You are on page 1of 12

Restin Meilina 61

PENGARUH KARAKTERISTIK PEKERJAAN,KEPUASAN KERJA, DAN


KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP
BEHAVIOR PADA KARYAWAN BRI KEDIRI
Abstract
Organizational Citizenship Behavior (OCB) is the contribution of the
individual exceeds the demands of his role in the workplace and
reward performance gains, is expected to be a source of increased
quality of employees. The purpose of this study was to determine the
effect of job characteristics on job satisfaction and organizational
commitment, the direct effect characteristic of the work of the OCB,
the effect of job satisfaction on OCB, the influence of organizational
commitment on OCB, and the indirect effect of job characteristics on
OCB through employee satisfaction BRI branch office Kediri, BRI do
with vision who wants to become a leading commercial bank and
prioritizing customer satisfaction. This type of research is
explanatory research. Samples taken are employees of BRI branch
office Kediri many as 103 respondents. Data collection techniques
used are questionnaires and interviews and data analysis techniques
using path analysis (path analysis). The results showed that there was
a direct and significant influence of: 1) the characteristics of the job
to job satisfaction; 2) the characteristics of the work of the OCB, and
3) job satisfaction on OCB. The research also showed that, there was
not a direct and significant effect of job characteristics on OCB
through employee satisfaction and last, there was no significant effect
of job characteristics on organizational commitment.
Keyword: Organizational Citizenship behaviour (OCB), Job
Chracteristic, Job Satisfaction, Organizational
Commitment

Abstrak
Organizational Citizenship Behavior (OCB)merupakan kontribusi
individu melebihi tuntutan perannya di tempat kerja dan reward
perolehan kinerja, diharapkan dapat menjadi sumber peningkatan
kualitas karyawan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh karakteristik pekerjaan terhadap kepuasan
kerja dan komitmen organisasi, pengaruh langsung karakterisik
pekerjaan terhadap OCB, pengaruh kepuasan kerja terhadap OCB,
Writer: pengaruh komitmen organisasi terhadap OCB, dan pengaruh tidak
Restin Meilina langsung karakteristik pekerjaan terhadap OCB melalui kepuasan
kerja karyawan BRI kanca Kediri, berkaitan dengan visi BRI yang
Correspondence: ingin menjadi bank komersial yang terkemuka dan mengedepankan
restin.meilina@gmail.com kepuasan nasabah. Jenis penelitian adalah explanatory research.
Sampel yang diambil merupakan karyawan BRI Kanca Kediri
sebanyak 103 responden. Teknik pengumpulan data yang digunakan
Institution: adalah kuesioner dan wawancara dan teknik analisa data
Universitas Nusantara PGRI menggunakan analisis jalur (path analysis). Hasil penelitian
Kediri menunjukkan bahwa ada pengaruh langsung dan signifikan dari: 1)
karakteristik pekerjaan terhadap kepuasan kerja; 2) karakteristik
EKSIS pekerjaan terhadap OCB, dan 3) kepuasan kerja terhadap OCB.Selain
Vol XI No 1, 2016 itu, ada pengaruh tidak langsung dan signifikan karakteristik
pekerjaan terhadap OCB melalui kepuasan kerja karyawan dan
ISSN: terakhir, tidak ada pengaruh signifikan karakteristik pekerjaan
1907-7513 terhadap komitmen organisasi.
Kata Kunci: Organizational Citizenship behaviour (OCB),
http://ejournal.stiedewantara.ac.id Karakteristik Pekerjaan, Kepuasan Kerja,
/ Komitmen Organisasi

EKSIS Volume XI No 1, April 2016


Restin Meilina 62

A. PENDAHULUAN sukarela dan dukungan terhadap fungsi-


Sumber daya manusia (SDM) fungsi perusahaan baik secara profesional
adalah aset yang sangat penting bagi maupun sosial alamiah. (3)
perusahaan. Indonesia memiliki jumlah Conscientiousness: Kinerja dan prasyarat
penduduk yang cukup padat, hal ini peran yang melebihi standar minimum.
berarti bahwa Indonesia juga memiliki (4) Courtesy: Perilaku meringankan
sumber daya manusia yang berlimpah. masalah yang berkaitan dengan pekerjaan
Sumber daya manusia yang berlimpah yang dihadapi orang lain. (5)
tersebut bisa menjadi keuntungan jika Sportmanship: Pantangan-pantangan
produktivitasnya tinggi, namun akan membuat isu-isu yang merusak nama
menjadi suatu permasalahan bila sumber baik perusahaan meskipun merasa
daya tersebut tidak produktif. Salah satu jengkel. Podsakoffet al, (dalam Garay,
upaya meningkatkan produktivitas SDM 2006) menjelaskan ada empat faktor yang
adalah melalui penerapan OCB mendorong munculnya OCB yaitu
(Organizational Citizenship Behavior). karakteristik individu, karakteristik
OCB merupakan perilaku sukarela dari pekerjaan, karakteristik organisasional
seorang karyawan untuk mau melakukan dan perilaku pemimpin.
tugas atau pekerjaan diluar tanggung Dalam organisasi terdapat
jawab dan kewajibannya demi kemajuan bermacam-macam jenis pekerjaan yang
atau keuntungan perusahaan (Garay, mempunyai sifat berbeda antara jenis
2006). Beberapa contoh OCB adalah pekerjaan yang satu dengan yang lainnya.
perilaku membantu teman sekerja yang Karakteristik pekerjaan merupakan
mengalami kesulitan dalam pekerjaan, faktor-faktor yang berkaitan dengan
mencegah terjadinya ancaman bahaya bagaimana cara karyawan menilai tugas-
yang dapat merugikan perusahaan, tugas yang ada dalam pekerjaannya
perilaku menjaga kebersihan dan (Pangabean; 2004: 118). Griffin (2004:
kenyamanan tempat kerja, patuh terhadap 326) menyatakan bahwa karakteristik
aturan dan prosedur-prosedur di tempat pekerjaan adalah spesialisasi pekerjaan
kerja, atau menyelesaikan pekerjaan yang memperhitungkan sistem kerja dan
melebihi standar yang dituntut, bahkan preferensi kerja. Untuk meningkatkan
menjadi volunteer untuk tugas-tugas produktivitas dan hasil kerja karyawan
ekstra. Dengan OCB, karyawan secara optimal, perusahaan perlu
memberikan kontribusi yang mendalam menetapkankarakteristik pekerjaan dan
melebihi tuntutan perannya di tempat mengembangkan berbagai cara agar
kerja dan reward perolehan kinerja. sumber daya manusia yang mereka punya
Perilaku OCB bisa melampaui indikator dapat diintegrasikan secara efektif.
kinerja yang dibutuhkan oleh sebuah Karyawan akan menekuni bidang
perusahaan dalam deskripsi pekerjaan pekerjaan tersebut dengan konsentrasi
formal (Mohammad et al. 2011). Bagi dan tanggung jawab yang disertai
perusahaan, sangat penting untuk perasaan senang sampai diperoleh hasil
memiliki karyawan yang menunjukkan yang memuaskan dan berkualitas.
OCB karena dapat diharapkan untuk Menurut Janecek, et.al. (2010)
mempertahankan dan mempromosikan karakteristik pekerjaan berkorelasi positif
organisasi (Odoch and Nangoli, dengan kepuasan kerja. Oleh karena itu,
2013).OCB memiliki lima dimensi perusahaan perlu mengusahakan agar
perilaku yaitu: (1) Altruism: Perilaku karyawan dapat mempunyai pandangan
membantu karyawan lain dalam tugas- yang baik terhadap karakteristik
tugas perusahaan tanpa ada paksaan. (2) pekerjaan yang dilakukan agar karyawan
Civic Virtue: Menunjukkan partisipasi merasakan kepuasan dalam bekerja.

EKSIS Volume XI No 1, April 2016


Restin Meilina 63

Karakteristik pekerjaan memiliki lima signifikan terhadap komitmen organisasi.


dimensi yaitu: (1) Keanekaragaman Ada empat indikator kepuasan kerja,
Keterampilan: Keragaman pekerjaan yaitu: (1) Kepuasan Terhadap Pekerjaan
yang menuntut sejumlah keterampilan Itu Sendiri: pekerjaan yang dapat
dan bakat yang berbeda. (2) Identitas dikerjakan dengan baik oleh karyawan
tugas (Task Identity): penyelesaian tugas karena dianggap menarik dan
secara utuh dilihat dari tingkat menyenangkan oleh mereka. (2)
pemahaman prosedur kerja dan tingkat Kepuasan Terhadap Gaji: Sistem
keterlibatan kerja. (3) Arti Tugas (Task penggajian yang adil dapat membuat
Significance): dampak pekerjaan pada karyawan senang dalam melakukan
kehidupan atau pekerjaan orang lain, atau pekerjaan. (3) Kepuasan Terhadap
dampak pekerjaan terhadap karyawan Supervisi: supervisi dari manajemen yang
lain dalam satu departemen dan lain baik, membuat karyawan merasa senang
departemen. (4) Otonomi (Autonomy): dan semangat dalam menyelesaikan
kebebasan, ketidaktergantungan, dan pekerjaannya. (4) Kepuasan Terhadap
keleluasaan yang cukup besar kepada Rekan Kerja: Rekan kerja yang baik,
individu dalam menjadwal dan ramah, dan mendukung akan
menyelesaikan pekerjaan itu. (5) Umpan menghasilkan kepuasan kerja yang tinggi
Balik (Feed back): karyawan dalam melakukan pekerjaannya
memperoleh informasi yang langsung Persoalan komitmen organisasi
dan jelas mengenai keefektifan merupakan persoalan yang tidak bisa
kinerjanya. diabaikan dalam organisasi. Untuk dapat
Kepuasan kerja merupakan suatu bekerjasama dan berprestasi dengan baik,
ungkapan emosional yang bersifat positif seorang karyawan harus mempunyai
atau menyenangkan sebagai hasil dari komitmen yang tinggi pada
penilaian terhadap suatu pekerjaan atas organisasinya. Komitmen organisasional
pengalaman kerja. Kepuasan kerja terdiri dapat tumbuh jika harapan kerja dapat
dari kedua unsur yaitu kognitif (penilaian terpenuhi oleh organisasi dengan baik.
dari pekerjaan seseorang) dan afektif Selanjutnya dengan terpenuhinya harapan
(keadaan emosi). Kepuasan kerja yang kerja ini menimbulkan kepuasan kerja
didapatkan oleh karyawan akan (Tranggono dan Kartika,
meningkatkan komitmen organisasional. 2008).Komitmen organisasional
Seorang karyawan yang semula kurang mencerminkan kekuatan dari keterlibatan
memiliki komitmen berorganisasi, namun dan kesetiaan karyawan terhadap
setelah bekerja ternyata mendapat organisasi. Seorang karyawan yang
imbalan sesuai dengan ketentuan yang memiliki komitmen terhadap organisasi
berlaku maka akan merasakan ada hal-hal yang tinggi akan menghasilkan kinerja
yang menarik dan memberi kepuasan. yang tinggi pula (Sopiah, 2008: 166).
Hal itu akan memupuk berkembangnya Komitmen organisasional memiliki tiga
komitmen berorganisasi. Namun juga dimensi, yaitu: (1) Continuance
sebaliknya, jika dalam perusahaan commitment: keterikatan karyawan secara
tersebut imbalan kurang menunjang, psikologis pada organisasi karena biaya
misalnya fasilitas kurang, hubungan kerja yang dia tanggung sebagai konsekuensi
kurang harmonis, jaminan sosial, dan jika keluar organisasi. (2) Normative
keamanan kurang maka komitmen Commitment: keterkaitan anggota secara
organisasi kerja makin luntur. Sehingga psikologis dengan organisasi karena
dalam penelitiannya (Franek and Vecera, kewajiban moral untuk memelihara
2008) mengungkapkan bahwa kepuasan hubungan dengan organisasi. (3)
kerja memiliki pengaruh positif Affective commitment: tingkat keterkaitan

EKSIS Volume XI No 1, April 2016


Restin Meilina 64

secara psikologis dengan organisasi kepuasan kerja pada karyawan BRI


berdasarkan kenyamanan, keamanan, dan Kanca Kediri; 2) Apakah karakteristik
manfaat lain yang dirasakan dalam suatu pekerjaan berpengaruh positif signifikan
organisasi. terhadap komitmen organisasional pada
BRI Kanca Kediri sebagai tempat karyawan BRI Kanca Kediri; 3) Apakah
yang diteliti merupakan perusahaan jasa karakteristik pekerjaan berpengaruh
keuangan, memiliki kesadaran dan positif signifikan terhadap OCB pada
kewajiban untuk mempersiapkan sumber karyawan BRI Kanca Kediri; 4) Apakah
daya manusia yang berkualitas dalam kepuasan kerja berpengaruh positif
upaya mewujudkan visi dan misi yang signifikan terhadap OCB pada karyawan
dimiliki perusahaan yaitu ingin menjadi BRI Kanca Kediri Kediri; 5) Apakah
bank komersial yang terkemuka dan komitmen organisasional berpengaruh
mengedepankan kepuasan nasabah. positif signifikan terhadap OCB pada
Komitmen karyawan terhadap karyawan BRI Kanca Kediri; 6) Apakah
pencapaian tujuan perusahaan dapat karakteristik pekerjaan secara tidak
menjadi faktor pendorong yang sangat langsung berpengaruh positif signifikan
efektif menuju tahap-tahap kemajuanBRI terhadap OCB melalui kepuasan kerja
Kanca Kediri. Karyawandiharapkan tidak pada karyawan BRI Kanca Kediri.
hanya bekerja sesuai dengan imbalan
yang diperolehnya, tetapi juga mampu B. Metode Penelitian
untuk bekerja melebihi apa yang Rancangan Penelitian
seharusnya dia lakukan (Organizational Penelitian ini merupakan
Citizenship Behavior). Hal ini akan penelitianexplanatory research dengan
berpengaruh secara langsung terhadap pendekatan kuantitatif. Dilakukan dengan
kualitas kerja dan kepuasan nasabah menjelaskan hubungan kausal antara
sebagai pengguna jasa. Sehingga sangat variabel-variabel melalui pengujian
penting untuk mengatur karakteristik hipotesis pada data yang sama untuk
pekerjaan sebaik mungkin, sehingga mengetahui hubungan atau pengaruh
karyawan merasakan kepuasan kerja dan antara dua variabel atau lebih.
memiliki komitmen tinggi kepada Populasi danSampel
perusahaan, yang akhirnya bersedia Populasi dalam penelitian ini
melaksanakan OCB. Jika hal ini terjadi, adalah karyawan tetap BRI Kanca Kediri
maka kepuasan nasabah akan kualitas sebanyak 134 orang. Teknik sampling
pekerjaan karyawan BRI Kanca Kediri yang digunakan adalah nonprobability
akan cukup tinggi. sampling yaitu pengambilan sampel yang
Berdasarkan uraian diatas, maka tidak memberi peluang sama bagi
tujuan dari penelitian ini adalah: 1) anggota populasi untuk dipilih sebagai
Apakah karakteristik pekerjaan sampel (Sugiyono, 2007:77).
berpengaruh positif signifikan terhadap
Tabel 1: Jumlah Karyawan
No. Divisi Bagian Jumlah Karyawan
1 Fungsi Pemasaran 37
2 Fungsi Operasional 45
3 Fungsi Layanan 15
4 Fungsi Kas 20
5 Fungsi Penunjang Bisnis 9
6 Fungsi Bisnis Mikro 5
Total 134
Sumber: BRI Kanca Kediri, 2016

EKSIS Volume XI No 1, April 2016


Restin Meilina 65

Penentuan sampel penelitian pengumpulan data. Dalam penelitian ini


menggunakan rumus slovin yang metode pengumpulan data yang
memasukkan unsur kelonggaran digunakan adalah kuesioner,dan
ketidaktelitian karena kesalahan wawancara.Kuesioner yang digunakan
pengambilan sampel yang masih dapat harus diuji validitas dan reliabilitasnya
ditolerir. Sesuai dengan rumus Slovin dan dipastikan sudah valid dan reliabel.
adalah sebagai berikut: Teknik analisa data
N Data yang sudah dikumpulkan
n =
=103,07
1  N 2 ( ). , dianalisis dengan model Analisis jalur
dibulatkan menjadi 103 (path Analysis), dilakukan uji asumsi
Keterangan: klasik, dan uji hipotesis.
n = Ukuran sampel,
N = Ukuran populasi C. Hasil dan Pembahasan
α = Toleransi ketidaktelitian Jumlah responden berdasarkan
0,05 (dalam persen) tingkat pendidikan
Teknik pengumpulan data Hasil penelitian menunjukkan
Untuk memperoleh data yang jumlah responden berdasarkan tingkat
sesuai dengan permasalahan yang pendidikan dapat dilihat dalam tabel
ditetapkan diperlukan beberapa metode berikut:
Tabel 2: Klasifikasi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No. Pendidikan Terakhir Jumlah Persentase
1 Diploma 21 20,38%
2 Sarjana 76 73,78%
3 Magister 6 5,82%
Sumber: Data Primer diolah, 2016
Berdasarkan tabel di atas, pegawai pendidikan terakhir Magister yang
dengan tingkat pendidikan terakhir menjadi responden adalah sebanyak 6
Diploma yang menjadi responden adalah orang atau 5,82% dari 103 responden.
sebanyak 21 orang atau 20,38% dari 103 Jumlah responden berdasarkan jenis
responden. Sedangkan pegawai dengan kelamin
tingkat pendidikan terakhir Sarjana yang Hasil penelitian menunjukkan
menjadi responden adalah sebanyak 76 jumlah responden berdasarkan jenis
orang atau 73,78% dari 103 responden. kelamin dapat dilihat dalam tabel berikut:
Kemudian pegawai dengan tingkat
Tabel 3: Klasifikasi RespondenBerdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah Persentase
1 Laki-laki 59 57,28%
2 Perempuan 44 42,71%
Sumber: Data Primer diolah, 2016
Berdasarkan tabel di atas, dapat Jumlah responden berdasarkan masa
disimpulkan bahwa pegawai laki-laki kerja
yang menjadi responden sebanyak 59 Dari hasil penelitian yang
orang (57,28 %). Sedangkan pegawai dilakukan, jumlah responden berdasarkan
perempuan yang menjadi responden masa kerja dapat dilihat pada tabel
berjumlah 44 orang (42,71%) dari total berikut:
103 responden.

EKSIS Volume XI No 1, April 2016


Restin Meilina 66

Tabel 4: Klasifikasi Responden Berdasarkan Masa kerja


No. MasaKerja (tahun) Jumlah Persentase
1 < 5 tahun 12 11,65%
2 5 – 10 tahun 34 33%
3 > 10 tahun 57 55,33%
Sumber: Data Primer diolah, 2016
Berdasarkan tabel di atas, dapat Karakteristik Pekerjaan
dilihat bahwa pegawai dengan masa kerja Karakteristik Pekerjaan ini diukur
0-5 tahun yang menjadi responden adalah dengan menggunakan 5 indikator, yaitu
sebanyak 12 orang atau sebesar 11,65% ragam keahlian, identitas tugas,
dari 103 responden. Untuk pegawai signifikansi tugas, otonomi tugas, dan
dengan masa kerja 5-10 tahun yang umpan balik yang kemudian
menjadi responden adalah sebanyak 34 dikembangkan menjadi 10 pertanyaan.
orang atau sebesar 33 % dari 103 Berdasarkan data yang telah
responden. Sedangkan pegawai dengan terkumpul diperoleh skor tertinggi 47 dan
masa kerja > 10 tahun yang menjadi skor terendah 23,disajikan dalam tabel
responden adalah sebanyak 57 orang atau berikut ini:
sebesar 55,33% dari 103 responden.
Tabel 5: Distribusi Frekuensi Variabel Karakteristik Pekerjaan
No. Klasifikasi Interval Frekwensi Prosentase
1 Jelek 23-27 5 4,85%
2 Kurang Baik 28-32 2 1,94%
3 Cukup Baik 33-37 14 13,59%
4 Baik 38-42 30 2,91%
5 Sangat Baik 43-47 52 50,48%
Total 103 100%
Sumber: Data Primer diolah, 2016
Berdasarkan tabel diatas dapat pekerjaan yang terdiri dari ragam
diketahui bahwa terdapat 5 (lima) keahlian, identitas tugas, signifikansi
responden dengan presentase 4,85% tugas, otonomi tugas dan umpan balik
menjawab jelek, 2 (dua) responden dalam perusahaan sangat baik.
dengan prosentase 1,94% menjawab Kepuasan Kerja
kurang baik, 14 responden dengan Kepuasan kerja ini diukur dengan
prosentase 13,59% menjawab cukup menggunakan 4 indikator, yaitu kepuasan
baik, dan 30 responden dengan terhadap gaji, kepuasan terhadap rekan
prosentase 2,91% menjawab baik, dan 52 kerja, kepuasan terhadap pekerjaan, dan
responden dengan prosentase 50,48% kepuasan terhadap supervisor yang
menjawab sangat baik. Dengan demikian kemudian dikembangkan menjadi 8
dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pertanyaan. Disajikan dalam tabel berikut
responden menjawab karakteristik ini:
Tabel 6: Distribusi Frekuensi Variabel Kepuasan Kerja
No. Klasifikasi Interval Frekwensi Prosentase
1. Tidak Puas 16-20 8 9,71%
2. Kurang Puas 21-25 14 13,59%
3. Cukup Puas 26-30 39 37,86%
4. Puas 31-35 39 37,86%
5. Sangat Puas 36-40 3 2,91%
Total 103 100%
Sumber: Data Primer diolah, 2016
Berdasarkan tabel di atas dapat responden (9,71%) menjawab tidak puas,
diketahui bahwa terdapat 8 (delapan) 14 responden (13,59%) menjawab kurang

EKSIS Volume XI No 1, April 2016


Restin Meilina 67

puas, 39 responden (37,86%) menjawab kepuasan terhadap pekerjaan, dan


cukup puas, 39 responden (37,86%) kepuasan terhadap supervisor.
menjawab puas dan 3 responden (2,91%) Komitmen Organisasional
menjawab sangat puas. Dengan demikian Komitmen organisasional ini
dapat disimpulkan bahwa sebagian besar diukur dengan menggunakan 3 indikator,
responden menjawab puas atas kepuasan yaitu komitmen berkelanjutan, komitmen
kerja yang meliputi kepuasan terhadap normatif, komitmen afektif yang
gaji, kepuasan terhadap rekan kerja, dikembangkan menjadi 6 pertanyaan.
Disajikan pada tabel berikut:
Tabel 7: Distribusi Frekuensi Variabel Komitmen Organisasional
No. Klasifikasi Interval Frekwensi Prosentase
1. Sangat Rendah 18-20 12 11,65 %
2. Rendah 21-22 25 24,27 %
3. Cukup Tinggi 23-25 39 37,86 %
4. Tinggi 26-27 14 13,59 %
5. Sangat Tinggi 28-30 13 12,62 %
Total
Sumber: Data Primer diolah, 2016
Berdasarkan tabel diatas dapat komitmen organisasi yang
diketahui bahwa terdapat 12 responden meliputikomitmen berkelanjutan,
dengan presentase 11,65% menjawab komitmen normatif, komitmen afektif.
sangat rendah, 25 responden dengan Organizational Citizenship Behavior
prosentase 24,27% menjawab cukup (OCB)
tinggi, 39 responden dengan prosentase Organizational Citizenship
37,86% menjawab cukup tinggi, dan 14 Behavior ini diukur dengan
responden dengan prosentase 13,59 % menggunakan 5 (lima) indikator, yaitu
menjawab tinggi, dan 13 responden altruism, conscientiousness,
dengan prosentase 12,62% menjawab sportmanship, courtesy, dan civic virtue
sangat tinggi. Dengan demikian dapat yang dikembangkan menjadi 24
disimpulkan bahwa sebagian besar pertanyaan. Disajikan pada tabel berikut
responden menjawab tinggi atas ini:
Tabel 8 : Distribusi Frekuensi Variabel Organizational Citizenship Behavior
No. Klasifikasi Interval Frekwensi Prosentase
1 Tidak Baik 68-77 19 9,71%
2 Kurang Baik 78-86 17 0,00%
3 Cukup Baik 87-96 20 24,27%
4 Baik 97-105 29 31,06%
5 Sangat Baik 106-115 18 34,95%
Total 103
Sumber: Data Primer diolah, 2016
Berdasarkan tabel diatas dapat 34,95% menjawab sangat baik. Dengan
diketahui bahwa terdapat 10 responden demikian dapat disimpulkan bahwa
dengan presentase 9,71% menjawab tidak sebagian besar responden menjawab
baik, 25 responden dengan prosentase sangat baik Organizational Citizenship
24,27% menjawab cukup baik, 32 Behavior yang terdiri dari altruism,
responden dengan prosentase 31,06% conscientiousness, sportmanship,
menjawab baik, dan 36 responden courtesy, dan civic virtue dalam
dengan prosentase 31,06% menjawab perusahaan.
baik dan 36 responden dengan prosentase

EKSIS Volume XI No 1, April 2016


Restin Meilina 68

Uji Normalitas Dari hasil olah data menggunakan


Dari hasil olah data menggunakan SPSS, diketahui bahwa titik-titik
SPSS, diketahui bahwa data tersebar menyebar secara acak, tidak membentuk
secara diagonal mengikuti garis suatu pola yang jelas, menyebar di atas
histogram sehingga data penelitian dan di bawah angka nol pada sumbu Y,
memenuhi asumsi normalitas maka data variabel pada penelitian ini
tidak terjadi heterokesdastisitas
Uji Heteroskedastisitas
Analisis jalur: Pengaruh Karakteristik Pekerjaan Terhadap Kepuasan Kerja
Tabel 9: Rekapitulasi Hasil Analisis Pengaruh Karakteristik Pekerjaan Terhadap
Kepuasan Kerja
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 13.885 3.077 4.513 .000
X .410 .075 .478 5.472 .000
a. Dependent Variable: Z1
Sumber: Data Primer diolah, 2016

Model Summary
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate
1 .478a .229 .221 4.13524
a. Predictors: (Constant), X
Sumber: Data Primer diolah, 2016

Berdasarkan tabel di atas, dapat karakteristik pekerjaan berpengaruh


diketahui bahwa terdapat pengaruh secara langsung dan signifikan terhadap
langsung dan signifikan variabel kepuasan kerja dapat diterima. Hal ini
karakteristik pekerjaan terhadap berarti bahwa pengaturan karakteristik
kepuasan kerja. Hal ini ditunjukkan dari pekerjaan pada BRI kanca Kediri sangat
nilai koefisien beta standarisasi variabel berpengaruh pada kepuasan kerja
karakteristik pekerjaan (X) sebesar 0,478. karyawan. Jika karyawan merasa
2
Koefisien determinasi (R ) sebesar 0,229 karakteristik pekerjaan yang ditetapkan
berarti bahwa pengaruh karakteristik sesuai dengan preferensi dan kemampuan
pekerjaan terhadap kepuasan kerja mereka, maka kepuasan kerja akan
sebesar 22,9% sedangkan sisanya 77,1% diperoleh. Sebaliknya, jika karakteristik
dipengaruhi oleh faktor lain. Nilai sig= pekerjaan dirasa kurang tepat, maka
0,000 (nilai signifikan<0,05) maka mereka tidak akan mendapatkan
hipotesis yang menyatakan bahwa kepuasan dalam bekerja.
Pengaruh Karakteristik Pekerjaan Terhadap Komitmen Organisasi
Tabel 10: Rekapitulasi Hasil Analisis Pengaruh Karakteristik Pekerjaan
Terhadap Komitmen Organisasi
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 21.238 2.129 9.976 .000
X .058 .052 .110 1.111 .269
a. Dependent Variable: Z2

EKSIS Volume XI No 1, April 2016


Restin Meilina 69

Model Summary
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate
1 .110a .012 .002 2.86139
a. Predictors: (Constant), X
Sumber: Data primer diolah,

Berdasarkan tabel di atas, nilai sig= dan puas atau tidak karyawan dalam
0,269 (nilai signifikan>0,05) maka bekerja, komitmen organisasi karyawan
hipotesis yang menyatakan bahwa tidak jauh berbeda. Dapat dikatakan pula,
karakteristik pekerjaan berpengaruh karyawan BRI kanca Kediri sudah
secara langsung dan signifikan terhadap memiliki komitmen yang kuat pada
komitmen organisasi ditolak. Hal ini perusahaan walaupun ada kondisi yang
berarti bahwa tidak terdapat pengaruh berubah dan mempengaruhi karakteristik
variabel karakteristik pekerjaan terhadap pekerjaan.
komitmenorganisasi. Hal ini berarti
bahwa karakteristik pekerjaan pada BRI Pengaruh Karakateristik Pekerjaan,
kanca Kediri, tidak terlalu berpengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen
pada komitmen organisasi karyawan. Organisasi Terhadap Organizational
Artinya, sesuai ataupun tidak Citizenship Behavior
karakteristik pekerjaan yang ditetapkan,
Tabel 11: Rekapitulasi Hasil Analisis Pengaruh Karakateristik Pekerjaan, Kepuasan
Kerja dan Komitmen Organisasi Terhadap OCB
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 17.162 11.627 1.476 .143
X .596 .222 .254 2.684 .009
Z1 .813 .260 .297 3.130 .002
Z2 1.113 .375 .248 2.965 .004
a. Dependent Variable: Y
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .565a .319 .299 10.74559
a. Predictors: (Constant), Z2, X, Z1
Sumber: data primer diolah
signifikansi jalur 0,002 (<0,05). Selanjutnya
Berdasarkan tabel diatas diperoleh model ada pengaruh secara langsung dan signifikan
sebagai berikut: komitmen organisasi (Z2) terhadap OCB (Y)
Y = 0,297Z1 + + 0,248Z2 + 0,254X + e ditunjukkan dengan koefisien beta
Tabel diatas menunjukkan ada standarisasi sebesar 0,248 dengan nilai
pengaruh secara langsung dan signifikan signifikansi jalur 0,004 (<0,05).
karakteristik pekerjaan (X) terhadap OCB Hal ini berarti, ada pengaruh antara
(Y) ditunjukkan dengan koefisien beta karakteristik pekerjaan terhadap OCB. Jika
standarisasi sebesar 0,254 dan dengan nilai karakteristik pekerjaan sesuai dengan
signifikansi jalur 0,009 (<0.05). Ada preferensi karyawan, maka OCB karyawan
pengaruh secara langsung dan signifikan juga akan tinggi, sebaliknya jika karakteristik
kepuasan kerja (Z1) terhadap OCB pekerjaan tidak sesuai bagi karyawan, maka
(Y)ditunjukkan dengan koefisien beta OCB nya juga rendah. Selanjutnya, kepuasan
standarisasi sebesar 0,297 dengan nilai kerja juga berpengaruh pada OCB, hal ini

EKSIS Volume XI No 1, April 2016


Restin Meilina 70

berarti semakin puas karyawan dalam Pengaruh Tidak Langsung dan Total
bekerja maka OCB nya juga akan semakin dari Jalur Penelitian
tinggi, sebaliknya jika karyawan tidak puas Setelah mengetahui pengaruh secara
dalam bekerja maka OCB nya rendah. langsung dari masing-masing variabel bebas
Komitmen organisasi juga berpengaruh terhadap vaiabel terikat, selanjutnya dihitung
terhadap OCB, hal ini berarti pada BRI kanca pengaruh tidak langsung dan total dari
Kediri, semakin tinggi atau kuat komitmen
variabel bebas karakteristik pekerjaan (X)
organisasi yang dimiliki karyawan, maka
perilaku OCB nya akan semakin tinggi, terhadap variabel terikat OCB (Y) melalui
sebaliknya jika komitmen organisasi variabel intervening kepuasan kerja (Z1) dan
karyawan tidak kuat, OCB karyawan juga komitmen organisasi (Z2). Model lintasan
rendah. dalam analisis jalur:

e1 = 0,878

Kepuasan kerja
(Z1) β2= 0,297
β1= 0,478
(0,002)
(0,000)

β5= 0,254
(0,009)
Karakteristik OCB (Y)
OCB
pekerjaan (X)
e3 = 0,825

Komitmen
β3= 0,110 Organisasi (Z2) β4= 0,248
(0,269) (0,004)

e2 = 0,993
Gambar 1: Hasil Analisa Jalur

Tabel 12: Pengaruh Langsung, Tidak Langsung dan Total dari Jalur Penelitian
Pengaruh
No. Keterangan Jalur
Langsung Tidak Langsung Total
1. Karakteristik Pekerjaan ke 0,478 0,478
kepuasan kerja
2. Karakteristik pekerjaan ke 0,110 0,110
komitmen organisasi
3. Kepuasan kerja ke OCB 0,297 0,297
4. Komitmen organisasi ke OCB 0,248 0,248
5. Karakteristik pekerjaan ke OCB 0,254 0,254
6. Karakteristik pekerjaan ke OCB 0,254 Melalui kepuasan kerja 0,396
(0,478x0,297)
= 0,142
Sumber: gambar 1

Dari hasil penelitian tampak bahwa OCB dengan nilai beta 0,142. Hal ini
kepuasan kerja sebagai variabel berarti pada BRI kanca Kediri, pengaruh
intervening memperkuat pengaruh tidak karakteristik pekerjaan yang ditetapkan
langsung karakteristik pekerjaan terhadap

EKSIS Volume XI No 1, April 2016


Restin Meilina 71

terhadap OCB akan semakin besar jika kepuasan karyawan, dan meningkatkan
kepuasan karyawan juga semakin besar. komitmen organisasi karyawan karena
Koefisien Determinasi (R2) Total Karakteristik pekerjaan, kepuasan kerja,
Pengujian Goodness of Fit model dan komitmen organisasi berpengaruh
menggunakan koefisien determinasi total. terhadap OCB karyawan. Hal ini
Total keragaman data yang dapat dimaksudkan agar karyawan BRI kanca
dijelaskan oleh model diukur dengan Kediri memiliki OCB yang tinggi.
rumus: Selanjutnya, bagi peneliti yang akan
Rm2 = 1-Pe12 . Pe22 ... Pep2 melakukan penelitian serupa, diharapkan
Sehingga diperoleh koefisien determinasi memperluas variabel dengan meneliti
total adalah sebagai berikut: variabel di luar penelitian ini karena
Rm2 = 1- (0,878)2 x (0,825)2 berdasarkan hasil koefisien determinasi
Rm2= 1- (0,770 x 0,680) total, hanya 48% keragaman data yang
Rm2= 0,4764 atau 48% dapat dijelaskan oleh model, masih ada
Hasil tersebut menunjukkan bahwa 52% variabel lain diluar penelitian yang
keragaman data yang dapat dijelaskan bisa menjelaskan model ini.
oleh model sebesar 48%. Dengan kata
lain informasi yang terkandung dalam DAFTAR PUSTAKA
data sebesar 48% yang dapat dijelaskan
oleh model tersebut. Sedangkan 52% Franek & Vecera. 2008. Personal
dijelaskan oleh variabel lain (yang belum Characteristics And Job
terdapat dalam model). Satisfaction. Ekonomika A
Management, (Online),
E. PENUTUP (www.google.com), diakses 20
Berdasarkan hasil penelitian dapat Agustus 2014
disimpulkan bahwa: 1) Karakteristik Garay, H.D.V.2006. Kinerja Extra-Role
pekerjaan berpengaruh positif signifikan dan Kebijakan Kompensasi. Sinergi
terhadap kepuasan kerja karyawan BRI Kajian Bisnis dan Manajemen.Vol
Kanca Kediri; 2) Karakteristik pekerjaan 8, No 1, 33-42
tidak berpengaruh positif signifikan Ghozali,Imam.2007. Aplikasi Analisis
terhadap komitmen organisasi karyawan Multivariate Dengan Program
BRI Kanca Kediri; 3) Karakteristik SPSS. Semarang: Badan Penerbit
pekerjaan berpengaruh positif signifikan Universitas Diponegoro
terhadap OCB karyawan BRI Kanca Griffin, Ricky,W.2004. Manajemen.
Kediri; 4) Kepuasan kerja berpengaruh Edisi 7, jilid 2. Jakarta:Erlangga
positif signifikan terhadap OCB Janecek, et al. 2010. The Relationship of
karyawan BRI Kanca Kediri; 5) Feedback and Autonomy with Job
Komitmen organisasi berpengaruh positif Satisfaction, (Online),
signifikan terhadap OCB karyawan BRI (www.google.com), diakses 18
Kanca Kediri; 6) Karakteristik pekerjaan Agustus 2014
secara tidak langsung berpengaruh positif Mohammad, et.al. 2011. Job Satisfaction
signifikan terhadap OCB melaui And Organisational Citizenship
kepuasan kerja karyawan BRI Kanca Behaviour: An Empirical Study At
Kediri. Higher Learning Institutions.
Berdasarkan simpulan diatas maka (Online) Asian Academy of
disarankan agar perusahaan berusaha Management Journal, Vol. 16, No.
menetapkan karakteristik pekerjaan 2, 149–165(www.google.com) ,
seefektif mungkin, meningkatkan diakses 18 Agustus 2014

EKSIS Volume XI No 1, April 2016


Restin Meilina 72

Odoch,Hojops & Nangoli,S. 2013. Sugiyono. 2007. Metode Penelitian


Organizational Citizenship to Job Bisnis. Bandung: CV Alfabeta
Satisfaction. Unique Journal of Tranggono & Kartika. 2008. Pengaruh
Business Management Research. Komitmen Organisasional dan
Vol 1(4) , 049-054 Profesional Terhadap Kepuasan
Panggabean. 2004. Manajemen Sumber Kerja Auditor dengan Motivasi
Daya Manusia. Bogor: Ghalia Sebagai Variabel Intervening,
Indonesia (Online). Jurnal Bisnis dan
Sopiah. 2008. Perilaku Organisasi. Ekonomi (JBE) Vol. 15, No.1.
Yogyakarta: Andi (www.google.com), diakses 10
September 2014

EKSIS Volume XI No 1, April 2016

You might also like