You are on page 1of 13

Adilah Mutiara Qanitah | Karakteristik dan Trasformasi Wilayah Peri-Urban di Kecamatan Ciomas

KARAKERISTIK DAN TRANSFORMASI WILAYAH PERI-URBAN DI KECAMATAN CIOMAS, KABUPATEN


BOGOR DARI ASPEK FISIK DAN SOSIAL EKONOMI

Adilah Mutiara Qanitah


Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik
Universitas Pakuan
e-mail: adilahmutiaraaq10@gmail.com

Abstract
Collecting and comparing population data, land area, land use, and superior potential aims to determine
the characteristics and characteristics of urban areas in Ciomas District based on physical, social and economic
aspects. In addition, this study also aims to determine several criteria or indices and factors that cause the
transformation of the Ciomas District area into an area that has urban characteristics.

The peri-urban area is a transition zone between the city and the village. This change continues to
develop in suburban areas characterized by dense urban areas and developed from rural areas characterized by
the agricultural sector. Transformation refers to a process of changing (difference) of certain characteristics at a
certain time. Peri-Urban area in Bogor Regency which has urban characteristics, one of which is Ciomas District.
This region has transformed from being previously engaged in agriculture to the footwear MSME industry sector.
This happens because every year the population increases while the land area does not experience growth which
encourages the conversion of land into settlements. The area of agricultural land decreases every year while the
need for settlements is higher so that residential land continues to increase every year.

The result of this study is an analysis that the Ciomas District area has urban characteristics, namely
changes in the livelihoods of the people who were previously farming to non-agricultural, namely industry. In
addition, the use of land for settlements is increasing every year. The construction of facilities and access to
facilities are made easier because Ciomas District is transformed into an area that has urban characteristics.

Keywords: characteristics, regional transformation, pheri-urban, urban characteristics, socio-economic physical.


__________________________________________________________________________________________

Abstrak

Mengumpulkan dan membandingkan data kependudukan, luas tanah, penggunaan lahan, dan potensi
unggulan bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan ciri perkotaan yang terdapat di Kecamatan Ciomas
berdasarkan fisik, sosial dan ekonomi. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui beberapa
kriteria atau indeks serta faktor yang menyebabkan transformasi wilayah Kecamatan Ciomas menjadi wilayah
yang mempunyai ciri perkotaan.

Kawasan peri-urban adalah zona transisisi antara kota dengan desa. Perubahan ini terus berkembang di
daerah pinggiran yang bercirikan perkotaan yang padat dan terbangun dari wilayah pedesaan yang bercirikan
sektor pertanian. Transformasi merujuk pada suatu proses pergantian (perbedaan) ciri-ciri tertentu dalam suatu
waktu tertentu. Wilayah Peri-Urban di Kabupaten Bogor yang memiliki ciri perkotaan salah satunya adalah
Kecamatan Ciomas. Wilayah ini bertransformasi dari yang dulunya bergerak di bidang pertanian menjadi sektor
industri UMKM alas kaki. Hal ini terjadi karena tiap tahunnya jumlah penduduk bertambah sedangkan luas lahan
tidak mengalami pertumbuhan yang mendorong pengalihfungsian lahan menjadi permukiman. Luas lahan
pertanian tiap tahun menurun sedangkan kebutuhan akan pemukiman semakin tinggi sehingga lahan
permukiman terus meningkat setiap tahunnya.

Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota | 2021 1


Adilah Mutiara Qanitah | Karakteristik dan Trasformasi Wilayah Peri-Urban di Kecamatan Ciomas

Hasil dari penelitian ini adalah didapatkan analisis bahwa wilayah Kecamatan Ciomas memiliki ciri-ciri
perkotaan yaitu perubahan mata pencaharian masyarakat yang tadinya bertani menjadi non-pertanian yaitu
industri. Selain itu, penggunaan lahan untuk permukiman tiap tahunnya bertambah. Dibangunnya fasilitas serta
akses-akses menuju fasilitas menjadi lebih mudah karena Kecamatan Ciomas bertransformasi menjadi wilayah
yang memiliki ciri perkotaan.

Kata Kunci: karakteristik, transformasi wilayah, peri-urban, sifat ciri perkotaan, fisik sosial-ekonomi.

I. Pendahuluan modern dalam satuan waktu yang berbeda

Kawasan peri-urban adalah zona (Abdullah, 1994, Giyarsih, 2009).

transisisi antara kota dengan desa. Perubahan Tingginya jumlah pertumbuhan

ini terus berkembang di daerah pinggiran yang penduduk di wilayah dan negara berkembang

bercirikan perkotaan yang padat dan berbanding lurus dengan kebutuhan ruang

terbangun dari wilayah pedesaan yang dalam kegiatan sehari-hari. Kian

bercirikan sektor pertanian. Wilayah ini sangat berkembangnya jaman, tiap tahun

berpotensial dan perlu untuk pertumbuhan jumlah penduduk tidak dapat

dipertimbangkan. terelakkan. Badan Pusat Statistik (BPS) tahun

Transformasi merujuk pada suatu 2020 mencatat ada sekitar 268.075 penduduk

proses pergantian (perbedaan) ciri-ciri di Indonesia padahal pada tahun 2010 jumlah

tertentu dalam suatu waktu tertentu. Proses penduduk di Indonesia sebanyak 238.519 yang

ini mengandung tiga unsur penting. Pertama, mana selama satu dekade terdapat kenaikan

perbedaan merupakan aspek yang sangat penduduk sebesar 29.556 atau memiliki laju

penting dalam proses transformasi karena pertumbuhan penduduk sebesar 1,31 persen

dengan perbedaanlah dapat dilihat yang berarti pertambahan penduduk

perwujudan dari sebuah proses transformasi. meningkat tiap tahunnya.

Kedua, konsep ciri atau identitas yang Jumlah penduduk yang semakin bayak

merupakan acuan di dalam suatu proses menyebabkan kepadatan penduduk dan

transformasi, baik ciri sosial, ekonomi, atau ciri meningkatnya kebutuhan akan ruang baik

penampilan sesuatu. Ketiga, proses umum maupun pribadi. Hal itu sejalan dengan

transformasi selalu bersifat historis yang pemanfaatan lahan yang makin banyak

terikat pada satuan waktu yang berbeda. Oleh terutama untuk permukiman penduduk,dan

karena itu, transformasi selalu menyangkut teerjadinya perubahan alih fungsi lahan dari

perubahan masyarakat dari suatu masyarakat sektor pertanian menjadi non- pertanian.

yang lebih sederhana ke masyarakat yang lebih Proses transformasi wilayah tersebut tentunya

Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota | 2021 2


Adilah Mutiara Qanitah | Karakteristik dan Trasformasi Wilayah Peri-Urban di Kecamatan Ciomas

bukan hanya fisikal, tetapi juga perubahan salah satu wilayah peri-core Kota Bogor.
sosioekonomik dan budaya penduduk Dengan menggunakan data sekunder hasil
perdesaan yang antara lain menyangkut sensus penduduk, susenas, dan registrasi
struktur produksi, mata pencaharian, dan penduduk, serta menggunakan analisis tabel,
adat-istiadat penduduk. diharapkan dapat memberikan gambaran
Salah satu wilayah peri urban dari Kota tentang faktor yang mendorong terjadinya
Bogor adalah Kecamatan Ciomas Kabupaten transformasi wilayah peri urban.
Bogor yang berbatasan langsung dengan
Kecamatan di Kota Bogor dengan jarak 3 km II. Metode Penelitian
dari Kota Bogor. Karena letaknya strategis, Pada penelitian proses klasifikasi ini,
membuat kecamatan ini tiap tahun, semakin diperlukan metode penelitian kuantitatif
padat mulai dari banyaknya perumahan, dengan mencari di beberapa sumber
pertokoan, dan penduduk. Kecamatan Ciomas terpercaya seperti Badan Pusat Statistik dan
dahulu memiliki wilayah yang mencangkup membandingkan data dari rentang tahun 2010
Ciomas, Dramaga dan Tamansari. Kini masing- – 2020. Terkait metode penelitian yang dipakai
masing wilayah tersebut telah memiliki saat proses klasifikasi dan analisis, penelitian
kecamatan sendiri setelah adanya pemekaran ini akan menerapkan analisis deskriptif
wilayah pada tahun 1997. Kecamatan Ciomas kuantitatif dan menganalisis dari data yang
menjadi kecamatan terpadat di kabupaten didapatkan.
Bogor dengan luas wilayah terkecil di
kabupaten Bogor dengan luas wilayah hanya III. Hasil dan Pembahasan
3.1. Gambaran umum
16,3 km2. Hal tersebut dapat dilihat dari 3.1.1. Analisis Geografis
pertumbuhan penduduk dan perubahan
Secara geografis wilayah Kecamatan
penggunaan lahan yang menandakan bahwa
Ciomas, Kabupaten Bogor berada pada
Kecamatan Ciomas sudah dipengaruhi oleh
ketinggian +500mdpl dan curah hujan 14mm/t
sifat perkotaan sebagai dampak urban sprawl
dalam 296 hari hujan. Kecamatan Ciomas
dari Kota Bogor.
mempunyai luas sebesar 16,3 km2. Adapun
Faktor apa saja yang mendorong
batas Kecamatan Ciomas adalah sebagai
terjadinya transformasi pada wilayah peri
berikut:
urban, akan menjadi perhatian utama dalam
a. Sebelah Utara : Kecamatan Bogor
kajian ini, dengan studi kasus di Kecamatan
Barat (Kota Bogor)
Ciomas Kabupaten Bogor yang merupakan

Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota | 2021 3


Adilah Mutiara Qanitah | Karakteristik dan Trasformasi Wilayah Peri-Urban di Kecamatan Ciomas

b. Sebelah Selatan : Kecamatan Taman Transformasi Wilayah dari Aspek Fisik, Sosial,
dan Ekonomi
Sari dan Cijeruk
c. Sebelah Barat : Kecamatan Dramaga (Kurnianingsih: 2014) Penilaian

d. Sebelah Timur : Kecamatan Bogor transformasi bisa dijabarkan dalam beberapa

Barat (Kota Bogor) variabel yang dapat dikategorikan pada aspek


fisik dan sosial ekonomi, antara lain:
1. Transformasi wilayah peri-urban pada
Gambar 1
Peta Administrasi Kecamatan Ciomas aspek fisik Dapat dilihat melalui
variabel:
a. Pemanfaatan Lahan, dimana
perubahan lahan memiliki peranan
penting dari perkembangan wilayah
peri-urban. Di samping itu,
perkembangan pemanfaatan lahan
memliki hubungan dengan variabel:
• Hasil Pertanian Penurunan
jumlah luasan lahan pertanian
akan berdampak pada kuantitas
hasil produksi pertanian (Ginting,
2010 dan Yunus, 2008)
Sumber: BPS Kecamatan Ciomas dalam Angka 2021
• Utilitas Dasar Keberadaan utilitas
umum yang memberikan
Wilayah Kecamatan Ciomas, Kabupaten kemudahan dalam aktivitas
Bogor terdiri dari 11 desa dengan 562 RT dan kehidupan dianggap mampu
134 RW. Topografi di wilayah Kecamatan mempengaruhi pola perubahan
Ciomas berupa daratan rendah dan tinggi lahan (Yunus, 2001 dalam
berbukit. Kebanyakan lahan di Kecamatan Hardati 2011).
Ciomas dimanfaatkan untuk lahan pertanian • Aksesibilitas Pola perubahan
berupa perkebunan sayur dengan luas 1.598 lahan dipengaruhi oleh
ha dengan hasil produksi 19.216 ton. Sebagian aksesibilitas, dimana perubahan
besar lagi digunakan untuk kegiatan akan terjadi lebih cepat pada
perdagangan jasa berupa toko dan lahan untuk wilayah-wilayah yang dilalui
permukiman penduduk berupa perumahan.

Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota | 2021 4


Adilah Mutiara Qanitah | Karakteristik dan Trasformasi Wilayah Peri-Urban di Kecamatan Ciomas

akses utama menuju ke pusat pula tingkat transformasi


kota (Subroto dan Setyadi 1995; wilayah yang diterima, terlebih
dalam Giyarsih, 2009; dalam lagi apabila perkembangan
Hardati, 2011). terjadi untu kebutuhan
b. Harga Lahan, dimana Ginting (2010) bermukim (Yunus, 2001; dalam
menjelaskan bahwa keberadaan Hardati, 2011). Dalam
perubahan lahan yang secara cepat transformasinya memiliki
tidak jarang menimbulkun keterkaitan:
fenomena spekulan tanah yang • Migrasi Penduduk Transformasi
sangat berpengaruh pada kenaikan kepadatan penduduk di wilayah
harga lahan. Ditambahkan bahwa peri-urban dapat berasal dari
pada proses transformasinya, pertumbuhan penduduk asli dan
variabel harga lahan memiliki peningkatan pertumbuhan
hubungan dengan variabel: akibat peristiwa perpindahan
• Infrastruktur Perubahan penduduk (Shoshany and
karakteristik penggunaan lahan Goldshleger, 2002).
dan ketersediaan infrastruktur Kurnianingsih Analisis
akan sangat mempengaruhi Transformasi Wilayah Peri-Urban
harga lahan. JPWK 10 (3) 270
• Karakteristik Penggunaan lahan • Aksesibilitas Daerah dengan
Desa-desa dengan keunggulan aksesibilitas tinggi akan memiliki
ketersediaan infrastruktur secara tingkat kepadatan penduduk
lengkap akan memiliki harga yang tinggi, dan sebaliknya
lahan yang lebih baik. (Giyarsih, 2010).
2. Transformasi wilayah peri-urban pada • Fasilitas dan utilitas dasar
aspek sosial ekonomi Dapat dilihat Perubahan kepadatan penduduk
melalui variabel: akan semakin cepat meningkat
a. Kepadatan Penduduk, terkait pada wilayah yang memiliki
perkembangan wilayah peri- kelengkapan infrastruktur
urban bisa dikatakan bahwa (dijelaskan untuk memperoleh
semakin tinggi kepadatan pelayanan sekolah dan
penduduk akan semakin tinggi kesehatan dengan baik) dan

Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota | 2021 5


Adilah Mutiara Qanitah | Karakteristik dan Trasformasi Wilayah Peri-Urban di Kecamatan Ciomas

pelayanan umum dasar, seperti karakteristik kekotaan dan karakteristik


listrik, air dan sanitasi (Cohen, kedesaan dari aspek fisik, indikator-
2006). indikatornya adalah sebagai berikut.
b. Mata Pencaharian, Ginting 1. Karakteristik Pemanfaatan Lahan
(2010) menjelaskan bahwa Menurut Yunus (2008) untuk mengidentifikasi
pergeseran mata pencaharian karakteristik wilayah peri urban dapat dilihat
yang biasanya terjadi di wilayah dari pemanfaatan lahannya apabila lebih
peri-urban adalah dari petani mengarah pada sektor pertanian dengan
menjadi pekerja nonpetani. persentase >75%, maka menunjukkan
Yunus (2008, dalam Ginting, karakteristik kedesaan. Sebaliknya, apabila
2010) menyebutkan bahwa pemanfaatan lahannya kurang/tidak
proses transformasi mata mengarah pada sektor pertanian dengan
pencaharian di wilayah peri- persentase <25%, maka menunjukkan
urban memiliki keterkaitan karakteristik kekotaan. Apabila berada luas
dengan beberapa aspek, yaitu: lahan pertanian 25-75% maka menunjukkan
• Perilaku Ekonomi Sosial Budaya karakteristik kekotaan dan kedesaan saling
Pergeseran mata pencaharian ini mempengaruhi.
ternyata mampu memberikan 2. Kepadatan Bangunan
perubahan pada perilaku Kepadatan bangunan menunjukkan
masyarakatnya terkait ekonomi, karakteristik wilayah peri urban karena pada
sosial, dan budaya. umumnya kepadatan bangunan di kota
• Aksesibilitas Ketersediaan berbeda dengan di desa. Apabila pada suatu
aksesibilitas akan berpengaruh wilayah peri urban kepadatan bangunannya
pada kemudahan pergerakan makin rendah maka makin menunjukkan
dalam beraktivitas dan karakteristik kedesaan, begitu pula bila
perkembangan pemanfaatan kepadatan bangunan semakin tinggi maka
lahan ke arah non-pertanian. semakin menunjukkan karakteristik kekotaan
Aspek Fisik (Yunus, 2008).

Pryor (dalam Yunus, 2008) mengemukakan Peraturan Menteri Perumahan Rakyat

bahwa untuk mengetahui karakteristik No. 11 Tahun 2008 memberikan klasifikasi

wilayah peri urban pada suatu daerah dapat tingkat kepadatan bangunan yaitu:

dilihat dari aspek fisik. Untuk membedakan a. Kepadatan rendah, <15 bangunan/ha.

Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota | 2021 6


Adilah Mutiara Qanitah | Karakteristik dan Trasformasi Wilayah Peri-Urban di Kecamatan Ciomas

b. Kepadatan sedang, 15-25 bangunan/ha. dari panjang keseluruhan. Putri dkk. (2010)
c. Kepadatan tinggi, > 25 bangunan/ha. turut menambahkan bahwa ketersediaan
3. Luasan Permukiman fasilitas kesehatan dan pendidikan dapat
Kepadatan permukiman berkarakteristik menunjukkan karakteristik wilayah peri urban
kekotaan dicirikan dengan semakin tingginya karena fasilitas tersebut mempengaruhi
nilai persentase lahan permukiman yang ada. kualitas kehidupan manusia dan memiliki
Sebaliknya, semakin rendah nilai persentase intensitas yang jauh lebih tinggi ada di daerah
lahan permukiman mengindikasikan bahwa berkarakteristik kekotaan.
wilayah tersebut masih kedesaan (Yunus,
2008). Adapun persentase permukiman dapat Tabel 1
diklasifikasikan menjadi 3 meliputi (Peraturan Jumlah dan Jenis Fasilitas
Menteri Perumahan Rakyat No. 11 Tahun di Kecamatan Ciomas Tahun 2020
2008): FASILITAS
SEKOLAH
a. Rendah, lahan permukiman <30%.
PENDIDIKAN

SD SMP SMA SMK


b. Sedang, lahan permukiman 30-60%.
c. Tinggi, lahan permukiman >60%. 52 17 7 8

PUSKESMAS
Selain itu, Yunus (2008) menambahkan bahwa
KESEHATAN

PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI


karakteristik wilayah peri urban juga dapat 0 88 26 35
POSYANDU
dilihat dari karakteristik sirkulasi yang POLIKLINIK APOTEK
AKTIF
61 9 14
berkenaan dengan prasarana dan sarana
PURA&
MASJID LANGGAR GEREJA
PERIBADATAN

transportasi yaitu jalan. Di daerah perdesaan, WIHARA

jalan sudah mengalami pengaspalan tetapi


155 195 1 0
hanya jalan utamanya, sedangkan di daerah
perkotaan semua jalan sampai jalan kecil LAPANGAN
OLAHRAGA

BULU
sudah teraspal. Sehingga, makin panjang jalan SEPAK BOLA VOLI BASKET
TANGKIS
beraspal pada suatu wilayah, maka akan 4 5 11 5
TENIS MEJA FUTSAL RENANG FITNESS
semakin menunjukkan karakteristik kekotaan. 2 6 5 3
Budiyantini & Pratiwi (dalam Sari, 2017) dalam PERDAGANGAN
MINIMARKET TOKO RESTORAN WARUNG
PERJAS

penelitiannya kemudian mengemukakan 51 869 11 279


bahwa karakteristik kekotaan ditunjukkan PASAR&
HOTEL BANK KOPERASI
SPBU
dengan persentase panjang jalan aspal >75% 1 11 3 1
Sumber: BPS Kecamatan Ciomas dalam Angka 2021

Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota | 2021 7


Adilah Mutiara Qanitah | Karakteristik dan Trasformasi Wilayah Peri-Urban di Kecamatan Ciomas

Tabel 2 itu, jelas memudahkan aktivitas masyarakat di


Jumlah dan Jenis Utilitas Kecamatan ciomas ini. Jalan-jalan di
di Kecamatan Ciomas Tahun 2020 Kecamatan Ciomas juga sudah menggunakan
UTILITAS material aspal/beton. Hal ini menunjukkan
LAYANAN
BTS KOMUNIKASI KONDISI bahwa, Kecamatan Ciomas memiliki ciri dan
KECAMATAN CIOMAS

HP karakteristik perkotaan dari aspek fisik.


SINYAL
34 6 (Yunus:2008) Wilayah peri urban juga dapat
KUAT
JENIS TRANSPORTASI
dilihat dari karakteristik sirkulasi yang
DARAT
berkenaan dengan prasarana dan sarana
KONDISI JALAN JENIS PERMUKAAN JALAN
transportasi yaitu jalan. Di daerah perdesaan,
ASPAL/BETON
Sumber: BPS Kecamatan Ciomas dalam Angka 2021 jalan sudah mengalami pengaspalan tetapi

Berdasarkan tabel-tabel di atas hanya jalan utamanya, sedangkan di daerah

menggambarkan jelas bahwa Kecamatan perkotaan semua jalan sampai jalan kecil

Ciomas memiliki aspek fisik yang memadai. sudah teraspal. Sehingga, makin panjang jalan

Fasilitas dan utilitas di Kecamatan Ciomas beraspal pada suatu wilayah, maka akan

tergolong lengkap dan cukup banyak. Hal itu semakin menunjukkan karakteristik kekotaan.

menjelaskan bahwa Kecamatan Ciomas Budiyantini & Pratiwi (dalam Sari, 2017)

memiliki karakteristik atau ciri perkotaan dari 3.2. Kepadatan Penduduk

aspek fisik yaitu ketersediaan fasilitas yang Berdasarkan data BPS Kecamatan
memadai. Karena, (Putri,dkk : 2010) Ciomas tahun 2020, jumlah penduduk
ketersediaan fasilitas kesehatan dan Kecamatan Ciomas adalah 170.486 jiwa.
pendidikan dapat menunjukkan karakteristik Jumlah, Pertumbuhan, dan Kepadatan
wilayah peri urban karena fasilitas tersebut Penduduk di Kecamatan Ciomas dapat dilihat
mempengaruhi kualitas kehidupan manusia di bawah ini:
dan memiliki intensitas yang jauh lebih tinggi Tabel 3
ada di daerah berkarakteristik kekotaan. Jumlah, Pertumbuhan, dan Kepadatan
Untuk prasarana utilitas di Kecamatan Penduduk di Kecamatan Ciomas
Ciomas juga tergolong baik, hal itu dijelaskan Tahun 2016 – 2020
dalam tabel bahwa untuk kualitas jaringan Jumlah Kepadatan
Pertumbuhan
No. Tahun Penduduk Penduduk
telekomunikasi di Kecamatan Ciomas itu sinyal Penduduk
(jiwa) (km2)
kuat. Selain itu, terdapat jenis transportasi
1 2016 143.803 0,04 8.820
darat yang bermobilisasi dengan trayek. Hal 2 2017 180.823 0,25 11.091

Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota | 2021 8


Adilah Mutiara Qanitah | Karakteristik dan Trasformasi Wilayah Peri-Urban di Kecamatan Ciomas

3 2018 184.663 0,29 11.329 digunakan untuk tanaman pangan. Hal itu juga
4 2019 188.624 0,32 6.528
yang membuat sayuran, buah-buahan, dan
5 2020 170.486 0,19 10.467
tanaman pangan menjadi salah satu potensi di
Sumber: BPS Kecamatan Ciomas dalam Angka 2016 – 2021

Berdasarkan pendekatan administrasi, di Kecamatan Ciomas yang perlu dikembangkan

Kecamatan Ciomas selama lima tahun sejak serta membuat Kecamatan Ciomas menjadi

tahun 2016 sampai tahun 2020, terjadi salah satu daerah pemasok sayuran dan buah-

perubahan dalam jumlah penduduk buahan serta tanaman pangan di Kabupaten

pertumbuhan penduduk, dan kepadatan Bogor.

penduduk. Jumlah penduduk mengalami Meningkatnya jumlah pertumbuhan

perubahan positip, yaitu bertambah dari tahun penduduk tiap tahun tidak diikuti dengan

ke tahun, pada tahun 2016 jumlahnya 143.803 pertumbuhan lahan juga yang menyebabkan

jiwa dan bertambah menjdi 180.823 jiwa. perubahan lahan pertanian menjadi lahan non-

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pertanian. Penggunaan lahan pun mengalami

jumlah penduduk pada tahun 2020 yaitu perubahan dari yang sebelumnya

170.486 jiwa dengan peningkatan jumlah kecenderungan masyarakat lebih banyak untuk

penduduk terbanyak ada pada tahun yakni pertanian dan perkebunan menjadi

2019 dengan 188.624 jiwa dengan laju dialihfungsikan untuk lahan permukiman. Lebih

pertumbuhan penduduk 0,32% jiwa. jelasnya ada pada tabel berikut:

Lebih lanjut (Yunus, 2001) juga


menjelaskan bahwa kepadatan penduduk Tabel 4
Penggunaan Lahan di Kecamatan Ciomas
merupakan faktor utama yang menyebabkan
Kecamatan Ladang/
terjadinya transfromasi wilayah peri-urban. Permukiman Sawah Lainnya
Ciomas Tegalan
Semakin tinggi kepadatan penduduk akan 2010 0,02 1.154,79 395,90 90,31
semakin tinggi tingkat transformasi 2014 0,02 1.209,94 332,89 87,68
Sumber: BPS Kecamatan Ciomas dalam Angka 2010 dan 2015
wilayahnya.

3.3. Karakteristik Wilayah


Letak daerah Kecamatan Ciomas yang
berada di antara daratan rendah dan perbukitan
membuat tanah di Kecamatan Ciomas gembur
dan cocok sebagai tempat penghasil sayuran dan
buah-buahan serta lahan persawahan yang

Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota | 2021 9


Adilah Mutiara Qanitah | Karakteristik dan Trasformasi Wilayah Peri-Urban di Kecamatan Ciomas

Diagram 1 Dari tabel dan gambar tersebut dapat dilihat


Persentase Penggunaan Lahan
bahwa lahan antara lahan permukiman dengan
di Kecamatan Ciomas Tahun 2014
lahan pertanian yaitu sawah, kebun, dan lahan
lebih banyak lahan pemukiman. Hal itu sejalan
dengan jumlah produksi pertanian dan
perkebunan yang menurun pada tiap dari
tahun 2015 ke tahun 2020, hal tersebut terjadi
karena mulai bergesernya kegiatan
masyarakat dari sektor pertanian menjadi
sektor perdagangan dan industri

Sumber: Hasil Olah Data menyebabkan kurang majunya dari sektor


pertanian atau perkebunan di Kecamatan
Ciomas ini.
Tabel 5
Produksi Komoditas di Kecamatan Ciomas

Tahun Majunya Sektor Kerajinan Industri Alas Kaki di


Komoditi Kecamatan Ciomas
2015 2020
Tanaman Pangan 93.770 7.373 Tingkat kemakmuran dan
Sayuran 36.299 15.544
kesejahteraan manusia ditunjukkan melalui
Buah Buahan 3.457 2.621
Sumber: BPS Kecamatan Ciomas dalam Angka 2015 dan meningkatnya kesehatan, kualitas pendidikan,
2020
serta jaminan hidup. Dimana kesehatan
masyarakat menjadi aset penting bagi suatu
Gambar 2
negara, dikala manusia diminta untuk hidup
Peta Penggunaan Lahan Kecamatan Ciomas
produktif secara sosial dan ekonomi (Tulusan &
Londa, 2014 dalam Helmi, dkk: 2021).
Peningkatan ekonomi adalah suatu hal yang
mutlak dibutuhkan oleh masyarakat terutama
masyarakat Kecamatan Ciomas. Masyarakat
Kecamatan Ciomas ini memiliki cukup beragam
profesi tetapi sentra paling banyak di
kecamatan ciomas adalah sentra pembuatan
alas kaki yang menjadi potensi utama di
Sumber: Website Peta Invesatasi Antar Wilayah dan
Kecamatan Ciomas ini.
Sektor Kecamatan Ciomas.

Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota | 2021 10


Adilah Mutiara Qanitah | Karakteristik dan Trasformasi Wilayah Peri-Urban di Kecamatan Ciomas

Dari sektor-sektor lain, alas kaki lah Selain Kecamatan Caringin, Cijeruk,
yang menjadi potensi andalan dan unggulan Kemang, Tamansari, dan Cibungbulang dari
dari Kecamatan Ciomas ini. UMKM Alas Kaki di tabel di atas dapat diketahui bahwa
Kecamatan Ciomas ini dikategorikan menjadi Kecamatan Ciomas merupakan salah satu
dua kelompok yaitu UMKM Pengrajin dan Kecamatan penghasil dari sektor alas kaki.
UMKM Mandiri. Sebagian besar para pengrajin UMKM alas kaki ini tidak hanya untuk
alas kaki di Kecamatan Ciomas ini konsumsi dalam negeri saja tetapi sudah
mendapatkan keahlian membuat alas kaki dipercaya untuk ekspor ke luar negeri salah
yang dimiliki diperoleh secara turun-temurun satunya Kanada. Total pasar impor Kanada
dan dari pengalaman bekerja mereka. Alas Kaki untuk segmen alas kaki (empat kode HS
merupakan salah satu sektor yang berpotensi gabungan) berada di C$1,57 miliar pada 2015.
untuk di kembangkan di Kabupaten Bogor, Klaster ini ditandai dengan adanya hubungan
lebih jelasnya disajikan dalam tabel berikut. subkontrak bertingkat dengan pekerjaan
tertentu untuk pembuatan sepatu
Tabel 6 dilaksanakan oleh perusahaan dan pengrajin
Pembagian Kluster Komoditas Unggulan
terpilih. Sebagian besar keluaran dari klaster
Sekunder UMK Unggulan
Kluster Komoditas
ini dipasarkan melalui pedagang grosir di
NO Kecamatan
Unggulan
Pamijahan, Tenjolaya, Ciawi,
Jakarta, yang kemudian mengekspor ke Afrika,
Cisarua, Sukaraja,
Megamendung, Cigombong, Amerika Tengah, dan Arab Saudi, namun
Cigudeg, Tajurhalang, Tenjo,
1
Rumpin, Gunung Sindur,
Aneka Makanan sebagian besar produknya ditujukan untuk
Jonggol, Cariu, Parung,
Parung Panjang, pasar domestic.
Rancabungur.
Bojonggede, Cibinong, Berdasarkan pemaparan Menteri
Dramaga, Cileungsi,
2 Aneka Minuman Perindustrian Airlangga Hartarto, Pada tahun
Sukamakmur, Babakan
Madang
Caringin, Cijeruk, Kemang, 2016, penambahan investasi IKM alas kaki
3 Ciomas dan Tamansari, Alas Kaki
Cibungbulang diperkirakan sebesar Rp2.8 triliun dengan nilai
4 Klapanunggal Kerajinan/Boneka
Kerajinan/Sangkar produksinya mencapai Rp22,98 triliun. Dan
5 Gunung Putri
Burung
6 Ciampea Kerajinan/Tas akan diproyeksikan, nilai produksi sektor ini
7 Citeureup Kerajinan/Logam
8 Jasinga, Tanjungsari Kerajinan/Kayu akan meningkat pada tahun 2017 sebesar
9 Ciseeng, Nanggung Kerajinan/Logam
10 Sukajaya Kerajinan/Konveksi Rp24,25 triliun. Berdasarkan data Badan Pusat
Kerajinan/Bata
11 Leuwisadeng dan Leuwiliang Statistik (BPS), industri kecil dan menengah alas
Merah
Sumber: Perubahan Rencana Pembangunan Kabupaten
kaki tergabung dalam kelompok penyamakan
Bogor 2005-2025
dan produk kulit. Pada 2010, kelompok usaha

Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota | 2021 11


Adilah Mutiara Qanitah | Karakteristik dan Trasformasi Wilayah Peri-Urban di Kecamatan Ciomas

tersebut berjumlah 32.910 unit dengan jumlah perubahan positif, yaitu bertambah dari tahun
penyerapan tenaga kerja mencapai 114.495 ke tahun. Semakin tinggi kepadatan penduduk
orang di seluruh Indonesia. akan semakin tinggi tingkat transformasi
IV. Kesimpulan wilayahnya.
Berdasarkan hasil pengamatan, hasil dari Aspek Ekonomi / social-ekonomi,
penelitian ini adalah didapatkan analisis bahwa Meningkatnya jumlah pertumbuhan penduduk
wilayah Kecamatan Ciomas termasuk dalam tiap tahun tidak diikuti dengan pertumbuhan
peri-urban atau wilayah yang memiliki ciri-ciri lahan juga yang menyebabkan perubahan
perkotaan, baik dari aspek fisik, social, maupun lahan pertanian menjadi lahan non-pertanian.
ekonomi. kecenderungan masyarakat lebih banyak
Aspek Fisik, Kecamatan Ciomas memiliki untuk pertanian dan perkebunan menjadi
fasilitas yang memadai. Fasilitas dan utilitas di dialihfungsikan untuk lahan permukiman.
Kecamatan Ciomas tergolong lengkap dan perubahan mata pencaharian masyarakat yang
cukup banyak. Fasilitas kesehatan, Pendidikan, tadinya bertani menjadi non-pertanian yaitu
olahraga, peribadatan, serta perdagangan dan industri. Selain itu, penggunaan lahan untuk
jasa ada di Kecamatan Ciomas. Sedangkan permukiman tiap tahunnya bertambah.
untuk Utilitas, di Kecamatan Ciomas juga Dibangunnya fasilitas perdagangan dan jasa
tergolong baik, dari segi kualitas jaringan serta akses-akses menuju fasilitas menjadi
telekomunikasi tergolong sinyal kuat. Selain lebih mudah karena Kecamatan Ciomas
itu, jenis transportasi darat yang bermobilisasi bertransformasi menjadi wilayah yang
dengan trayek yang memudahkan aktivitas memiliki ciri perkotaan.
masyarakat di Kecamatan ciomas. Jalan-jalan V. Daftar Pustaka
di Kecamatan Ciomas juga sudah Giyarsih, Sri Rum. 2009. TransFormasi
menggunakan material aspal/beton. Hal ini Wilayah. Disertasi. Fakultas Geografi
menunjukkan bahwa, Kecamatan Ciomas Universitas Gadjah mada Yogyakarta.
memiliki ciri dan karakteristik perkotaan dari Yunus, 2008. Dinamika Peri Urban.
aspek fisik. Determinan masa Depan Kota. Pustaka
Aspek Sosial, Kecamatan Ciomas selama lima Pelajar, Yogyakarta
tahun sejak tahun 2016 sampai tahun 2020, Hardati, Puji, 2011. Transformasi Wilayah
terjadi perubahan dalam jumlah penduduk Peri Urban. Kasus Di Kabupaten
pertumbuhan penduduk, dan kepadatan Semarang. Semarang: FIS Unnes,
penduduk. Jumlah penduduk mengalami Jurusan Geografi.

Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota | 2021 12


Adilah Mutiara Qanitah | Karakteristik dan Trasformasi Wilayah Peri-Urban di Kecamatan Ciomas

Kurnianingsih, Nela Agustin. 2012. “Klasifikasi Badan Pusat Statistik, 2011. Kecamatan
Tipologi Zona Perwilayahan Wilayah Ciomas dalam Angka Tahun 2011.
Peri-Urban di Kecamatan Kartasura, Bogor : BPS Kecamatan Ciomas.
Kabupaten Sukoharjo.” Tugas Akhir S1 Badan Pusat Statistik, 2015. Kecamatan
Jurusan Perencanaan Wilayah dan Ciomas dalam Angka Tahun 2015.
Kota, Universitas Diponegoro, Bogor : BPS Kecamatan Ciomas.
Semarang Badan Pusat Statistik, 2016. Kecamatan
Kurnianingsih, Nela Agustin. 2014. Analisis Ciomas dalam Angka Tahun 2016.
Transformasi Wilayah Peri-Urban pada Bogor : BPS Kecamatan Ciomas.
Aspek Fisik dan Sosial Ekonomi Badan Pusat Statistik, 2017. Kecamatan
(Kecamatan Kartasura). Semarang: Ciomas dalam Angka Tahun 2017.
Biro Penerbit Planologi Undip. Bogor : BPS Kecamatan Ciomas.
Oroh, Alfiando, dkk. 2019. Analisis Fisik Kementerian Perindustrian. 2012.
Wilayah Peri-Urban berdasarkan Pemantauan Impor dan Ekspor Kulit,
Aspek Fisik di Kecamatan Pineleng Barang Kulit, dan Sepatu/Alas Kaki=
Kabupaten Minahasa. Manado: Tahun 2009-2011. [Internet. [diunduh
Program Studi Perencanaan Wilayah 2012 Des 25]. [Tersedia pada :
dan Kota Universitas Sam Ratulangi. http://www.kemenperin.go.id/_jawaban.ph
p?id=4042-0818
Badan Pusat Statistik, 2018. Kecamatan
Ciomas dalam Angka Tahun 2018.
Bogor : BPS Kecamatan Ciomas.
Badan Pusat Statistik, 2019. Kecamatan
Ciomas dalam Angka Tahun 2019.
Bogor : BPS Kecamatan Ciomas.
Badan Pusat Statistik, 2020.
Kecamatan Ciomas dalam Angka Tahun 2020.
Bogor : BPS Kecamatan Ciomas.
Badan Pusat Statistik, 2021. Kecamatan
Ciomas dalam Angka Tahun 2021.
Bogor : BPS Kecamatan Ciomas.

Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota | 2021 13

You might also like