You are on page 1of 12

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/324251471

Aktivitas Antioksidan dan Sitotoksik Ekstrak Etanol Daun hantap (Sterculia


coccinea Jack.)

Article · March 2017


DOI: 10.22487/25411969.2017.v6.i1.8075

CITATIONS READS

2 2,689

3 authors, including:

Yuliet Susanto Akhmad Khumaidi


Universitas Tadulako 14 PUBLICATIONS   40 CITATIONS   
10 PUBLICATIONS   34 CITATIONS   
SEE PROFILE
SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Aktivitas imunomodulator dan anticancer ekstrak daun Hantap (Sterculia coccinea) View project

Molecular Docking based Virtual Screening of Selective Anticancer Compounds from Begonia Plant View project

All content following this page was uploaded by Yuliet Susanto on 24 July 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Online Journal of Natural Science Vol 6(1) :11 – 21 ISSN-p: 2338-0950
Maret 2017 ISSN-e : 2541-1969

Aktivitas Antioksidan dan Sitotoksik Ekstrak Etanol


Daun hantap (Sterculia coccinea Jack.)
(Antioxidant and Cytotoxic Activity of Ethanolic Extract of Hantap Leaves
(Sterculia coccinea Jack.))
Rezki Cahyani1*), Yuliet susanto2, Akhmad Khumaidi3
1
Jurusan Farmasi, FMIPA, Universitas Tadulako, Palu.
2
Lab. Farmakologi-Biofarmasi, Jurusan Farmasi, FMIPA, Universitas Tadulako, Palu.
3
Lab. Farmakognosi-Fitokimia, Jurusan Farmasi, FMIPA, Universitas Tadulako, Palu

ABSTRACT
Hantap (Sterculia coccinea Jack) is one of the plants in Central Sulawesi which has
potential as an antioxidant, that can be used to treat a variety of diseases. This study aimed to
determine the IC50 values of ethanolic extract of hantap leaves, by DPPH (1,1-diphenyl-2-
picrylhydrazyl) method, LC50 by Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) method and determine
its chemical compound. Extract prepared by using ethanol 96% in maceration method.
Determinations of chemical content was done using reagent identification and thin layer
chromatography (TLC). Result of the antioxidant activity test of ethanolic extracts of leaves
hantap obtained IC50 values of 6.48 ppm and vitamin C (Positive control) of 2.71 ppm, while
the values of cytotoxic activity LC50 was 591.561 ppm. Identification results using reagent and
TLC showed that, the extract contains flavonoids, phenols, saponins, steroids, alkaloids, and
tannins. Based on the ethanolic extract of hantap leaves categorized as a very strong
antioxidants. Whereas cytotoxic activity in the medium category.
Keywords: Sterculia coccinea Jack, antioxidant, DPPH, Cytotoxic, Artemia salina
L.
ABSTRAK
Hantap (Sterculia coccinea Jack) merupakan salah satu tumbuhan di Sulawesi Tengah
yang mempunyai potensi sebagai antioksidan sehingga dapat dimanfaatkan untuk mengobati
berbagai macam penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan nilai IC 50 ekstrak etanol
daun hantap dengan metode DPPH dan LC50 dengan metode BSLT serta mengetahui
kandungan kimianya.Ekstrak dibuat dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol
96%.Penentuan kandungan kimia dilakukan dengan menggunakan pereaksi identifikasi
dankromatografi lapis tipis (KLT).Uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol daun hantap
diperoleh nilai IC50 sebesar 6,48 ppm dan vitamin C (kontrol positif) 2,71 ppm, sedangkan
aktivitas sitotoksiknya dihasilkan nilai LC50 sebesar 591,561 ppm. Hasil identifikasi dengan
pereaksi identifikasi dan KLT menunjukkan ekstrak mengandung flavonoid, fenol, saponin,
steroid, alkaloid, dan tanin. Berdasarkan hasil uji, ekstrak etanol daun hantap dapat dikatakan
memiliki aktivitas antioksi dan yang sangat kuat, sedangkan aktivitas sitotoksiknya masuk
kategori sedang.
Kata kunci: Daun Hantap (Sterculia coccinea Jack.), Antioksidan, DPPH,
Sitotoksik, Artemia salina L

Corresponding Author: rezki.cahyani@yahoo.com(ph: +62_852_4118_6666)


11
Online Journal of Natural Science Vol 6(1) :11 – 21 ISSN-p: 2338-0950
Maret 2017 ISSN-e : 2541-1969

PENDAHULUAN kanker darah (leukemia), kanker rahim dan


kanker prostat (Effendi, 2010).
Pemanfaatan tumbuhan obat untuk
Hasil penelitian Effendi (2010)
mengobati berbagai jenis penyakit semakin
menyatakan bahwa daun hantap
disukai masyarakat karena relatif jarang
mengandung tanin, steroid, dan alkaloid.
menimbulkan efek samping yang tidak
Senyawa metabolit sekunder yang terdapat
diinginkan. Salah satu pemanfaatannya
pada daun hantap diduga dapat berkhasiat
yang signifikan adalah untuk terapi
sebagai antioksidan dan antikanker.
kanker.Penyakit kanker dikenal sebagai
Penelitian ini bertujuan untuk
penyakit yang sukar disembuhkan dan
menentukan nilai IC50 (Inhibition
dapat menyebabkan kematian bila telah
concentration 50) ekstrak etanol daun
mencapai stadium lanjut, sehingga
hantap (Sterculia coccinea Jack.)
merupakan masalah yang cukup sulit dalam
menggunakan metode DPPH (1,1-
bidang pengobatan.Walaupun telah cukup
diphenyl-2-picrylhydrazyl) dan mengetahui
banyak ditemukan obat kemoterapi untuk
LC50 (Lethal Concentration 50) dengan
pengobatan kanker, namun hasilnya belum
metode BSLT (Brine Shrimp Lethality
memuaskan, karena disamping senyawa
Test) menggunakan bioindikator Artemia
aktifnya kurang atau tidak selektif dalam
salina L serta mengetahui komponen kimia
membunuh sel-sel kanker, juga sering
ekstrak dengan pereaksi identifikasi dan
menimbulkan efek samping yang cukup
KLT.
besar.Kondisi seperti itu mendorong
masyarakat melakukan pengobatan METODE

alternatif ataupun komplementer dengan Bahan

menggunakan bahan alam atau obat Daun hantap (S.coccinea Jack.) yang

tradisional. digunakan pada penelitian ini diperoleh

Salah satu tanaman obat yang dari Kelurahan Panau, Kecamatan Sigi

digunakanmasyarakat Donggala, Sulawesi Biromaru, Kabupaten Sigi (hasil

Tengah sebagai obat tradisionaladalah pemekaran kabupaten Donggala), Provinsi

tanaman hantap (Sterculia coccinea Jack.), Sulawesi Tengah, yang sebelumnya telah

famili Malvaceae.Secara empiris daun diidentifikasi di Pusat Konservasi

hantap direbus dan diminum untuk Tumbuhan Kebun Raya Bogor dengan

mengobati berbagai penyakit kanker, nomor identifikasi tanaman

seperti kanker payudara, kanker otak, 6670/IPH.3./KS/XII/2015. Selain itu,


bahan lain yang digunakan antara lain

Aktivitas Antioksidan dan Sitotoksik Ekstrak Etanol Daun hantap (Sterculia coccinea
Jack.)
(Rezki Cahyani)
12
Online Journal of Natural Science Vol 6(1) :11 – 21 ISSN-p: 2338-0950
Maret 2017 ISSN-e : 2541-1969

akuades, air laut, etanol (teknis dan pro Sebanyak 2 g sampel ditambahkan
analisis), serbuk magnesium, DMSO etanol 25 ml lalu dipanaskan dan
(dimetil sulfoksida), etil asetat, vitamin C, di-saring. Filtrat diuapkan kemudian
asam klorida pekat, FeCl3, amonia, n- ditambahkan eter.Lapisan eter dipipet
heksana, asam asetat,n-butanol, pereaksi dan diuji pada spote plate. Jika
Dragendorff, Wagner, Mayer, Liebermann- ditambahkan pereaksi Liebermann-
Burchard, plat KLT silika gel 60 Burchard sebanyak 3 tetes dan terbentuk
F254(Merck), DPPH (1,1-diphenyl-2- warna merah/ungu, positif mengandung
picrylhydrazyl), larva Artemia salina L. triterpenoid.Jika terbentuk warna hijau,
dengan umur 48 jam. maka positif mengandung steroid
Identifikasi Senyawa (Harborne, 1987).
a. Uji Flavonoid e. Uji Alkaloid
Ditimbang 0,5 g sampel ditambahkan Sebanyak 0,5 g sampel dilarutkan
2mg serbuk Mg, lalu ditambahkan 3 dengan etanol dan ditetesi dengan HCl
tetes HCl pekat. Apabila terbentuk dan disaring. Kemudian filtrat diuji
warna orange, merah atau kuning dengan menambahkan satu atau dua
menunjukkan adanya flavonoid tetes pereaksi Mayer, Wagner dan
(Harborne, 1987). Dragendorff dalam tabung reaksi yang
b. Uji Fenolik berbeda. Reaksi positif ditandai dengan
Ditimbang 0,5 g sampel lalu dilarutkan adanya endapan putih atau kekuningan
dengan air 5 ml. Kemudian ditambahkan pada pereaksi Mayer, endapan coklat
beberapa tetes larutan FeCl3, jika terjadi pada pereaksi Wagner, dan adanya
perubahan warna hijau tua atau biru endapan orange pada pereaksi
menunjukkan adanya senyawa fenolik Dragendorff (Depkes, 1995).
(Harborne, 1987). f. Uji Tanin
c. Uji Saponin Sampel ditambahkan 10 ml akuades,
Saponin dapat dideteksi dengan uji busa disaring dan filtratnya ditambahkan
dalam air panas.Busa yang stabil terlihat reagen FeCl3. Warna biru tua atau hitam
selama 5 menit dan tidak hilang pada menunjukkan adanya tanin (Harborne,
penambahan 1 tetes HCl 2 N 1987).
menunjukkan adanya saponin
Profil Kromatografi Lapis Tipis
(Harborne, 1987). Ekstrak Etanol daun hantap
d. Uji Steroid/Triterpenoid ditotolkan pada plat silika gel 60 F254

Aktivitas Antioksidan dan Sitotoksik Ekstrak Etanol Daun hantap (Sterculia coccinea
Jack.)
(Rezki Cahyani)
13
Online Journal of Natural Science Vol 6(1) :11 – 21 ISSN-p: 2338-0950
Maret 2017 ISSN-e : 2541-1969

dengan pipa kapiler hingga 2 kali Dipipet 4 ml larutan blanko, kemudian


penotolan.Chamber diisi dengan fase gerak dihomogenkan dan dibiarkan
yang sesuai. Pada identifikasi flavonoid, selama 30menit, selanjutnya diukur
tanin, dan alkaloid menggunakan fase gerak serapannya pada panjang gelombang
n-butanol-amonia (5:0,5), sedangkan untuk 517 nm.
steroid menggunakan fase gerak n-heksana- d. Larutan Pembanding Vitamin C
etil asetat (1,5:1). Ditimbang Vitamin C sebanyak 10 mg.
Plat silika dimasukkan ke dalam Dilarutkan dengan air bebas CO2
chamber dan dielusi sampai batas atas. Plat secukupnya lalu ditambahkan etanol
tersebut diambil dan diangin-anginkan, hingga 10 ml,sehingga konsentrasi yang
kemudian plat diperiksa dibawah lampu diperoleh yaitu 1.000 ppm. Dipipet 1 ml
UV254 nm dan UV366 nm. Selanjutnyaplat dan dimasukkan ke dalam labu ukur 10
disemprot dengan pereaksi semprot, untuk ml. Ditambahkan 1,5 ml larutanDPPH
flavonoid menggunakan pereaksi dengan etanol hingga diperoleh
alumunium klorida 1%, tanin konsentrasi 0,01 ppm, 0,1 ppm, 1 ppm
menggunakan pereaksi FeCl3, alkaloid dan 10 ppm. Dari masing-masing
menggunakan pereaksi Dragendorff dan konsentrasi dipipet 4 ml, didiamkan
untuk identifikasi steroid menggunakan selama 30 menit kemudian diukur
pereaksi Liebermann-Burchard (Harborne, absorbansinya pada panjang gelombang
1987; Waksmundzka-Hajnos et al., 2008). 517 nm. Dilakukan perlakuan yang sama
untuk pembuatan Larutan Uji.
Uji Aktivitas Antioksidan
a. Pembuatan Larutan Induk DPPH Pengukuran Absorbansi
Ditimbang 4,929 mg DPPH, Setelah diperoleh nilai
dimasukkan dalam labu ukur 25 ml, lalu absorbansinya, persen hambatan masing-
ditambah etanol pro analisis sampai masing larutan dihitung dengan
tanda batas dan dihomogenkan
(Sekarsari dan Taufikurrohmah, 2012).
b. Pembuatan Larutan Blanko
menggunakan rumus (Molyneux et al.,
Dipipet sebanyak 5 ml larutan DPPH
2004).
induk, dimasukkan ke dalam labu ukur
Setelah mendapat persentase
lalu ditambahkan etanol hingga 25 ml
aktivitas hambatan, kemudian dihitung
(Molyneux et al.,2004)
nilai IC50 ekstrak.
c. Pengukuran Serapan Blanko

Aktivitas Antioksidan dan Sitotoksik Ekstrak Etanol Daun hantap (Sterculia coccinea
Jack.)
(Rezki Cahyani)
14
Online Journal of Natural Science Vol 6(1) :11 – 21 ISSN-p: 2338-0950
Maret 2017 ISSN-e : 2541-1969

Uji Sitotoksik dengan BSLT Analisis Data


a. Penetasan Telur a.Pengukuran Aktivitas Antioksidan
Disiapkan air laut secukupnya kemudian Berdasarkan data persen peredaman
disaring.Telur Artemia salina L. radikalDPPH (persen hambatan) yang
dimasukkan di dalam wadah penetas diperoleh, selanjutnya dianalisis dan
telur.Penetesan dilakukan dengan dihitung nilai IC50ekstrak. Semakin kecil
caramenaburkan telur pada penetesan nilai IC50 berarti aktivitas antioksidan
yang telah dialiri udaradengan semakin kuat.Nilai IC50 dianalisis dan
aerator, kemudian diberi penerangan dihitung secara manual menggunakan
lampu selama24-48 jam (Mudjiman, kalkulator.
1989).
b. Uji Sitotoksik
b. Pembuatan Larutan Uji Menurut Meyer et al., (1982) efek
Sebanyak 0,5 g ekstrak dilarutkan dalam sitotoksik in vitro senyawa bioaktif
5 tetes DMSO (Dimetil Sulfoksida) terhadap A.salina L. dianalisis
dipipet ke dalam flakon sebanyak 500 menggunakan analisis probit dengan
µl, 250 µl, 125 µl, 50 µl, dan 25 µl. menghitung persentase kematian larva
Ditambahkan air laut sampai dengan uji setelah 24 jam perlakuan dengan
volume akhir 10 ml, sehingga rumus sebagai berikut:
didapatkan hasil akhir larutan uji dengan
kadar 1000 ppm, 500 ppm, 250 ppm, 100
ppm, dan 50 ppm. Masing-masing
flakon dimasuk-kan 10 ekor larva Data persentase kematian larva
A.salina L. dan ditambahkan 1 tetes A.salina L. digunakan untuk mencari
suspensi ragi (3 mg ragi dalam 5 ml air angka probit melalui tabel dan dibuat
laut) sebagai makanan, lalu dibiarkan persamaan regresi linier menggunakan
selama 24 jam. Setelah 24 jam dihitung program komputer, sehingga diperoleh
larva yang mati. Setelah diketahui persamaan sebagai berikut :
persen kematian kemudian ditentukan Y = a + bx
nilai LC50ekstrak.Suatu senyawa Dimana y = angka probit, dan x = log
dinyatakan aktif apabila memiliki nilai konsentrasi.
LC50 ≤ 500 (Meyer et al., 1982). Persamaan tersebut dapat digunakan
untuk mengetahui nilai LC50-24 jam
komponen ekstrak daun hantap dengan

Aktivitas Antioksidan dan Sitotoksik Ekstrak Etanol Daun hantap (Sterculia coccinea
Jack.)
(Rezki Cahyani)
15
Online Journal of Natural Science Vol 6(1) :11 – 21 ISSN-p: 2338-0950
Maret 2017 ISSN-e : 2541-1969

memasukkan nilai probit 5 (50% kematian). Jack.) terhadap larva A.salina L. dapat
Jika terjadi kematian A.salina L. pada dilihat pada tabel 2 berikut.
kelompok kontrol (konsentrasi 0 g/ml) Tabel 2. Aktivitas sitotoksik ekstrak etanol
maka dapat dikoreksi dengan rumus Aboot daun hantap
menurut Meyer et al., (1982), yaitu:

Apabila diketahui LC50-24 jam dari


sampel yang diujikan di bawah 1000 g/ml,
maka komponen yang terkandung pada
sampel tersebut dapat dinyatakan toksik Hubungan Mortalitas Artemia salina L.
dengan Log Konsentrasi Ekstrak
dan memiliki aktivitas sitotoksik menurut
BSLT (Meyer et al., 1982). Setelah mendapatkan data log
konsentrasi dan nilai probit, maka dibuat
HASIL DAN PEMBAHASAN grafik antara hubungan mortalitas Artemia
Hasil Uji Antioksidan salina L. dengan konsentrasi daun hantap.
Hasil pengujian antioksidan ekstrak
etanol daun hantap (S.coccinea Jack.) dan
kontrol positif dapat dilihat pada tabel 1
berikut.
Tabel 1. Aktivitas antioksidan ekstrak
Gambar 1. Grafik hubungan mortalitas
etanol daun hantap
Artemia Salina L. dengan log konsentrasi
daun hantap

Hasil Identifikasi Golongan Senyawa


Hasil identifikasi golongan senyawa
pada ekstrak etanol daun hantap dapat
dilihat pada tabel 3 berikut.

Hasil Uji Sitotoksik


Data hasil pengujian sitotoksik
ekstrak etanol daun hantap (S.coccinea

Aktivitas Antioksidan dan Sitotoksik Ekstrak Etanol Daun hantap (Sterculia coccinea
Jack.)
(Rezki Cahyani)
16
Online Journal of Natural Science Vol 6(1) :11 – 21 ISSN-p: 2338-0950
Maret 2017 ISSN-e : 2541-1969

Tabel 3. Hasil identifikasi golongan


senyawa ekstrak dengan pereaksi
identifikasi

Gambar 3. Hasil KLT identifikasi senyawa


flavonoid, eluen n-butanol : amonia (5:0,5)
Hasil KLT Ekstrak Etanol Daun Hantap Keterangan :
a. Identifikasi Senyawa Tanin a. Visualisasi sinar tampak
b.Visualisasi setelah semprot AlCl3
c. Visualisasi setelah semprot DPPH
d.Visualisasi sebelum semprot AlCl3
pada lampu UV254 nm
e. Visualisasi sebelum semprot
AlCl3pada lampu UV366 nm

Gambar 2. Hasil KLT identifikasi senyawa c. Identifikasi Senyawa Steroid


tanin, eluen n-butanol : amonia (5:0,5)
Keterangan :
a. Visualisasi sinar tampak
b.Visualisasi setelah semprot FeCl3
c. Visualisasi setelah semprot DPPH
d.Visualisasi sebelum semprot FeCl3
pada lampu UV254 nm
Gambar 4. Hasil KLT identifikasi senyawa
e. Visualisasi sebelum semprot pada
steroid, eluen n-heksana-etil asetat (1,5:1)
lampu UV366 nm
Keterangan :
f. Visualisasi setelah semprot FeCl3pada
a. Visualisasi sinar tampak
lampu UV254 nm
b.Visualisasi pada lampu UV254 nm
g.Visualisasi setelah semprot FeCl3pada
c. Visualisasi pada lampu UV366 nm
lampu UV366 nm
d.Visualisasi setelah semprot
Liebermann-Burchard dan dipanaskan

b. Identifikasi Senyawa Flavonoid


Aktivitas Antioksidan dan Sitotoksik Ekstrak Etanol Daun hantap (Sterculia coccinea
Jack.)
(Rezki Cahyani)
17
Online Journal of Natural Science Vol 6(1) :11 – 21 ISSN-p: 2338-0950
Maret 2017 ISSN-e : 2541-1969

e. Visualisasi setelah semprot asam sulfat penotolan. Fase gerak yang digunakan pada
20% dan dipanaskan identifikasi golongan senyawa flavonoid,
tanin dan alkaloid adalahn-butanol-amonia
d. Identifikasi Senyawa Alkaloid
(5:0,5), sedangkan untuk steroid
menggunakan fase gerak n-heksana-etil
asetat (1,5:1).
Hasil analisis kualitatif dengan
menggunakan kromatografi lapis tipis
ekstrak etanol daun hantap (S.coccinea
Jack.) menunjukkan bahwa kromatogram
ekstrak etanol untuk pengamatan senyawa
tanin setelah disemprot FeCl3 menunjukan
bercak berwarna abu-abu kecoklatan.
Gambar 5. Hasil KLT identifikasi senyawa
Menurut Banu dan Nagarajan (2014) hasil
alkaloid, eluen n-butanol : amonia (5:0,5) tersebut dapat dikatakan positif
Keterangan: mengandung senyawa tanin.Identifikasi
a. Visualisasi sinar tampak sebelum senyawa flavonoid secara sinar tampak
disemprot Dragendorff setelah disemprot alumunium klorida 1%,
b.Visualisasi setelah semprot menunjukkan adanya bercak berwarna
Dragendorff oranye yang berarti positif mengandung
c. Visualisasi setelah semprot DPPH
flavonoid (Banu dan Nagarajan
d.Visualisasi sebelum disemprot 2014).Untuk senyawa steroid setelah
Dragendorff pada lampu UV254 nm
disemprot pereaksi Liebermann-Burchard
e. Visualisasi sebelum disemprot menunjukkan adanya dua bercak yang
Dragendorff pada lampu UV366 nm.
berwarna kuning kehijauan dan satu bercak
yang berwarna hijau. Setelah plat
Pembahasan
dipanaskan selama 3 menit bercak/noda
Pada proses maserasi serbuk daun
semakin jelas berwarna hijau. Berdasarkan
hantap dengan etanol 96 % diperoleh berat
hal tersebut ekstrak positif mengandung
ekstrak kental sebesar 25,33 g dengan
senyawa steroid (Monica et al.,
persen rendemen 7,237%.
2008).Selain hal itu, ekstrak etanol daun
Setelah diperoleh ekstrak etanol daun
hantap juga positif mengandung senyawa
hantap dilakukan uji kromatografi lapis
alkaloid.Hal ini diketahui setelah plat
tipis pada plat silika GF254 dengan 2 kali

Aktivitas Antioksidan dan Sitotoksik Ekstrak Etanol Daun hantap (Sterculia coccinea
Jack.)
(Rezki Cahyani)
18
Online Journal of Natural Science Vol 6(1) :11 – 21 ISSN-p: 2338-0950
Maret 2017 ISSN-e : 2541-1969

disemprot dengan pereaksi Dragendorff transfer elektron, serta menghambat reaksi


yang menunjukan adanya bercak peroksidasi (Lugasiet al., 2003). Selain itu,
oranye(Banu dan Nagarajan, senyawa flavonoid merupakan pengkhelat
2014). logam dan dapat menghambat reaksi fenton
Hasil uji aktivitas antioksi dan yang penting sebagai sumber radikal
ekstrak etanol daun hantap memiliki oksigen reaktif (Shahidi dan Wanasundara,
aktivitas antioksidan dengan nilai IC50yaitu 1992).
6,48 ppm, sedangkan vitamin C (kontrol Untuk menentukan aktivitas
positif) memiliki nilai IC50 yaitu 2,71 ppm. sitotoksik dari ekstrak etanol daun hantap
Menurut Molyneux et al., (2004) semakin digunakan metode Brine Shirimp Lethality
kecil nilai IC50 maka semakin besar potensi Test (BSLT). Pada proses pengujiannya
aktivitas antioksidan. Berdasarkan hal menggunakan larva A.Salina L. yang telah
itu,dapat dikatakan vitamin C memiliki ditetaskan terlebih dahulu selama 48 jam
aktivitas antioksidan yang lebih kuat dalam air laut. Alasan digunakan larva yang
dibandingkan dengan ekstrak etanol daun berumur 48 jam karena organ-organ
hantap.Meskipun demikian, menurutBlois A.salina L. sudah terbentuk lengkap
(1958) ekstrak dikatakan memiliki potensi (Sorgeloos, 1973). Dengan terbentuknya
antioksidan termasuk kategori sangat kuat mulut, A.salina L. dapat meminum air laut
yaitu < 50 ppm. yang telah diberi ekstrak daun hantap
Aktivitas antioksidan ekstrak etanol (berbagai kosentrasi), sehingga dapat
daun hantap diduga disebabkan oleh dinyatakan bahwa kematian A.salina L.
adanya senyawa bioaktif yang dapat adalah benar disebabkan oleh ekstrak daun
menangkap radikal bebas DPPH seperti hantap dalam berbagai kosentrasi tersebut
senyawa flavonoid.Senyawa flavonoid (Novita, 2013).
dapat meredam aktivitas radikal hidroksil, Berdasarkan hasil penelitian yang
superoksida serta antilipoperoksidan dilakukan didapatkan nilai LC50 ekstrak
(Sidana et al., 2013). etanol daun hantap melalui uji Brine
Senyawa flavonoid merupakan Shirimp Lethality Test (BSLT) terhadap
komponen polifenol yang terdapat pada larva A.salina L. sebesar 591,561
banyak tanaman. Flavonoid diketahui ppm.Berdasarkan pendapat yang
mampu menangkap radikal bebas disampaikan oleh Meyer (1982), suatu
(ROS/Reactive Oxygen Species atau ekstrak dikatakan berpotensi antikanker
RNS/Reactive Nitrogen Species) melalui jika memiliki nilai LC50 ≤ 1000 ppm.Hasil

Aktivitas Antioksidan dan Sitotoksik Ekstrak Etanol Daun hantap (Sterculia coccinea
Jack.)
(Rezki Cahyani)
19
Online Journal of Natural Science Vol 6(1) :11 – 21 ISSN-p: 2338-0950
Maret 2017 ISSN-e : 2541-1969

ini juga sesuai dengan tingkat nilai Cytotoxicities as Antitumor


Prescrenss, Natural Product
toksisitas LC50 yang disampaikan oleh
Chemistry, Elseiver, Amsterdam.
Anderson et al., (1991), yaitu ekstrak yang
Arter D. M., Harry S.J.K., Max R.J.R.,
berada pada kisaran 500-750 µg/ml bersifat
2013,Uji toksisitas dengan Metode
memiliki toksisitas yang BSLT dan Analisis Kandungan
Fitokimia Ekstrak Daun Soyogik
sedang.Berdasarkan pendapat diatas, maka
(Saurauia bracteosa DC) dengan
dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol Metode Soxhletasi, Jurusan Kimia-
FMIPA, Universitas Samratulangi,
daun hantap (S.coccinea Jack.) memiliki
Manado.
potensi sebagai antikanker. Blois, MS., 1958, Antioxidant
Determinations, By The Use of a
Adanya kemampuan sitotoksik
Stable Free Radical Nature: 199-200.
diduga terjadi karena adanya aktivitas
Depkes RI., 1995, Farmakope Indonesia
metabolit sekunder yang terdapat dalam
Edisi IV, Departemen Kesehatan RI,
ekstrak daun hantap (S.coccinea Jack.) Jakarta.
terutama senyawa flavonoid dan tannin.Hal
Effendi, N., 2010, Standarisasi Simplisia
ini didukung dengan hasil uji penapisan Daun Hantap (Sterculia coccinea
Jack) Asal Kabupaten Donggala
fitokimia yang menunjukkan adanya
Propinsi Sulawesi Tengah Sebagai
golongan senyawa flavonoid dan tanin. Bahan Baku Sediaan Fitofarmaka,
Fakultas Farmasi, Universitas Muslim
Dimana pada kadar tertentu memiliki
Indonesia, Makassar.
potensi toksisitas serta dapat menyebabkan
Harborne, J.B., 1987, Metode Fitokimia:
kematian larva (Arter dkk., 2013).
Penuntun Cara Modern menganalisis
Tumbuhan, Terjemahan Kosasih
Padmawinata dan Iwang
UCAPAN TERIMA KASIH
Soediro,Penerbit ITB, Bandung.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada
Lugasi, A., Hovari, J., Sagi, K. V., Biro, L.
Dr.rer. hort. Reni Lestari, M.Sc selaku plh
(2003), The Role of Antioxidant
Kepala Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Phytonutrients In The Prevention of
Disease. Acta Biologica Szegediensis,
Raya yang telah mengidentifikasi
47, 119-125.
tumbuhan yang digunakan sebagai sampel
Meyer, B.N., Ferrigni, N.R., Putnam, J.E.,
pada penelitian ini.
Jacobsen, L.B., Nicholas, D.E., and
McLaughlin, J.l., 1982, Brine Shrimp:
A Convenient General Bioassay for
DAFTAR PUSTAKA
Active Plant Constituent, Planta
Medica, 31-34.
Anderson, J. E., Goetz C. M., and Mc
Laughlin J. L., 1991, A Blind Molyneux, P., 2004, The Use of Stable Free
Comparison of Simple Bench-top Radical Diphenylpicrylhidrazyl
Bioassay and Human Tumor Cell
Aktivitas Antioksidan dan Sitotoksik Ekstrak Etanol Daun hantap (Sterculia coccinea
Jack.)
(Rezki Cahyani)
20
Online Journal of Natural Science Vol 6(1) :11 – 21 ISSN-p: 2338-0950
Maret 2017 ISSN-e : 2541-1969

(DPPH) for Estimating Antioxidant


Activity, Jurnal Science Technology.

Monica, W.H., Joseph, S., Teresa, K., 2008,


Thin Layer Cromatography in
Phytochemistry, Cromatographic
Science Series Vol.99, CRC Press.

Mudjiman, A., 1989, Udang Renik Air


Asin, Bhatara, Jakarta

Novita, D., 2013, Eksplorasi Senyawa


Metabolit Sekunder dari Ascidian
Didemnum sp. untuk Senyawa
Antikanker, Universitas Padjajaran,
Bandung.

Banu, R.H. and Nagarajan, N., 2014, TLC


and HPTLC Fingerprinting of Leaf
Extracts of Wedelia chinensis (Osbeck)
Merrill. Journal of Pharmacognosy and
phytochemistry, 2(6): 29-33

Sekarsari, R. A. dan Taufikurrohmah, T.,


2012,Sintesis dan Karakterisasi
Nanogold dengan Variasi Konsentrasi
haucl4 Sebagai Material
Antiaging Dalam Kosmetik, Prosiding
Seminar Nasional Kimia Unesa 2012,
ISBN : 978-979-028-550-7, Surabaya.

Shahidi, F., Wanasundara,(1992),Phenolic


Antioxidants.Crit Rev Food Sci Nutr,
32, 67-103.
Sidana J, Saini V, Dahiya S, Nain P,Bala S.,
2013, A review on citrus: the boon of
nature, Journal pharmacy science
review and research 18(2):20-27.

Sorgeloos, P., 1973,First report of the


triggering effect of light on the
hatching mechanism of Artemia salina
dry cysts. Mar. Biol. 22: 75-76.

Waksmundzka-Hajnos, M., Sherma, J., and


Kowalska, T., 2008, Thin Layer
Chromatography, CRC Press Taylor &
Francis Group, LLC, Boca Raton.

Aktivitas Antioksidan dan Sitotoksik Ekstrak Etanol Daun hantap (Sterculia coccinea
Jack.)
(Rezki Cahyani)
21
View publication stats

You might also like