You are on page 1of 23

PENINGKATAN KINERJA PENGADAAN BARANG PT.

API METRA PALMA DENGAN


METODE THEORY OF CONSTRAINT THINKING PROCES

Improvement of Procurement Performance at PT. Api Metra Palma


Using the Theory of Constraint Thinking Process Method

Kokoh Ronald A1 dan Lusia Vreyda A2

1) Mahasiswa Program Wijawiyata Manajemen, PPM School of Management


2) Mahasiswi Program Wijawiyata Manajemen, PPM School of Management

This study aimed to solve the problem of low performance of procurement at PT. Api Metra
Palma (AMP). Procurement is an important aspect in the company because ineffective
procurement process may cause disruption to the overall business process and hinder the
operational capability of the company. This procurement problem has occurred at the
company long enough, causing a variety of losses, and is a complex problem because it
involves many functional parts of the company. Performance measurements for procurement
are delivery performance and order fulfillment lead time. Indicators of low performance in the
company's procurement are marked with the slow realization of the demand (more than one
month) and the underachievement of Quality Objective (QO) of the Department of
Procurement and General Affairs.
The analysis framework employed the stages of TOC Thinking Process. This theory uses
five application tools, namely: Current Reality Tree (CRT), Conflict Cloud (CC), Future
Reality Tree (FRT), Prerequisite Tree (PT), and the Transition Tree (TT). Those tools were
utilized to identify the key problem, develop solutions and determine the solution to the
problem. All the stages were presented in the form of effect-cause-effect relationship in a
system and were presented in a form of visual images through a Tree Diagram. This study
used a new approach in the TOC Thinking Process, namely the three cloud approach/3-UDE
Cloud. This approach can provide guidance for communicating with various parties within the
company without creating any resistance through the exposure of conflict in the company.
This theory also provides a means for the system to make continuous improvement through
the reinforcing loop.
This study resulted in the identified root causes of the procurement problem, namely the
company’s inability to change the current resources (that support the procurement) to
become more reliable. A General Injection to solve the conflicts that exist within the company
is through the transformation of procurement resources to become reliable. The
transformation is carried out upon human resources, information technology, and
procurement methods. The transformation description of the resource procurement is
achieved through the implementation of several programs, namely: Internal Technical
Training, Holding Visit and Midyear Coordination Meeting, TI Integration for the Procurement
of Goods, Network Improvement, Negotiation of Priority Scale Policy Change, Term of
Payment (TOP), Early Warning System, and Improvement of Document Control. This study
was also able to identify that the company’s paradigm of cost efficiency in all functions and
which was derived in the company's policy only caused the company to lose the
competitiveness due to the weakened procurement performance.

Keyword: Procurement, Theory of Constraint, Thinking Process, Three Cloud, Constraint.

ii
PENINGKATAN KINERJA PENGADAAN BARANG PT. API METRA PALMA DENGAN
METODE THEORY OF CONSTRAINT THINKING PROCES

1. PENDAHULUAN Dari sisi delivery performance,


pengukuran yang dipergunakan ialah selisih
1.1 Latar Belakang
Slip Permintaan Barang (SPB) yang telah
Pengadaan barang menjadi salah
diproses menjadi Purchase Order (PO).
satu aspek penting dalam perusahaan.
Semakin kecil selisih tersebut dalam suatu
Fungsi pengadaan barang yang diadakan
kurun waktu tertentu, maka kinerja
dalam suatu perusahaan adalah untuk
pengadaan barang dikatakan semakin baik.
melayani atau menunjang fungsional lain,
Standar yang ditetapkan oleh perusahaan
seperti produksi, pemasaran, atau pabrikasi
ialah maksimal selisih 15 persen. Saat ini
(Indrajit & Djokopranoto, 2003). Pengadaan
nilai selisih realisasi SPB menjadi PO di
barang juga memiliki peran dari aspek
bawah standar minimal, yaitu rata-rata 18
competitive advantage (Pujawan, 2005).
persen. Untuk lebih lengkapnya dapat
Proses pengadaan barang yang tidak efektif
dilihat pada Gambar 1.
dapat mengganggu proses bisnis secara
keseluruhan dan menghambat kemampuan
operasional perusahaan. Proses
pengadaan barang yang tidak efektif juga
dapat dikatakan bahwa kinerja pengadaan
barang tersebut rendah.
Menurut, Bolstorff dan Rosenbaum
(2003), terdapat beberapa pengukuran
kinerja pengadaan barang di suatu
perusahaan, antara lain: delivery
performance, perfect order fulfillment, order
fulfillment lead time, supply chain response Gambar 1. Rekapitulasi SPB dan PO
time, dlsb. Jika salah satu dari ukuran Dari sisi order fulfillment lead time,
tersebut tidak dipenuhi, maka dapat User2 mengeluhkan lambatnya realisasi
dikatakan bahwa kinerja pengadaan barang permintaan barang yang diajukan. Realisasi
rendah. Rendahnya kinerja pengadaan permintaan barang membutuhkan waktu
barang harus segera diperbaiki agar dapat berbulan-bulan, bahkan tidak sedikit
bertahan atau bahkan unggul dalam permintaan barang yang membutuhkan
persaingan waktu lebih dari satu tahun anggaran. Untuk
Kinerja pengadaan barang yang pengadaan barang yang sifatnya kebutuhan
rendah terjadi pada PT. Api Metra Palma1. operasional harian (operational
Jika menggunakan dua alat ukur kinerja expenditure), diharapkan realisasi
seperti yang disebutkan di atas, delivery permintaan tidak lebih dari sebulan
performance dan order fulfillment lead time, (berdasarkan penuturan semua General
maka diketahui bahwa pengadaan barang Manager Area Kalimantan). Sampai dengan
di perusahaan tidak dapat diandalkan atau studi ini ditulis, standar lead time
memiliki kinerja yang rendah. pengadaan barang sedang dirumuskan oleh
perusahaan. Oleh karena itu lead time
1
PT. Api Metra Palma bergerak dibidang usaha agro pengadaan tersebut dapat menjadi patokan
bisnis khususnya perkebunan dan pengolahan waktu dalam pengukuran kinerja
kelapa sawit. Perusahaan tergabung dalam pengadaan barang.
kelompok usaha MEDCO Group. Perusahaan ini
memiliki beberapa anak perusahaan (subsidiaries
Lambatnya pengadaan barang di
company) yang tersebar di Kalimantan, Papua, dan
perusahaan menimbulkan kerugian untuk
Sumatera, diantaranya adalah: PT Ciptatani Kumai kebun (estate) atau pabrik (mill). Salah satu
Sejahtera (CKS), PT Meta Epsi Agro (MEA), PT
Sabut Mas Abadi (SMA), PT Medcopapua Hijau 2
User dalam pengadaan barang ialah para
Selaras (MPHS), dan PT Kriya Swarna Pubian subsidiaries perusahaan
(KSP).

Kokoh Ronald & Lusia Vreyda 3


WM LXI – PPM School of Management
PENINGKATAN KINERJA PENGADAAN BARANG PT. API METRA PALMA DENGAN
METODE THEORY OF CONSTRAINT THINKING PROCES

contohnya ialah jika obat pembasmi rumput (Button, 2000; Cox et al., 2003). Oleh sebab
telat datang pada tahapan initial whiping itu, beberapa penulis (Houle and Burton-
maka proses pembasmian akan mengulang Houle, 1998; McClelland, 1998; Button,
dari tahapan awal dan membutuhkan 1999, 2000) mencoba pendekatan baru
pembasmi rumput lebih banyak karena yang disebut three-cloud process (Button,
rumput tumbuh tinggi kembali. Tahapan 1999, 2000). Mengacu kepada kenyataan
lengkapnya lihat Gambar 2. tersebut, penulisan tesis ini juga akan
menggunakan metode yang sama.
Studi dengan menggunakan TOC
Thinking Process pernah dilakukan
sebelumnya di PPM. Tercatat ada dua studi
Gambar 2. Tahapan Pembasmian Rumput
yang pernah dilakukan yaitu untuk
Permasalahan pengadaan barang penurunan biaya kualitas untuk pabrik
yang terjadi di perusahaan sudah cukup karung plastik (Christian dan Djapari, 2005)
lama dan merupakan masalah yang dan opitmalisasi penjualan pada Divisi
kompleks. Kompleksitas masalah terjadi Konica Minolta PT. Asaba (Alfarianto dan
karena pengadaan barang merupakan Jogia, 2007). Pada kedua studi tersebut,
suatu sistem yang melibatkan banyak penulis berhasil merumuskan langkah nyata
bagian fungsional perusahaan mulai dari upaya perbaikan pada perusahaan dengan
keuangan hingga pemasaran. Oleh karena menggunakan konsep TOC Thinking
itu, pemecahan permasalahan yang Process. Hal ini juga yang akan dilakukan
dibutuhkan harus bisa diterapkan untuk pada PT. Api Metra Palma sehingga akan
masalah yang kompleks pada suatu sistem. dihasilkan upaya peningkatan kinerja dari
Salah satu pendekatan yang dianggap Departemen PGA. Namun perbedaan
relevan ialah menggunakan TOC Thinking dengan dua studi terdahulu terletak pada
Process. pendekatan yang digunakan.
TOC Thinking Process menjadi salah
satu metode yang digunakan untuk 1.2 Rumusan Masalah
melakukan pemecahan masalah (problem Masalah yang akan dipecahkan dalam
solving) dan efektif untuk menjadi alat tesis ini ialah rendahnya kinerja
pengambilan keputusan pada organisasi. pengadaan barang pada PT. Api Metra
Menurut Gundy (1981) dalam “Techniques Palma. Berdasarkan hal tersebut, maka
of Structured Problem Solving”, problem muncul pertanyaan studi, antara lain:
solving pada umumnya terdiri dari beberapa 1) Bagaimana kondisi pengadaan barang
tahapan proses. Pada konsep TOC di perusahaan saat ini dan apa
Thinking Process tradisional, terdapat tools penyebab utama yang mengakibatkan
yang terdiri dari lima tahapan proses, yaitu: rendahnya kinerja pengadaan barang?;
(1) Current Reallity Tree (CRT), (2) 2) Bagaimana gambaran kondisi ideal
Evaporating Cloud (EC), (3) Future Reality yang sebenarnya diharapkan oleh
Tree (FRT), (4) Prerequisite Tree (PRT), perusahaan dan solusi apa yang dapat
dan (5) Transition Tree (TT) (Goldratt, dilakukan untuk mencapai kondisi
1990). tersebut?; dan
Namun, dengan menggunakan 3) Bagaimana gambaran detail dalam
metode tradisional tersebut terdapat implementasi solusi meningkatkan
masalah yang kerap muncul, diantaranya kinerja pengadaan barang?
bahwa terkadang manajer perusahaan sulit
menerima kenyataan bahwa core problem 1.3 Tujuan dan Sasaran
benar-benar ada, terutama jika hal tersebut Ketiga pertanyaan studi tersebut
dikaitkan dengan kinerja manajerial yang dapat dijawab dengan TOC Thinking
buruk (Button, 2000). Selain itu, pembuatan Process. Hasilnya ialah serangkaian
CRT terlalu rumit dan memakan waktu lama tindakan yang dapat dijadikan panduan

Kokoh Ronald & Lusia Vreyda 4


WM LXI – PPM School of Management
PENINGKATAN KINERJA PENGADAAN BARANG PT. API METRA PALMA DENGAN
METODE THEORY OF CONSTRAINT THINKING PROCES

untuk menyelesaikan permasalahan (goal). Perubahan tersebut harus mampu


pengadaan barang di perusahaan. Oleh menjawab tiga pertanyaan dasar, yaitu
karena itu, tujuan dari penulisan tesis ini (Scheinkopf, 1999:4): What to Change?; To
adalah meningkatnya kinerja pengadaan What to Change?; How to Cause the
barang PT. Api Metra Palma. Change?. Respon terhadap ketiga
Untuk mencapai tujuan tersebut, pertanyaan tersebut dapat menjadi panduan
maka ditetapkan sasaran, sebagai berikut: untuk meningkatkan kinerja organisasi
1) Tercapainya realisasi SPB menjadi PO secara efektif (Reid, 2000: 28). Ketiga
lebih dari 90% ; dan pertanyaan tersebut akan dijawab dengan
2) Lead time pengadaan barang menjadi lima alat aplikasi berupa diagram pohon
lebih cepat (≤ 1bulan). (lihat Gambar 4).
ANALISIS SITUASI Pertinent Entities /
1.4 Ruang Lingkup GOALS
Undesirable Effect (UDE)

Tesis ini mengambil obyek penelitian Current System


·
PT. Api Metra Palma dan dibatasi hanya ·
SDM

·
SOP

pada subsidiaries Regional Kalimantan. Hal ·


Struktur Organisasi Conflicting Conflicting Conflicting
dlsb Cloud Cloud Cloud
1 2 3
ini disebabkan karena regional ini memiliki Physcal/Paradigm/Policy
Constraint
lahan dan pabrik pengolahan kelapa sawit Kondisi Eksternal
yang sudah stabil dan kapasitas produksi Core Conflict Cloud
Injection
(CCC)
serta luasan lahan terbesar.
Selain itu, tesis ini juga dibatasi pada
pengadaan untuk barang-barang non Current Reality Tree
pabrikasi yang tergolong Operational (CRT)

Expenditure (OPEX). Dengan kategori: Mill


Chemical, Agro Chemical, Part Pabrik, Part Future Reality Tree
Alat Berat, Part Kendaraan, Nursery Items, (FRT)

Building Materials, Electrical Items, dan


Prerequisite Tree
Uniform & ATK. (PRT)
Intermediate Objective
1.5 Kerangka Analisis Obstacle
Untuk mencapai tujuan dari studi,
maka dilakukan konstruksi pemikiran yang Transition Tree
dapat dilihat pada Gambar. 3. (TT)

Gambar 3. Kerangka Pemikiran Studi


2. THEORY OF CONSTRAINT (TOC)
THINKING PROCESS What
Current Reality
Tree
TOC Thinking Process berasal dari To
Theory of Constraint yang dikembangkan Change ?
oleh Dr. Eliyahu Goldratt. TOC adalah Evaporating
Cloud
konsep manajemen yang menyatakan
bahwa kinerja terbaik dari suatu sistem, To What
termasuk perusahaan, hanya akan tercapai Future Reality
To
Tree
apabila sistem dikelola dengan sedemikian Change ?
rupa sehingga kendala (constraints) yang
ada dapat termanfaatkan secara optimal. Prerequisite
Tree
TOC Thinking Process adalah
How to
pendekatan yang memungkinkan Cause the
seseorang menciptakan dan menerapkan Change ? Transition
Tree
perubahan secara sistematik, sehingga
terjadi perbaikan untuk mencapai tujuan
Gambar 4. Lima Alat Aplikasi Diagram Pohon

Kokoh Ronald & Lusia Vreyda 5


WM LXI – PPM School of Management
PENINGKATAN KINERJA PENGADAAN BARANG PT. API METRA PALMA DENGAN
METODE THEORY OF CONSTRAINT THINKING PROCES

1) Current Reality Tree (CRT) keseluruhan dapat dilihat pada Gambar


CRT adalah alat aplikasi yang digunakan Lampiran A.
untuk mengidentifikasi penyebab utama
(root causes) dengan membuka 3. ANALISIS PERMASALAHAN
hubungan sebab akibat antara gejala Analisis permasalahan ini merupakan
yang tidak diinginkan oleh suatu jawaban atas pertanyaan pertama dalam
organisasi (Cox dan Blakcstone, 2001) TOC Thinking Process, yaitu What to
2) Evaporating Cloud/Conflicting Cloud Change? Tahapan pertama yang akan
(EC/CC)
dilakukan ialah identifikasi Undesirable
CC berisi permasalahan yang dihadapi Effect (UDE). UDE adalah
oleh organisasi karena adanya kendala/constraint yang menghambat
perbedaan perspektif yang didasari pada pencapaian goals dari organisasi.
situasi tertentu (Dettmer, 1997 dalam Berdasarkan wawancara dengan Head of
Kim et al, 2006). Perbedaan perspektif PGA berhasil diidentifikasi 6 UDE yang
tersebut dapat dikatakan sebagai konflik.
relevan menghambat Departemen PGA
3) Future Reality Tree (FRT) mencapai goals-nya, yaitu:
FRT merupakan alat aplikasi diagram
untuk visualisasi dan prediksi kondisi di 010) Informasi yang diberikan user dalam
masa depan. SPB kurang detail
4) Prerequisite Tree (PRT) Saat ini, lebih dari 50% SPB tidak
PRT) adalah alat aplikasi yang disertai dengan informasi yang detail.
digunakan untuk identifikasi hamabatan- Salah satu contoh ialah user
hambatan dalam menerapkan mengajukan permintaan pompa dalam
perubahan. SPB tapi tidak mencantumkan
5) Transition Tree (TT) spesifikasi detail pompa tersebut.
TT merupakan diagram sufficient cause Informasi yang detail sangat
yang digunakan untuk menciptakan menentukan proses selanjutnya, yaitu:
rencana tindakan (action plan) atau pencarian supplier dan pembelian,
dapat dikatakan sebagai jembatan antara sehingga penting bagi Departemen
CRT dengan FRT yang diharapkan. PGA untuk mendapatkan SPB yang
sudah cukup detail.
Tesis ini menggunakan metode
three-cloud sehingga ada sedikit perbedaan 020) SPB sering tidak diterima oleh
dengan cara tradisional. Hal pertama yang Departemen PGA
akan dilakukan ialah analisis situasi untuk Saat ini sering ditemui kejadian bahwa
mencari undesirable effect (UDE). Dari UDE SPB yang masuk tidak diterima oleh
yang berhasil diidentifikasi maka akan Departemen PGA atau dikatakan
dipilih tiga UDE dan mencari konflik yang ‘hilang’. Seringkali user langsung
relevan untuk kemudian digambarkan menghubungi melalui telepon sejauh
dalam conflicting cloud. Ketiga konflik mana proses permintaan barang
tersebut akan disimpulkan menjadi satu mereka telah diproses sedang
konflik utama dan digambarkan dalam Departemen PGA merasa tidak
hubungan sebab akibatnya berupa Current pernah menerima SPB yang
Reality Tree (CRT). Langkah selanjutnya dimaksudkan. Sama seperti SPB yang
ialah membuat kondisi ideal yang ditolak, hilangnya SPB menyebabkan
diharapkan menggunakan Future Reality adanya pengulangan proses dalam
Tree (FRT) dan rencana tindakan untuk permintaan barang tersebut sehingga
mencapainya. Rencana tersebut dilengkapi proses realisasi pengadaan barang
dengan kendala dan target jangka pendek menjadi lebih lama.
yang harus dicapai. Skema proses secara

Kokoh Ronald & Lusia Vreyda 6


WM LXI – PPM School of Management
PENINGKATAN KINERJA PENGADAAN BARANG PT. API METRA PALMA DENGAN
METODE THEORY OF CONSTRAINT THINKING PROCES

030) SPB tidak teralisasi pada tahun 060) Jaringan internet di site sering putus
anggaran yang ditetapkan SPB akan diinput ke dalam sistem
Dalam persentase selisih realisasi yang terintegrasi dengan sistem
SPB menjadi PO pada perusahaan berbasis IT. Sambungan internet di
sebesar 18%. Sebagian disebabkan site menggunakan satelit (V-Sat) yang
karena permintaan barang baru dapat dikelola oleh PT. Elga Yasa Media
dipenuhi ke tahun anggaran (ElgaNet), perusahaan yang juga
berikutnya. Bahkan ada permintaan mengelola jaringan server di HO.
yang belum dapat direalisasikan pada Perusahaan ini sebenarnya masih
tahun anggaran berikutnya. Status tergabung dibawah Medco Inti
permintaan barang tersebut akan Dinamika Group, perusahaan dimana
terus menunggu sampai adanya Medco Agro juga bernaung.
anggaran (budget) yang Berdasarkan hasil rapat kerja tahun
memungkinkan. Hal ini jelas menjadi 2010 (weakness dalam SWOT
UDE karena proses realisasi akan internal perusahaan), diketahui bahwa
membutuhkan waktu yang lebih lama. jaringan internet tidak stabil (sering
putus). Putusnya jaringan internet
040) Banyak supplier lokal kecewa dengan
terutama sering dialami oleh user di
perusahaan
site. Pada tahun 2009 saja pernah
Medco Agro memiliki jaringan supplier
terjadi putus sambungan selama
dalam pengadaan barang.
empat bulan.
Berdasarkan geografis, supplier dapat
dikelompokkan menjadi empat Selanjutnya, UDE tersebut akan dipilih
kelompok utama, yaitu: Jabodetabek, tiga untuk mencari konflik utama dari
Kalimantan, Jawa-Bali, dan Sumatera- ketiganya. Kriteria pemilihan yang

· Dominan
Luar Negeri. Banyak supplier lokal ditetapkan ialah:
merasa kecewa terhadap perusahaan,
hal ini terjadi karena perusahaan Dominan dalam kriteria ini dapat
sering terlambat melakukan diartikan bahwa UDE tersebut sering
pelunasan pembelian. Bentuk kali muncul. Hal ini didasari bahwa
kekecewaan tersebut berupa UDE dalam sistem relatif sangat sedikit
pemutusan hubungan kerja atau dan sulit diidentifikasi. UDE yang paling
mempersulit informasi ketersediaan sering muncul ditujukan untuk
barang. Kondisi yang terjadi ini kemudahan dalam identifikasi dan

· Kegawatan
merupakan UDE karena terbatasnya ekplorasi.
jumlah supplier yang ada
mensyaratkan perusahaan untuk Daftar UDE yang berhasil diidentifikasi
mencoba supplier baru yang belum semua memang menunjukkan bahwa
diketahui kualitas produknya. UDE tersebut menghambat goals.
050) Proses verifikasi membutuhkan waktu Namun ada perbedaan tingkat dampak
yang lama yang ditimbulkan. UDE yang
Berdasarkan hasil observasi, berdampak yang besar (kegawatan)

· Kemendesakan
diketahui bahwa SPB yang diajukan yang harus dipilih.
user sering terhambat pada tahapan
verifikasi di departemen terkait. Waktu UDE yang akan dipilih juga harus
yang lama tersebut disebabkan oleh memperhatikan tingkat kemendesakan
fakta bahwa SPB memang tidak atau urgensi untuk segera ditangani.
segera diverifikasi. Tingkat kemendesakan dapat dilihat
dari fakta bahwa UDE tersebut menjadi
salah satu perhatian utama manajemen
saat ini.

Kokoh Ronald & Lusia Vreyda 7


WM LXI – PPM School of Management
PENINGKATAN KINERJA PENGADAAN BARANG PT. API METRA PALMA DENGAN
METODE THEORY OF CONSTRAINT THINKING PROCES

Berdasarkan kriteria tersebut, maka perusahaan yang mendapat dukungan


dilakukan pembobotan kepada masing- penuh dari suatu pemerintah daerah
masing UDE dan terpilih 3 UDE yang akan maka akan mendapatkan lahan lebih
menjadi konflik utama. UDE terpilih dapat luas dan segala fasilitas lainnya,
dilihat pada Tabel I. sehingga secara langsung dapat
memenangkan persaingan dalam
KRITERIA
UDE
Dominan Kegawatan Kemendesakan industri. Untuk mendapatkan dukungan
010) Informasi yang diberikan user T T T penuh dari pemerintah daerah,
dalam SPB kurang detail
020) SPB sering tidak diterima oleh R T T
perusahaan harus merekrut karyawan
Departemen PGA (Entitas D) dari lokasi site karena
030) SPB tidak teralisasi pada tahun R S T
anggaran yang ditetapkan tindakan ini merupakan salah satu
040) Banyak supplier lokal kecewa
dengan perusahaan
T T T syarat yang diajukan oleh pemerintah
050) Proses verifikasi membutuhkan T S T daerah.
waktu yang lama
060) Jaringan internet di site T T T 2) CC-2 Berdasarkan UDE 040
sering putus
CC-2 ini didapat dari analisis terhadap
Keterangan: T (Tinggi), S (Sedang), R (Rendah)
dari visi Departemen PGA untuk
Tabel I. Penilaian UDE memberikan jasa penyediaan barang
Selanjutnya akan diidentifikasi konflik untuk kelancaran operasional. Hal ini
yang terjadi dari setiap UDE terpilih dan disederhanakan, goals dari
digambarkan dalam conflict cloud. Konflik Departemen PGA ialah agar
yang terjadi dalam setiap UDE terpilih pengadaaan barang terpenuhi. Goals
dijelaskan sebagai berikut: tersebut dapat tercapai melalui dua
kondisi, yaitu dengan dan menjaga
1) CC-1 Berdasarkan UDE 010 cash flow operasional perusahaan
CC-1 dirumuskan berdasarkan analisis supaya tetap aman (Entitas B)
terhadap goals dari Medco Agro itu mempertahankan supplier yang ada
sendiri. Common objective (Entitas A) saat ini (Entitas C).
dari Medco Agro saat ini adalah Kondisi pertama ialah dengan menjaga
“meningkatkan daya saing cash flow operasional perusahaan tetap
perusahaan”. Dua kondisi yang harus aman. Hal ini dapat membuat common
dimiliki untuk mencapai hal tersebut objective tercapai karena pengadaan
adalah “adanya dukungan penuh dari barang tepat waktu dapat terpenuhi jika
pemerintah daerah” dan “efisiensi perusahaan memiliki kemampuan
operasional”. Kedua tindakan untuk keuangan yang baik untuk membeli
mencapai kondisi tersebut bersifat barang. Untuk menjaga cash flow
mutually exclusive dan menimbulkan operasional perusahaan tetap aman,
konflik manajemen. Pada kondisi perusahaan dapat melakukan
pertama, untuk meningkatkan daya pembayaran melewati term of payment
saing, perusahaan harus mendapatkan (Entitas D).
dukungan penuh dari pemerintah Kondisi kedua ialah dengan
daerah (Entitas B). Seperti telah mempertahankan supplier yang sudah
disebutkan sebelumnya, bahwa ada. Hal ini dapat mewujudkan
karakteristik dalam industri perkebunan common objective/Entitas A karena
dan pengolahan minyak nabati sangat perusahaan tidak perlu menghabiskan
mengandalkan areal kebun yang luas waktu lagi untuk mencari supplier lain,
(extensive land requirement). Untuk selain itu juga sudah terjalin hubungan
mendapatkan areal kebun yang luas, saling percaya antar perusahaan dan
tentu saja harus mendapat persetujuan supplier yang dapat mempermudah
dari pemerintah daerah sebagai proses pengadaan barang.
‘pemilik lahan’. Oleh karena itu,

Kokoh Ronald & Lusia Vreyda 8


WM LXI – PPM School of Management
PENINGKATAN KINERJA PENGADAAN BARANG PT. API METRA PALMA DENGAN
METODE THEORY OF CONSTRAINT THINKING PROCES

3) CC-3 Berdasarkan UDE 060 Konflik tersebut akan digambarkan


Departemen PGA juga menginginkan secara logis dalam diagram Current Reality
agar pengadaan barang dapat Tree (CRT). Sehingga jelas terlihat bahwa
terintegrasi. Hal ini yang melatari konflik tersebut bertanggung jawab atas
objective dari CC-3 untuk UDE 060. mayoritas UDE yang terjadi atau
Goals tersebut dapat tercapai melalui bertanggung jawab atas permasalahan
dua kondisi, yaitu dengan adanya yang terjadi di perusahaan saat ini. Untuk
anggaran dana yang memadai (Entitas lebih jelasnya dapat dilhat pada Gambar 5.
B) dan memiliki jaringan TI yang dapat
diandalkan (Entitas C). 4. RENCANA TINDAKAN
Kondisi pertama ialah dengan memiliki Ditetapkan bahwa injection untuk
anggaran dana yang memadai. Kondisi menyelesaikan konflik akan berfokus
tersebut dapat membuat common kepada bagaimana merubah sumber daya
objective tercapai karena pengadaan terkait pengadaan barang yang ada saat ini
barang berbasis TI membutuhkan biaya
menjadi lebih andal sehingga konflik yang
yang sangat besar terutama terkait ada menjadi tidak relevan. Sedangkan
biaya untuk penyediaan infrastruktur. objective yang ditetapkan pada masa depan
Agar anggaran dana yang memadai dapat dilihat pada Tabel II.
dapat diperoleh, maka perusahaan Berdasarkan hasil brainstorming,
tetap mempertahankan Internet Service maka didapatkan beberapa alternatif initial
Provider (ISP) yang ada saat ini injection yang dikelompokkan menjadi tiga
(Entitas D) karena adanya jaminan program transformasi, antara lain:
subsidi dana dari holding. 1) Program Transformasi Sumber Daya
Kondisi kedua ialah dengan memiliki Manusia
jaringan TI yang dapat diandalkan. Hal - Sosialisasi Prosedur
tersebut dapat membuat tercapainya - Pelatihan Administratif
common objective karena integrasi - Internal Technical Training
dalam pengadaan barang sangat - Holding Visit
mengandalkan dukungan dari sistem TI - Rapat Koordinasi Tengah Tahun
secara maksimal. Supaya perusahaan - Pelatihan Manajemen Arsip
dapat memiliki jaringan TI yang dapat 2) Program Transformasi Teknologi
diandalkan, maka perusahaan harus Informasi
bekerja sama dengan ISP professional. - Integrasi IT untuk Procurement
ISP yang profesional memberikan - Network Improvement
jaminan pelayanan dan dapat 3) Program Transformasi Metode
menerima keluhan dari pelanggan jika Pengadaan Barang
jaringan internet terganggu. - Negosiasi Kebijakan Skala Prioritas
Berdasarkan tiga konflik tersebut - TOP Early Warning System
maka dapat dikembangkan satu konflik - Perbaikan Document Control
utama yang ditengarai sebagai core cause
Penyesuaian dilakukan karena ada
permasalahan yang terjadi. Core cause kesamaan tujuan dari injection. Misalkan,
untuk masalah pengadaan barang di PT. untuk injection agar pengetahuan karyawan
Api Metra Palma adalah perusahaan tidak site berkembang, maka dibutuhkan kegiatan
bisa merubah sumber daya (yang dalam bentuk knowledge sharing dan
menunjang pengadaan barang) saat ini pelatihan. Kegiatan Internal Technical
menjadi lebih andal. Penggambaran Training merupakan salah satu bentuk
masing-masing conflict cloud dan knowledge sharing berupa pelatihan internal
sintesisnya menjadi core cause dapat dilihat sehingga pelatihan eksternal dapat
pada Gambar Lampiran B.
ditiadakan dan tujuannya tergantikan.

Kokoh Ronald & Lusia Vreyda 9


WM LXI – PPM School of Management
PENINGKATAN KINERJA PENGADAAN BARANG PT. API METRA PALMA DENGAN
METODE THEORY OF CONSTRAINT THINKING PROCES

Program untuk transformasi sumber daya dipergunakan untuk pengendalian


tersebut dapat dilihat pada Gambar. 7. berdasarkan waktu / time control. Untuk
Tabel II. FRT Objective lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel
Lampiran A.
UDE FRT OBJECTIVE
Selain pengendalian waktu, dirumuskan
· Informasi yang diberikan user · Informasi yang diberikan
dalam SPB kurang detail dalam SPB detail juga pengendalian dalam bentuk rencana
· SPB sering tidak diterima oleh · SPB 100% diterima oleh anggaran biaya. Total biaya yang
Departemen PGA Departemen PGA dibutuhkan untuk implementasi semua
· SPB tidak terrealisasi pada · Semua SPB dapat kegiatan ialah Rp. 707.017.068,75. Biaya
tahun anggaran yang terealisasikan pada tahun
ditetapkan anggaran yang ditetapkan
tersebut sebagian besar digunakan untuk
· ·
Banyak supplier lokal kecewa Supplier lokal puas dengan
kegiatan integrasi TI untuk pengadaan
dengan perusahaan perusahaan barang. Ada juga beberapa kegiatan yang
· Proses verifikasi · Proses verifikasi dapat tidak membutuhkan biaya sama sekali
membutuhkan waktu yang berlangsung dengan cepat
lama seperti kegiatan negosiasi kebijakan skala
· Jaringan internet di site sering · Jaringan internet di site jarang prioritas dan network improvement. Untuk
putus putus lebih lengkapnya dapat dilihat pada Tabel
III.
Semua injection tersebut dapat merubah Tabel III. Estimasi Biaya Pelaksanaan
kondisi saat ini menjadi kondisi yang Program
Kegiatan
Estimasi
Transformasi Biaya (Rp)
ideal/diharapkan sehingga akan terlihat
Internal Technical Training 79.599.812,50
bahwa CRT akan berubah menjadi FRT. Sumber Daya
Manusia Holding Visit & Rakor Tengah
48.932.756,25
FRT sendiri merupakan jawaban akan Tahun
Integrasi TI untuk Pengadaan
569.644.500,00
pertanyaan to what to change? FRT dapat Teknologi Informasi Barang
Network Improvement 0,00
dilihat pada Gambar 6. Negosiasi Perubahan Kebijakan
0,00
Skala Prioritas
Perbaikan Document Control

Metode Pengadaan
5. IMPLEMENTASI RENCANA Barang Lembar Kendali pada Dept.
Processing
0,00
TINDAKAN  Pembuatan Record Center 8.840.000,00
Program transformasi yang telah TOTAL 707.017.068,75

dirumuskan jika disusun dalam Transition


Tree maka akan terlihat bahwa kondisi saat
ini akan berubah menjadi kondisi yang 6. KESIMPULAN
diharapkan dengan serangkaian tindakan / Kesimpulan dari penulisan tesis ini
injection yang sesuai. Enam UDE yang menjawab tiga pertanyaan perubahaan
telah teridentifikasi di awal akan berubah dalam TOC Thinking Process, yaitu sebagai
menjadi DE dengan tindakan yang khusus. berikut:
Semua kegiatan dalam program yang telah (1) Kondisi terkini dari sistem pengadaan
direncanakan merupakan jawaban dari barang tergambar dalam Current
pertanyaan ketiga, yaitu: how to cause Reality Tree (CRT). Dalam CRT
change? Untuk lebih lengkapnya dapat diketahui terdapat enam Undesirable
dilihat pada Gambar. 8. Effect (UDE). Keenam UDE tersebut
Kegiatan dalam masing-masing adalah: Informasi yang diberikan user
program memiliki hambatan / obstacle dalam SPB kurang detail, SPB sering
dalam pelaksanaannya, oleh karena itu tidak diterima oleh Departemen PGA,
perlu untuk dipetakan secara pasti setiap SPB tidak terrealisasi pada tahun
hambatan dalam Prerequisite Tree (PRT). anggaran yang ditetapkan, banyak
PRT dari masing-masing kegiatan dapat supplier lokal kecewa dengan
dilihat pada Gambar Lampiran C s.d. perusahaan, proses verifikasi
Gambar Lampiran J. membutuhkan waktu yang lama, dan
Berdasarkan TT tersebut dapat jaringan internet di site sering putus.
diturunkan jadwal pelaksanaan yang

Kokoh Ronald & Lusia Vreyda 10


WM LXI – PPM School of Management
WM LXI – PPM School of Management
Kokoh Ronald & Lusia Vreyda

54) Perusahaan kalah dalam persaingan menjadi yang terbaik dalam industri

53) Perusahaan tidak dapat mengandalkan pengadaan

PENINGKATAN KINERJA PENGADAAN BARANG PT. API METRA PALMA DENGAN


barang sebagai keunggulan kompetitif 52)Penurunan Kualitas Produk

51) Lead time pengadaan barang menjadi lebih lama (>1 bulan)

47) Realisasi SPB menjadi PO < 90%


48) Keterbatasan 50) Supplier
49) Perusahaan
jumlah mempersulit
harus mencari
supplier lokal informasi
supplier
ketersediaan
pengganti
44) SPB sering tidak 41) Proses barang
diterima penelusuran
Departemen PGA membutuhkan
46) SPB harus 38) SPB
(UDE 020) waktu yang 37) SPB tidak dapat 36) Supplier
dibuat ulang dikirim
lama 40) Proses verifikasi direalisasikan pada memutuskan
39) Jaringan internet mengguna
membutuhkan tahun anggaran hubungan
di site sering kan
43) Kelalaian kerja waktu yang lama yang ditetapkan kerja sama
putus (UDE 060) internet
Departemen 42) Kelalaian kerja (UDE 050) (UDE 030)
(email)
Processing Departemen
45) Informasi yang PGA
diberikan user

METODE THEORY OF CONSTRAINT THINKING PROCES


dalam SPB kurang
detail (UDE 010) 30) Karyawan 33) SPB harus 34) Elganet tidak
merasakan tugas melalui proses memberikan garansi
memasukkan 31) Dokumentasi 32) Tugas verifikasi verifikasi pelayanan dan 35) Banyak
SPB ke sistem Print-Out SPB sebagai beban
menerima keluhan supplier lokal
29) Pengetahuan karyawan hanya tugas tidak tertata tambahan kecewa (UDE
27) Prosedur dalam site tentang pengadaan tambahan dengan rapi
040)
SPB harus barang terbatas
28) Pengetahuan 22) Elganet hanya
menyebutkan dibutuhkan 23) Karyawan
menggunakan
informasi barang untuk harus bisa
24) Beban kerja koneksi via satelit
yang detail 25) SPB harus multitasking
pemahaman 26) Kurangnya karyawan untuk daerah
prosedur dimasukkan ke 21) Perusahaan
transfer yang tinggi terpencil 20) Supplier
dalam Sistem membayar
knowledge membutuhkan
(TI) oleh Dept. supplier lokal
13) Karyawan lokal tidak Processing 18) Koneksi via satelit melewati TOP modal kerja
ada yang memiliki 17) Perusahaan rentan terhadap
14) Perusahaan 16) Tidak ada
pengalaman di bidang menggunakan gangguan cuaca
merekrut karyawan 15) Jumlah pekerjaan penambahan
pengadaan barang ISP Elganet 19) Diterapkannya
lokal di site yang harus tenaga kerja kebijakan skala
diselesaikan relatif
prioritas (permintaan
banyak
barang dan expense)
12) Pemerintah daerah
mewajibkan
pemberdayaan
masyarakat lokal 11) Perusahaan perlu untuk menambah sumber daya
(untuk pengadaan barang) yang lebih andal
namun mereka harus mengoptimalkan sumber
daya yang ada saat ini.

9) Perusahaan perlu untuk 10) Perusahaan perlu untuk


mengoptimalkan sumber menambah sumber daya
daya yang ada saat ini 8) Perusahaan tidak bisa baru yang lebih andal
(ENTITAS D) merubah sumber daya (ENTITAS D’)
(yang menunjang
pengadaan barang)
saat ini menjadi lebih
4) Optimalisasi andal
(CORE CAUSE) 6) Perusahaan harus 7) Sumber daya yang andal
sumber daya yang 5) Perusahaan melakukan
ada mengurangi membutuhkan bekerja dengan tingkat
pengadaan barang kesalahan yang rendah
timbulnya biaya- keuangan yang secara efisien
biaya tambahan. sehat (ENTITAS B) untuk mencegah adanya
(ENTITAS C) biaya karena ada kesalahan

2) Implementasi pengadaan 1) Perusahaan 3) Pengadaan barang yang


barang menjadi menginginkan
11

efisien menunjang
keunggulan kompetitif pengadaan barang dapat produktivitas perusahaan
membutuhkan biaya menjadi keunggulan dalam bersaing dengan
yang besar kompetitif (ENTITAS A) kompetitior.

Gambar 5. Current Reality Tree


WM LXI – PPM School of Management
Kokoh Ronald & Lusia Vreyda

59) Perusahaan dapat bersaing dalam industri

58) Perusahaandapat mengandalkan pengadaan barang


sebagai keunggulan kompetitif 57)Kualitas Produk tetap terjaga

PENINGKATAN KINERJA PENGADAAN BARANG PT. API METRA PALMA DENGAN


56) Lead time pengadaan barang menjadi lebih cepat (<1 bulan)

55) Realisasi SPB menjadi PO > 90%

52) Keterbatasan 54) Supplier lebih


53) Perusahaan tidak
jumlah terbuka akan
perlu mencari
supplier lokal informasi
supplier baru
ketersediaan barang
51) SPB 100% diterima
Departemen PGA
44) SPB
50) SPB tidak dikirim
43) Semua SPB dapat 42) Supplier
perlu dibuat mengguna
48) Tidak ada kelalaian 46) Proses verifikasi 45) Jaringan internet direalisasikan pada lokal terus
ulang 47) Tidak ada kelalaian kan
kerja Departemen berlangsung di site jarang tahun anggaran bekerja
kerja Departemen internet
Processing lebih cepat putus yang ditetapkan sama
PGA (email)
dengan
perusahaan

49) Informasi yang


40) Elganet
diberikan user 36) SPB print-out tetap

METODE THEORY OF CONSTRAINT THINKING PROCES


37) Tugas verifikasi 38) SPB harus memberikan 13
dalam SPB detail terdokumentasikan 39) Elganet
35) Tidak ada tugas menjadi lebih melalui garansi
dengan baik meningkatkan
tambahan untuk mudah proses pelayanan dan
memasukkan SPB verifikasi kualitas menerima 41) Supplier lokal
secara manual infrastruktur keluhan puas
34) Pengetahuan karyawan
site tentang pengadaan 13
32) Prosedur dalam barang meningkat 13
33) Pengetahuan 28) Karyawan 26) Elganet hanya
SPB harus
dibutuhkan harus bisa menggunakan
menyebutkan 30) SPB tidak 29) Beban kerja 25) Perusahaan
untuk multitasking koneksi via satelit 24) Supplier
informasi barang 31) Sharing dimasukkan ke karyawan membayar
pemahaman untuk daerah membutuhkan
yang detail Knowledge sudah dalam Sistem (TI) yang tinggi supplier lokal
prosedur 11 27)Perusahaan terpencil modal kerja
mulai berjalan secara manual tidak melewati
mengguna
oleh Dept. 12 TOP
kan ISP
17) Karyawan lokal tidak Processing Elganet 22) Koneksi via satelit
18) Perusahaan 20) Tidak ada
ada yang memiliki rentan terhadap
merekrut karyawan 11 19) Jumlah pekerjaan penambahan 23) Skala prioritas tidak
pengalaman di bidang gangguan cuaca
lokal di site 12 yang harus tenaga kerja diberlakukan untuk
pengadaan barang
diselesaikan relatif supplier lokal dengan
banyak kategori OPEX)

16) Pemerintah daerah


mewajibkan
pemberdayaan
masyarakat lokal 13
15) Sumber daya pengadaan barang yang
saat ini menjadi lebih andal

14) Perusahaan mampu merubah 8) Perusahaan perlu untuk 9) Perusahaan perlu untuk
sumber daya pengadaan lebih mengoptimalkan menambah sumber daya baru
barang saat ini menjadi lebih sumber daya yang ada saat yang lebih andal
andal ini (ENTITAS D) (ENTITAS D’)

4) Optimalisasi 6) Perusahaan harus 7) Sumber daya yang andal


5) Perusahaan
sumber daya yang melakukan pengadaan bekerja dengan tingkat
11) Program Transformasi 12) Program Transformasi 13) Program Transformasi membutuhkan
ada mengurangi barang secara efisien kesalahan yang rendah
Sumber Daya Manusia Teknologi Informasi Metode Pengadaan Barang keuangan yang sehat
timbulnya biaya- (ENTITAS C) untuk mencegah adanya
(ENTITAS B)
biaya tambahan. biaya karena ada kesalahan

2) Implementasi pengadaan 1) Perusahaan 3) Pengadaan barang yang


10) Transformasi sumber daya barang menjadi menginginkan efisien menunjang
pengadaan barang menjadi produktivitas perusahaan
12

keunggulan kompetitif pengadaan barang dapat


lebih andal membutuhkan biaya menjadi keunggulan dalam bersaing dengan
(GENERAL INJECTION) yang besar kompetitif (ENTITAS A) kompetitior.

Gambar 6. Future Reality Tree


WM LXI – PPM School of Management
Kokoh Ronald & Lusia Vreyda

31) Perusahaandapat mengandalkan pengadaan barang


sebagai keunggulan kompetitif

PENINGKATAN KINERJA PENGADAAN BARANG PT. API METRA PALMA DENGAN


29) Lead time pengadaan barang
menjadi lebih cepat (<1 bulan)
30) Realisasi SPB
menjadi PO > 90%

28) Supplier lokal


puas
27) Jaringan internet
26) SPB 100% diterima di site jarang
oleh Departemen putus
PGA 23) Semua SPB dapat
direalisasikan pada
tahun anggaran
24) Proses verifikasi yang ditetapkan
25) Tidak ada berlangsung

METODE THEORY OF CONSTRAINT THINKING PROCES


kelalaian kerja lebih cepat
Departemen
Processing
22) Network
Improvement

17) Informasi yang 21) Perusahaan


diberikan user 19) Elganet tidak membayar
18) SPB print-out
dalam SPB detail memberikan supplier lokal
tetap 20) Negosiasi
garansi tidak melewati
terdokumentas perubahan
pelayanan dan TOP
ikan dengan kebijakan skala
menerima
baik prioritas
14) Tidak ada tugas keluhan
tambahan untuk
memasukkan SPB 12) Elganet hanya
16) Pengetahuan secara manual 13) Tugas verifikasi menggunakan
karyawan site 15) Perbaikan menjadi lebih koneksi via satelit 11) TOP Early
tentang pengadaan Document mudah untuk daerah Warning
barang meningkat Control terpencil System

9) Tugas verifikasi 10) Diterapkannya


7) SPB harus sebagai beban kebijakan skala
5) Sharing dimasukkan
Knowledge tambahan prioritas
ke dalam (permintaan barang
sudah mulai 6) Beban kerja Sistem (TI)
berjalan dan expense)
karyawan yang oleh Dept.
tinggi Processing 8) SPB harus
melalui proses
verifikasi

1) Internal 2) Holding visit 3) Kurangnya


dan Rakor transfer 4) Integrasi IT
Technical
Tengah Tahun knowledge Pengadaan
Training
Barang
13

Gambar 8. Transition Tree


PENINGKATAN KINERJA PENGADAAN BARANG PT. API METRA PALMA DENGAN
METODE THEORY OF CONSTRAINT THINKING PROCES

Perusahaan perlu untuk menambah sumber daya


(untuk pengadaan barang) yang lebih andal namun
mereka harus mengoptimalkan sumber daya yang
ada saat ini.

D Root Cause: D’
Perusahaan perlu Perusahaan tidak bisa merubah sumber Perusahaan perlu untuk
mengoptimalkan sumber daya daya (yang menunjang pengadaan barang) menambah sumber daya baru
yang ada saat ini saat ini menjadi lebih andal. yang lebih andal

General Injection:
Transformasi sumber daya pengadaan
barang menjadi lebih andal

Program Transformasi Program Transformasi Program Transformasi


Sumber Daya Manusia Teknologi Informasi Metode Pengadaan Barang

· Internal Technical Training · Integrasi TI untuk Pengadaan · Negosiasi Perubahan Skala Prioritas
· Holding Visit dan Rakor Tengah · TOP Early Warning System
· Network Improvement · Perbaikan Document Control
Barang
Tahun

Gambar 7. General Injection

(2) Teridentifikasi Core Conflict Cause plan atau sebagai jembatan antara
(CCC) dari tiga permasalahan yang CRT dan FRT yang diharapkan
dihadapi oleh perusahaan karena terdapat pada Transition Tree (TT).
adanya perbedaan perspektif. Diketahui
bahwa root cause dari masalah 7. TEMUAN STUDI
pengadaan barang di Medco Agro Konflik yang teridentifikasi pada studi
adalah perusahaan tidak bisa merubah ini disebabkan karena adanya paradigma
sumber (yang menunjang pengadaan penghematan atau cost efficiency.
barang) saat ini menjadi lebih andal. Paradigma tersebut yang menyebabkan
(3) General Injection untuk mengatasi Departemen PGA memiliki kinerja yang
konflik yang ada dalam perusahan rendah dan semakin membutuhkan bantuan
adalah dengan melakukan transformasi sumber daya professional. Namun karena
sumber daya pengadaan barang adanya paradigma penghematan anggaran,
menjadi andal. Transformasi tersebut maka Departemen PGA harus
dilakukan melalui tiga transformasi menggunakan semua sumber daya yang
terhadap sumber daya manusia,
ada saat ini saja.
teknologi informasi, dan metode Paradigma tersebut bertolak belakang
pengadaan barang. dengan TOC. Pada TOC paradigma yang
(4) Penjabaran strategi transformasi
harus dimunculkan ialah jika ingin
sumber daya pengadaan barang mengoptimalkan suatu sistem bukan
dilakukan melalui pelaksanaan tujuh dengan berusaha mengoptimalkan semua
program, yaitu: internal technical
entitas melainkan mencari entitas yang
training, holding visit dan Rakor Tengah
terlemah untuk dikuatkan. Paradigma
Tahun, integrasi TI untuk pengadaan tersebut sering disebut dengan jargon
barang, network improvement, GLOBAL OPTIMA ≠ SUM OF LOCAL
negosiasi kebijakan skala prioritas, OPTIMA. Ketika paradigma menguatkan
TOP early warning system, dan
semua entitas dilakukan maka kerja sistem
perbaikan data control. tidak optimal.
(5) Diagram yang digunakan untuk
menciptakan rencana tindakan/action

Kokoh Ronald & Lusia Vreyda 14


WM LXI – PPM School of Management
PENINGKATAN KINERJA PENGADAAN BARANG PT. API METRA PALMA DENGAN
METODE THEORY OF CONSTRAINT THINKING PROCES

Perusahaan mencoba menerapkan Metode Theory of Constraint Thinking


bahwa efisiensi biaya secara global akan Process: Studi Kasus Pabrik Karung
didapatkan jika kita menghemat semua Plastik. Journal of Management and
fungsional. Pada kenyataannya, dampak Business Review, Vol.2 No.2
yang muncul justru kinerja pengadaan Davies dan Mabin. 2009. Theory of
barang menjadi rendah. Kinerja pengadaan Constraint. Jurnal Decision Line Edisi
barang yang rendah tersebut justru Maret. RMIT University: New Zealand.
membuat perusahaan tidak dapat bekerja Kim, Seonmin., Victoria Jane Mabin dan
dengan maksimal. Hal inilah yang berhasil John Davies. 2008. The Theory of
ditemukan pada studi ini. Constraints Thinking Processes:
Retrospect and Prospect. International
8. DAFTAR PUSTAKA Journal of Operations & Production
Bolstroff, Peter dan Robert Rosenbaum. Management Vol. 28 No. 2.
2003. Supply Chain Excellence: A Moch., A. dan Totong, S. 2007. Optimalisasi
Handbook for Dramatic Improvement Penjualan Divisi Konica Minolta pada
Using the SCOR Model. New York: PT. Asaba dengan Menggunakan
Amacom Theory of Constraint (TOC) Thinking
Process. [Tesis], STM PPM
Dettmer dan Schragenheim. 2001.
Manufacturing at Warp Manajemen, Jakarta.
Speed:Optimizing Supply Chain Reid, Richard A dan James R. Comier.
Financial Performance. USA: St. Lucie 2003. Applying the TOC TP: A Case
Study in the Service Sector. Managing
Press/APICS.
Dettmer, H. William. 2003. Strategic Service Quality Journal Vol.13, No.5.
Navigation: A System Approach to Smith, M dan Pretorius, P. 2003. Application
Business Strategy. USA: ASQ Quality of The TOC Thinking Processes to
Press. Challenging Assumptions of Profit and
Gundy, Van. 1981. Techniques of Cost Centre Performance
Structured Problem Solving. New York: Measurement. International Journal of
Van Nostrand Reinhold Comp. Production Research. UK.
Indrajit dan Djokopranoto. 2003. Dasar, Taylor, Lloyd J. 2003.The Application of
Prinsip, Teknik dan Potensi Goldratt’s Thinking Process To Problem
Pengembangan e-Procurement. Solving. Proceedings of the Academy
Jakarta: Dinastindo. of Strategic Management, Volume 2,
Pujawan, Nyoman. 2005. Supply Chain Number 2. Las Vegas: USA.
Management. Surabaya: Guna Widya. Daftar Laman:
Scheinkopf, Lisa. 1999. Thinking for a ________, Theory of Constraints Thinking
Change: Putting the TOC Thinking Process, [online],
Processes to Use. USA: St. Lucie (http://www.dbrmfg.co.nz/Thinking%20
Press/APICS. Process.htm, diakses tanggal 1 Juni
Witmore, John. 1997. Coaching for 2010)
Performance. London: Nicholas Brealy Ching, 2008, TOC Thinkers, [online],
Publishing. (http://www.tocthinkers.com, diakses
Terbitan Berkala: tanggal 26 Mei 2010).
Cox, J.F., Mabin, V.J. and Davies, J. 2005, Patrick, 1996, The TOC Thinking Processes
A Case of Personal Productivity: Tools for Problem Solving, [online],
Illustrating Methodological (http://www.focusedperformance.com/a
Developments in TOC. Jurnal Human rticles/toctp2.html, diakses tanggal 25
Systems Management, Vol. 24 No. 1. Mei 2010.
Christian, P dan Leopold, D. 2005.
Penurunan Biaya Kualitas dengan

Kokoh Ronald & Lusia Vreyda 15


WM LXI – PPM School of Management
PENINGKATAN KINERJA PENGADAAN BARANG PT. API METRA PALMA DENGAN
METODE THEORY OF CONSTRAINT THINKING PROCES

LAMPIRAN

Kokoh Ronald & Lusia Vreyda 16


WM LXI – PPM School of Management
WM LXI – PPM School of Management
Kokoh Ronald & Lusia Vreyda

UDE 2. CURRENT REALITY TREE


ANALISIS Apakah CORE CONFLICT benar-

PENINGKATAN KINERJA PENGADAAN BARANG PT. API METRA PALMA DENGAN


benar merupakan permasalahan
What to Change? UDE
utama yang menyebabkan
UDE semua UDE?
Identifikasi Persoalan STRATEGI
To What to Change?
UDE Pengembangan Solusi
1. THREE CLOUD PROCESS
Apa CORE CONFLICT yang
bertanggung jawab untuk sebagian
D D’
besar UDE?
3. EVAPORATING CLOUD
B D B
Asumsi-asumsi apa saja yang
menjadi tantangan dan diambil
C solusi (INJECTION) untuk
A CORE CONFLICT mengatasinya?

METODE THEORY OF CONSTRAINT THINKING PROCES


CLOUD
C D’ OBJECTIVE

INJECTION

STRATEGI
To What to Change? 5. PREREQUISITE TREE
Pengembangan Solusi Bagaimana cara implementasi tujuan DE
jangka pendek (INTERMEDIATE
OBJECTIVE) dan apa yang
menghambat dalam implementasinya?
6. TRANSITION TREE DE DE
Tindakan (ACTION) apa yang harus ALL INJECTION IMPLEMENTED
diambil untuk implementasi
Prerequisite Tree? OTHER
INJECTION
IO OTHER OTHER
INJECTION INJECTION
DE
Obs
Obs
tacle OTHER
tacle
INJECTION
IO IO
IO ACTION Obs
tacle IO Obs
INJECTION
tacle
Obs
IO tacle
IO IO 4. FUTURE REALITY TREE
Memastikan bahwa solusi awal (INJECTION)
akan menciptakan DESIRABLE EFFECT (DE)
ACTION
IO tanpa menimbulkan dampak negatif.
17

Gambar Lampiran A. Proses Keseluruhan Metode Three Cloud


PENINGKATAN KINERJA PENGADAAN BARANG PT. API METRA PALMA DENGAN
METODE THEORY OF CONSTRAINT THINKING PROCES

B D
Adanya dukungan Merekrut karyawan dari
penuh dari pemerintah lokasi site
daerah (karyawan lokal)

CC-1 A
Meningkatkan daya
saing perusahaan

C D′
Efisiensi Merekrut karyawan
operasional yang profesional

B D
Cash flow operasional Pembayaran melewati
perusahaan aman Term of Payment (TOP)
A
CC-2 Pengadaan barang
dapat terpenuhi tepat
waktu
D′
C
Memenuhi pembayaran
Mempertahankan
sesuai Term of Payment
existing supplier
(TOP)

B D
Anggaran dana yang Mempertahankan ISP
memadai saat ini

CC-3 A
Pengadaan barang
berbasis TI

C D′
Memiliki jaringan TI Bekerja sama dengan
yang dapat diandalkan ISP profesional

BD: Optimalisasi sumber daya


AB : Implementasi pengadaan yang ada mengurangi timbulnya
barang menjadi keunggulan biaya-biaya tambahan.
kompetitif membutuhkan biaya yang
besar seperti perlunya infrastruktur
TI
B D
Kondisi keuangan Optimalisasi sumber daya DD’ (1): Ada kekuatan yang lebih
CCC perusahaan yang sehat yang ada saat ini besar (shareholder) dalam
menentukan arah kebijakan.
DD’ (2): Perusahaan mempunyai
A sumber pendanaan yang masih
Pengadaan barang terbatas
yang menjadi keunggulan DD’ (3): Sumber daya yang ada saat
kompetitif ini tidak andal
DD’ (4): Perusahaan tidak mempunyai
C metode untuk merubah sumber daya
D′
Pengadaan barang saat ini menjadi andal
Menambah sumber daya
dilaksanakan secara
baru yang lebih andal
efisien
AC: Pengadaan barang yang
efisien menunjang
produktivitas perusahaan CD’ : Sumber daya yang andal bekerja dengan tingkat
dalam bersaing dengan kesalahan rendah sehingga dapat mencegah adanya
kompetitior. biaya tambahan karena ada kesalahan

Gambar Lampiran B. Sintesis Core Conflicting Cloud

Kokoh Ronald & Lusia Vreyda 18


WM LXI – PPM School of Management
PENINGKATAN KINERJA PENGADAAN BARANG PT. API METRA PALMA DENGAN
METODE THEORY OF CONSTRAINT THINKING PROCES

INJECTION
15) Internal Technical Training

13) Mendapatkan jadwal yang 14) Materi pelatihan


akurat telah sesuai
dengan tujuan

Materi
Padatnya tidak sesuai
kegiatan di dengan
site tujuan
12) Menyusun jadwal 10) Pengawasan
dengan 11) Koordinasi intensif 9) Memastikan intensif dari Head
memperhatikan dengan site ketersediaan anggaran of PGA
kondisi site pelaksanaan

Pemateri
memiliki Pemateri
8) Materi dapat
jadwal yang berhalangan
Tidak ada mulai disusun
padat hadir
alokasi
4) Konfirmasi 5) Membuat jadwal anggaran
Jadwal pemateri pemateri dan
6) Memeriksa
tidak mendesak alternatifnya 7) Memasukkan
ketersediaan
dalam budget
anggaran

3) Panitia dapat memulai


perencanaan kegiatan

Tidak ada
yang bersedia
menjadi
panitia
1) Pendekatan persuasif 2) Pemberian insentif (materi,
dari manajemen puncak nilai baik dalam kinerja,
kepada calon anggota dlsb) bagi karyawan yang
panitia terlibat

Gambar Lampiran C. PRT untuk Internal Technical Training

Kokoh Ronald & Lusia Vreyda 19


WM LXI – PPM School of Management
PENINGKATAN KINERJA PENGADAAN BARANG PT. API METRA PALMA DENGAN
METODE THEORY OF CONSTRAINT THINKING PROCES

INJECTION
13) Holding Visit dan Rakor
Tengah Tahun

11) Memiliki peserta yang


mempunyai 12) Semua peserta dapat
antusiasme yang hadir tepat waktu
tinggi Site tidak
Peserta dapat
Datang mengutus
7) Penanggungjawab Terlambat anggota PGA-
bisa mempersiapkan nya
8) Koordinasi intensif 9) Mempersilakan site
kebutuhan acara dengan setiap menentukan peserta di
peserta/perwakilan luar PGA yang relevan
pada H-7 sebagai perwakilan
10) Memberikan kenang- Pihak site
kenangan atau hadiah tidak
menanggapi
undangan
Antusiasme 6) Konfirmasi intensif
peserta sampai site mengirimkan
rendah Penanggung daftar nama peserta
jawab bekerja Surat
tidak maksimal undangan
tidak
5) Melakukan terkirim
4) Mengirimkan undangan melalui
pengawasan
berbagai alternatif jalur
perencanaan dengan
komunikasi
baik

3) Mendapatkan anggaran
yang cukup untuk
memulai kegiatan

1) Memeriksa
2) Memasukkan
ketersediaan
dalam budget
anggaran

Tidak ada
anggaran

Gambar Lampiran D. PRT untuk Holding Visit dan Rakor Tengah Tahun

Kokoh Ronald & Lusia Vreyda 20


WM LXI – PPM School of Management
PENINGKATAN KINERJA PENGADAAN BARANG PT. API METRA PALMA DENGAN
METODE THEORY OF CONSTRAINT THINKING PROCES

INJECTION
26) Integrasi Teknologi Informasi
(TI) untuk Pengadaan Barang

6) Pelaksanaan fokus dan 25) Uji coba dan


perencanaan sosialisasi program
berjalan

15) Desain dan


pembangunan
5) Perencanaan rinci program
18) Memberikan petunjuk
proyek Karyawan
jelas apa yang harus
kurang teliti
dites dalam form UAT
saat uji coba
Tugas pokok 14) Konfigurasi sistem 24) Melakukan seminar
tim sesuai spesifikasi mengenai proses
4) Melakukan pertemuan terbengkalai
di luar jam kerja 17) Karyawan melakukan
uji coba
13) Penggunaan platform 22) Memberitahu manfaat 23) Melibatkan
Kesulitan yang sama dan kelebihan dari manajemen puncak
integrasi software yang dibuat untuk sosialisasi
3) Terpilihnya anggota dengan sistem Timbulnya
tim yang sudah 16) Memberikan interface
resistensi dari
ada yang user friendly
partisipan

12) Pembangunan Sistem Karyawan


Grand Design bingung dengan
2) Memasukkan sebagai 21) Pelatihan untuk
1) Melakukan aplikasi yang
salah satu poin pemakaian sistem
penunjukkan anggota baru
penilaian dalam KPI
Tidak ada
yang bersedia 9) Validitas kebutuhan 11) Pembatasan
jadi anggota program spesifikasi program 20) Membuat acara
19) Poster pemberitahuan
tim menarik dengan
dan undangan tertulis
pemberian doorprize
Jumlah
8) Memasukkan dalam partisipan
7) Memeriksa dana 10) Pemahaman bisnis sedikit
anggaran tahunan proses
anggaran tersedia
perusahaan
Biaya Tim tidak tahu
investasi feature software
tinggi yang perlu

Gambar Lampiran E. PRT untuk Integrasi TI Pengadaan Barang

Kokoh Ronald & Lusia Vreyda 21


WM LXI – PPM School of Management
PENINGKATAN KINERJA PENGADAAN BARANG PT. API METRA PALMA DENGAN
METODE THEORY OF CONSTRAINT THINKING PROCES

INJECTION
18) Network Improvement

17) Melakukan evaluasi


6) Melakukan rekap 10) Melakukan pertemuan
kinerja ISP secara
laporan break down dengan pihak
periodik
time (BDT) jaringan manajemen Pihak
manajemen
tidak berani 16) Bernegosiasi dengan
5) Menugaskan karyawan 9) Memberitahukan kerugian memu pihak ISP
Perbedaan khusus untuk yang dialami perusahaan tuskan
laporan BDT di mengawasi kondisi jika tidak bertindak
perusahan jaringan site Sulitnya tercapai
dengan ISP kesepakatan
dengan pihak ISP
8) Membuat laporan 14) Mengatur pertemuan 15) Pemberian bukti
4) Melakukan keluhan dengan manajemen berupa data BDT dan
pengumpulan data
puncak ISP kerugian perusahaan

7) Laporan dilakukan
3) Terpilihnya anggota langsung ketika terjadi 13) Melakukan follow up
tim kondisi jaringan putus hasil pertemuan
Pihak ISP
tidak
menanggapi
2) Memasukkan sebagai 12) Melakukan pertemuan
1) Melakukan keluhan
salah satu poin dengan ISP
penunjukkan anggota
penilaian dalam KPI
Tidak ada
yang bersedia 11) Perusahaan mengikut
jadi anggota jadwal kapan ISP bisa
tim bertemu
Sulitnya
menentukan
kesesuaian
jadwal

Gambar Lampiran F. PRT untuk Integrasi TI Network Improvement

INJECTION
10) Negosiasi kebijakan skala
prioritas
Resistensi
dari
departemen
lain
8) Karyawan PGA memiliki 9) Menggunakan
keberanian untuk menyampaikan TOC sebagai
kepada pihak lain substansi dari dasar argumentasi
Karyawan masalah yang dihadapi
PGA tidak
memiliki
keberanian
6) Karyawan PGA dapat 7) Sosialisasi
3) Memberikan permasalahan
memahami
motivasi/dorongan pada acara formal
permasalahan yang
kepada karyawan
terjadi dengan dasar
secara intesif
berpikir TOC

Karyawan 4) Sosialisasikan 5) Diskusikan


PGA tidak untuk meeting dalam agenda
paham berikutnya bertahap
substansi
TOC Waktu acara
1) Mengajarkan TOC 2) Melakukan formal tidak
Thinking Process pendekatan cukup untuk
kepada karyawan intensif kepada sosialisasi
PGA karyawan PGA

Gambar Lampiran G PRT untuk Negosiasi Kebijakan Skala Prioritas

Kokoh Ronald & Lusia Vreyda 22


WM LXI – PPM School of Management
PENINGKATAN KINERJA PENGADAAN BARANG PT. API METRA PALMA DENGAN
METODE THEORY OF CONSTRAINT THINKING PROCES

INJECTION
16) TOP Early Warning
System

10) Koordinasi dan 15) Laporan hasil rekap


sosialisasi berjalan baik data tagihan periodik
mingguan

14) Memberikan tembusan


9) Membuat acara menarik
4) Partisipan antusias Jumlah ke atasan terkait hingga
dengan pemberian
dengan gagasan yang partisipan GM site
cinderamata yang diterima
disampaikan sedikit
PGA dari para supplier Hasil rekap
diabaikan oleh
13) Memberikan tembusan karyawan AP/
3) Menjelaskan potensi kerugian kepada head terkait Finance
perusahaan akibat supplier 8) Pembahasan
stop supply karena metode kerja Hasil rekap
pembayaran sering terlambat Banyak diabaikan oleh
partisipan site
tidak tertarik
12) Rekap data invoice
7) Penetapan penanggung
seminggu sebelum
2) Rapat koordinasi jawab tugas
tanggal jatuh tempo
penyampaian gagasan

11) Keterlibatan Head of


5) Memasukkan dalam job 6) Memasukkan dalam
1) Memberikan undangan PGA untuk
description karyawan penilaian KPI
tertulis yang mengingatkan staffnya
ditandatangani head Tidak ada Karyawan
terkait yang bersedia lupa
Tidak ada mendapat melakukan
yang datang tugas baru rekap data
rapat

Gambar Lampiran I. PRT untuk TOP Early Warning System

Kokoh Ronald & Lusia Vreyda 23


WM LXI – PPM School of Management
PENINGKATAN KINERJA PENGADAAN BARANG PT. API METRA PALMA DENGAN
METODE THEORY OF CONSTRAINT THINKING PROCES

INJECTION
14) Perbaikan document control

9) Melaksanakan
lembar kendali SPB
secara penuh Karyawan
13) Mendayagunakan
Waktu dan lalai mengisi
Record Center
tanggal tidak lembar Resistensi
secara penuh
akurat kendali perubahan
pola kerja
7) Melakukan 6) Memberikan teguran
8) Verifikasi harian Karyawan 12) Melakukan
ujicoba lembar kepada karyawan
oleh Head tidak pendekatan
kendali yang bersangkutan
mematuhi tata persuasif kepada
tertib karyawan
11) Melakukan
Kebingungan 10) Memberikan
pengawasan
dalam membuat teguran
lembar kendali secara intensif

1) Head mengarahkan
secara langsung 2) Melakukan
format lembar ujicoba hasil Khawatir
kendali rencana penataan
dokumen justru
memperlambat
5) Melakukan kerja
perencanaan 4) Mengatur peletakan
layout dokumen dengan
memperhatikan faktor
kecepatan dan
2) Memeriksa ketepatan
3) Memasukkan pengambilan dokumen
anggaran yang
dalam budget
tersedia
Tidak ada
anggaran

Gambar Lampiran J. PRT untuk Perbaikan Document Control Departemen PGA

Kokoh Ronald & Lusia Vreyda 24


WM LXI – PPM School of Management

You might also like