Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
Nofi Triana
Triana, Nofi . 2020. Peningkatan hasil belajar Sosiologi materi Perubahan Sosial di
Masyarakat melaui model pembelajaran problem based learning (PBL) kelas XII
Madrasah Aliyah Banumangun Tahun Pelajaran 2020/2021. Penelitian Tindakan
Kelas.
Kata Kunci: Sosiologi, Perubahan Sosial, Masyarakat, Model Problem Based Learning
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah apakah model Problem Based
Learning (PBL) dapat meningkatkan hasil belajar Sosiologi Materi perubahan sosial pada
siswa kelas XII MA Banumangun Kedungreja?.
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus
dengan 4 tahapan dalam setiap siklusnya, yaitu perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan/observasi dan refleksi. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini menggunakan
metode pengumpulan data yaitu tes tertulis, lembar observasi dan dokumentasi. Subjek
penelitian ini adalah siswa kelas XII MA Banumangun Kedungreja sebanyak 14 siswa.
Berdasarkan penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model Problem
Based Learning (PBL) dapat meningkatkan hasil belajar Sosiologi Materi Perubahan Sosial
pada siswa kelas XII MA Banumangun Kedungreja Tahun Pelajaran 2020/2021. Hal ini
dibuktikan dari hasil pra siklus sebelum menerapkan model PBL hanya 4 siswa (29%) yang
memenuhi KKM dan 10 siswa (71%) belum memenuhi KKM. Selanjutnya pada siklus I
terdapat 7 siswa (50%) yang memenuhi KKM dan 7 siswa (50%) belum memenuhi KKM.
Kemudian pada siklus II 14 siswa (100%) sudah memenuhi KKM. Oleh karena itu,
Penelitian Tindakan Kelas ini dinyatakan berhasil untuk meningkatkan hasil belajar
Sosiologi Materi Perubahan Sosial pada siswa kelas XII MA Banumangun Kedungreja
Tahun Pelajaran 2020/2021.
iii
Kata Pengantar
Segala puji bagi Allah yang Maha Kuasa pemilik seluruh alam. Seraya mengucapkan
Alhamdulillahi Robbil “Alamiin, penulis mengucap syukur kehadirat Alloh SWT karena atas
limpahan rahmat serta hidayahNya penulis dapat menyelesaikan penelitian ini, sholawat
beserta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW
yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah menuju zaman yang penuh ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini tidak mungkin dapat terselesaikan tanpa
adanya bantuan dari pihak lain. Untuk itu dengan penuh rendah hati penulis mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Ilham Ibrohim, S.Pd.I selaku kepala Madrasah Aliyah Banumangun
Kedungreja yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukakn penelitian
tindakan kelas pada lembaga yang dipimpinnya.
2. Dewan guru dan staff karyawan MA Banumangun Kedungreja yang telah
memberikan data dan berbagai informasi pendukung dalam penelitian ini
Penelitian ini berjudul “Peningkatan Hasil Belajar Sosiologi Materi Perubahan Sosial
Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Pada Siswa Kelas XII MA
Banumangun Kedungreja”.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena
itu, segala kritik dan saran yang membangun akan ditampung untuk menjadi bahan evaluasi
pada penelitian selanjutnya.
Penulis,
iv
Daftar Tabel
v
Daftar Gambar
vi
Daftar Lampiran
vii
Daftar Isi
Halaman Judul........................................................................................................................................i
Lembar Pengesahan/Persetujuan...........................................................................................................ii
Abstrak.................................................................................................................................................iii
Kata Pengantar......................................................................................................................................iv
Daftar Tabel...........................................................................................................................................v
Daftar Gambar......................................................................................................................................vi
Daftar Lampiran..................................................................................................................................vii
Daftar Isi.............................................................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.............................................................................................................1
B. Pembatasan dan Rumusan Masalah............................................................................................2
C. Tujuan Penelitian.......................................................................................................................3
D. Manfaat Penelitian.....................................................................................................................3
BAB II KERANGKA TEORI...............................................................................................................5
A. Landasan Teori...........................................................................................................................5
B. Penelitian Terdahulu................................................................................................................13
C. Hipotesis Penelitian..................................................................................................................14
BAB III METODE PENELITIAN......................................................................................................15
A. Jenis Penelitian.........................................................................................................................15
B. Variabel Penelitian...................................................................................................................20
C. Populasi dan Sampel................................................................................................................22
D. Jenis, Sumber dan Teknik Pengumpulan Data.........................................................................23
E. Teknik Analisa Data atau Pengujian Hipotesis.........................................................................25
BAB IV HASIL PENELITIAN...........................................................................................................27
A. Gambaran Umum.....................................................................................................................27
B. Deskripsi Hasil Penelitian........................................................................................................30
C. Analisa atau Pengujian Hipotesis.............................................................................................37
D. Pembahasan.............................................................................................................................40
BAB V PENUTUP..............................................................................................................................41
A. Kesimpulan..............................................................................................................................41
B. Implikasi dan Rekomendasi.....................................................................................................41
Daftar Pustaka.....................................................................................................................................43
Lampiran-lampiran..............................................................................................................................44
viii
BAB I
PENDAHULUAN
9
adalah penerangan dan penuturan secara lisan oleh pendidik terhadap peserta didik di
kelas (Ramayulis, 2004:445)
Permasalahan seperti ini ditemui oleh peneliti ketika mengadakan observasi
ke MA Banumangun Kedungreja. Dari hasil observasi tersebut diperoleh bahwa
terdapat respon yang negatif dalam proses pembelajaran yang berlangsung. Hal ini
ditunjukkan dengan banyaknya siswa yang kurang antusias terhadap pembelajaran
Sosiologi, yang metode mengajarnya hanya ceramah dan dikte membuat siswa
kurang termotivasi dan tertarik.
Menyikapi masalah diatas, perlu diterapkan dan dikembangkan sebuah model
pembelajaran yang efektif yang mengikut sertakan peran siswa sehingga siswa dapat
memperoleh pengalaman-pengalaman belajar yang lebih kongkret. Sebuah
pembelajaran kongkret yang melibatkan peran aktif siswa mampu mendorong dan
merangsang diri siswa untuk menerima pesan dan nilai-nilai yang disampaikan, salah
satunya dengan menggunakan metode Problem Based Learning.
Berdasarkan permasalahan tersebut diatas, maka peneliti bermaksud untuk
mencari tahu dengan melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “Peningkatan
Hasil Belajar Sosiologi Pokok Bahasan Perubahan Sosioal Melalui Model
Pembelajaran Problem Based Learning Pada Siswa Kelas XII MA Banumangun
Kedungreja”
B. Pembatasan dan Rumusan Masalah
A. Identifikasi Masalah
Dalam proses belajar mengajar di MA Banumangun Kedungreja terdapat
permasalahan yang muncul diantaranya :
1. Proses belajar mengajar cenderung masih didominasi oleh guru
2. Siswa tidak terlalu aktif sehingga seringkali muncul kejenuhan-kejenuhan
pada siswa
3. Guru seringkali menemui kendala didalam menentukan metode belajar
B. Pembatasan Masalah
Belajar Sosiologi seperti belajar karakter, sehingga memerlukan pendalaman
dan membutuhkan pengalaman nyata, sehingga proses pembelajaran pasif sangat
tidak efektif karena siswa tidak memiliki pengalaman secara langsung
sebagaimana yang diharapkan dari tujuan mata pelajaran Sosiologi tersebut agar
siswa mampu menerapkanya dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam penelitian yang akan dilakukan, peneliti fokus pada peningkatan hasil
belajar siswa mata pelajaran Sosiologi pada materi Perubahan Sosial dengan
Model Pembelajaran Problem Based Learning, siswa yang dimaksud adalah siswa
MA Banumangun Kedungreja Kelas XII berjumlah 14 siswa.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan sebagaimana tersebut diatas, maka
rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah : Apakah penerapan Model
pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar mata
pelajaran Sosiologi pada siswa kelas XII MA Banumangun Kedungreja?
C. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitianya sebagai berikut:
10
1. Untuk memahami Bagaimana penerapan Model Pembelajaran Problem Based
Learning ini dalam meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran
Sosiologi materi pokok Perubahan Sosial.
2. Untuk memahami Apakah penerapan Model Pembelajaran Problem Based
Learning ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
Sosiologi materi pokok Perubahan Sosial.
D. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi pembangunan ilmu
pengetahuan dibidang pendidikan, dan dapat dijadikan informasi serta wawasan
tentang penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning dalam proses
pembelajaran serta diharapkan mampu menguasai model ini.
2. Secara Praktis
1. Bagi guru
Sebagai masukan dalam meningkatkan mutu pembelajaran dikelas yang
aktif, dan mengikut sertakan siswa dalam pembelajaran.
Dengan adanya penelitian ini maka terjalin kerjasama atau Kolaborasi
sesama guru di MA Banumangun Kedungreja.
2. Kegunaan bagi sekolah
11
BAB II
KERANGKA TEORI
A. Landasan Teori
1. Pengertian Hasil Belajar
Menurut Oemar Hamalik hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan
terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu
menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti1.
Menurut Nana Sudjana “hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki
seseorang / siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya”2. Sedangkan
menurut Muhibbin Syah “hasil belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku
individu yang relative menetap sebagai hasil dan interaksi dengan lingkungan
yang melibatkan proses kognitif”. Jadi hasil belajar atau prestasi belajar adalah
suatu hasil yang telah dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar yang
melibatkan proses kognitif siswa tersebut mengalami perubahan tingkah laku
yang relative menetap.
Dalam proses belajar mengajar di sekolah perubahan tingkah laku siswa
ditandai dengan kemampuan peserta didik menerapkan dan mendemonstrasikan
pengetahunnya serta keterampilannya. Perubahan inilah yang disebut hasil
belajar.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
merupakan kemampuan yang telah dicapai oleh seseorang setelah melakukan
kegiatan belajar, yang menghasilkan perubahan kearah yang lebih baik pada diri
seseorang tersebut, baik dalam hal pengetahuan, pemahaman, keterampilan, nilai,
maupun sikap yang bersifat menetap dan konsisten.
2. Pengertian Sosiologi
Menurut Al Munawir sebagaimana dikutip oleh Yunahar Ilyas dalam bukunya
Kuliah Aqidah Islam secara etimologis (lughotan) aqidah berakar dari kata
“aqada –ya qidu – aqdan – aqidatan”. Aqdan berarti simpul, ikatan, perjanjian
dan kokoh.Setelah terbentuk menjadi akidah berarti keyakinan.3
Secara terminologis terdapat beberapa definisi antara lain :
a. Menurut Hasan Al-Banna dalam bukunya Majmu’atu ar- asail, Muassasah
ar-Risalah yang dikutip oleh Yunahar Ilyas dalam bukunya Kuliah Aqidah
menjelaskan bahwa aqaid (bentuk jamak dari aqidah) adalah beberapa
perkara yang wajib diyakini kebenarannya oleh hati (mu), mendatangkan
ketentraman jiwa, menjadi keyakinan yang tidak bercampur sedikitpun
dengan keraguraguan.
1
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: BumiAksara, 2006), hlm. 30
2
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2009), hlm.22
3
Yunahar Ilyas ,Kuliah Aqidah, (Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2007), hlm 1
12
b. Menurut Abu Bakar Jabir Al-Jazairy dalam bukunya Aqidah al-Mukmin,
Maktabah al-Kulliyat al-Azhariyah yang dikutip oleh Yunahar Ilyas dalam
bukunya Kuliah Aqidah menjelaskan bahwa Aqidah adalah sejumlah
kebenaran yang dapat diterima secara umum (axioma) oleh manusia
berdasarkan akal, wahyu dan fithrah. (Kebenaran) itu dipatrikan (oleh
manusia) dan ditolak (serta) diyakini kesahihan dan keberadaannya (secara
pasti) dan ditolak segala sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran itu.4
3. Pengertian Perubahan Sosial
Secara etimologis (lughotan) akhlak (bahasa arab) adalah bentuk jamak dari
khuluq yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Berakar dari
kata khalaqa yang berarti menciptakan seakar dengan kata khaliq (pencipta),
makhluq (yang diciptakan) dan khalq (penciptaan). Persamaan akar kata
mengisyaratkan bahwa dalam akhlak mencakup pengertian terciptanya
keterpaduan antara kehendak khaliq (Tuhan) dengan perilaku makhluq (manusia).
Atau dengan kata lain, tata perilaku seseorang terhadap orang lain dan
lingkungannya mengandung nilai akhlak yang hakiki. Manakala tindakan atau
perilaku tersebut didasarkan kepada kehendak khaliq (Tuhan).5
Adapun secara terminologis (isthilahan) ada beberapa definisi tentang akhlak
yang dari beberapa pendapat diantaranya :
a. Menurut Imam Al Ghazali dalam kitab Ihya 'Ulumud-din yang dikutip
oleh Yunahar Ilyas dalam bukunya Kuliah Akhlak, mengatakan bahwa
“Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan
perbuatanperbuatan dengan gampang dan mudah, tanpa memerlukan
pemikiran dan pertimbangan.”
b. Menurut Ibrahim Anis dalam Al-Mu'jam al-wasith yang dikutip oleh
Yunahar Ilyas dalam bukunya Kuliah Akhlak, mengatakan bahwa
“Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa, yang dengannya lahirlah
macam macam perbuatan, baik atau buruk, tanpa membutuhkan pemikiran
dan pertimbangan”.
B. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang berhubungan dengan penelitian yang penulis lakukan
adalah penelitian yang dilakukan oleh:
1. Feryda Indriyanti Putri dengan judul Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Dalam
Pembelajaran Daring Mata Pelajaran Sosiologi Materi Permasalahan Sosial Yang
Disebabkan Oleh Perubahan Sosial Dengan Model Problem Based Learning
Melalui Aplikasi Lms “Smaba-El” Di Kelas Xii Ips 1 Sma Negeri 1 Bandongan
Tahun Pelajaran 2019/2020. Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
yang telah dilakukan peneliti bahwa penerapan model Problem Based Learning
melalui aplikasi LMS “SMABA-EL” dapat meningkatkan hasil belajar dalam
pembelajaran daring mata pelajaran sosiologi materi permasalahan sosial yang
disebabkan oleh perubahan sosial pada peserta didik kelas XII IPS 1 SMA Negeri
1 Bandongan Tahun Pelajaran 2020/2021. Pada pra siklus diperoleh rata-rata
kelas 60,38 dan peserta didik yang telah mencapai KKM ada 10 peserta didik
dengan prosentase 38,46%. Setelah pra siklus dilakukan siklus I yang mengalami
peningkatan dari pra siklus dengan rata-rata kelas 68,27 dan peserta didik yang
telah mencapai KKM ada 15 peserta didik dengan prosentase 57,69%. Setelah
siklus I dilakukan siklus II yang mengalami peningkatan dari siklus I dengan rata-
rata kelas 79,81 dan peserta didik yang telah mencapai KKM ada 21 peserta didik
dengan prosentase 80,77%. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
peserta didik kelas XII IPS 1 SMA Negeri 1 Bandongan pada siklus I dengan
siklus II mengalami peningkatan.
2. Sri Irawati dengan judul Penerapan Model Problem Based Learning Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas Xi Ips 2
Sma Negeri 5 Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016. Berdasarkan hasil penelitian
yang telah dilaksanakan oleh peneliti, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan
15
model problem based learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI
IPS 2 SMA Negeri 5 Surakarta tahun ajaran 2015/2016. Ketuntasan belajar siswa
sebelum melaksanakan tindakan (pratindakan) hanya 21, 87 % dengan nilai rata-
rata kelas 2,41 atau jika dikonversikan dalam skala 100 menjadi 60,25 dengan
KKM 2,67 atau 67 jika dikonversikan dalam skala 100. Setelah dilakukan
tindakan pada siklus I ketuntasan belajar siswa menjadi 65,62% dengan nilai
ratarata kelas 76,84 dan pada siklus II hasil presentase ketuntasan belajar siswa
semakin meningkat, ketuntasan belajar pada siklus II yaitu 100% dengan nilai
rata-rata 87,03. Hasil ini telah mencapai target yang ditetapkan yaitu 75% siswa
tuntas.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Feryda Indriyanti Putri dan Sri Irawati
dapat diambil kesimpulan bahwa model pembelajaran PBL berpengaruh terhadap
peningkatan hasil belajar siswa. Ada kaitannya dalam penelitian tersebut sehingga
dapat dijadikan acuan oleh peneliti dalam penelitian Sosiologi materi Perubahan
Sosial. Berdasarkan penelitian diatas maka peneliti mengembangkan penelitian
dalam mata pelajaran Sosiologi materi Perubahan Sosial pada siswa kelas XII MA
Banumangun Kedungreja.
C. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara dan bersifat teoritis. Dalam model
penelitian, hipotesis adalah alat yang mempunyai kekuatan dalam proses inkuiri.
Karena hipotesis dapat menghubungkan dari teori yang relevan dengan kenyataan
yang ada atau fakta., atau dengan kenyataan teori yang relevan (Sukardi, 2014:41).
Jadi dapat dikatakan bahwa hipotesis akan diterima jika disertai dengan adanya fakta-
fakta yang membenarkan.
Bentuk-bentuk hipotesis penelitian sangat terkait dengan rumusan masalah
penelitian. Berdasarkan hal tersebut, maka penulis mengajukan hipotesis sebagai
berikut: “Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dapat
meningkatkan hasil belajar Sosiologi materi Perubahan Sosial pada siswa kelas XII
MA Banumangun Kedungreja Pelajaran 2020/2021”.
16
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
1. Jenis Penelitian Partisipan
Penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian tindakan kelas.
Kardiawarman berpendapat penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang
dilakukan pada sebuah kelas untuk mengetahui akibat tindakan yang diterapkan
pada suatu subyek penelitian dikelas tersebut.
Jenis penelitian tindakan kelas yang diterapkan oleh peneliti adalah PTK
partisipan. Suatu penelitian dikatakan sebagai penelitian PTK partisipan ialah
apabila orang yang akan melakukan penelitian harus terlibat langsung di dalam
proses penelitian sejak awal sampai dengan hasil penelitian berupa laporan.
Peneliti membaur dengan subjek penelitiannya. Dengan demikian, sejak
perencanaan penelitian peneliti senantiasa terlibat, selanjutnya peneliti
membantu, mencatat, dan mengumpulkan data, lalu menganalisis data serta
berakhir dengan melaporkan hasil penelitiannya.6
2. Subjek Penelitian
Dalam penelitian tindakan kelas ini yang menjadi subjek penelitian adalah
siswa kelas XII MA Banumangun Kedungreja Tahun Pelajaran 2020/2021
sebanyak 14 siswa putri.
3. Tempat dan Waktu Penelitian
a. Tempat penelitian di MA Banumangun Kedungreja yang beralamat di Dusun
Sidaurip RT 02 RW 04 Desa Sidanegara Kecamatan Kedungreja Kabupaten
Cilacap, Jawa Tengah
b. Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan pada bulan Agustus Tahun 2020
semester I. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua siklus yaitu siklus I dan
siklus II, dan setiap siklus sebanyak 2 kali pertemuan.
4. Kolaborator
Dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas peneliti dibantu oleh teman
sejawat dan mendapat dukungan dari Bapak Ilham Ibrohim, S.Pd.I selaku kepala
Madrasah Aliyah Banumangun Kedungreja.
5. Rencaana Tindakan
Rencana Penelitian tindakan kelas ini akan dilakukan dalam dua siklus. Siklus
1 dan siklus 2 akan tetapi jika belum didapatkan hasil yang baik maka akan
dilanjutkan dengan siklus yang selanjutnya. Untuk memperoleh peningkatan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran Sosiologi kelas XII Madrasah Aliyah
Banumangun Kedungreja dengan menggunakan model pembelajaran problem
based learning. Teknik yang digunakan untuk menganalisis data yang telah
dikumpulkan yaitu dengan menggunakan teknik deskriptif komparatif. Teknik
17
6
Paizaluddin , Ermalinda, Penelitian Tindakan Kelas, (Alfabeta, Bandung, 2012). h. 6
18
deskriptif komparatif berkaitan dengan data kuantitatif penelitian. Teknik jenis
ini untuk membandingkan hasil belajar siswa per siklus. Adapun langkah-langkah
penelitian dapat dibuat diagram sebagai berikut
19
3. Guru menjelaskan tujuan dari pembelajaran mengenai pokok bahasan
4. Menampilkan video sesuai materi
5. Bertanya jawab seputar isi dari video
6. Siswa memberikan tanggapan seputar video yang telah ditonton
7. Bersama siswa membuat kesimpulan
8. Melaksanakan evaluasi untuk mengetahui pengetahuan siswa tentang
Perubahan Sosial dengan menggunakan Model pembelajaran Problem
Based Learning.
9. Dicocokkan secara silang, setelah diketahui hasilnya kemudian guru
memberi tugas untuk pertemuan yang akan datang
10. Guru memberi motivasi
11. Salam penutup
c. Observasi
Sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui
efektifitas model pembelajaran Problem Based Learning dalam
pembelajaran Sosiologi dan untuk mengetahui tingkat ketuntasan belajar
(SKM) dalam mata pelajaran Sosiologi, maka observasi difokuskan pada
perhatian siswa, keaktifan siswa, dan hasil belajar siswa terhadap
penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning. Untuk
melakukan observasi terhadap situasi kelas pada saat pembelajaran
peneliti melaksanakan sendiri.
d. Tes
Tes ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana penguasaan dan
pemahaman siswa terhadap materi pelajaran setelah melaksanakan
tindakan model pembelajaran Problem Based Learning pada mata
pelajaran Sosiologi Kelas XII MA Banumangun Kedungreja sebagai
evaluasi setelah proses tindakan berlangsung.
e. Refleksi
Refleksi dilakukan berdasarkan hasil pengamatan situasi pembelajaran
dan hasil peningkatan perhatian, keaktifan dan hasil prestasi belajar
diakhir pembelajaran.
2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
Siklus II penelitian dilaksanakan pada Agustus 2020 dengan materi pokok
Bentuk-bentuk Perubahan Sosial, tahapan dan langkah-langkah peneliti
adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
1. Refleksi dari hasil siklus pertama
2. Penentuan fokus permasalahan dan pengkajian teori untuk memilih
solusi bagi permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran.
20
3. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan pokok
bahasan dilengkapi dengan instrumen pengumpulan data selama
penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan
4. Mengatur kelas agar anak bisa lebih nyaman dalam proses
pembelajaran
5. Mengumpulkan tugas anak dalam siklus I
6. Menggunakan metode Problem Based Learning
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan sesuai dengan skenario pembelajaran. Langkah-
langkah pembelajaran yang ditempuh adalah:
1. Guru mengucapkan salam
2. Apersepsi : menanyakan pelajaran minggu lalu.
3. Siswa menyusun tempat duduk biar lebih memperhatikan.
4. Guru menjelaskan tujuan dari pembelajaran menganai pokok bahasan
setelah mengikuti proses pembelajaran menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning, diharapkan peserta didik
mampu mengidentfikasi, mengaitkan, menyimpulkan,
mengemukakan, serta mengaplikasikan upaya penyelesaian
permasalahan social yang ada di lingkungan masyarakat. Melalui
kegiatan pembelajaran dengan model PBL ini dapat meningkatkan
motivasi belajar peserta didik.
5. Menyaksikan video yang sudah disiapkan guru
6. Siswa memberikan tanggapan terhadap video yang telah disajikan
7. Guru melakukan tanya jawab seputar materi
8. Bersama siswa guru membuat kesimpulan.
9. Melaksanakan evaluasi
10. Dicocokkan secara silang, untuk mengetahui hasil yang dicapai oleh
siswa
11. Guru memberikan motivasi
12. Salam penutup
c. Observasi
Sesuai dengan tujuan pembelajaran pada siklus I, maka observasi pada
siklus II ini masih peneliti fokuskan pada perhatian siswa, keaktifan
terhadap pembelajaran dan hasil belajar siswa dengan menggunakan
metode Problem Based Learning
d. Tes
Tes ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana penguasaan dan
pemahaman siswa terhadap materi pelajaran Sosiologi setelah
melaksanakan tindakan model pembelajaran Problem Based Learning
pada siklus II sebagai evaluasi setelah proses tindakan berlangsung.
e. Refleksi
Berdasarkan pengamatan pembelajaran Sosiologi melalui model
21
pembelajaran Problem Based Learning pada siklus II ini menunjukkan
adanya peningkatan dari siklus sebelumnya, siswa lebih perhatian, siswa
lebih bersemangat dalam mengikuti pelajaran, siwa cenderung diam dan
tidak membuat suasana kelas gaduh, aktif, siswa berlomba-lomba
bertanya terhadap materi yang telah disampaikan dan prestasi belajar
siswa pengamatan terhadap situasi pembelajaran pada siklus II ini sudah
mengalami peningkatan dan sudah mencapai hasil yang diharapkan dan
sesuai dengan Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM).
3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III
Siklus III penelitian dilaksanakan pada Agustus 2020 dengan materi
pokok Perubahan Sosial, tahapan ini dilakukakan apabila pelaksanaan pada
siklus I dan II belum sesuai target tahapan dan langkah-langkah peneliti
adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
1. Refleksi dari hasil siklus kedua
2. Penentuan fokus permasalahan dan pengkajian teori untuk memilih
solusi bagi permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran.
3. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan pokok
bahasan dilengkapi dengan instrumen pengumpulan data selama
penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan
4. Mengatur kelas agar anak bisa lebih nyaman dalam proses
pembelajaran
5. Mengumpulkan tugas anak dalam siklus II
6. Menggunakan metode Problem Based Learning
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan sesuai dengan skenario pembelajaran. Langkah-
langkah pembelajaran yang ditempuh adalah:
1. Guru mengucapkan salam
2. Apersepsi : menanyakan pelajaran minggu lalu.
3. Siswa menyusun tempat duduk biar lebih memperhatikan.
4. Guru menjelaskan tujuan dari pembelajaran menganai pokok bahasan
setelah mengikuti proses pembelajaran menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning, diharapkan peserta didik
mampu mengidentfikasi, mengaitkan, menyimpulkan,
mengemukakan, serta mengaplikasikan upaya penyelesaian
permasalahan social yang ada di lingkungan masyarakat. Melalui
kegiatan pembelajaran dengan model PBL ini dapat meningkatkan
motivasi belajar peserta didik. Menyaksikan video yang sudah
disiapkan guru
5. Siswa memberikan tanggapan terhadap video yang telah disajikan
6. Guru melakukan tanya jawab seputar materi
7. Bersama siswa guru membuat kesimpulan.
22
8. Melaksanakan evaluasi
9. Dicocokkan secara silang, untuk mengetahui hasil yang dicapai oleh
siswa
10. Guru memberikan motivasi
11. Salam penutup
c. Observasi
Sesuai dengan tujuan pembelajaran pada siklus III, maka observasi pada
siklus III ini masih peneliti fokuskan pada perhatian siswa, keaktifan
terhadap pembelajaran dan hasil belajar siswa dengan menggunakan
metode Problem Based Learning
d. Tes
Tes ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana penguasaan dan
pemahaman siswa terhadap materi pelajaran Sosiologi setelah
melaksanakan tindakan model pembelajaran Problem Based Learning
pada siklus III sebagai evaluasi setelah proses tindakan berlangsung.
e. Refleksi
Berdasarkan pengamatan pembelajaran Sosiologi melalui metode Problem
Based Learning pada siklus II ini menunjukkan adanya peningkatan dari
siklus sebelumnya, siswa lebih perhatian, siswa lebih bersemangat dalam
mengikuti pelajaran, siwa cenderung diam dan tidak membuat suasana
kelas gaduh, aktif, siswa berlomba-lomba bertanya terhadap materi yang
telah disampaikan dan prestasi belajar siswa pengamatan terhadap situasi
pembelajaran pada siklus II ini sudah mengalami peningkatan dan sudah
mencapai hasil yang diharapkan dan sesuai dengan Standar Ketuntasan
Belajar Minimal (SKBM).
B. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini ada 4 macam yaitu peningkatan, hasil belajar,
Sosiologi, dan model problem based learning
1. Variabel Peningkatan
Menurut seorang ahli bernama Adi S, (2003: 67) peningkatan berasal dari
kata tingkat. Yang berarti lapis atau lapisan dari sesuatu yang kemudian
membentuk susunan. Tingkat juga dapat berarti pangkat, taraf, dan kelas.
Sedangkan peningkatan berarti kemajuan. Secara umum, peningkatan merupakan
upaya untuk menambah derajat, tingkat, dan kualitas maupun kuantitas.
Peningkatan juga dapat berarti penambahan keterampilan dan kemampuan agar
menjadi lebih baik. Selain itu, peningkatan juga berarti pencapaian dalam proses,
ukuran, sifat, hubungan dan sebagainya. Contoh penggunaan katanya adalah
peningkatan mutu pendidikan, peningkatan kesehatan masyarakat, serta
peningkatan keterampilan para penyandang cacat.
Peningkatan dalam contoh diatas memiliki arti yaitu usaha untuk membuat
sesuatu menjadi lebih baik daripada sebelumnya. Suatu usaha untuk tercapainya
23
suatu peningkatan biasanya diperlukan perencanaan dan eksekusi yang baik.
Perencanaan dan eksekusi ini harus saling berhubungan dan tidak menyimpang
dari tujuan yang telah ditentukan. Kata peningkatan juga dapat menggambarkan
perubahan dari keadaan atau sifat yang negatif berubah menjadi positif.
Sedangkan hasil dari sebuah peningkatan dapat berupa kuantitas dan kualitas.
Kuantitas adalah jumlah hasil dari sebuah proses atau dengan tujuan peningkatan.
Sedangkan kualitas menggambarkan nilai dari suatu objek karena terjadinya
proses yang memiliki tujuan berupa peningkatan. Hasil dari suatu peningkatan
juga ditandai dengan tercapainya tujuan pada suatu titik tertentu. Dimana saat
suatu usaha atau proses telah sampai pada titik tersebut maka akan timbul
perasaan puas dan bangga atas pencapaian yang telah diharapkan.
2. Variabel Hasil Belajar
Menurut Hamalik hasil belajar adalah sebagai terjadinya perubahan tingkah
laku pada diri seseorang yang dapat diamati dan diukur bentuk pengetahuan,
sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan sebagai terjadinya
peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dari sebelumnya dan yang tidak
tahu menjadi tahu.7 Hasil belajar dapat diartikan sebagai hasil maksimum yang
telah dicapai oleh seseorang siswa setelah mengalami proses belajar mengajar
dalam mempelajari materi pelajaran tertentu. Hasil belajar tidak mutlak berupa
nilai saja, akan tetapi dapat berupa perubahan, penalaran, kedisiplinan,
keterampilan dan lain sebagainya yang menuju pada perubahan positif.
Pengertian hasil belajar merupakan proses untuk menentukan nilai belajar
siswa melalui kegiatan penilaian atau pengukuran hasil belajar. Berdasarkan
pengertian di atas hasil belajar dapat menerangai tujuan utamanya adalah untuk
mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti suatu
kegiatan pembelajaran, dimana tingkat keberhasilan tersebut kemudian ditandai
dengan skala nilai berupa huruf atau kata atau symbol.8
3. Variabel Sosiologi
Secara etimologi (bahasa) akidah berasal dari kata “aqadaya’qidu-aqdan”,
berarti ikatan perjanjian, sangkutan dan kokoh.9 Disebut demikian, karena ia
mengikat dan menjadi sangkutan atau gantungan segala sesuatu. Dalam
pengertian teknis artinya adalah iman atau keyakinan. Menurut istilah
(terminologi) akidah ialah dasar-dasar pokok kepercayaan atau keyakinan hati
seorang muslim yang bersumber ajaran Islam yang wajib dipegang oleh setiap
muslim sebagai sumber keyakinan yang mengikat.
Kata akhlak secara etimologi berasal dari bahasa Arab, bentuk jamak kata
khuluq atau al-khulq yang secara bahasa antara lain berarti budi pekerti, perangai,
tingkah laku, atau tabiat.10 Pada hakikatnya khulq (budi pekerti) adalah suatu
kondisi atau sifat yang telah meresap dari jiwa dan menjadi kepribadian hingga
dari situ timbullah berbagai macam perbuatan dengan cara spontan dan mudah
tanpa dibuat-buat dan tanpa melakukan pemikiran.
Dari pengertian akidah dan akhlak di atas maka dapat disimpulkan bahwa
24
pembelajaran akidah akhlak adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan
siswa untuk mengenal, memahami, menghayati, dan mengimani Allah dan
merealisasikannya dalam perilaku akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari
1 AMELIA LESTARI P
2 ANISA DINDA RAHAYU P
3 ANNISA AZZUKRUF P
4 ARMALIA KHOERUNNISA P
5 DENA SAPUTRI P
6 ELI KAROMAHTUL KHUSNA P
7 FAHMI ZANATI P
8 GITA AGUSTIANI P
9 HUSNUL HIDAYAH P
10 INDAH IROHYATI ZAHRO P
11 ISLAKHUL FARIDAH P
12 ISMAWATI P
13 KHUMAIDATUS ZAHRO P
14 LINDA MAESAROH P
15 NUR HIDAYAH P
25
16 NURIL LUTFIAH P
17 NURUL LUTFIAH P
18 PUTRI AYU MELATI P
26
19 QOTRIN NADIYA P
20 REIBI HERLIYA P
21 RETNO DWIANA P
22 RIFATUL MAKIYAH P
23 SITI ROHMATULLILAHI P
24 SUSI NURKHASANAH P
25 TRIA WIDIYA ASTUTI P
26 WIHDA HASNANI P
27 WULAN MAHMUDAH P
2. Sampel
Sampel yang digunakan untuk penelitian menggunakan teknik Sampling
Purposive. Menurut Sugiono (2013: 124) sampling purposive merupakan
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Sampel dalam penelitian ini
adalah peserta didik kelas XII MA Banumangun Kedungreja sebanyak 14 siswa.
Kelas XII MA Banumangun tidak terdapat kelas unggulan dimana peserta didik
terbagi atau terdistribusi secara merata (normal) pada masing-masing kelas.
Sehingga peneliti beranggapan bahwa populasi yang digunakan bersifat
homogen.
Tabel 2 Data Sampel Penelitian
1 AMELIA LESTARI P
2 ANISA DINDA RAHAYU P
3 ANNISA AZZUKRUF P
4 ARMALIA KHOERUNNISA P
5 DENA SAPUTRI P
6 ELI KAROMAHTUL KHUSNA P
7 FAHMI ZANATI P
8 GITA AGUSTIANI P
9 HUSNUL HIDAYAH P
10 INDAH IROHYATI ZAHRO P
11 ISLAKHUL FARIDAH P
12 ISMAWATI P
13 KHUMAIDATUS ZAHRO P
14 LINDA MAESAROH P
27
6. Hasil catatan lapangan
2. Sumber data
1. Peneliti
2. Siswa kelas XII MA Banumangun Kedungreja
3. Guru mata pelajaran Sosiologi, sekaligus observer
3. Teknik Pengumpulan Data
Data diperoleh langsung dari lokasi penelitian, khususnya pada proses
pelaksanaan tindakan kelas, sedang untuk mendapatkan data peneliti
menggunakan beberapa teknik untuk menggali informasi yang dibutuhkan.
Teknik yang dipakai peneliti untuk mendapatkan informasi tersebut antara lain
sebagai berikut:
1. Tes
Tes adalah salah satu teknik yang digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan
data hasil belajar siswa setelah melaksanakan tindakan metode Problem
Based Learning pada mata pelajaran Sosiologi kelas XII MA Banumangun
Kedungreja melalui ulangan harian sebagai evaluasi setelah proses tindakan
berlangsung. Bentuk evaluasi berupa tes pilihan ganda.
2. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data atau informasi dengan cara
menggunakan bahasa lisan baiksecara tatap muka ataupun melalui saluran
media tertentu. Wawancara dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh
informasi/data.
3. Pengamatan (Observasi)
Observasi ini digunakan untuk mendapatkan data tentang keaktifan siswa
pada mata pelajaran Sosiologi kelas XI MA Banumangun Kedungreja melalui
metode Problem Based Learning. Lembar observasi ini berisi tentang
indikator-indikator penilaian yang ingin dicapai dalam penelitian ini.
4. Hasil Belajar
Data kuantitatif (hasil belajar siswa) akan dianalisis secara deskriptif untuk
mengetahui kualitas hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar siswa dapat
diketahui dengan cara membandingkan skor individu dengan skor kelompok,
yang diperoleh sebelum dan setelah mengikuti pelajaran. Analisis data hasil
belajar diperoleh melalui hasil tes. Pada setiap siklus dilakukan 1 kali tes
evaluasi. Nilai yang diperoleh melalui perhitungan tersebut akan digunakan
untuk menetapkan kualitas hasil belajar siswa dalam proses kegiatan
pembelajaran.
5. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan cara pengumpulan data seperti arsip-arsip dan
termasuk buku-buku tentang pendapat, teori, dalil atau hukum-hukum dan
lainnya yang berhubungan dengan masalah peelitian.
28
6. Catatan Lapangan
Catatan lapangan untuk setiap tindakan dimaksudkan untuk mengungkapkan
aktivitas guru dan siswa yang tidak dapat diungkapkan dengan menggunakan
lembar observasi dalam waktu yang sudah ditentukan dan berupa catatan
penting mengenai kegiatan pembelajaran.
4. Instrumen Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa instrumen
antara lain adalah :
1. Lembar Tes/Soal
Lembar soal ini digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam
menyelesaikan soal yang berhubungan materi pelajaran Sosiologi.
2. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mengetahui kondisi awal siswa yang dinilai
kurang aktif dan diperlukan penerapan Problem Based Learning.
3. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk mengungkapkan aktifitas siswa selama
proses pembelajaran Sosiologi menggunakan Metode Problem Based
Learning.
4. Hasil Belajar
Data kuantitatif (hasil belajar siswa) akan dianalisis secara deskriptif untuk
mengetahui kualitas hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar siswa dapat
diketahui dengan cara membandingkan skor individu dengan skor kelompok,
yang diperoleh sebelum dan setelah mengikuti pelajaran. Analisis data hasil
belajar diperoleh melalui hasil tes. Pada setiap siklus dilakukan 1 kali tes
evaluasi. Nilai yang diperoleh melalui perhitungan tersebut akan digunakan
untuk menetapkan kualitas hasil belajar siswa dalam proses kegiatan
pembelajaran.
5. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan cara pengumpulan data seperti arsip-arsip dan
termasuk buku-buku tentang pendapat, teori, dalil atau hukum-hukum dan
lainnya yang berhubungan dengan masalah penelitian.
6. Catatan Lapangan
Catatan lapangan untuk setiap tindakan dimaksudkan untuk mengungkapkan
aktivitas guru dan siswa yang tidak dapat diungkapkan dengan menggunakan
lembar observasi dalam waktu yang sudah ditentukan dan berupa catatan
penting mengenai kegiatan pembelajaran.
29
penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah
dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. 11 Hasil penelitian diperoleh dari hasil
observasi data awal observasi siklus I dan siklus II. Data yang diperoleh dari siklus I
dan II selanjutnya dianalisis dengan cara menghitung jumlah nilai hasil observasi atas
observasi masing-masing siklus dalam satu kelas. Kemudian jumlah dihitung dengan
presentase, untuk memperoleh frekuensi digunakan.
Dalam menentukan kriteria penilaian tentang hasil penelitian yaitu keaktifan siswa,
maka dilakukan pengelompokkan atas kriteria berikut:
Kriteria Penilaian Kategori Penilaian
1 : Cukup Cukup : 5-9
2 : Baik Baik : 10-15
3 : Sangat Baik Sangat Baik : 16-21
11
Sugiyono, Metode Penlitian Kualitatif Kuantitatif dan R & B (Bandung: Alfabeta, cet. 15,
2012), h.243.
30
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum
1. Sejarah Singkat Madrasah
Madrasah Aliyah Banumangun Kedungreja merupakan sebuah sekolah formal
yang berada dibawah naungan Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Kabupaten
Cilacap. Madrasah ini didirikan pada tahun 2012 dan mendapatkan izin
operasioal dari Kantor Kementerian Agama Wilayah Jawa Tengah pada tanggal 5
September 2013.
Madrasah Aliyah Banumangun Kedungreja didirikan oleh Bapak Kyai Ilham
Ibrohim, S.Pd.I atas perintah langsung dari abahnya yaitu Al Maghfurlah K.H.
Ibrohim Mukti Sudasi, karena atas desakan para warga, tokoh masyarakat, dan
kepala desa yang menginginkan adanya lembaga setingkat SLTA di wilayah
pedesaan Sidanegara.
Madrasah Aliyah Banumangun merupakan lembaga formal yang berada
dilingkungan pesantren Darul Muttaqien, sehingga model pengajaran dan nafas
pendidikannya menjunjung tinggi nilai-nilai kepesantrenan. Dengan harapan
nilai-nilai kepesantrenan akan terbawa dilingkungan madrasah sehingga semua
guru, staff dan peserta didik Madrasah Aliyah Banumangun akan memiliki jiwa
santri dalam kehidupan sehari-hari baik itu disekolah maupun di lingkungan
masyarakat.
2. Penggunaan Kurikulum
Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
32
14 Printer 3 Unit baik
15 Proyektor 2 Unit baik
16 Layar 2 Unit baik
6. Keadaan Guru
Pendidik bertugas sebagai medium agar anak didik dapat mencapai tujuan
pendidikan yang telah dirumuskan. Tanpa adanya pendidik maka tujuan
pendidikan tidak dapat tercapai dengan baik. Data guru dan karyawan Madrasah
Aliyah Banumangun Kedungreja Tahun Pelajaran 2020/2021 adalah sebagai
berikut :
7. Keadaan siswa
Siswa merupakan komponen utama dalam terjadinya belajar mengajar
disebuah lembaga pendidikan. Data siswa di Madrasah Aliyah Banumangun
Kedungreja Tahun Pelajaran 2020/2021 adalah sebagai berikut :
33
Tabel 5 Keadaan Siswa
Kelas
No 10 11 12 Jml akhir
10 A 10 B Jml 11 A 11 B Jml 12 A 12 B Jml
1 27 46 73 18 26 44 34 26 60 177
Dari hasil skor pre test pada pra siklus dapat dilihat bahwa siswa yang
mencapai nilai KKM adalah 29 %.
34
Hal ini membuat guru kurang puas dengan hasil belajar siswa, maka peneliti akan
meningkatkan siswa dengan menggunakan metode Problem Based Learning dan
dilanjutkan dengan penelitian siklus I dan siklus II.
2. Kegiatan Siklus I
1. Tahap Perencanaan
35
5. Guru mengaitkan pelajaran yang telah lalu dengan pelajaran yang
akan diajarkan
6. Peserta didik menyaksikan materi yang ada di tampilkan di layar dan
dipersilahkan untuk merangkum materi yang dianggap penting.
2. Kegiatan Inti
1. Guru Memberikan kesempatan peserta didik untuk bertanya mengenai
pemahamannya tentang materi yang telah diajarakan
2. Guru memberikan stimulus dengan menyuruh siswa untuk mengamati
power point
3. Guru menampilkan tayangan problematika dimasyarakat tentang
materi yang diajarkan
4. Guru membentuk dan mengorganisasikan kelompok untuk
mendiskusikan gambar yang ditampilkanpada layar
5. Semua kelompok menerima pertanyaan terkait gambar kasus yang ada
pada layar
6. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya
secara bergantian
7. Setiap kelompok memberikan tanggapan atas hasil presentasi
kelompok lainnnya
3. Kegiatan Penutup
1. Guru bersama siswa membuat kesimpulan
2. Guru memberikan penguatan
3. Guru menyampaikan materi minggu yang akan datang yaitu masih
lanjutan dari Perubahan Sosial
4. Guru menutup pelajaran dengan membaca do’a dan salam
3. Tahap Pengamatan (Observing) dan Evaluasi
1. Tahap Pengamatan
Skor
No. Aspek pengamatan Keterangan
1 2 3
Siswa menjawab salam dengan
1 √
semangat
Siswa merespon panggilan presensi
2 √
dari guru
Siswa memperhatikan penjelasan Ada 2 siswa yang
3 √
dari guru masih cerita sendiri
36
Siswa semangat mengikuti
4 pembelajaran dengan model √
Problem Based Learning
Karena belum paham
Siswa memberi umpan balik dari dengan materi yang
5 √
penjelasan di
ajarkan
Siswa sungguh sungguh dalam
6 √
mengerjakan soal evaluasi
Siswa masih bingung
Siswa berani mengajukan dengan yang akan
7 √ ditanyakan
pertanyaan pada guru
Jumlah 2 10
Total 12
Kategori Baik
Keterangan :
Kriteria Penilaian
Kategori Penilaian
1 : Cukup Cukup : 5-9
2 : Baik Baik : 10-15
3 : Sangat Baik Sangat Baik : 16-21
2. Tahap Evaluasi
Tahap ini dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan kemampuan
pemahaman konsep masingmasing peserta didik kelas eksperimen setelah
melaksanakan proses pembelajaran berdasarkan nilai posttest yang telah
diperoleh. Nilai posttest diambil pada pertemuan pada akhir pembelajaran.
37
Dari tabel siklus I diatas menunjukkan bahwa siswa yang belum
tuntas yaitu ada 7 siswa atau 50% dan yang tuntas 7 siswa atau 50%.
4. Tahap Refleksi
Refleksi pada siklus I dilakukan untuk menentukan apakah siklus I sudah
mencapai indikator keberhasilan atau belum. Jika belum maka akan dicari
kelemahan-kelemahan yang ada pada siklus I yang selanjutnya akan
diperbaiki pada siklus II. Dari hasil observasi peneliti menemukan beberapa
hal yang mendukung proses pembelajaran. Dalam siklus I ini siswa cukup
aktif dalam mengikuti pembelajaran. Namun ada beberapa siswa belum aktif
dan berkonsentrasi terhadap pembelajaran, maka dari itu peneliti melanjutkan
dengan siklus II.
3. Kegiatan Siklus II
Pada dasarnya kegiatan yang dilakukan pada siklus II sama dengan siklus I.
kegiatan pada siklus II memperbaiki semua kekurangan pada siklus I dengan
melihat refleksi siklus I. Materi pada siklus II adalah melanjutkan materi
Perubahan Sosial dengan menggunakan metode yang sama yaitu Problem Based
Learning.
1. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan materi pelajaran dan
perangkat pembelajaran yang terdiri dari RPP (Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran). Di dalam RPP memuat seluruh konsep pembelajaran,
sumber, media pembelajaran, metode pembelajaran dan evaluasi
pembelajaran.
Peneliti juga menyiapkan lembar tugas yang akan digunakan dalam
pelaksanaan pembelajaran menggunakan model problem based learning
dalam pembelajaran Sosiologi. Peneliti juga menyiapkan lembar observasi
aktivitas siswa untuk merekam jalannya pembelajaran.
1. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
2. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung
3. Merumuskan langkah-langkah pembelajaran yang terdiri dari kegiatan
awal sampai akhir pembelajaran dengan menggunakan metode Problem
Based Learning
4. Guru menyiapkan lembar observasi untuk mengamati perubahan dan
perkembangan dalam pembelajaran
5. Menyiapkan lembar soal evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa.
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I pertemuan pertama
dilaksanakan pada tanggal 24 Agustus 2020.
Pada tahap tindakan pada siklus I ini, Guru melakukan kegiatan yang telah
disusun dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). dengan materi sifat
tercela hubbudunya dan sifat-sifat turunannya dengan langkah-langkah
38
sebagai berikut:
1. Pendahuluan
1. Setelah salam, doa dan mengecek kehadiran siswa, guru melakukan
apersepsi dan motivasi tentang pentingnya mempelajari dan
memahami Perubahan Sosial;
2. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai, tehnik penilaian serta sintaks model pembelajaran;
3. Guru menyampaikan manfaat dalam kehidupan sehari-hari tentang
materi yang diajarkan
4. Guru melakukan pretes dengan mengajukan beberapa pertanyaan
tentang materi pelajaran
5. Guru mengaitkan pelajaran yang telah lalu dengan pelajaran yang
akan diajarkan
6. Peserta didik menyaksikan materi yang ada di tampilkan di layar dan
dipersilahkan untuk merangkum materi yang dianggap penting.
2. Kegiatan Inti
1. Guru Memberikan kesempatan peserta didik untuk bertanya mengenai
pemahamannya tentang materi yang telah diajarakan
2. Guru memberikan stimulus dengan menyuruh siswa untuk mengamati
power point
3. Guru menampilkan tayangan problematika dimasyarakat tentang
materi yang diajarkan
4. Guru membentuk dan mengorganisasikan kelompok untuk
mendiskusikan gambar yang ditampilkanpada layar
5. Semua kelompok menerima pertanyaan terkait gambar kasus yang ada
pada layar
6. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya
secara bergantian
7. Setiap kelompok memberikan tanggapan atas hasil presentasi
kelompok lainnnya
3. Kegiatan Penutup
1. Guru bersama siswa membuat kesimpulan
2. Guru memberikan penguatan
3. Guru menyampaikan materi minggu yang akan datang yaitu masih
lanjutan dari Perubahan Sosial
4. Guru menutup pelajaran dengan membaca do’a dan salam
3. Tahap Pengamatan (Observing) dan Evaluasi
1. Pengamatan (Observing)
39
keaktifan siswa, sikap siswa, partisipasi siswa, dan mencatat hasil
observasi sesuai format yang telah disiapkan, dalam proses
pembelajaran materi Perubahan Sosial. Kekurangan-kekurangan dan
hambatan yang muncul pada siklus I sudah tertutupi dan terjadi
peningkatan hal-hal yang mendukung proses pembelajaran.
Skor
No. Aspek pengamatan Keterangan
1 2 3
Siswa menjawab salam dengan
1 √
semangat
Siswa merespon panggilan presensi
2 √
dari guru
Siswa memperhatikan penjelasan
3 dari guru √
Siswa semangat mengikuti
4 pembelajaran dengan model √
Problem Based Learning
Siswa memberi umpan balik dari
5 √
penjelasan
Jumlah 6 12
Total 18
Kategori Baik
Keterangan :
Kriteria Penilaian Kategori Penilaian
1 : Cukup Cukup : 5-9
2 : Baik Baik : 10-15
3 : Sangat Baik Sangat Baik : 16-21
2. Tahap Evaluasi
Tahap ini dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan kemampuan
pemahaman konsep masing masing peserta didik kelas eksperimen setelah
melaksanakan proses pembelajaran berdasarkan nilai posttest yang telah
diperoleh. Nilai posttest diambil pada pertemuan akhir pembelajaran.
Tabel 10 Nilai Posttes siklus 2
40
4 ARMALIA KHOERUNNISA 75 Lulus
5 DENA SAPUTRI 80 Lulus
6 ELI KAROMAHTUL KHUSNA 85 Lulus
7 FAHMI ZANATI 75 Lulus
8 GITA AGUSTIANI 85 Lulus
9 HUSNUL HIDAYAH 80 Lulus
10 INDAH IROHYATI ZAHRO 75 Lulus
11 ISLAKHUL FARIDAH 75 Lulus
12 ISMAWATI 75 Lulus
13 KHUMAIDATUS ZAHRO 75 Lulus
14 LINDA MAESAROH 80 Lulus
Jumlah 1.110
Nilai rata-rata 79
Siswa yang belum tuntas 14 (100%)
Siswa yang tuntas 0 (0%)
41
Sebagai langkah awal untuk megetahui hasil belajar pada siswa kelas XII
MA Banumangun Kedungreja, penulis menyebarkan lembar tes yang
berisi soal pilihan ganda dan essai. Setiap siswa menjawab soal-soal yang
diberikan oleh guru.
Hasil tes awal siswa dapat memberikan gambaran mengenai kondisi
kemampuan siswa dalam mengerjakan test pada tes awal ini kemampuan rata rata
siswa mencapai 62,2 atau berkategori kurang. Dari hasil observasi yang dilakukan
oleh peneliti, terdapat suatu hal yang menunjukkan bahwa pembelajaran
Sosiologi khususnya, kurang ditekankan dan kurang mendapat perhatian dari
siswa. Hal ini diketahui dengan melihat hasil belajar siswa di atas. Selain itu,
metode yang digunakan pun tidak sepenuhnya disesuaikan dengan pembelajaran.
Guru lebih banyak memberikan hafalan surat-surat atau materi-materi kepada
siswa dari pada memberikan metode-metode dalam mmempelajari materi yang
diajarkan. Oleh karena itu, kemampuan memahami materi Sosiologi pada siswa
kelas XII MA Banumangun Kedungreja sangat kurang dan hasil belajarnya tidak
sesuai dengan Standar Kriteria Ketuntasan Maksimum (KKM) yang ditetapkan
oleh sekolah yaitu 75.
Berdasarkan hasil pengamatan dan refleksi pada pra-siklus ini, dari 14
siswa ternyata banyak siswa yang kurang memperhatikan, hal ini disebabkan
penyajian materi dengan ceramah merupakan hal yang membosankan bagi
siswa. Dari data dan uraian tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pada
pra-siklus dapat diperoleh hasil sebagai berikut:
a. Adanya beberapa siswa yang kurang memperhatikan, karena penyajian
materi masih dengan metode ceramah.
b. Adanya beberapa siswa yang belum mendapatkan nilai sesuai dengan
standar ketuntasan, hal ini dikarenakan kurangnya penekanan guru
terhadap materi akidah akhlak.
Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan rata-rata kelas masih di bawah
standar. Salah satu alternatif untuk memecahkan masalah tersebut adalah
dengan menggunakan metode Problem Based Learing dalam kegiatan belajar
mengajar. Dengan cara ini, diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa
sesuai dengan yang diharapkan, yaitu hasil belajar siswa yang mencapai nilai
KKM. Siswa dapat memahami tata cara berperilaku yang baik, penerapan metode
Problem Based Learning pada materi Perubahan Sosial dapat mengoptimalkan
kemampuan siswa dalam bidang studi Sosiologi.
Hal ini dapat dilihat dari perbandingan hasil belajar siswa dari sebelum
diterapkannya metode Problem Based Learning dan pada saat setelah penerapan
metode Problem Based Learning. Hasil belajar dengan menggunakan metode
Problem Based Learning tertuang dalam uraian perbandingan di bawah ini.
42
1. Siklus I
Pada tahap ini, peneliti bertindak sebagai guru. Peneliti menyajikan materi
pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran yang menggunakan metode
Problem Based Learning dengan menggunakan media visual sebagai
pendukung. Dibantu oleh guru kelas, peneliti melakukan pengamatan
terhadap situasi pembelajaran. Dalam hasil pengamatan tersebut peneliti
menemukan bahwa siswa sangat tertarik dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran. Akan tetapi, mereka belum fokus dalam materi pembelajaran.
Sebagian dari mereka masih terlalu fokus terhadap kegiatan bermain/gaduh.
Meskipun demikian, ini merupakan langkah yang baik, setidaknya dengan
menggunakan media dan metode Problem Based Learning mampu menarik
perhatian siswa. Mereka juga belum mempunyai keberanian dalam
mengajukan dan menjawab pertanyaan kepada guru.
Kesulitan siswa dalam pembelajaran Sosiologi juga terlihat dari hasil belajar
siswa dalam mengerjakan tes yang masih belum sesuai dengan apa yang
diharapkan. Adapun dari hasil tes pada siklus I ini didapatkan hasil
sebagaimana terdapat pada tabel berikut ini :
Tabel 11 Hasil Tes Siklus I
4 Kurang ≤ 50 1 50 5%
Rata-rata 68,2
2. Siklus II
Pada siklus II ini hasil belajar siswa terjadi peningkatan dalam
pemahaman dan kemampuan siswa pada materi yang diajarkan. Setelah
peneliti melaksanakan penelitian tindakan kelas dalam meningkatkan
kemampuan pemahaman siswa pada bidang studi Sosiologi dengan
metode Problem Based Learning pada siswa kelas XII MA Banumangun
Kedungreja, dapat diketahui dari tabel dibawah ini.
Tabel 12 Hasil Tes Siklus II
43
Dari tabel diatas dapat diketahui adanya peningkatan kemampuan siswa
yang sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Maksimum (KKM) dan
hasilnya sudah cukup memuaskan dengan diketahui hasil tes yakni 14
siswa atau 100 % dengan rincian kategori sangat baik dengan rentang nilai
80-100 ada 8 siswa atau 60%, dan yang masuk kategori baik dengan
rentang nilai 75-79 yaitu ada 6 siswa atau 40 %.
D. Pembahasan
Hasil skor pra penelitian memberikan gambaran mengenai kondisi
kemampuan siswa dalam memahami materi bidang studi Sosiologi yang sebenarnya.
Pada tes awal ini kemampuan rata-rata siswa mencapai 62,2 atau berkategori kurang
Hal ini dapat dilihat dari perbandingan hasil belajar siswa dengan
menggunakan metode ceramah dan saat penerapan metode Problem Based Learning
atau bermain peran. Dari keterangan di atas menunjukkan bahwa terdapat
peningkatan yang signifikan dari skor pra siklus ke skor siklus I dan dari siklus I ke
siklus II. Pada pra siklus siswa yang mencapai nilai KKM adalah 29%, pada siklus I
siswa yang mencapai nilai KKM adalah 50% dan untuk siklus II siswa yang
mencapai nilai KKM adalah 100%.
44
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di kelas XII MA
Banumangun Kedungreja, maka peneliti mengambil kesimpulan bahwa
dengan strategi pembelajaran menggunakan metode Problem Based Learning dapat
meningkatkan hasil belajar siwa pada mata pelajaran Sosiologi pada materi
Perubahan Sosial, hal ini dapat dilihat dari hasil pra siklus sebelum menerapkan
model PBL hanya 4 siswa (29%) yang memenuhi KKM dan 10 siswa (71%) belum
memenuhi KKM. Selanjutnya pada siklus I terdapat 7 siswa (50%) yang memenuhi
KKM dan 7 siswa (50%) belum memenuhi KKM. Kemudian pada siklus II 14 siswa
(100%) sudah memenuhi KKM. Oleh karena itu, Penelitian Tindakan Kelas ini
dinyatakan berhasil untuk meningkatkan hasil belajar Sosiologi Materi Perubahan
Sosial pada siswa kelas XII MA Banumangun Kedungreja Tahun Pelajaran
2020/2021.
Dan dari hasil observasi tentang pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan metode Problem Based Learning lebih peka dan aktif dan
menyenangkan namun keadaan siswa dikelas lebih tertib, Sehingga hal ini dapat
meningkatkan minat belajar siswa.
45
2. Rekomendasi
Berdasarkan kesimpulan yang telah dipaparkan, maka peneliti mangajukan
rekomendasi yang dipandang berguna dan dapat dipertimbangkan agar
meningkatkan pembelajaran yang efektif, diantaranya:
1. Bagi sekolah
Penelitian tindakan kelas dapat membantu meningkatkan hasil belajar siswa
sehingga dapat membantu meningkatkan mutu pembelajaran dikelas dan
diharapkan akan meningkatkan mutu lulusan dan kualitas peserta didik.
2. Bagi guru
a. Guru lebih selektif dalam memilih dan menerapkan model pembelajaran
yang sesuai dengan materi pelajaran.
b. Guru harus kreatif demi terciptanya suasana belajar yang menarik dan
tidak membosankan
c. Guru senantiasa membantu dan memotivasi siswa untuk terbiasa tanggap
dengan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari dan menyelesaikanya
sesuai hassil belajar yang telah diajarkan
d. Guru membantu siswa untuk lebih aktif berfikir kritis dalam setiap
persoalan
e. Adanya tindak lanjut terhadap penggunaan model pembelajaran PBL
3. Bagi siswa
a. Sebaiknya siswa menjaga kondusifitas diri dengan memperhatikan
guru dan tetap fokus pada saat pembelajaran untuk mendapatkan hasil
yang maksimal
b. Selalu berupaya untuk berlatih dan berfikir kritis terhadap persoalan yang
dihadapi
c. Selalu berupaya untuk meningkatkan motivasi belajar guna agar
menguasai materi yang diajarkan dan mampu tanggap dalam
permasalahan umum yang sering dihadapi dalam kehidupan sehari hari
d. Siswa dapat mengaplikasikan hasil belajarnya dalam kehidupan sehari-
hari.
46
Daftar Pustaka
47
Lampiran-lampiran
A. Kompetensi Inti
B. Kompetensi Dasar
1.1 : Meyakini hubb al-dunya, hasad, ujub, sombong, riya’, dan sifat-sifat
turunannya adalah larangan agama Islam
3.1 : Menganalisis makna penyebab dan dampak negatif dari sifat tercela
hubb al-dunya, hasad, ujub, sombong, riya’, dan sifat-sifat
turunannya
4.1 : Menyajikan hasil analisis makna , penyebab dan dampak negatif dari
sifat tercela hubb al-dunya hasad, ujub, sombong, riya’,dan sifat-sifat
turunannya
48
3.1.3 : Memerinci sebab-sebab dilakukan sifat tercela hubbuddunya, hasad,
ujub, sombong, riya’ dan sifat-sifat turunannya
D. Tujuan Pembelajaran
E. Media/Alat
1. Power Point
2. Gambar-gambar sesuai materi
3. Buku Akidah Akhlak kelas X
4. LCD/Laptop
F. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pendahuluan
1. Setelah salam, doa dan mengecek kehadiran siswa, guru melakukan apersepsi
dan motivasi tentang pentingnya mempelajari dan memahami sifat tercela
hubbuddunya,hasad, ujub, sombong, riya’ dan sifat-sifat turunannya;
2. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai, tehnik penilaian serta sintak model pembelajaran;
3. Guru menyampaikan manfaat dalam kehidupan sehari-hari tentang materi
yang diajarkan
4. Guru melakukan pretes dengan mengajukan beberapa pertanyaan tentang
materi pelajaran
5. Peserta didik menyaksikan materi yang ada di tampilkan di layar dan
dipersilahkan untuk merangkum materi yang dianggap penting.
2. Kegiatan Inti
1. Guru Memberikan kesempatan peserta didik untuk bertanya mengenai
pemahamannya tentang materi yang telah diajarakan yaitu tentang
49
50
hubbudunya
2. Guru memberikan stimulus dengan menyuruh siswa untuk mengamati power
point
3. Guru menampilkan tayangan problematika dimasyarakat tentang materi
yang diajarakan
4. Guru membentuk dan mengorganisasikan kelompok untuk mendiskusikan
gambar yang ditampilkanpada layar
5. Semua kelompok menerima pertanyaan terkait gambar kasus yang ada pada
layar
6. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya secara
bergantian
7. Setiap kelompok memberikan tanggapan atas hasil presentasi kelompok
lainnnya
3. Kegiatan Penutup
1. Guru bersama siswa membuat kesimpulan
2. Guru memberikan penguatan
3. Guru menyampaikan materi minggu yang akan datang yaitu masih lanjutan
dari sifat tercela berupa sifat hasad, ujub, sombong riya’ dan sifat-sifat
turunannya
4. Guru menutup pelajaran dengan membaca do’a dan salam
G. Penilaian
1. Sikap spiritual : Observasi saat pembelajaran (terlampir)
2. Sikap Sosial : Observasi saat pembelajaran (terlampir)
3. Pengetahuan : Tes Uraian (terlampir)
4. Keterampilan : Hasil kerja
Mengetahui,
Kepala Madrasah Guru Mapel Akidah Akhlak
51
Lampiran 2 Bahan Ajar Siklus I
BAHAN AJAR
AYO MENGHINDARI AKHLAK TERCELA (HUBB AL-DUNYA)
1. Hubb al-dunya
Dalil Naqli
Hubb al-dunya adalah cinta dunia yang berlebihan. Yang dimaksud hubb al-dunya di sini
adalah mencintai dunia dengan melupakan kehidupan akhirat. Maksud dunia disini
adalah segala sesuatu yang kurang bermanfaat di akhirat.
Dampak Negatif
Cara Menghindari
52
Lampiran 3 Lembar Kerja Peserta Didik Siklus I
A. IDENTITAS
Mata Pelajaran : Akidah Akhlak
Nama :
Kelas/Semester : 10/ Gasal
Materi : Memahami konsep makna, penyebab, dan dampak negatif dari
sifat tercela hubb al-dunya dan sifat-sifat turunannya
B. KOMPETENSI DASAR:
1.1 Menganalisis makna, penyebab, dan dampak negatif dari sifat tercela hubb
al-dunya,hasad, ujub, sombong, riya’ dan sifat-sifat turunannya
C. INDIKATOR
3.1.1 Menelaah dalil sifat tercela hubbuddunya dan sifat-sifat Turunannya
3.1.2 Menguraikan makna sifat tercela hubbuddunya dan sifat-sifatTurunannya
3.1.3 Memerinci sebab-sebab dilakukan sifat tercela hubbuddunya dan sifat-sifat
turunannya
3.1.4 Menguraikan dampak negatif sifat tercela hubbuddunya dan sifat-sifat
turunannya
3.1.5 Menguraikan cara menghindari sifat tercela hubbuddunya dan sifat- sifat
turunannya
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Memahami Dalil, Makna atau Pengertian, Penyebab, Dampak negatif dan Cara
menghindari sifat tercela hubbuddunya, dan sifat-sifat turunannya
2. Menghayati Dalil, Makna atau Pengertian, Penyebab, Dampak negatif dan Cara
menghindari sifat tercela hubbuddunya, dan sifat-sifat turunannya
Kegiatan 1
1. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok diskusi disesuaikan dengan jumlah
siswa
2. Menentukan identitas kelompok diskusi
3. Siswa menerima gambar terkait materi yang akan didiskusikan
4. Setelah selesai mengerjakan diskusi, masing-masing kelompok akan mempresentasikan
dan salingmengomentari
Kegiatan 2
Amatilah masing masing gambar di bawah ini
Gambar 1
Kemukakan komentar kalian pada gambar diatas.
Kemudian dikomentari oleh kelompok lain
53
F. PENILAIAN
1. Penilaian Sikap : Observasi
2. Penilaian Pengetahuan : Tes tertulis
G. REFLEKSI
Dari konsep dan kegiatan diatas:
1. Hal hal/materi apa sajakah yang belum kalian pahami
2. Pernahkah kalian melakukan kegiatan diatas, kemukakan pendapatmu.
54
Lampiran 4 soal evaluasi siklus 1
1. B
2. C
3. A
4. D
5. E
1. Dalil hubbudunya
55
2. Hubb al-dunya adalah cinta dunia yang berlebihan. Atau mencintai dunia dengan melupakan
kehidupan akhirat. Maksud dunia disini adalah segala sesuatu yang kurang bermanfaat di akhirat.
3. Penyebab hubbudunya :
1. Menganggap dunia sebagai tujuan utama, bukan sebagai sarana mencapai kehidupan akhirat.
2. Suka mengumpulkan harta dengan menghalalkan berbagai macam cara.
3. Kikir terhadap harta, tidak rela hartanya terlepas dari dirinya.
4. Serakah dan rakus serta tamak. Selalu ingin mengumpulkan harta walaupun sudah memiliki.
5. Tidak mau mensyukuri nikmat Allah.
4. Dampak negatif
1. Cinta dunia akan membuat mereka lupa kepada Allah.
2. Mereka yang begitu mencintai dunia akan mudah tergoyah imannya.
3. Sebagai sumber penyakit
4. Menghalalkan segala cara demi memperoleh kesenangan dunianya.
5. Membuat seseorang tidak melakukan sesuatu yang bermanfaat baginya di akhirat
Cara menghindari
1. Mengingat bahwa kehidupan dunia itu hanya sementara.
2. Memperbanyak mengingat kematian.
3. Qana’ah yaitu merasa cukup terhadap yang dimiliki, serta menjauhkan diri dari sifat tidak
puas terhadap harta.
4. Mengingat bahwa apa yang kita lakukan di dunia akan dimintai pertanggung jawaban di
akhirat.
56
Lampiran 6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II
Sekolah : MA Banumangun
Kedungreja Mata Pelajaran : Akidah Akhlak
Kelas/ Semester : X/1
Alokasi Waktu : 1 pertemuan (2 JP)
Pertemuan : Kedua (2)
A. Kompetensi Inti
B. Kompetensi Dasar
1.1 : Meyakini hubb al-dunya, hasad, ujub, sombong, riya’, dan sifat-sifat
turunannya adalah larangan agama Islam
3.1 : Menganalisis makna penyebab dan dampak negatif dari sifat tercela
hubb al-dunya, hasad, ujub, sombong, riya’, dan sifat-sifat
turunannya
4.1 : Menyajikan hasil analisis makna , penyebab dan dampak negatif dari
sifat tercela hubb al-dunya hasad, ujub, sombong, riya’,dan sifat-sifat
turunannya
57
3.1.5 : Menguraikan cara menghindari sifat tercela hubbuddunya, hasad,
ujub, sombong, riya’ dan sifat-sifat turunannya
D. Tujuan Pembelajaran
E. Media/Alat
1. Power Point
2. Gambar-gambar sesuai materi
3. Buku Akidah Akhlak kelas X
4. LCD/Laptop
F. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pendahuluan
1. Setelah salam, doa dan mengecek kehadiran siswa, guru melakukan apersepsi dan
motivasi tentang pentingnya mempelajari dan memahami sifat tercela hasad, ujub
dan sifat-sifat turunannya;
2. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai, tehnik penilaian serta sintak model pembelajaran;
3. Guru menyampaikan manfaat dalam kehidupan sehari-hari tentang materi yang
diajarkan
4. Guru melakukan pretes dengan mengajukan beberapa pertanyaan tentang materi
pelajaran
5. Peserta didik menyaksikan materi yang ada di tampilkan di layar dan dipersilahkan
untuk merangkum materi yang dianggap penting.
2. Kegiatan Inti
1. Guru Memberikan kesempatan peserta didik untuk bertanya mengenai
pemahamannya tentang materi yang telah diajarakan yaitu tentang hasad, ujub dan
sifat-sifat turunannya
2. Guru memberikan stimulus dengan menyuruh siswa untuk mengamati power
point
3. Guru menampilkan tayangan problematika dimasyarakat tentang materi yang
diajarakan
4. Guru membentuk dan mengorganisasikan kelompok untuk mendiskusikan
gambar yang ditampilkanpada layar
5. Semua kelompok menerima pertanyaan terkait gambar kasus yang ada pada layar
6. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya secara
bergantian
7. Setiap kelompok memberikan tanggapan atas hasil presentasi kelompok lainnnya
58
3. Kegiatan Penutup
1. Guru bersama siswa membuat kesimpulan
2. Guru memberikan penguatan
3. Guru menyampaikan materi minggu yang akan datang yaitu masih lanjutan
dari sifat tercela berupa sifat hasad, ujub, sombong riya’ dan sifat-sifat
turunannya
4. Guru menutup pelajaran dengan membaca do’a dan salam
G. Penilaian
1. Sikap spiritual : Observasi saat pembelajaran (terlampir)
2. Sikap Sosial : Observasi saat pembelajaran (terlampir)
3. Pengetahuan : Tes Uraian (terlampir)
4. Keterampilan : Hasil kerja
59
Lampiran 7 Bahan Ajar Siklus II
BAHAN AJAR
AYO MENGHINDARI SIFAT TERCELA (HASAD, UJUB, DAN SIFAT-SIFAT TURUNANNYA)
1. Hasad
a. Dalil Naqli
Allah berfirman:
b. Pengertian
Hasad adalah penyakit hati ketika seseorang merasa tidak senang jika orang lain menerimakarunia
dari Allah. Hasad secara bahasa berarti dengki atau benci. Menurut istilah hasad adalah membenci
nikmat Allah Swt. yang dianugerahkan kepada orang lain, serta menginginkan agar nikmat tersebut
segera hilang atau terhapus dari orang lain
c. Sebab-sebab
Ada dua sebab utama yang membuat seseorang berlaku hasad, yang pertama adanya rasa
permusuhan dan kebencian kepada seseorang. Yang kedua adanya sifat takabur atau sombong yakni
merasa diri sendiri yang paling baik, paling benar atau paling hebat.
60
2. Ujub
a. Dalil Naqli
Rasulullah Saw. bersabda :
b. Pengertian Ujub
’ujub yaitu suatu sikap membanggakan diri, dengan
memberikan satu penghargaan yang terlalu berlebihan
kepada kemampuan diri. Imam Ghazali menuturkan,
“Perasaan ’ujub adalah kecintaan seseorang pada suatu
karunia dan merasa memilikinya sendiri, tanpa
mengembalikan keutamaan kepada Allah.
c. Sebab-sebab
1. Banyak dipuji orang.
2. Banyak meraih kesuksesan.
3. Kekuasaan.
4. Mempunyai intelektual dan kecerdasan yang tinggi
5.
Memiliki kesempurnaan fisik, dan ia memandang kelebihan yang ada pada dirinya, serta lupa
akan keberadaannya sebagai manusia maka akan lebih cenderung kepada sifat ujub.
d. Dampak Negatif
1. Ujub akan membawa ke arah kesombongan (kibar),
2. Meremehkan dosa dihadapan Allah,
3. Melupakan nikmat atas pemberian dari Allah Swt.
4. Tidak takut azab dan kemurkaan Allah
5. Menggugurkan pahala,
6. Enggan bermusyawarah dan berdiskusi dengan yang lain,
7. Hilangnya rasa saling menghormati,
8. Enggan menerima nasihat orang lain
e. Cara Menghindari
1. Selalu mengingat akan hakikat dirinya, nyawa yang ada dalam tubuhnya sematamata
anugerah dari Allah.
2. Sadar akan hakikat dunia dan akhirat.
3. Menyadari bahwa sesungguhnya nikmat itu pemberian dari Allah, bukan sematamata hasil
usahanya.
4. Selalu ingat akan kematian dan kehidupan setelah mati
5. Berdoa kepada Allah agar dijauhkan dari sifat Ujub.
6. Berusaha mau bekerja sama dan hidup saling menghargai
61
Lampiran 8 Lembar Kerja Peserta Didik Siklus II
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
A. IDENTITAS
Mata Pelajaran : Akidah Akhlak
Nama :
Kelas/Semester : 10/ Gasal
Materi : Memahami konsep makna, penyebab, dan dampak negatif dari
sifat tercela Hasad, Ujub dan sifat-sifat turunannya
B. KOMPETENSI DASAR:
1.1 Menganalisis makna, penyebab, dan dampak negatif dari sifat tercela hubb al-dunya,
hasad, ujub, sombong, riya’ dan sifat-sifat turunannya
C. IINDIKATOR
3.1.1 Menelaah dalil sifat tercela Hasad, Ujub dan sifat-sifat Turunannya
3.1.2 Menguraikan makna sifat tercela Hasad, Ujub dan sifat-sifatTurunannya
3.1.3 Memerinci sebab-sebab dilakukan sifat tercela Hasad, Ujub dan sifat-sifat
turunannya
3.1.4 Menguraikan dampak negatif sifat tercela Hasad, Ujub dan sifat-sifat turunannya
3.1.5 Menguraikan cara menghindari sifat tercela Hasad, Ujub dan sifat- sifat turunannya
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Memahami Dalil, Makna atau Pengertian, Penyebab, Dampak negatif dan Cara menghindari
sifat tercela Hasad, Ujub dan sifat-sifat turunannya
2. Menghayati Dalil, Makna atau Pengertian, Penyebab, Dampak negatif dan Cara menghindari
sifat tercela Hasad, Ujub dan sifat-sifat turunannya
E. LANGKAH LAHGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan 1
Kegiatan 2
Amatilah gambar di bawah ini
Gambar 1
Kemukakan komentar kalian pada gambar diatas. Kemudian dikomentari oleh kelompok lain
62
F. PENILAIAN
G. REFLEKSI
Dari konsep dan kegiatan diatas:
1. Hal hal/materi apa sajakah yang belum kalian pahami
2. Pernahkah kalian melakukan kegiatan diatas, kemukakan pendapatmu.
63
Lampiran 9 soal evaluasi siklus II
1. Perasaan tidak senang terhadap orang lain yang mendapatkan nikmat dari Allah disebut...
a. Hasud
b. Namimah
c. Hasad
d. Dengki
e. Fitnah
Hadis tersebut menegaskan bahwa orang yang dalam hatinya ada perasaan sombong
walupun sebesar zarrah tidak bisa masuk surga. Selain itu Allah juga mengecam orang
yang miskin tapi sombong dengan ancaman …
a. Tidak akan diberi rejeki yang melimpah
b. Berat timbangan amal perbuatan jeleknya
c. Mendapat musibah yang tak terduga
d. Mendapat laknat di akhirat
e. Tidak diajak berbicara oleh Allah di hari kiamat
5. Amal kita bisa diterima oleh Allah itu sangatlah sulit, alkisah seorang yang rajin
beribadah, khusyuk waktu beribadah, ternyata amalnya tidak diterima oleh Allah hanya
gara-gara…
a. Tidak mau membayar zakat
b. Tidak mau bersadakah
c. Merasa dirinya selamat di akhirat
d. Tidak mau menutup aurat
e. Menyepelekan sholat sholat sunnat
1. Sebutkan dalil tentang larangan seseorang memiliki sifat hasad dan ujub
2. Jelaskan pengertian sifat hasad dan ujub
3. Sebutkan penyebab seseorang memiliki sifat hasad dan ujub
4. Sebutkan dampak negatif seseorang yang memiliki sifat hasad dan ujub
5. Sebutkan cara menghindari agar kita tidak memiliki sifat hasad dan ujub
1. C
2. B
3. B
4. E
5. C
64
1. Dali Hasad dan Ujub
2. Hasad : adalah membenci nikmat Allah Swt yang dianugerahkan kepada orang lain, serta menginginkan
agar nikmat tersebut segera hilang atau terhapus dari orang lain.
Ujub : suatu sikap membanggakan diri, dengan memberikan satu penghargaan yang terlalu berlebihan
kepada kemampuan diri atau membanggakan diri atas kenikmatan yang ia dapati dengan melupakan
bahwa itu adalah pemberian dari Allah
3. Penyebab Hasad :
1. rasa permusuhan dan kebencian kepada seseorang.
2. adanya sifat takabur atau sombong
Penyebab Ujub :
6. Banyak dipuji orang.
7. Banyak meraih kesuksesan.
8. Kekuasaan.
9. Mempunyai intelektual dan kecerdasan yang tinggi
10. Memiliki kesempurnaan fisik,
4. Dampak negatif Hasad
1. Menghanguskan amal kebaikan
2. Merasa senang jika orang lain tertimpa musibah
3. Memutus tali silaturahmi
4. Hilangnya ketenangan dan kebahagiaan
5. Tidak dapat menyempurnakan iman
Dampak negatif ujub
1. Ujub akan membawa ke arah kesombongan (kibar),
2. Meremehkan dosa dihadapan Allah,
3. Melupakan nikmat atas pemberian dari Allah Swt.
4. Tidak takut azab dan kemurkaan Allah
5. Menggugurkan pahala,
6. Enggan bermusyawarah dan berdiskusi dengan yang lain,
7. Hilangnya rasa saling menghormati,
8. Enggan menerima nasihat orang lain
5. Cara menghindari hasad
1. Memperbanyak bersyukur
2. Menanamkan kesadaran sifat hasad akan membawa seseorang menderita batin
3. Berfikir positif atas segala kejadian yang menimpa kita
4. Menumbuhkan kesadaran bahwa akibat dari sifat dengki itu adalah permusuhan
5. Memelihara sikap rendah hati, tidak sombong atau membanggakan diri,
6. Saling mengingatkan dan saling menasehati
7. Bersikap realistis melihat kenyataan
8. Mempunyai pendirian dan tidak mudah terprovokasi
9. Senantiasa ingat pada Allah dan meminta perlindungan kepada-Nya
65
Lampiran 11 Format wawancara awal peserta didik
66
Lampiran 13 Lembar Pengamatan Keaktifan Siswa
Nilai
Indikator
No Responden Keaktifan Jumlah Keaktifan
1 2 3 4 5
1 AMELIA LESTARI
3 ANNISA AZZUKRUF
4 ARMALIA KHOERUNNISA
5 DENA SAPUTRI
7 FAHMI ZANATI
8 GITA AGUSTIANI
9 HUSNUL HIDAYAH
11 ISLAKHUL FARIDAH
12 ISMAWATI
13 KHUMAIDATUS ZAHRO
14 LINDA MAESAROH
67
Lampiran 14 pedoman observasi keaktifan pesertadidik
Nama :....................................................
Kelas :....................................................
Skor
No. Kriteria Keaktifan Siswa
Maksimal
1. Persiapan,perhatiandan semangat siswa dalam
prosespembelajaran
Standar
1. Siswa mempersiapkan alat tulis dan buku pelajaran
2. Siswa duduk pada tempatnya
3. Siswa mengikuti dengan seksama segala sesuatu yang
sedang disampaikanoleh guru
4. Siswa antusias saat guru memberikan pengarahan
Pembelajaran menggunakan media Visual Melalui model
pembelajaran Proble based learning
68
Lampiran 15 Dokumentasi Pembelajaran
69