You are on page 1of 13

HUMANIKA Vol. 21 No.

1 (2015) ISSN 1412-9418


Keterpenjaraan Tokoh Perempuan Dalam Cerpen
The Yellow Wallpaper Karya Charlotte Perkins Gilman
Ratna Asmarani

KETERPENJARAAN TOKOH PEREMPUAN


DALAM CERPEN THE YELLOW WALLPAPER
KARYA CHARLOTTE PERKINS GILMAN

Oleh :
Ratna Asmarani
Email: ratna_asmarani@yahoo.com
Fakultas Ilmu Budaya UNDIP
Jl. Prof. Soedarto SH, Tembalang Semarang

ABSTRACT

The purpose of this paper is to analyse the problems around the imprisonment of the female
SURWDJRQLVW LQ &KDORWWH 3HUNLQV *LOPDQ¶V VKRUW VWRU\ HQWLOHG 7KH <HOORZ :DOOSDSHU 7KH IRFXV
of the analysis is on the actors and factors causing imprisonment, types dan impacts of
imprisonment, efforts to overcome the imprisonment, and the end of the imprisonment
experienced by the female protagonist. To analyse this problems, feminist literary criticism is
used supported by the stereotypes of the nineteenth century women, the medical opinion at
that time and the feminist perspective concerning the mental disorder experienced by women,
and the concept of oppression in the imprisonment as well. The result shows that a woman
who experiences the physical and psychological imprisonment in the patriarchal household
area tends to have mental disorder as an alternative to gain freedom. The conclusion that can
EH GUDZQ LV WKDW LQ WKH SDWULDUFKDO HQYLURQPHQW ZRPHQ¶V PRYHPHQW DUHD DQd psychological,
emotional, intellectual actualization tend to be limited in which the women who fight against
those linitations will get the stigma of suffering from mental illness.

Key words : imprisonment, feminist literary criticism, mental disorder, oppression.

I. PENDAHULUAN Ia mengidentifikasi adanya sosok


Cerpen berjudul The Yellow perempuan imajiner yang terperangkap
Wallpaper karya Charlotte Perkins Gilman dalam pola gambar wallpaper dan merasa
yang diterbitkan tahun 1892 bercerita senasib. Tingkah laku istri di akhir cerita
tentang seorang perempuan, istri seorang membuat suaminya yang seorang dokter
dokter, yang menderita depresi setelah mendadak jatuh pingsan. Berdasarkan
melahirkan anak keduanya. Sesuai dengan fokus cerita, sangatlah relevan untuk
tindakan medis saat itu, sang suami menganalisis keterpenjaraan tokoh utama
membawa istri ke tempat peristirahatan perempuan dalam cerpen karya Gilman
agar istrinya bisa beristirahat secara total, tersebut.
namun si istri merasa terpenjara secara
fisik, psikis, emosional dan intelektual. II. LANDASAN TEORI
Dalam kondisi tertekan karena terus Untuk mengkaji permasalahan
menerus berada dalam kamar di lantai atas, keterpenjaraan tokoh perempuan dalam
si istri yang pada dasarnya sangat cerpen Gilman digunakan kerangka kritik
imajinatif dan kreatif mulai memusatkan feminisme yang intinya menyoroti
perhatiannya pada wallpaper di kamarnya. permasalahan paradigma tradisional

7
HUMANIKA Vol. 21 No. 1 (2015) ISSN 1412-9418
Keterpenjaraan Tokoh Perempuan Dalam Cerpen
The Yellow Wallpaper Karya Charlotte Perkins Gilman
Ratna Asmarani

tentang perempuan atau peran sosial yang PHQ\LPSDQJ ³Social oppression is


ada dalam karya sastra dari perspektif observable in the mental health system,
perempuan. Kutipan berikut mendukung which deals with people whose behaviour
SHUQ\DWDDQ GL DWDV ³Feminist criticism deviates from the normative social and
reads writing and examines its ideology cultural expectations of the society´
and culture with a woman-centred (http://www.social-dimension.
perspective. Criticism is feminist if it com/2011/10/understanding-oppression-in-
critiques existing disciplines, traditional mental-health.html diakses 1 Januari
paradigms about women, nature or social 2014).
roles, or documents such as work by Seseorang, dalam analisis ini adalah
others, from the point of view of women´ tokoh perempuan, yang tingkah lakunya
(Humm, 1995: 51). dinilai tidak berterima secara sosial dan
Sementara itu, keterpenjaraan kultural, sering mendapat stigma tidak
adalah suatu situasi di mana seseorang, sehat secara mental/psikis. Dengan kata
dalam analisis ini adalah seorang lain perempuan-perempuan yang seperti itu
perempuan, berada dalam kondisi seperti di sering dianggap mengalami kegilaan.
dalam penjara, yaitu terbatasi minimal Secara medis, dokter dianggap paling
secara fisikal. Makna kamus dari berhak untuk memberikan penilaian,
keterpenjaraan adalah sebagai berikut: namun feminis menyangsikan hal tersebut:
³Imprisoment is: 1. putting someone in ³Doctors are seen as the leaders of the
prison or in jail as lawful punishment; 2. mental health team, largely due to their
the state of being imprisoned; 3. the act of professional standing in the medical field.
confining someone in a prison (or as if in a But do they necessarily know the best?´
prison)´ (http://www.social-
(http://www.audioenglish.org/dictionary/i dimension.com/2011/10/understanding-
mprisonment. oppression-in-mental-health.html diakses 1
htm diakses 5 Januari 2013). Januari 2014).
Kondisi terpenjara, fisik maupun Keberatan kaum feminis ini
psikis, tak terelakkan lagi menimbulkan dilandaskan pada dua hal. Yang pertama
suatu kondisi teropresi yang bisa bersifat karena tindakan medis yang umumnya
publik atau privat dan individual: dilakukan terfokus pada tubuh. Tubuh yang
³Oppression can be experienced publicly tidak berfungsi dengan baik dianggap
or privately, does not exist naturally and VHEDJDL SHQ\HEDE JDQJJXDQ PHQWDO ³The
may be directed to an individual or a theoretical point of view of this
collective group´ KWWS ZZZ VRFLDO- mechanistic medical model of mental
dimension.com/2011/10/understanding- illness is that, somatic, or aberrant bodily
oppression-in-mental-health.html diakses 1 process are the cause of mental disorders´
Januari 2014). Opresi juga bisa bersifat (http://louiseelcross.hub
EHEDQ PHQWDO DWDX SVLNRORJLV ³Oppression pages.com/hub/Women-and-
« FDQ DOVR PHDQ WR PHQWDOO\ EXUGHQ depression-through-the-ages-Part-three
someone, such as with the psychological diakses 2 Januari 2014).
weight of an oppressive idea´ Keberatan kedua adalah tentang
(http://womenshistory.about.com/od/femini faktor penyebab tidak sehatnya
sm/a/oppression.htm diakses 1 Januari mental/psikis perempuan. Kaum feminis
2014). Opresi juga bisa berbentuk opresi melihat bahwa ketidaksehatan mental
sosial misalnya dalam bentuk sistem seorang perempuan lebih bersifat sistemik
kesehatan mental yang berkaitan dengan di mana faktor-faktor sosial mengopresi
orang-orang yang tingkah lakunya dinilai GLPHQVL NHKLGXSDQ SHUHPSXDQ ³By

8
HUMANIKA Vol. 21 No. 1 (2015) ISSN 1412-9418
Keterpenjaraan Tokoh Perempuan Dalam Cerpen
The Yellow Wallpaper Karya Charlotte Perkins Gilman
Ratna Asmarani

rooting mental health issues in the body NHVHKDWDQ PHQWDO DGDODK DGDQ\D µself-
and treating individual symptoms, we do stigma¶ GL PDQD SHUHPSXDQ WHUVHEXW
not look at the external social factors that mendiskriminasi diri sendiri karena merasa
are also impacting how an individual is tidak sempurna sepeUWL \DQJ ODLQ ³Persons
thinking, acting and feeling´ with mental health problems may also
(http://www.shamelessmag.com/blog/2012 experience self-stigma, which involves
/08/guest-post-the-psychological- discrimination of self and seeing oneself as
ispolitical-mental-/diakses 1 Januari 2014). less perfect as compared to the collective
Bagi kaum feminis posisi perempuan group´ (http://www.social-
dalam masyarakat yang tidak memiliki dimension.com/2011/10/understanding-
NXDVD DSDSXQ PHQMDGL SHQ\HEDE XWDPD ³it oppression-in-mental-health.html diakses 1
LV ZRPHQ¶V SRVLWLRQ LQ VRFLHW\ WKDW GULYHV Januari 2014).
WKHP PDG « PDGQHVV RU GHSUHVVLRQ LQ Di sisi lain, Gilbert dan Gubar
women is in reality the cry of the menyatakan bahwa tokoh-tokoh
powerless and the aim of psychiatry, is, SHUHPSXDQ µJLOD¶ GDODP NDU\D VDVWUD \DQJ
and has been, to silence that cry and keep ditulis oleh perempuan mengindikasikan
social order´ empati atau perasaan senasib yang berbalut
(http://louiseelcross.hubpages.com/hub/Wo kecemasan dan kemaUDKDQ ³« LV XVXDOO\
men-and-depression-through-the-ages- in some sense the DXWKRU¶V double, an
Part-three diakses 2 Januari 2014). image of her own anxiety and rage´
Kaum feminis berpendapat bahwa (Gilbert and Gubar, 1979: 77-78). Dengan
kegilaan adalah suatu bentuk jeritan kata lain, ada keterlibatan pandangan
ketidakberdayaan perempuan. maupun pengalaman pribadi pengarang
Pembungkaman atas jeritan ini, melalui perempuan terhadap penciptaan tokoh-
tindakan medis yang legal, disinyalir tokoh peremSXDQ µJLOD¶ GDODP NDU\D-
sebagai suatu tindakan untuk menciptakan karyanya.
keteraturan sosial yang dijunjung tinggi Dalam masyarakat abad sembilan
dalam dunia patriarkis. belas, stereotip peran perempuan
Hal ini senada dengan yang cenderung bersifat lemah, pasif, penurut,
dikemukakan Chesler, yaitu bahwa bergantung, domestik, tidak logis,
µNHJLODDQ¶ \DQJ GLDODPL SHUHPSXDQ DGDODK emosional, rentan kegilaan atau histeria,
akibat tidak dihargainya peran perempuan dan lain-lain yang menunjukkan
atau sebagai bentuk penolakan stereotip kemarjinalan posisi dalam hal
SHUDQ SHUHPSXDQ ³Phyllis Chesler, in her intelektualitas, psikis, emosional, dan
pioneering work Women and Madness VHNVXDO ³weak; passive; timid; domestic;
DUJXHV WKDW µPDGQHVV¶ LV D ODEHO illogical; emotional, susceptible to
used for people whose behavior radically madness, hysteria; social/familial;
depart from what is socially prescribed. dependent; unable to resist temptation;
What we consider madness, she suggests, pure; content; not sexual/sensual; sphere:
is either the acting out of the devalued private´
female role or the total or partial rejection (http://www2.ivcc.edu/gen2002/women_in
RI RQH¶V VH[ UROH VWHUHRW\SH´ GDODP _the_nineteenth_century.htm diakses 5
Humm, 1995: 157). Dengan demikian, di Januari 2014).
mata feminis kegilaan yang dialami Apapun stereotip negatif dan
perempuan samaa sekali tidak ada marjinal tentang perempuan, dua baris
kaitannya dengan permasalahan fisik. terakhir puisi E. Jenning yang berjudul
Dampak bagi perempuan yang sudah ³The Interrogator´ PHQXQMXNNDQ GHQJDQ
terstigmakan mengalami gangguan

9
HUMANIKA Vol. 21 No. 1 (2015) ISSN 1412-9418
Keterpenjaraan Tokoh Perempuan Dalam Cerpen
The Yellow Wallpaper Karya Charlotte Perkins Gilman
Ratna Asmarani

tepat penyebab segala masalah, fisik adalah suami tokoh perempuan itu sendiri,
maupun psikis, yang dialami perempuan: seorang dokter terkenal yang mendeteksi
« adanya semacam depresi/histeria yang
He always knows best dialami tokoh perempuan tersebut setelah
Male power is the key PHODKLUNDQ DQDN NHGXD ³If a physician of
KLJK VWDQGLQJ DQG RQH¶V RZQ KXVEDQG
(dalam Halliday, 2005: 40, assures friends and relatives that there is
http://vc.bridgew.edu/cgi/viewcontent.cgi? really nothing the matter with one but
article=1516& context=jiws diakses 2 temporary nervous depression²a slight
Januari 2014). Laki-laki yang selalu hysterical tendency²what is one to do"´
merasa paling tahu dan memiliki jaringan (Gilman, 1977: 44). Sesuai dengan standar
bernama patriarki ada di balik semua perawatan medis saat itu, suami langsung
permasalahan yang harus dihadapi PHQHUDSNDQ WHNQLN ³rest cure´ 1 yang
perempuan. menghendaki istirahat total sekitar 2-3
Penelitian sastra yang dilakukan bulan bagi pasien.
terhadap cerita pendek karya Charlotte Pelaku tidak langsung yang
Perkins Gilman yang berjudul The Yellow mendukung keterpenjaraan tokoh
Wallpaper menggunakan metode analisis perempuan adalah kakak lelaki istri yang
kontekstual yang menggabungkan analisis sepemikiran dengan suami karena memiliki
unsur-unsur teks dengan unsur-unsur yang SURIHVL \DQJ VDPD ³My brother is also a
UHOHYDQ GL OXDU WHNV ³simply an analysis of physician, and also of high standing, and
D WH[W « WKDW KHOSV XV WR DVVHVV WKDW WH[W he says the same thing´ *LOPDQ, 1977:
within the context of its historical and 44). Dengan demikian seperti yang sudah
cultural setting, but also in terms of its dijelaskan dalam landasan teori, dokter
textuality ± or the qualities that dianggap memiliki otoritas penuh untuk
FKDUDFWHUL]H WKH WH[W DV D WH[W´ mendiagnose dan menentukan teknik
(http://www.unl.edu/english/sbehrendt/Stu perawatan. Pendapat dua lelaki yang
dyQuestions/ContextualAnalysis.htmldiaks
es 17 Februari 2014). 1
The rest cure was a treatment for what was
Kritik sastra feminis yang digunakan
deemed hysteria in women. It had great popularity
sebagai kerangka analisis didukung dengan in the 19th century as a way to treat women with
pandangan feminis tentang gangguan mental illnesses that might later be termed
mental terhadap perempuan dan stereotip generalized anxiety disorder or major depression. It
perempuan abad sembilan belas. Selain itu, might also be applied to women of the upper classes
who were simply exhausted by the chores of raising
pendapat dan tidakan medis atas masalah
children, overseeing large households, or who were
kegilaan, konsep opresi dan keterpenjaraan suffering postpartum depression after the birth of a
juga digunakan untuk memperjelas analisis child.
tentang masalah yang melibas tokoh Dr. Silas Weir Mitchell developed the rest
perempuan yang membuatnya mengalami cure. He essentially imprisoned women for up to
two months, and gave them little contact with the
keterpenjaraan.
outside world. In the first few weeks, women were
not allowed engage their minds by reading or
III. PELAKU DAN FAKTOR performing small activities. Most were even not
PENYEBAB KETERPENJARAAN allowed to roll over in their beds, suggesting that
Ada pihak-pihak tertentu yang secara they may have been restrained
(http://www.wisegeek.com/what-is-a-rest-
langsung maupun tidak menjadi penyebab
cure.htm#slideshow diakses 5 Januari 2014)
keterpenjaraan yang dialami tokoh
perempuan dalam cerpen Gilman. Yang
bisa dikategorikan sebagai pelaku langsung

10
HUMANIKA Vol. 21 No. 1 (2015) ISSN 1412-9418
Keterpenjaraan Tokoh Perempuan Dalam Cerpen
The Yellow Wallpaper Karya Charlotte Perkins Gilman
Ratna Asmarani

berprofesi sebagai dokter ini didukung GLOHQJNDSL GHQJDQ JHPERN ³there are
penuh oleh saudara perempuan suami yang hedges and walls and gates that lock´
kemudian mengambil alih urusan rumah (Gilman, 1977: 44).
tangga (Gilman, 1977: 48) dan masyarakat Ruangan yang dipilih suami sebagai
umum yang tidak menentang sama sekali ruang tidur bagi istri dari sisi medis sangat
WHNQLN ³rest cure´ WHUVHEXW lapang dan sehat, namun memberikan
Faktor yang sangat mendasar yang kesan seperti penjara. Selain terletak di
menyebabkan terjadinya depresi/hysteria lantai atas (Gilman, 1977: 45), ruangan
pada tokoh perempuan ini adalah luas itu jendelanya berjeruji, dan ornamen
perbedaan karakter yang tajam antara di dinding memberikan kesan seram seperti
suami dan istri. Suami tokoh perempuan ornamen penyiksaan di ruang penjara
DGDODK GRNWHU \DQJ ³practical in the NXQR ³It is a big, airy room, the whole
extreme´ *LOPDQ VHGDQJNDQ floor nearly, with windows that look all
istri memiliki daya kreatif-imajinatif yang ways, and air and sunshine galore. It was a
VDQJDW NXDW ³I used to lie awake as a child nursery first and then playroom and
and get more entertainment and terror out gymnasium, I should judge; for the
of blank walls and plain furniture than windows are barred for little children, and
most children could find in a toy store´ there are rings and things in the walls´
(Gilman, 1977: 48). Meskipun sifat (Gilman, 1977: 45). Keadaan ini
imajinatif mendominasi istri namun ia tetap mengingatkan pada dongeng anak-anak
memiliki sifat kritis seperti tampak dalam tentang putri yang tidak berdaya dan
pemikirannya tentang rumah peristirahatan terpenjara di puncak menara yang hanya
yang disewa suaminya untuk keperluan bisa menatap keluar jendela.
³rest cure´ Q\D ³« ZK\ VKRXOG LW EH OHW VR Di ruangan tersebut tokoh perempuan
cheaply? And why have stood so long \DQJ PHQMDODQL ³rest cure´ GLEDWDVL
untenanted?´ *LOPDQ aktivitasnya dan dibebaskan dari segala
Perbedaan karakter ini dipertajam dengan XUXVDQ UXPDK WDQJJD ³am absolutely
lingkungan patriarkis di dalam dan di luar IRUELGGHQ WR ³ZRUN´ XQWLO , DP ZHOO DJDLQ´
rumah tangga yang menempatkan laki-laki (Gilman, 1977: 44). Ada perawat yang
sebagai pengambil keputusan yang tidak mengurusi bayinya, dan ada saudara
perlu mempertimbangkan pendapat perempuan suami yang dengan senang hati
maupun usulan perempuan. mengurusi rumah tangga dan melayani
kebutuhannya (Gilman, 1977: 48). Tokoh
IV. BENTUK KETERPENJARAAN perempuan juga tidak diijinkan untuk
Bentuk keterpenjaraan yang dialami bertemu dengan siapapun termasuk
tokoh perempuan bisa diklasifikasikan kerabatnya sendiri (Gilman, 1977: 51).
sebagai keterpenjaraan fisik dan psikis. Dengan kata lain, tokoh perempuan
Pengasingan ke rumah peristirahatan di dibebaskan dari peran gender
daerah terpencil adalah bentuk tradisionalnya dan dibatasi sosialisasinya
keterpenjaraan fisik yang langsung dialami sehingga ia menjadi sosok yang terisolasi
tokoh perempuan. Sejak melihat rumah dari kehidupan rumah tangga dan sosial.
peristirahatan itu, tokoh perempuan sudah Selain memberikan obat yang harus
PHPEHULNDQ SHQLODLDQ QHJDWLI ³A colonial diminum secara teratur, suami juga
mansion, a hereditary estate, I would say a memberikan perhatian berlebih yang
KDXQWHG KRXVH « ´ *LOPDQ membuat tokoh perempan merasa
Keadaan sekitar rumah peristirahatan WHUEHEDQL VHFDUD SVLNLV ³I have a schedule
tersebut menguatkan kesan seperti penjara prescription for each hour in the day; he
karena di kelilingi tembok dan pagar yang takes all care from me, and so I feel basely

11
HUMANIKA Vol. 21 No. 1 (2015) ISSN 1412-9418
Keterpenjaraan Tokoh Perempuan Dalam Cerpen
The Yellow Wallpaper Karya Charlotte Perkins Gilman
Ratna Asmarani

ungrateful not to value it more´ *LOPDQ about my condition, and I confess it always
1977: 45). Oleh suami, tokoh perempuan makes me feel bad´ *LOPDQ
dianggap sebegitu lemah sehingga harus Keterpenjaraan dalam bentuk opresi
PHQGDSDWNDQ EDQWXDQ VHWLDS VDDW ³And psikis dan emosional juga terjadi ketika
dear John gathered me up in his arms, and tokoh perempuan dianggap mengada-ada
just carried me upstairs and laid me on the tentang wallpaper. Tokoh perempuan
bed, and sat by me and read to me till it merasa tidak nyaman dengan wallpaper di
tired my head´ *LOPDQ ruang tidurnya dan mengusulkan untuk
Kondisi ini memposisikan tokoh PHQJJDQWL ³He said that after the
perempuan sebagai seorang invalid yang wallpaper was changed it would be the
tidak bisa mengurus diri sendiri. heavy bedstead, and then the barred
Keterpenjaraan secara psikis terjadi windows, and then that gate at the head of
ketika suami berlandaskan alasan medis the stairs, and so on´ *LOPDQ
dengan tegas melarang istri berimajinasi: Suami sama sekali tidak menganggap
I always fancy I see people walking penting perasaan istri.
in these numerous paths and Lebih lanjut, suami memanggil istri
arbors, but John has cautioned me dengan panggilan-panggilan khusus:
not to give way to fancy in the least. ³called me a blessed little goose´ *LOPDQ
He says with my imaginative power GDQ ³little girl´ *LOPDQ
and habit of story-making, a 52). Panggilan-panggilan ini di permukaan
nervous weakness like mine is sure memberikan kesan rasa sayang yang besar
lead to all manner of excited namun di balik itu sebenarnya mengecilkan
fancies, and that I ought to use my keberadaan tokoh perempuan. Tokoh
will and good sense to check the perempuan tidak pernah dianggap sebagai
tendency. So I try´ *LOPDQ perempuan dewasa yang memiliki
47). pendapat yang layak didengarkan dan
dihargai. Oleh karena itu, pemikiran istri
Menurut suami yang seorang dokter bahwa kondisi depresi yang dialaminya
terkenal, imajinasi hanya memperparah akan sangat berkurang jika ia
kondisi depresi yang sedang dialaminya. diperbolehkan menulis dan bersosialisasi
Tokoh perempuan mau tidak mau terpaksa hanya menjadi pendapat personal yang
mematuhi argumen suami tersebut. terperangkap dalam penjara aturan suami
Selain dilarang berimajinasi, tokoh \DQJ WDN WHUEDQWDKNDQ ³I think sometimes
perempuan juga dilarang suami melakukan that if I were only well enough to write a
KREL PHQXOLVQ\D ³he hates to have me little it would relieve the press of ideas and
write a word´ *LOPDQ +DO LQL UHVW PH « ,W LV VR GLVFRXUDJLQJ QRW WR KDYH
merupakan pemasungan intelektualitas dan any advice and companionship about my
imajinasi. Menurut suami, tokoh work´ *LOPDQ
perempuan lebih baik memusatkan Perhatian berlebihan, ungkapan
perhatian dan enerji demi kesembuhan dari sayang berlebihan, harapan dan tuntutan
depresi yang diderita dengan beristirahat berlebihan dari suami semakin mengopresi
total daripada menghabiskan enerji untuk LVWUL VHFDUD SVLNLV ³He said I was his
menulis. Hal ini bertentangan dengan darling and his comfort and all he had, and
SHPLNLUDQ LVWUL ³I sometimes fancy that in that I must take care of myself for his sake,
my condition if I had less opposition and and keep well´ *LOPDQ ,VWUL
more society and stimulus²but John says mau tidak mau menjadi terpaksa mengikuti
the very worst thing I can do is to think aturan suami yang sudah sedemikian
sayang padanya selama ini. Dengan

12
HUMANIKA Vol. 21 No. 1 (2015) ISSN 1412-9418
Keterpenjaraan Tokoh Perempuan Dalam Cerpen
The Yellow Wallpaper Karya Charlotte Perkins Gilman
Ratna Asmarani

demikian, meskipun tidak bisa dibuktikan bekas kamar anak-anak dinilai


secara empiris, keterpenjaraan psikis yang memposisikannya sebagai sosok yang tidak
diwarnai opresi psikis-emosional- dewasa dan terpasung. Kamar yang
intelektual mendominasi kehidupan tokoh dipilihnya adalah kamar di lantai bawah
perempuan yang didiagnosa mengalami yang memberikan kesan lebih dewasa dan
depresi paska melahirkan anak kedua. lebih terbuka, namun usulan ini ditolak
mentah-mentah oleh suami. Argumen
V. USAHA MENGATASI suami yang berbalut pengetahuan medis
KETERPENJARAAN dan perhatian besar seorang suami sangat
Tokoh perempuan bukannya tidak tidak terbantahkan.
menyadari bahwa keberadaannya terpasung Tokoh perempuan juga berupaya
WRWDO GHQJDQ ³rest cure´ \DQJ GLWHUDSNDQ menyangkal efektivitas dari perawatan
tanpa kompromi oleh suaminya yang \DQJ GLWHUDSNDQ VXDPL NHSDGDQ\D ³³,
seorang dokter terkenal. Ketidak- GRQ¶W ZHLJK D ELW PRUH ´ VDLG , ³QRU DV
setujuannya hanya bisa diungkapkan dalam much; and my appetite may be better in the
hati tanpa ada seorangpun yang evening when you are here, but it is worse
mendengarkan apalagi membelanya: LQ WKH PRUQLQJ ZKHQ \RX DUH DZD\ ´´
³Personally, I disagree with their ideas. (Gilman, 1977: 52). Ia berusaha
Personally, I believe that congenial work, menunjukkan bahwa isolasi dalam bentuk
with excitement and change, would do me ³rest cure´ WLGDN PHPEXDW NRQGLVLQ\D
good. But what is one to do?´ *LOPDQ membaik. Yang ia butuhkan adalah teman
1977: 44). sebagai bentuk sosialisasi yang
Menyadari bahwa tidak ada yang membuatnya merasa nyaman sehingga
akan menolongnya dari situasi terpenjara di selera makannya muncul. Namun seperti
lingkungan rumah tangganya sendiri, tokoh yang bisa diduga semua upayanya ini
perempuan berusaha mengurangi kondisi terpental membentur tembok patriarki
keterpenjaraannya tersebut. Ia menulis dalam bentuk kekukuhan suami atas
secara sembunyi-sembunyi untuk NHEHQDUDQ PHWRGH SHUDZDWDQ ³rest cure´
mengurangi ketegangan psikis yang Upaya terakhir yang dilakukan istri
GLUDVDNDQQ\D ³but this is dead paper and a untuk mengurangi keterpenjaraannya
great relief to my mind´ *LOPDQ adalah menciptakan ruang tersendiri bagi
44). Tokoh perempuan menganggap bahwa dirinya untuk bisa aktif, jika tidak secara
kertas tidak bisa mengadu kepada kongkrit maka secara imajiner. Objek yang
suaminya sehingga ia merasa bebas dan sejak awal memancing daya imajinasinya
aman menumpahkan pikirannya. adalah wallpaper di ruang tidurnya. Bagi
Usaha lain yang dilakukan tokoh tokoh perempuan, wallpaper itu
perempuan untuk keluar dari menggelitik kepekaannya dari segi warna,
keterpenjaraannya adalah dengan motif, bahkan baunya (Gilman, 1977: 55-
PHQJXVXONDQ SLQGDK NDPDU WLGXU ³, GRQ¶W 56.) Kesemuanya ini semakin jelas di
like our room a bit. I wanted one bawah cahaya bulan ketika malam hari
downstairs that opened on the piazza and tiba. Namun ia harus melakukannya secara
had roses all over the window, and such sembunyi-sembunyi agar tidak diketahui
pretty old-fashioned chintz hangings! But suaminya. Kesemuanya ini akan dibahas
John would not hear of it. He said there lebih lanjut pada sub-bab berikutnya.
was only one window and not room for
two beds, and no near room for him if he
took another´ *LOPDQ .DPDU
tidurnya yang sekarang di lantai atas dan

13
HUMANIKA Vol. 21 No. 1 (2015) ISSN 1412-9418
Keterpenjaraan Tokoh Perempuan Dalam Cerpen
The Yellow Wallpaper Karya Charlotte Perkins Gilman
Ratna Asmarani

VI. DAMPAK KETERPENJARAAN comparative burden already!´ *LOman,


³Rest cure´ \DQJ GLWHUDSNan 1977: 46). Di sini tampak bahwa tokoh
suaminya sebagai cara untuk mengatasi perempuan merasa kehilangan peran
depresi paska melahirkan yang dialami gendernya sebagai ibu rumah tangga yang
tokoh perempuan menimbulkan dampak digantikan pengasuh anak dan saudara
yang cukup signifikan, baik secara fisik perempuan suaminya.
maupun secara psikis. Tokoh utama Ketika kegiatan fisik dan sosialisasi
menjadi cepat merasa lelah meskipun tidak kongkrit dilarang, pelarian yang ada
melakukan pekerjaan fisik \DQJ EHUDW ³I hanyalah kegiatan non fisik dan sosialisasi
did write for a while in spite of them; but it imajiner. Yang memicu kegiatan sosialisasi
does exhaust me a good deal²having to be imajiner adalah keberadaan wallpaper yang
so sly about it. Or else meet with heavy melapisi tembok kamar tidur tokoh
opposition´ *LOPDQ .HJLDWDQ perempuan. Awalnya tokoh perempuan
menulis yang dilakukan tokoh utama tergelitik untuk bereaksi terhadap warna
sekarang menimbulkan kelelahan yang luar ZDOOSDSHU WHUVHEXW ³The color is repellant,
biasa. Kelelahan ini bukan karena secara almost revolting; a smoldering unclean
fisik menulis memerlukan enerji yang yellow, strangely faded by the slow-turning
besar, namun kelelahan ini lebih dipicu sunlight. It is a dull yet lurid orange in
oleh sebab-sebab yang bersifat non fisik. some places, a sickly sulphur tint in others.
Kegiatan yang harus dilakukan secara No wonder the children hated it! I should
rahasia karena dihantui oleh penentangan hate it myself if I had to live in this room
dan pelarangan yang tegas berdampak long´ *LOPDQ %DJL WRNRK
menguras energi tokoh utama. Suasana perempuan, warna kuning pada wallpaper
opresif ini tak terelakkan lagi menguras sangat menjijikkan dan membuatnya
energi tokoh perempuan. merasa mual. Warna kuning itu kotor,
Dampak non fisik dari suasana pudar di sana sini, suram, dan
keterpenjaraan yang opresif ini adalah membosankan. Tokoh perempuan
emosi tokoh perempuan menjadi tidak membenci wallpaper berwarna kuning
stabil. Ia menjadi mudah uring-uringan dan memuakkan tersebut. Karena wallpaper
gampang menangis tanpa sebab, namun tersebut sobek di sana-sini, tokoh utama
itupun dilakukannya dengan sembunyi- berasumsi bahwa anak-anak yang dulunya
VHPEXQ\L ³,¶P JHWWLQJ GUHDGIXOO\ IUHWIXO menempati ruangan tersebut juga
and querulous. I cry at nothing, and cry membencinya sehingga menyobeknya di
PRVW RI WKH WLPH 2I FRXUVH , GRQ¶W ZKHQ beberapa bagian.
John is here, or anybody else, but when I Selain warnanya yang mengerikan,
am alone´ *LOPDQ 'L VLQL pola gambar pada wallpaper tersebut dalam
tampak betapa tidak bebasnya tokoh persepsi tokoh perempuan menimbulkan
perempuan tersebut bahkan hanya untuk SHUDVDDQ WHUVLNVD ³The color is hideous
menumpahkan emosinyapun ia harus enough, and unreliable enough, and
mencuri-curi kesempatan. infuriating enough, but the pattern is
Selain itu, diposisikan tidak mampu torturing´ *LOPDQ +DO LQL
menjalankan peran gendernya sebagai istri dikarenakan pola gambar pada wallpaper
dan ibu membuat tokoh perempuan tersebut berbentuk sulur-sulur berbunga
tersebut merasa tidak berguna dan menjadi aneh yang jalin menjalin dengan ruwetnya
EHEDQ EDJL VXDPLQ\D ³It does weigh on (Gilman, 1977: 53). Tokoh perempuan
me so not to do my duty in any way! I merasa pusing dan tidak nyaman setiapkali
meant to be such a help to John, such a real menatap pola ruwet pada wallpaper
rest and comfort, and here I am a tersebut.

14
HUMANIKA Vol. 21 No. 1 (2015) ISSN 1412-9418
Keterpenjaraan Tokoh Perempuan Dalam Cerpen
The Yellow Wallpaper Karya Charlotte Perkins Gilman
Ratna Asmarani

Kedekatan imajiner tanpa kata Menemukan aktivitas yang


mulai terbangun antara tokoh perempuan menghidupkannya di malam hari, tokoh
dan wallpaper di dinding kamar tidurnya. perempuan kemudian mengubah pola
Interpretasi terhadap wallpaper menguat KLGXSQ\D ³,¶P IHHOLQJ HYHU VR PXFK
VDDW PDODP KDUL ³At night in any kind of EHWWHU , GRQ¶W VOHHS PXFK DW QLJKW IRU LW LV
light, in twilight, candlelight, lamplight, so interesting to watch the developments;
and worst of all by moonlight, it becomes but I sleep a good deal in the daytime. In
bars! The outside pattern I mean, and the the daytime it is tiresome and perplexing´
woman behind it is as plain as can be´ (Gilman, 1977: 55). Ia memilih aktif di
(Gilman, 1977: 54). Tokoh perempuan malam hari, ketika kebebasan berimajinasi
mengidentifikasi sulur-sulur pola wallpaper berada dalam genggamannya, dan memilih
sebagai jeruji dan nampak sosok tidur di siang hari. Siang hari adalah hari
perempuan di baliknya. Malam hari adalah yang melelahkan karena ia teropresi
kebebasan bagi tokoh perempuan karena GHQJDQ PHWRGH ³rest cure´ \DQJ
dengan tidurnya suami, tidak ada yang mengharuskannya menjadi pasif dan objek
mengawasi kegiatan tokoh utama. Secara yang harus minum serangkaian obat-obatan
simbolik malam hari, apalagi dengan secara teratur serta diawasi dengan ketat.
adanya bulan dan cahayanya, merujuk pada Analisis diam-diam namun intensif
dunia perempuan yang samar, sembunyi- terhadap wallpaper membuat tokoh
sembunyi, dan subversif. perempuan semakin jelas melihat
Interpretasi terhadap wallpaper keberadaan sosok imajiner di balik sulur-
pada siang haUL EHUWRODN EHODNDQJ ³By sulur tanaman yang menjadi motif
daylight she is subdued, quiet. I fancy it is ZDOOSDSHU ³I see her in that long shaded
the pattern that keeps her still. It is so lane, creeping up and down, I see her in
puzzling. It keeps me quiet by the hour´ those dark grape arbors, creeping all
(Gilman, 1977: 54). Baik sosok perempuan around the garden´ *LOPDQ
imajiner dalam wallpaper maupun tokoh Sosok perempuan imajiner tersebut tidak
perempuan menjadi pasif dan tertekan di hanya berdiam diri namun bergerak aktif
siang hari. Secara simbolik siang hari melakukan aktivitas merangkak di balik
merupakan dunia laki-laki yang aktif, sulur-sulur pola wallpaper.
agresif, dominan, dan publik yang Aktivitas yang dilakukan
menindas dan memarjinalkan perempuan. perempuan imajiner dalam wallpaper
Dengan adanya kedekatan dengan menginspirasi tokoh perempuan untuk
wallpaper yang sekarang menjadi fokus berani melakukan aNWLYLWDV ILVLN ³I always
analisisnya, tokoh perempuan merasakan lock the door when I creep by daylight. I
perubahan yang signifikan dalam FDQ¶W GR LW DW QLJKW IRU , NQRZ -RKQ ZRXOG
kehidupannya yang dulunya diwarnai oleh suspect something at once´ *LOPDQ
GHSUHVL ³Life is very much more exciting 6HODPD PHQMDODQL PHWRGH ³rest cure´
now than it used to be. You see, I have aktivitas fisik terlarang bagi tokoh
something more to expect, to look forward perempuan. Siang hari ada saudara
to, to watch. I really do eat better, and am perempuan suami yang melayani dan
more quiet than I was´ *LOPDQ sekaligus mengawasinya, malam hari ada
Kehidupannya lebih bergairah dan tidak suaminya yang tidur disampingnya yang
monoton lagi karena ia mulai aktif secara tidak memungkinkan baginya melakukan
intelektual dalam dunia imajiner-kreatif. aktivitas fisik apapun tanpa ketahuan.
Inilah yang dari dulu menjadi dunia Untuk menyiasati pengawasan ini, tokoh
kehidupan tokoh perempuan yang perempuan melakukan kegiatan
ditentang keras oleh suaminya. merangkaknya di siang hari ketika

15
HUMANIKA Vol. 21 No. 1 (2015) ISSN 1412-9418
Keterpenjaraan Tokoh Perempuan Dalam Cerpen
The Yellow Wallpaper Karya Charlotte Perkins Gilman
Ratna Asmarani

suaminya bekerja di kota sebagai dokter dunia domestik dengan peran gender yang
dan mengunci kamarnya agar saudara tidak memberi banyak ruang pada aktivitas
perempuan suami tidak mengetahui dan intelektual dan daya imajinasi, namun
kemudian melaporkan ke suami. bahkan peran gender inipun diambil
darinya ketika ia didiagnose mengidap
VII. AKHIR DARI depresi. Lingkup ruang rumah tanggapun
KETERPENJARAAN menciut jadi lingkup ruang kamar, aktivitas
Keterpenjaraan yang opresif secara sebagai istri dan ibu menciut jadi aktivitas
fisik GDQ SVLNLV DWDV QDPD PHWRGH ³rest VHEDJDL SDVLHQ ³rest cure´ \DQJ KDUXV SDVLI
cure´ LQL DNKLUQ\D GLKHQWLNDQ ROHK WRNRK total.
perempuan. Ia yang selama ini menjadi Keberhasilan merobek habis
objek perawatan yang pasif memutuskan wallpaper tidak saja memberikan atmosfer
untuk mengubah posisinya. Ia mengambil kebebasan bagi tokoh perempuan, namun
alih kendali atas dirinya, atas tubuh dan juga menimbulkan keberaniannya untuk
pikirannya. Realisasi pertama dari kendali melakuNDQ WLQGDNDQ OHELK ODQMXW ³It is so
atas diri sendiri yang dilakukan tokoh pleasant to be out in this great room and
perempuan adalah dengan menjadi FUHHS DURXQG DV , SOHDVH « %XW KHUH , FDQ
SHQJXDVD GL NDPDU WLGXUQ\D ³I have locked creep smoothly on the floor, and my
the door and thrown the key down into the shoulder just fits in that long smooch
IURQW SDWK , GRQ¶W ZDQW WR JR RXW DQG , around the wall, so I cannot lose my way´
GRQ¶W ZDQW WR KDYH DQ\ERG\ FRPH LQ WLOl (Gilman, 1977: 59). Tokoh perempuan
John comes´ *LOPDQ ,D tidak peduli lagi atas reaksi pihak lain yang
sengaja mengunci diri di kamar tidurnya melihatnya merangkak sepanjang dinding
dan membuang kuncinya ke luar jendela. kamar tidur. Ini adalah ekspresi
Tokoh perempuan tersebut sekarang kebebasannya sebagai individu. Dari
menjadi penguasa di kamar tidurnya. kacamata feminisme, ini adalah simbol
Tindakan kedua adalah merobek langkah awalnya menyiasati tembok
habis wallpaper sepanjang dinding kamar: patriarki yang mengurung di mana-mana.
³I pulled and she shook, I shook and she Kegiatan merangkak yang dilakukan
pulled, and before morning we had peeled dengan penuh kepastian oleh tokoh
off yards of that paper´ *LOPDQ perempuan tidak terhenti meskipun suami
58). Ia tidak sendirian dalam aktivitas ini. akhirnya bisa masuk kamar setelah
Perempuan imajiner dalam wallpaper menemukan kunci atas petunjuk tokoh
membantunya. Mereka bahu membahu SHUHPSXDQ ³I kept on creeping just the
merobek wallpaper sampai habis. Di sini same, but I looked at him over my
wallpaper menjadi simbol keterpenjaraan. VKRXOGHU ³,¶YH JRW RXW DW ODVW ´ VDLG , ³LQ
Secara imaginer wallpaper menghalangi VSLWH RI \RX DQG -HQQ\ $QG ,¶YH SXOOHG RII
sosok perempuan imajiner untuk keluar PRVW RI WKH SDSHU VR \RX FDQ¶W SXW PH
dan beraktivitas bebas. Bagi tokoh back!´ *LOPDQ 7RNRK
perempuan, wallpaper dan tembok dinding perempuan mendeklarasikan kebebasannya
kamarnya, keduanya mengungkung dengan mantap. Ia merasa telah berhasil
kebebasannya. Wallpaper dengan motif mengatasi kungkungan yang direkayasa
sulur-sulurnya yang bagaikan jeruji besi oleh suaminya dan didukung penuh oleh
dan dinding masif tembok kamar saudara perempuannya.
merepresentasikan penjara patriarki yang Namun reaksi yang dramatis
dengan berbagai cara dan berbagai bentuk ditunjukkan oleh suami. Suami yang
memenjarakan perempuan. Tokoh merupakan dokter handal, yang terbiasa
perempuan tidak saja terpenjara dalam menangani kasus-kasus kesehatan yang

16
HUMANIKA Vol. 21 No. 1 (2015) ISSN 1412-9418
Keterpenjaraan Tokoh Perempuan Dalam Cerpen
The Yellow Wallpaper Karya Charlotte Perkins Gilman
Ratna Asmarani

gawat, yang sangat praktis sekaligus Merangkak sendiri dari kacamata feminis
patriarkis, mendadak pingsan mengetahui bisa diartikan sebagai bentuk langkah awal
NHJLDWDQ LVWUL ³Now why should that man perempuan untuk mewujudkan
have painted? But he did, and right across eksistensinya sebagai individu yang bebas.
my path by the wall, so that I had to creep
over him every time!´ *LOPDQ VIII. THE YELLOW WALLPAPER
Pingsannya suami sama sekali tidak SEBAGAI KRITIK
mempengaruhi ativitas merangkak yang PENULISNYA ATAS NASIB
dilakukan istri meskipun ia harus PEREMPUAN ABAD
merangkak melewati tubuh suami yang SEMBILAN BELAS
menghalangi jalur merangkaknya. Cerpen The Yellow Wallpaper yang
Kejadian ini secara simbolik ditulis oleh Charlotte Perkins Gilman
membalikkan hierarki yang umumnya merupakan kritik pedas atas metode
berlaku. Aktivitas bergerak umumnya pengobatan dokter Silas Weir Mitchell
\DQJ GLQDPDNDQ µrest cure¶ XQWXN
merujuk ke laki-laki sedangkan pasivitas perempuan yang didiagnose mengidap
seperti keadaan pingsan umumnya depresi. Kritik ini berdasarkan pengalaman
dijadikan sifat perempuan. Di sini tokoh pribadi Gilman yang pernah menjalani
perempuan sekali memutuskan untuk metode pengobatan ini ketika ia mengalami
bergerak maka terus menerus bergerak, depresi karena merasa terjebak dalam
mulai merobek habis wallpaper sampai rutinitas kehidupan domestik yang tidak
merangkak sepanjang tembok kamar tanpa memberinya kesempatan untuk
henti. Kedatangan suami tidak mengaktualisasikan diri. Metode
menghentikan tindakannya. Suami tidak pengobatan ini hampir membuatnya
menjadi gila dan ia memutuskan untuk
lagi menjadi pemegang otoritas atas dirinya tidak lagi menjalani metode pengobatan
sekali ia berhasil merebut kendali otoritas ini. Kegiatan menulis yang kemudian
tersebut. Di sisi lain, suami sebagai sosok ditekuninya menyalurkannya kreativitas
yang diharapkan rasional sesuai dengan dan imajinasinya dan bukan saja
gender dan profesinya ternyata malah menyelamatkannya dari kegilaan namun
menunjukkan sifat feminin, yaitu pingsan, juga membuatnya menjadi penulis yang
ketika ia tidak lagi merasa bisa mengontrol produktif dan terkenal
istrinya. (http://www2.webster.edu/~woolflm/gilma
Dari kacamata feminis, pingsannya n.html diakses tanggal 23 Maret 2014).
suami ini juga merupakan simbol Sebagai seorang feminis Gilman
runtuhnya otoritas laki-laki atas prihatin atas depresi yang dialami
perempuan. Pingsannya suami juga bisa perempuan abad sembilan belas yang
diartikan sebagai ketidaksiapan patriarki seringkali mengejawantah dalam bentuk
menghadapi pemberontakan perempuan. stigma kegilaan. Lingkungan patriarkis
Bisa juga diartikan sebagai kegagalan dan stereotip sifat perempuan abad
untuk menjadi pilar rasional yang sembilan belas membuat perempuan
mengontrol irasionalitas perempuan. semakin terjebak dalam ruang dan peran
Sementara itu, istri yang tetap merangkak yang tidak saja membatasi namun juga
sambil melangkahi tubuh pingsan suami mematikan kreativitas dan imajinasi
dari kacamata feminis merupakan simbol perempuan. Melalui cerpen The Yellow
kekukuhan tekad perempuan sekaligus Wallpaper tersebut Gilman menunjukkan
kehati-hatian untuk tidak tergesa-gesa bahwa kreativitas dan imajinasi perempuan
melakukan tindakan lanjutan yang lebih seharusnya diberi ruang dan kesempatan
agresif dari sekedar merangkak meskipun yang layak karena hal itu akan
satu penghalang sudah tumbang. menyelamatkan perempuan dari depresi.

17
HUMANIKA Vol. 21 No. 1 (2015) ISSN 1412-9418
Keterpenjaraan Tokoh Perempuan Dalam Cerpen
The Yellow Wallpaper Karya Charlotte Perkins Gilman
Ratna Asmarani

Gilman sangat mendukung ide pindah ke dalamnya. Tidak memiliki teman


bahwa perempuan harus memiliki kegiatan untuk bersosialisasi di dunia nyata yang
yang tidak hanya terbatasi oleh peran patriarkis dan opresif, ia menciptakan
gender yang diharapkan dan diharuskan teman di dunia imajiner. Dengan kata lain,
oleh lingkungan patriarkis. Namun Gilman tokoh perempuan memutuskan untuk hidup
juga menyadari bahwa tidak mudah bagi dalam dunia imajiner karena sudah tidak
perempuan untuk merealisasikannya. memiliki ruang bebas dalam dunia nyata.
Diperlukan keberanian dari pihak Di dunia imajiner inilah tokoh perempuan
perempuan untuk memutuskan nasibnya menemukan kebebasannya, yaitu
sendiri. Dukungan dari perempuan lain kebebasan beraktivitas sesuai kehendaknya
juga berperanan besar. Sekalipun dan kebebasan mengungkapkan
demikian, kadangkala hanya dalam dunia pikirannya.
imajiner perempuan bisa merasakan sedikit Namun kebebasan sebagai bentuk
kebebasan meskipun untuk itu perempuan dari keberhasilan yang dicapai tokoh
PHQJKDGDSL UHVLNR GLDQJJDS µJLOD¶ NDUHQD perempuan ini bersifat temporer dan
bertingkah laku tidak sesuai dengan terbatas. Begitu suami sebagai pilar
harapan masyarakat. Kritik feminis Gilman patriarki yang rasional dan memiliki
ini tertuang dengan apik dalam cerpennya otoritas terbangun dari keadaan pingsan, ia
yang berjudul The Yellow Wallpaper. akan segera merenggut keberhasilan ini.
Terbuka kemungkinan tokoh perempuan
IX. SIMPULAN akan dimasukkan dalam rumah sakit jiwa
Dari hasil analisis tentang dan menerima stigma gila dari masyarakat.
keterpenjaraan tokoh perempuan dalam Kebebasan tokoh perempuan juga bersifat
cerpen The YellowWallpaper karya terbatas, yaitu hanya dalam dunia imajiner
Charlotte Perkins Gilman dapat rekaannya sendiri. Sementara itu, dinding
disimpulkan sebagai berikut. Tokoh tembok kamar tidur di rumah peristirahatan
perempuan dengan caranya yang sangat akan segera berganti dengan dinding
khas mengatasi kondisi keterpenjaraan tembok di rumah sakit jiwa. Itulah bentuk
secara fisik, psikis, emosional, dan kebebasan yang dengan susah payah
intelektual yang dialaminya. Tidak diperjuangkan perempuan karena pada
mungkin mendobrak atau keluar dari dasarnya, disadari atau tidak, perempuan
bentuk keterpenjaraan yang diciptakan selalu berada dalam berbagai bentuk
suami yang merupakan pilar patriarki, ia pemenjaraan yang dilakukan oleh
memilih menciptakan dunia imajiner dan masyarakat patriarkis.

DAFTAR PUSTAKA

Beekman, Mary. Charlotte Perkins Behrendt, Stephen C. 2008. Contextual


Gilman. Her life and works as a social Analysis.
scientist (http://www.unl.edu/english/sbehre
and feminist ndt/StudyQuestions/ContextualAna
(http://www2.webster.edu/~woolflm/gilma lysis.html) accessed February 17,
n.html diakses tanggal 2014)
23 Maret 2014).

18
HUMANIKA Vol. 21 No. 1 (2015) ISSN 1412-9418
Keterpenjaraan Tokoh Perempuan Dalam Cerpen
The Yellow Wallpaper Karya Charlotte Perkins Gilman
Ratna Asmarani

Chesler, P. 1972. Women and Madness. Humm, Maggie. 1995. The Dictionary of
Doubleday: New York. Feminist Theory. Second edition.
Columbus: Ohio State University
Gilbert, Sandra M. and Gubar, Susan. Press.
1979. The Madwoman in the Attic. The
Woman Lian, Koh Li. 2011. Oppression I Mental
Writer and the Nineteenth-Century Health.
Literary Imagination. New Haven and (http://www.social-
London: Yale University Press. dimension.com/2011/10/understanding-
oppression-in-
*LOPDQ &KDUORWWH 3HUNLQV ³7KH mental-health.html diakses 1
<HOORZ :DOOSDSHU´ LQ In the Looking Januari 2014).
Glass.
Twenty-One Modern Short Stories Oppression. Feminism Definition.
by Women. Edited by Nancy Dean & Myra (http://womenshistory.about.com/od/femin
6WDUN 1HZ <RUN * 3 3XWQDP¶V ism/a/
Sons, pp. 43-60. oppression.htm diakses 1 Januari
2014).
Guest Post: The psychological is political:
Mental health as a feminist issue What is a Rest Cure?
(http://www.shamelessmag.com/bl (http://www.wisegeek.com/what-is-a-rest-
og/2012/08/guest-post-the-psychological- cure.htm#slideshow
is-political-mental-/ diakses 1 diakses 5 Januari 2014).
Januari 2014).
Women and depression through the ages,
+DOOLGD\ 3HQQ\ ³:KDW 6RUW RI medical model and feminist theory, Part
Mental Health Problems are Experienced three
by (http://louiseelcross.hubpages.com/
Women in Contemporary British hub/Women-and-depression-
Society? What do Different Feminist through-the-ages-Part-three diakses
3HUVSHFWLYHV 2IIHU DV $OOHYLDWLRQ"´ 2 Januari 2014).
in -RXUQDO RI ,QWHUQDWLRQDO :RPHQ¶V
Studies, 6 (3), 40-49. Women in the Nineteenth
(http://vc.bridgew.edu/cgi/viewcontent.cgi (http://www2.ivcc.edu/gen2002/women_in
?article= _the_
1516&context=jiws diakses 2 Jan nineteenth_century.htm diakses 5
2014). Januari 2014).

http://www.audioenglish.org/dictionary/im
prisonment.htm diakses 5 Januari 2013.

19

You might also like