Professional Documents
Culture Documents
Improvement of Procurement Performance A
Improvement of Procurement Performance A
This study aimed to solve the problem of low performance of procurement at PT. Api Metra
Palma (AMP). Procurement is an important aspect in the company because ineffective
procurement process may cause disruption to the overall business process and hinder the
operational capability of the company. This procurement problem has occurred at the
company long enough, causing a variety of losses, and is a complex problem because it
involves many functional parts of the company. Performance measurements for procurement
are delivery performance and order fulfillment lead time. Indicators of low performance in the
company's procurement are marked with the slow realization of the demand (more than one
month) and the underachievement of Quality Objective (QO) of the Department of
Procurement and General Affairs.
The analysis framework employed the stages of TOC Thinking Process. This theory uses
five application tools, namely: Current Reality Tree (CRT), Conflict Cloud (CC), Future
Reality Tree (FRT), Prerequisite Tree (PT), and the Transition Tree (TT). Those tools were
utilized to identify the key problem, develop solutions and determine the solution to the
problem. All the stages were presented in the form of effect-cause-effect relationship in a
system and were presented in a form of visual images through a Tree Diagram. This study
used a new approach in the TOC Thinking Process, namely the three cloud approach/3-UDE
Cloud. This approach can provide guidance for communicating with various parties within the
company without creating any resistance through the exposure of conflict in the company.
This theory also provides a means for the system to make continuous improvement through
the reinforcing loop.
This study resulted in the identified root causes of the procurement problem, namely the
company’s inability to change the current resources (that support the procurement) to
become more reliable. A General Injection to solve the conflicts that exist within the company
is through the transformation of procurement resources to become reliable. The
transformation is carried out upon human resources, information technology, and
procurement methods. The transformation description of the resource procurement is
achieved through the implementation of several programs, namely: Internal Technical
Training, Holding Visit and Midyear Coordination Meeting, TI Integration for the Procurement
of Goods, Network Improvement, Negotiation of Priority Scale Policy Change, Term of
Payment (TOP), Early Warning System, and Improvement of Document Control. This study
was also able to identify that the company’s paradigm of cost efficiency in all functions and
which was derived in the company's policy only caused the company to lose the
competitiveness due to the weakened procurement performance.
ii
PENINGKATAN KINERJA PENGADAAN BARANG PT. API METRA PALMA DENGAN
METODE THEORY OF CONSTRAINT THINKING PROCES
contohnya ialah jika obat pembasmi rumput (Button, 2000; Cox et al., 2003). Oleh sebab
telat datang pada tahapan initial whiping itu, beberapa penulis (Houle and Burton-
maka proses pembasmian akan mengulang Houle, 1998; McClelland, 1998; Button,
dari tahapan awal dan membutuhkan 1999, 2000) mencoba pendekatan baru
pembasmi rumput lebih banyak karena yang disebut three-cloud process (Button,
rumput tumbuh tinggi kembali. Tahapan 1999, 2000). Mengacu kepada kenyataan
lengkapnya lihat Gambar 2. tersebut, penulisan tesis ini juga akan
menggunakan metode yang sama.
Studi dengan menggunakan TOC
Thinking Process pernah dilakukan
sebelumnya di PPM. Tercatat ada dua studi
Gambar 2. Tahapan Pembasmian Rumput
yang pernah dilakukan yaitu untuk
Permasalahan pengadaan barang penurunan biaya kualitas untuk pabrik
yang terjadi di perusahaan sudah cukup karung plastik (Christian dan Djapari, 2005)
lama dan merupakan masalah yang dan opitmalisasi penjualan pada Divisi
kompleks. Kompleksitas masalah terjadi Konica Minolta PT. Asaba (Alfarianto dan
karena pengadaan barang merupakan Jogia, 2007). Pada kedua studi tersebut,
suatu sistem yang melibatkan banyak penulis berhasil merumuskan langkah nyata
bagian fungsional perusahaan mulai dari upaya perbaikan pada perusahaan dengan
keuangan hingga pemasaran. Oleh karena menggunakan konsep TOC Thinking
itu, pemecahan permasalahan yang Process. Hal ini juga yang akan dilakukan
dibutuhkan harus bisa diterapkan untuk pada PT. Api Metra Palma sehingga akan
masalah yang kompleks pada suatu sistem. dihasilkan upaya peningkatan kinerja dari
Salah satu pendekatan yang dianggap Departemen PGA. Namun perbedaan
relevan ialah menggunakan TOC Thinking dengan dua studi terdahulu terletak pada
Process. pendekatan yang digunakan.
TOC Thinking Process menjadi salah
satu metode yang digunakan untuk 1.2 Rumusan Masalah
melakukan pemecahan masalah (problem Masalah yang akan dipecahkan dalam
solving) dan efektif untuk menjadi alat tesis ini ialah rendahnya kinerja
pengambilan keputusan pada organisasi. pengadaan barang pada PT. Api Metra
Menurut Gundy (1981) dalam “Techniques Palma. Berdasarkan hal tersebut, maka
of Structured Problem Solving”, problem muncul pertanyaan studi, antara lain:
solving pada umumnya terdiri dari beberapa 1) Bagaimana kondisi pengadaan barang
tahapan proses. Pada konsep TOC di perusahaan saat ini dan apa
Thinking Process tradisional, terdapat tools penyebab utama yang mengakibatkan
yang terdiri dari lima tahapan proses, yaitu: rendahnya kinerja pengadaan barang?;
(1) Current Reallity Tree (CRT), (2) 2) Bagaimana gambaran kondisi ideal
Evaporating Cloud (EC), (3) Future Reality yang sebenarnya diharapkan oleh
Tree (FRT), (4) Prerequisite Tree (PRT), perusahaan dan solusi apa yang dapat
dan (5) Transition Tree (TT) (Goldratt, dilakukan untuk mencapai kondisi
1990). tersebut?; dan
Namun, dengan menggunakan 3) Bagaimana gambaran detail dalam
metode tradisional tersebut terdapat implementasi solusi meningkatkan
masalah yang kerap muncul, diantaranya kinerja pengadaan barang?
bahwa terkadang manajer perusahaan sulit
menerima kenyataan bahwa core problem 1.3 Tujuan dan Sasaran
benar-benar ada, terutama jika hal tersebut Ketiga pertanyaan studi tersebut
dikaitkan dengan kinerja manajerial yang dapat dijawab dengan TOC Thinking
buruk (Button, 2000). Selain itu, pembuatan Process. Hasilnya ialah serangkaian
CRT terlalu rumit dan memakan waktu lama tindakan yang dapat dijadikan panduan
·
SOP
030) SPB tidak teralisasi pada tahun 060) Jaringan internet di site sering putus
anggaran yang ditetapkan SPB akan diinput ke dalam sistem
Dalam persentase selisih realisasi yang terintegrasi dengan sistem
SPB menjadi PO pada perusahaan berbasis IT. Sambungan internet di
sebesar 18%. Sebagian disebabkan site menggunakan satelit (V-Sat) yang
karena permintaan barang baru dapat dikelola oleh PT. Elga Yasa Media
dipenuhi ke tahun anggaran (ElgaNet), perusahaan yang juga
berikutnya. Bahkan ada permintaan mengelola jaringan server di HO.
yang belum dapat direalisasikan pada Perusahaan ini sebenarnya masih
tahun anggaran berikutnya. Status tergabung dibawah Medco Inti
permintaan barang tersebut akan Dinamika Group, perusahaan dimana
terus menunggu sampai adanya Medco Agro juga bernaung.
anggaran (budget) yang Berdasarkan hasil rapat kerja tahun
memungkinkan. Hal ini jelas menjadi 2010 (weakness dalam SWOT
UDE karena proses realisasi akan internal perusahaan), diketahui bahwa
membutuhkan waktu yang lebih lama. jaringan internet tidak stabil (sering
putus). Putusnya jaringan internet
040) Banyak supplier lokal kecewa dengan
terutama sering dialami oleh user di
perusahaan
site. Pada tahun 2009 saja pernah
Medco Agro memiliki jaringan supplier
terjadi putus sambungan selama
dalam pengadaan barang.
empat bulan.
Berdasarkan geografis, supplier dapat
dikelompokkan menjadi empat Selanjutnya, UDE tersebut akan dipilih
kelompok utama, yaitu: Jabodetabek, tiga untuk mencari konflik utama dari
Kalimantan, Jawa-Bali, dan Sumatera- ketiganya. Kriteria pemilihan yang
· Dominan
Luar Negeri. Banyak supplier lokal ditetapkan ialah:
merasa kecewa terhadap perusahaan,
hal ini terjadi karena perusahaan Dominan dalam kriteria ini dapat
sering terlambat melakukan diartikan bahwa UDE tersebut sering
pelunasan pembelian. Bentuk kali muncul. Hal ini didasari bahwa
kekecewaan tersebut berupa UDE dalam sistem relatif sangat sedikit
pemutusan hubungan kerja atau dan sulit diidentifikasi. UDE yang paling
mempersulit informasi ketersediaan sering muncul ditujukan untuk
barang. Kondisi yang terjadi ini kemudahan dalam identifikasi dan
· Kegawatan
merupakan UDE karena terbatasnya ekplorasi.
jumlah supplier yang ada
mensyaratkan perusahaan untuk Daftar UDE yang berhasil diidentifikasi
mencoba supplier baru yang belum semua memang menunjukkan bahwa
diketahui kualitas produknya. UDE tersebut menghambat goals.
050) Proses verifikasi membutuhkan waktu Namun ada perbedaan tingkat dampak
yang lama yang ditimbulkan. UDE yang
Berdasarkan hasil observasi, berdampak yang besar (kegawatan)
· Kemendesakan
diketahui bahwa SPB yang diajukan yang harus dipilih.
user sering terhambat pada tahapan
verifikasi di departemen terkait. Waktu UDE yang akan dipilih juga harus
yang lama tersebut disebabkan oleh memperhatikan tingkat kemendesakan
fakta bahwa SPB memang tidak atau urgensi untuk segera ditangani.
segera diverifikasi. Tingkat kemendesakan dapat dilihat
dari fakta bahwa UDE tersebut menjadi
salah satu perhatian utama manajemen
saat ini.
54) Perusahaan kalah dalam persaingan menjadi yang terbaik dalam industri
51) Lead time pengadaan barang menjadi lebih lama (>1 bulan)
efisien menunjang
keunggulan kompetitif pengadaan barang dapat produktivitas perusahaan
membutuhkan biaya menjadi keunggulan dalam bersaing dengan
yang besar kompetitif (ENTITAS A) kompetitior.
14) Perusahaan mampu merubah 8) Perusahaan perlu untuk 9) Perusahaan perlu untuk
sumber daya pengadaan lebih mengoptimalkan menambah sumber daya baru
barang saat ini menjadi lebih sumber daya yang ada saat yang lebih andal
andal ini (ENTITAS D) (ENTITAS D’)
D Root Cause: D’
Perusahaan perlu Perusahaan tidak bisa merubah sumber Perusahaan perlu untuk
mengoptimalkan sumber daya daya (yang menunjang pengadaan barang) menambah sumber daya baru
yang ada saat ini saat ini menjadi lebih andal. yang lebih andal
General Injection:
Transformasi sumber daya pengadaan
barang menjadi lebih andal
· Internal Technical Training · Integrasi TI untuk Pengadaan · Negosiasi Perubahan Skala Prioritas
· Holding Visit dan Rakor Tengah · TOP Early Warning System
· Network Improvement · Perbaikan Document Control
Barang
Tahun
(2) Teridentifikasi Core Conflict Cause plan atau sebagai jembatan antara
(CCC) dari tiga permasalahan yang CRT dan FRT yang diharapkan
dihadapi oleh perusahaan karena terdapat pada Transition Tree (TT).
adanya perbedaan perspektif. Diketahui
bahwa root cause dari masalah 7. TEMUAN STUDI
pengadaan barang di Medco Agro Konflik yang teridentifikasi pada studi
adalah perusahaan tidak bisa merubah ini disebabkan karena adanya paradigma
sumber (yang menunjang pengadaan penghematan atau cost efficiency.
barang) saat ini menjadi lebih andal. Paradigma tersebut yang menyebabkan
(3) General Injection untuk mengatasi Departemen PGA memiliki kinerja yang
konflik yang ada dalam perusahan rendah dan semakin membutuhkan bantuan
adalah dengan melakukan transformasi sumber daya professional. Namun karena
sumber daya pengadaan barang adanya paradigma penghematan anggaran,
menjadi andal. Transformasi tersebut maka Departemen PGA harus
dilakukan melalui tiga transformasi menggunakan semua sumber daya yang
terhadap sumber daya manusia,
ada saat ini saja.
teknologi informasi, dan metode Paradigma tersebut bertolak belakang
pengadaan barang. dengan TOC. Pada TOC paradigma yang
(4) Penjabaran strategi transformasi
harus dimunculkan ialah jika ingin
sumber daya pengadaan barang mengoptimalkan suatu sistem bukan
dilakukan melalui pelaksanaan tujuh dengan berusaha mengoptimalkan semua
program, yaitu: internal technical
entitas melainkan mencari entitas yang
training, holding visit dan Rakor Tengah
terlemah untuk dikuatkan. Paradigma
Tahun, integrasi TI untuk pengadaan tersebut sering disebut dengan jargon
barang, network improvement, GLOBAL OPTIMA ≠ SUM OF LOCAL
negosiasi kebijakan skala prioritas, OPTIMA. Ketika paradigma menguatkan
TOP early warning system, dan
semua entitas dilakukan maka kerja sistem
perbaikan data control. tidak optimal.
(5) Diagram yang digunakan untuk
menciptakan rencana tindakan/action
LAMPIRAN
INJECTION
STRATEGI
To What to Change? 5. PREREQUISITE TREE
Pengembangan Solusi Bagaimana cara implementasi tujuan DE
jangka pendek (INTERMEDIATE
OBJECTIVE) dan apa yang
menghambat dalam implementasinya?
6. TRANSITION TREE DE DE
Tindakan (ACTION) apa yang harus ALL INJECTION IMPLEMENTED
diambil untuk implementasi
Prerequisite Tree? OTHER
INJECTION
IO OTHER OTHER
INJECTION INJECTION
DE
Obs
Obs
tacle OTHER
tacle
INJECTION
IO IO
IO ACTION Obs
tacle IO Obs
INJECTION
tacle
Obs
IO tacle
IO IO 4. FUTURE REALITY TREE
Memastikan bahwa solusi awal (INJECTION)
akan menciptakan DESIRABLE EFFECT (DE)
ACTION
IO tanpa menimbulkan dampak negatif.
17
B D
Adanya dukungan Merekrut karyawan dari
penuh dari pemerintah lokasi site
daerah (karyawan lokal)
CC-1 A
Meningkatkan daya
saing perusahaan
C D′
Efisiensi Merekrut karyawan
operasional yang profesional
B D
Cash flow operasional Pembayaran melewati
perusahaan aman Term of Payment (TOP)
A
CC-2 Pengadaan barang
dapat terpenuhi tepat
waktu
D′
C
Memenuhi pembayaran
Mempertahankan
sesuai Term of Payment
existing supplier
(TOP)
B D
Anggaran dana yang Mempertahankan ISP
memadai saat ini
CC-3 A
Pengadaan barang
berbasis TI
C D′
Memiliki jaringan TI Bekerja sama dengan
yang dapat diandalkan ISP profesional
INJECTION
15) Internal Technical Training
Materi
Padatnya tidak sesuai
kegiatan di dengan
site tujuan
12) Menyusun jadwal 10) Pengawasan
dengan 11) Koordinasi intensif 9) Memastikan intensif dari Head
memperhatikan dengan site ketersediaan anggaran of PGA
kondisi site pelaksanaan
Pemateri
memiliki Pemateri
8) Materi dapat
jadwal yang berhalangan
Tidak ada mulai disusun
padat hadir
alokasi
4) Konfirmasi 5) Membuat jadwal anggaran
Jadwal pemateri pemateri dan
6) Memeriksa
tidak mendesak alternatifnya 7) Memasukkan
ketersediaan
dalam budget
anggaran
Tidak ada
yang bersedia
menjadi
panitia
1) Pendekatan persuasif 2) Pemberian insentif (materi,
dari manajemen puncak nilai baik dalam kinerja,
kepada calon anggota dlsb) bagi karyawan yang
panitia terlibat
INJECTION
13) Holding Visit dan Rakor
Tengah Tahun
3) Mendapatkan anggaran
yang cukup untuk
memulai kegiatan
1) Memeriksa
2) Memasukkan
ketersediaan
dalam budget
anggaran
Tidak ada
anggaran
Gambar Lampiran D. PRT untuk Holding Visit dan Rakor Tengah Tahun
INJECTION
26) Integrasi Teknologi Informasi
(TI) untuk Pengadaan Barang
INJECTION
18) Network Improvement
7) Laporan dilakukan
3) Terpilihnya anggota langsung ketika terjadi 13) Melakukan follow up
tim kondisi jaringan putus hasil pertemuan
Pihak ISP
tidak
menanggapi
2) Memasukkan sebagai 12) Melakukan pertemuan
1) Melakukan keluhan
salah satu poin dengan ISP
penunjukkan anggota
penilaian dalam KPI
Tidak ada
yang bersedia 11) Perusahaan mengikut
jadi anggota jadwal kapan ISP bisa
tim bertemu
Sulitnya
menentukan
kesesuaian
jadwal
INJECTION
10) Negosiasi kebijakan skala
prioritas
Resistensi
dari
departemen
lain
8) Karyawan PGA memiliki 9) Menggunakan
keberanian untuk menyampaikan TOC sebagai
kepada pihak lain substansi dari dasar argumentasi
Karyawan masalah yang dihadapi
PGA tidak
memiliki
keberanian
6) Karyawan PGA dapat 7) Sosialisasi
3) Memberikan permasalahan
memahami
motivasi/dorongan pada acara formal
permasalahan yang
kepada karyawan
terjadi dengan dasar
secara intesif
berpikir TOC
INJECTION
16) TOP Early Warning
System
INJECTION
14) Perbaikan document control
9) Melaksanakan
lembar kendali SPB
secara penuh Karyawan
13) Mendayagunakan
Waktu dan lalai mengisi
Record Center
tanggal tidak lembar Resistensi
secara penuh
akurat kendali perubahan
pola kerja
7) Melakukan 6) Memberikan teguran
8) Verifikasi harian Karyawan 12) Melakukan
ujicoba lembar kepada karyawan
oleh Head tidak pendekatan
kendali yang bersangkutan
mematuhi tata persuasif kepada
tertib karyawan
11) Melakukan
Kebingungan 10) Memberikan
pengawasan
dalam membuat teguran
lembar kendali secara intensif
1) Head mengarahkan
secara langsung 2) Melakukan
format lembar ujicoba hasil Khawatir
kendali rencana penataan
dokumen justru
memperlambat
5) Melakukan kerja
perencanaan 4) Mengatur peletakan
layout dokumen dengan
memperhatikan faktor
kecepatan dan
2) Memeriksa ketepatan
3) Memasukkan pengambilan dokumen
anggaran yang
dalam budget
tersedia
Tidak ada
anggaran