


kalian alami ketika
pembelajaran dimulai
sampai selesai?
3. Adakah pesan dan Alhamdulillah pada akhirnya kami dapat
kesan yang ingin melakukan pembelajaran tatap muka
disampaikan? setalah sekian lama, Saya sangat senang
sekali karena bisa berkenalan secara
langsung kepada BPK/Ibu guru & teman
teman. Saya juga tidak perlu bersusah
payah mencari sinyal (jaringan) untuk
tetap mengikuti pembelajaran dan materi
yang disampaikan. Jika pun ada materi
yang kurang dipahami kami dapat bertanya
secara langsung kepada BPK/Ibu guru.

4. Peserta Didik Kelas XI


Table Hasil Wawancara dengan Peserta Didik kelas 12

No Pertanyaan Jawaban
15

1. Apakah pembelajaran Cara mengajar tidak


yang diajarkan membosankan,menyenangkan,dan
membosankan? materinya dapat dipahami dengan
mudah

2. Adakah kendala yang Kadang kuotanya kehabisan buk,susah


kalian alami ketika sinyal juga,aplikasi yang digunakan
pembelajaran dimulai kadang trouble.
sampai selesai?
3. Adakah pesan dan kesan Kesan : Alhamdulillah pada akhirnya
yang ingin disampaikan? kami dapat melakukan pembelajaran
tatap muka setalah sekian lama, Saya
sangat senang sekali karena bisa
berkenalan secara langsung kepada
BPK/Ibu guru & teman teman. Saya
juga tidak perlu bersusah payah
mencari sinyal (jaringan) untuk tetap
mengikuti pembelajaran dan materi
yang disampaikan. Jika pun ada materi
yang kurang dipahami kami dapat
bertanya secara langsung kepada
BPK/Ibu guru.
Pesan : Semoga pembelajaran tatap
muka ini tidak diberhentikan lagi dan
tetap menaati protokol kesehatan yang
berlaku selama masa pandemi ini.

Dari beberapa peetanyaan juga pernyataan diatas bahwa peserta didik tidak
mengalami kesulitan dalam memahami materi yang disampaikan di kelas, mereka
merasa senang dan nyaman ketika materi disampaikan dengan metode
pembelajaran yang diterapkan yaitu dengan metode pendekatan joyful learning.
Memberikan sebuah cerita yang berhubungan dengan bab yang berkaitan dan
memberikan pertanyaan yang Membuat Siswa Penasaran. Siswa akan
memperhatikan ketika mereka menemukan sesuatu yang membangkitkan rasa
ingin tahu mereka. Jika Anda bercerita tentang materi sebelum kelas untuk
melihat apa yang dikatakan, jika Anda mengajukan pertanyaan yang memicu rasa
ingin tahu siswa, siswa akan penasaran, sehingga mereka akan mendengarkan apa
yang dikatakan guru.

Kendala atau hambatan yang dialami peserta didik di SMK Negri 1 Sragen
ini sama halnya yang dialami oleh siswa siswi pada sekolah lain yaitu mengenai
16

kurangnya jam pelajaran di kelas yang membuat setiap mata pelajaran harus
mengejar materi dan mempercepat penjelasan, sehingga mempuat para siswa
terbebani dengan banyak nya materi dan tugas-tugas yang harus di kejar ketika di
luar sekolah, dan sementara rata rata peserta didik di SMK 1 Sragen ini memang
berasal dari kalangan menengah kebawah dan untuk diadakannya pembelajaran
tatapmuka secara bergantian dengan menerapkan pembagian shift pagi dan shift
siang atau dalam pelaksanaan ini setidak nya ada kendala yang dihadapi adalah
menjaga jarak antar sesama teman, Hal ini disebabkan mereka yang mendapat
kesempatan bertemu dan mengobrol bersama, namun saat ini masih dibatasi.

Kelas 10
Menurut pak Ivo selaku guru PAI di SMKN 1 Sragen mengenai suasana di
kelas 10 “Anak anak dari kelas 10 ini masih sangat aktif dan responsif ketika
kegiatan belajar mengajar di kelas mungkin karena mereka juga pertama yaitu
peralihan dari SMP ke SMK yang dimana semangat belajar mereka masih sangat
tinggi intinya mereka juga masih suasana di SMP dalam karakternya,masih manut
dan masih bisa diatur dengan baik cenderung lebih tertib namun adakalanya
mereka di kelas kadang kehilangan konsentrasi di tengah pelajaran”.
Anak kelas 10 pada masa awal pelajaran mereka masih aktif dalam
mengikuti dan menyimak penjelasan dari guru PAI namun di saat pertengahan
materi yang mulai memasuki materi yang lebih mendalam yang mana
memerlukan perhatian penuh mereka mulai kehilangan konsentrasi mereka.

Kelas 11.
Anak kelas 11 menurut beliau “ kalau anak – anak kelas 11 di sini saya
kira tidak ada kendala yang terlalu berdampak buruk, karena menurut mereka
suasana di kelas di rasa mereka sudah menyenangkan dikarenakan mereka sudah
beradaptasi dan nyaman berada di sekolahan maupun di kelas, dan mereka cukup
aktif dan memperhatikan namun terkadang ada beberapa obrolan dan candaan
kecil di antara mereka.”

Kelas 12
Anak Kelas 12 menurut beliau mengatakan : “sedangkan anak anak di
kelas 12 itu mereka mulai terkadang ada rasa menyepelekan, karena mungkin
menurut saya anak kelas 12 itu merasa di dalam tingkat sekolah mereka merasa
dalam waktu dekat mereka akan lulus dari sekolah yang mana menimbulkan rasa
“bebas” walaupun masih ada tugas,ulangan dan ujian tentunya, tapi stereotype
yang telah ada dari alumni terdahulu yang membuat rasa “bebas” ini timbul
apalagi dengan labeling “senior” yang mana kelakuan mereka yang terkadang
semenamena di luar kelas terbawa pada saat pelajaran”
Anak kelas 12 cenderung lebih menyepelekan dalam pelajaran maupun
dalam pengerjaan tugas dikarenakan adanya stereotype dan labeling “senior” dan
17

menganggap dan tidak lama lagi mereka akan selesai dari belajar dan menuju
dunia pekerjaan, namun keaktifan guru dalam memperingati dan menasehati para
siswa itu dapat mencegah hal hal tersebut di karenakan pikiran mereka yang mulai
dewasa sedikit demi sedikit memahami apa yang guru sampikan kepada mereka.

Kegiatan Keagamaan.
- Tausiyah singkat.
Berupa penyampaian nasehat / faedah dari sebuah Ayat al qura’an ataupun
hadist yang mana biasanya di sampaikan oleh Anggota Rohis atau langsung
oleh guru PAI secara bergilir di musholla setelah sholat dzuhur.
- Hadroh.
Kegiatan kesenian Hadroh atau biasa di sebut “hadrohan” merupakan
kesenian tradisional Garut yang memaikan tabuhan hadroh (alat musik yang
terdiri dari empat buah terebang dan satu buah gendang) , solawatan, dan tari
9
yang biasanya dilaksanakan 1 bulan sekali pada setiap akhir bulan.
- Ratoeh Jaroeh.
Kegiatan Tari Ratoh Jaroe, Bermakna Religius dari daerah Aceh ini memiliki
cukup banyak ragam kesenian,keunikan dan beragam pola khususnya dalam
hal tarian.10yang mana kegiatan ini hanya khusus untuk siswi SMK
dilaksanakan setiap 1 bulan sekali pada akhir bulan

9
https://id.wikipedia.org/wiki/Kesenian_Hadro Di akses pada 20 maret 2022 pada pukul 20.30

10
https://riverspace.org/tari-ratoh-jaroe/ Di akses pada 20 maret 2022 pada pukul 20.10
18

Simpulan
Pembelajaran Shift telah diterapkan dalam proses pembelajaran di SMKN
1 Sragen selama selama masa pandemi. Untuk mengetahui kualitas suatu proses
pembelajaran diperlukan survei mendalam. Berdasarkan kuesioner dan hasil
wawancara guru dan siswa terkait, dapat disimpulkan dampak dari pembelajaran
shift di SMKN Sragen sebagai berikut.

1. Kurangnya durasi pertemuan setiap pelajaran dikarenakan perubahan


sistem pembelajaran dan penggabungan kelas menyebabkan guru tidak
dapat memantau siswa secara intens.
2. Siswa lebih antusias dalam mengkuti pembelajaran luring daripada
pembelajaran secara daring.
3. Siswa tidak merasakan pembelajaran PAI membosankan karena dalam
mengajar guru menggunakan berbagai metode yang menarik.
4. Kendala yang ditemui baik siswa dan guru selama pembelajaran daring
yaitu kekuatan sinyal internet yang tidak stabil dan sering terjadi gangguan
pada aplikasi yang digunakan. Namun pada pembelajaran tatap muka tidak
ditemukan kendala teknis karena siswa dengan mudah dapat bertanya dan
guru merespon secara langsung tanpa ada kendala sinyal dan sebagainya.
Kegiatan keagamaan yang telah berjalan di SMK N 1 Sragen sejak sebelum
pandemi ada 4 kegiatan yaitu berupa: Tausiyah singkat, Tahsin Al Quran, Hadroh,
Ratoeh Jaroeh. Namun dikarenakan kegiatan- kegiatan tersebut telah dibatasi dan
saat ini kegiatan yang sedang berjalan yaitu Hadroh dan Ratoeh Jaroeh.
19

Daftar Pustaka

Al Bukhori. 2010. Al sohih Al Bukhori. Cairo : Maktabah Attaufiqiyyah

M Arifin. 1987. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta : Bina Aksara.

Sahilun A, Nasir. 1999. Peranan Pendidikan Agama Terhadap Pemecahan


Problema Remaja. Jakarta : Kalam Mulia.

Muhaimin.1996. Strategi Belajar Mengajar, Surabaya : Citra media.

Hamalik Oemar. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.

Dimyati dan Mujiono. 1999. Belajar dan Membelajarkan. Jakarta : Rineka Cipta.

Yusuf, Toyar dan Syaiful Anwar. 1995. Metodologi Pengajaran Agama. Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada.

Nur Rahmah Maulidia, pengaruh penerapan strategi joyfull learning terhadap hasil
belajar IPS siswa kelas III SD Inperes Andi Tonro Kecamatan Tamalakate kota
Makassar, ( Jurnal Skripsi Univ Muhammadiyah Makasar, 2018)

Diakes pada 20 maret 2022 pada pukul 19.30 dari :

https://regional.kompas.com/read/2021/03/24/133530878/63-sekolah-di-zona-
hijau-covid-19-di-sragen-gelar-ptm-april-2021

Di akses pada 20 maret 2022 pada pukul 19.50 dari :

https://www.gatra.com/news-537606-Pendidikan-di-sragen-sekolah--dua-shift-
peserta-didik-dikurangi-.html

Di akses pada 20 maret 2022 pada pukul 20.10 dari :


https://riverspace.org/tari-ratoh-jaroe/

Di akses pada 20 maret 2022 pada pukul 20.30 dari :


https://id.wikipedia.org/wiki/Kesenian_Hadro
20

Di akses pada 20 maret 2022 pada pukul 20.11 dari :


https://www.statistikian.com/2012/10/penelitian-kualitatif.html#:~:text=Menurut
%20Sugiyono%20(2011)%2C%20metode,sampel%20sumber%20data
%20dilakukan%20secara

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Biodata Ketua .

A. Identitas Diri

1. Nama lengkap Muhammad Rafli Umam


2. Jenis kelamin Laki-laki
3. Program studi Pendidikan Agama Islam
4. NIM G000204122
5. Tempat dan Tanggal lahir Kolaka, 6 Desember 2001
6. E-mail rafliumam@gmail.com
7. Nomor Telephone/HP 081329606994

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti

NO Jenis Kegiatan Status dalam Waktu dan


Kegiatan Tempat
1
2
3

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari
ternyata di jumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM-AI.

Sragen, 20 Maret 2022


Peneliti

(Muhammad Rafli Umam)


21

Biodata Anggota 1

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Faisa Rafi Ramadhan

2 Jenis Kelamin Laki-laki

3 Program Studi Pendidikan Agama Islam

4 NIM G000204207

5 Tempat dan Tanggal Lahir Sukoharjo, 3 Desember 2000

6 E-Mail rafiezers@gmail.com

7 Nomor Telephone/HP 081259233557

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti

No Jenis Kegiatan Status dalam Waktu dan


Kegiatan Tempat
1
2

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari
ternyata di jumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM-AI.

Sragen, 20 Maret 2022


Peneliti
22

(Faisa Rafi Ramadhan)

Biodata Anggota 2

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Rizky Firda Arvita

2 Jenis Kelamin Perempuan

3 Program Studi Pendidikan Agama Islam

4 NIM G000204077

5 Tempat dan Tanggal Lahir Boyolali, 23 Maret 2000

6 E-Mail duatigamaret9@gmail.com

7 Nomor Telephone/HP 081233762954

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti

No Jenis Kegiatan Status dalam Waktu dan


Kegiatan Tempat
1
2

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari
ternyata di jumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM-AI.

Sragen, 20 Maret 2022


Peneliti

(Rizky Firda Arvita)


23

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Dr. Mohamad Ali, M.Pd.

2 Jenis Kelamin Laki-laki

3 Program Studi Pendidikan Agama Islam

4 NIP/NIDN 0628117301

5 Tempat dan Tanggal Lahir

6 E-Mail ma122@ums.ac.id

7 Nomor Telephone/HP 081329050374

B. Riwayat Pendidikan
Gelar Sarjana S2(Magister) S3(Doctor)
Akademik

Nama Institusi

Jurusan

Tahun Masuk-
Lulus

C. Rekam Jejak Tri Dharma PT Pendidikan/pengajaran

N Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS


O

D. Penelitian/Publikasi Ilmiah
24

NO Judul Penelitian Penyandang Tahun


Dana

E Pengabdian Kepada Masyarakat

No Judul Pengabdian kepada Penyandang Dana Tahun


Masyarakat

Surakarta, 00 Februari 2022


Dosen Pembimbing

(Dr. Mohammad Ali, M.Pd.)


NIDN: 0628117301
512

You might also like