Professional Documents
Culture Documents
457-Article Text-2713-1-10-20200830
457-Article Text-2713-1-10-20200830
Oktober 2019
Rismisari Harfiah
Pusat Pengembangan Sumber Daya Kemetrologian,
Kementerian Perdagangan
ABSTRAK: Metrologi legal adalah sebuah bidang yang sangat besar dan kompleks untuk
dilaksanakan. Dalam mewujudkan tertib ukur untuk seluruh Indonesia diperlukan sumber
daya manusia yang sangat besar. Sebanyak 1900 orang SDM Metrologi yang ada saat ini
tidak dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang minimal mencakup pasar tradisional
sebanyak 14.230 buah dan ratusan pasar modern yang tersebar di seluruh Indonesia.
Penambahan SDM Metrologi dari kalangan ASN secara besar-besaran sangat sulit untuk
dilakukan, pilihan yang paling mungkin dilakukan adalah merekrut personil di luar lingkungan
ASN metrologi seperti pengelola pasar tradisional dan modern itu sendiri. Hal ini mendorong
digagasnya juru timbang yang tugasnya melakukan pengecekan timbangan di pasar
tradisional dan modern. Melalui tahapan dalam metode ADDIE yaitu analisis, desain,
pengembangan, Implementasi dan evaluasi dirancanglah model pelatihan bagi juru timbang.
Sebagai hasilnya, pelatihan berupa pembelajaran teori dan praktek selama 20 JP telah
dilaksanakan bagi calon juru timbang dengan metode pembelajaran di kelas dan praktek di
laboratorium. Selanjutnya juru timbang melakukan uji coba di pasar tempatnya masing-
masing bertugas. Hasil evaluasi dengan nilai rata-rata 4.43 dari 5 Skala Likert menunjukkan
pelatihan tersebut memuaskan dan memenuhi kebutuhan pengetahuan dan keterampilan
para juru timbang sebelum bertugas.
Kata kunci : Pasar, Juru Timbang, Metode ADDIE, Pelatihan Juru Timbang
8
Jurnal Cendekia Niaga , Vol. 3 No. 1. Oktober 2019
9
Jurnal Cendekia Niaga , Vol. 3 No. 1. Oktober 2019
Total pembelajaran adalah 20 JP (2 hari) karena bisa saja juru timbang yang
meliputi pembelajaran teori serta praktek berasal dari unit metrologi legal ini
di laboratorium. Materi yang disusun difungsikan sebagai bagian dari pembina
berdasarkan intruksi kerja yang terdapat para juru timbang lainnya. Pembelajaran
dalam Peraturan Menteri Perdagangan No dilakukan selama 2 hari (20 JP) kemudian
51 Tahun 2019 tentang Juru Ukur, Takar dilanjutkan dengan uji coba lapangan di
dan Timbang meliputi: wilayah kerja masing-masing. Salah satu
a. Teori Dasar Timbangan (3 JP) pasar yang menjadi tempat uji coba
b. Teori Pengujian TBO Mekanik (4 lapangan adalah Pasar Cihapit Kota
JP) Bandung.
c. Teori Pengujian TBO Elektronik (3 Direktur Metrologi ikut hadir untuk
JP) memantau dan memastikan hasil
d. Praktikum Pengujian TBO Mekanik pembelajaran juru timbang berlangsung
dan Elektronik (10 JP) efektif dan sesuai harapan.
Setelah mengikuti pembelajaran di
PPSDK selama 2 hari lalu dilanjutkan Tahap Evaluasi
dengan uji coba lapangan sesuai dengan Evaluasi dilakukan dengan
daerah kerja masing-masing peserta. beberapa metode, yaitu:
Media pembelajaran serta alat 1. Uji Coba langsung di Lapangan
praktek berupa berbagai jenis timbangan 2. Kuesioner yang disebar ke peserta
dimaksimalkan untuk memperoleh pelatihan.
kompetensi peserta yang diharapkan. Praktek di laboratorium dilakukan
Rancangan pembelajaran ini fleksibel per orang per alat, tidak dilakukan secara
dalam penentuan jumlah pengajar yang berkelompok untuk memastikan tiap
diperlukan. Jika peserta pelatihan lebih peserta mencapai kompetensi yang sama.
dari 10 orang maka pengajar praktikum Untuk tiap peserta pelatihan dengan
yang terlibat sekitar 5 orang, sehingga dibimbing oleh 5 orang Pengajar,
waktu tunggu peserta dapat diminimalisir. sehingga dapat mengenalkan pengujian
timbangan dengan lebih jelas. Umpan
Tahap Implementasi balik dari peserta sangat
Rancangan pembelajaran Juru menggembirakan, semua peserta dapat
Timbang seperti dijelaskan pada Gambar melakukan pengujian timbangan sesuai
1 diuji cobakan langsung dengan dengan instruksi kerja yang dikeluarkan
melibatkan para calon juru timbang di oleh Direktorat Metrologi dalam Peraturan
Wilayah Bandung Raya. Pelaksanaan Menteri Perdagangan No 51 Tahun 2019
dilakukan dalam 2 angkatan, angkatan I tentang Juru Ukur, Takar dan Timbang.
diselenggarakan pada tanggal 4-5 Maret Uji coba di lapangan dilakukan
2018 dengan 26 peserta, sedangkan untuk mengukur kemampuan peserta
Angkatan II diselenggarakan pada tanggal dalam melakukan pengecekan timbangan
11-12 Maret dengan peserta sebanyak 32 secara langsung di pasar tempat mereka
orang. Komposisi peserta dijelaskan pada bertugas. Uji coba dipantau dan di
grafik dalam Gambar 2. evaluasi oleh Direktorat Metrologi
Dari grafik pada Gambar 2 terlihat termasuk Direktur dan jajarannya. Hasil
bahwa terjadi perubahan komposisi evaluasi menunjukkan para peserta siap
peserta. Peserta dari unit pasar untuk melaksanakan tugasnya sebagai
mengalami peningkatan signifikan yaitu juru timbang.
dari 58% menjadi 75% dan ini sesuai Kuesioner yang disebarkan pada
dengan tujuan digagasnya juru timbang. peserta pelatihan menunjukkan hasil rata-
Juru timbang diharapkan melibatkan rata 4,43 dalam skala Likert yang berarti
personil di luar SDM metrologi, bisa dari bahwa pelaksanaan pembelajaran dinilai
pengelola pasar dan retail atau dari sangat baik oleh peserta. Skala yang
masyarakat umum. digunakan adalah 1 sampai 5 yang
Sementara ini peserta pelatihan menggambarkan pendapat para peserta
masih ada yang berasal dari unit metrologi pelatihan terhadap pelaksanaan pelatihan
legal, namun bukan berarti hal yang salah mulai dari sangat buruk, buruk, cukup,
11
Jurnal Cendekia Niaga , Vol. 3 No. 1. Oktober 2019
12
Jurnal Cendekia Niaga , Vol. 3 No. 1. Oktober 2019
REFERENSI
13