You are on page 1of 5

Di Bab ini akan dikenalkan tentang basic drawing dan edit tools yang mana dapat

digunakan untuk seluruh element yang ada di Revit 2014. Tools (perangkat) ini
termasuk Alignment Lines (GarisPenyejajar), temporary dimensions (dimensi
sementara), Snaps, danProperties palette. Pengguna akan belajar bagaimana memilih
alat untuk meng-edit. Pengguna juga akan belajar meng-copy, me-rotate, me-mirror,
me-array elemen dan bagaimana mensejajarkan elemen, me-split elemen linear, me-
trim, me-extend, dan me-offset elemen.

Drawing Tools
Ketika memulai, drawing command, ribbon, option bar, dan palet properties
memungkinkan anda untuk menyusun fitur untuk tiap elemen yang anda taruh dalam
gambar. Saat anda menggambar, beberapa fitur bernama drawing aids akan tampak di
layar, seperti pada Gambar di bawah. Drawing aids membantu membuat desain dengan
cepat dan akurat.

Ribbon
Anda akan menggunakan Ribbon untuk seluruh perintah yang anda lakukan di Revit.
Sebagaimana yang dapat anda lihat, anda tidak memiliki banyak pilihan untuk
melakukan hal lain. Bagaimanapun, ini adalah hal yang bagus, karena ini memfokuskan
anda untuk memperhatikan apa yang ada di depan anda. Ketika anda klik salah satu
icon yang ada pada Ribbon, Revit akan bereaksi dengan memunculkan tab baru (option
bar) yang memberikan perintah tambahan dan opsi yang lebih spesifik.

Di Bab ini akan dikenalkan tentang basic drawing dan edit tools yang mana dapat
digunakan untuk seluruh element yang ada di Revit 2014. Tools (perangkat) ini
termasuk Alignment Lines (GarisPenyejajar), temporary dimensions (dimensi
sementara), Snaps, danProperties palette. Pengguna akan belajar bagaimana memilih
alat untuk meng-edit. Pengguna juga akan belajar meng-copy, me-rotate, me-mirror,
me-array elemen dan bagaimana mensejajarkan elemen, me-split elemen linear, me-
trim, me-extend, dan me-offset elemen.

Drawing Tools
Ketika memulai, drawing command, ribbon, option bar, dan palet properties
memungkinkan anda untuk menyusun fitur untuk tiap elemen yang anda taruh dalam
gambar. Saat anda menggambar, beberapa fitur bernama drawing aids akan tampak di
layar, seperti pada Gambar di bawah. Drawing aids membantu membuat desain dengan
cepat dan akurat.

Ribbon
Anda akan menggunakan Ribbon untuk seluruh perintah yang anda lakukan di Revit.
Sebagaimana yang dapat anda lihat, anda tidak memiliki banyak pilihan untuk
melakukan hal lain. Bagaimanapun, ini adalah hal yang bagus, karena ini memfokuskan
anda untuk memperhatikan apa yang ada di depan anda. Ketika anda klik salah satu
icon yang ada pada Ribbon, Revit akan bereaksi dengan memunculkan tab baru (option
bar) yang memberikan perintah tambahan dan opsi yang lebih spesifik.

Tabel berikut akan menampilkan beberapa tab yang tersedia pada ribbon.

Tab Ribbon Command yang tersedia


Architecture Beberapa tool yang digunakan untuk membuat model bangunan
Structure Beberapa tool yang diperlukan untuk membuat model komponen struktur
Insert Tool yang digunakan untuk menambah dan mengatur item- item sekunder
seperti File CAD, File Image, dsb
Annotate Tools yang digunakan untuk menambahkan informasi dalam bentuk 2D ke
desain.
Analyze Tool yang digunakan untuk melakukan analisa pada model yang ada.
Massing & Site Tool yang digunakan untuk membuat site dan komponen pelengkap
lainnya.
Collaborate Tool yang digunakan untuk mengkolaborasikan project internal dengan
project external.
View Tool yang digunakan untuk mengatur dan memodifikasi view yang ada dan untuk
mengganti view.
Manage Berisi Project, parameter yang ada dalam system, dan setting parameter.
Modify Tool yang digunakan untuk meng- edit elemen, data dan system yang ada.
Ketikabekerjapada tab modify, pilihlah (select) tool terlebih dahulu, dan kemudian
pilih elemen yang akan dimodifikasi.

Option bar

Option Bar terletak tepat di bawah Ribbon. Isinya akan berubah tergantung pada
perintah pada ribbon atau elemen yang terpilih yang sedang di jalankan.
Palet Properties
Palet Properties akan menunjukkan tipe element yang sedang anda pilih. Anda dapat
memilih beberapa tipe yang lain dan dapat memodifikasi beberapa yang parameter
seperti terlihat pada gambar di bawah.

Tabel berikut akan menampilkan beberapa tab yang tersedia pada ribbon.

Tab Ribbon Command yang tersedia


Architecture Beberapa tool yang digunakan untuk membuat model bangunan
Structure Beberapa tool yang diperlukan untuk membuat model komponen struktur
Insert Tool yang digunakan untuk menambah dan mengatur item- item sekunder
seperti File CAD, File Image, dsb
Annotate Tools yang digunakan untuk menambahkan informasi dalam bentuk 2D ke
desain.
Analyze Tool yang digunakan untuk melakukan analisa pada model yang ada.
Massing & Site Tool yang digunakan untuk membuat site dan komponen pelengkap
lainnya.
Collaborate Tool yang digunakan untuk mengkolaborasikan project internal dengan
project external.
View Tool yang digunakan untuk mengatur dan memodifikasi view yang ada dan untuk
mengganti view.
Manage Berisi Project, parameter yang ada dalam system, dan setting parameter.
Modify Tool yang digunakan untuk meng- edit elemen, data dan system yang ada.
Ketikabekerjapada tab modify, pilihlah (select) tool terlebih dahulu, dan kemudian
pilih elemen yang akan dimodifikasi.

Option bar

Option Bar terletak tepat di bawah Ribbon. Isinya akan berubah tergantung pada
perintah pada ribbon atau elemen yang terpilih yang sedang di jalankan.
Palet Properties
Palet Properties akan menunjukkan tipe element yang sedang anda pilih. Anda dapat
memilih beberapa tipe yang lain dan dapat memodifikasi beberapa yang parameter
seperti terlihat pada gambar di bawah.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Banyak bidang pekerjaan saat ini yang telah merasakan pengaruh dari revolusi
industri
4.0, salah satunya sektor konstruksi. Berbagai teknologi diciptakan untuk
mempermudah
pembangunan konstruksi gedung dan infrastruktur, misalnya perkantoran, pusat
perbelanjaan,
jalan, dan fasilitas umum lainnya. Salah satunya yaitu teknologi Building
Information
Modelling (BIM). Ini merupakan sistem aplikasi digital yang menggabungkan desain
bangunan dengan data atau informasi teknisnya.
Teknologi BIM ini memungkinkan tahap-tahap pembangunan dilakukan lebih cepat,
akurat,setrta efektif dan efisien sesuai kebutuhan, mulai dari perencanaan, desain,
konstruksi,
hingga operasionalnya. Begitu pula dengan pemilihan material bangunan dan
penggunaan
peralatan menjadi lebih optimal. Dengan begitu, kesalahan teknis yang mungkin
terjadi bisa
diminimalisasi. Teknologi ini termasuk salah satu teknologi di bidang AEC
(Arsitektur,
Engineering dan Construction) yang mampu mensimulasikan seluruh informasi di dalam
proyek pembangunan ke dalam model 3 dimensi.
Pemanfaatan teknologi Building Information Modeling (BIM) ini sudah tidak asing
lagi
bagi industri AEC di dunia, termasuk di Indonesia. Selama perjalanannya, BIM telah
mendapatkan respon yang positif dari masyarakat mengingat keuntungan yang
ditawarkan di
bidang AEC. Dengan menerapkan BIM dalam dunia konstruksi, baik bagi developer,
konsultan
maupun kontraktor akan mampu menghemat waktu pengerjaan, biaya yang dikeluarkan
serta
tenaga kerja yang dibutuhkan.
Penerapan Building Information Modeling (BIM) di Indonesia telah diterapkan oleh
sejumlah pemain besar sektor industri konstruksi seperti PT. Pembangunan Perumahan
(PT
PP), PT. Total Bangun Persada, PT. Intiland, dan lain lain. Setelah itu, metode BIM
juga telah
10
diaplikasikan oleh konsultan perancangan seperti PT. PDW Architects. Namun setelah
beberapa tahun BIM diaplikasikan di Indonesia, penggunaannya dirasakan belum
maksimal,
bahkan bisa dikatakan semakin stagnan. Memang BIM yang telah diaplikasikan
diberbagai
sektor tersebut tetap memberikan keuntungan sesuai dengan ekspektasi masing-masing
aktor.
Namun, pengaplikasian BIM dalam sektor industri konstruksi di Indonesia masih hanya
sebatas
menjawab persoalan bagaimana mengefisiensikan kebutuhan tenaga kerja, waktu dan
uang.
Jika kita berkaca pada bagaimana pengaplikasian metode BIM di Amerika Serikat,
potensi
yang dicapai dari pengaplikasian metode BIM di Indonesia masih jauh dari kata
maksimal.
Pemahaman mengenai Building Information Modeling (BIM) sendiri perlu diluruskan
terlebih dahulu, yang mana pengaplikasian BIM itu bukan hanya sekedar menggunakan
perangkat lunak dalam pengerjaan suatu proyek konstruksi. Pengaplikasian BIM
tersebut
memang membutuhkan perangkat lunak khusus, seperti Autodesk Revit, ArchiCAD,
AECOSim, dan software lainnya, namun sekedar penerapan software tersebut hanya
menjabarkan kulit luar dari pengaplikasian metode BIM itu sendiri.
Autodesk Revit adalah software Building Information Modeling (BIM) oleh Autode
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Banyak bidang pekerjaan saat ini yang telah merasakan pengaruh dari revolusi
industri
4.0, salah satunya sektor konstruksi. Berbagai teknologi diciptakan untuk
mempermudah
pembangunan konstruksi gedung dan infrastruktur, misalnya perkantoran, pusat
perbelanjaan,
jalan, dan fasilitas umum lainnya. Salah satunya yaitu teknologi Building
Information
Modelling (BIM). Ini merupakan sistem aplikasi digital yang menggabungkan desain
bangunan dengan data atau informasi teknisnya.
Teknologi BIM ini memungkinkan tahap-tahap pembangunan dilakukan lebih cepat,
akurat,setrta efektif dan efisien sesuai kebutuhan, mulai dari perencanaan, desain,
konstruksi,
hingga operasionalnya. Begitu pula dengan pemilihan material bangunan dan
penggunaan
peralatan menjadi lebih optimal. Dengan begitu, kesalahan teknis yang mungkin
terjadi bisa
diminimalisasi. Teknologi ini termasuk salah satu teknologi di bidang AEC
(Arsitektur,
Engineering dan Construction) yang mampu mensimulasikan seluruh informasi di dalam
proyek pembangunan ke dalam model 3 dimensi.
Pemanfaatan teknologi Building Information Modeling (BIM) ini sudah tidak asing
lagi
bagi industri AEC di dunia, termasuk di Indonesia. Selama perjalanannya, BIM telah
mendapatkan respon yang positif dari masyarakat mengingat keuntungan yang
ditawarkan di
bidang AEC. Dengan menerapkan BIM dalam dunia konstruksi, baik bagi developer,
konsultan
maupun kontraktor akan mampu menghemat waktu pengerjaan, biaya yang dikeluarkan
serta
tenaga kerja yang dibutuhkan.
Penerapan Building Information Modeling (BIM) di Indonesia telah diterapkan oleh
sejumlah pemain besar sektor industri konstruksi seperti PT. Pembangunan Perumahan
(PT
PP), PT. Total Bangun Persada, PT. Intiland, dan lain lain. Setelah itu, metode BIM
juga telah
10
diaplikasikan oleh konsultan perancangan seperti PT. PDW Architects. Namun setelah
beberapa tahun BIM diaplikasikan di Indonesia, penggunaannya dirasakan belum
maksimal,
bahkan bisa dikatakan semakin stagnan. Memang BIM yang telah diaplikasikan
diberbagai
sektor tersebut tetap memberikan keuntungan sesuai dengan ekspektasi masing-masing
aktor.
Namun, pengaplikasian BIM dalam sektor industri konstruksi di Indonesia masih hanya
sebatas
menjawab persoalan bagaimana mengefisiensikan kebutuhan tenaga kerja, waktu dan
uang.
Jika kita berkaca pada bagaimana pengaplikasian metode BIM di Amerika Serikat,
potensi
yang dicapai dari pengaplikasian metode BIM di Indonesia masih jauh dari kata
maksimal.
Pemahaman mengenai Building Information Modeling (BIM) sendiri perlu diluruskan
terlebih dahulu, yang mana pengaplikasian BIM itu bukan hanya sekedar menggunakan
perangkat lunak dalam pengerjaan suatu proyek konstruksi. Pengaplikasian BIM
tersebut
memang membutuhkan perangkat lunak khusus, seperti Autodesk Revit, ArchiCAD,
AECOSim, dan software lainnya, namun sekedar penerapan software tersebut hanya
menjabarkan kulit luar dari pengaplikasian metode BIM itu sendiri.
Autodesk Revit adalah software Building Information Modeling (BIM) oleh Autode

You might also like