You are on page 1of 20

2022

PEDOMAN
INTERNAL
RAWAT INAP

UPT PUSKESMAS PAMOTAN


DINAS KESEHATAN
KABUPATEN MALANG
KATA PENGANTAR

Dengan ucapan Alhamdulillahi Robbil Alamin, kami panjatkan puji syukur


kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan petunjuk Nya, akhirnya
penyusunan revisi Pedoman Pelayanan Rawat Inap ini dapat terselesaikan dengan
baik.

Pedoman ini disusun sebagai acuan dan kelengkapan bagi penyelenggaraan


pelayanan rawat inap di Puskesmas Pamotan. Yang diharapkan dapat melengkapi
pedoman yang sudah ada sehingga dapat mendukung rangkaian kegiatan pelayanan
demi menunjang kelancaran pencapaian tujuan organisasi.

Pedoman Pelayanan dibuat sebagai acuan penatalaksanaan pelayanan di unit


pelayanan puskesmas. Penyempurnaan pedoman pelayanan ini akan dilakukan
secara berkala dan menyesuaikan dengan perkembangan ilmu .

Pamotan, 28 Januari 2022

Koordinator Rawat Inap

Sri Sukanti
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

B. TUJUAN PEDOMAN

C. DASAR HUKUM

D. RUANG LINGKUP

BAB II STANDART KETENAGAAN


A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA

B. DISTRIBUSI TENAGA

C. JAM KERJA

D. PENGATURAN SHIFT JAGA

BAB III STANDAR FASILITAS


A. DENAH RUANG

B. STANDART FASILITAS

BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN


BAB V LOGISTIK
BAB VI KESELAMATAN PASIEN
BAB VII KESELAMATAN KERJA
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU
BAB IX PENUTUP
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Upaya Kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang
optimal bagi masyarakat. Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan
dasar yang menyelenggarakan upaya kesehatan pemeliharaan, peningkatan
kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan penyakit dan pemulihan
kesehatan yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dan
berkesinambungan.
Pelayanan rawat inap di puskesmas merupakan satu kesatuan yang tidak
terpisahkan dari pelaksanaan upaya kesehatan, yang berperan penting dalam
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Pelayanan unit rawat
inap merupakan bagian pelayanan yang melayani semua kasus yang meliputi
kasus penyakit dalam, kasus bedah, kasus kebidanan dan kasus anak. Dalam
rangka mendukung visi, misi puskesmas yang menjadi pusat pelayanan
kesehatan masyarakat perlu menyusun program yang jelas dan matang. Hal
tersebut berkaitan dengan profesionalisme, tenaga keperawatan yang merupakan
tolak ukur dalam meningkatkan produktifitas. Guna keperluan tersebut maka
pengelolaan khusus tenaga perawat, mutu pelayanan dan sarana prasarana
pelayanan perlu direncanakan dengan baik. Pelayanan rawat inap puskesmas
berpedoman pada Permenkes no.43 Tahun 2019 dan juga berpedomam pada
standart pelayanan minimal puskesmas.
B. Dasar Hukum
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomer 43 tahun 2019
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat

C. Tujuan
1. Tujuan umum
Tercapainya unit rawat inap sebagai unit yang dapat memberikan
pelayanan kesehatan bermutu sesuai dengan perkembangan secara efektif
dan efisien agar tercapai pelayanan kesehatan yang optimal, serta dapat
dijangkau oleh masyarakat yang membutuhkan.
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui standart ketenagaan di unit rawat inap
b. Mengetahui standart fasilitas di unit rawat inap
c. Mengetahui tatalaksana pelayanan di unit
d. Mengetahui penyediaan logistik di unit rawat inap
e. Mengetahui keselamatan pasien
f. Mengetahui keselamatan kerja
g. Mengetahui pengendalian mutu pelayanan rawat inap

D. Ruang lingkup
Pelayanan rawat inap di puskesmas meliputi Ruang rawat pasien, ruang
jaga perawat, kamar mandi/toilet. Adapun kondisi unit rawat inap di Puskesmas
Pamotan terdiri dari:
 Ruang Pasien rawat inap
Ruangan untuk pasien yang memerlukan asuhan keperawatan dan
pengobatan secara berkesinambungan lebih dari 24 jam
 Ruang jaga perawat
Ruang untuk menyelenggarakan kegiatan administrasi khususnya
pelayanan pasien di ruang rawat inap
 Ruang untuk menyelenggarakan kegiatan administrasi khususnya
pelayanan pasien di ruang rawat inap. Kegiatan di ruangan ini
meliputi: Tempat serah terima pasien baru dan pulang, pendatanganan
surat pernyataan keluarga pasien (apabila diperlukan persetujuan
pengobatan, tindakan perawatan).
 Kamar mandi/toilet Fasilitas diatur kebutuhan dan harus dijaga
kebersihannya karena dengan kamar mandi/toilet yang bersih

Adapun lingkup kerja unit yaitu memberikan pelayanan rawat inap pada pasien
dewas dan anak yang meliputi :

 Pemeriksaan dan konsultasi oleh dokter umum


 Perawatan di ruang perawatan
 Pemeriksaan dan pengobatan oleh dokter umum
 Pemeriksaan penunjang diagnostik ( lab sederhana)
 Tindakan medis yang bersifat diagnostik, terapeutik, dan operatif
 Pemberian obat- obatan pada pasien sesuai dengan catatan daftar obat
pasien
 Pemberian surat rujukan
 Pemakaian peralatan yang tersedia seperti oksigen
BAB II
STANDART KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA


NAMA
NO SYARAT DAN KUALIFIKASI
JABATAN

1 Penanggung 1. Sehat jasmani dan rohani


Jawab Unit 2. Berpendidikan minimal D3 Keperawatan
3. Memiliki STR/SIK yang masih berlaku
4. Pengalaman kerja minimal 5 tahun
5. Telah mengikuti pelatihan :
a. Manajemen Bangsal
b. Bantuan Hidup Dasar
c. Pencegahan dan pengendalian Infeksi
d. Pemadam Kebakaran
e. Pelayanan Prima
2 Perawat 1. Sehat jasmani dan rohani
Pelaksana 2. Berpendidikan minimal D3 Keperawatan
3. Memiliki STR/SIK yang masih berlaku
4. Telah mengikuti pelatihan:
a. Bantuan Hidup Dasar
b. Pencegahan dan pengendalian infeksi
c. Pelatihan pemadam kebakaran
d. Pelatihan layanan prima

B. DISTRIBUSI KETENAGAAN

NO BAGIAN JUMLAH

1. Koordinator rawat Inap 1

2. Perawat Pelaksana 9

C. JAM KERJA
Hari kerja adalah 6 (enam) hari kerja dalam seminggu. Puskesmas
Pamotan merupakan puskesmas yang beroperasional selama 24 jam sehari
untuk melayani masyarakat. Diluar hari kerja, pada hari Minggu atau hari
libur pelayanan rawat inap tetap berjalan dengan petugas sesuai shift yang
terjadwal. Bagi karyawan yang berkerja secara shift, maka waktu kerja akan
diatur secara mandiri oleh unit kerja yang bersangkutan dan tetap mengacu
pada  jam kerja standar yaitu selama 40 jam dalam satu minggu dengan 6 hari
kerja.

D. PENGATURAN JAGA
JUM JUML
N NAMA KODE JAM
HARI LAH AH
O SHIFT SHIFT KERJA
JAM SDM
A. PENANGGUNG JAWAB UNIT 1
SENIN- 07.00 –
1 JAM KERJA - 7
SABTU 14.00
B. PERAWAT PELAKSANA 9
SENIN- 07.00-
1 PAGI P 7
MINGGU 14.00
SENIN- 14.00-
2 SORE S 6
MINGGU 20.00
SENIN- 20.00-
3 MALAM M 11
MINGGU 07.00
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. DENAH RUANG
Tangga DAPUR KM UMUM R. CS

R.
N
if
a
s
RAWAT
ar

oi
w

le

ja

R
n

u
a

a
y

g
/
t

INAP

t Inap
Rawa
Nurse Stasion

UGD

B. STANDART FASILITAS
Bangunan rawat inap terletak pada lokasi yang mudah dijangkau oleh sarana
penunjang lainnya. Ruang rawat inap terdiri dari 22 bed, di antaranya ruang
rawat inap perempuan, laki-laki dan anak menjadi satu ruangan dengan kapasitas
5 bed bangsal bawah ,2 bed/ruangan sebanyak 2 ruangan, dan ruang rawat inap
nifas tersedia 1 bed, ruang ugd darurat 1 bed, 7 bed bangsal atas, 1 bed per
ruangan ada 3 ruangan . Selain itu ruang rawat inap mempunyai bangunan dan
prasarana sebagai berikut:
 Ruang jaga perawat
 Toilet karyawan
 Ruang penunjang non medik yang sekurang-kurangnya terdiri dari
gudang linen, lemari obat pasien, lemari alat bahan habis pakai
 Toilet di dalam kamar rawat inap
 Seluruh ruangan harus memenuhi persyaratan minimal untuk kebersihan,
ventilasi, penerangan dan mempunyai sistem keselamatan kerja.
 Alat medis yang dipergunakan untuk memberikan pelayanan harus
secara berkala dikalibrasi sesuai dengan ketentuan yang belaku.
 Mempunyai fasilitas listrik dan penyediaan air bersih (water treatment)
yang memenuhi persyaratan kesehatan.
 Mempunyai sarana untuk mengolah limbah dan pembuangan sampah
sesuai peraturan yang berlaku (septic tank besar/rujukan limbah padat
infeksius).
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

A. Tata Laksana Penerimaan Pasien

UGD Rawat Inap Poli Umum, KIA

1. Pasien tiba di ruang perawatan setelah di anamneses, screening covid-19 dan


tindakan di Unit Gawat Darurat
2. Keluarga mengisi formulir inform consent
3. Perawat UGD mengkorfirmasi ke perawat rawat inap untuk ketersediaan
kamar
4. Perawat UGD dan Rawat inap melakukan operan pasien
5. Sampai di ruang perawatan perawat melakukan verifikasi pasien (nama,
tanggal lahir, alamat, jenis kelamin) dan kelengkapan pemakaian gelang
tangan
6. Perawat melakukan orientasi pada pasien dan keluarga tentang petugas  yang
akan merawat, asuhan keperawatan keperawatan dan kebidanan, waktu
konsultasi dan visite dokter, hak dan kewajiban, fasilitas ruangan dan cuci
tangan.
7. Dokter melakukan asesmen medis awal di lembar anamnese dan
pemeriksaan fisik oleh dokter yang terdiri dari :
 Subyek yang terdiri dari keluhan utama pasien, anamnesa
 Objek yang terdiri dari pemeriksaan fisik head to toe dan tanda tanda
vital
 Assesman diagnosis yang di dapatkan , diagnose banding bila ada
 Planning tindakan /pengobatan yang diberikan
8. Perawat melakukan pengkajian sesuai dengan masalah pasien
9. Tentukan diagnose pasien, buat rencana keperawatan / medis berdasarkan
skala prioritas (mulai dari kedaaan umum pasien, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang)
10. Kolaborasikan dengan dokter untuk tindakan medis, pemberian terapi dan
tindakan pelayanan selanjutnya atau kolaborasikan dengan tim medis lain
bila diperlukan
11. Informasikan / berikan edukasi kepada keluarga/ pasien untuk ikut dalam
pengambilankeputusan untuk pelayanan selanjutnya dan didokumentasikan
B. Tata Laksana Orientasi Pasien Baru
Pasien dilakukan orientasi pada saat masuk dalam ruang perawatan yang
meliputi :
1. Perkenalan perawat jaga
2. Memperkenalkan Ruang perawatan yang ditempati pasien
3. Menjelaskan dokter penanggung jawab pelayanan terhadap pasien
4. Menjelaskan cara penggunaaan peralatan dan aturan rawat inap di antaranya:
 Cara operasional tempat tidur
  Jam visite dokter
 Jam berkunjung (selama masa pandemi covid-19 tidak diperbolehkan
mengunjungi pasien)
 Jam makan pasien
 Jam tindakan rutin
 Kamar mandi
 Jumlah penunggu pasien

C. Tata Laksana Perawatan Pasien


1. Pantau dan observasi kondisi pasien setiap shift atau sesuai dengan
kebutuhan
2. Pantau intake dan output pasien
3. Berikan penjelasan kepada pasien dan keluarga tentang kondisi maupun
tindakan yang akan dilakukan
4. Identifikasi pasien sebelum melakukan tindakan
5. Komunikasi efektif melalui metode SBAR
6. Pengawasan penggunaan obat di ruangan
7. Mencegah infeksi nosokomial dengan cuci tangan sesuai standar WHO
8. Mencegah pasien jatuh
9. Kolaborasi dengan dokter dan tim kesehatan yang lain
10. Dokumetasikan asuhan pelayanan pasien pada rekam medis pasien
11. Pelaksanaan rujukan ke fasilitas yang lebih tinggi sesuai indikasi pasien
BAB VI
LOGISTIK

A. STOK ALKES RAWAT INAP


No Jumla No Jumla
. Nama alkes h . Nama alkes h
1 Spuit 0,1 ml 100 25 NGT no. 16 3
2 Spuit 3 ml 200 26 Plesterin 100
3 Spuit 5 ml 200 27 transparan film 10
4 Spuit 10 ml 200 28 Safety Box 2
5 Spuit 20 ml 5 29 Underpad 10
6 Spuit 50 ml 1 30 Urine Bag 5
7 Alcohol swab 100 31 Spalex 5
8 Blood transfusion set 4 32 Nurse cap 10
9 Infus set mikro 6 33 Face shield 5
10 Infus set makro 10 34 Gelang pasien anak biru 5
Gelang pasien anak merah
Catheter Gel
11 1 35 muda 5
12 Folley Catheter no. 16 3 36 Gelang pasien dewasa biru 5
Gelang pasien dewasa merah
Folley Catheter no. 18
13 4 37 muda 5
Handscoen non steril Kapas pembalut / absorben 250
14 size S 100 38 gr 1
Handscoen streril no.
Masker NRBM anak
15 6,5 1 39 5
16 Handscoen no. 7 2 40 Masker NRBM dewasa 5
17 Handscoen no. 7,5 1 41 Leucoplast 7.5 cm x 4.5 cm 2
18 IV catheter no.18 5 42 Masker bedah 100
19 IV catheter no.20 5 43 Masker KN95/KF95 10
20 IV catheter no.22 5 44 Masker N95 3
21 IV catheter no.24 5 45 Masker nebulizer anak 5
22 IV catheter no.26 5 46 Masker nebulizer dewasa 5
23 Nasal canul anak 5 47  APD 28
24 Nasal canul dewasa 5
B. STOK OBAT RAWAT INAP
No
. Nama Obat Jumlah No. Nama Obat Jumlah
Difenhidramin HCL Inj 10mg/ml-
Infus Asering
1 20 15 1 ml 10
Deksametason injeksi 5 mg/ml-
Infus NaCl 0,9%
2 20 16 1ml 10
Infus KAEN 3B Citicolin injeksi
3 20 17 20
Infus D5% Omeprazole 40 mg inj.
4 10 18 10
Infus RL Furosemid injeksi
5 20 19 10
D40% Ondansetron injeksi
6 5 20 10
Norages injeksi
7 21 20
Metoklopramid inj. 5mg / ml
8 22 10

9 23

10 24

11 Ampicilin inj 20 25

12 Ceftriaxone inj 20 26

13 Cefotaxime inj 20 27
Ranitidin injeksi
14 25mg/2ml 50
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

Keselamatan Pasien puskesmas termasuk asessmen risiko, identifikasi dan


pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis
insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya, serta implementasi
solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko. Program Keselamatan Pasien
merupakan program yang harus diselenggarakan oleh puskesmas dalam rangka
mendukung upaya peningkatan kualitas pelayanan

A. Tujuan
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di puskesmas
2. Meningkatnya akuntabilitas puskesmas terhadap pasien dan masyarakat
3. Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di puskesmas
4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan kejadian tidak diharapkan.

B. 6 sasaran keselamatan pasien


1. Ketepatan identifikasi pasien
2. Peningkatan komunikasi yang
efektif
3. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai (high alert
medication)
4. Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur dan tepat pasien operasi
5. Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
6. Pengurangan risiko pasien jatuh

C. Analisa insiden
1. Pelaporan insiden keselamatan pasien, bila terdapat insiden diunit
yang termasuk dalam KPC (kondisi Potensial cidera, KTD
(kejadian Tidak diharapkan), KTC (Kejadian Tidak Cidera) dan KNC
(Kejadian Nyaris Cidera) dari masing-masing unit, maka penemu
insiden segera melakukan penanganan terhadap insiden tersebut dan
sesegera mungkin melaporkan kepada kepala Unit dan atau Champion
unit untuk dilakukan grading awal unit untuk menangani insiden
tersebut. Segera melaporkan adanya insiden keselamatan pasien
kepada Komite Mutu dan Keselamatan pasien maksimal 2x24 jam.
2. Unit penemu insiden membuat pencatatan dan pelaporan insiden
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
A. TUJUAN
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Harus memperhatikan hal-hal sebagai
berikut :
1. Pelaksanaan kesadaran kewaspadaan standar yang ketat (pasien, staf dan
penggunaan Alat medik/Non Medik) merupakan kunci utama dalam
pencegahan transmisi.
2. Penata ruang, aksebilitas, penerangan dan pemilihan material harus sesuai
dengan ketentuan yang mengacu pada patient safety

B. TINDAKAN YANG BERESIKO TERPAJAN


1. Cuci tangan yang kurang benar.
2. Penggunaan sarung tangan yang kurang tepat.
3. Penutupan kembali jarum suntik secara tidak aman.
4. Pembuangan peralatan tajam secara tidak aman.
5. Tehnik dekontaminasi dan sterilisasi peralatan kurang tepat.
6. Praktek kebersihan ruangan yang belum memadai.

C. PRINSIP KESELAMATAN KERJA


Prinsip Keselamatan kerja dalam rawat inap adalah bekerja sesuai dengan SOP
yang telah ditetapkan oleh UPT Puskesmas Pamotan
Prinsip prosedur Universal Precaution dalam kaitan keselamatan kerja adalah
1. Hygiene sanitasi Individu
2. Hygiene sanitasi Ruangan
Kedua prinsip tersebut dijabarkan menjadi kegiatan pokok yaitu :
1. cuci tangan 6 langkah
2. Pemakaian APD sesuai Prosedur
3. Langsung membuang Spuit yang sudah dipakai ke safety box tanpa
recapping
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Pelayanan rawat inap bertujuan untuk memberikan asuhan keperawatan secara


holistic kepada pasien yang dirawat inap di Puskesmas Pamotan.
Unsur yang mempengaruhi mutu rawat inap:
 Input (sumber daya )
 Proses
 Lingkungan ( kebijakan, orang, manajemen, budaya, respon dan tingkat
pendidikan masyarakat )
Kegiatan pengendalian mutu pelayanan rawat inap:
 Perencanaan : menyusun renja monitoring dan evaluasi untuk peningkatan
mutu sesuai standar
 Pelaksanaan
a. Monev capaian pelaksanaan renja (membandingkan )
b. Memberikan umpan balik terhadap capaian
 Tindakan hasil monev
a. Melakukan perbaikan kualitas pelayanan rawat inap sesuai standar
b. Meningkatkan kualitas pelayanan rawat inap jika capaian sudah
memuaskan
Indikator mutu pelayanan rawat inap Puskesmas Pamotan adalah:
1. Bed Occupation Rate (BOR) 10-60%.
2. Kelengkapan pengisian rekam medik ranap dalam 24 jam 100%
3. Angka kejadian Plebhitis < 2%
4. Survey kepuasan pasien ≥ 80%
Indikator mutu akan di evaluasi setiap bulan oleh penanggung jawab rawat inap dan
Penanggung Jawab UKP yang selanjutnya di bahas bersama-sama pada saat kegiatan
mini lokakarya bulanan LKMP bulanan dan LKMP tribulan Puskesmas Pamotan.
BAB IX
PENUTUP

Standar pelayanan rawat inap di Puskesmas Pamotan ditetapkan sebagai


acuan pelaksanaan pelayanan rawat inap di Puskesmas Pamotan. Untuk keberhasilan
pelaksanaan standart pelayanan rawat inap di puskesmas Pamotan ini diperlukan
komitmen dan kerja sama semua pemangku kepentingan terkait. Hal tersebut akan
menjadikan pelayanan rawat inap di puskesmas Pamotan semakin optimal dan dapat
dirasakan manfaatnya oleh pasien dan masyarakat yang pada akhirnya dapat
meningkatkan citra puskesmas dan kepuasan pasien dan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

Permenkes No. 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat

Permenkes No.11 Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien

Undang – undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

Petunjuk Teknis Pelayanan Puskesmas Pada Masa Pandemi Covid 19

You might also like