You are on page 1of 18

EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN

TEKNIK TOKEN ECONOMY UNTUK MENGURANGI


KEJENUHAN BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM KEGIATAN
TAHFIDZ AL QURAN DI SD MUHAMMADIYAH PRINGSEWU

Oleh :

Salsabela Fuairi Qolby

2020406401015

Artikel/Manuskrip Jurnal

LEMBAGA PENELITIAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
2024
HALAMAN PERSETUJUAN

Judul : EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN


KELOMPOK DENGAN TEKNIK TOKEN
ECONOMY UNTUK MENGURANGI
KEJENUHAN BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM
KEGIATAN TAHFIDZ AL QURAN DI SD
MUHAMMADIYAH PRINGSEWU

Nama Mahasiswa : Salsabela Fuairi Qolby

NIM : 2020406401015

Prodi : Bimbingan Dan Konseling

Fakultas : Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Mengetahui
Komisi Pembimbing

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Dr. Sofwan Adiputra, M.Pd.,Kons. Nurfaizal, M.Pd.


NIDN. 0213108601 NIDN. 0216108601

Kepala LPPM Ketua Program Studi

Dr. Rimanto, M.H.I. Astoni Nurdin, M.Pd.


NIDN. 2110067303 NIDN. 0211068704
FEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK
DENGAN TEKNIK TOKEN ECONOMY UNTUK
MENGURANGI KEJENUHAN BELAJAR PESERTA DIDIK
DALAM KEGIATAN TAHFIDZ AL QURAN DI SD
MUHAMMADIYAH PRINGSEWU

Salsabela Fuairi Qolby1), Sofwan Adiputra2), Nurfaizal3)


123)
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Pringsewu

Email : salsabela.2020406401015@student.umpri.ac.id1) sofwanadiputra@umpri.ac.id2)


nurfaizal@umpri.ac.id3)

Abstract

The Tahfidz Al Qur'an program is one of the programs that has been widely developed
and championed in educational institutions, especially at the elementary school (SD)
level recently. The Tahfidz Al Qur'an activity requires students to memorize the Qur'an
according to the target. The problem is that some students experience boredom so they
find it difficult to memorize the Qur'an. This can be seen from the symptoms that arise,
such as classes that are difficult to prepare for, and lazy memorization unless forced to
do so. Initial observation results in the 2022/2023 academic year at Pringsewu
Muhammadiyah Elementary School during Tahfidz Al Qur'an activities. During the
activity process the students looked bored, put their heads on the table, didn't focus, lost
enthusiasm, and didn't follow the verses read by the teacher to help the students
memorize them. From the behaviors shown by these students, if allowed to continue it will
have an impact on student learning achievement. So the burnout of learning in tahfidz al-
Quran activities must be reduced by rewards or token economy for students. Token
economy is a behavior modification technique by giving one token as soon as possible
after the target behavior appears. The aim that the author wants to achieve in this
research is to find out that group guidance services using token economy techniques can
reduce students' learning burnout in Al-Quran tahfidz activities at Pringsewu
Muhammadiyah Elementary School. The approach used in this research is a quantitative
approach, with a type of experimental research, the form used is pre-experimental design
with one group pretest-posttest design. The data collection tool used was a questionnaire.
Statements for indicators of the learning boredom variable use the Guttman scale with 23
statements. Samples were taken using Purposive Sampling technique. Data analysis used
the Wilcoxon signed rank test.
Keywords : tahfidz al-Quran, group guidance, token economy, burnout of learning

Abstrak

Program Tahfidz Al Qur’an merupakan salah satu program yang banyak dikembangkan
dan diunggul-unggulkan di lembaga-lembaga pendidikan khususnya di jenjang tingkat
Sekolah Dasar (SD) akhir akhir ini. Kegiatan Tahfidz Al Qur’an menuntut para siswa
untuk menghafal al Qur’an sesuai target. Problemnya adalah sebagian siswa mengalami
kejenuhan sehingga ia merasa sulit menghafal al Qur’an. Hal ini terlihat dari gejala yang
ditimbulkan seperti kelas yang sulit dikondisikan, dan malas hafalan kecuali
dipaksa. Hasil observasi awal pada tahun ajaran 2022/2023 di SD Muhammadiyah
Pringsewu pada kegiatan Tahfidz Al Qur’an. Saat proses kegiatan berlangsung siswa
terlihat bosan, meletakkan kepala diatas meja, tidak fokus, kehilangan semangat, dan
tidak mengikuti ayat yang dibacakan oleh guru untuk membantu hafalan siswa
tersebut. Dari perilaku-perilaku yang ditunjukkan dari siswa tersebut, jika dibiarkan terus-
menerus akan berdampak pada prestasi belajar siswa. Maka kejenuhan belajar dalam
kegiatan tahfidz al Quran harus dikurangi dengan reward atau token economy pada
peserta didik. Token economy adalah salah satu teknik modifikasi perilaku dengan cara
pemberian satu kepingan sesegera mungkin setelah perilaku sasaran muncul.
Tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bahwa
layanan bimbingan kelompok dengan teknik token economydapat mengurangi kejenuhan
belajar peserta didik dalam kegiatan tahfidz al Quran di SD Muhammadiyah Pringsewu
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini ialah pendekatan kuantitatif, dengan
jenis penelitian eksperimen, bentuk yang digunakan ialah pre experimental design dengan
jenis one group pretest-postest design. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah
kuesioner. Pernyataan untuk indikator dari variabel kejenuhan belajar memakai skala
Guttman dengan 23 pernyataan. Sampel diambil dengan teknik Purposive Sampling.
Analisis data menggunakan uji Wilcoxon signed rank test.

Kata Kunci : tahfidz al quran, bimbingan kelompok, token economy, kejenuhan belajar

PENDAHULUAN
Tahfidz Al Quran merupakan program yang sangat diminati oleh banyak
orang. Pengenalan menghafal Al-Qur’an atau disebut juga Tahfidz Al-Qur’an
merupakan salah satu program unggulan sekolah-sekolah baik sekolah yang
berstatus sekolah Negeri maupun Sekolah Swasta. Meskipun pada awalnya
program Tahfidz Al-Qur’an kurang diminati baik oleh pengelola pendidikan atau
pun orang tua dan siswa. Namun, sekarang program Tahfidz Al-Qur’an terbukti
menjadi salah satu program unggulan sekolah-sekolah. Bahkan sekolah
yang menerapkan program Tahfidz Al-Qur’an banyak dicari dan diminati.
Artikel yang dimuat dalam www.padangkita.com ,Bastian( 2022) menyatakan
bahwa “ Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pasaman
Barat (Pasbar) meluncurkan kegiatan ekstrakurikuler tahfidz bagi peserta didik
Sekolah Dasar (SD), sebagai salah satu jalur pengembangan potensi peserta
didik…” ini sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 3 yang menyebutkan, bahwa
pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab. Sehingga tujuan pendidikan nasional
tersebut dapat diwujudkan melalui kegiatan ekstrakurikuler Tahfidz Al
Qur’an. Kegiatan Tahfidz Al Qur’an menuntut para siswa untuk menghafal al
Qur’an sesuai target. Problemnya adalah sebagian siswa mengalami kejenuhan
sehingga ia merasa sulit menghafal al Qur’an. Hal ini terlihat dari gejala yang
ditimbulkan seperti kelas yang sulit dikondisikan, dan malas hafalan kecuali
dipaksa.
Fenomena kejenuhan belajar pada siswa merupakan fenomena yang banyak
terjadi di dunia pendidikan. Kejenuhan belajar juga dialami oleh beberapa siswa
SD Muhammadiyah Pringsewu. Berdasarkan hasil observasi disekolah tersebut
ditemukan banyak siswa yang merasa jenuh dan bosan terkait dengan menghafal
Al Qur’an pada kegiatan Tahfidz Al Quran. Menurut Hakim,T (2004:62)
kejenuhan belajar adalah suatu kondisi mental seseorang saat mengalami rasa
bosan dan lelah yang amat sangat sehingga mengakibatkan timbulnya rasa
enggan, lesu, tidak bersemangat, atau tidak bergairah untuk melakukan aktfitas
belajar.
Selain itu, Kejenuhan merupakan masalah yang sering dihadapi peserta
didik. Kejenuhan yang dialami peserta didik dalam proses pembelajaran dapat
membuat peserta didik merasa bahwa usahanya tidak memberikan hasil. Peserta
didik yang sedang mengalami kejenuhan sistem akalnya tidak dapat bekerja
sebagaimana yang diharapkan ketika memproses informasi baru atau pengalaman
baru, sehingga kemajuan belajarnya seperti tidak membuahkan hasil. Jika peserta
didik kehilangan motivasi, peserta didik tersebut dapat mengalami kejenuhan
dalam pembelajaran, atau mungkin karena guru menggunakan metode yang tidak
tepat, misalnya guru hanya menggunakan metode tutur dan tidak dapat
memberikan umpan balik kepada peserta didik (Wahyuli dan Ifdil, 2020: 107).

Melihat hal tersebut, pihak sekolah memiliki peranan penting dalam


membantu mengurangi kejenuhan belajar terutama dalam kegiatan Tahfidz Al
Quran, dengan tujuan untuk menemukan sebuah alternatif pemecahan masalah
dalam upaya menurunkan kejenuhan belajar siswa, agar dapat meningkatkan hasil
belajar siswa. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan
layanan bimbingan kelompok yang dilakukan oleh seorang Konselor atau Guru
BK di sekolah. Bimbingan kelompok merupakan suatu layanan yang diberikan
kepada peserta didik melalui kegiatan kelompok. Dalam layanan Bimbingan
kelompok, aktivitas dan dinamika kelompok harus diwujudkan untuk membahas
berbagai hal yang berguna bagi pemecahan masalah siswa yang menjadi peserta
layanan (Leksana, 2019:20).
Tujuan layanan bimbingan kelompok yaitu untuk pengembangan kemampuan
bersosialisasi khususnya kemampuan berkomunikasi peserta layanan serta
dapat memacu nilai rasa, pemikiran, cara pandang , wawasan dan
pengetahuan, serta sikap untuk mewujudkan tingkah laku yang
lebih efektif (Sartika & Yandri, 2019:12). Pelaksanaan layanan bimbingan dan
konseling tentunya menggunakan teori dan pendekatan tertentu antara lain
psikoanalisis, behavioral, eksistensial humanistik, client center, gestalt, analisis
transaksional, dan pendekatan rasional emotif (IPt. Edi Sutarjo, Dewi Arum
WMP. & Ni. Kt. Suarni, 2014). Pendekatan behavioral sebagai salah satu
pendekatan yang dapat digunakan dalam layanan bimbingan kelompok memiliki
berbagai teknik salah satunya yaitu teknik token economy.
Kejenuhan belajar peserta didik tidak hanya diatasidengan teguran secara
verbal karena kurangberpengaruh pada peserta didik.
Penerapan punishment terhadap kejenuhan belajar juga tidak membuat peseta
didik semangat kembali. Maka menngurangi kejenuhan peserta didik dalam
kegiatan Tahfidz Al Quran harus ditingkatkan dengan pemberian reward atau
penguatan pada peserta didik yang berperilaku baik. Karena perihal tersebut maka
penulis memberikan bimbingan kelompok dengan teknik modifikasi perilaku
token economy.
Purwanto menyatakan bahwa hadiah merupakan alat untuk mendidik anak-anak
supaya anak dapat merasa senang karena perbuatan dan pekerjaannya
mendapatkan penghargaan. Teknik token economymenurut Purwanta (Purwanta,
2012) adalah salah satu teknik modifikasi perilaku dengan cara memberikan satu
kepingan tanda atau isyarat sesegera mungkin setiap kali perilaku yang diinginkan
muncul. Menurut Miltenberger (Lalitya & Handayani, 2020) token adalah suatu
benda yang diberikan kepada individu setelah dia menunjukkan target perilaku
yang nantinya diakumulasi hingga mencapai jumlah tertentu dan dapat ditukarkan
dengan backup reinforcement.Alberto & Troutman (Nadar et al., 2019)
mengatakan bahwa tanda check list, chip poker, stiker, smiley faces, dan stempel
adalah objek dan simbol yang umum digunakan sebagai token.
Banyak nya siswa yang mengalami kelelahan emosi, kelelahan fisik,
kelelahan kognitif, serta hilangnya hilangan nya motivasi atau dengan kata lain
banyaknya siswa yang mengalami kejenuhan belajar . Untuk mengurangi
kejenuhan belajar peneliti menggunakan layanan bimbingan kelompok dengan
teknik token economy. Berdasarkan uraian diatas, peneliti ingin mengetahui
efektivitas layanan bimbingan kelompok teknik token economy dalam hal ini
untuk mengurangi kejenuhan belajar siswa pada kegiatan Tahfidz Al Qur’an di
SD Muhammadiyah Pringsewu.

METODE PENELITIAN
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif, yaitu penelitian yang digunakan untuk menjawab pertanyaan peneliti
dengan cara mengikuti kaidah-kaidah keilmuan konkret/empiris objektif, rasional
dan sistematis. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen, yaitu
merupakan penelitian adanya perlakuan atau intervensi yang bertujuan untuk
mengetahui akibat yang ditimbulkan setelah dilakukan intervensi kepada salah
satu kelompok atau lebih kelompok.Eksperiment yang digunakan adalah pre
experimental design lebih tepatnya one group pretest posttest design.
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah angket ( kuesioner ). Yaitu
serangkaian pertanyaan yang akan dijawab oleh responden bertujuan untuk
mendapatkan data. Penelitian ini menggunakan skala kejenuhan belajar dengan
model skala Guttman. Skala yang digunakan dengan pilihan jawaban “Ya” atau
“Tidak” .Dalam penelitian ini angket yang digunakan diadaptasi milik Dr. Mubiar
Agustin yang mana skala ini juga sudah digunakan oleh Ita Vita Sari (2016),Sri
Asih Lestari (2021) dan Kurnia dkk (2023), skala tersebut disusun berdasarkan
aspek kejenuhan belajar oleh Schaufeli & Ezmann (1998).Kemudian peneliti
menyusun kembali menyesuaikan tujuan penelitian yaitu kejenuhan belajar dalam
kegiatan tahfidz Al Quran. Dengan demikian penelitian menggunakan skala ini
dapat menghasilkan tingkat kejenuhan belajar siswa. Skala kejenuhan belajar
tersebut disusun berdasarkan indikator yang mempengaruhi kejenuhan belajar.
Pernyataan yang diuji cobakan berjumlah 30 pernyataan, setalah di uji
validitas dinyatakan 23 pernyataan dengan hasil reabilitas 0.777 dalam kategori
Reliabel. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
teknik purposive samplingyang termasuk dalam non probability
sampling.Menurut Sugiyono (2015:126) “Purposive sampling adalah teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”. Jadi alasan peneliti
menggunakan purposive sampling dikarenakan sampel yang diambil bukan
berdasarkan random, melainkan dipilih melalui pertimbangan dan disesuaikan
dengan maksud dan tujuan tertentu, yaitu jumlah sampel pada siswa yang
memiliki tingkat kejenuhan belajar yang tinggi.
Untuk mengetahui sampel penelitian maka dilakukan pretest terlebih
dahulu, untuk menentukan sampel sesuai dengan pengkategorian hasil
skor kejenuhan belajar. Pemberian pretest dilakukan sebelum diadakannya
perlakukan layanan informasi bidang bimbingan kelompok dengan teknik token
economy, lalu setelah memberikan layanan informasi bidang
bimbingan bimbingan kelompok dengan teknik token economy peserta didik
diberikan posttest. Dalam menentukan kriteria untuk dijadikan sampel peneliti
menggunakan rumus skala interval yang dilakukan perhitungan dengan
mengkategorikan tingkat kejenuhan belajar .
NO NAMA KELAS PRE-TEST
TOTAL KATEGORI
1. DAH 4 Mina 13 Tinggi
2. MAR 4 Mina 13 Tinggi
3. RRA 4 Mina 14 Tinggi
4. HM 4 Mina 14 Tinggi
5. AFN 4 Arofah 15 Tinggi
6. MIA 4 Arofah 14 Tinggi
7. QPA 4 Arofah 14 Tinggi
8. HRR 4 Muzdalifah 17 Tinggi
9. SZ 4 Muzdalifah 14 Tinggi
10. RZZ 4 Muzdalifah 13 Tinggi
11. AA 4 Muzdalifah 16 Tinggi
12. ZARP 4 Multazam 14 Tinggi
13. TAA 4 Multazam 15 Tinggi
14. ZA 4 Multazam 15 Tinggi
15. NQZ 4 Shofa 13 Tinggi
16. LNN 4 Shofa 13 Tinggi
17. NSA 4 Shofa 14 Tinggi

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa kejenuhan belajar peserta


didik dalam kegitan tahfidz Al Quran kelas IV SD Muhammadiyah
Pringsewu terdapat 17 peserta didik berada pada kategori tinggi, dan sisa selain
sampel berjumlah 99 peserta didik berada pada kategori rendah Dari hasil
tersebut, dapat dimaknai bahwa peserta didik yang menjadi sampel penelitian
yaitu berjumlah 17 siswa (10 siswa laki laki dan 7 siswa perempuan ) dengan
berdasarkan pada hasil pengkategorian yang tinggi.
Untuk menjawab hipotesis penelitian ini menggunakan teknik analisis statistic
nonparameterik.Hal ini didasari setelah dilakukan uji normalitas yang dimana
menunjukan bahwa data yang digunakan tidak berdistribusi normal.

HASIL PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 5 kali pertemuan. Pertemuan pertama diisi
dengan melakukan pretest dengan memberikan angket untuk mengethui siswa
yang memiliki kejenuhan belajar dalam kegiatan tahfidz al quran, pertemuan
kedua, ketiga dan keempat diisi dengan pelaksanaan layanan bimbingan kelompok
dengan teknik token economy untuk mengurangi kejenuhan belajar dalam
kegiatan tahfidz al quran dan diakhiri dengan melalukan posttest. layanan
bimbingan kelompok ini diberikan kepada siswa yang memiliki kejenuhan belajar
tinggi berdasarkan hasil pretest.
Hasil pre-test dan post-test diketahui bahwa terjadi penurunan rata-rata skor
sebelum dan sesudah diberikan perlakuan berupa layanan bimbingan kelompok
dengan teknik token economy dengan rata-rata skor pretest sebesar 14,2 dan rata-
rata skor posttest sebesar 5,1.

Data Hasil Pre-test dan Post-test Kejenuhan Belajar Peserta Didik


dalam Kegiatan Tahfidz Al Quran
NO NAMA KELAS PRE-TEST POST-TEST
TOTAL KATEGORI TOTAL KATEGORI
1. DAH 4 Mina 13 Tinggi 6 Rendah
2. MAR 4 Mina 13 Tinggi 5 Rendah
3. RRA 4 Mina 14 Tinggi 5 Rendah
4. HM 4 Mina 14 Tinggi 3 Rendah
5. AFN 4 Arofah 15 Tinggi 5 Rendah
6. MIA 4 Arofah 14 Tinggi 5 Rendah
7. QPA 4 Arofah 14 Tinggi 4 Rendah
8. HRR 4 Muzdalifah 17 Tinggi 8 Rendah
9. SZ 4 Muzdalifah 14 Tinggi 4 Rendah
10. RZZ 4 Muzdalifah 13 Tinggi 5 Rendah
11. AA 4 Muzdalifah 16 Tinggi 5 Rendah
12. ZARP 4 Multazam 14 Tinggi 4 Rendah
13. TAA 4 Multazam 15 Tinggi 6 Rendah
14. ZA 4 Multazam 15 Tinggi 3 Rendah
15. NQZ 4 Shofa 13 Tinggi 4 Rendah
16. LNN 4 Shofa 13 Tinggi 6 Rendah
17. NSA 4 Shofa 14 Tinggi 5 Rendah
JUMLAH 241 83
RATA RATA 14,2 5,1

Hasil Penilaian Teknik Token Economy


isi di penilaian teknik token economy
Penilaian teknik token economy dari token yang dikumpulkan peserta didik,
peneliti bekerja sama dengan guru tahfidz al Quran dan guru wali kelas IV (Mina,
Multazam Shofa, Arofah, dan Muzdalifah) dengan dibantu oleh guru Tahfidz
apabila ada indikator permasalahan yang belum terlaksana dalam layanan. Poin
yang dikumpulkan oleh peserta didik dalam token berdasarkan indikator
permasalahan kejenuhan belajar peserta didik dapat dilihat pada tabel berikut :
NAMA PENILAIAN JUMLAH
1 2 3 4 5 6 TOKEN
DAH 20 24 13 15 5 12 89
MAR 15 22 13 23 10 9 92
RRA 8 17 22 14 9 11 81
HM 10 18 9 19 24 15 95
AFN 7 9 24 15 11 14 80
MIA 4 20 14 6 17 12 73
QPA 16 6 7 25 13 14 81
HRR 11 5 9 22 8 12 67
SZ 8 20 15 14 11 10 78
RZZ 14 11 15 7 12 11 70
AA 25 7 14 11 22 5 84
ZARP 10 14 6 21 7 11 69
TAA 8 21 16 14 11 15 85
ZA 15 6 7 18 20 16 82
NQZ 22 13 12 7 5 15 74
LNN 5 16 14 12 11 15 73
NSA 12 8 13 5 17 18 73

Poin yang dikumpulkan oleh peserta didik didalam token dapat ditukarkan

dengan bentuk reward (hadiah) sesuai dengan kesepakatan saat melakukan

bimbingan kelompok teknik token economy, yaitu :

Jenis Hadiah Penukaran Poin

NO JUMLAH TOKEN JENIS HADIAH


1. 60 -70 Poin 3 Jenis Jajanan Ringan
2. 70 - 80 Poin 4 Jenis Jajanan Ringan
3. 80 - 90 Poin 1 Penghapus + 2 Jajanan Ringan
4. 90 – 100 Poin 1 Buku Tulis + 3 Jajanan Ringan

Uji Normalitas
adalah uji Kolmogrov Smirnov, pengujian dilakukan dengan menggunakan
program Sofware SPSS for windows versi 20. Menurut Yulius (2010,hlm. 27)
menyatakan bahwa uji Kolmogrov Sminrnov bertujuan untuk melihat kesesuaian
data berdistribusi normal atau tidak. Keunggulan uji kolmogorov-
Smirnov dibandingkan dengan uji normalitas lainnya adalah uji ini dapat
digunakan untuk data yang sangat kecil tanpa harus menggabungkan data yang
akan diuji terlebih dahulu, sehingga hasil yang diperoleh lebih
akurat. Dasar pengambilan keputusan yang digunakan yaitu jika nilai signifikansi
>0,05 maka nilai residual berdistribusi normal. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka
nilai residual tidak berdistribusi normal. Berikut hasil perhitungan uji nornalitas
menggunakan Sofware SPSS for windows versi 20 .

Hasil Uji Normalitas


Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova
Statistic df Sig.
PRETEST .268 17 .002
POSTEST .226 17 .021

Berdasarkan output uji normalitas menggunakan program Sofware SPSS for


windows versi 20. Didapatkan nilai signifikan pre-test sebesar 0,002, dimana
0,002 < 0,05 maka hasil pretest tidak berdistribusi normal dan nilai signifikan
post-tets sebesar 0,021 , dimana 0,021 > 0,05 maka hasil post-tets tidak
berdistribusi normsl. Dari hasil uji normalitas tersebut, maka pengujian hipotesis
menggunakan statisstik non parametrik dengan uji Wilcoxon Signed Rank Test.

Uji hipotesis wilcoxon


Berdasarkan data yang telah dikumpulkan maka selanjutnya
peneliti menganalisis data-data tersebut menggunakan Sofware SPSS for
windows versi 20. Untuk mengadakan pengujian terhadap hipotesis menggunakan
Stastistik Non Parametric yaitu dengan Wilcoxon Signed Rank Test. Hal
ini disebabkan data tidak berdistribusi normal dan sampel data yang
digunakan berukuran kecil yaitu kurang dari 30. Data yang digunakan dalam
pengujian hipotesis yaitu data hasil skor pretest dan posttest kejenuhan belajar
dalam kegiatan tahfidz al Quran. Dari hasil perhitungan menggunakan Sofware
SPSS for windows versi 20 .
Hasil Uji hipotesis menggunakan Wilxocon
POSTTEST – PRETEST

Z -3,646b

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

Berdasarkan tabel hasil uji hipotesis menggunakan Wilcoxon Signed Rank


Test. diperoleh nilai (sig) sebesar 0,000 sehingga nilai signifikan sebesar
0,000lebih kecil dari 0,05 ditunjukkan dengan Z hitung sebesar 3,646 > Z tabel 1,96.
Dengan rata-rata skor pretest 14,2 dan rata-rata skor posttest sebesar 5,1 dengan
selisih rata-rata skor sebesar 9,1 sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis
diterima. Artinya Pemberian layanan bimbingan kelompok dengan teknik token
economy efektif untuk mengurangi kejenuhan belajar peserta didik dalam kegiatan
tahfidz al Quran di SD Muhammadiyah Pringsewu.

PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN


Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti terhadap siswa kelas
IV di SD Muhammadiyah Pringsewu tahun ajaran 2022/2023 menunjukan bahwa
tingkat kejenuhan belajar pada kegiatan tahfidz al Quran yang dibuktikan dengan
hasil pre test kelompok eksperimen yang terjadi di sekolah berada pada kategori
TINGGI dengan nilai rata 14,2. Hal ini berdasarkan item angket (kuesioner) yang
telah diperoleh dari hasil skoring, dari indikator kejenuhan belajar yaitu kelelahan
emosi, kelelahan fisik, kelelahan kognitif, dan kehilangan motivasi.
Berdasarkan fenomena yang terjadi disekolah yang diungkapkan pada bab
sebelumnya yaitu pada saat observasi dalam kegiatan Tahfidz Al Qur’an. Saat
proses kegiatan berlangsung siswa terlihat bosan, meletakkan kepala diatas meja,
tidak fokus, kehilangan semangat, dan tidak mengikuti ayat yang dibacakan oleh
guru untuk membantu hafalan siswa tersebut. Sejalan dengan pandangan Hakim,T
(2004:62) bahwa kejenuhan belajar adalah suatu kondisi mental seseorang saat
mengalami rasa bosan dan lelah yang amat sangat sehingga mengakibatkan
timbulnya rasa enggan, lesu, tidak bersemangat, atau tidak bergairah untuk
melakukan aktfitas belajar.
Peneliti juga menemukan adanya faktor faktor lain pada kejenuhan belajar
dalam kegiatan tahfidz al Quran yaitu gender ( jenis kelamin ) yang secara tidak
langsung berpengaruh terhadap pembentukan sikap dalam belajar . Fakta ini juga
didukung oleh beberapa ahli seperti Baron dan Byrne (dalam Hoang, 2008) yang
mengatakan ada juga faktor lain yaitu gender yang secara tidak langsung
berpengaruh terhadap pembentukan sikap dan motivasi belajar siswa. Gender
adalah segala sesuatu yang dihubungkan dengan jenis kelamin individu, termasuk
juga peran, tingkah laku, preferensi, dan atribut lainnya yang menerangkan kelaki-
lakian atau kewanitaan. Di sekolah, perbedaan jenis kelamin mulai nampak di
dalam sikap yang dapat diamati bahwa siswa perempuan lebih bersikap positif
terhadap pelajaran dibandingkan siswa laki-laki (Hoang, 2008).
Berdasarkan hasil pre test dan post test yang dilakukan pada kelompok
eksperimen menunjukan hasil yang berbeda atau meningkat. Peserta didik yang
sedang mengalami kejenuhan sistem akalnya tidak dapat bekerja sebagaimana
yang diharapkan ketika memproses informasi baru atau pengalaman baru,
sehingga kemajuan belajarnya seperti tidak membuahkan hasil. Jika peserta didik
kehilangan motivasi, peserta didik tersebut dapat mengalami kejenuhan dalam
pembelajaran, atau mungkin karena guru menggunakan metode yang tidak tepat,
misalnya guru hanya menggunakan metode tutur dan tidak dapat memberikan
umpan balik kepada peserta didik (Wahyuli dan Ifdil, 2020: 107).
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk adalah dengan menggunakan
layanan bimbingan kelompok yang dilakukan oleh seorang Konselor atau Guru
BK di sekolah. Menurut Tohirin (2008: 170) “Layanan bimbingan kelompok
merupakan suatu cara memberikan bantuan (bimbingan) kepada seseorang (siswa)
melalui kegiatan kelompok”. Konseling mempunyai beberapa pendekatan yang
mendukung dalam proses pemberian bantuan kepada klien.
Berdasarkan hasil pre test dan post test yang dilakukan pada kelompok
eksperimen dapat dikatakan bahwa teknik token economy dapat menurunkan
kejenuhan belajar peserta didik dalam kegiatan tahfidz al Quran. Hal ini
membuktikan pendapat Gerlad Corey (2009) Token economy adalah suatu bentuk
pengubahan perilaku, untuk meningkatkan perilaku yang diharapkan dan
mengurangi perilaku yang tidak diharapkan, dengan menggunakan token
(kepingan logam atau stiker). Dan membuktikan pendapat Hakim T (2004:63)
faktor kejenuhan belajar yakni a) cara atau metode yang tidak bervariasi, b)
belajar hanya ditempat tertentu c) suasana belajar yang tidak berubah-ubah d)
kurang aktivitas rekreasi atau hiburan e) adanya ketegangan mental yang kuat dan
berlarut-larut pada saat belajar. Maka dalam belajar terutama dalam kegiatan
tahfidz al Quran perlu adanya metode atau teknik teknik untuk meningkatkan
semangat belajar siswa kembali salah satunya dengan teknik token economy.
Dari hasil uji hipotesis menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test. diperoleh nilai
(sig) sebesar 0,000 sehingga nilai signifikan sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05
ditunjukkan dengan Z hitung sebesar 3,646 > Z tabel 1,96. Dengan rata-rata skor
pretest 14,2 dan rata-rata skor posttest sebesar 5,1 dengan selisih rata-rata skor
sebesar 9,1 sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima.
Dengan demikian, dari hasil analisis data dengan uji normalitas
dengsn uji Kolmogrov Smirnov dan uji hipotesis dengan menggunakan Wilcoxon
Signed Rank Test. Menyatakan bahwa layanan bimbingan kelompok dengan
teknik token economy efektif mengurangi kejenuhan belajar peserta didik dslam
kegiatan tahfidz al Quran di SD Muhammadiyah
Sekalipum penelitian ini telah dilakukan sebaik mungkin, namun
peneliti menyadari betul bahwa masih banyak kekurangannya. Peneliti sebagai
pemimpin kelompok dalam kegiatan layanan bimbingan kelompok mengalami
beberapa hambatan. Seperti pada awal pertemuan yaitu pembentukan kelompok
sulit dalam membangun keaktifan kelompok karena sebelumnya para peserta
didik belum pernah melakukan layanan bimbingan kelompok, kemudian
pemimpin kelompok memberikan penjelasan tentang tujuan dan tata cara
pelaksanaan layanan bimbingan kelompok pada peserta didik agar peserta didik
dapat mengetahui dan paham atas bimbingan kelompok
Hambatan selanjutnya adalah penggunaan alat pengumpulan data berupa angket
(kuesioner) memang efektif tetapi tidak menjamin peserta didik yang memperoleh
skor rendah rendah dan tinggi ada kemungkinan peserta didik menjawab
pernyataan tidak sesuai dengan apa yang mereka rasakan. Oleh karena itu selain
menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data, peneliti juga melakukan
observasi dan wawancara terhadap pihak-pihak yang terkait sehingga data yang
diperoleh dapat akurat.
Berdasarkan keseluruhan proses penelitian dan deskripsi data penelitian
yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa pemberian layanan bimbingan
kelompok dengan teknik token economy efektif untuk mengurangi kejenuhan
belajar peserta didik dalam kegiatan tahfidz al Quran di SD Muhammadiyah
Pringsewu. Hal ini dapat dibuktikan sebagai berikut :
1. Dengan dengan layanan bimbingan kelompok teknik token economy kejenuhan
belajar peserta didik dalam kegiatan tahfidz al Quran mengalami penurunan
2. Pengurangan skor rata-rata, dibuktikan dengan perolehan rata-rata pada hasil
skor prettest14,1 dan setelah memberian layanan bimbingan dengan teknik token
economy pada hasil skor rata-rata posttest 80,5.
3. Menunjukan penurunan rata-rata skor dari pretest ke posttest selisih rata-rata
skor sebesar 9,1 sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima.
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, terjawablah sebuah hipotesis
bahwa pemberian layanan bimbingan dengan teknik token economy efektif
untuk mengurangi kejenuhan belajar peserta didik dalam kegiatan tahfidz al
Quran di SD Muhammadiyah Pringsewu.
Bagi sekolah, kepala sekolah dapat membantu peserta didik dalam menurunkan
kejenuhan belajar dalam kegiatan tahfidz al Quran siswa melalui kerjasama
dengan guru wali kelas IV, dengan pemberian sarana dan prasarana yang dapat
menunjang pelaksanaan pemberian layanan bimbingan kepada siswa sehingga
wali kelas dapat menjalankan tugas dengan optimal.
Bagi Guru Wali Kelas, diharapkan agar dapat melaksanakan kegiatan
layanan bimbingan dan konseling secara terjadwal dan mencoba untuk
menerapkan layanan bimbingan dengan teknik token economy kepada peserta
didik, karena teknik ini dapat dijadikan sebagai salah satu teknik untuk
membantu mengurangi kejenuhan belajar peserta didik dalam kegiatan tahfidz al
Quran.
Bagi Peserta Didik, Diharapkan dapat mengikuti kegiatan layanan
bimbingan dan konseling yang diberikan guruwali kelas dan memanfaatkannya
untuk memperoleh wawasan dan pemahaman baru, sehingga peserta didik mampu
memahami dan mengembangkan serta dapat membantu memecahkan masalah-
masalah yang sedang dihadapi.
Bagi Peneliti Selanjutnya, Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan
sebagai bahan rujukan bagi peneliti selanjutnya. Peneliti selanjutnya diharapkan
mampu memperhatikan serta mengembangkan variabel-variabel yang lain sebagai
bahan penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Bastian, I . (2022, 31 januari) Program Ekstrakurikuler Tahfidz Sekolah Dasar


Diluncurkan . Padangkita. https://padangkita.com/program-
ekstrakurikuler-tahfidz-sekolah-dasar-diluncurkan/

Hakim, T. (2004). Belajar secara efektif. Jakarta: Pustaka Pembangunan Swadaya


Nusantara.

Hoang, T N. (2008).The Effect of grade Level, Gender, dan Ethnicity on Attitute


and Learning Environment in Accounting in High School. International
Electronic Journal of Accounting Education. 3(1), 47-59. Dikutip dari
http://www.iejme.com/download/the-effects-of- grade-level-gender-and-
ethnicity-on-attitude-and- learning-environment-in-mathematics.pdf

IPt. Edi Sutarjo, Dewi Arum WMP., Ni. Kt. Suarni. (2014). “Efektifitas teori
Behavioral Teknik Relaksasi dan Brain Gym untuk Menurukan Burnout
Belajar pada Siswa Kelas VIII SMP Laboratorium UNDIKSHA Sigaraja
Tahun Pelajaran 2013/ 2014”. E-journal Undiksa. Volume: 2 No 1.

Lalitya, L., & Handayani, E. (2020). Penerapan Token Economy untuk


Meningkatkan Perilaku On-Task dalam Aktifitas Makan pada Anak
dengan Hiperaktivitas. Jurnal Psikologi Unsyiah, 3(1), 22–
47. https://doi.org/10.24815/s-jpu.v3i1.15555

Leksana, Dinar Mahdalena (2019) “Bimbingan Kelompok Dengan Teknik


Permainan Tradisional Untuk Meningkatkan Penyesuaian Sosial” JCE
(Journal of Childhood Education) Vol. 1 No. 1.

Nadar, W., Maharani, T., & Shartika, S. (2019). Penerapan Metode Pembiasaan
Token Economy untuk Peningkatan Kedisiplinan Anak Usia Dini. Jurnal
Instruksional, 1(1), 56–65. https://doi.org/10.24853/instruksional.1.1.56-
65
Purwanta, E. (2015). Modifikasi Perilaku Alternatif Penangan Anak
Berkebutuhan Khusus. Pustaka Pelajar.

Sartika, M dan Yandri, H. (2019). “Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok


Terhadap Konformitas Teman Sebaya”. Indonesian Journal of Counseling
& Development, 1(1), 9-17.

Schaufeli, W . B., & Enzmann, D. (1998). The Burnout Companion to Study and
Practice: A Critical Analysis. United Kingdom: CRC press.

Wahyuli, R., & Ifdil, I. (2020). Perbedaan Kejenuhan Belajar Siswa Full Day
School dan Non lllllFull Day School. Jurnal Aplikasi IPTEK Indonesia,
4(3), 188–194. llhttps://doi.org/10.24036/4.34380

Yulius, Oscar. (2010). Kompas IT Kreatif SPSS 18. Yogyakarta : Panser Pustaka

You might also like