You are on page 1of 9

238 JURNAL TEKNIK MESIN, TAHUN 21, NO.

2, OKTOBER 2013

KONTRIBUSI KOMPETENSI TEKNIK PENGUKURAN DAN MEMBACA


GAMBAR KERJA PADA HASIL BELAJAR PRAKTIKUM PEMESINAN
SISWA SMKN 1 TRENGGALEK

Oleh:
Wahyu Dwi Lestari1), Maftuchin Romlie2)
1
Mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang
2
Dosen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang
Email: wahyu_dwilestari@ymail.com; maftuchinromlie@yahoo.co.id

Abstract. This study aims to determine the contribution of competency measurement techniques
and read working drawings on learning outcomes practicum class XI machining machining
techniques at SMK 1 Psychology. The population in this study were 65 students and the samples
taken are a number of populations. The instrument used to collect data in the form of tests , and
documentation . The data have been collected subsequently processed to test the validity of the test
, reliability , description of research results , and the correlation between variables . After testing
instrument , the test has a very high reliability , that is equal to 0.898 and 0.826 . The results of the
analysis of the data suggests that 15.38 % of students competence in measurement techniques are
not yet competent in the criteria , 40 % of working drawings are reading competence on criteria
not competent , then the results of the machining lab study 13.85% were not competent in the
criteria . Hypothesis testing performed demonstrated learning outcomes machining lab has a
dependence on competency measurement techniques by 16.1 % , while the reading competence of
working drawings of 19.3 % and the effective contribution of the two independent variables is
equal to 27.2 %

Keywords: measurement techniques, reading working drawings, machining lab learning outcomes

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi kompetensi teknik pengukuran dan
membaca gambar kerja terhadap hasil belajar praktikum pemesinan kelas XI teknik pemesinan di
SMKN 1 Trenggalek. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 65 siswa dan sampel yang diambil
adalah sejumlah populasi. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa tes, dan
dokumentasi. Data yang sudah terkumpul selanjutnya diolah untuk menguji validitas tes,
reliabilitas, deskripsi hasil penelitian, dan korelasi antar variabel. Setelah dilakukan pengujian
instrumen, tes memiliki reliabilitas sangat tinggi, yaitu sebesar 0,898 dan 0,826. Hasil analisis data
menyatakan bahwa 15,38% kompetensi siswa dalam teknik pengukuran berada pada kriteria
belum kompeten, 40% kompetensi membaca gambar kerja berada pada kriteria belum kompeten,
selanjutnya hasil belajar praktikum pemesinan sebesar 13,85% berada pada kriteria belum
kompeten. Pengujian hipotesis yang dilakukan menunjukkan hasil belajar praktikum pemesinan
memiliki ketergantungan terhadap kompetensi teknik pengukuran sebesar 16,1%, sedangkan
kompetensi membaca gambar kerja sebesar 19,3% dan sumbangan efektif kedua variabel bebas
tersebut adalah sebesar 27,2%.

Kata kunci: teknik pengukuran, membaca gambar kerja, hasil belajar praktikum pemesinan

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu SMK yang memiliki
merupakan suatu lembaga pendidikan program keahlian Teknik Mesin. Program
formal yang lulusannya dipersiapkan untuk lain yang dimiliki SMKN 1 Trenggalek
memasuki dunia kerja. SMKN 1 Trenggalek yaitu, Program Keahlian Sepeda Motor,
Wahyu Dwi Lestari & Maftuchin Romlie, Hubungan antara Life Skill..... 239

Program Keahlian Teknik Elektro, Program alasan dalam pemilihan SMKN 1


Keahlian Teknik Kendaraan Ringan, dan Trenggalek sebagai tempat dilaksanakannya
Program Keahlian Pertanian. Program penelitian. Selain sarana dan prasarana juga
keahlian Teknik Pemesinan merupakan dilakukan observasi awal tentang hasil
program keahlian yang mempersiapkan belajar teknik pengukuran, gambar teknik,
lulusannya untuk mampu mengoperasikan dan praktikum pemesinan untuk digunakan
mesin-mesin produksi. Untuk menghasilkan sebagai gambaran awal tentang hasil belajar
benda kerja yang sesuai gambar dan dimensi siswa SMKN 1 Trenggalek pada mata
yang ditentukan, maka dalam pengoperasian pelajaran teknik pengukuran, gambar teknik,
mesin siswa tidak hanya dituntut untuk dan praktikum pemesinan.
mampu menguasai alat ukur dan membaca Berdasarkan hasil penelitian awal,
gambar kerja saja, tetapi siswa juga dituntut SMKN 1 Trenggalek dalam hal sarana dan
untuk dapat membaca skala ukur yang prasarana praktikum pemesinan sudah
terdapat dalam Machine Tool. Beberapa cukup memadahi, namun masih belum
pekerjaan ini akan berjalan dengan baik jika memiliki ruang khusus untuk gambar dan
terdapat faktor pendukung. Faktor pendu- pengukuran, sehingga pelajaran gambar dan
kung itu adalah (1) kompetensi teknik pengukuran dilakukan di ruang kelas.
pengukuran dan (2) kompetensi membaca Fasilitas meja gambar yang khusus
gambar kerja. digunakan untuk pelajaran gambar juga
Hal ini dapat dipahami bahwa pada belum terdapat di SMKN 1 Trenggalek.
mata pelajaran teknik pemesinan tanpa Selain itu, alat ukur yang tersedia juga
menguasai teknik pengukuran dan gambar hanya beberapa untuk jangka sorong,
teknik, siswa akan kesulitan dalam mikrometer, dan dial indikator. Ketersediaan
melakukan praktikum pemesinan. Karena sarana dan prasarana tersebut, menjadi
dalam praktikum pemesinan siswa dituntut alasan dalam pemilihan SMKN 1 Treng-
untuk mampu membaca gambar kerja dan galek sebagai tempat dilaksanakannya
melakukan pengukuran agar hasil dari penelitian. Selain sarana dan prasarana juga
praktikum tersebut akurat dan sesuai dengan dilakukan observasi awal tentang hasil
jobsheet yang diberikan. Berdasarkan hasil belajar teknik pengukuran, gambar teknik,
penelitian awal, SMKN 1 Trenggalek dalam dan praktikum pemesinan untuk digunakan
hal sarana dan prasarana praktikum sebagai gambaran awal tentang hasil belajar
pemesinan sudah cukup memadahi, namun siswa SMKN 1 Trenggalek pada mata
masih belum memiliki ruang khusus untuk pelajaran teknik pengukuran, gambar teknik,
gambar dan pengukuran, sehingga pelajaran dan praktikum pemesinan.
gambar dan pengukuran dilakukan di ruang Berdasarkan penelusuran data terhadap hasil
kelas. Fasilitas meja gambar yang khusus belajar teknik pengukuran, gambar teknik,
digunakan untuk pelajaran gambar juga dan praktikum pemesinan masih terdapat
belum terdapat di SMKN 1 Trenggalek. beberapa siswa yang hasil belajarnya dalam
Selain itu, alat ukur yang tersedia juga teknik pengukuran, gambar teknik, dan
hanya beberapa untuk jangka sorong, praktikum pemesinan belum sesuai dengan
mikrometer, dan dial indikator. Ketersediaan yang diharapkan. Selain itu ada juga siswa
sarana dan prasarana tersebut, menjadi yang kompetensinya dalam teknik pengu-
240 JURNAL TEKNIK MESIN, TAHUN 21, NO. 2, OKTOBER 2013

kuran dan membaca gambar kerja baik pembeda didapatkan, untuk teknik pengu-
namun dalam praktikum pemesinannya kuran 18 butir soal tergolong baik, dan 2
masih kurang dan sebaliknya. Sebagai butir soal baik sekali. Daya pembeda
gambaran, berikut data hasil belajar siswa membaca gambar kerja, 19 butir soal
pada kompetensi teknik pengukuran, tergolong baik, dan 1 butir soal tergolong
gambar teknik, dan praktikum pemesinan baik sekali.
siswa SMK Negeri 1 Trenggalek tahun Pengumpulan data dilakukan dengan
ajaran 2010/2011 sebanyak dua kelas yaitu menggunakan teknik observasi, studi
TPM 1 berjumlah 35 siswa dan TPM 2 literatur, dan data primer. Analisis data yang
berjumlah 35 siswa. dilakukan analisis statistik deskriptif dan
teknik statistik inferensial. Teknik analisis
statistik deskriptif, data yang terkumpul
METODE PENELITIAN dikelompokkan berdasarkan skor total dan
Penelitian ini menggunakan metode selanjutnya dibuat menjadi persentase.
deskriptif korelasional yaitu metode yang Teknik statistik inferensial yang dilakukan
menggambarkan tentang hubungan antara yaitu uji asumsi klasik yang berupa uji
dua variabel atau lebih dengan normalitas, uji multikolinearitas, dan uji
mendeskripsikan data-data yang ada. liniearitas. Kemudian uji regresi sederhana,
Populasi yang digunakan adalah seluruh dan uji linier berganda. Uji regresi
siswa kelas XI SMKN 1 Trenggalek yang sederhana untuk mengetahui kontribusi
telah melalui mata pelajaran teknik valiabel bebas terhadap variabel terikat
pengukuran, gambar teknik, dan praktikum secara parsial dan uji linier berganda untuk
pemesinan. Sampel penelitiannya menggu- mengetahui pengaruh variabel bebas secara
nakan total sampling (sampel populasi) bersama-sama (simultas) terhadap variabel
sejumlah 65 siswa yang diambil dari kelas terikatnya. Seluruh uji statistik inferensial
XI TPM 1 dan XI TPM 2. Instrumen yang menggunakan program SPSS 16 for
digunakan untuk mengambil data penelitian windows.
yaitu instrumen tes dan dokumentasi,
dengan pengujian instrumen menggunakan
uji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran HASIL DAN PEMBAHASAN
soal, dan daya pembeda. Hasil pengujian Kompetensi Teknik Pengukuran
instrumen didapatkan dari 20 butir soal Kompetensi siswa dalam mata
berupa multiple choice untuk masing- pelajaran teknik pengukuran kelas XI TPM
masing kompetensi yaitu teknik pengukuran SMKN 1 Trenggalek mayoritas atau sebesar
dan membaca gambar kerja, bahwa semua 84,62% berada pada kualifikasi kompeten.
butir valid dan kualifikasi soal baik. Nilai Sebanyak 10 siswa masih berada di bawah
reliabilitas yang dihasilkan tinggi, dan untuk kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu di
tingkat kesukaran soal teknik pengukuran bawah nilai angka 7,00, sehingga
dan membaca gambar kerja diperoleh 5 butir dinyatakan belum kompeten dalam mata
soal berada pada kategori sukar, 7 butir soal pelajaran teknik pengukuran. Kompetensi
berada pada kategori sedang, dan 8 butir teknik pengukuran berkontribusi signifikan
soal berada pada kategori mudah. Daya terhadap hasil belajar praktikum pemesinan
Wahyu Dwi Lestari & Maftuchin Romlie, Hubungan antara Life Skill..... 241

sebesar 16,1%, sehingga dapat dikatakan kemudian mengalikan dengan skala kete-
bahwa hasil belajar praktikum pemesinan litian, sehingga dengan hal ini siswa harus
memiliki tingkat ketergantungan oleh teknik lebih memfokuskan pada perhitungan secara
pengukuran sebesar 16,1%. Jika kompetensi matematis.
teknik pengukuran baik, maka hasil belajar Begitu juga dengan kemampuan da-
praktikum pemesinan juga baik. lam membaca skala mikrometer. Kesalahan
Ketergantungan praktikum pemesin- yang sama juga ditemukan dalam membaca
an oleh kompetensi teknik pengukuran ini skala mikrometer yaitu kesalahan dalam
karena dalam melakukan praktikum menghitung secara matematis. Kesalahan
pemesinan atau memproduksi benda kerja yang banyak terjadi dalam mikrometer
dengan menggunakan mesin, maka seorang adalah kesalahan dalam membaca skala
operator dituntut untuk mendapatkan hasil mikrometer dengan ketelitian 0,0001 inchi.
ukuran yang tepat sesuai dengan ukuran Selain itu, siswa kurang teliti dalam melihat
yang tercantum dalam gambar kerja. Jika skala putar yang berimpit dengan skala
hasil praktikum pemesinan tersebut tidak nonius, sehingga perhitungan yang dila-
menghasilkan ukuran yang sama sesuai kukan juga salah. Berkaitan dengan dial
dengan gambar kerja atau melewati batas indikator, tidak ditemukan adanya kesulitan
toleransi, maka dapat dikatakan praktikum dalam menjawab soal. Hal ini dikarenakan
pemesinan yang dilakukan oleh siswa siswa sudah mampu menerapkan teori dial
tersebut kurang berhasil. Namun dalam indikator.
melakukan praktikum pemesinan, teknik Kompetensi Membaca Gambar Kerja
pengukuran yang digunakan tidak hanya Kemampuan siswa membaca gambar
kompetensi dalam menggunakan alat ukur kerja kelas XI Teknik Pemesinan (TPM)
seperti jangka sorong, mikrometer, dial SMKN 1 Trenggalek, siswa yang dapat
indicator, dan sebagainya, namun juga dinyatakan kompeten dalam hal membaca
teknik pengukuran pada alat ukur yang gambar kerja yaitu sebanyak 39 siswa
sudah terdapat pada mesin. (60,00%). Sejumlah 26 siswa (40,00%)
Kompetensi siswa dalam teknik masih dinyatakan belum kompeten karena
pengukuran terutama dalam membaca skala, memiliki nilai di bawah 7,00. Soal yang
berdasarkan penelitian ditemukan siswa cenderung tidak dapat dikerjakan dengan
kurang mampu dalam menghitung secara baik adalah indikator pembacaan pandangan
matematis. Hal tersebut didasarkan atas benda kerja, pembacaan simbol, dan
jawaban yang salah pada soal jangka sorong pembacaan lambang. Indikator-indikator
dengan ketelitian 1/128 inchi dan soal teori yang sulit untuk dikerjakan oleh siswa
tentang kesalahan penggunaan alat ukur. tersebut dapat dipengaruhi oleh tingkat
Kesalahan pada pembacaan skala itu adalah pemahaman siswa tingkat perhatian siswa
hasil yang diperoleh setelah menghitungnya. pada materi yang telah diajarkan, sehingga
Dalam menghitung, angka-angka yang diharapkan siswa untuk meningkatkan
dimasukkan dan cara menghitungnya secara belajar pada mata pelajaran gambar teknik.
matematis harus benar. Perhitungan mate- Baik tidaknya prestasi peserta didik pada
matis caranya adalah dengan menjumlahkan mata pelajaran gambar teknik ini bergantung
ukuran pada skala utama dan skala nonius kepada bagaimana proses belajar yang
242 JURNAL TEKNIK MESIN, TAHUN 21, NO. 2, OKTOBER 2013

dialami oleh peserta didik sebagai anak kerja. Sesuai dengan hasil penelitian,
didik. Namun, faktor yang mempengaruhi kompetensi siswa dalam membaca gambar
keberhasilan belajar terletak pada siswa itu kerja memberikan kontribusi hasil belajar
sendiri. praktikum pemesinan sebesar 19,3%. Hal
Kompetensi membaca gambar kerja tersebut diperoleh dari hasil analisis regresi
berkontribusi signifikan terhadap hasil bela- sederhana yang mengukur kontribusi
jar praktikum pemesinan dengan persentase variabel teknik pengukuran terhadap hasil
kontribusi sebesar 19,3%. Artinya hasil belajar praktikum pemesinan, sehingga
belajar praktikum pemesinan memiliki nilai kompetensi membaca gambar kerja mem-
ketergantungan oleh kompetensi membaca berikan kontribusi lebih besar dibandingkan
gambar kerja sebesar 19,3%. Dengan dengan variabel kompetensi teknik pengu-
demikian, dapat dipahami bahwa kompe- kuran.
tensi membaca gambar kerja cukup berpe- Kompetensi teknik pengukuran siswa
ngaruh terhadap keberhasilan praktikum memberikan kontribusi sebesar 16,1%.
pemesinan. Hal ini karena dalam melakukan Kontribusi ini juga diperoleh dari hasil
praktikum pemesinan, peserta didik analisis regresi sederhana. Kedua temuan ini
diberikan job sheet. Adapun job sheet merupakan bagian kecil dari faktor yang
tersebut berupa gambar kerja yang berisi mempengaruhinya, berarti masih ada faktor
tentang gambar pandangan, simbol, lam- lain yang mempengaruhi hasil belajar
bang, toleransi, dimensi, dan sebagainya praktikum pemesinan. Berdasarkan pema-
yang memberikan informasi terkait dengan paran di atas dapat disimpulkan bahwa hasil
benda kerja yang akan dibuat. Dalam hal ini, belajar praktikum pemesinan dipengaruhi
jika peserta didik tidak memahami teori oleh faktor kompetensi teknik pengukuran,
tentang gambar teknik, maka peserta didik faktor kompetensi membaca gambar kerja,
akan sangat kesulitan dalam melakukan dan faktor lain yang tidak dijelaskan dalam
praktikum pemesinan, sehingga hasil belajar penelitian ini.
praktikum pemesinan pun juga tidak akan Kontribusi Kompetensi Teknik
maksimal. Pengukuran dan Membaca Gambar
Hasil Belajar Praktikum Pemesinan Kerja terhadap Hasil Belajar Praktikum
Hasil belajar praktikum pemesinan Pemesinan
kelas XI Teknik Pemesinan SMKN 1 Terdapat beberapa kriteria keber-
Trenggalek mayoritas atau dapat dikatakan hasilan dalam melakukan praktikum peme-
56 siswa berada pada kualifikasi kompeten sinan, diantaranya yaitu hasil peker-jaan
(86,15%). Namun masih ada 9 siswa yang pada praktikum pemesinan sesuai dengan
dinyatakan belum kompeten (13,85%). sini bentuk dan dimensi yang ditentukan,
terlihat bahwa masih terdapat siswa yang pekerjaan mampu diselesaikan dengan
tidak memenuhi KKM yaitu sebanyak 9 prosedur yang benar sesuai dengan gambar
siswa. Ditemukannya siswa yang mem- kerja, serta pekerjaan mampu diselesaikan
peroleh nilai di bawah standar maka ada dengan keselamatan kerja yang tinggi. Dari
beberapa faktor yang mempengaruhinya. kriteria tersebut, dapat diketahui bahwa
Faktor tersebut dapat berupa kompetensi untuk mencapai hasil pekerjaan (produk
teknik pengukuran dan membaca gambar benda kerja) yang sesuai dengan dimensi
Wahyu Dwi Lestari & Maftuchin Romlie, Hubungan antara Life Skill..... 243

dan gambar kerja, maka siswa dituntut berada pada kriteria kompeten. Fakta ini
untuk menguasai kompetensi teknik menunjukkan bahwa terdapat faktor lain
pengukuran dan kompetensi membaca yang mendukung siswa untuk memperoleh
gambar kerja. Terdapat pengaruh yang hasil belajar praktikum pemesinan. Faktor
positif dan signifikan antara kompetensi tersebut adalah kompetensi teknik pengu-
teknik pengukuran dan membaca gambar kuran.
kerja pada hasil belajar praktikum peme- Teknik pengukuran merupakan mata
sinan. Kompetensi teknik pengukuran dan pelajaran yang termasuk pendidikan ke-
membaca gambar kerja secara simultan terampilan yang di dalamnya mengan-dung
memiliki pengaruh yang lebih besar jika bahan kajian tentang teori dan praktik dalam
dibandingkan dengan pengaruh secara penggunaan alat ukur dan membaca skala
parsial. Semakin baik kompetensi siswa pada alat ukur. Pada mata pelajaran ini
dalam teknik pengukuran dan membaca peserta didik tidak hanya dituntut untuk
gambar kerja maka semakin baik pula hasil dapat membaca skala pada masing-masing
belajar praktikum pemesinan. alat ukur hingga ketelitian yang paling kecil,
Kompetensi siswa dalam teknik namun juga dituntut untuk mampu meng-
pengukuran dan membaca gambar kerja gunakan sesuai dengan fungsinya. Pelak-
pada hasil belajar praktikum pemesinan sanaan pembelajaran mata pelajaran teknik
dapat dijadikan acuan dalam peningkatan pengukuran lebih menekankan pada aspek
hasil belajar praktikum pemesinan. Dalam kognitif dan psikomotorik, yaitu dalam
hal ini dapat dikatakan bahwa untuk penguasaan teori teknik pengukuran, pema-
meningkatkan kualitas praktikum pemesinan haman dalam menggunakan alat ukur,
siswa dapat melakukan peningkatan kualitas kemampuan membaca skala ukur, dan
kompetensi teknik pengukuran dan mem- mengaplikasikannya ke mesin dan benda
baca gambar kerja. Walaupun kedua faktor kerja. Sehingga peserta didik tidak hanya
tersebut mampu memberikan kontribusi tepat dalam membaca skala ukur, namun
positif terhadap hasil belajar praktikum juga terampil dalam menggunakannya.
pemesinan, namun pada kenyataannya tidak Kompetensi teknik pengukuran dapat
hanya dua faktor ini yang menentukan hasil ditunjukkan dengan perolehan hasil ukuran
belajar siswa. Artinya jika siswa tidak yang benar. Ukuran tersebut tidak dapat
memiliki keinginan untuk mempelajari ditebak dengan pendapat pikiran. Akan
praktikum pemesinan dengan baik, maka tetapi harus dihitung dengan seksama
kompetensi siswa dalam teknik pengukuran berdasarkan cara perhitungan yang benar.
dan membaca gambar kerja tidak akan Operator dalam proses pemesinan,
mampu membantu hasil belajar yang baik. yang akan membuat produk harus dapat
Kompetensi siswa dalam membaca membaca gambar kerja. Untuk dapat mem-
gambar kerja berdasarkan hasil penelitian baca gambar kerja dengan sejumlah
ditemukan mayoritas berada pada kriteria informasinya, seorang operator harus me-
belum kompeten. Namun demikian, hal ini nguasai kompetensi Gambar Teknik. Oleh
tidak serta merta diikuti hasil belajar karena itu, gambar teknik merupakan alat
praktikum pemesinan yang kurang. Akan komunikasi utama bagi seorang yang
tetapi hasil belajar praktikum pemesinan bekerja di bidang teknik khusus teknik
244 JURNAL TEKNIK MESIN, TAHUN 21, NO. 2, OKTOBER 2013

mesin. Seorang operator pemesinan juga PENUTUP


harus mampu menterjemahkan gambar kerja Kesimpulan
ke dalam bentuk gerakan motorik sehingga Bertolak dari temuan penelitian dan
menghasilkan produk yang diinginkan pembahasan, hasil penelitian dapat
desainer. Hal ini diperoleh dari gambar disimpulkan sebagai berikut. Kompetensi
kerja, dengan demikian kompetensi mem- teknik pengukuran berkontribusi signifikan
baca gambar kerja sangat dibutuhkan untuk pada hasil belajar praktikum pemesinan,
memperoleh hasil belajar praktikum peme- karena dalam melakukan praktikum
sinan yang baik. pemesinan atau memproduksi benda kerja
Berdasarkan penjelasan di atas, jelas dengan menggunakan mesin, maka seorang
bahwa kompetensi teknik pengukuran dan operator dituntut untuk mendapatkan hasil
membaca gambar kerja berpengaruh ukuran yang tepat sesuai dengan ukuran
terhadap hasil belajar praktikum pemesinan. yang tercantum dalam gambar kerja. Dalam
Hal ini dibuktikan juga dengan perhitungan hal ini siswa SMKN 1 Trenggalek berada
statistik di mana kompetensi teknik pengu- pada kualifikasi kompeten pada kompetensi
kuran dan membaca gambar kerja teknik pengukuran sebesar 84,62%.
berkontribusi terhadap hasil belajar prak- Kompetensi membaca gambar kerja
tikum pemesinan. Besarnya kontribusi berkontribusi signifikan pada hasil belajar
berdasarkan perhitungan statistik sebesar praktikum pemesinan, karena dalam
27,2 %. Hal ini berarti nilai penguasaan melakukan praktikum pemesinan, peserta
kompetensi teknik pengukuran dan didik diberikan job sheet. Adapun job sheet
membaca gambar kerja memiliki tingkat tersebut berupa gambar kerja yang berisi
ketergantungan 27,2 % terhadap hasil tentang gambar pandangan, simbol,
belajar praktikum pemesinan. Dengan lambang, toleransi, dimensi, dan sebagainya.
demikian, jika siswa memiliki kompetensi Dalam hal ini siswa SMKN 1 Trenggalek
teknik pengukuran dan membaca gambar sebesar 60 % berada pada kualifikasi
kerja yang baik, maka hasil belajar prak- kompeten. Dalam melakukan praktikum
tikum pemesinnya juga akan semakin baik. pemesinan, untuk memperoleh hasil belajar
Sementara sisanya 72,8 % oleh faktor lain praktikum pemesinan yang baik, maka
yang tidak disertakan dalam penelitian ini. dipengaruhi oleh dua faktor yaitu
Hal ini relevan dengan penelitian kompetensi teknik pengukuran dan
sebelumnya yang dilakukan oleh Jawawi membaca gambar kerja. Sebesar 86,15%
(2010) bahwa kemampuan siswa membaca siswa SMKN 1 Trenggalek berada pada
gambar kerja dan kemampuan siswa kualifikasi kompeten dalam hal praktikum
membaca alat ukur memberikan kontribusi pemesinan. Kompetensi teknik pengukuran
signifikan terhadap prestasi belajar pada dan membaca gambar kerja berkontribusi
mata diklat mempergunakan mesin bubut. signifikan pada hasil belajar praktikum
pemesinan, dan hal ini relevan dengan
penelitian sebelumnya.
Wahyu Dwi Lestari & Maftuchin Romlie, Hubungan antara Life Skill..... 245

Saran siswa lebih memahaminya serta


Berdasarkan simpulan di atas, maka menciptakan suasana belajar yang kondusif.
saran/rekomendasi yang diajukan Siswa hendaknya menambah pengetahuan
dirumuskan sebagai berikut. Guru mata teori tentang teknik pengukuran dan
pelajaran teknik pengukuran hendaknya membaca gambar kerja, sehingga ada upaya
memberikan teori teknik pengukuran untuk memperbaikinya. Sekolah hendaknya
terutama pada perhitungan secara memperhatikan kualitas pembelajaran
matematis, agar siswa tidak mengalami tentang teknik pengukuran, membaca
kesulitan lagi saat membaca skala ukur dan gambar kerja, dan praktikum pemesinan di
menghitung secara matematis. Guru mata sekolah sehingga dapat memperbaiki mutu
pelajaran gambar teknik hendaknya lulusannya. Penelitian ini dapat dijadikan
mengajarkan teori gambar kerja terutama rujukan bagi peneliti selanjutnya.
pada gambar pandangan kepada siswa agar

DAFTAR PUSTAKA Sagala.S. 2007. Konsep dan Makna


Arikunto. Suharsimi. 2003. Prosedur Pembelajaran untuk Membantu
Penelitian Suatu Pendekatan Prak- Memecahkan Problematika Belajar
tek. Jakarta: P.T Rineka Cipta dan Mengajar.Bandung: Alfabeta
Depdiknas. 2002. Kamus Besar Bahasa Sato, G. Takhesi & Hartanto, N Sugiarto.
Indonesia Edisi III. Jakarta: Balai 1999. Menggambar Mesin. Jakarta:
Pustaka PT. Pradnya Paramita
Jawawi, Moh. Ikhsan . 2010. Pengaruh Sevilla, Consuelo G, dkk. 1993. Pengantar
Kemampuan Siswa Membaca Metode Penelitian. Jakarta: Rineka
Gambar Kerja dan kemampuan Cipta
Siswa Membaca Alat Ukur terhadap Sirait, Bistok. 1989. Bahan Pengajaran
Prestasi Belajar pada Matadiklat untuk Mata Kuliah Evaluasi Hasil
Mempergunakan Mesin Bubut Kelas Belajar Siswa, Buku II. Jakarta:
XI Teknik Pemesinan Sekolah Depdikbud
Menengah Kejuruan (SMK)
Muhammadiyah 1 Kepanjen. Skripsi Sudjana, Nana. 1990. Penilaian Hasil
Tidak Diterbitkan. Malang: Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Universitas Negeri Malang PT Remaja Rosdakarya Offset
Makmun, A.S. 1998. Psikologi Sugiyono. 2011. Statistika untuk Penelitian.
Pendidikan.Bandung: Remaja Bandung: Alfabeta
Rosdakarya Surapranata, Sumarna. 2004. Analisis,
Munadi, Sudji,1988. Dasar-dasar Metrologi Validitas, Reliabilitas, dan
Industri. Jakarta: P2LPTK Interpretasi Hasil Tes. Bandung:
Rosda
Rochim, Taufik. 1982. Teknik Pengukuran
(Metrologi Industri). Semarang: PT. Susilana, Rudi dkk. 2006. Kurikulum &
Ciptasari Grafika Pembelajaran. Bandung: Tim
Pengembang MKDP Kurikulum dan
Pembelajaran
246 JURNAL TEKNIK MESIN, TAHUN 21, NO. 2, OKTOBER 2013

Syah, Muhibin. 1995. Perkembangan Pembelajaran Konvensional terhadap


Pendidikan. Bandung: Rosdakarya Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran
7X¶X 7XOXV Peran Disiplin pada Pengetahuan Dasar Teknik Mesin
Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: (PDTM) Kelas X Program Keahlian
Grasindo Teknik Pemesinan SMK Muhamma-
diyah I Kepanjen. Skripsi Tidak
Wiyono, Arif Hadi. 2011. Pengaruh Diterbitkan. Malang: Universitas
Penggunaan Metode Pembelajaran Negeri Malang
Learning Cycle dan Metode

You might also like