You are on page 1of 7

PERUBAHAN KUALITAS

HIDUP DAN NILAI CD4+


PASIEN HIV/AIDS DENGAN
PEMBERIAN RAMUAN JAMU
IMUNOSTIMULAN DI
SRAGEN
MATA KULIAH
KEPERAWATAN HIV/AIDS

JUDUL JURNAL
1. AFAN FADLI (2010002)
2. CHOIRUN NISAK (2010024)
3. MARSHANDA PRAVITASARI (2010062)
4. PUTRI DIAN RARAS SUBEKTI (2010082)
5. PUTRI RIZA NUR UMAMI (2010084)
6. TARIZA IFALDA NOIVATIARA (2010104)

NAMA KELOMPOK
Pasien HIV/AIDS memerlukan pengobatan ARV untuk menekan virus yang ada
di dalam tubuh, namun pemberian obat ARV terdapat efek samping yang
merugikan seperti mual, anoreksia, insomnia serta adanya gangguan
penglihatan dan pengecapan . Oleh karena itu, perlu bantuan terapi
komplementer seperti pemberian ramuan jamu imunostimulan yang dapat
meningkatkan daya tahan tubuh pasien HIV/AIDS, untuk mengurangi efek
samping dari penggunanaan obat ARV dan kualitas hidup ODHA pun bisa
meningkat.
Ramuan jamu yang digunakan untuk meningkatkan daya tahan tubuh yaitu
temulawak, temu mangga, dan herba meniran. karena di dalam temulawak
mengandung kurkumin yang dapat meningkatkan sel imun. Rebusan temulawak
dapat menghambat radikal bebas yang berpengaruh dalam sistem kekebalan
tubuh, dan Temu mangga di jadikan ramuan jamu karena terdapat zat anti jamur
yang bermanfaat bagi penderita HIV/AIDS karena menurunnya sistem
kekebalan daya tahan tubuh, dan Rebusan herba meniran untuk penderita
HIV/AIDS bersifat membantu dalam menanggulangi suatu infeksi terutama
untuk meningkatkan kadar sel T-Helper dalam tubuh pasien HIV/AIDS.
Menurut hasil penelitian jurnal farmasi klinik Indonesia bahan baku
pada penelitian yang dipakai. Diambil dari magelang dan kebun balai
besar litbang tanaman obat dan obat tradisional, (B2P2TOOT)
Tawangmangu kemudian dilakukan determinasi dan standariksi di lab
B2P2TOOT satu kemasan ini mengandung sebanyak 14 gram rimpang
temulawak, 14 gram temu mangga, dan 14 gram herba meniran, yang
direbus dengan 600 ml air dan diminum 2 kali sehari. Penelitian ini
dilakukan selama 28 hari, setelah di intervensi selama 28 hari terdapat
peningkatan pada CD4 sebanyak 28 subjek ramuan jamu dan 8 subjek
kelompok plasebo
Hasil riset menunjukkan bahwa efek buah pare dapat sebagai
penurun kadar gula darah. Riset yang dilakukan sudah matang dapat
dibuat sebuah obat pencegah HIV/AIDS, yang diolah dalam bentuk
minuman ekstrak biji pare yang dicampur dengan sari kacang kedelai. .
Khasiat buah pare sebagai anti virus HIV terletak pada kandungan protein
momorcharin alfa dan beta. Zat ini diketahui mampu menekan laju
perkembangan virus HIV dalam tubuh manusia.
Terima
kasih!

You might also like