You are on page 1of 6
BAB III TATA LAKSANA A. Kode Etik Perawat 1, Perawat dan Klien a. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan menghargai harkat dan martabat manusia, keunikan klien, dan tidak terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik, dan agama yang dianut serta kedudukan social. b. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan senantiasa memelihara suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya, adat istiadat dan kelangsungan hidup beragama dari klien. c. Tanggung jawab utama perawat adalah kepada mereka yang membutuhkan asuhan keperawatan. d. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui sehubungan dengan tugas yang dipercayakan kepadanya kecuali jika dipetiuten oleh berwenang sesuai dengan ketentuan hukum yang erlaku. 2. Perawat dan Praktik a, Perawat | memelihara dan meningkatkan kompetisi dibidang keperawatan melalui belajar terus menerus. b. Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi disertai kejujuran professional yang menerapkan pengetahuan serta keterampilan keperawatan sesuai dengan kebutuhan Klien. ¢. Perawat dalam membuat keputusan didasarkan pada informasi yang akurat dan mempertimbangkan kemampuan_ serta__ kualifikasi seseorang bila melakukan konsultasi, menerima delegasi_ dan memberikan delegasi kepada orang lain d. Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan dengan selalu menunjukkan perilaku professional. 3. Perawat dan Masyarakat Perawat mengemban tanggung jawab bersama masyarakat untuk memprakarsai dan mendukung berbagai kegiatan dalam memenuhi kebutuhan dan kesehatan masyarakat. 4, Perawat dan Teman Sejawat a. Perawat senantiasa memelihara hubungan baik dengan sesama perawat maupun dengan tenaga kesehatan lainnya, dan dalam memelihara keserasian suasana lingkungan kerja maupun dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara menyeluruh b, Perawat bertindak melindungi klien dari tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan secara tidak kompeten, tidak etis dan illegal. 5. Perawat dan Profesi a. Perawat mempunyai peran utama dalam menentukan standar pendidikan dan pelayanan keperawatan serta menerapkannya dalam kegiatan pelayanan dan pendidikan keperawatan b. Perawat berperan aktif dalam berbagal kegiatan pengembangan profesi keperawatan Dipindai dengan CamScanner ©. Perawat berpartisipasi aktit dalam upaya profesi untuk membangun dan memelihara kondisi kerja yang kondusif demi terwujudnya asuhan keperawatan yang bermutu tinggi. B. KODE ETIK BIDAN 1. = Kewajibanbidan terhadap klien dan masyarakat a, Setip bidan senantiasa menjunjung tinggi, menghayati,dan mengamalkan sumpsh jabatannya dalam melaksanakan tugas dan pengabdiannya. b. Setiap bidan dalam menjalankan tugas profesinya menjunjung tinggi harkat dan martabat kemanusiaan yang utuh dan memelihara citra bidan. c. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa berpedoman pada peran, tugas dan tanggungjawab sesuai dengan kebutuhan klien, keluarga dan masyarakat. d. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya mendahulukan kepentingan Klien, menghormati hak Klien, dan menghormati nilai-nilai yang berlaku di masyarakat. e. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa mendahulukan kepentingan klien, keluarga dan masyarakat dengan identitas yang sama sesuai dengan kebutuhan berdasarkan kemampuan yang dimilikinya. f. Setiap bidan senantiasa menciptakan suasana yang serasi dalam hubungan pelaksanaan tugasnya dengan mendorong partisipasi masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatannya secara optimal Kewajibanbidan terhadap tugasnya a. Setiap bidan senantiasa memberikan pelayanan paripurna kepada klien, keluarga dan masyarakat sesuai dengan kemampuan profesi yang dimilikinya berdasarkan kebutuhan klien, keluarga dan masyarakat. b. Setiap bidan berhak memberikan pertolongan dan mempunyai kewenangan dalam mengambil keputusan dalam tugasnya termasuk keputusan mengadakan konsultasi dan/ atau rujukan. ¢. setiap bidan harus menjamin kerahasiaan keterangan yang didapat dan/ atau dipercayakan kepadanya, kecuali jika diminta oleh pengadilan atau diperlikan sehubungan dengan kepentingan klien. Kewajibanbidan terhadap sejawat dan tenaga kesehatan lainnya a. Setiap bidan harus menjalin hubungan dengan teman sejawatnya untuk menciptakan suasana kerja yang serasi. b. Setiap bidan dalam melaksanakan tugasnya harus saling menghormati baik terhadap teman sejawatnya maupun tenaga kesehatan lainnya. |. Kewajibanbidan terhadap profesinya a. Setiap bidan harus menjaga nama baik dan menjunjung tinggi citra profesinya dengan menampilkan kepribadian yang tinggi dan memberikan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat. b. Setiap bidan harus senantiasa mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan profesinya_ sesuai dengan perkembangan — ilmu pengetahuan dan teknologi. c. Setiap bidan senantiasa berperanserta dalam kegiatan penelitian dan kegiatan sejenisnya yang dapat meningkatkan mutu dan citra profesinya. |. Kewajibanbidan terhadap diri sendirl Dipindai dengan CamScanner 1. Setiap bidan haus memelihara_ kesehatannya agar dapat melaksanakan tugas profesinya dengan baik. 2. Setiap bidan seyogyanya berusaha untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan fdan teknologi. 6. Kewajibanbidan terhadap pemerintah, nusa bangsa dan tanah air 1. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya, senantiasa melaksanakan ketentuan-ketentuan Pemerintah dalam bidang kesehatan, khususnya dalam pelayanan KIA/ KB dan kesehatan keluarga. 2. setiap bidan melalui profesinya berpartisipasi dan menyumbangkan pemikirannya kepada pemerintah untuk meningkatkan _mutu jangkauan pelayanan kesehatan terutama pelayanan KIA/ KB dan kesehatan keluarga. 7. Penutup Setiap bidan dalam melaksanakan_tugasnya sehari-hari senantiasa menghayati dan mengamalkan Kode Etik Bidan Indonesia. Prinsip Etik Keperawatan 1. Otonomi (Autonomi) Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis dan mampu membuat keputusan sendiri. Orang dewasa mampu memutuskan sesuatu dan orang lain harus menghargainya. Otonomi merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri. Salah satu contoh yang tidak memperhatikan otonomi adalah Memberitahukan klien bahwa keadaanya baik,padahal terdapat gangguanatau penyimpangan 2. Beneficence (Berbuat Baik) Prinsip ini menentut perawat untuk melakukan hal yan baik dengan begitu dapat mencegah kesalahan atau kejahatan.Contoh perawat menasehati klien tentang program latihan untuk memperbaiki kesehatan secara umum, tetapi perawat menasehati untuk tidak dilakukan karena alasan resiko serangan jantung. 3. Justice (Keadilan) Nilai ini direfleksikan dalam praktek professional ketika perawat bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum, standar praktik dan keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan. Contoh ketika perawat dinas sendirian dan ketika itu ada klien baru masuk serta ada juga klien rawat yang memerlukan bantuan perawat maka perawat harus mempertimbangkan faktor-faktor dalam faktor tersebut kemudian bertindak sesuai dengan asas keadilan. 4. Non-maleficence (tidak merugikan) Prinsi ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pada klien. Contoh ketika ada klien yang menyatakan kepada dokter secara tertulis menolak pemberian transfuse darah dan ketika itu penyakit perdarahan (melena) membuat keadaan klien semakin memburuk dan dokter harus menglstrusikan pemberian transfuse darah. akhirnya transfuse darah ridak diberikan karena prinsi beneficence walaupun pada situasi ini juga terjadi penyalahgunaan prinsi nonmaleficince. 5. Veracity (Kejujuran) Dipindai dengan CamScanner Nilai ini bukan cuman dimiliki oleh perawat namun harus dimiliki oleh seluruh pemberi layanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setia klien untuk meyakinkan agar klien mengerti.Informasi yang diberikan harus akurat, komprehensif, dan objektif.kebenaran merupakan dasar membina hubungan saling percaya. Klie memiliki otonomi sehingga mereka berhak mendapatkan informasi yang ia ingin tahu. 6. Fidelity (Menepati janji) Tanggung jawab besar seorang perawat adalah meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan kesehatan, dan meminimalkan penderitaan. Untuk mencapai itu perawat harus memiliki komitmen menepati janji dan menghargai komitmennya kepada orang lain. 7. Confidentiality (Kerahasiaan) Kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga__privasi klien.Dokumentasi tentang keadaan kesehatan klien hanya bisa dibaca guna keperluan pengobatan dan peningkatan keschatan klien.Diskusi tentang klien diluar area pelayanan harus dihindari. 8. Accountability (Akuntabilitasi) Akuntabilitas adalah standar yang pasti bahwa tindakan seorang professional dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanda tekecuali.Contoh perawat bertanggung jawab pada diri sendiri, profesi, Klien, sesame teman sejawat, karyawan, dan masyarakatJika perawat salah memberi dosis obat kepada klien perawat dapat digugat oleh klien yang menerima obat, dokter yang memberi tugas delegatif, dan masyarakat yang menuntut kemampuan professional. D. Pelanggaran Kode Etik Profesi Keperawatan 1, Tanggung Jawab Perawat Terhadap Pasien a. Pelanggaran Ringan 1) Membiarkan pasien dalam keadaan tidak rapi. 2) Tidak mengorientasikan tempat (ruangan) dan petugas kesehatan kepada pasien. 3) Memberi informasi yang tidak optimal. 4) Tidak mencuci tangan setiap kali akan dan selesai berkontak dengan pasien atau melakukan tindakan. 5) Kurang menunjukan sikap empati. 6) Tidak memberi informasi pasien saat akan melakukan tindakan Keperawatan. 7) Melakukan tindakan / perilaku yang dapat mengganggu kenyamanan atau ketenangan_ kerja (berbicara eras, menghidupkan radio, TV, dil) b. Pelanggaran Sedang 1) Tidak memperhatikan kebersihan diri pasien, memandikan, menggosok gigi / oral hygiene, vulva hygien. 2) Memberi informasi yang tidak bertanggung jawab yang membuat kecemasan pada pasien dan keluarga. 3) Tidak memberikan bimbingan rohani / menunjuk pada pemuka agama pada saat pasien membutuhkan / dalam skaratul maut. 4) Melakukan tindakan keperawatan tidak sesuai dengan protap yang dapat merugikan pasien tetapi tidak membahayakan jiwa. 5) Tidak membantu memenuhi kebutuhan eliminasi pada pasien yang butuh bantuan. 6) Tidak melakukan prosedur teknik aseptik / antiseptik yang mengakibatkan terjadi infeksi. : Dipindai dengan CamScanner 7) Tidak melakukan tindakan pencegahan dikubitus (mengubah posisi, memberi pelembab, bedak, massage, mengganti alata tenun yang basah / kotor). c. Pelanggaran Berat 1) Tidak memenuhi kebutuhan nutrisi, cairan elektrolit. 2) Tidak memenuhi kebutuhan oksigenisasi, kebersihan jalan nafas. 3) Tidak memperhatikan / mempertahankan sirkulasi kardiovaskuler. 4) Tidak bertindak pada saat pasien dalam keadaan sekarat / henti jantung / pain (kecuali keinginan keluarga). 5) Tidak memperhatikan keamanan pasien (pasien jatuh, tergelincir, keracunan, salah obat, salah transfusi dll). 6) Melakukan tindakan Keperawatan yang tidak sesuai prosedur tetap yang dapat menyebabkan kematian / kecacatan. 7) Memberikan informasi yang tidak benar / tidak dapat dipertanggung jawabkan. 8) Meminta imbalan kepada pasien / keluarga. 9) Bersikap judes dan tidak ramah dalam melayani pasien / keluarga (laporan tertulis / lisan / kotak saran). 10) Tidak menjaga kerahasiaan pasien / keluarga pada profesi / orang yang berhak mengetahui. 11) Komunikasi yang tidak baik dan dimuat dimedia massa. 12) Tidak melakukan prosedure aseptik / antiseptik. 13) Tidak menghargai agama pasien / keluarga. 14) Membedakan pelayanan keperawatan terhadap _pasien berdasarkan status sosial dan martabat pasien. 2. Tanggung Jawab Perawat Terhadap Tugas a. Pelanggaran Ringan Tidak berusaha memahami berbagai prosedur dan kebijakan rumah sakit yang terkait dengan tugas sebagai perawat / bidan. b. Pelanggaran Sedang 1) Menjalankan tugas tidak sesuai dengan prosedur tetap dan kebijakan rumah sakit yang berlaku. 2) Tidak melakukan antisipasi terhadap keamanan kenyamanan pasien. 3) Tidak memelihara mutu pelayanan dan asuhan keperawatan secara optimal. 4) Tidak melakukan evaluasi_ setelah melakukan _ tindakan keperawatan. Tidak mawas diri dalam melaksanakan tugas perawatan c. Pelanggaran Berat 1) Berulang kali melakukan tugas yang tidak sesuai dengan prosedur tetap dan kebijakan rumah sakit yang dapat merugikan pasien secara fisik / mental. Tidak memegang teguh rahasia jabatan. Bekerja dengan mempertimbangkan kesukuan, jenis kelamin, an politik, agama dan status sosial sesuai dengan keinginan pribadi. eye 3. Tanggung Jawab Perawat Terhadap Sesama Perawat dan Profesi Lain a. Pelanggaran Ringan Kurang menghargai privacy, hasil kerja, martabat perawat lain atau profesi lain. 9 Dipindai dengan CamScanner 7 Tidak menghargai kelebihan / prestasi perawat lain atau profesi lain. 3) Tidak menghormati hak sesama perawat dan atau tenaga kesehatan lain. . Pelanggaran Sedang 1) Tidak mau bekerjasama dalam tugas dengan sesama perawat atau profesi lain. 2) Tidak mau membantu perawat lain dalam menjalankan tugas saat dibutuhkan. 3) Tidak memelihara suasana kerja yang harmonis dan kondusif, 4) Melemparkan tanggung jawab keapda perawat lain. 5) Tidak mau memberi / transformasi ilmu, keterampilan dan pengalaman kepada perawat lain atau profesi lain. 6) Tidak mau menerima pengetahuan, pengalaman, keterampilan dari semua perawat dan profesi lain dalam rangka peningkatan keterampilan di bidang keperawatan. Membicarakan kekurangan / keburukan perawat lain di depan / kepada pasien / keluarga. . Pelanggaran Berat 1) _Bertengkar dengan semua perawat atau profesi lain. 2) Melakukan tindakan tidak etis terhadap sesama perawat atau profesi lain. 3) Mencelakakan perawat dan profesi lain. 4) Mengadu domba sesama perawat atau profesi lain. 5) Melindungi perbuatan teman yang tidak etis / praktek legal. s 7 4, Tanggung Jawab Perawat Terhadap Profesi Keperawatan a. Pelanggaran Ringan a. Berpenampilan tidak rapi, rambut tidak rapi / gondrong, tidak memakai pakaian dinas / seragam sesuai yang ditetapkan. b. Pelanggaran Sedang 1) Menolak untuk meningkatkan pendidikan formal dan non formal. 2) Tidak berupaya meningkatkan kemampuan profesional. 3) Tidak menjunjung tinggi nama baik profesi dengan menunjukan perilaku dan sifat pribadi yang tercela, merokok diruang perawatan, tidak menggunakan seragam lengkap, menjelekkan profesi perawat atau organisasi profesi, mengeluarkan kata-kata kotor saat berdinas. c. Pelanggaran Berat 1) Mengkomersialkan / memperjual belikan harta rumah sakit untuk kepentingan pribadi atau profesi Keperawatan. 2) Menjual nama organisasi profesi Keperawatan untuk kepentingan pribadi, mencari dana atas nama profesi lain untuk kepentingan pribadi, promosi produk tertentu dikaitkan dengan profesi untuk kepentingan pribadi. 3) Menggunakan obat-obat terlarang / alkohol saat bertugas. 4) Meninggalkan / tidak dinas ketika dinas sore, malam tanpa izin. 5) Meninggalkan / tidak dinas selama 7 hari berturut-turut dalam satu bulan tanpa izin. E. Kewenangan Klinis 1. Pemberian Kewenangan Klinis 10 Dipindai dengan CamScanner

You might also like