Professional Documents
Culture Documents
yang berjihad amatlah tinggi di surga, begitu juga di dunia. Mereka mulia di
dunia dan di akhirat. Rasulullah adalah orang yang paling tinggi derajatnya
dalam jihad. Beliau telah berjihad dalam segala bentuk dan macamnya. Beliau
dakwah, keterangan (ilmu), pedang dan senjata. Semua waktu beliau hanya
untuk berjihad dengan hati, lisan dan tangan beliau. Oleh karena itulah, beliau
amat harum namanya (di sisi manusia-pent) dan paling mulia di sisi Allah. Allah
Allah berfirman ل ت ُ ِط ِعٖ ْال ٰك ِف ِريْنَٖ َو َجا ِه ْد ُه ْمٖ بِهٖ ِج َهادًا َكبِي ًْرا ْٖ ِ“ َولَ ْٖو ِشئْنَا لَبَعَثْنَا فDan
ِٖ ي ُك
ٖ َ َل قَ ْريَةٖ نَّ ِذي ًْراٖۖ – ف
orang-orangٖkafir,ٖdanٖberjihadlahٖterhadapٖmerekaٖdenganٖAlٖQur’an dengan
merekaٖsudahٖadaٖdibawahٖkekuasaanٖkaumٖmuslimin,ٖAllahٖta’alaٖberfirmanٖ:ٖ
ٖصي ُْر َ ْعلَ ْي ِه ْٖمٖ َۗو َمأ ْ ٰوى ُه ْٖم َج َهنَّ ُٖم َوبِئ
ِ سٖ ْال َم ْٖ ُارٖ َو ْال ُم ٰن ِف ِقيْنَٖ َوا ْغل
َ ظ ٖ ِ“ ٰيٰٓاَي َها النَّبHai Nabi, berjihadlah
َ َّي َجا ِه ِٖد ْال ُكف
keraslah terhadap mereka. Tempat mereka ialah neraka Jahannam. Dan itulah
hanya bisa dilakukan orang-orang khusus saja yaitu para pewaris nabi (ulama).
termasuk cabang dari jihadnya seorang hamba terhadap dirinya sendiri (hawa
“MujahidٖadalahٖorangٖyangٖberjihadٖmelawanٖdirinyaٖdalamٖmentaatiٖAllahٖdanٖ
Muhajirٖ adalahٖ orangٖ yangٖ berhijrahٖ dariٖ apaٖ yangٖ dilarangٖ Allah”ٖ [Haditsٖ
Riwayat Ahmad dan sanadnya jayyid/baik] Oleh sebab itu, jihad terhadap diri
sendiri lebih didahulukan daripada jihad melawan orang-orang kafir dan hal
orang kafir sedangkan musuh (hawa nafsu) nya yang berada disamping kiri dan
Allah. Tidak akan mungkin dia keluar berjihad melawan musuh (orang-orang
kafir) sehingga dia mampu berjihad melawan hawa nafsunya untuk keluar
berjihad.[4] Kedua musuh itu adalah sasaran jihad seorang hamba. Tapi masih
ada yang ketiga, yang dia tidak mungkin berjihad melawan keduanya kecuali
setelah mengalahkan yang ketiga ini. Dia (musuh yang ketiga ini) selalu
kelezatan dan kenikmatan (dunia). Tidak mungkin dia berjihad melawan kedua
musuhٖbagimu,ٖmakaٖanggaplahٖiaٖmusuhٖ(mu)”ٖ[Faathir/35ٖ:ٖ6]ٖPerintahٖuntukٖ
masa. (Kemudian beliau berkata -pent) Jika hal diatas sudah dimengerti maka
jihad terbagi menjadi empat tahapan [5]: 1. Jihad melawan diri sendiri (hawa
nafsu), dan hal ini terbagi lagi menjadi empat tingkatan. a. Berjihad dalam
menuntut ilmu agama yang tidak akan ada kebahagiaan di dunia dan di akhirat
kecuali dengannya. Barangsiapa yang ketinggalan ilmu agama maka dia akan
dia pelajari, karena ilmu tanpa amal jika tidak memadharatkannya, minimal
kepada ilmu tersebut dan mengajarkannya kepada yang tidak tahu. Jika tidak,
maka dia termasuk orang yang menyembunyikan ilmu yang telah diturunkan
Allah dan tidak akan bermanfaat ilmunya serta dia tidak akan selamat dari
(orang-orang Robbani). Para salaf dahulu telah sepakat bahwa seorang alim
tidak bisa dikatakan Robbani hingga dia tahu kebenaran, lalu mengamalkan
para penghuni langit. 2. Jihad melawan setan, dan hal ini terbagi menjadi 2
dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-
melawan orang-orang kafir dan munafik. Hal ini meliputi empat hal : jihad
dengan hati, lisan, harta dan jiwa raga. Berjihad melawan orang-orang kafir
bid’ah,ٖ danٖ pembuatٖ kemungkaran.ٖ Halٖ iniٖ memilikiٖ tigaٖ tahapan.ٖ Denganٖ
tangan bila mampu, jika tidak maka pindah dengan lisan dan jika tidak mampu
juga maka dengan hati. Inilah tiga belas tahapan dalam jihad dan (Barangsiapa
yang mati dan tidak berjihad serta tidak pernah membisikkan dalam dirinya
untuk berjihad maka dia mati dalam cabang kemunafikan) [6] Dan tidak akan
sempurna jihad melainkan dengan hijrah dan tidak ada hijrah serta jihad tanpa
orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah,
mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha
bagi setiap orang, maka diwajibkan pula kepada mereka dua hijrah di setiap
saat : Baca Juga Melawan Hawa Nafsu Jihad Terbesar? 1. Berhijrah kepada
lainnya. Nabi bersabda yang artinya : سو ِل ِٖه ٖ َسو ِل ِهٖ فَ ِهجْ َرت ُ ٖهُ إل
َِّٖ ى
ُ ّللا َو َر ٖ ََت هِجْ َرت ُ ٖهُ إل
َِّٖ ى
ُ ّللا َو َر ْٖ فَ َم،
ْٖ ن كَان
ٖ َُصيبُ َها أَ ْٖو ا ْم َرأَةٖ يَْٖن ِك ُح َها فَ ِهجْ َرت ُ ٖهُ إل
ى َما هَا َج َرٖ إلَ ْي ِٖه ِ َت هِجْ َرت ُ ٖهُ ِل ُد ْنيَا ي
ْٖ ٖ”و َم ْنٖ كَان
َ “Barangsiapa yang
berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya kepada Allah dan rasul-
Nya. Dan barangsiapa yang berhijrah kepada dunia atau perempuan yang
untuk jihad melawan hawa nafsu dalam mentaati Allah dan jihad melawan
setan adalah fardhu ain yang tidak bisa diwakilkan kepada seorangpun.
Adapun jihad melawan orang-orang kafir dan munafik adalah fardhu kifayah.
(ZaadulٖMa’aad Fii Hadyi Khoiril Ibaad 3/5 – 11, Ibnul Qoyyim Rahimahullah)
46ٖSurabaya]ٖ________ٖFootnoteٖ[1].ٖKamiٖterjemahkanٖdariٖkitabٖ“Zaadulٖmaٖ
kami anggap tidak perlu diterjemahkan (hal 6-8) agar tidak terlalu panjang. Dan
kami hadiahkan terjemahan ini kepada mereka yang selalu meneriakkan kata
Dakwah Salafiyah tidak berjihad dan menihilkan jihad. Insya Allah pada edisi
jihadnya seorang muslim didasari oleh ilmu bukan hawa nafsu maupun
kejahilan yang diiringi semangat yang terlalu menggebu hingga lebih banyak
merusak daripada membangun, seperti yang dikatakan oleh khalifah Umar bin
Abdulٖ Azizٖ “Barangsiapaٖ yangٖ beribadahٖ kepadaٖ Allahٖ tanpaٖ ilmuٖ makaٖ diaٖ
Qoyyim v ini, masihkah ada orang yang mencela dan mencaci maki para ulama,
mereka akan menvonis bahwa Ibnul Qoyyim menihilkan jihad ? (pent) [3].
Diantaranya dengan berjihad menuntut ilmu agama yang benar sesuai dengan
terutamaٖdalamٖmasalahٖaqidah.ٖ(pent)ٖ[4].ٖAdapunٖhaditsٖyangٖberbunyiٖ“Kitaٖ
telahٖkembaliٖdariٖjihadٖkecilٖkepadaٖjihadٖbesar”ٖmakaٖhaditsٖini tidak shohih.
Lihatٖ“Kasyfulٖkhofaٖ“1/424.ٖ(pent)ٖ[5].ٖDariٖsiniٖterlihatٖjelasٖkesalahanٖsebagianٖ
orang yang hanya menyempitkan arti jihad dengan jihad melawan orang-orang
kafir dengan senjata. (pent) [6].Hadits Riwayat .Muslim (1910). [7]. Tidakkah
Yahudi maupun Nashoro memahami hal ini ? Mereka menyeru umat untuk
berjihad siang dan malam sedangkan banyak dari umat Islam ini yang masih
mereka ??? Apakah mereka sengaja menutup mata ? Mengapa mereka tidak
mau dan enggan untuk memulai dan menfokuskan dakwah mereka terlebih
jalankan lebih baik dari metode dakwahnya Rasul dan para rasul-rasul lainnya
Referensi: https://almanhaj.or.id/1811-jihad-dalam-islam.html