You are on page 1of 9

Lopes, Ryana Duta. dkk. (2022).Media Husada Journal of Nursing Science.

Vol 1(No1), 31-42


https://ojs.widyagamahusada.ac.id

RELATIONSHIP OF PEACE GROUP SOCIAL SUPPORT WITH


ANTIRETROVINAL DRUG COMPLIANCE INFORMATION LEVEL ON PLWHA
Ryana Duta Lopes1*, Wira Daramatasia2, Nicky Danur Jayanti 3
1
STIKES Widyagama Husada Malang
2
STIKES Widyagama Husada Malang
3
STIKES Widyagama Husada Malang
Abstract

Correspondingauthor: Background: Infection with Human Immunodeficiency Virus and Acquired Immunodeficiency
Ryana Duta Lopes Syndrome (AIDS) is a disease caused by HIV which is characterized by a decrease in the immune
STIKES Widyagama Husada Malang system. The role of peer support groups is one of the factors that can affect the adherence of
Email: ilylopes68@gmail.com PLWHA in taking ARV drugs. ARV is the best therapy for PLWHA now adays. The virus in the
patient's body cannot get out so the patient must take ARV drugs for life and on time. Therefore, the
level of adherence to taking ARV drugs is needed for PLWHA to prevent complications from HIV.
Objective: This study aims to analyze the correlation between peer group social support and the
level of information on adherence to taking ARV drugs in PLWHA in the Jombang Care Center.
Methods: The design of this study used an analytical survey method with a cross-sectional
approach with 30 respondents as the sample. The sampling technique used in this was a purposive
sampling approach. The instruments used in this study were the peer group support questionnaires
and ARV medication adherence level questionnaires. The statistical test used in this research was
the calculation of Somers'd. Results: The results of the analysis using the Somers'd correlation
calculation indicated that there was a correlation between peer group social support and the level
of information on adherence to taking antiretroviral (ARV) drugs in PLWHA at Jombang Care
Center with the symmetric correlation of 0.388, in which it indicates a positive with the moderate of
the correlation. Conclusion: There is correlation between peer group social support and the level
of information on adherence to taking ARV drugs in PLWHA in the Jombang Care Center.

Keywords: HIV, PLWHA, Peer Group Social Support, Adherence to Taking ARV Drugs

Abstrak
Latar Belakang: Kepatuhan ODHA merupakan aspek yang sangat penting untuk diperhatikan dalam
menjalani pengobatan ARV seumur hidup, karena Human Immunodeficiency Virus atau yang lebih
dikenal dengan HIV merupakan virus yang menyerang atau menginfeksi leukosit sehingga
menyebabkan penurunan sistem kekebalan tubuh, akibatnya dapat berdampak pada permasalahan
fisik, psikologis, kemandirian, sosial, lingkungan maupun spiritual. Dengan meningkatnya tingkat
kepatuhan ODHA minum obat ARV dapat mengurangi angka kesakitan bahkan angka kematian
akibat HIV. Peran kelompok dukungan sebaya merupakan salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi kepatuhan ODHA dalam menjalani terapi pengobatan ARV. ARV merupakan terapi
terbaik bagi ODHA hingga saat ini. ODHA harus mengkonsumsi ARV seumur hidup dan tepat waktu
dengan tujuan untuk menekan proses replikasi dari HIV. Dukungan kelompok sebaya yang baik dapat
meningkatkan kepatuhan ODHA minum obat ARV, Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis hubungan dukungan sosial kelompok sebaya dengan tingkat informasi kepatuhan
minum obat ARV pada ODHA di Jombang Care Center. Metode: Desain penelitian ini menggunakan
metode survey analitik dengan pendekatan cross sectional melibatkan sampel sebanyak 30 responden.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dukungan kelompok sebaya dan
kuesioner tingkat kepatuhan minum obat ARV. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini
adalah perhitungan somers’d. Hasil: Analisis data menggunakan somers’d untuk menguji hubungan
antara dukungan sosial kelompok sebaya dengan tingkat informasi kepatuhan minum ARV dengan
tingkat signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan dukungan kelompok sebaya berhubungan
dengan tingkat informasi kepatuhan minum ARV pada ODHA dengan nilai p-value 0,003, dengan
koefisien korelasi sebesar 0,397 yang menujukkan korelasi positif dengan kekuatan korelasi cukup.
Artinya semakin tinggi dukungan sosial kelompok sebaya maka tingkat informasi kepatuhan minum
ARV semakin tinggi. Kesimpulan: Terdapat hubungan dukungan sosial kelompok sebaya dengan
tingkat informasi kepatuhan minum obat ARV pada ODHA di Jombang Care Center.

Kata kunci: HIV, ODHA, Dukungan Sosial Kelompok Sebaya, Tingkat Kepatuhan Minum Obat
ARV.

© 2022TheAuthor(s).This isan OpenAccessarticledistributedunderthetermsoftheCreativeCommonsAttribution4.0InternationalLicense.


whichpermits unrestrictednon-commercialuse,distribution,andreproductioninanymedium,providedtheoriginalworkisproperlycited.

Media Husada Journal of Nursing Science, Volume 1, Nomor 1, September


2022
1
Lopes, Ryana Duta. dkk. (2022)

PENDAHULUAN keluarga tidak mau merawat. Selain itu menjembatani


Infeksi Human Immunodeficiency Virus kebutuhan pada layanan VCT. Maka dibutuhkan peran
(HIV) dan Acquired Immunodeficiency Syndrome dukungan sebaya, untuk memberikan dukungan dalam
(AIDS) merupakan salah satu penyakit mematikan kehidupan sehari-hari agar ODHA tidak jatuh dalam
di dunia yang menjadi wabah internasional sejak kondisi yang mengkhawatirkan secara fisik maupun
pertama kehadirannya Arriza dkk,(2018). AIDS psikis, dan membantu dalam pencegahan penularan
adalah penyakit yang disebabkan oleh virus HIV kepada orang sehat disekitarnya (Anok et al., 2018).
yang ditandai dengan syndrome menurunnya sistem Menurut (Fatihatunnida & Nurfita, 2019)
kekebalan tubuh, sehingga pasien AIDS mudah pengobatan antiretroviral (ARV) merupakan terapi
diserang oleh infeksi oportunistik dan kanker terbaik bagi ODHA hingga saat ini. Virus yang ada di
(Kemenkes, 2018) dalam tubuh penderita ini tidak bisa keluar, sehingga
Human Immunodeficiency Virus (HIV) seseorang harus mengkonsumsi obat antiretroviral
adalah sejenis retrovirus yang termasuk dalam seumur hidup dan tepat waktu. Jadwal ketat minum
famili retrovirus, retrovirus memiliki kemampuan obat HIV ini tidak boleh meleset agar bisa menekan
menggunakan RNA nya dan DNA untuk jumlah virus di tubuhnya. Dampak obat antiretroviral
membentuk virus DNA dan dikenali selama masa yaitu secara biologis apabila obat tidak diminum secara
inkubasi yang panjang. Seperti retrovirus lainnya teratur akan menjadi resisten terhadap tubuh, secara
HIV menginfeksi dalam proses yang panjang psikologis yaitu adanya perubahan pola hidup (beban
(klinik laten), dan utamanya penyebab munculnya karena harus minum obat selama hidup), dan secara
tanda dan gejala AIDS. HIV menyebabkan beberapa sosial terkait. Pengobatan antiretroviral (ARV)
kerusakan sistem imun dan menghancurkannya. menuntut ODHA untuk patuh dan menjalankan
Hal ini terjadi dengan menggunakan DNA dari pengobatanya secara teratur. Pelanggaran dalam minum
CD4+ dan limfosit untuk mereplikasi diri obat dapat berakibat fatal, bahkan dapat menyebabkan
(Nursalam, 2011). kegagalan dalam proses pengobatan. Sebuah penelitian
Berdasarkan data (WHO, 2021) terdapat mengenai penggunaan ARV, ditemukan bahkan satu
36,9 juta orang hidup dengan HIV, dengan 1,8 juta saja dosis yang terlewatkan dalam 28 hari, diasosiasikan
infeksi baru di tahun yang sama. Berdasarkan dengan kegagalan proses perawatan. Ketidakpatuhan
Laporan Perkembangan HIV AIDS dan Infeksi dalam pelaksanaan terapi akan menurunkan efektivitas
Seksual Menular tahun 2017 oleh Kementerian kerja obat ARV bahkan meningkatkan resistensi virus
Kesehatan Republik Indonesia, jumlah kumulatif dalam tubuh.
infeksi HIV sampai dengan Desember 2017 di Hasil studi pendahuluan, di Lembaga Swadaya
Indonesia adalah sebanyak 280.263 kasus, dengan Masyarakat (LSM) Jombang Care Center (JCC+) yang
jumlah kumulatif AIDS sebanyak 102.667 kasus merupakan kelompok dukungan sebaya (KDS) yang
terhitung dari tahun 1987 hingga Desember 2017. berada di kabupaten Jombang, hasil wawancara yang
Dalam laporan yang sama juga ditemukan bahwa diperoleh pada ODHA di KDS JCC+ yaitu total
jumlah penemuan kasus infeksi baru HIV dan AIDS keseluruhan ODHA di Jombang sampai desember 2021
mengalami peningkatan setiap tahunnya. sebanyak 1981. Prevalensi laki- laki sejumlah 563 dan
Peran kelompok dukungan sebaya perempuan sejumlah 379. Diantaranya, Lelaki Seks
merupakan salah faktor yang dapat mempengaruhi Lelaki (LSL) sebanyak 276, Wanita Pekerja Seks
kepatuhan ODHA dalam mengkonsumsi ARV. Ada Langsung (WPSL) sebanyak 37, Wanita Pekerja Seks
beberapa faktor yang mempengaruhi kepatuhan Tidak Langsung (WPSTL) sebanyak 51, Pasangan
ODHA dalam mengkonsumsi ARV. Salah satu risiko tinggi sebanyak 310, Pelanggan WPSL 259,
diantaranya adalah hubungan pasien dengan peran Pelanggan WPSTL 28, Penasun 2, Waria 21, Pelanggan
dukungan sebaya. Karakteristik hubungannya waria 1, Anak-anak atau lainnya ±40, dan Ibu hamil ±
meliputi kepuasan dan kepercayaan pasien terhadap 30. Kenyataan pengobatan HIV/AIDS hingga saat ini
teman-teman ODHA sendiri, pandangan pasien belum ditemukan memberikan dampak psikologis
terhadap kompetisi dukungan sebaya, komunikasi seperti depresi dan kecemasan pada ODHA.
yang melibatkan pasien dalam proses penentuan Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk
keputusan, nada afeksi dari hubungan tersebut dan mengetahui tentang hubungan dukungan kelompok
kesesuaian kemampuan serta kapasitas tempat sebaya dengan tingkat informasi kepatuhan minum
layanan akan mencapai hampir tiga kali orang yang obat ARV pada ODHA di Jombang Care Center.
hidup kooperatif terhadap program perawatan dan
pengobatan serta berpartisipasi aktif terhadap
pencegahan dan penularan HIV dan AIDS. Peran
dukungan sebaya membantu manajer kasus dalam
pemantauan minum obat dan evaluasi, serta
merawat ODHA jika sakit, karena kemungkinan
Media Husada Journal of Nursing Science, Volume 1, Nomor 1, September 2022

2
Lopes, Ryana Duta. dkk. (2022)

METODE Laki-laki 29 76.3


Penelitian ini menggunakan kuantitatif yang Perempuan 9 23.7
Status pernikahan
menampilkan hasil berupa angka-angka sedangkan Menikah 7 18.4
metode penelitian yang digunakan adalah metode Belum menikah 27 71.1
Cross-Sectional. Penelitian dilakukan pada sampel Janda 4 10.5
sebanyak 38 orang pada ODHA di Jombang Care Duda 0 0
Pendidikan
Center (JCC+) kabupaten Jombang SD 8 21.1
Teknik pengumpulan sampel penelitian ini SMP 5 13.2
menggunakan teknik non probability sampling SMA 20 52.6
dengan pendekatan accidental sampling untuk Universitas 5 13.2
digunakan sebagai uji validasi pada instrumen. Pekerjaan
Tidak bekerja 14 36.8
Peneliti tidak melakukan pengujian ulang pada Bekerja 24 63.2
kuesioner dukungan kelompok sebaya dikarenakan Lama menderita
kusioner SPS,telah dinatakan valid dan reliabel HIV
dengan hasil yang di dapatkan dari dukungan sosial <1 Tahun 8 21.1
1-5 Tahun 28 73.7
menunjukkan nilai r sebesar 0,374-0.866 (r hitung > 6-10 Tahun 2 5.3
r tabel) sehingga instrumen tersebut dinyatakan Sumber
valid. Hasil uji validtas dan reliabilitas kuesioner penularan
dukungan kelompok sebaya juga dinyatakan valid Suami 5 13.2
dan reliabel dalam (Ayuningtyas, 2021) melakukan Istri 1 2.6
Hubungan seks 25 65.8
uji validitas dan reliabilitas kuesioner pada 30 Hoteroseksual 7 18.4
ODHA di LSM Plus Kota Semarang. Nilai validitas Homo 0 0
0,325-0,602 (kelompok dukungan sebaya). LSL 0 0
Kuesioner tingkat informasi telah dilakukan uji Jarum suntik 0 0
Transfusi 0 0
ulang. Kusioner tingkat informasi kepatuhan minum Napsa 0 0
ARV terdapat 9 item pertanyaan. Hasil uji validitas Jenis terapi
pada 10 responden (rTabel =0,632) dinyatakan valid Nevirapine 3 7.9
dengan nilai validitas rHitung 0,633-0,807, dengan FDC 14 36.8
kata lain telah melebihi r-tabel. Teknik analisa data TLD 7 18.4
TLE 8 21.1
menggunakan Uji statistik somers’d karena Duviral + Neviral 1 2.6
berdasarkan hasil skala ukurnya yaitu ordinal dan Efavirenz 1 2.6
ordinal. Dan mengetahui kekuatan hubungan antara ELD 1 2.6
dua variabel. TDC 2 5.3
Belum ada 1 2.6
Lama bergabung
HASIL 1-11 Bulan 9 23.7
Distribusi Karakteristik Responden 1-10 Tahun 27 71.1
Pada penelitian ini akan dijelaskan 11-14 Tahun 2 5.3
mengenai hasil dan pembahasan terhadap Dukungan
kelompok sebaya
penelitian. Untuk mendapatkan data, peneliti Baik 12 31.6
menggunakan semua responden yang datang pada Cukup 26 68.4
saat penelitian dilaksanakan, setelah itu peneliti juga Kurang 0 0
memberikan lembar persetujuan kepada responden Tingkat
kepatuhan
yang sesuai target penelitian, dan peneliti juga minum obat
memberikan kuesioner tentang peran dukungan Tinggi 16 42.1
kelompok sebaya dan tingkat informasi. Setelah Sedang 13 34.2
data terkumpul, data dikelompokkan menjadi 2 Rendah 9 23.7
bagian yaitu data umum dan data khusus. Data
umum menampilkan karakteristik responden yang Hasil Analisa Bivariat
meliputi usia, jenis kelamin, status pernikahan, Analisa dilakukan dengan menggunakan uji
pendidikan, pekerjaan, lama menderita, sumber somers’d, dengan hasil sebagai berikut:
penularan, jenis terapi, lama bergabung di JCC. Tabel 2
Hubungan dukungan kelompok sebaya dengan tingkat
Tabel 1. Karakteristik Responden
informasi kepatuhan minum obat ARV pada ODHA di
Variabel Jumlah (n) Prosentase (%)
Jombang Care Center. (n=38)
Usia
15-19 Tahun 3 7.9 Tingkat Informasi
20-24 Tahun 7 18.4  Korelasi
Dukungan Kelompok sebaya
25-49 Tahun 23 60.5 Symmetric  Nilai p
50-65 Tahun 5 13.2 0.397 0.003
Jenis Kelamin
Media Husada Journal of Nursing Science, Volume 1, Nomor 1, September 2022

3
Lopes, Ryana Duta. dkk. (2022)

Dengan menggunakan metode analisis Hasil penelitian pada jenis kelamin


dengan uji somers’d, p value 0,003 (<0,05), responden paling banyak didominasi oleh jenis
sehingga dapat dibuktikan bahwa H0 dari penelitian kelamin laki-laki sebanyak 29 orang (76.3%),
ini dapat ditolak, mengindikasikan bahwa sedangkan perempuan sebanyak 9 orang (23.7%).
dijumpainya korelasi yang signifikan antara Hasil penelitian ini didukung dalam penelitian
dukungan sosial kelompok sebaya dengan tingkat
(Pourmarzi et al., 2017), dari total 118 responden
informasi kepatuhan minum obat (ARV)
antiretroviral pada ODHA di Jombang Care Center. lebih banyak didominasi oleh responden jenis
Sedangkan nilai correlation Symmetric diperoleh kelamin laki-laki sebanyak 75 orang (63,6 %),
hasil sebesar 0.397, hal ini menandakan bahwa sedangkan perempuan sebanyak 43 responden
terdapat hubungan antara kedua variabel, hubungan (36,4%). Menurut (Agung Saprasetya Dwi
tersebut berkorelasi moderat dengan nilai positif. Laksana, 2010), laki-laki homoseksual memiliki
Artinya semakin baik dukungan kelompok sebaya resiko tertular HIV/AIDS lebih besar dari pada
maka akan semakin tinggi tingkat kepatuhan minum laki-laki heteroseksual, khususnya melalui
obat ARV pada ODHA di Jombang Care Center. perilaku seksual berisiko, seperti hubungan seks
lebih dari satu partner dan seks anal.
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian pada status
Karakteristik umum subjek penelitian
pernikahan lebih banyak didominasi oleh
ODHA Pada Tabel 1 menunjukan karakteristik
responden yang belum menikah sebanyak 27
responden ODHA di KDS JCC+ berdasarkan
orang (71.1%). Hasil penelitian ini sejalan
usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status
dengan penelitian (Juhaefah et al., 2020),
pekerjaan, status pernikahan, lama terdiagnosa
menunjukkan bahwa penderita HIV lebih banyak
HIV/AIDS, cara penularan, dukungan
didominasi oleh responden yang belum menikah.
kelompok sebaya dan tingkat informasi.
Menurut (Sugiarto, 2017), individu yang
Berdasarkan usia responden yang
berstatus belum/tidak menikah mempunyai
berpartisipasi dalam penelitian ini paling
tingkat perilaku seks yang lebih berisiko, karena
banyak adalah usia 25-49 tahun sebanyak 23
untuk melampiaskan hasrat seksualnya mereka
orang (60.5%). Hal ini sejalan dengan data dari
cenderung untuk mengakses WPS. Hal tersebut
(Dinas kesehatan, 2018), persentase kasus
peneliti berpendapat bahwa status pernikahan
HIV/AIDS terdapat pada kategori usia 25-49
memiliki peranan seksual pada pasangan yang
tahun sebanyak 71,7%. Hal ini didukung dalam
sudah menikah. Mereka yang sudah menikah
penelitian Meilani, & Setiyawati (2019) dari
dapat memicu perilaku sehat serta bertanggung
total 150 responden yang menderita HIV/AIDS
jawab dalam melakukan hubungan seksual
paling banyak pada usia 26-45 tahun sebanyak
dengan pasangannya karena tidak
89 orang (59.3%). Pada kelompok usia 25-49
menginginkan dampak negatif dari hubungan
tahun merupakan usia produktif dan aktif
seks tersebut.
melakukan macam aktivitas dan kontak dengan
Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa
orang lain, tanpa terkecuali dengan orang yang
berdasarkan tingkat pendidikan lebih banyak
terinfeksi HIV/AIDS (Ramadhani, 2017).
didominasi oleh pendidikan SMA sebanyak 20
Selain itu, produksi hormon seksual telah
orang (52.6%). Hasil dari penelitian ini sejalan
matang sehingga aktivitas seksual yang tak
dengan penelitian (Finnajakh, 2020), dimana
terkendali menyebabkan perilaku seksual yang
menjelaskan bahwa rata-rata penderita HIV
beresiko sehingga dapat menjadi sumber
paling banyak terjadi pada mereka dengan
penularan (Fadli, 2015) dalam (Pujilestari,
pendidikan terakhir SMA. SMA merupakan
2021). Berdasarkan hal tersebut peneliti
tingkat pendidikan yang masih dalam kategori
berpendapat bahwa kebebasan masyarakat di
pendidikan menengah. Pengetahuan tentang
Indonesia terkait kebutuhan akan aktivitas
kesehatan masih kurang pada tingkat pendidikan
seksual yang kurang terpantau memicu
ini, sehingga belum mengetahui risiko tinggi
terjadinya peningkatan terkait upaya promosi
serta penularan HIV/AIDS (Widayanti et al.,
kesehatan. Hal lain juga dapat dipengaruhi oleh
2018). Berdasarkan hal tersebut peneliti
mereka yang terinfeksi HIV namun
berpendapat bahwa perlunya upaya program
menyembunyikan penyakitnya, mungkin salah
promosi kesehatan khususnya sosialisasi tentang
satunya disebabkan adanya ketakutan terhadap
HIV/AIDS yang bertujuan untuk meningkatkan
stigma masyarakat di lingkungannya.
pengetahuan yang menyeluruh tentang
HIV/AIDS pada mereka yang memiliki tingkat
Media Husada Journal of Nursing Science, Volume 1, Nomor 1, September 2022

4
Lopes, Ryana Duta. dkk. (2022)

pendidikan menengah dan juga pada tingkat dengan hal-hal negatif khususnya yang berkaitan
terendah. dengan pornografi dan perlunya pendidikan
Berdasarkan hasil penelitian pada status kesehatan khususnya mengenai HIV, sehingga
pekerjaan diperoleh lebih banyak didominasi mereka akan mengerti dan kecil kemungkinan
oleh responden yang bekerja sebanyak 24 orang untuk tidak melakukan seks bebas di kemudian
(63.2%) sedangkan yang tidak bekerja hari.
sebanyak 14 orang (36.8%). Hasil penelitian ini Hasil penelitian ini berdasarkan jenis
sejalan dengan penelitian (Ismayadi, 2016), terapi lebih banyak didominasi oleh responden
lebih banyak penderita HIV didominasi oleh yang menjalani terapi jenis FDC sebanyak 14
responden yang bekerja. Tingginya kasus orang (36.8%). FDC merupakan pengobatan pada
HIV/AIDS apabila dikaitkan dengan pekerjaan, ODHA yang mengalami komplikasi penyakit
dapat diasumsikan bahwa orang yang bekerja TB. Regimen antiretroviral fixed-dosed
dan mempunyai penghasilan sendiri cenderung combination (FDC) yang terdiri dari Tenofovir,
dapat menjadi faktor pendorong untuk Lamivudin, dan Efavirenz (TDF+3TC+EFV).
melakukan apa saja sesuai keinginannya dengan Menurut data dari (WHO, 2020), diketahui
penghasilannya, termasuk seks bebas yang ODHA memiliki risiko 30 kali lebih tinggi untuk
sebenarnya merupakan perilaku seks berisiko terinfeksi TB jika dibandingkan dengan orang
terhadap rentannya infeksi HIV (Kambu, 2012). tanpa HIV. Koinfeksi TB sering terjadi pada
Hasil penelitian berdasarkan lama ODHA dan lebih dari 25% kematian pada ODHA
menderita HIV lebih banyak responden disebabkan oleh TB. Data tahun 2019
didominasi dengan lama menderita HIV pada menunjukkan 19.000 ODHA terinfeksi TB dan
rentang 1-5 tahun sebanyak 28 orang (73.7%). 4700 kematian ODHA terjadi akibat TB di
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Indonesia.
yang dilakukan oleh (Egbe et al., 2020), lebih Pada penelitian ini berdasarkan lama
banyak ODHA sudah terdiagnosa HIV ≤5 ODHA bergabung di Jombang Care Center, lebih
tahun. Menurut (Wiyati, 2019), berdasarkan banyak responden sudah lama bergabung selama
lamanya individu terdiagnosa penyakit HIV rentang 1-10 tahun sebanyak 27 orang (71.1%).
dikatakan positif belum bisa dipastikan, Jombang Care Center merupakan sebuah
kemungkinan responden tertular HIV terjadi organisasi yang peduli terhadap komunikasi,
sebelum mereka mengetahui di dalam tubuhnya informasi dan edukasi tentang HIV/AIDS.
terdapat virus HIV. Karena sebagian besar Adanya organisasi ini menjadi salah satu upaya
ODHA mengetahui bahwa mereka terkena HIV dalam mempertahankan dan memperhatikan
positif ketika mereka melakukan pemeriksaan kualitas hidup ODHA sehingga peneliti
di rumah sakit saat mereka mengalami atau berpendapat bahwa semakin lama ODHA
timbul gejala-gejala HIV. bergabung di Jombang Care Center maka akan
Hasil penelitian berdasarkan sumber semakin baik dalam mengontrol virus yang ada
penularan lebih banyak didominasi sumber dalam tubuhnya. Sehingga hal ini dapat menjadi
penularan melalui hubungan seks (seks bebas) pertimbangan bagi mereka yang baru
sebanyak 25 orang (65.8%). Hasil penelitian ini terdiagnosis untuk menjadikan Jombang Care
sejalan dengan penelitian sebelumnya Center sebagai tempat yang layak untuk mereka
(Daramatasia & Soelistyoningsih, 2017), mendapatkan perawatan seumur hidup.
dimana lebih banyak responden berdasarkan
sumber penularan melalui hubungan seks/seks Hubungan Dukungan Sosial Kelompok Sebaya
bebas. Dalam penelitian (Jovian, 2016) dalam dengan Tingkat Informasi Kepatuhan Minum
penelitian (Daramatasia & Soelistyoningsih, Obat ARV pada ODHA di Jombang Care Center
2017), pada tahun 2016 sekitar 63% remaja di Berdasarkan hasil tabulasi silang
menunjukkan bahwa dari 38 responden, paling
Indonesia melakukan seks bebas yang berawal
banyak didominasi pada responden yang memiliki
dari tidak sengaja melihat gambar porno, lalu dukungan kelompok sebaya cukup dengan tingkat
meningkat menjadi melakukan perbuatan seks kepatuhan minum obat ARV sedang sebanyak 11
bebas sampai akhirnya mengalami HIV & orang. Sedangkan paling sedikit pada kategori
AIDS. Peneliti berpendapat bahwa perlunya responden memiliki dukungan sebaya baik dengan
dampingan dan pengawasan dari orang tua tingkat kepatuhan minum obat ARV rendah sebanyak
sejak dini menjadi faktor penting agar ketika 1 orang.
masih anak-anak mereka tidak berhadapan
Media Husada Journal of Nursing Science, Volume 1, Nomor 1, September 2022

5
Lopes, Ryana Duta. dkk. (2022)

dan diskriminasi seperti menganggap sebagai


Berdasarkan hasil tabulasi silang dukungan penyimpangan seksual atau gay, wanita malam, dan
kelompok sebaya dengan tingkat kepatuhan minum salah pergaulan. Hal tersebut mempengaruhi
obat ARV, responden yang memiliki dukungan masyarakat mengucilkan ODHA yang akan memicu
kelompok sebaya baik dengan tingkat kepatuhan munculnya stres dan depresi yang dapat
minum obat ARV sebanyak 9 orang, dukungan mempengaruhi pola kesehatan khususnya terhadap
kelompok sebaya kategori cukup dengan tingkat tingkat kepatuhan minum obat ARV.
kepatuhan minum obat ARV tinggi sebanyak 7
orang, dukungan kelompok sebaya baik dengan SIMPULAN DAN SARAN
tingkat kepatuhan minum obat ARV sedang Berdasarkan tujuan dan hasil penelitian
sebanyak 2 orang, dukungan kelompok sebaya hubungan peran dukungan kelompok sebaya dengan
cukup dengan tingkat kepatuhan minum obat ARV keterampilan berperilaku dalam kepatuhan meminum
sedang sebanyak 11 orang, dukungan kelompok ARV (anti retroviral) pada ODHA Di Jombang Care
sebaya baik dengan tingkat kepatuhan minum obat Center (Jcc+) Kabupaten Jombang, didapatkan :
ARV rendah sebanyak 1 orang, dukungan 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian
kelompok sebaya cukup dengan tingkat kepatuhan responden memiliki dukungan kelompok sebaya
minum obat ARV cukup sebanyak 8 orang. didominasi pada kategori cukup sebanyak 20
Sehingga hal ini menjadi kesempatan untuk orang (66.7%).
meningkatkan dukungan kelompok sebaya dalam 2. Sebagian besar responden ODHA menunjukkan
mempertahankan kepatuhan minum obat ARV yang tingkat kepatuhan minum obat ARV didominasi
tinggi pada ODHA di jombang Care Center. pada kategori tinggi sebanyak 23 orang (76.7).
Dengan menggunakan metode analisis 3. Dengan menggunakan uji somers’s di simpulkan
dengan uji somers’d, p value 0,003 (dibawah 0,05), hipotesis bahwa terdapat hubungan signifikan
sehingga dapat dibuktikan bahwa terdapat korelasi antara dukungan kelompok sebaya dengan tingkat
yang signifikan antara dukungan sosial kelompok kepatuhan minum obat ARV pada ODHA di
sebaya dengan tingkat informasi kepatuhan minum Jombang Care Center plus P=0,003 dan R=
obat (ARV) antiretroviral pada ODHA di Jombang 0,397. Berdasarkan tabel 5.8, dari 8 jenis terapi
Care Center. Sedangkan nilai correlation symmetric paling banyak didominasi oleh responden dengan
diperoleh hasil sebesar 0.397, hal ini menandakan jenis terapi FDC sebanyak 14 orang (36.8%), dan
bahwa terdapat hubungan antara kedua variabel, yang paling sedikit adalah jenis terapi
hubungan tersebut berkorelasi moderat dengan nilai Duviral+Neviral, Efavirenz, ELD dan belum ada
positif. Artinya semakin baik dukungan kelompok terapi yang dijalani masing-masing sebanyak 1
sebaya maka akan semakin tinggi tingkat kepatuhan orang (2.6%).
minum obat ARV pada ODHA di Jombang Care Diharapkan hasil penelitian ini dapat
Center. dikembangkan lagi keilmuan terkait dukungan
Adanya hubungan antara dukungan kelompok sebaya dengan tingkat informasi dalam
kelompok sebaya dengan tingkat kepatuhan minum kepatuhan meminum ARV (anti retroviral) pada
obat dapat mempengaruhi individu apabila mereka ODHA.
mendapatkan dukungan dari lingkungan, segala
sesuatu dapat menjadi lebih mudah khususnya pada UCAPAN TERIMA KASIH
waktu mengalami kejadian-kejadian yang Peneliti mengucapkan terima kasih kepada
menegangkan. Sementara itu, keadaan dukungan bapak dan ibu dosen STIKES Widyagama Husada,
sosial kelompok sebaya yang kurang dari kelompok Civitas akademika STIKES Widyagama Husada
sebayanya dapat memicu perasaan kesepian dan yang senantiasa memberi dukungan, responden
kehilangan yang dapat mengganggu kepatuhan ODHA KDS JCC+ Kabupaten Jombang yang telah
minum obat ARV pada ODHA. Dengan hasil bersedia menjadi subjek penelitian, dan pihak-pihak
penelitian ini menunjukkan bahwa dukungan lain yang telah membantu hingga penelitian dan
kelompok sebaya menjadi salah satu bagian penting penulisan artikel ini dapat terlaksana dengan baik.
dalam meningkatkan kepatuhan minum obat ARV
pada ODHA yang tinggal di CC+ Jombang. REFERENSI
Dukungan kelompok sebaya pada ODHA 1. Agung Saprasetya Dwi Laksana, D. W. D. L. (2010).
selain menjadi tempat berbagi pengalaman bagi FAKTOR-FAKTOR RISIKO PENULARAN
mereka juga dapat menjadi tempat untuk HIV/AIDS PADA LAKI-LAKI DENGAN
menghindari situasi munculnya stigma di ORIENTASI SEKS HETEROSEKSUAL DAN
lingkungan masyarakat sekitarnya. Hal ini sejalan HOMOSEKSUAL DI PURWOKERTO. Mandala of
dengan penelitian (Diatmi & Fridari, 2014), Health. Volume 4, Nomor 2, 40.
menjelaskan bahwa, ODHA tidak hanya mengalami 2. Anok, M. R., Aniroh, U., & Wahyuni, S. (2018).
tekanan akibat penyakit HIV yang dialaminya. Hubungan Peran Kelompok Dukungan Sebaya
Dengan Kepatuhan Odha Dalam Mengkonsumsi
Namun, ODHA juga mengalami beberapa stigma
Media Husada Journal of Nursing Science, Volume 1, Nomor 1, September 2022

6
Lopes, Ryana Duta. dkk. (2022)

ARV Di Klinik VCT RSUD Ambarawa. Jurnal 24.


Ilmu Keperawatan Maternitas, 1(2), 8. http://dx.doi.org/10.1016/j.biochi.2015.03.025%0Ahtt
https://doi.org/10.32584/jikm.v1i2.147 p://dx.doi.org/10.1038/nature10402%0Ahttp://
3. Arikunto, S. (2011). Prosedur penelitian : suatu dx.doi.org/10.1038/nature21059%0Ahttp://
pendekatan praktik (Ed. Rev. V). Jakarta : Rineka journal.stainkudus.ac.id/index.php/equilibrium/
Cipta. article/view/1268/1127%0Ahttp://dx.doi.org/
4. Aryastami, N. K., Handayani, R. S., & Yuniar, Y. 10.1038/nrmicro2577%0Ahttp://
(2013). Faktor €“Faktor Pendukung Kepatuhan 17. Egbe, T. obinchemti, Cynthia, A. N., Ngouekam, H.,
Orang dengan HIV AIDS (Odha) dalam Minum Asonganyi Defang, E., & Nsagha, D. S. (2020).
Obat Antiretroviral di Kota Bandung dan Cimahi. Stigmatization among People Living with HIV/AIDS
Indonesian Bulletin of Health Research, 41(2). at the Kumba Health District, Cameroon. Journal of
https://doi.org/10.22435/bpk.v41i2 Jun.3154.72-83 the International Association of Providers of AIDS
5. Astari, L., Safitri, Y. E., & Hinda, D. P. (2009). Care (JIAPAC), 19, 232595821989930.
Viral Load pada Infeksi HIV. Berkala Ilmu https://doi.org/10.1177/2325958219899305
Kesehatan Kulit & Kelamin, 21(1), 31–39. 18. Fatihatunnida, R., & Nurfita, D. (2019). Hubungan
6. Azwar, S. (2009). Metode Penelitian (Cet. 9). antara Pengetahuan, Dukungan Keluarga, dan tingkat
Yogyakarta : Pustaka Pelajar. ekonomi dengan kepatuhan pengobatan antiretroviral
7. Bagus Arisudhana, G. A., Sofro, M. A. U., & pada penderita HIV/AIDS di Yayasan Matahati
Sujianto, U. (2019). Antiretroviral Side Effect on Pangandaran. Naskah Publikasi Fakultas Kesehatan
Adherence in People Living With Hiv Aids At Dr. Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan, 429, 1–12.
Kariadi General Refferal Hospital Semarang http://eprints.uad.ac.id/15131/
Central Java. Nurse Media Journal of Nursing, 8(2), 19. Finnajakh, A. (2020). Hubungan Tingkat
79. https://doi.org/10.14710/nmjn.v8i2.20742 Pengetahuan Dan Persepsi Dengan Stigma
8. Baratawidjaja, K. G., & Rengganis, I. (2010). Masyarakat Terhadap Odha Di Desa Pandowoharjo,
Imunologi dasar / Karnen Garna Baratawidjaja, Iris Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman. Paper
Rengganis (Ed.8). Jakarta : Balai Penerbit Fakultas Knowledge . Toward a Media History of Documents,
Kedokteran Universitas Indonesia. 5(2), 40–51.
9. Budiarto, E. (2019). Biostatistika : untuk kedokteran 20. Gnanadurai, A. (2015). Anti-Retroviral Therapy
dan kesehatan masyarakat (Cet.1). Jakarta Egc. Adherence among Women Living with HIV in
10. Budiyani, K. (2010). Hubungan antara dukungan Coimbatore District of Tamil Nadu , India Abstract :
sosial yang diterima dengan kebermaknaan hidup. 4(1), 15–18.
8(2010), 71–75. 21. Gough, A. (2011). Pulmonary tuberculosis: clinical
11. Chime, O., Arinze-Onyia, S., & Obionu, C. (2018). features and patient management. Nursing Standard
Do peer support groups have an effect on (Royal College of Nursing (Great Britain) : 1987),
medication adherence? A study among people living 25(47), 48–58.
with HIV/AIDS in Enugu State, Nigeria. https://doi.org/10.7748/ns.25.47.48.s51
Proceedings of Singapore Healthcare, 27, 22. Hansana, V., Sanchaisuriya, P., Durham, J.,
201010581876092. Sychareun, V., Chaleunvong, K., Boonyaleepun, S.,
https://doi.org/10.1177/2010105818760923 & Schelp, F. P. (2013). Adherence to antiretroviral
12. Daramatasia, W., & Soelistyoningsih, D. (2017). therapy (ART) among people living with HIV
Hubungan Jumlah Cd4 Dengan Kualitas Hidup (PLHIV): A cross-sectional survey to measure in Lao
Pada Orang Dengan Hiv/Aids (Odha) Di Jombang PDR. BMC Public Health, 13(1), 1–11.
Care Center Plus. Media Husada, 8(1). https://doi.org/10.1186/1471-2458-13-617
http://ojs.widyagamahusada.ac.id/index.php/JIK/arti 23. Hardiyatmi. (2016). Oleh : Hardiyatmi. Hubungan
cle/download/198/133 Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Program
13. Debby, C., Sianturi, S. R., & Susilo, W. H. (2019). Pengobatan Penderita HIV/AIDS Di Poliklinik VCT
Factors Related to Compliance of ARV Medication (Voluntary Counseling Test) Rsud Dr. Soediran
in HIV Patients at RSCM Jakarta. Jurnal Mangun Sumarso Wonogiri.
Keperawatan, 10(1), 16. 24. Hermanus, A., Zeth, M., Penyakit, R., Asdie, A. H.,
https://doi.org/10.22219/jk.v10i1.5886 Mukti, A. G., Mansoden, J., Papua, P. K., Ilmu, B.,
14. Diatmi, K., & Fridari, I. G. A. D. (2014). Hubungan Dalam, P., Ugm, F. K., & Masyarakat, K. (2010).
Antara Dukungan Sosial dengan Kualitas Hidup PERILAKU DAN RISIKO PENYAKIT HIV-AIDS
pada Orang Dengan HIV dan AIDS (ODHA) Di DI MASYARAKAT PAPUA STUDI
Yayasan Spirit Paramacitta. Jurnal Psikologi PENGEMBANGAN MODEL LOKAL KEBIJAKAN
Udayana, 1(2), 353–362. HIV-AIDS THE DEVELOPMENT STUDY OF
https://doi.org/10.24843/jpu.2014.v01.i02.p14 LOCAL WISDOM HIV-AIDS ( vaginal , anal ,
15. Dinas kesehatan. (2018). Profil Kesehatan Dinas ataupun oral ), transfusi darah , jarum AIDS berasal
Kesehatan Kabupaten Jombang 2018. dari Afrika Sub-Sahara . 3 K. 13(04), 206–219.
https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004 25. Hidayat, A. A. A. (2017). Metodologi Penelitian
16. Disa Novianti S. Parjo, A. P. D. (2014). Faktor- Keperawatan dan Kesehatan. Jakarta : Salemba
Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Hidup Medika.
Penderita HIV yang Menjalani Rawat Jalan di Care 26. Ismayadi, I. (2016). Hubungan Stigma, Depresi Dan
Supportand Treatment (CST) Rumah Sakit Jiwa Kelelahan Dengan Kualitas Hidup Pasien Hiv/Aids
Daerah Sungai Bangkong Kota Pontianak. 39(1), 1– Di Klinik Veteran Medan. Idea Nursing Journal, 7(1),
Media Husada Journal of Nursing Science, Volume 1, Nomor 1, September 2022

7
Lopes, Ryana Duta. dkk. (2022)

1–13. Therapy, 12(1), 1–8. https://doi.org/10.1186/s12981-


27. J.P Chaplin. (2015). Kamus Lengkap Psikologi. 015-0044-0
Rajawali Pers. 41. Maslihah, S. (2011). Prestasi Akademik Siswa Smpit
http://koleksi.upmk.ac.id//index.php? Assyfa Boarding School. Psikologi Undip, 10(2),
p=show_detail&id=10738 103–114.
28. Jaemi, J., Waluyo, A., & Jumaiyah, W. (2020). 42. Nahrussalwa, N. (2018). Status Identitas Diri Pada
Kepatuhan Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) Pria Dewasa Awal yang Mengidap Hemofilia.
terhadap Pengobatan Anti Retroviral (ARV). JHeS Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi, 6(4), 613–622.
(Journal of Health Studies), 4, 72–84. https://doi.org/10.30872/psikoborneo.v6i4.4687
https://doi.org/10.31101/jhes.1007 43. Notoatmodjo, P. D. S. (2012). Metodologi Penelitian
29. Jaemi, Waluyo, A., & Jumaiyah, W. (2019). Faktor- Kesehatan (Cet. 2). Jakarta Rineka Cipta.
Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Orang 44. Notoatmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu
Dengan HIV/AIDS (ODHA) Pada Pengobatan Anti Perilaku. Rineka Cipta.
Retroviral (ARV) di RSPAD Gatot Soebroto. Jurnal 45. Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi penelitian
Pharmascience, 6(1), 1–15. kesehatan / Soekidjo Notoatmodjo. Jakarta : Rineka
30. Jin, H. (2022). Effect of Big Data Analysis-Based Cipta, 2010.
Remote Management Combined with Yangyin 46. Nugroho, Y. A. (2019). Hubungan Dukungan Sosial
Runfei Decoction on Coagulation Function, Keluarga Dengan Psychological Well-Being Pada
Pulmonary Function, and Quality of Life of Narapidana Anak Di Lapas Klas 1 Kutoarjo. Jurnal
Pulmonary Tuberculosis Patients. Computational Basicedu, 4(1), 36–43.
Intelligence and Neuroscience, 2022, 1708133. https://doi.org/10.31004/basicedu.v4i1.279
https://doi.org/10.1155/2022/1708133 47. Nursalam. (2009). Asuhan Keperawatan pada Pasien
31. Juhaefah, A., Paramita, S., Kosala, K., Gunawan, Terinfeksi HIV/AIDS. Jakarta : Salemba Medika.
C., & Yuniati, Y. (2020). Gambaran Karakteristik http://ailis.lib.unair.ac.id/opac/detail-opac?
Pasien HIV/AIDS yang Mendapat Antiretroviral id=77469%0Ahttp://ailis.lib.unair.ac.id/
Therapy (ART). Jurnal Medika : Karya Ilmiah uploaded_files/sampul_koleksi/original/Monograf/
Kesehatan, 5, 1–11. 77469.jpg
https://doi.org/10.35728/jmkik.v5i1.114 48. Nursalam. (2011a). Asuhan Keperawatan Pada Pasien
32. Kambu, Y. (2012). Analisis Faktor-Faktor yang Terinfeksi HIV/AIDS (S. Medika (ed.)). Salemba
Mempengaruhi Tindakan Pencegahan Penularan medika.
HIV oleh ODHA di Sorong. 49. Nursalam. (2016). Metodologi Penelitian Ilmu
33. Kamidah. (2015). Kepatuhan Ibu Hamil Keperawatan (4th ed.). Salemba medika.
Mengkonsumsi Tablet Fe. Gaster, XII(1), 36–45. http://ners.unair.ac.id/materikuliah/3-2Metodologi...
34. Kemenkes. (2014). Pedoman tatalaksana infeksi hiv 50. Nursalam, N. D. K. (2011b). Asuhan Keperawatan
dan terapi antiretroviral pada anak di indonesia. Pada Pasien Terinfeksi. Salemba Medika.
35. Kemenkes. (2017). Pedoman dan Standar Etik 51. Potter Patricia A, P. A. G. (2005). Buku Ajar :
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Nasional. Fundamental keperawatan konsep, proses, dan praktik
Kementerian Kesehatan RI, 1–158. Volume 1 (Ed.4, cet.). Jakarta EGC.
http://www.depkes.go.id/article/view/17070700004/ 52. Pourmarzi, D., Khoramirad, A., & Gaeeni, M. (2017).
program-indonesia-sehat-dengan-pendekatan- Perceived Stigma in People Living With HIV in Qom.
keluarga.html Journal of Family & Reproductive Health, 11(4),
36. Kemenkes. (2018). Buku Saku HIV/AIDS dan IMS. 202–210.
Kementrian kesehatan republik Indonesia. 53. Pradana, I. putu A. (2015). Hubungan Karakteristik
37. Kumar, A., Abbas, W., & Herbein, G. (2014). HIV- Pasien dengan Tingkat Kepatuhan dalam Menjalani
1 latency in monocytes/macrophages. Viruses, 6(4), Terapi Diabetes Melitus di Puskesmas Tembuku 1
1837–1860. https://doi.org/10.3390/v6041837 Kabupaten Bangli Bali 2015. Intisari Sains Medis,
38. Martiana, I., Waluyo, A., Yona, S., & Edianto. 8(1), 1–5.
(2021). A secondary analysis of peer support and 54. Prof.Dr.Sugiyono. (2016). METODE PENELITIAN
family acceptance among homosexual living with KUANTITATIF, KUALITATIF DAN R&D. Penerbit
HIV and antiretroviral therapy: Quality of life Alfabeta.
perspectives. Jurnal Keperawatan Indonesia, 24(1), https://library.nusaputra.ac.id:443/index.php?
1–8. https://doi.org/10.7454/jki.v24i1.1095 p=show_detail&id=981%0Ahttps://
39. Martoni Helmi; Raveinal, Raveinal, W. A. (2013). library.nusaputra.ac.id:443/images/docs/11.jpg.jpg
Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan 55. Pujilestari, N. I. (2021). Hubungan Keterbukaan
Pasien HIV/AIDS di Poliklinik Khusus Rawat Jalan Status Hiv Dengan Stigma Diri Pada Orang Dengan
Bagian Penyakit Dalam RSUP dr. M. Djamil Hiv/Aids. Media Husada Journal Of Nursing Science,
Padang Periode Desember 2011- Maret 2012. Jurnal 1(1), 31–42. https://doi.org/10.33475/mhjns.v1i1.8
Farmasi Andalas, Vol 1, No 1 (2013). 56. Putra, M. D. K. (2015). Uji Validitas Konstruk The
http://jfa.ffarmasi.unand.ac.id/index.php/jfa/article/v Social Provisions Scale. Jurnal Pengukuran Psikologi
iew/9 Dan Pendidikan Indonesia, 4(4), 1–18.
40. Masenyetse, L. J., Manda, S. O. M., & Mwambi, H. 57. Rachmawati, Tika Yeni. Syauqy, A. (2014). Online
G. (2015). An assessment of adverse drug reactions di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jnc.
among HIV positive patients receiving antiretroviral Journal of Nutrition College, 3, 271–277.
treatment in South Africa. AIDS Research and 58. Ramadhani, F. R. (2017). Analisis Karakteristik
Media Husada Journal of Nursing Science, Volume 1, Nomor 1, September 2022

8
Lopes, Ryana Duta. dkk. (2022)

Penderita HIV/AIDS di RS Wahidin Sudirohusodo Journal of Health Science and Prevention, 2(2), 100–
Makassar. Sripsi, 3. 107.
59. Rasni Jumliarni, Usman, & Henni Kumaladewi 71. Widoyono. (2011). Penyakit tropis: Epidemiologi,
Hengky. (2019). Hubungan Dukungan Sosial penularan, dan pemberantasannya. Erlangga.
Dengan Kualitas Hidup Orang Dengan Hiv/Aids 72. Widyaningtyas, P., Candrasari, A., Jatmiko, S. W., &
(Odha) Di Rumah Sakit Umum Lasinrang Lestari, N. (2020). Efikasi Diri Dan Tingkat
Kabupaten Pinrang. Jurnal Ilmiah Manusia Dan Pendidikan Mempengaruhi Kepatuhan Pengobatan
Kesehatan, 2(1), 34–44. Pasien Tuberkulosis. Proceeding of The …, 1, 256–
https://doi.org/10.31850/makes.v2i1.122 260.
http://repository.urecol.org/index.php/proceeding/artic
60. Sari, P. K. P., & Sri, I. E. (2016). Jurusan X le/view/1075
Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. Jurnal 73. Wiyati, T. G. K. (2019). Hubungan Antara Lama
Empati, 5(April), 177–182. Terdiagnosa Dengan Kualitas Hidup Orang Dengan
61. Setiati, S. (2014). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Hiv/Aids Di Yayasan Victory Plus Tahun 2019.
Jilid III (ke VI). Jakarta Balai Penertbit FKUI. Poltekkes Kemenkes Yogyakarta., 53(9), 1689–1699.
62. Simanjuntak, L. E., & Indrawati, E. S. (2021). http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/2269/3/BAB II.pdf
Hubungan Antara Dukungan Sosial Teman Sebaya 74. Wulandari, E. A., & Rukmi, D. K. (2022). Hubungan
Dengan Harga Diri Pada Siswi Kelas Xii Sma Tingkat Pengetahuan dengan Kepatuhan Terapi ARV
Kristen Terang Semarang. Jurnal Empat, 10(2), 99– pada ODHA di Yogyakarta. Jurnal Keperawatan
107. Klinis Dan Komunitas, 5(3), 157.
63. Sugiarto, M. (2017). Hubungan Status Pernikahan https://doi.org/10.22146/jkkk.49663
Dan Kepemilikan Kondom Dengan Penggunaan 75. Yostila D, & Armen A. (2018). Toxoplasmosis
Kondom Saat Melakukan Hubungan Seksual Pada Cerebri Pada HIV AIDS. Jurnal Kesehatan Andalas,
Pasangan Tidak Tetap Pengguna Napza Suntik. 7(Supplement 4), 96–99. http://jurnal.fk.unand.ac.id
Jurnal Kesehatan Terpadu, 1(2), 44–48. 76. Yudanari, Y. G. (2015). Kepatuhan Pengobatan pada
https://doi.org/10.36002/jkt.v1i2.266 Penderita Hipertensi. Medisina Jurnal Keperawatan
64. Suriana, A. (2011). Penelitian tentang. Self Dan Kesehatan AKPER YPIB Majalengka, I(2), 1–8.
Disclosure Pada Psien ODHA, 01, 1–10. 77. Yuliyanasari, N. (2017). Global Burden Desease –
65. Teklay, G. (2013). Adverse Effects and Regimen Human Immunodeficiency Virus – Acquired Immune
Switch among Patients on Antiretroviral Treatment Deficiency Syndrome ( Hiv-Aids ). Qanun,
in a Resource Limited Setting in Ethiopia. Journal 01(October 2016), 65–77. http://journal.um-
of Pharmacovigilance, 01(04), 1–5. surabaya.ac.id/index.php/qanunmedika/article/downlo
https://doi.org/10.4172/2329-6887.1000115 ad/385/294
66. Ubra, R. R. (2012). Faktor - Faktor yang 78. Yuswanto. (2014). Hubungan Peran KDS (Kelompok
Berhubungan dengan Kepatuhan Pengobatan Dukungan Sebaya) dengan Kepatuhan Minum Obat
Minum ARV Pada Pasien HIV pada Pasien HIV Di pada ODHA. 4(1), 64–69.
Kabupaten Mimika-Provinsi Papua Tahun 2012. 79. Yuyun Yuniar, Rini Sasanti Handayani, N. K. A.
136. (2012). Faktor ± Faktor Pendukung Kepatuhan Orang
67. Ushfuriyah. (2015). Hubungan Antara Dukungan Dengan HIV AIDS ( ODHA ) Dalam Minum Obat
Sosial Dengan Optimisme Mahasiswa Psikologi Antiretroviral Di Kota Bandung Dan Pusat Teknologi
Dalam Menyelesaikan Skripsi. Jurnal Psikologi Intervensi Kesehatan Masyarakat. 72–83.
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim 80. Zainal, N. F. (2020). Pengukuran, Assessment dan
Malang, 21(11410073), 87–100. Evaluasi dalam Pembelajaran Matematika. Laplace :
68. WHO. (2020). Tuberculosis Reports. In The Lancet Jurnal Pendidikan Matematika, 3(1), 8–26.
(Vol. 188, Issue 4870). https://doi.org/10.31537/laplace.v3i1.310
https://doi.org/10.1016/S0140-6736(00)58733-9 81. Zhang, F., Dou, Z., Yu, L., Xu, J., Jin, H. J., Wang,
69. WHO. (2021). Key facts HIV/ AIDS. World Health N., Ma, Y., Zhao, Y., Zhao, H., & Chen, R. Y.
Organization, July. (2008). The effect of highly active antiretroviral
70. Widayanti, L. P., Hidayati, S., Lusiana, N., & therapy on mortality among HIV-infected former
Ratodi, M. (2018). Hubungan pengetahuan tentang plasma donors in China. Clinical Infectious Diseases,
HIV/AIDS dan sikap mahasiswa terhadap ODHA. 47(6), 825–833. https://doi.org/10.1086/590945

Media Husada Journal of Nursing Science, Volume 1, Nomor 1, September 2022

You might also like