Professional Documents
Culture Documents
N0 UKG : 201699459896
No Pokok Mahasiswa : 229012495289
Mapel : Teknik Komputer dan Informatika
Unit Kerja : SMKN 4 SOPPENG
Hasil Wawancara
1. Kepala Sekolah
Penyebab siswa pasif dan tidak fokus dalam belajar
di karena siswa memang tidak mau tau dan cuek
dengan pelajaran..
2. Guru
- Kecanduan game
- Mendengarkan musik di kelas melalui hp
- Anak mengantuk di kelas
- Ada masalah keluarga
3. Guru Teman Sejawat
- Faktor malas dan tidak tertarik dengan mata
pelajaran
- Model pembelajaran tidak menarik
- Guru tidak mengenal karakteristik siswa
4. Pakar Pendidikan
- Tidak ada semangat untuk belajar
- Tidak ada motivasi
- Niat siswa kesekolah bukan untuk menambah
ilmu
- Rasa cemas dalam diri siswa yang membuat
tidak bisa fokus.
5. Pengawas Sekolah
- Lingkungan kelas yang tidak tenang
- Desain Pembelajaran yang tidak menarik
2 Siswa SMK kelas X DKV 1 Hasil Kajian Literatur Setelah dilakukan analisis terhadap hasil kajian
yang kesulitan dalam memahami literatur dan hasil wawancara, serta di konfirmasi
intruksi guru 1. Menurut : Lin-Siegler, Dweck, & Cohen,( 2016), melalui observasi penyebab siswa SMK kelas x DKV
Siswa akan meregulasi perilakunya ketika mereka 1 kesulitan dalam memahami Intruksi guru adalah :
tertarik untuk mencapai tujuan tertentu. Masalahnya, 1. Guru tidak menggunakan panduan
tujuan ini tidak selalu bersifat positif dalam intruksi/pengajaran yang efisien dan efektif untuk
pengalaman mendorong siswa mencapai tujuan belajarnya.
belajar mereka. Maka dari itu guru harus 2. Perkembangan otak siswa yang terbatas
menggunakan panduan 3. Karena dari awal sudah tidak memperhatikan
instruksi/pengajaran yang efisien dan efektif untuk pelajaran
mendorong siswa mencapai 4. Siswa tidak mau berproses tetapi langsung ingin
tujuan belajarnya. Salah satu cara agar dampak melihat hasilnya.
regulasi diri terhadap prestasi
akademik akan lebih besar adalah menerapkan desain
instruksi dan praktik
pendidikan yang baik
Ref : : Persepsi Siswa Terhadap Instruksi Guru yang
Mengembangkan Strategi Belajar
Regulasi Diri.
Jurnal Psikologi Indonesia.(2019)
Hasil Wawancara
1. Kepala Sekolah
Faktor yang meyebabkan anak kurang memahami
intruksi guru dikarenakan perkembangan otak siswa
tersebut yang msih kurang, dan memberikan solusi
melakukan pendekatan khusus dan memberikan
perhatian kepada siswa tersebut.
2. Guru
- Akibat pergaulan
- Penggunaan HP yang berlebihan
- Di pikiran siswa sudah terpola game sehingga
selalu terbayang permainan game.
3. Teman sejawat
- Karena dari awal sudah tidak memperhatikan
pelajaran
- Daya tangkap siswa kurang
- Siswa tidak terbuka kepada guru
4. Pengawas Sekolah
- Banyak persoalan yang dihadapi siswa
- Perhatian atau motivasinya kurang
- Kurangnya perhatian dari keluarga
5. Pakar Pendidikan
- Tidak ada perhatian dengan pelajaran
- Siswa tidak mau berproses tetapi langsung ingin
melihat hasilnya
Kesulitan dalam pertanyaan analisi
3 Sulitnya berkomunikasi dengan Hasil Kajian Literatur Setelah dilakukan analisis terhadap hasil kajian
orang tua siswa literatur dan hasil wawancara, serta di konfirmasi
1.Menurut (Astiti, Suminar, & Rahmat, 2018) dalam Ike melalui observasi penyebab sulitnya berkomunikasi
Junita Triwardhani dkk dengan orang tua siswa adalah :
Guru dan siswa merupakan bagian dari sistem 1. Guru tidak memiliki kemampuan berkomunikasi
pendidikan yang yang efektif dengan siswa dan orang tua
membutuhkan interaksi yang tinggi. Oleh karena 2. Banyaknya paham orang tua bahwa pendidikan
itu, guru dan siswa perlu menjalin komunikasi adalah urusan sekolah
positif, guru harus memiliki kemampuan 3. Orang tua sibuk dengan pekerjaannya
berkomunikasi yang efektif dengan siswa dan 4. Siswa tidak serumah dengan orang tuanya
orang tua 5. Orang tua siswa merantau keluar negeri.
Ref : Strategi Guru dalam membangun komunikasi
dengan Orang Tua
Siswa di Sekolah
Jurnal Kajian Komunikasi.(2020)
2. Menurut (Boonk et
al., 2018; Gubbins & Otero, 2020; Wilder, 2014)
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa
keterlibatan orang tua
dalam pendidikan anak berdampak terhadap
pencapaian akademik seorang anak
4 Siswa Belum maksimal dalam Hasil Kajian Literatur Setelah dilakukan analisis terhadap hasil kajian
penerapan model pembelajaran 1. menurut Smith & Ragan (1999), rancangan literatur dan hasil wawancara, serta di konfirmasi
inovatif pembelajaran adalah proses sistematis dalam melalui observasi penyebab siswa belum maksimal
mengartikan prinsip belajar dan pembelajaran ke dalam menggunakan model pembelajaran inovatif
dalam pedoman untuk bahan dan aktivitas adalah :
pembelajaran. 1. Guru masih mengunakan metode belajar yang
Ref : Modul 4 Perancangan Pembelajaran Inovatif konvensional, otak siswa diminta untuk
2. Menurut Soemososmito (1988) menghafal tapi tidak menganalisis
Guru yang efektif ialah guru yang menemukan cara
dan selalu berusaha agar anak didiknya terlihat 2. Guru tidak mengembangkan media pembelajaran
secara tepat dalam suatu mata pelajaran, dengan yang sesuai dengan karakteristik siswa.
presentasi waktu belajar akademis yang tinggi dan
pelajaran berlalan tanpa menggunakan teknik yang
memaksa, negatif atau hukuman. 3. Kurangnya minat siswa terhadap materi pelajaran
karena siswa tidak mengetahui manfaat materi
Ref : Trianto ibnu Badar Al tabani.2017. mendesain tersebut dalam kehidupannya.
model pembelajaran inovatif, progresif, dan kontekstual.
Jakarta: Indonesia 4. Kemandirian siswa dalam melaksanakan
pembelajaran masih tergolong rendah.
3. Menurut (Elaine B. Johnson, 2007) Dalam Abdul
Rahman Tibahary pengertian pembelajaran
kontekstual
sebagai
berikut: Contextual
Teaching and Learning
(CTL) atau disebut secara lengkap dengan
Sistem Contextual Teaching and Learning
(CTL)
adalah sebuah proses pendidikan yang
bertujuan menolong para siswa melihat
makna didalam materi akademik yang mereka
pelajari dengan cara menghubungkan subjek
subjek akademik dengan konteks dalam
kehidupan keseharian mereka, yaitu dengan
konteks keadaan pribadi, sosial, dan budaya
mereka
Ref : model-model pembelajaran inovatif
Journal of Pedagogy, 2018
Hasil Wawancara
1. Kepala Sekolah
Dalam pembelajaran inovatif penyebab utamnya
adalah dari guru yang tidak perhatian dalam
pembelajaran inovatif dan tidak mau belajar dan
tidak mau merubah pola pikir. Sehingga siswa tidak
maksimal dalam pembelajaran inovatif. Solusi yang
diberikan guru harus menyadari diri dan tidak boleh
berpangku tangan harus terus berinovasi dengan
memanfaatkan teknologi
2. Guru
- Guru tidak mengembangkan media
pembelajaran sehingga siswa tidak maksimal
dalam pembelajaran inovatif
3. Teman Sejawat
- Siswa malas membaca jadi kurang informasi
- Kurangnya pemahaman dasar yang dimiliki oleh
siswa
- Kurangnya minat siswa tentang materi tersebut.
4. Pengawas sekolah
- Kurangnya tugas tugas yang menghasilkan karya
- Dalam penggunaan metode diskusi hanya
sebagian yang aktif
- Guru masih mengunakan metode belajar yang
konvensioanl, otak siswa diminta untuk
menghafal tapi tidak menganalisis
-
5. Pakar Pendidikan
- Kemampuan Intelektual anak SMA dan Anak
SMK berbeda
5 Siswa kesulitan dalam Hasil Kajian Literatur Setelah dilakukan analisis terhadap hasil kajian
memahami materi pelajaran literatur dan hasil wawancara, serta di konfirmasi
Desain Komunikasi Visual 1. Menurut Lewis dan smith (1993), Berfikir tingkat melalui observasi penyebab siswa sulit memahami
berbasis HOTS tinggi akan terjadi jika seseorang memiliki informasi materi pelajaran Desain Komunikasi Visual berbasis
yang disimpan dalam ingatan dan memperoleh HOTS adalah :
informasi baru, kemudian menghubungkan, dan/atau 1. Kurangnya pemahaman guru tentang konsep
menyusun dan mengembangkan informasi tersebut belajar yang berbasis HOTS
untuk mencapai suatu tujuan atau memperoleh 2. Pengetahuan dasar siswa dari materi pelajaran,
jawaban/solusi yang mungkin untuk suatu situasi Masih kurang.
yang membingunkan. 3. Siswa malas berfikir kreatif karna semua
Ref : Ridwan Abdullah sani.2019 Pembelajaran berbasi jawaban tersedia di google
HOTS (higher Order Thingking Skills) Edisi 4. Pondasi dasar pendidikan anak yang masih
revisi.Tangerang : Tira Smart kurang
5.
2. Menurut Tomei (2005), HOTS mencakup
transformasi informasi dan ide ide. Transformasi ini
terjadi jika siswa menganalisa, mensintesa atau
menggabungkan fakta dan ide, menggeneralisasi,
menjelaskan, atau sampai pada suatu kesimpulan
atau interpretasi.
Ref : Ridwan Abdullah sani. (2019) Pembelajaran
berbasi HOTS (higher Order Thingking Skills) Edisi
revisi.Tangerang : Tira Smart
Hasil Wawancara
1. Kepala Sekolah
Penyebab siswa tidak mampu memahami materi
yang berbasis HOTS adalah disebabkan karena
pengetahuan dasar dari siswa memang masih
kurang.
2. Guru
Siswa berprinsip kenapa mesti capek berfikir kalau
semua jawaban ada di google
3. Teman Sejawat
- Siswa tidak terbiasa
- Kurangnya pemahaman guru tentang konsep
pembelajaran berbasis HOTS
4. Pengawas sekolah
- Karena pembelajaran berbasis HOTS
memerlukan analis sementara anak anak tidak
mampu menganalis masalah karena kurangnya
literatur dan malas membaca
- Kurangnya kemampuan siswa berfikir logis dan
5. Pakar Pendidikan
- Pondasi dasar pendidikan anak yang kurang
- Jenjang pendidikan sebelumnya belum siap
untuk kejenjang yang lebih tinggi.
6 Siswa belum maksimal dalam Hasil Kajian Literatur Setelah dilakukan analisis terhadap hasil kajian
pemanfaatan teknologi literatur dan hasil wawancara, serta di konfirmasi
1. Menurut Miarso melalui observasi penyebab siswa belum maksimal
(2004) dalam Evy Nurvitasari faktor yang dalam pemanfaatan teknologi adalah :
berpengaruh atau 1. Masih ada guru yang tidak menguasai teknologi
mendukung terwujudnya proses sehingga siswa tidak terbiasa mengunakan
pembelajaran yang berkualitas dalam upaya teknologi
mencapai tujuan pendidikan, salah satunya 2. Guru menganggap teknologi sebagai penghalang
adalah penggunaan atau pemanfaatan pelajaran
teknologi informasi dan komunikasi dalam 3. Kurangnya kemampuan siswa dalam penggunaan
proses pendidikan dan pembelajaran teknologi
ref : pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi
oleh guru
dalam pembelajaran kimia sma di distrik merauke.
Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan( 2018)
Hasil Wawancara
1. Kepala Sekolah
Penyebab guru dan siswa tidak maksimal dalam
pemanfaatan teknologi dikarenakan guru kurang
minat belajar teknologi, masih banyak guru yang
tidak mengusai teknologi dan sebahagian guru
menganggap teknologi sebagai penghalang.
Misalkan penggunaan hp hanya untuk bermain game
di jam pelajaran. Sehingga siswa juga tidak
mengusai teknologi.
Siswa juga tidak ingin mengunakan teknologi yang
tidak berhubungan dengan mata pelajaran mereka.
2. Guru
- Tidak adanya kemauan guru untuk
memanfaatkan teknologi sehingga siswa tidak
maksimal dalam memanfaatkan teknologi
3. Teman Sejawat
- Masih ada guru yang tidak menguasai teknologi
-
4. Pengawas sekolah
- Kurangnya kemampuan untuk mengunakan
teknologi
-
5. Pakar pendidikan
- Penyebabnya adalah kurang kemampuan guru
yang sudah tua tentang teknolgi
- Kurangnya kemauan siswa untuk memanfaatkan
teknologi