Professional Documents
Culture Documents
Sap Nutrisi Hiv Aids
Sap Nutrisi Hiv Aids
DISUSUN OLEH :
1. Anggun Dhevira Hanum S (2010014)
2. Dhinar Ayu Wardana (2010034)
3. Faradilla Salsa Nabila (2010046)
4. Khoirunnisa Umi R (2010056)
5. Refi Arditha Sari (2010090)
6. Salsa Desi Fitriani S (2010098)
Dosen Pengampu :
Merina Widyastuti, M.Kep
PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES HANG TUAH SURABAYA
TA . 2022/2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
NUTRISI PADA HIV AIDS
A. TUJUAN UMUM
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit , pasien dan keluarga dapat mengerti dan
memahami pemenuhan nutrisi pada kondisi HIV AIDS
B. TUJUAN KHUSUS
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit , pasien dan keluarga dapat :
- Menyebutkan kembali arti dari pola menu seimbang
- Menjelaskan kembali tujuan diit TKTP dengan baik dan benar
- Menyebutkan pembagian makanan tambahan sesuai diit TKTP
- Menyebutkan makanan yang harus diberikan dan dihindarkan
C. MATERI PENYULUHAN
- Pengertian HIV
- Masalah nutrisi pasien HIV AIDS
- Diit untuk pasien HIV
- Keamanan makanan dan minuman pasien HIV
- Cek mandiri kebutuhan nutrisi pasien
- Syarat diet pasien HIV AIDS
- Bahan makanan Indonesia yang dianjurkan dikonsumsi ODHA
- Riset
D. SETTING TEMPAT
Keterangan :
3 3 1. Pintu masuk dan keluar
2. Pemateri / penyuluh
3. Tempat tidur pasien
1
2 3 3
1
E. METODE PENDIDIKAN KESEHATAN
- Ceramah
- Tanya jawab
- Pre test
- Post test
G. KEGIATAN PENYULUHAN
Menyimpulkan materi
penyukuhan yang telah Mendengarkan.
disampaikan kepada
sasaran.
Mendengarkan penyuluh
Menutup acara dan
menutup acara dan
mengucapkan salam sertra
menjawab salam.
terima kasih kepada sasaran.
H. EVALUASI
a. Sebutkan pengertian menu seimbang dengan baik dan benar.
b. Sebutkan arti dari pola menu seimbang.
c. Jelaskan tujuan diit TKTP dengan baik dan benar.
d. Sebutkan pembagian makanan tambahan sesuai diit TKTP.
e. Sebutkan makanan yang harus diberikan dan dihindarkan.
MATERI PENYULUHAN
DIIT TINGGI KALORI TINGGI PROTEIN (TKTP) PADA PASIEN HIV AIDS
1. Pengertian HIV
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus pada manusia yang menyerang sistem
kekebalan tubuh manusia yang dalam jangka waktu yang relatif lama dapat menyebabkan
AIDS, sedangkan AIDS sendiri adalah suatu sindroma penyakit yang muncul selama
kompleks dalam waktu relatif lama karena penurunan sistem kekebalan tubuh yang
disebabkan oleh infeksi HIV.
Tujuan diet :
1. Meningkatkan status gizi dan daya tahan tubuh.
2. Memberi asupan gizi makro dan mikro sesuai dengan kebutuhan.
3. Mencapai dan mempertahankan berat badan normal.
4. Mencegah penurunan berat badan yang berlebihan.
5. Mengatasi gejala diare, mual dan muntah.
6. Menjaga interaksi obat dan makanan agar penyerapan obat lebih optimal.
6. Syarat diet
Syarat diet pada orang dengan HIV :
1. Kebutuhan zat gizi dihitung sesuai dengan kebutuhan individu.
2. Mengkonsumsi protein yang berkualitas dari sumber hewani dan nabati seperti daging,
telur, ayam, ikan, kacang – kacangan dan produk olahannya.
3. Banyak makanan sayuran dan buah – buahan secara teratur, terutama sayuran dan buah –
buahan berwarna yang kaya vitamin A (beta-karoten), zat besi.
4. Minum susu setiap hari.
5. Menghindari makanan yang diawetkan dan makanan yang beragi (tape dan brem).
6. Makanan bersih bebas dari pestisida dan zat – zat kimia.
7. Bila ODHA mendapatkan obat antiretroviral, pemberian makanan disesuaikan dengan
jadwal minum obat dimana ada obat yang diberikan saat lambung kosong, pada saat
lambung harus penuh, atau diberikan bersama – sama dengan makanan.
8. Menghindari makanan yang merangsang alat penciuman (untuk mencegah mual).
9. Menghindari rokok, kafein dan alkohol.
Syarat diet pada pasien AIDS :
1. Kebutuhan zat gizi ditambah 10 – 25% dari kebutuhan minimum dianjurkan.
2. Diberikan dalam porsi kecil tetapi sering.
3. Disesuaikan dengan syarat diet dengan penyakit infeksi yang menyertainya.
4. Mengkonsumsi protein yang berkualitas tinggi dan mudah dicerna.
5. Sayuran dan buah – buahan dalam bentuk jus.
6. Minum susu setiap hari, susu yang rendah lemak dan sudah dipasteurisasi, jika tidak
dapat menerima susu sapi, dapat diganti dengan susu kedelai.
7. Menghindari makanan yang diawetkan dan makanan yang beragi (tape dan brem).
8. Makanan bersih bebas dari pestisida dan zat – zat kimia.
9. Bila ODHA mendapatkan obat antiretroviral, pemberian makanan disesuaikan dengan
jadwal minum obat dimana ada obat yang diberikan saat lambung kosong, pada saat
lambung harus penuh, atau diberikan bersama – sama dengan makanan.
10. Menghindari makanan yang merangsang alat penciuman (untuk mencegah mual).
11. Rendah serat, makanan lunak / cair, jika ada gangguan saluran pencernaan.
12. Rendah laktosa dan rendah lemak jika ada diare.
13. Menghindari rokok, kafein dan alkohol.
14. Sesuaikan syarat diet dengan infeksi penyakit yang menyertai (TB, diare, sarkoma, oral
kandidiasis).
15. Jika oral tidak bisa, berikan dalam bentuk enteral dan parenteral secara aman NGT atau
IV.
8. Riset
Berdasarkan United Nations Programme on HIV/AIDS (UNAIDS) Global Statistics Pada
tahun 2018 terdapat 1,8 juta orang menjadi terinfeksi HIV baru. Frekuensi kebiasaan makan
pada ODHA untuk makanan pokok yaitu yaitu paling sering >1x/hari berupa Nasi
sebanyak 70%, konsumsi mie 40% , Jagung 30%; berbahan lauk pauk paling sering
(>1x/hr) adalah Ikan (80%), telur(50%), dan Tempe (40%). Berbahan sayuran berupa
Sayur bayam, Sawi dan Kacang Panjang sebanyak 4 orang (40%), dan frekuensi makan
buah-buahan paling. sering 4-6x/hr yaitu buah semangka dan jeruk sebanyak 5 orang
(50%), dan 1-3x minggu konsumsi Apel sebanyak 4 orang (40%). Orang dengan
HIV/AIDS sebaiknya selalu menjaga kesehatan dan asupan gizi yang baik untuk
meningkatkan kualitas hidupnya di masyarakatpalingsering 4-6x/hr yaitu buah semangka
dan jeruk sebanyak 5 orang (50%), dan 1-3x minggu konsumsi Apel sebanyak 4
orang (40%). Orang dengan HIV/AIDS sebaiknya selalu menjaga kesehatan dan
asupan gizi yang baik untuk menin