You are on page 1of 18

Analisis Faktor Penyebab Orientasi Seksual Menyimpang Pada Narapidana

Perempuan Di Lapas Klas II A Pekanbaru

Ingrid Weddy Viva Febrya & Elmirawati

ABSTRACT

The purpose of this study was to analyze: (1) the lesbian behavior description in
woman’s prison, (2) deviant sexual orientation causing factors of female prisoners, and
(3) appropriate treatment for lesbian behavior in women's prisons. This study was
conducted in woman’s prison clas IIA, located on the Bindanak street no.1 Pekanbaru.
The research was conducted in March 2018. The research using qualitative method and
elaborated by descriptive analythic way. The subjects of the study were 12 female
prisoners selected by purposive sampling with the following characteristics: 1.
Appearance that was not gender appropriate, 2. Recognizing that having a deviant
sexual orientation, 3. recommendation by the officer of prison. Data processing is done
by analyzing the result of observation and interview. The result of this research is
concluded that 1) lesbian description in Female prison Class IIA Pekanbaru is a female
who feel herself as good man by physically and psychic. Sexual intercourse is described
as two women who are attracted to each other, doing relationships like lovers. 3 people
still have an interested with a man, while the other 9 people are not at all. Physical
appearance of 11 subjects like as a man, the hair crop, wearing T-shirts, trousers and
wear a jacket, their body language is also made dashing, While 1 person used
headscarf and still seen as female, 2) The causing factors of lesbian behavior are 3
people because of environmental factor and 9 others have felt the disorder of sexual
orientation since adolescence, where the abnormality is felt happened naturally and 3)
treatment appropriate for lesbian in woman’s prison are to provide information
services and socialization of LGBT impact on physical and psychological health,
providing guidance and counseling services of individuals and groups, religious
guidance and counseling services as well as religious lectures provided by experts.

Keywords : Defiant sexual orientation behavior, Lesbian, Woman’s Prison

Pendahuluan menganggap perilaku tersebut sebagai


Permasalahan orientasi seksual hak hidup yang dimiliki individu. Norma
menyimpang saat ini menjadi masyarakat yang mengutuk berbagai
perbincangan dan perdebatan yang macam penyimpangan seksual
belum terselesaikan.. Sebagian orang mendapatkan tantangan dari kelompok
menganggap perilaku seksual yang merasa dirugikan atas norma-
menyimpang sebagai bentuk norma tersebut. Perdebatan semacam ini
abnormalitas, sedangkan sebagian lagi menjadi semakin terlihat setelah muncul

13
kampanye yang dilakukan oleh gerakan Jakarta. Komunitas LGBT di Indonesia
LGBT (lesbian, gay, biseksual dan sudah berkembang bahkan menurut
transgender), dimana mereka meminta catatan Kementerian Kesehatan pada
persamaan hak untuk melegalkan 2012 lalu menyebutkan bahwa ada
perilaku menyimpang seksual tersebut. 1.095.970 gay yang tersebar di seluruh
Pemohon legalitas LGBT Indonesia (Bintang.com, Jakarta).
menggunakan dalih psikologi dalam Munculnya LGBT ini sebenarnya
memuluskan usaha mereka. Dahulu di sudah ada pada zaman Nabi Luth,
dalam DSM (Diagnostic and Statistic dimana pada zaman itu banyak kaum
Manual of Mental Disorder), Nabi Luth melakukan penyimpangan
homoseksulitas dianggap sebagai agama yaitu dengan melakukan
penyimpangan yang termasuk kedalam perbuatan homoseksual, sehingga turun
gangguan jiwa, akhirnya setelah ayat A’araf (7) ayat 80-81, yang artinya :
beberapa kali mendapat kritikan pada “dan (kami juga telah mengutus) Luth
tahun 1974 APA (American Psychiatric (kepada kaumnya). (ingatlah) tatkala dia
Association) menghapus homoseksual berkata kepada mereka : “Mengapa
dari salah satu kelainan jiwa atau kamu mengerjakan perbuatan faahisyah
kelainan seks. Perubahan paradigma itu, yang belum pernah dikerjakan oleh
psikologi dalam melihat homoseksualitas seorangpun (di dunia ini)
ini memiliki dampak yang sangat besar sebelummu?”Sesungguhnya kamu
dalam legalitas homoseksual dan LGBT mendatangi lelaki untuk melepaskan
secara umum. Setelah dideklasifikasi nafsumu (kepada mereka), bukan kepada
olah APA dari DSM maka LGBT wanita, malah kamu ini adalah kaum
dianggap sebagai perilaku yang alamiah yang melampaui batas”. Orientasi
dan normal. seksual menyimpang ini bahkan sudah
Sampai saat ini belum ditemukan dijelaskan sejak dulu.
secara pasti berapa jumlah pelaku Lembaga Pemasyarakatan
seksual menyimpang di Indonesia. (LAPAS) Perempuan di Pekanbaru
Menurut survey yang dilakukan oleh merupakan penjara bagi perempuan yang
yayasan Pelangi kasih nusantara dalam berkonflik dengan hukum. Saat ini
penelitian Gunadi, dkk (2003), terdapat LAPAS berisi 302 orang perempuan
4000-5000 orang homoseksual di yang telah divonis maupun belum.

14
Berdasarkan hasil wawancara dengan 3. Apakah perlakuan yang tepat
Kepala LAPAS Perempuan Pekanbaru bagi perilaku lesbian di LAPAS
diketahui bahwa ada sekitar 50 orang Perempuan?
narapidana perempuan yang berperilaku Setelah menemukan rumusan
lesbian, baik itu yang memang diakui masalah, maka ditentukan tujuan dari
maupun terlihat dari perilaku. Fakta ini penelitian ini adalah untuk menganalisis
merupakan salah satu masalah di :
LAPAS karena ada kekhawatiran 1. Gambaran perilaku lesbian di
perilaku lesbian ini ditiru oleh LAPAS Perempuan
narapidana yang lain karena perilaku 2. Faktor penyebab perilaku
tersebut dapat saja menular ke orientasi seksual menyimpang
narapidana lain. Sesuai latar belakang di pada napi perempuan, dan
atas, peneliti merasa perlu untuk 3. Perlakuan yang tepat bagi
melakukan penelitian dengan judul perilaku lesbian di LAPAS
“Analisis faktor penyebab perilaku Perempuan.
orientasi seksual menyimpang di
LAPAS Perempuan klass IIA
Pekanbaru”. Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan di
Rumusan Masalah LAPAS Perempuan klas IIA, yang
Meskipun perilaku orientasi seksual bertempat di jalan. Bindanak no.1
menyimpang di LAPAS Perempuan Pekanbaru. Penelitian dilakukan pada
lebih bersifat situasional, tetapi bulan Maret 2018. Penelitian dilakukan
fenomena ini perlu penanganan yang menggunakan metode kualitatif dan
serius agar tidak semakin berkembang. dijabarkan dengan cara deskriptif
Adapun rumusan masalah dari penelitian analitik. Subyek penelitian adalah
ini adalah untuk mengetahui : sejumlah 12 orang napi perempuan yang
1. Bagaimana gambaran perilaku dipilih secara purposive dengan ciri-ciri
lesbian di LAPAS Perempuan? sebagai berikut: 1. Penampilan yang
2. Apakah faktor penyebab perilaku tidak sesuai gender, 2. Mengakui bahwa
orientasi seksual menyimpang memiliki orientasi seksual menyimpang,
pada napi perempuan? 3. Rekomendasi oleh pegawai LAPAS.

15
Pengumpulan data dilakukan melalui Pria/Wanita dengan mengidentifikasi
observasi dan wawancara untuk dirinya menyerupai pria atau wanita
mengetahui identitas diri, latar belakang (misal: waria).
keluarga dan latar belakang sosial napi.
Pengolahan data dilakukan dengan cara Pemahaman Dan Penyebab Perilaku
menganalisis hasil observasi dan Menyimpang
wawancara. Kegiatan penelitian Dalam Kamus Besar Bahasa,
dilakukan sebanyak tiga hari, dimana perilaku adalah tanggapan atau reaksi
hari pertama dilakukan observasi ke individu yang terwujud digerakkan
dalam LAPAS dan mengambil data-data (sikap); tidak saja badan atau ucapan;
sekunder berupa data identitas diri napi simpang, sebagai kata dasar
dan penentuan rencana kegiatan. Kalapas menyimpang, memiliki pengertian
dan pegawai pembinaan juga diberikan sebagai (1) sesuatu yang memisah
pertanyaan terkait kondisi napi yang (membelok, bercabang, melencong, dan
direkomendasikan. Hari kedua dilakukan sebagainya) dari yang lurus (induknya);
Focus Group discussion (FGD) untuk (2) tempat berbelok atau bercabang, dari
mendapatkan data-data primer. Hari yang lurus (tengah jalan). Pengertian
ketiga dilakukan analisis data untuk menyimpang adalah (1) membelok
mendapatkan hasil penelitian. menempuh jalan yang lain atau jalan
simpangan; (2) membelok supaya jangan
Hasil Dan Pembahasan melanggar atau terlanggar (oleh
Pemahaman tentang LGBT : 1) kendaraan dan sebagainya), menghindar;
Lesbian adalah orientasi seksual seorang (3) tidak menurut apa yang ditentukan;
perempuan yang hanya mempunyai tidak sesuai dengan rencana, dan
hasrat sesama perempuan, 2) Gay sebagainya; (4) menyalahi ( kebiasaan
merupkan orientasi seksual seorang pria dan sebagainya); (5) menyeleweng (dari
yang hanya mempunyai hasrat sesama hukum, kebenaran, agama, dan
pria, 3) Bisex yakni sebuah Orientasi sebagainya).
Sexsual Seorang Pria/Wanita yang Skinner (1994) membedakan
menyukai dua jenis kelamin baik perilaku menjadi perilaku alami (innate
Pria/Wanita, dan 4) Transgender adalah behavior) dan perilaku operan (operant
sebuah Orientasi seksual seorang behavior). Pada manusia perilaku operan

16
yang lebih dominan. Sebagian besar menyimpang adalah tindakan yang
perilaku ini merupakan perilaku yang menyimpang dari norma yang berlaku
dibentuk dan merupakan perilaku yang dalam sistem sosial dan menimbulkan
dikendalikan oleh pusat kesadaran yaitu usaha dari mereka yang berwenang
otak (kognitif). Timbulnya perilaku yang dalam sistem itu untuk memperbaiki
dapat diamati merupakan resultan dari perilaku menyimpang.
tiga daya pada diri individu, yakni : Menurut jenisnya perilaku
- Daya seseorang yang cenderung menyimpang terbagi dua yaitu
untuk mengulangi pengalaman yang penyimpangan primer dan
enak dan cenderung menghindari penyimpangan sekunder.
pengalaman yang tidak enak yang a. Penyimpangan primer (primary
disebut conditioning, deviation), yaitu penyimpangan yang
- Daya rangsangan atau stimulasi dilakukan seseorang, tetapi pelaku
terhadap seseorang yang ditanggapi masih dapat diterima masyarakat.
(stimulus-response theory), Ciri penyimpangan ini bersifat
- Daya seseorang yang memang sudah temporer atau semntara, tidak
ada dalam diri. dilakukan secara berulang-ulang dan
Jadi perilaku menyimpang atau dapat masih ditorelir oleh
penyimpangan sosial secara sadar atau masyarakat. Contohnya menunggak
tidak sadar pernah dilakukuan oleh iuran listrik, KPR dan sebagainya.
seseorang. Perilaku menyimpang dapat b. Penyimpangan sekunder (secondary
dilakuka dimanapun atau oleh siapapun. deviation), yaitu penyimpangan yang
Penyimpangan yang dilakukan oleh berupa perbuatan yang dilakukan
seseorang atau sekelompok orang dapat seseorang yang secara umum dikenal
mengganggu keseimbangan kehidupan sebagai perilaku menyimpang.
dalam bermasyarakat. Menurut Jamez Pelaku didominasi oleh tindakan
Van Der Zanden (dalam Akhidat, Dkk, menyimpang tersebut. Karena
2011), Penyimpangan perilaku merupakan tindakan pengulangan
merupakan perilaku yang sebagian besar dari penyimpangan sebelumnya.
dianggap sebagai tercela karena diluar Penyimpangan ini tidak dapat
batas toleransi. Sedangkan Robert M.Z. ditolelir oleh masyarakat. Contohnya
Lawang mengatakan perilaku pengguna obat-obat terlarang,

17
pembunuhan, pelacuran perampok Di masyarakat sering terjadi proses
penjudi. sosialisasi yang tidak sempurna
Perilaku menyimpang adalah perilaku sehingga menimbulkan perilaku
yang tidak sesuai dengan aturan-aturan menyimpang. Contoh: toleransi yang
yang ada pada masyarakat setempat. diberikan masyarakat pada individu
Penyimpangan yang dilakukan akan yang menunggak iuran listrik.
menimbulkan masalah bagi diri individu 3) Sosialisasi sub kebudayaan
maupun pengaruhnya terhadap menyimpang
lingkungan. Perilaku menyimpang terjadi pada
a. Menurut James W. Van Der masyarakat yang memiliki nilai-nilai
Zanden (dalam Akhidat, Dkk, sub kebudayaan yang menyimpang
2011), faktor-faktor penyebab yaitu kebudayaan khusus yang
perilaku menyimpang sosial normanya bertentangan dengan
adalah sebagai berikut: norma yang ada pada umumnya.
1) Longgar atau tidaknya nilai dan Contoh pada lingkungan kumuh
norma masalah etika dan estetika kurang
Ukuran perilaku menyimpang bukan diperhatikan karena mereka sibuk
pada ukuran baik-buruk atau benar- dengan usaha memenuhi kebutuhan
salah menurut pengertian umum, pokok (makan), sering cekcok,
melainkan berdasarkan ukuran mengeluarkan kata-kata kotor dan
longgar-tidaknya norma dan nilai lain-lain.
sosial masyarakat. Norma dan nilai Sedangkan menurut Casare Lamborso,
sosial masyarakat yang satu berbeda perilaku menyimpang disebabkan oleh
dengan norma dan nilai sosial beberapa faktor yaitu:
masyarakat yang lain. Misalnya di 1) Biologis, misalnya orang yang lahir
negara Indonesia kmpul kebo sebagai pencopet atau pembangkang.
dianggap penyimpangan sosial. Ia membuat penjelasan mengenai “ si
Berbeda dengan masyarakat barat, penjahat yang sejak lahir”
perbuatan kumpul kebo merupakan berdasarkan ciri-ciri tertentu, orang
hal biasa dan wajar. dapat diidentifikasi dari ciri-cir
2) Sosialisasi yang tidak sempurna fisiknya seperti alis bertaut.

18
2) Psikologis menjelaskan sebab dapat melakukan perbuatan seksual
terjadinya penyimpangan ada dengan mendapatkan upah.
kaitannya dengan kepribadian retak c) Tindak kejahatan kriminal seperti
atau kepribadian yang memiliki pencurian penipuan, penganiyaan
kecendrungan untuk melakukan pembunuhan, perampokan dan
penyimpangan. pemerkosaan.
3) sosiologis menjelaskan sebab d) Penyimpangan gaya hidup seperti
terjadinya prilaku menyimpang ada arogansi dan sikap eksentrik.
kaitannya dengan sosialisasi yang e) Penyimpangan seksual yaitu perilaku
kurang tepat. Indiidu tidak dapat seksual yang tidak lazim dilakukan
menyerap norma-norma kultural sesorang. Beberapa jenis
budayanya atau individu yang penyimpangan seksual antara lain:
menyimpang harus belajar cara a. Lesbianisme dan homoseksual
penyimpagan. b. Sodomi
c. Tranvrstitisme
Penyimpangan Individual d. Sadisme
Penyimpangan individual e. Fedofilia
merupakan penyimpangan yang f. Perzinaan
dilakukan oleh indidu atau perorangan g. Kumpul kebo
berupa pelanggaran terhadap norma-
norma kebudayaan yang telah mapan. Narapidana
Penyimpangan terjadi karena kelainan Pengertian narapidana adalah
jiwa seseorang atau prilaku yang jahat orang-orang sedang menjalani sanksi
(tindak kriminalitas). Adapun yang kurungan atau sannksi lainnya, menurut
termasuk dalam penyimpangan indivudu perundang-undangan. Pengertian
sebagai berikut: narapidana menrut kamus bahasa
a) Penyalah gunaan narkoba. Indonesia adalah orang hukuman (orang
Merupakan penyelewengan terhadap, yg sedang menjalani hukuman krn tindak
norma sosial dan agama. pidana); atau terhukum.
b) Pelacuran merupaka perilaku Menurut UU No. 12 Tahun 1995
menyerahka diri kepada umum untuk tentang pemasyarakatan, narapidana
adalah terpidana yang menjalani pidana

19
hilang kemerdekaan di Lembaga Liwath adalah suatu kata (penamaan)
Pemasyarakatan. Selanjutnya narapidana yang dinisbatkan kepada kaumnya Luth
adalah seseorang yang telah dijatuhkan Alaihissalam, karena kaum Nabi Luth
vonis bersalah oleh hukum dan harus Alaihissalam adalah kaum yang pertama
menjalani hukuman.. Narapidana adalah kali melakukan perbuatan ini (Hukmu al-
manusia biasa seperti manusia lainnya liwath wa al-Sihaaq, hal. 1). Allah SWT
hanya karena melanggar norma hukum menamakan perbuatan ini dengan
yang ada, maka dipisahkan oleh hakim perbuatan yang keji (fahisy) dan
untuk menjalani hukuman (Dirjosiswo, melampui batas (musrifun). Sedangkan
1992). Jadi narapidana adalah orang Sihaaq (lesbian) adalah hubungan cinta
yang melanggar nilai dan norma hukum birahi antara sesama wanita dengan
dan sedang menjalani hukuman di dalam image dua orang wanita saling
Lembaga Pemasyarakatan dan menggesek-gesekkan anggota tubuh (farj
kehilangan kemerdekaan dalam i‟ ) nya antara satu dengan yang lainnya,
beraktivitas sampai masa hukuman hingga keduanya merasakan kelezatan
selesai. dalam berhubungan tersebut (Sayyid
Dengan demikian, pengertian Sabiq, Fiqhu as-Sunnah, Juz 4/hal. 51).
narapidana adalah seseorang yang Homoseksualitas adalah kesenangan
melakukan tindak kejahatan dan telah yang teruas menerus terjadi dengan
menjalani persidangan, telah divonis pengalaman erotis yang melibatkan
hukuman pidana serta ditempatkan kawan sesam jenis, yang dapat atau
dalam suatu bangunan yang disebut mungkin saja tidak dapat dilakukan
penjara. dengan orang lain atau dengan kata lain,
homoseksualitas membuat perencanaan
Perilaku orientasi seksual yang disengaja untuk memuaskan diri
menyimpang “Lesbian” dan terlibat dalam fantasi atau perilaku
Dalam Islam, LGBT dikenal seksual dengan sesama jenis. Dalam
dengan dua istilah yaitu Liwath (gay) Pedoman Penggolongan dan Diagnosis
dan Sihaaq (lesbian). Liwath (gay) Gangguan Jiwa di Indonesia III (DepKes
adalah perbuatan yang dilakukan oleh RI, 1998), homoseksualitas dimasukkan
laki-laki dengan cara memasukan dzakar dalam kategori gangguan psikoseksual
(penis)nya kedalam dubur laki-laki lain. dan disebut sebagai orientasi seksual

20
egodistonik, yaitu “identitas jenis tumbuh sesuai dengan identitas seksual
kelamin atau prefensi seksual tidak yang diberikan kepadanya.
diragukan, tetapi individu mengharapkan Ada empat faktor yang
yang lain disebabkan oleh gangguan menyebabkan seseorang itu cenderung
psikologis dan perilaku serta mencari untuk menjadi bagian dari LGBT yaitu:
pengobatan untuk mengubahnya.” a. Faktor Keluarga, anak belajar dari
Artinya homeseksual dianggap suatu pengalaman yang ia alami masa kanak-
kelainan hanya bila individu merasa kanak, seperti dipukul atau dikasari oleh
tidak senang dengan orientasi seksualnya orangtua hingga anak beranggapan
dan bermaksud mengubahnya. Identitas semua pria/wanita bersikap kasar, yang
sesksual berarti bagaimana seseorang memungkinkan anak merasa benci pada
memandang dirinya, baik sebagai laki- orang itu. Predominan dalam pemilihan
laki ataupun sebagai peerempuan. identitas yaitu melalui hubungan
Identitas seksual mengacu pada hasil kekeluargaan yang renggang. Bagi
pembagian jenis kelamin secara seorang lesbian misalnya, pengalaman
kromosamal, kromatinal (genetis), atau trauma yang dirasakan oleh para
gonadal, hormonal, dan somatis wanita dari saat anak-anak akibat
(fenotipis, biotipis). Identitas seksual kekerasan yang dilakukan oleh orangtua,
mengacu pada kejantanan (meleness) kakaknya maupun saudara laki-lakinya.
atau kebetinaan (femaleness) dari segi Kekerasan yang dialami dari segi fisik,
ragawi (bentuk tubuh), khususnya alat mental dan seksual itu membuat seorang
kelamin luar. Akan tetapi, ada penelitian wanita itu bersikap benci terhadap semua
yang menujukkan bahwa identitas pria. Selain itu, bagi golongan
seksual bukan merupakan bawaan saat transgender faktor lain yang
lahir, tetapi lebih merupakan menyebabkan seseorang berlaku
pembelajaran melalui pengalaman yang kekeliruan gender adalah sikap orangtua
diberikan secara tidak resmi dan tidak yang di idamkan anak laki-laki atau
terencana. Bila seorang anak, yang pada perempuan juga mengakibatkan seorang
saat dilahirkan diperlakukan menurut anak itu cenderung kepada apa yang
identitas seksualnya yang berbeda dari diidamkan.
jenis kelamin biologisnya, maka ia akan b. Faktor Pergaulan dan Lingkungan,
Kebiasaan pergaulan dan lingkungan

21
menjadi faktor yang menyumbang hormon testeron seorang itu rendah, ia
kepada kekacauan seksual. Orang tua bisa mempengaruhi perilaku laki-laki
atau anggota keluarga tidak tersebut mirip kepada perempuan atau
menunjukkan kasih sayang kepada anak feminim. Secara medis, kromosom laki-
mereka dan sikpa orang tua yang laki normal adalah XY, sedangkan
mengatakan bahwa pembicaraan tentang perempuan normal adalah XX. Bagi
seks adalah suatu yang tabu, beberapa laki-laki itu genetik XXY.
mengakibatkan pandangan anak tengang Dalam kondisi ini, laki-laki itu
seksual menjadi salah. Selain itu, kromosom X sebagai tambahan. Oleh
pergaulan dan lingkungan anak ketika karena itu, perilaku agak mirip dengan
berada di sekolah berasrama yang seorang perempuan.
berpisah antara laki-laki dan perempuan d. Faktor Moral dan Akhlak , Golongan
turut mengundang terjadinya hubungan homoseksual ini terjadi karena adanya
lesbian dan gay. Kehidupan yang relatif pergeseran norma-norma susila yang
lama dengan sesama jenis seperti di dianut oleh masyarakat, serta semakin
penjara, di asrama, di kapal juga menipisnya kontrol sosial yang ada
berpotensi untuk memicu perilaku dalam masyarakat tersebut. Hal ini
homoseksual. disebabkan karena lemahnya iman dan
c. Faktor Biologis, Berbagai penelitiab pengendalian hawa nafsu serta karena
membutikkan bahwa LGBT berkaitan banyaknya rangsangan seksual.
dengan genetika, ras, ataupun hormon. Kerapuhan iman seseorang juga dapat
Seseorang homoseksual memiliki menyebabkan segala kejahatan terjadi
kecenderungan untuk melakukan karena iman sajalah yang mampu
homoseksual karena mendapat dorongan menjadi benteng paling efektif dalam
dari dalam tubuh yang sifatnya menurun mengekang penyimpangan seksual.
atau genetik. Penyimpangan faktor (eJournal Sosiatri-Sosiologi 2015).
genetika dapat diterapi secara moral dan e. Faktor Pengetahuan Agama yang
secara religius. Bagi golongan Lemah, Orang yang kurang pengetahuan
transgender misalnya, karakter laki-laki dan pemahaman agama merupakan
dari segi suara, fisik, gerak gerik dan faktor internal yang mempengaruhi
kecenderungan terhadap wanita banyak terjadinyna homoseksual. Pengetahuan
dipengaruhi oleh hormon testoren. Jika agama memainkan peran yang penting

22
sebagai benteng pertahanan yang paling Pembahasan
ideal dalam mendidik diri sendiri untuk Kegiatan penelitian dilakukan
membedakan yang mana baik dan yang dalam kelompok. Adapun hasil
mana yang tidak baik, haram dan halal. wawancara yang didapatkan dirangkum
Serta mana yang boleh (normal) dan dalam table berikut :
mana yang tidak boleh (abnormal).
Tabel. 1 Hasil Wawancara Subjek Penelitian
No Inisial Aspek I Aspek II Aspek III
( Individu) (latar belakang
(sosial)
Keluarga)
1. Matahari Belum Sosok Ayah Pergaulan sebelum
menikah, dianggap seorang masuk LP: mulai
berasal dari yang baik dan memilih
pekanbaru, bekerja sebagai
pertemanan yang
beragama PNS, sosok Ibu
islam, dianggap sebagai kurang baik
mendapatkan orang yang baik semenjak SMA,
informasi haid dan bekerja sebagai berteman dengan
dari teman, bidan, memiliki perempuan, untuk
percaya saudara (5) orang hubungan yang
dengan agama hubungan dengan khusus lebih
tetapi kadang- saudara kadang
tertarik dengan
kadang sholat suka berantem
kadang-kadang karena mama suka perempuan. Setelah
tidak. membela matahari. di LP: lebih senang
berteman dengan
laki-laki karena
merasa pusing
bergaul dengan
perempuan,
cerewet.
2. Mawar Sudah Tidak kenal sosok Saat ibu masih
menikah, ayah. Ibu dikenal hidup pergaulan
memiliki anak dengan seorang dengan teman-
2 orang, yang baik, cerewet
teman terhambat
berasal dari dan suka
pekanbaru, ngomel.ibu bekerja karena tidak
beragama sebagai penjahit, diperbolehkan
islam, memiliki saudara 2 keluar rumah,
mendapatkan orang dan semua setelah ibu
informasi haid saudara sudah meninggal umur
pertama kali meninggal dunia. 17 tahunbergaul
dari ibu,
dengan teman yang
percaya

23
dengan agama salah (narkoba).
tetap tidak Sebelum di LP
pernah sholat. rambut mawar
panjang, setelah
dipenjara
penampilan
berubah dan
bergaul dengan
sesama jenis dan
menyukai melati.
3. Kaktus Belum Sosok Ayah Pergaulan sebelum
menikah,beras dianggap seorang masuk LP: kaktus
al dari yang baik, memiliki latar
pekanbaru, penyanyang kepada
pendidikan yang
beragama anaknya, ayah
islam, bekerja sebagai bagus, SMA di
mendapatkan tukang emas, sosok Don bosco, kuliah
informasi haid Ibu dianggap S1 UI dan S2 di
pertama kali sebagai orang yang Oxford amerika
dari kakak, baik dan bekerja jurusan Hukum
percaya sebagai ibu rumah Farmasi, tetapi
dengan agama tangga memiliki
kaktus salah dalam
tetap tidak saudara (5) orang
pernah sholat hubungan dengan menggunakan
saudara biasa-biasa ilmunya sehingga
saja. ia terjerat narkoba,
kaktus
berpenampilan
seperti laki-laki,
semasa di Amerika
ia memiliki
pasangan sesama
jenis, tetapi
orangtuanya tidak
menyetujuinya.
Kaktus tidak
menyukai lawan
jenis. Dalam
bergaul Di LP
kaktus bisa
menyesuaikan diri
dengan temannya
tetapi tidak ada
kertarikan dengan

24
sesama teman di
LP karena merasa
kurang cantik.
4. Kenanga Belum Sosok Ayah Pergaulan kenanga
menikah,beras dianggap seorang
sebelum masuk LP:
al dari kandis yang baik, tetapi
(bengkalis), kenanga tidak tahu kenanga suka
beragama pekerjaan ayahnya,
bergaul dengan
islam, sosok Ibu dianggap
mendapatkan sebagai orang yang laki-laki.
informasi haid baik dan bekerja
Sebelum masuk LP
pertama kali sebagai pedagang.
dari ibu, memiliki saudara masih ada
percaya (6) orang hubungan ketertarikan dengan
dengan agama dengan saudara laki-laki tetapi
tetap tidak tidak terlalu dekat setelah di LP
pernah sholat dan tidak terlalu kenanga lebih
jauh. tertarik dengan
sesama jenis.
5. Kamboja Belum Sosok ayah Pergaulan kamboja
menikah,beras dianggap sebagai sebelum masuk LP:
al dari Duri seorang yang baik, kamboja suka
(bengkalis), hebat, dan
bergaul dengan
beragama segalanya. Ayah
islam, bekerja di bengkel. laki-laki dan suka
mendapatkan Sosok ibu sebagai dengan laki-laki
informasi haid rang yang baik dan yang lembut dan
pertama kali bekerja sebagai gemulai
dari kakak, pedagang. tetapi setelah di LP
percaya Memiliki saudara kenanga lebih
dengan agama (5) orang.
tertarik dengan
tetap tidak Hubungan dengan
pernah saudara kadang sesama jenis.
mengerjakan akur kadang ribut.
ibadah.
6. Bougenvile Belum Sosok ayah Pergaulan
menikah,beras dianggap sebagai bougenvile
al dari medan seorang yang baik, sebelum masuk LP
beragama hebat, dan
biasa-biasa saja.
islam, segalanya. Ayah
mendapatkan bekerja dikebun. Dulu tertarik
informasi haid Sosok ibu sebagai dengan laki-laki
pertama kali orang yang baik sebelum di LP
dari ibu, dan bekerja sebagai tetapi setelah di LP
percaya Ibu Rumah bougenvile lebih
dengan agama Tangga. Memiliki tertarik dengan
tetapi tidak saudara (5) orang.

25
pernah Hubungan dengan sesama jenis.
mengerjakan saudara akur
ibadah. kadang tidak akur.
7. Anggrek Belum Sosok ayah Pergaulan anggrek
menikah, dianggap sebagai sebelum masuk LP
berasal dari seorang yang baik, biasa-biasa saja.
pekanbaru, hebat, dan
Dulu tertarik
beragama segalanya. Ayah
islam, bekerja dicaltex. dengan laki-laki
mendapatkan Sosok ibu sebagai sebelum di LP
informasi haid orang yang baik tetapi setelah di LP
pertama kali dan bekerja sebagai anggrek lebih
dari ibu, Ibu Rumah tertarik dengan
percaya Tangga. Memiliki sesama jenis.
dengan agama saudara (3) orang.
tetapi tidak Hubungan dengan
pernah saudara akur.
mengerjakan
ibadah.
8. Kantil Sudah Sosok ayah Pergaulan sebelum di
menikah, dianggap sebagai LP: kantil
berasal dari seorang yang baik. sebelumnya pernah
rohil, Ayah bekerja menikah tetapi
beragama sebagai tentara. bercerai. Kantil
islam, Sosok ibu sebagai menikah karena
mendapatkan orang yang baik keinginan orangtua
informasi haid dan bekerja sebagai (dijodohkan). Kantil
pertama kali Ibu Rumah tidak tertarik dengan
dari teman, Tangga. Memiliki laki-laki. Kantil
percaya saudara (8) orang.
tertarik lebih dengan
dengan agama Hubungan dengan
sesama jenis. Setelah
tetapi tidak saudara kadang
di LP kantil bergaul
pernah akur kadang tidak
mengerjakan akur karena kantil dengan perempuan
ibadah. bandel. Akur saja sehingga kantil
dengan apabila merasa pusing.
kalau lebaran saja.
9. Teratai Sudah Sosok ayah Pergaulan sebelum
menikah, dianggap sebagai di LP biasa-biasa
berasal dari seorang yang baik saja. Teratai
pekanbaru, dan mendidik.
memilki banyak
beragama Ayah bekerja
islam, sebagai wiraswasta. teman teratai
mendapatkan Sosok ibu sebagai sebelumnya pernah
informasi haid orang yang baik menikah tetapi
pertama kali dan bekerja sebagai bercerai pada tahun
dari ibu, Ibu Rumah 2011. Setelah
percaya Tangga. Memiliki bercerai teratai

26
dengan agama saudara (2) orang. memilih
tetapi jarang Hubungan dengan berhubungan
mengerjakan saudara kadang dengan sesama
ibadah kompak.
jenis. Bahkan
teratai memiliki
hubungan spesial
dengan sesama
napi (sakura).
10 Edelweis Belum Tidak kenal sosok Pergaulan
menikah, ayah. Ibu dikenal Edelweis: sebelum
berasal dari dengan seorang masuk LP biasa-
pekanbaru, yang baik,ibu
biasa saja. tidak
beragama bekerja sebagai
islam, pedagang, memiliki tertarik dengan
mendapatkan saudara 6 orang. laki-laki lebih
informasi haid Hubungan dengan tertarik dengan
pertama kali saudara kadang sesama jenis.
dari ibu, akur kadang tidak
percaya akur.
dengan agama
tetapi jarang
mengerjakan
ibadah
11 Cendana Belum Tidak kenal sosok Pergaulan cendana:
menikah, ayah dan tidak tahu sebelum masuk LP
berasal dari rasa kasih sayang biasa-biasa saja.
Medan, dari ayah. Ibu
tidak tertarik
beragama dikenal dengan
islam, seorang yang dengan laki-laki
mendapatkan baik,ibu bekerja lebih tertarik
informasi haid sebagai pedagang, dengan sesama
pertama kali memiliki saudara 6 jenis.
dari ibu, orang. Hubungan
percaya dengan saudara
dengan agama biasa-biasa saja.
tetapi jarang
mengerjakan
ibadah
12. Sakura Belum Sosok ayah Pergaulan sebelum
menikah, dianggap sebagai masuk Lp: suka
berasal dari seorang yang baik dengan sesama
tembilahan, tapi bersikap
jenis semenjak
beragama dingin, semua
islam, urusan pendidikan SMP dan setelah di
mendapatkan anak diserahkan LP banyak teman
informasi haid pada ibu. Ayah sesama jenis suka
pertama kali bekerja sebagai dengan sakura.

27
dari ibu, pedagang. Sosok
percaya ibu sebagai orang
dengan agama yang baik dan
tetapi jarang bekerja sebagai Ibu
mengerjakan Rumah Tangga.
ibadah Memiliki saudara
(9) orang, terdiri
dari 5 orang
saudara kandung
dan 4 orang
saudara tiri.
Hubungan dengan
saudara baik-baiak
saja.

Berdasarkan hasil wawancara normal-normal saja. Hubungan dengan


seperti yang terlihat di table 1 ditemukan saudara kandung disampaikan bahwa
analisis sebagai berikut : terkadang terjadi konflik yang
Gambaran Aspek I, 8 orang disebabkan oleh ibu yang selalu
subyek belum menikah dan 4 orang membela subyek dan konflik seputar
subyek sudah menikah tetapi bercerai. pekerjaan subyek sebagai pengedar
Usia rata-rata antara 25 tahun-45 tahun. narkoba.
Agama keseluruhan subyek adalah Gambaran Aspek III, Subyek
Islam. Berasal dari daerah Riau 10 orang mengakui bahwa faktor lingkungan
dan Malang 1 orang. Sebagian subyek pertemanan di luar LAPAS dirasakan
dekat dengan ibu dan sebagian lagi tidak. tidak baik. Sejak duduk dibangku SMP
Pemahaman agama minim karena ada beberapa subyek yang berteman
subyek hanya percaya pada pencipta dalam lingkungan yang buruk. Subyek
tetapi jarang dalam menjalankan ibadah lain mengatakan bahwa pertemanan
keagamaan. yang buruk dimulai saat SMA. Seorang
Gambaran Aspek II, Subyek subyek yang lulus dari Amerika jurusan
berasal dari beragam latar belakang hukum farmasi mengakui bahwa
pekerjaan orang tua, seperti PNS, tentara kecerdasannya mengantarkan ia kepada
dan wiraswasta. 2 subyek tidak pernah perilaku negative. Hubungan sosial
mengenal sosok ayah karena telah setelah di dalam LAPAS, dirasakan tidak
meninggal dunia saat dilahirkan. banyak perubahan. 3 subyek mengatakan
Hubungan dengan orang tua dirasakan bahwa perilaku seksual menyimpang

28
dimulai saat di dalam LAPAS karena subyek hanya 3 orang yang masih
merasakan butuh perhatian. Ketertarikan memiliki ketertarikan terhadap lawan
terhadap lawan jenis masih dirasakan jenis, sedangkan yang 9 orang lagi
tetapi karena di LAPAS hanya sama sekali tidak tertarik pada lawan
perempuan semua, sehingga perilaku jenis dan hanya suka dengan sejenis.
menyimpang tersebut dianggap sebagai Penampilan fisik 11 orang subyek
solusi untuk hausnya perhatian. Bahkan layaknya seperti seorang laki-laki,
1 dari 3 subyek pernah berpacaran yaitu rambut cepak, memakai kaos
dengan subyek lain. 9 subyek yang oblong, celana panjang dan memakai
memang memiliki orientasi seksual jaket, bahasa tubuh mereka juga
menyimpang sejak remaja, saat di dibuat gagah. Sedangkan 1 orang
LAPAS mengakui sulit menyukai menggunakan jilbab dan masih
seseorang di LAPAS karena dianggap terlihat sebagai perempuan.
jelek dan tidak sesuai standar. Meskipun 2. Faktor penyebab lesbian di LAPAS
ada 2 subyek yang pada akhirnya Klas IIA Pekanbaru adalah 3 orang
memiliki pacar tapi dirasa hanya sebagai karena faktor lingkungan dan 9 orang
bukti ke “play boy”an nya. lagi telah merasakan kelainan
orientasi seksual sejak remaja,
Hasil Penelitian dimana kelainan tersebut dirasakan
Berdasarkan penelitian yang telah terjadi secara alami.
dilakukan, maka analisis dari penelitian 3. Perlakuan/treatment yang tepat bagi
ini adalah : perilaku seksual menyimpang lesbian
1. Gambaran lesbian di LAPAS di LAPAS adalah dengan
Perempuan Klas IIA Pekanbaru memberikan layanan informasi dan
adalah perempuan yang merasa sosialisasi dampak LGBT pada
dirinya sebagai laki-laki baik itu kesehatan fisik dan psikologi,
tergambar secara fisik maupun pemberian layanan bimbingan dan
psikis. Hubungan seksual konseling individu dan kelompok,
digambarkan sebagai dua orang layanan bimbingan dan konseling
perempuan yang saling tertarik, agama juga ceramah agama yang
melakukan hubungan layaknya diberikan oleh ahli.
sepasang kekasih. Dari 12 orang

29
Kesimpulan Utomo, P. 2006. Pembinaan Narapidana
di Lembaga Pemasyarakatan.
Berdasarkan penelitian yang
Penerbit Departemen Kumham
telah dilakukan didapat kesimpulan Widjanarko. 2016. Jurnal Psikologi
Universitas Diponegoro. Vol. 14
bahwa narapidana perempuan di LAPAS
(2)
Pekanbaru ada yang mengalami orientasi Wilson. 2005. Aspek Hukum Keterkaitan
Konsep Pemasyarakatan. Jurnal
seksual menyimpang yaitu lesbian.
Ilmiah Kementrian Hukum dan
Perilaku tersebut terjadi berdasarkan HAM
faktor dari dalam diri maupun dari luar
seperti lingkungan penjara. Perilaku
menyimpang lesbian dianggap suatu
masalah karena akan menurunkan
moralitas dan berbahaya bagi
kelangsungan kehidupan. Perilaku
menyimpang ini mewabah seperti virus
dalam menularkan penyakit fisik dan
psikis. Dibutuhkan penyembuhan yang
holistik antara pemerintah dan
masyarakat dalam mensikapi
permasalahan ini.

Daftar Pustaka
Akhidat Hendra.dkk. 2011. Psikologi
Hukum. Bandung: Pustaka Setia
Al-Qur’an surat Al-A’Raf : 80-81
Dirjosiswo. 2006. Bentuk-Bentuk
Pembinaan Di Lembaga
Pemasyarakatan. Penerbit Dirjen
Pemasyarakatan
Gunadi, dkk. 2003. Jurnal psikologi
UPI. Vol 16 (2). Bandung
Kitab Hukmu al-liwath wa al-Sihaaq,
hal. 1
Sayyid Sabiq. Fiqhu as-Sunnah, Juz
4/hal. 51
Skinner. 1994. Human Behavior. Three
levels of behavior. 75. New York:
Prentice-Hall Inc

30

You might also like