You are on page 1of 8

JURNAL KEBIDANAN

Vol 6, No 4, Oktober 2020 : 485-492

MOTIVASI BELAJAR MAHASISWI KEBIDANAN TERHADAP PEMBELAJARAN MODUL


ASUHAN KEHAMILAN BERBASIS E-LEARNING DI ERA PANDEMI COVID-19
Ari Indra Susanti1, Atriany Nilam Sari2, Ariyati Mandiri3

1,2,3Program Studi D4 Kebidanan, Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran


1email: ari.indra@unpad.ac.id
2email: atrianynilamsari@gmail.com
3email: ariyati.mandiri@unpad.ac.id

ABSTRACT

Background Antenatal care is the name of a compulsory learning module for midwife students in order to
create competent midwives. However, the Covid-19 pandemic presents a challenge in changing the learning
system for Antenatal care. The learning system is carried out remotely using information technology or e-learning.
Teaching is given without reducing the quality of teaching. The challenges faced in such conditions include
assessing student motivation in learning, especially in the antenatal care module to achieve learning goals
Purpose to determine the learning motivation of midwifery students towards e-learning-based pregnancy
care modules in the covid-19 pandemic era.
Methods The research method used descriptive research with cross sectional approach. This research was
conducted in February until April 2020 in the D4 Midwifery Study Program FK Unpad. The population in this study
were midwifery 1 semester 2 students. The sample in this study was a population of 33 people. The sampling
technique uses total sampling.Data collection was carried out by providing a questionnaire before lecturing the
pregnancy care module. While, the learning evaluation questionnaire was given after the pregnancy care module
was finished.Data analysis used univariate data presented in the form of a frequency distribution table.
The results of this study found that midwifery students stated strongly agree on intrinsic motivational factors
and personal relevance of 21 people and on career motivation factors of 19 people. Thus, there were 28 midwifery
students who understood the material for pregnancy care modules using the e-learning-based blended learning
method.
The conclusion of this study is that there are motivational factors, namely intrinsic motivation factors and
personal relevance as well as career motivation factors possessed by midwifery students on the e-learning based
blended learning method in the pregnancy care module.
Suggestions in this study to conduct further research analysis about the effectiveness of e-learning learning
in the new normal period towards the learning outcomes of midwifery students.

Key word:learning motivation, pregnancy care modules, e-learning

ABSTRAK

Latar Belakang Asuhan kehamilan merupakan nama modul pembelajaran wajib bagi mahasiswa bidan agar
tercipta bidan yang kompeten. Namun, pandemi covid-19 memberikan tantangan dalam merubah sisitem
pembelajaran asuhan kehamilan. Sistem pembelajaran dilakukan dengan jarak jauh dengan menggunakan
teknologi informasi atau e-learning, Pengajaran diberikan tanpa mengurangi kualitas pengajaran.Tantangan yang
dihadapi dalam kondisi seperti ini salah satunya menilai motivasi mahasiswa dalam pembelajaran terutama pada
modul asuhan kehamilan untuk mencapai tujuan pembelajaran
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi belajar mahasiswi kebidanan terhadap modul asuhan
kehamilan berbasis e-learning di era pandemi covid-19.
Metode penelitianyang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari s.d April 2020 di Program Studi D4 Kebidanan FK Unpad. Populasi
pada penelitian ini adalah mahasiswi kebidanan tahun 1 semester 2. Sampel dalam penelitian ini merupakan
populasi sebanyak 33 orang. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan total sampling. Pengumpulan
data dilakukan dengan memberikan kuesioner motivasi sebelum perkuliahan modul asuhan kehamilan. Sedangkan
kuesioner evaluasi pembelajaran diberikan setelah selesai perkuliahan modul asuhan kehamilan. Analisis data
menggunakan data univariat yang disajikan dalam bentul tabel distribusi frekuensi.
486 Ari Indra Susanti, Atriany Nilam Sari, Ariyati Mandiri

Hasil penelitian ini didapatkan bahwa mahasiswi kebidanan menyatakan sangat setuju pada faktor motivasi
intrinsik dan relevansi pribadi sebanyak 21 orang dan pada faktor motivasi karir sebanyak 19 orang. Dengan
demikian, mahasiswi kebidanan yang memahami materi modul asuhan kehamilan dengan metode
pembelajaranblended learning berbasise-learning sebanyak 28 orang.
Simpulan pada penelitian ini bahwa terdapat faktor motivasi, yaitu faktor motivasi intrinsik dan relevansi
pribadi serta faktor motivasi karir yang dimiliki oleh mahasiswi kebidanan terhadap metode pembelajaranblended
learning berbasise-learning pada modul asuhan kehamilan.
Saran pada penelitian ini untuk dilakukan analisis penelitian lebih lanjut tentang efektifitas pembelajaran e-
learningdi masa new normal terhadap hasil belajar mahasiswi kebidanan.

Kata Kunci: motivasi belajar, modul asuhan kehamilan, e-learning

PENDAHULUAN mengembangkan keterampilan dengan mengelola


Saat ini merupakan masa darurat bencana teknologi informasi.(Kenny, 2002)
penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Untuk mencapai tujuan pembelajaran
sehingga dilakukan Belajar Dari Rumah (BDR) atau tersebut maka dibutuhkan motivasi belajar
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Hal tersebut, mahasiswi kebidanan . Motivasi muncul tidak
berdasarkan Pedoman Pelaksanaan Belajar Dari semata-mata dari diri mahasiswi sendiri tetapi dosen
Rumah Selama Darurat Bencana di Indonesia dari harus melibatkan diri untuk memotivasi belajar
Surat Edaran Mendikbud No. 4 Tahun 2020. Dengan mahasiswi. Dengan adanya motivasi, maka
demikian,metode BDR dilaksanakan dengan memberikan semangat sehingga mahasiswi akan
Pembelajaran jarak jauh Dalam Jaringan/online mengetahui arah belajarnya. Motivasi belajar dapat
(Daring), menggunakan gawai (gadget) maupun muncul apabila siswa memiliki keinginan untuk
laptop melalui beberapa portal dan aplikasi belajar. Oleh karena itu, motivasi baik intrinsik
pembelajaran daring serta Pembelajaran jarak jauh maupun ekstrinsik harus ada pada diri mahasiswi
Luar Jaringan (Luring)/offline. Media pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran yang sudah
tersebut, menggunakan televisi, radio, modul belajar dirumuskan dapat tercapai secara optimal.(Emda,
mandiri, dan lembar kerja, bahan ajar cetak, alat 2018)
peraga dan media belajar dari benda di lingkungan Motivasi merupakan proses yang mendorong
sekitar.(Kemendikbud, 2020) dan mempertahankan tujuan dengan mengarahkan
Dengan kondisi sekarang maka pendidikan perilaku. Motivasi tidak di observasi secara langsung
secara online telah menjadi alternatif pendidikan melainkan disimpulkan dari indeks perilaku, seperti
yang berkembang pesat. Dengan demikian, pengungkapan, pilihan tugas, dan aktivitas yang
universitas memberikan pelatihan online di berbagai diarahkan pada tujuan. Mahasiswi yang termotivasi
disiplin ilmu.(Block, Udermann, Felix, Reineke, & untuk belajar mematuhi pengajaran dan melakukan
Murray, 2006) Masa depan pendidikan online aktivitas, seperti melatih informasi,
bergantung pada program yang terstruktur dengan menghubungkannya dengan pengetahuan yang
baik, interaktif, dan substantif. Pendidik ditantang didapatkan sebelumnya, dan mengajukan
untuk terus menilai dan mengevaluasi kebutuhan pertanyaan. Oleh karena itu, motivasi dan
belajar yang terus berubah. Evaluasi modul online pembelajaran bisa saling memengaruhi sehingga
dan antusiasme dari siswa menunjukkan motivasi mahasiswi bisa memengaruhi apa dan
keberhasilan metode pengajaran/pembelajaran ini. bagaimana mereka belajar. Ketika mahasiswi belajar
Oleh karena itu, terdapat Implikasi pendidikan dan dan menganggap bahwa mereka telah lebih terampil,
praktik terhadap efektivitas dan kualitas instruksi maka mereka termotivasi untuk melanjutkan
secara online.(Huckstadt & Hayes, 2005) pembelajaran.(Schunk, 2012)
Dengan demikian, menjadi suatu kebutuhan Oleh karena itu, saat ini para pendidik
untuk mengintegrasikan teknologi informasi ke menghadapi tantangan untuk mengajar mahasiswi
dalam pendidikan kebidanan yang telah diakui dan menjadi professional yang kompeten, dimana
didokumentasikan dengan baik. Di Australia, memiliki pengetahuan yang mendalam dan
penggabungan teknologi informasi sebagai mata keterampilan dalam membuat keputusan. Dengan
pelajaran inti dalam pendidikan kebidanan masih demikian, untuk memfasilitasi proses belajar
relatif baru. Pembelajaran e-learning dapat mengajar tersebut, maka menggunakan metode
membangun konsep berfikir dan memberikan pembelajaran e-learning. Pembelajaran teori
pengalaman belajar bagi mahasiswi untuk digunakan sebagai panduan untuk merancang

Jurnal Kebidanan Volume 6, Nomor 4, Oktober 2020


Motivasi Belajar Mahasiswi Kebidanan Terhadap Pembelajaran Modul Asuhan Kehamilan 487
Berbasis E-Learning Di Era Pandemi Covid-19

strategi kegiatan pembelajaran dengan


mengintegrasikan teori-teori ke dalam pelatihan Jenis Pertanyaan SS S TS STS
berbasis teknologi. Oleh karena itu, pengalaman Faktor motivasi intrinsik dan relevansi pribadi
belajar menggunakan elektronik dapatmemberikan Saya merasa senang
pengetahuan kepada mahasiswi sehingga dapat saat mempelajari
10 23 - -
melakukan keterampilan dan membuat materi asuhan
kehamilan
keputusan.(McMahon, 2007)
Ilmu yang saya
Berdasarkan latar belakang di atas, maka pelajari berhubungan 10 22 1 -
penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang dengan cita-cita saya
bertujuan untuk mengetahui motivasi belajar Saya berpikir tentang
mahasiswi kebidanan terhadap modul asuhan belajar asuhan
kehamilan berbasis e-learning di era pandemi covid- kehamilan dapat 19 14 - -
19. bermanfaat untuk
saya
METODE PENELITIAN Saya berpikir untuk
Metode penelitian ini menggunakan mendapatkan nilai
yang baik dalam
penelitian deskriptif dengan pendekatan cross 21 12 - -
asuhan kehamilan
sectional.Penelitian ini dilakukan pada bulan berpengaruh terhadap
Februari s.d April 2020 di Program Studi D4 IPK.
Kebidanan FK Unpad. Populasi pada penelitian ini Saya berpikir tentang
adalaha mahasiswi kebidanan tahun 1 semester 2 cara saya akan
12 20 1 -
sebanyak 33 orang. Sampel dalam penelitian ini menggunakan ilmu
merupakan populasi sehinggateknik pengambilan yang saya pelajari
sampelmenggunakan total sampling. Pengumpulan Ilmu yang saya
data dilakukan dengan memberikan kuesioner pelajari memiliki nilai 10 22 1 -
motivasi dari artikel yang berjudul Science Motivation praktis bagi saya
Saya menyukai
Questionnaire: Construct Validation With
asuhan kehamilan ini
Nonscience Majors.(Glynn, Taasoobshirazi, & karena memiliki
9 23 1 -
Brickman, 2009)Kuesioner ini dilakukan uji validitas r tantangan
hitung > 0,404 dan nilai reabilitas sebesar 0,917. Keberhasilan bagi
Kemudian, responden diberikan kuesioner motivasi, saya adalah mampu
- 33 - -
sebelum perkuliahan modul asuhan kehamilan memahami asuhan
dimulai sedangkan kuesioner evaluasi pembelajaran kehamilan ini
diberikan setelah selesai perkuliahan modul asuhan Faktor self-efficacy dan penilaian kecemasan
kehamilan. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah Saya yakin, saya
mahasiswi kebidanan yang hadir pada saat akan melakukan
dengan baik dalam 10 23 - -
penjelasan modul atau mata kuliah asuhan
proses belajar asuhan
kehamilan. Kriteria eksklusi adalah responden yang kehamilan
tidak bersedia mengisi lembar informed consent. Factor motivasi karir
Analis data dilakukan dengan univariat yang Saya berpikir bahwa
disajikan dalam tabel distribusi frekuensi.Penelitian belajar asuhan
ini telah mendapatkan ijin etik penelitian dengan No. kehamilan dapat
19 14 - -
1293/UN6.KEP/EC/2019. membantu saya
memperoleh
pekerjaan yang baik
Saya berpikir bahwa
belajar asuhan
kebidanan dapat
15 18 - -
membantu saya
memperoleh karir
yang baik
HASIL PENELITIAN Faktor Tingkat
Motivasi
Tabel 1. Ilmu yang saya
Motivasi Belajar Mahasiswi Kebidanan terhadap pelajari lebih penting 13 19 1 -
Modul Asuhan Kehamilan bagi saya daripada

Jurnal Kebidanan Volume 6, Nomor 4, Oktober 2020


488 Ari Indra Susanti, Atriany Nilam Sari, Ariyati Mandiri

nilai yang saya dengan menggunakan kemampuan dan


dapatkan keterampilan serta potensi yang dimiliki.(Robbins &
Jika saya tidak Judge, 2013)
mengerti dalam Pada tabel 1. terdapat faktor tingkat motivasi,
pembelajaran ini, hal
7 24 2 - sebanyak 14 orang sangat setuju bahwa ilmu lebih
tersebut merupakan
kesalahan yang ada penting dibandingkan nilai yang didapatkan. Ilmu
dalam diri saya dapat diibaratkan sebagai kebutuhan fisiologis bagi
mahasiswi dan nilai merupakan bagian dari
Ket: SS (Sangat Setuju) penghargaan. Keduanya memiliki peranan dalam
S (Setuju) proses belajar, namun secara fisiologis sumber ilmu
TS (Tidak Setuju) merupakan inti dari proses pembelajaran itu
STS (Sangat Tidak Setuju) sendiri.(Pieter, 2018)
Salah satu caranya dengan melihat
Berdasarkan tabel 1. di dapatkan bahwa keberhasilan dalam proses belajar mengajar untuk
motivasi dari faktor motivasi intrinsik dan relevansi mencapai tujuannya. Peran motivasi dari
pribadi yang dimiliki mahasiswi kebidanan, mahasiswidengan mempersiapkan dirinya dalam
menyatakan sangat setuju (S) untuk mendapatkan memulai proses pembelajaran. Motivasi dapat
nilai yang baik dalam asuhan kehamilan memengaruhi minat belajar seorang peserta didik
berpengaruh terhadap IPK. Sedangkan, untuk faktor karena motivasi adalah kekuatan pendorong yang
tingkat motivasi, mahasiswi kebidanan menyatakan ada dalam diri seseorang untuk melakukan kegiatan
setuju sebanyak 24 orang. tertentu untuk mencapai suatu tujuan.(Masni, 2017)
Motivasi belajar dapat dianalogikan sebagai
sebuah kerangka acuan yang akan pengarahkan
pemikiran, perasaan dan tindakan peserta didik
dalam sebuah subjek pembelajaran.Terlihat juga di
dalam tabel 1, bahwa motivasi belajar ditinjau dari
efikasi diri dan penilaian kecemasan sebanyak 23
orang menyetujui pernyataan yakin terhadap diri
sendiri untuk melakukan proses belajar dengan baik.
Efikasi merupakan keyakinan diri terhadap
kemampuan yang dimiliki, bahkan efikasi diri secara
signifikan mampu meningkatkan prestasi belajar. Gambar 1.
Bugaj dkk, menyatakan bahwa seorang mahasiswi Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar
dapat mengalami peningkatan motivasi belajar dan (Sjukur, 2012)
kepedulian diri jika tingginya nilai efikasi diri di dalam
proses belajar.(Bugaj et al., 2019)Perubahan Motivasi itu terbagi dua, yaitu motivasi
konteks dan metoda dalam proses pembelajaran instrinsik dan motivasi ektrinsik. Motivasi dikatakan
menciptakan ambiguitas dan ketidakpastian bagi intrinsik apabila hal dan keadaan yang berasal dari
sebagian peserta didik dan menjadi tantangan bagi dalam diri mahasiswa sendiri yang dapat
sebagian lainnya. Perbedaan penilaian akan mendorongnya untuk melakukan tindakan belajar.
keyakinan untuk dapat melakukan proses belajar Sedangkan, motivasi dikatakan ekstrinsik apabila
dengan baik, berkaitan dengan efikasi diri yang mahasiswa menempatkan tujuan belajarnya di luar
dimiliki.(Boekaerts, 2002) faktor-faktor situasi belajar.(Masni, 2017)Motivasi
Faktor lain yang memengaruhi motivasi, yaitu belajar terdiri dari motivasi ekstrinsik salah satunya
motivasi dalam berkarir pada tabel 1., sebanyak 19 yaitu penghargaan. Penghargaan yang dimaksud
mahasiswa sangat menyetujui bahwa proses belajar memperoleh nilai atau indeks penilaian kumulatif.
asuhan kehamilan dapat bermanfaat untuk bekerja Hal ini menunjukkan sesuai dengan teori Maslow dan
sebagai bidan dan akan mendapatkan karir yang Herzberg yang menyatakan bahwa setiap manusia
baik. Hal ini jelas, bahwa salah satu kompetensi mempunyai needs (kebutuhan dan dorongan) salah
seorang bidan yang harus dimiliki, yaitu melakukan satunya kebutuhan untuk dihargai.(Robbins &
asuhan kehamilan sehingga pendidik diharapkan Judge, 2013)
dapat memfasilitasi tujuan pembelajaran baik secara Faktor-faktor yang memengaruhi motivasi
kognitf, afektif, dan psikomotorik. Maslow pun belajar siswa diantaranya cita-cita atau aspirasi,
menyatakan, bahwa kebutuhan ini di kategorikan kemampuan, kondisi mahasiswa, kondisi
sebagai kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri lingkungan, dan unsur-unsur dinamis dalam

Jurnal Kebidanan Volume 6, Nomor 4, Oktober 2020


Motivasi Belajar Mahasiswi Kebidanan Terhadap Pembelajaran Modul Asuhan Kehamilan 489
Berbasis E-Learning Di Era Pandemi Covid-19

belajar.Motivasi memegang peranan yang sangat pembelajaran. Hal ini akan sangat berguna bagi
penting dalam kegiatan belajar bagi mahasiswa, pengajar dan peserta didik dalam meningkatkan
mempengaruhi intensitas kegiatan belajar, tetapi kualitas pembelajaran.(S, 2020)
motivasi dipengaruhi oleh tujuan yang akan dicapai Sedangkan metode Project Based Learning
dengan belajar. Makin tinggi tujuan belajar maka (PjBL) menggunakan metode blended learning, yaitu
akan semakin besar pula motivasinya, dan semakin kombinasi antara asynchronous (tanpa tatap muka)
besar motivasi belajarnya akan semakin kuat pula dan synchronous (tatap muka dengan menggunakan
kegiatan belajarnya.(Masni, 2017) media zoom atau google meet).Menurut Paurelle,
2003 dalam bukunya rusman dkk, 2019 bahwa
Tabel 2. model pembelajaran blended learning ini
Rencana Pembelajaran (RPS) Modul Konsep berdasarkan pada teori belajar konstruktivisme
Asuhan Kehamilan Berbasis e-Learning (individual learning) yang dapat mendorong
mahasiswi untuk membangun pengetahuan mereka
Materi Metode sendiri berdasarkan pengalaman individu dan
Pembelaja- Pembelaja- e- Media mengaplikasikannya secara langsung pada
ran/ Bahan Ran learning mereka.(Rusman, 2019)
Kajian Pembelajaran blended learning berpengaruh
Konsep Lecture Synchro Zoom terhadap peningkatan motivasi belajar mahasiswi
ANC nous
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.(Sjukur,
terpadu
Konsep Problem Blended Whatsapp 2012) Dengan demikian, terdapat beberapa kegiatan
fertilisasi, Based Learning dan yang harus dipersiapkan untuk meningkatkan
implantasi Learning google pengajaran, penilaian pengetahuan, dan
dan nidasi dengan meet/zoo pengukuran kemajauan belajar menggunakan
Tutorial m teknologi berbasis e-learning.(Gooding, Klaas,
Pengkajian Skills Lab Blended Whatsapp Yager, & Kanchanaraksa, 2013)
data Learning , google Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
subjektif classroom di Sulawesi Tenggara, bahwa pendekatan Problem
pada , dan Based Learnig (PBL) berpengaruh positif terhadap
kehamilan google
prestasi belajar peserta didik. Selain itu, pendekatan
meet/zoo
m PBL berpengaruh terhadap motivasi belajar
Konseling Lab Activity Blended Whatsapp mahasiswa.(Amiluddin & Sugiman, 2016) Model PBL
dalm Learning , google dengan blended learning memiliki pengaruh
kehamilan classroom terhadap motivasi belajar dan hasil belajar peserta
, dan didik.(Herliana, Supriyati, & Astra, 2015)
google Menurut Schunk et.al, 2008; Shunk, 1995
meet/zoo bahwa terdapat hubungan motivasi dan
m pembelajaran sehingga terdapat model
Inovasi Project Blended Whatsapp pembelajaran bermotivasi. Model ini
Pemanfaat Based Learning , google
menggambarkan 3 fase, yaitu fase pra tugas, selama
an Learning classroom
teknologi , dan tugas, dan pasca tugas.
dalam google
meningkatk meet/zoo
an m
pelayanan
kehamilan

Berdasarkan RPS modul asuhan kehamilan


pada tabel 2. di atas, bahwa perkuliahan pada modul
ini menggunakan metode Problem Based Learning Tabel 3.
(PBL) yang berbasisi pembelajaran e-learning Model Pembelajaran Bermotivasi
dengan metode asynchronous dan paling banyak
menggunakan metode blended learning. E-learning Pasca
memberikan keleluasaan pada pengajar agar dapat Pra-tugas Selama tugas
tugas
memberikan akses kepada peserta didik untuk Variabel
mendapatkan referensi lain terkait dengan materi Tujuan
Pengajaran Atribut

Jurnal Kebidanan Volume 6, Nomor 4, Oktober 2020


490 Ari Indra Susanti, Atriany Nilam Sari, Ariyati Mandiri

Guru dapat memahami


Harapan materi.
Umpan balik Tujuan Saya puas dengan 5 24 4 0
• Keberhasilan
Materi Ekspektasi proses pembelajarn e-
diri
Peralatan Pengaruh learning (tutorial
• Hasil online)yang diberikan
Variabel oleh dosen saya.
Nilai
Nilai kontekstual Kendala teknis yang 1 31 1 0
Kebutuhan
• Teman dihadapi dalam
Dukungan melaksanakan
• Lingkungan pembelajaran e-
sosial
learning (tutorial online)
Pengaruh Variabel personal
Pembelajaran e- 5 24 4 1
• Susunan learning(tutorial
Kebutuhan
pengetahuan online)dapat diikuti
Sumber: (Schunk, 2012) dengan baik
Dengan pembelajaran 6 23 4 0
Pra tugas merupakan beberapa variabel yang e-learning (tutorial
memengaruhi motivasi siswa untuk belajar. Siswa online)membuat saya
mengerjakan tugas dengan beragam tujuan, lebih berani untuk
misalnya untuk mempelajari materi, bekerja dengan mengemukakan
pendapat
baik, selesai pertama kali, dan sebagainya. Tidak
semua tujuan bersifat akademik, yang ditunjukkan
oleh Wentzel (1992, 1996) maka siswa memiliki Hasil penelitian ini, sejalan dengan hasil
tujuan sosial yang bisa di integrasikan dengan tujuan penelitian yang dilakukan di Universitas Negeri
Padang bahwa menunjukkan terdapat hubungan
akademik siswa. Siswa mengerjakan tugas dengan
antara penggunaan e-learning dengan motivasi
beragam expectation (harapan). Selama tugas untuk
belajar mahasiswa.(Aurora & Effendi, 2019)
variabel pengajaran, kontekstual (sosial/lingkungan),
Meskipun, e-learning sudah banyak dikembangkan
dan personal berperan selama pembelajaran.
lebih dari 10 tahun terakhir, tetapi kajian mengenai
Sedangkan, pasca tugas merupakan saat di mana
tugas telah selesai. Begitu pula masa refleksi diri motivasi dalam pembelajaran e-learning masih
ketika siswa berhenti sejenak selama pengerjaan terbatas. Pembelajaran berbasisi e-learning tumbuh
tugas dan memikirkan pekerjaan siswa. Hal tersebut dan berkembang secara signifikan, tetapi
merupakan variabel penting yang sama sebelum menariknya sebagian besar lebih berupaya
meningkatkan kualitas teknologi yang menunjang
pelaksanaan tugas menjadi sangat penting selama
pembelajaran berbasis e-learning daripada desain
refleksi diri dengan tambahan attributions (atribusi),
instruksional berdasarkan kebutuhan mahasiswi
atau pemahaman yang menyebabkan hasil.(Schunk,
.(Abou El-Seoud, Taj-Eddin, Seddiek, El-Khouly, &
2012)
Nosseir, 2014)
Berdasarkan tabel 4. didapatkan bahwa
mahasiswi kebidanan setuju dengan pembelajaran Akan tetapi, berdasarkan fakta bahwa
berbasis e-learning karena mahsiswi dapat pembelajaran online mungkin akan membatasi
memahami materi sebanyak 28 orang dan merasa interaksi antara pengajar dan peserta didik.Untuk itu,
puas dalam proses pembelajaran e- pendidik perlu membangun motivasi yang alami
kepada peserta didik, karena motivasi akan
learningsebanyak 24 orang. Selain itu, mahasiswi
menentukan intensitas usaha belajar.(Abou El-
merasa setuju untuk mengikuti pembelajaran
Seoud et al., 2014; S, 2020)
onlinedengan baik dan merasa mengemukakan
Partisipasi peserta didik merupakan salah
pendapat sebanyak 23 orang.
satu masalah dalam pembelajaran berbasis e-
learning. Akan tetapi, masih memperhatikan kualitas
Tabel 4. pembelajaran berdasarkan standar yang diterima
Evaluasi Pembelajaran Berbasis e-Learning dari oleh mahasiswi. Hal tersebut, dilakukan dengan
memastikan bahwa mahassiwi memiliki akses
Mahasiswi Kebidanan
internet yang memadai, pada saat pembelajaran
Jenis Pertanyaan SS S TS STS
berbasis e-learning. Untuk mencapai tujuan
Pada akhir pertemuan 3 28 2 0 pembelajaran, maka diupayakan berbagai strategi
dalam perkuliahan dengan sebagian besar fokus pada pemberian atau
(tutorial online), saya penolakan nilai. Tujuan pembelajaran ini

Jurnal Kebidanan Volume 6, Nomor 4, Oktober 2020


Motivasi Belajar Mahasiswi Kebidanan Terhadap Pembelajaran Modul Asuhan Kehamilan 491
Berbasis E-Learning Di Era Pandemi Covid-19

berdasarkan kurikulum yang menggunakan diskusi the effect of e-learning on higher education.
online berdasarkan partisipasi mahasiswi di bawah International journal of emerging technologies
pengawasan tutor atau dosen.(Masters & in learning (iJET), 9(4), 20-26.
Oberprieler, 2004) Amiluddin, R., & Sugiman, S. (2016). Pengaruh
Dalam tabel 4, bahwa 31 mahasiswi setuju problem posing dan PBL terhadap prestasi
bahwa terjadi kendala teknis dalam melaksanakan belajar, dan motivasi belajar mahasiswa
pembelajaran e-learning (tutorial online). Kendala pendidikan matematika. Jurnal Riset
teknis yang terjadi, dapat berupa keterbatasan Pendidikan Matematika, 3(1), 100-108.
jaringan internet ataupun server error, Aurora, A., & Effendi, H. (2019). Pengaruh
ketidaktepatan penggunaan media pembelajaran Penggunaan Media Pembelajaran E-learning
online dan juga keterbatasan dalam komunikasi yang terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa di
menimbulkan perbedaan persepsi.(Nurmukhametov, Universitas Negeri Padang. JTEV (Jurnal
Temirova, & Bekzhanova, 2015; S, 2020) Teknik Elektro dan Vokasional), 5(2), 11-16.
Dengan demikian, harus tetap dipastikan Block, A., Udermann, B., Felix, M., Reineke, D., &
bahwa tujuan pembelajaran dapat tersampaikan Murray, S. R. (2006). Achievement and
dengan baik pada peserta didik. Dalam satisfaction in an online versus a traditional
pembelajaran e learning di Modul Asuhan Kehamilan health and wellness course. University of
ini, meskipun mengalami beberapa kendala teknis, Wisconsin--La Crosse.
31 mahasiswa setuju dan 1 orang mahasiswa sangat Boekaerts, M. (2002). Motivation to learn:
setuju bahwa Pada akhir pertemuan dalam International Academy of Education Brussels,
perkuliahan (tutorial online), mereka dapat Belgium.
memahami materi pembelajaran. Bugaj, T., Blohm, M., Schmid, C., Koehl, N., Huber,
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian J., Huhn, D., . . . Nikendei, C. (2019). Peer-
yang dilakukan di STIKes Ahmad Yani, Yogyakarta assisted learning (PAL): skills lab tutors’
bahwa terdapat hubungan yang positif antara experiences and motivation. BMC medical
motivasi belajar dengan prestasi belajar education, 19(1), 353.
mahasiswa.(Sunarsih, 2009) Semua bidang telah Emda, A. (2018). Kedudukan motivasi belajar siswa
didukung oleh teknologi, terutama di dunia dalam pembelajaran. Lantanida Journal, 5(2),
pendidikan dalam proses belajar mengajar untuk 172-182.
menentukan kualitas lulusan universitas. Maka dari Glynn, S. M., Taasoobshirazi, G., & Brickman, P.
itu, dibuatlah sebuah metode pembelajaran yang (2009). Science motivation questionnaire:
baru guna proses belajar mengajar menjadi lebih Construct validation with nonscience majors.
efektif dan dapat terus dikembangkan.(Rahardja, Journal of Research in Science Teaching:
Aini, Ariessanti, & Khoirunisa, 2018) The Official Journal of the National
Association for Research in Science
KESIMPULAN Teaching, 46(2), 127-146.
Simpulan pada penelitian ini bahwa terdapat Gooding, I., Klaas, B., Yager, J. D., &
faktor motivasi, yaitu faktor motivasi intrinsik dan Kanchanaraksa, S. (2013). Massive open
relevansi pribadi serta faktor motivasi karir yang online courses in public health. Frontiers in
dimiliki oleh mahasiswi kebidanan terhadap public health, 1, 59.
pembelajaran e-learning pada modul asuhan Herliana, F., Supriyati, Y., & Astra, I. M. (2015).
kehamilan. Pengaruh model pembelajaran berbasis
blended learning dan motivasi belajar
terhadap hasil belajar fisika siswa SMA.
Paper presented at the Prosiding Seminar
SARAN Nasional Fisika (E-Journal).
Saran pada penelitian ini untuk dapat Huckstadt, A., & Hayes, K. (2005). Evaluation of
dilakukan analisis penelitian lebih lanjut tentang interactive online courses for advanced
efektifitas pembelajaran e-learning terhadap hasil practice nurses. Journal of the American
belajar mahasiswi kebidanan. Academy of Nurse Practitioners, 17(3), 85-89.
Kemendikbud. (2020). Pedoman Pelaksanaan
DAFTAR PUSTAKA Belajar Dari Rumah Selama Darurat Bencana
Abou El-Seoud, M., Taj-Eddin, I., Seddiek, N., El- Di Indonesia Surat Edaran Sekretaris
Khouly, M., & Nosseir, A. (2014). E-learning Jenderal No.15 Tahun 2020. . Retrieved
and students' motivation: A research study on from

Jurnal Kebidanan Volume 6, Nomor 4, Oktober 2020


492 Ari Indra Susanti, Atriany Nilam Sari, Ariyati Mandiri

https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2020 pada iDu (iLearning Education) dalam


/05/kemendikbud-terbitkan-pedoman- Meningkatkan Motivasi Belajar Mahasiswa.
penyelenggaraan-belajar-dari-rumah NJCA (Nusantara Journal of Computers and
Kenny, A. (2002). Online learning: enhancing nurse Its Applications), 3(2), 120-124.
education? Journal of advanced nursing, Robbins, S. P., & Judge, T. A. (2013). Organizational
38(2), 127-135. Behavior, The United States of America:
Masni, H. (2017). Strategi Meningkatkan Motivasi Pearson Education, Inc.
Belajar Mahasiswa. Jurnal Ilmiah Dikdaya, Rusman, C. R. (2019). Pembelajaran Berbasis
5(1), 34-45. Teknologi Informasi dan Komunikasi (5 ed.).
Masters, K., & Oberprieler, G. (2004). Encouraging Jakarta: Rajagrafindo Persada.
equitable online participation through S, A. (2020). Kendala Pelaksanaan Pembelajaran
curriculum articulation. Computers & Jarak Jauh Dalam Masa Pandemi. Retrieved
Education, 42(4), 319-332. from
McMahon, J. (2007). Teaching/learning https://www.researchgate.net/publication/340
philosophies. Cited In: Kala, S., Isaramalai, S. 917126
and Pohthong, A.(2010) Electronic learning Schunk, D. H. (2012). Learning Theories an
and constructivism: A model for nursing Education Perspective (6 ed.). Yogyakarta:
education. Nurse education today, 30(1), 61- Pustaka Pelajar.
66. Sjukur, S. B. (2012). Pengaruh blended learning
Nurmukhametov, N., Temirova, A., & Bekzhanova, T. terhadap motivasi belajar dan hasil belajar
(2015). The problems of development of siswa di tingkat SMK. Jurnal pendidikan
distance education in Kazakhstan. Procedia- vokasi, 2(3).
Social and Behavioral Sciences, 182, 15-19. Sunarsih, T. (2009). Hubungan antara motivasi
Pieter, H. Z. (2018). Pengantar psikologi untuk belajar, kemandirian belajar dan bimbingan
kebidanan: Kencana. akademik terhadap prestasi belajar
Rahardja, U., Aini, Q., Ariessanti, H. D., & mahasiswa di Stikes A. Yani Yogyakarta.
Khoirunisa, A. (2018). Pengaruh Gamifikasi UNS (Sebelas Maret University).

Jurnal Kebidanan Volume 6, Nomor 4, Oktober 2020

You might also like