Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
2020406401015
Artikel/Manuskrip Jurnal
NIM : 2020406401015
Mengetahui
Komisi Pembimbing
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Abstract
The Tahfidz Al Qur'an program is one of the programs that has been widely developed
and championed in educational institutions, especially at the elementary school (SD)
level recently. The Tahfidz Al Qur'an activity requires students to memorize the Qur'an
according to the target. The problem is that some students experience boredom so they
find it difficult to memorize the Qur'an. This can be seen from the symptoms that arise,
such as classes that are difficult to prepare for, and lazy memorization unless forced to
do so. Initial observation results in the 2022/2023 academic year at Pringsewu
Muhammadiyah Elementary School during Tahfidz Al Qur'an activities. During the
activity process the students looked bored, put their heads on the table, didn't focus, lost
enthusiasm, and didn't follow the verses read by the teacher to help the students
memorize them. From the behaviors shown by these students, if allowed to continue it will
have an impact on student learning achievement. So the burnout of learning in tahfidz al-
Quran activities must be reduced by rewards or token economy for students. Token
economy is a behavior modification technique by giving one token as soon as possible
after the target behavior appears. The aim that the author wants to achieve in this
research is to find out that group guidance services using token economy techniques can
reduce students' learning burnout in Al-Quran tahfidz activities at Pringsewu
Muhammadiyah Elementary School. The approach used in this research is a quantitative
approach, with a type of experimental research, the form used is pre-experimental design
with one group pretest-posttest design. The data collection tool used was a questionnaire.
Statements for indicators of the learning boredom variable use the Guttman scale with 23
statements. Samples were taken using Purposive Sampling technique. Data analysis used
the Wilcoxon signed rank test.
Keywords : tahfidz al-Quran, group guidance, token economy, burnout of learning
Abstrak
Program Tahfidz Al Qur’an merupakan salah satu program yang banyak dikembangkan
dan diunggul-unggulkan di lembaga-lembaga pendidikan khususnya di jenjang tingkat
Sekolah Dasar (SD) akhir akhir ini. Kegiatan Tahfidz Al Qur’an menuntut para siswa
untuk menghafal al Qur’an sesuai target. Problemnya adalah sebagian siswa mengalami
kejenuhan sehingga ia merasa sulit menghafal al Qur’an. Hal ini terlihat dari gejala yang
ditimbulkan seperti kelas yang sulit dikondisikan, dan malas hafalan kecuali
dipaksa. Hasil observasi awal pada tahun ajaran 2022/2023 di SD Muhammadiyah
Pringsewu pada kegiatan Tahfidz Al Qur’an. Saat proses kegiatan berlangsung siswa
terlihat bosan, meletakkan kepala diatas meja, tidak fokus, kehilangan semangat, dan
tidak mengikuti ayat yang dibacakan oleh guru untuk membantu hafalan siswa
tersebut. Dari perilaku-perilaku yang ditunjukkan dari siswa tersebut, jika dibiarkan terus-
menerus akan berdampak pada prestasi belajar siswa. Maka kejenuhan belajar dalam
kegiatan tahfidz al Quran harus dikurangi dengan reward atau token economy pada
peserta didik. Token economy adalah salah satu teknik modifikasi perilaku dengan cara
pemberian satu kepingan sesegera mungkin setelah perilaku sasaran muncul.
Tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bahwa
layanan bimbingan kelompok dengan teknik token economydapat mengurangi kejenuhan
belajar peserta didik dalam kegiatan tahfidz al Quran di SD Muhammadiyah Pringsewu
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini ialah pendekatan kuantitatif, dengan
jenis penelitian eksperimen, bentuk yang digunakan ialah pre experimental design dengan
jenis one group pretest-postest design. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah
kuesioner. Pernyataan untuk indikator dari variabel kejenuhan belajar memakai skala
Guttman dengan 23 pernyataan. Sampel diambil dengan teknik Purposive Sampling.
Analisis data menggunakan uji Wilcoxon signed rank test.
Kata Kunci : tahfidz al quran, bimbingan kelompok, token economy, kejenuhan belajar
PENDAHULUAN
Tahfidz Al Quran merupakan program yang sangat diminati oleh banyak
orang. Pengenalan menghafal Al-Qur’an atau disebut juga Tahfidz Al-Qur’an
merupakan salah satu program unggulan sekolah-sekolah baik sekolah yang
berstatus sekolah Negeri maupun Sekolah Swasta. Meskipun pada awalnya
program Tahfidz Al-Qur’an kurang diminati baik oleh pengelola pendidikan atau
pun orang tua dan siswa. Namun, sekarang program Tahfidz Al-Qur’an terbukti
menjadi salah satu program unggulan sekolah-sekolah. Bahkan sekolah
yang menerapkan program Tahfidz Al-Qur’an banyak dicari dan diminati.
Artikel yang dimuat dalam www.padangkita.com ,Bastian( 2022) menyatakan
bahwa “ Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pasaman
Barat (Pasbar) meluncurkan kegiatan ekstrakurikuler tahfidz bagi peserta didik
Sekolah Dasar (SD), sebagai salah satu jalur pengembangan potensi peserta
didik…” ini sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 3 yang menyebutkan, bahwa
pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab. Sehingga tujuan pendidikan nasional
tersebut dapat diwujudkan melalui kegiatan ekstrakurikuler Tahfidz Al
Qur’an. Kegiatan Tahfidz Al Qur’an menuntut para siswa untuk menghafal al
Qur’an sesuai target. Problemnya adalah sebagian siswa mengalami kejenuhan
sehingga ia merasa sulit menghafal al Qur’an. Hal ini terlihat dari gejala yang
ditimbulkan seperti kelas yang sulit dikondisikan, dan malas hafalan kecuali
dipaksa.
Fenomena kejenuhan belajar pada siswa merupakan fenomena yang banyak
terjadi di dunia pendidikan. Kejenuhan belajar juga dialami oleh beberapa siswa
SD Muhammadiyah Pringsewu. Berdasarkan hasil observasi disekolah tersebut
ditemukan banyak siswa yang merasa jenuh dan bosan terkait dengan menghafal
Al Qur’an pada kegiatan Tahfidz Al Quran. Menurut Hakim,T (2004:62)
kejenuhan belajar adalah suatu kondisi mental seseorang saat mengalami rasa
bosan dan lelah yang amat sangat sehingga mengakibatkan timbulnya rasa
enggan, lesu, tidak bersemangat, atau tidak bergairah untuk melakukan aktfitas
belajar.
Selain itu, Kejenuhan merupakan masalah yang sering dihadapi peserta
didik. Kejenuhan yang dialami peserta didik dalam proses pembelajaran dapat
membuat peserta didik merasa bahwa usahanya tidak memberikan hasil. Peserta
didik yang sedang mengalami kejenuhan sistem akalnya tidak dapat bekerja
sebagaimana yang diharapkan ketika memproses informasi baru atau pengalaman
baru, sehingga kemajuan belajarnya seperti tidak membuahkan hasil. Jika peserta
didik kehilangan motivasi, peserta didik tersebut dapat mengalami kejenuhan
dalam pembelajaran, atau mungkin karena guru menggunakan metode yang tidak
tepat, misalnya guru hanya menggunakan metode tutur dan tidak dapat
memberikan umpan balik kepada peserta didik (Wahyuli dan Ifdil, 2020: 107).
METODE PENELITIAN
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif, yaitu penelitian yang digunakan untuk menjawab pertanyaan peneliti
dengan cara mengikuti kaidah-kaidah keilmuan konkret/empiris objektif, rasional
dan sistematis. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen, yaitu
merupakan penelitian adanya perlakuan atau intervensi yang bertujuan untuk
mengetahui akibat yang ditimbulkan setelah dilakukan intervensi kepada salah
satu kelompok atau lebih kelompok.Eksperiment yang digunakan adalah pre
experimental design lebih tepatnya one group pretest posttest design.
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah angket ( kuesioner ). Yaitu
serangkaian pertanyaan yang akan dijawab oleh responden bertujuan untuk
mendapatkan data. Penelitian ini menggunakan skala kejenuhan belajar dengan
model skala Guttman. Skala yang digunakan dengan pilihan jawaban “Ya” atau
“Tidak” .Dalam penelitian ini angket yang digunakan diadaptasi milik Dr. Mubiar
Agustin yang mana skala ini juga sudah digunakan oleh Ita Vita Sari (2016),Sri
Asih Lestari (2021) dan Kurnia dkk (2023), skala tersebut disusun berdasarkan
aspek kejenuhan belajar oleh Schaufeli & Ezmann (1998).Kemudian peneliti
menyusun kembali menyesuaikan tujuan penelitian yaitu kejenuhan belajar dalam
kegiatan tahfidz Al Quran. Dengan demikian penelitian menggunakan skala ini
dapat menghasilkan tingkat kejenuhan belajar siswa. Skala kejenuhan belajar
tersebut disusun berdasarkan indikator yang mempengaruhi kejenuhan belajar.
Pernyataan yang diuji cobakan berjumlah 30 pernyataan, setalah di uji
validitas dinyatakan 23 pernyataan dengan hasil reabilitas 0.777 dalam kategori
Reliabel. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
teknik purposive samplingyang termasuk dalam non probability
sampling.Menurut Sugiyono (2015:126) “Purposive sampling adalah teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”. Jadi alasan peneliti
menggunakan purposive sampling dikarenakan sampel yang diambil bukan
berdasarkan random, melainkan dipilih melalui pertimbangan dan disesuaikan
dengan maksud dan tujuan tertentu, yaitu jumlah sampel pada siswa yang
memiliki tingkat kejenuhan belajar yang tinggi.
Untuk mengetahui sampel penelitian maka dilakukan pretest terlebih
dahulu, untuk menentukan sampel sesuai dengan pengkategorian hasil
skor kejenuhan belajar. Pemberian pretest dilakukan sebelum diadakannya
perlakukan layanan informasi bidang bimbingan kelompok dengan teknik token
economy, lalu setelah memberikan layanan informasi bidang
bimbingan bimbingan kelompok dengan teknik token economy peserta didik
diberikan posttest. Dalam menentukan kriteria untuk dijadikan sampel peneliti
menggunakan rumus skala interval yang dilakukan perhitungan dengan
mengkategorikan tingkat kejenuhan belajar .
NO NAMA KELAS PRE-TEST
TOTAL KATEGORI
1. DAH 4 Mina 13 Tinggi
2. MAR 4 Mina 13 Tinggi
3. RRA 4 Mina 14 Tinggi
4. HM 4 Mina 14 Tinggi
5. AFN 4 Arofah 15 Tinggi
6. MIA 4 Arofah 14 Tinggi
7. QPA 4 Arofah 14 Tinggi
8. HRR 4 Muzdalifah 17 Tinggi
9. SZ 4 Muzdalifah 14 Tinggi
10. RZZ 4 Muzdalifah 13 Tinggi
11. AA 4 Muzdalifah 16 Tinggi
12. ZARP 4 Multazam 14 Tinggi
13. TAA 4 Multazam 15 Tinggi
14. ZA 4 Multazam 15 Tinggi
15. NQZ 4 Shofa 13 Tinggi
16. LNN 4 Shofa 13 Tinggi
17. NSA 4 Shofa 14 Tinggi
HASIL PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 5 kali pertemuan. Pertemuan pertama diisi
dengan melakukan pretest dengan memberikan angket untuk mengethui siswa
yang memiliki kejenuhan belajar dalam kegiatan tahfidz al quran, pertemuan
kedua, ketiga dan keempat diisi dengan pelaksanaan layanan bimbingan kelompok
dengan teknik token economy untuk mengurangi kejenuhan belajar dalam
kegiatan tahfidz al quran dan diakhiri dengan melalukan posttest. layanan
bimbingan kelompok ini diberikan kepada siswa yang memiliki kejenuhan belajar
tinggi berdasarkan hasil pretest.
Hasil pre-test dan post-test diketahui bahwa terjadi penurunan rata-rata skor
sebelum dan sesudah diberikan perlakuan berupa layanan bimbingan kelompok
dengan teknik token economy dengan rata-rata skor pretest sebesar 14,2 dan rata-
rata skor posttest sebesar 5,1.
Poin yang dikumpulkan oleh peserta didik didalam token dapat ditukarkan
Uji Normalitas
adalah uji Kolmogrov Smirnov, pengujian dilakukan dengan menggunakan
program Sofware SPSS for windows versi 20. Menurut Yulius (2010,hlm. 27)
menyatakan bahwa uji Kolmogrov Sminrnov bertujuan untuk melihat kesesuaian
data berdistribusi normal atau tidak. Keunggulan uji kolmogorov-
Smirnov dibandingkan dengan uji normalitas lainnya adalah uji ini dapat
digunakan untuk data yang sangat kecil tanpa harus menggabungkan data yang
akan diuji terlebih dahulu, sehingga hasil yang diperoleh lebih
akurat. Dasar pengambilan keputusan yang digunakan yaitu jika nilai signifikansi
>0,05 maka nilai residual berdistribusi normal. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka
nilai residual tidak berdistribusi normal. Berikut hasil perhitungan uji nornalitas
menggunakan Sofware SPSS for windows versi 20 .
Z -3,646b
DAFTAR PUSTAKA
IPt. Edi Sutarjo, Dewi Arum WMP., Ni. Kt. Suarni. (2014). “Efektifitas teori
Behavioral Teknik Relaksasi dan Brain Gym untuk Menurukan Burnout
Belajar pada Siswa Kelas VIII SMP Laboratorium UNDIKSHA Sigaraja
Tahun Pelajaran 2013/ 2014”. E-journal Undiksa. Volume: 2 No 1.
Nadar, W., Maharani, T., & Shartika, S. (2019). Penerapan Metode Pembiasaan
Token Economy untuk Peningkatan Kedisiplinan Anak Usia Dini. Jurnal
Instruksional, 1(1), 56–65. https://doi.org/10.24853/instruksional.1.1.56-
65
Purwanta, E. (2015). Modifikasi Perilaku Alternatif Penangan Anak
Berkebutuhan Khusus. Pustaka Pelajar.
Schaufeli, W . B., & Enzmann, D. (1998). The Burnout Companion to Study and
Practice: A Critical Analysis. United Kingdom: CRC press.
Wahyuli, R., & Ifdil, I. (2020). Perbedaan Kejenuhan Belajar Siswa Full Day
School dan Non lllllFull Day School. Jurnal Aplikasi IPTEK Indonesia,
4(3), 188–194. llhttps://doi.org/10.24036/4.34380
Yulius, Oscar. (2010). Kompas IT Kreatif SPSS 18. Yogyakarta : Panser Pustaka