Professional Documents
Culture Documents
*Email: mkaavessina@gmail.com
Abstract: Clean water is the basic needs. One of the way to get clean water is using
flocculation process. The flocculant copolymer is the combination of natural polymers and
synthetic polymers that is more effective than the straight-chain polymer flocculants. Starch-
graft-polyacrylamide (St-g-PAM) is the copolymer flocculant. This flocculant is synthesized by
the grafting to separate into two phases. The first stage is the synthesis of non-terminated
polyacrylamide (nt-PAM) and then the grafting of the non-terminated polyacrylamide (nt-PAM)
on taro starch polymer backbone. This study aims to determine the effect of initiator
concentration ratio, the concentration of the terminator, and the termination time of %GE, %GY,
intrinsic viscosity and molecular weight. Polymerization was carried out in a glass reactor
equipped with a stirrer and isothermal conditions. The resulting products were analyzed by FT-
IR. The analysis shows the existence bonds of starch and acrylamide, the presence of these
groups proves that St-g-PAM was formed. The increase in the initiator concentration leads to an
increase % GY, intrinsic viscosity and molecular weight but subsequently decreased. The
increase in the concentration of terminator and the length time of termination cause % GY,
intrinsic viscosity and molecular weight decreased. In this study, the concentration of acrylamide
is smaller than the concentration of starch, it makes not all of the starch backbone can join the
acrylamide chain so %GE can not be calculated. Thus it can not explain the effect of the initiator
concentration, the concentration of the terminator, and the termination time of %GE
45
umumnya untuk meningkatkan sifat kimia an bioflokulan dari amylopektin ubi kayu sebagai
polimer (hydrophilicity /hydrophobicity,dll) backbone dan acrylamide sebagai graft-nya
(Kaavessina,2012). Sehingga untuk mendapat- (Rath, 1997).
kan bioflokulan dari starch, digunakan metode Grafting Efficiency (%GE) merupakan
kopolimer yang diharapkan meningkatkan daya persentase grafting terhadap jumlah starch awal.
flokulasi dari starch. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan
Penelitian sebelumnya telah mengguna- rumus berikut :
kan amylopektin dari pati ubi kayu sebagai (W2 - W1 )
backbone karena amylopectinnya memiliki %GE = x100% (1)
W3
bentuk amorf sehingga sukar larut serta mudah
membentuk gumpalan dan lebih efektif sebagai dimana W 1, W 2, dan W 3 berturut-turut adalah
bahan flokulan. Selain itu pati ubi kayu juga berat starch, starch-g-polyacrylamide, dan
mengandung amylosa yang juga dapat diguna- acrylamide (Fares,2003).
kan untuk bahan dasar pembuatan bioflokulan. Grafting Yield (%GY) merupakan
Namun keefektifan penggunaan dari amylosa persentase antara starch graft polyacrylamide
dan amylopectin belum diketahui. Ubi kayu di dengan starch awal yang dijumlah dengan
Indonesia sering digunakan sebagai makanan acrylamide. Perhitungan dilakukan dengan
pokok penduduk di daerah – daerah tertentu. menggunakan rumus berikut :
Sehingga perlu dilakukan penelitian dengan W3
% GY = x100% (2)
bahan baku lainnya yang mengandung pati. (W1 W 2 )
Pada penelitian ini digunakan pati talas sebagai dimana W 1, W 2, W 3 berturut- turut adalah starch,
polimer backbone dan acrylamide sebagai graft- acrylamide, starch graft polyacrylamide
nya untuk pembuatan flokulan dengan metode (Qudsieh,1999).
pencangkokan/kopolimerisasi larutan. Viskositas intrinsik diketahui dengan
mengukur viskositas masing -masing sampel
LANDASAN TEORI dengan konsentrasi berbeda – beda. Mencatat
Flokulasi adalah proses penambahan waktu aliran s-g-polyacrylamide dan pelarut,
flokulan pada pengadukan lambat untuk kemudian menghitung viskositas relatif masing-
meningkatkan saling hubung antar partikel yang masing dengan cara ηr = t/to dengan t adalah
goyah sehingga meningkatkan penyatuannya waktu stacrh-graft-polyacrylamide dalam
(aglomerasi). Pada proses ini dibutuhkan viskometer dan to adalah waktu pelarut dalam
flokulan yaitu bahan kimia tertentu yang viskometer. Selanjutnya untuk mengetahui
membantu proses pembentukan flok (W. Grosch viskositas intrinsik (ηr) dilakukan dengan
1999). membuat grafik plot ln (ηr / C ) vs C dengan cara
Ada dua jenis yaitu flokulan organik dan membuat grafik plot ln ηr / C vs C. Kemuadian
nonorganik, flokulan dari bahan organik dapat untuk menentukan berat molekul stacrh-graft-
berupa polimer sintetik dan polimer alami. polyacrylamide dengan cara
Flokulan dari polimer sintetik lebih disukai
karena tidak perlu mengatur pH media, dapat η = KMva (3)
digunakan hanya dalam jumlah kecil 1-5 ppm,
flok yang terbentuk lebih besar, lebih kuat dan dengan K = 6,31 x 10-3 g/ml dan a = 0,8.
pengendapannya lebih baik/ menghasilkan Diperoleh berat molekul stacrh-graft-polyacryl-
sedikit sludge. Flokulan organik sering amide ( Qudsieh,1999).
menimbulkan masalah baru karena
menghasilkan banyak sludge dalam proses METODE PENELITIAN
flokulasi. Efisiensi flokulasi polimer meningkat Bahan-bahan yang digunakan dalam
seiring dengan meningkatnya berat molekul. penelitian ini: Acrylamide (graft), Starch
Diantara flokulan polimer, polimer sintetik biasa (Backbone), K2S2O8 dan TMEDA (Inisiator),
dibuat dengan mengontrol berat molekul, Nitrogen (Purger), Aquadest (Pelarut), Acetone
distribusi berat molekul, struktur kimia polimer, dan Metanol (Presipitan), Hydroquinon (Termi-
dan perbandingan gugus fungsi dari polimer nator).
backbone (Rath,1997). Kopolimerisasi graft
merupakan salah satu metode yang paling Sintesa nt-PAM
umum digunakan untuk memodifikasi sifat – sifat Pertama dengan membuat larutan
kirnia dan fisika polimer alami dan sintetik. Pada acrylamide dalam reaktor polimerisasi yang
penelitian ini digunakan metode grafting to, diikuti proses purging dengan mengalirkan
pembawa sisi aktif adalah rantai cabang. Metode Nitrogen dan pengadukan pada kecepatan
kopolimerisasi telah digunakan dalam pembuat- konstan. Selanjutnya menginjeksikan larutan
Karakterisasi St-g-PAM
Karakterisasi produk dilakukan untuk
membuktikan bahwa telah terbentuk St-g-PAM.
Hasil analisis FTIR dari starch ditunjukkan pada Gambar 4. Spektrum IR untuk Starch-graft
Gambar 2 Interpretasi dari gambar tersebut Polyacrylamide
Pembuatan Bioflokulan dari Pati Talas (Colocasia esculenta L Schoott) dan Polyacrilamide 47
dengan Metode Pencangkokan (Grafting) (Mujtahid Kaavessina, Trias Ayu Laksanawati, Risma Sappitrie)
Hasil analisis FTIR St-g-PAM dengan 89,38%, viskositas intrinsik sebesar 5,81 ml/g,
sintesis nt-PAM menggunakan metode grafting dan berat molekul sebesar 5,07x103 g/mol,
to menunjukkan adanya gugus-gugus yang kemudian ketiganya mengalami penurunan.
dimiliki oleh starch dan acrylamide. Gambar 4
menunjukkan bahwa hasil analisis FTIR untuk
St-g-PAM dengan sintesis nt-PAM
menggunakan metode grafting to terdapat
gugus-gugus dari starch yaitu pada dua peak
1079,22 cm-1 dan 1158,30 cm-1 untuk gugus C-
O, pada dua peak 3567,50 cm-1 dan 212,58 cm-
1 untuk gugus –OH, pada dua peak 926,84 cm-1
dan 861,25 cm-1 untuk gugus C-H, pada dua
peak 1180 cm-1 dan 1242,21 cm-1 untuk gugus
C-N. Adanya gugus-gugus tersebut membukti-
kan bahwa St-g-PAM telah terbentuk.
Gambar 8. Grafik Hubungan Konsentrasi Terminator vs Gambar 10. Grafik Hubungan Waktu Terminasi vs Berat
Berat Molekul Molekul
Pembuatan Bioflokulan dari Pati Talas (Colocasia esculenta L Schoott) dan Polyacrilamide 49
dengan Metode Pencangkokan (Grafting) (Mujtahid Kaavessina, Trias Ayu Laksanawati, Risma Sappitrie)
terhadap konsentrasi inisiator, konsentrasi RATH, S.K., and SINGH, R.P.,Flocculation
terminator, dan waktu terminasi dapat diketahui. Characteristicof Grafted and Ungrafted
Untuk mengetahui %GY, viskositas Starch, Amylose, and Amylopectin.Journal
intrinsik, dan berat molekul yang besar of Polymer Science,66,(1997) 721-1729.
sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut R. P. Singh, T. Tripathy., Novel biodegradable
dengan menambahkan variabel lain dan flocculants based on polysaccharides.
Melakukan penelitian lebih lanjut mengenai Journal of Materials Science,(2000)
kinerja terhadap bioflokulan yang dihasilkan. Tahid, 1994, Spektroskopi Inframerah
Transformasi Fourier No II Th VIII,
DAFTAR PUSTAKA Bandung : Warta Kimia Analitis
Belitz, H.D. dan W. Grosch. 1999. Food TRIPATHY, T., SINGH, R.P.,Characterization of
Chemistry. Verlag Springer, Berlin. Polyacrylamide Grafted Sodium Alginate:
Caulfield M.J, 2002, Some Aspects of the aNovel Polymeric Flocculant, Journal of
Properties and Degradation of Applied Polimer Science, 81(2001) 3269-
Polyacrylamide, University of 3308
Melbourne,Victoria. TRIPATHY, T.,PANDEY, S.R.KARMAKAR,
Fares,M. 2003. Graf Copolimerization onto N.C., BHAGAT, R.P., SINGH,R.P.,Novel
Starch and Optimization of Starch Graft Flocculating Agent Basedon Sodium
with N-tert-Butylacrylamide Copolymer Alginate and Acrylamide,European
and its Hydrogels Journal of Polymer Polymer Journal 35 (1999)2057-2072
Research. Wester HJ, Herz M, Weber W, Heiss P,
Kaavessina, M., et al., Crystallization behavior of senekowitsch-Schmidtke R, Schwaiger M,
poly(lactic acid)/elastomer blends. Journal StÖcklin G (1999) Synthesis and
of Polymer Research, 2012. 19(2): p. 1- radipharmacology of O-(2-[18F]fluoroethyl)-
12. L-tyrosine for tumor imaging. J Nucl Med
Pomeranz,Y.,1991. Functional Properties of 40:205-212
Food Components. Academic Press
Inc,San Diego.
Qudsieh Isam, Y. M. Master’s Thesis, University
of Putra Malaysia, 1999.