You are on page 1of 9

Jurnal Sistem Informasi, J-SIKA Volume 01 Nomor 02, Desember 2020

ISSN: 2716 - 4195

PENERAPAN FRAMEWORK BALANCED SCORECARD DAN COBIT 5 UNTUK


TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. GITS INDONESIA

Asep Muhammad Indra Purnama1, Devina Setiawati Kusumadewi 2

1. Sistem Informasi, Universitas Sangga Buana YPKP Bandung


2. Sistem Informasi, Universitas Sangga Buana YPKP Bandung

ABSTRACT
PT. GITS Indonesia is a company or agency that is engaged in the development of information
technology, especially mobile application development. PT.GITS Indonesia can help its clients to
expand and increase the value of competition by utilizing information technology. However, so far
there has never been an audit in the aspect of information technology governance, given the aim of
PT. GITS Indonesia which is engaged in the development of information technology. Therefore, it
is necessary to have an audit of the information technology governance contained in PT. GITS
Indonesia, so that PT. GITS Indonesia can develop more and can correct its shortcomings. And the
results of this study are a recommendation contained in the problem of the use of information
technology governance at PT.GITS Indonesia. In conducting this audit, the authors use the
Balanced Scorecard framework to identify the company's strategic objectives with the four
perspectives contained in the Balanced Scorecard, namely financial, internal, customer, learning
and growth. Then identify the Enterprise Goals with the selected COBIT 5. In this study the
authors only focus on the COBIT process 5 DSS domains (Deliver, Support, and Service) and 6
sub domains that discuss the provision of information technology services and other supporters.
The results of this study indicate that overall PT. GITS Indonesia is at level 3 (Established
Process), and the target level to be achieved is level 4 (Predictable Process), based on the gap
analysis that has been carried out, PT GITS Indonesia needs to establish standardization. service or
information that you want to produce and double-check the standardization of the service whether
it has been achieved or not, then monitor and analyze it.
Keywords: Information Technology, Governance, COBIT 5, GAP Analysis

ABSTRAK
PT.GITS Indonesia merupakan suatu perusahaan atau instansi yang bergerak dalam bidang
pengembangan teknologi informasi, khususnya pengembangan aplikasi mobile. PT.GITS
Indonesia dapat membantu para kliennya untuk memperluas dan meningkatkan nilai persaingan
dengan cara memanfaatkan teknologi informasi. Akan tetapi sejauh ini belum pernah dilakukan
audit dalam sisi tata kelola teknologi informasi, mengingat tujuan dari PT.GITS Indonesia yang
bergerak dalam bidang pengembangan teknologi informasi. Maka dari itu, perlu adanya audit
terhadap tata kelola teknologi informasi yang terdapat pada PT.GITS Indonesia, sehingga PT.GITS
Indonesia dapat lebih berkembang dan dapat memperbaiki kekurangannya. Dan hasil dari
penelitian ini merupakan sebuah rekomendasi yang terdapat dalam permasalahan penggunaan tata
kelola teknologi informasi pada PT.GITS Indonesia. Dalam melakukan audit ini, penulis
menggunakan framework Balanced Scorecard untuk melakukan identifikasi antara tujuan
strategis perusahaan dengan keempat perspektif yang terdapat dalam Balanced Scorecard yaitu
financial, internal, customer, learning and growth. Kemudian dilakukan identifikasi Enterprise
Goals dengan COBIT 5 yang terpilih. Dalam penelitian ini penulis hanya berfokus pada proses
COBIT 5 domain DSS (Deliver, Support, and Service) serta 6 sub domain yang membahas tentang
pemberian layanan teknologi informasi beserta pendukung lainnya. Hasil dari penelitian ini
menunjukan bahwa secara keseluruhan PT.GITS Indonesia berada pada level 3 (Established
Process), dan level target yang ingin dicapai adalah level 4 (Predictable Process), berdasarkan
analisis gap yang telah dilakukan maka PT.GITS Indonesia perlu adanya penetapan standarisasi
layanan atau informasi yang ingin dihasilkan serta melakukan pengecekan ulang terhadap
standarisasi layanan tersebut apakah sudah tercapai atau belum, lalu memonitor dan
menganalisisnya.
Kata Kunci : Teknologi Informasi, Tata Kelola, COBIT 5, Analisis GAP

27
Jurnal Sistem Informasi, J-SIKA Volume 01 Nomor 02, Desember 2020
ISSN: 2716 - 4195

1. PENDAHULUAN pengawasan dan transparansi dalam


pemanfaatan IT. Tata Kelola Teknologi
Teknologi Informasi pada saat ini sangatlah Informasi adalah Sebagian dari aktifitas
berperan penting bagi organisasi. Karena Coorporate Governance yang lebih besar
dengan adanya teknologi informasi, sebuah tetapi dengan fokus tersendiri. Keuntungan
organisasi bisa mendapatkan informasi dalam penerapan IT Risk Management yang
yang lebih cepat, tepat dan akurat. baik, pengawasan dan mengurangi beban
Sehingga membantu organisasi melakukan karena kegagalan dari penerapan IT tetapi
pengambilan keputusan yang tepat serta juga dapat menimbulkan kepercayaan,
berpengaruh pada perkembangan kekompakan dan percaya diri dalam
organisasi. penggunaan sumber daya IT dan juga
PT.GITS Indonesia merupakan perusahaan terhadap layanan IT. (Hadi Hilmawan,
yang bergerak dibidang pengembangan 2015).
berbasis mobile, yang bertempat di COBIT 5 adalah kerangka kerja bisnis dan
JL.Margacinta No. 29 Bandung. PT.GITS manajemen yang menyeluruh untuk tata
Indonesia sangatlah berfokus pada bidang kelola manajamen TI perusahaan. COBIT
utamanya yaitu mengembangkan sebuah 5 merupakan framework terbaru yang
aplikasi berbasis mobile, sehingga tata dirilis COBIT pada 2012 yang dilengkapi
kelola Teknologi Informasinya belum oleh 5 prinsip dan 7 enablers yang
dikelola sebagaimana mestinya, karena diberikan untuk melengkapi fitur yang
sampai saat ini belum ada pengukuran sebelumnya ada pada versi terdahulunya
mengenai kinerja dan tata kelola COBIT 4.1. Menurut COBIT, keputusan
Teknologi Informasi di PT.GITS Indonesia. bisnis yang baik harus didasarkan pada
Oleh karena itu, PT.GITS Indonesia perlu pengetahuan yang berasal dari informasi
melakukan perencanaan Teknologi yang relevan, komprehensif dan tepat
Informasi untuk saat ini dan waktu yang waktu yang dapat dihasilkan jika informasi
akan datang. Adapun metode yang memenuhi kriteria informasi. (ISACA,
digunakan untuk mencapai hasil tersebut 2012)
dengan menggunakan Balanced Scorecard COBIT 5 menyediakan kerangka kerja
sebagai tolak ukur kinerja yang komprehensif yang membantu perusahaan
berhubungan dengan visi dan misi instansi dalam mencapai tujuan mereka untuk tata
agar dapat mendukung strategi instansi kelola manajemen TI perusahaan. Secara
secara maksimal dan menggunakan COBIT sederhana, ini dapat membantu oerusahaan
5 karena terdapat perhitungan nilai menciptakan nilai optimal dari TI dengan
Capability Level yang mewakili tingkat menjaga keseimbangan antara mewujudkan
keselarasan antara tujuan teknologi mandaat dan mengoptimalkan risiko dan
informasi dengan tujuan bisnis instansi. penggunaan sumber daya. Berikut
Dan pada penelitian ini penulis berfokus merupakan gambar dari lima prinsip
pada Domain DSS (Deliver, Service, and COBIT 5. (ISACA, 2012)
Support) karena domain DSS merupakan
domain yang berfungsi untuk memberikan
penilaian terhadap pemberian layanan
teknologi informasi dan pendukung lainnya
termasuk pengelolaan terhadap masalah
agar keberlanjutan layanan tetap berjalan.

2. Tinjauan Pustaka
Tata Kelola Teknologi Informasi
didefinisikan sebagai aktifitas menetapkan
hak pengambilan keputusan dan kerangka Gambar 2.1 Prinsip COBIT 5
kerja yang dapat dipertanggungjawabkan
(accountability framework). Tata Kelola 1. Meeting Stakeholder Needs
Teknologi Informasi meliputi budaya- 2. Covering the Enterprise End-to-end
budaya, pengorganisasian, peraturan dan 3. Applying a Single Framework
praktik yang menghasilkan sistem 4. Enabling a Holistic Approach

27
Jurnal Sistem Informasi, J-SIKA Volume 01 Nomor 02, Desember 2020
ISSN: 2716 - 4195

5. Separating Governance from Tahap Analisa dilakukan dengan tiga tahap,


Management yaitu analisis COBIT, Anasis Gap dan
Analisis rekomendasi.
Untuk melakukan pengukuran tingkat Tahap kesimpulan dan saran, dimana
kematangan kinerja tata kelola dalam kesimpulan merupakan rangkuman dari
COBIT 5 dikenal dengan nama Capability seluruh proses dan hasil penelitian
Level. Berikut meerupakan 6 Capability sedangkan saran merupakan rekomendasi
Level yang terdapat pada COBIT 5 : tindak lanjut penelitian berikutnya.
(ISACA, 2012)
1. Level 0 (Incomplete), tidak 3. PEMBAHASAN
dilaksanakan atau sedikit/tidak ada Untuk tahap pertama dilakukan identifikasi
bukti sistematis atas tujuan proses. tujuan strategis PT.GITS Indonesia yang
2. Level 1 (Performed), telah mencapai berkaitan dengan tujuan umum berdasarkan
tujuan proses. dengan kebutuhan stakeholder yang
3. Level 2 (Managed), dianalisis dengan Balanced Scorecard yang
diimplementasikan dalam model yang memiliki empat perspektif, yaitu Financial,
terkelola (direncanakan, dimonitor, Customer, Internal Process, dan Learning
dan disesuaikan) dengan produk kerja and Growth. Berikut merupakan penjelasan
yang tepat , dikendalikan dan terkait tujuan PT.GITS Indonesia :
dipelihara.
4. Level 3 (Established), terimplentasi Tabel 3.1 Identifikasi antara Tujuan
sesuai dengan standar yang ada. Strategis dengan Balanced Scorecard
5. Level 4 (Predictable), beroperasi Perspektif Tujuan Strategis
sesuai batas yang ditentukan untuk Financial Peningkatan profit dan
mencapai hasil proses. laba perusahaan
6. Level 5 (Optimized), terus Internal Peningkatan efisiensi
ditingkatkan untuk memenuhi kondisi delivery project dan
terkini yang relevan dan diarahkan. efisiensi biaya
operasional project
Balanced Scorecard merupakan sistem Peningkatan kecepatan
manajemen strategis yang menerjemahkan otomasi dan integrasi
visi dan strategi suatu organisasi kedalam sistem informasi internal
tujuan dan ukuran operasional (Hansen dan Customer Peningkatan kepuasan
Mowen, 2003 dikutip oleh Imelda, 2011). pelanggan
Tujuan dan ukuran operasioanl tersebut Learning and Peningkatan skill dan
Growth kompetensi karyawan
kemudian dinyatakan dalam empat
perspektif yaitu perspektif keuangan,
Setelah melakukan identifikasi antara
pelanggan, proses bisnis internal, serta
tujuan strategis dengan Balanced
pembelajaran dan pertumbuhan. (Vera
Scorecard, maka tahap selanjutnya adalah
Devani, 2015)
menyelaraskan antara tujuan strategis
Metodologi yang digunakan untuk
PT.GITS Indonesia dengan Enterprise
menyelesaikan permasalahan dalam
Goals. Berikut merupakan hasil dari
penelitian ini adalah sebagai berikut :
Enterprise Goals yang terpilih :
Tahap Awal yaitu dengan melakukan
identifikasi masalah, penentuan tujuan dan
batasan, serta melakukan studi Tabel 3.2 Hasil Pemetaan Tujuan Strategis
pendahuluan, yaitu studi pustaka dan studi dengan Enterprise Goals
No Kode Deskripsi Hasil Pemetaan
objek penelitian. Ennterprise Antara Tujuan
Tahap pengumpulan data dan pengolahan Goal Strategis dengan
Enterprise Goal
data bertujuan untuk memperoleh hasil Ada Tidak
tujuan, arahan strategis dan proses bisnis 1 EG1 Stakeholde
perusahaan maka dilakukan pemetaan yang value of ●
business
terdapat dalam COBIT 5. investments
2 EG2 Portofolio
competitive ●
product and

28
Jurnal Sistem Informasi, J-SIKA Volume 01 Nomor 02, Desember 2020
ISSN: 2716 - 4195
services Berdasarkan dari hasil tahap-tahap
3 EG3 Managed
businesss risk ●
sebelumnya dan dengan berdasarkan
(safeguarding batasan masalah yang diambil hanya pada
assets) domain DSS (Delivery, Service, and
4 EG4 Compliance Support), sehingga dapat diperoleh
with external ●
laws and proses-proses COBIT 5 yang terpilih.
regulation Berikut merupakan Tabel dari COBIT 5
5 EG5 Financial ● yang terpilih
transparency
6 EG6 Customer
oriented service ● Tabel 3.4 Tabel COBIT 5 Terpilih
culture No Proses COBIT 5 Deskripsi
7 EG7 Business service 1 DSS01 Mengelola Operasi
continuity and ● 2 DSS02 Mengelola Layanan dan
availability Insiden
8 EG8 Agile responses 3 DSS03 Mengelola Masalah
to a changing ● 4 DSS04 Mengelola Kelangsungan
business Layanan
environment 5 DSS05 Mengelola Layanan Keamanan
9 EG9 Infrormation 6 DSS06 Mengelola dan Mengontrol
based strategic ● Proses Bisnis
decision making
10 EG10 Optimasation of ●
service delivery Tabel 3.5 Rekapitulasi Nilai Proses pada
costs
11 EG11 Optimasation of ●
Domain DSS
ID Process Capability Levels and Process
business
Proc Name Atribute
process
ess 0 1 2 3 4 5
fungcionality
12 EG12 Optimasation of ● DSS Manage F F F N N N
business 01 Operations
process costs DSS Manage F F F N N N
13 EG13 Managed 02 Service
business change ● Request and
programmes Incidents
14 EG14 Operational and ● DSS Manage F F F N N N
staff 03 Problems
productivity DSS Manage F F F N N N
15 EG15 Compliance ● 04 Continuity
with internal DSS Manage F F F N N N
policies 05 Security
16 EG16 Skilled and Service
motivated ● DSS Manage F F F N N N
people 06 Business
17 EG17 Product and Process
business ● Controls
innovation N : Tidak tercapai (0%-15%); P: Sebagian tercapai (15%-50%);
culture L: Sebagian Besar tercapai (50%-85%); F: Seluruhnya tercapai
(85%-100%)
Berikut merupakan hasil dari pemetaan
antara Enterprise Goals dengan IT-Related
Goals : Berdasarkan dari hasil analisis perhitungan
tingkat kematanagan tata kelola teknologi
informasi pada PT.GITS Indonesia berada
Tabel 3.3 Hasil Pemetaan antara Enterprise
pada level 3 yaitu Established Process.
Goals dengan IT-Related Goals
No Kode Mapping COBIT 5 Enterprise Berikut merupakan kondisi existing yang
Enterprise Goals to IT-Related Goals terdapat ada PT.GITS Indonesia berdasarkan
Goals COBIT 5 Hubungan IT-Related sub domain DSS :
Goals
1 EG1 Ada Keterkaitan 1,3,5,7,11,13 DSS01 (Mengelola Operasi)
2 EG2 Ada Keterkaitan 1,5,7,9,12,17 1. Adanya perekapan aktivitas yang
3 EG3 Ada Keterkaitan 4,10,16 dilakukan dengan baik selama 24 jam.
5 EG5 Ada Keterkaitan 2,10,15
6 EG6 Ada Keterkaitan 1,7 2. Melakukan pengelolaan terhadap
7 EG7 Ada Keterkaitan 4,10,14 penilaian assurance IT yang telah
9 EG9 Ada Keterkaitan 1,14 ditetapkan dalam SLA Kontrak
14 EG14 Ada Keterkaitan 8,16
16 EG16 Ada Keterkaitan 16
Perjanjian Kerjasama.
17 EG17 Ada Keterkaitan 9,17 3. Melakukan pengawasan dan
pengontrolan terhadap asset dan

29
Jurnal Sistem Informasi, J-SIKA Volume 01 Nomor 02, Desember 2020
ISSN: 2716 - 4195

insiden dengan menggunakan tools 1. Turunan tujuan perusahaan dari CEO


firebase. kepada Manager Sales & Marketing serta
4. Melakukan perekaman dari setiap Account Executive.
aktifitas atau insiden yang terjadi 2. Gangguan yang terjadi di klien atau user
menggunakan tools firebase. akan ditangani oleh Account Executive
5. Mengelola insiden ticket dengan dan diteruskan kepada Manager Sales &
menggunakan tools teamwork. Marketing.
6. Melakukan pengelolaan environment 3. Penilaian kapabilitas dan kesenjangan
IT yang diatur dengan mengikuti SOP proses bisnis saat ini akan dinilai setiap
Office Management. kuartalnya oleh C-Level & Marketing.
7. Tidak menggunakan asuransi 4. Dalam menjaga strategi proses bisnis
perangkat. dilakukan analisis oleh C-Level
8. Kondisi keamanan dan Kesehatan 5. Dalam merespon sebuah insiden,
diatur dalam SOP Office Management dilakukan oleh bagian Account Executive
menggunakan fingerprint dan dan Tim Project sesuai dengan SLA.
memasang poster K3. 6. PT.GITS Indonesia memiliki BCP
(Business Continuity Plan) setiap
DSS02 (Mengelola Layanan dan Insiden) tahunnya. Dan terdapat beberapa target
1. Dalam menjalankan layanan insiden yang harus dicapai oleh PT.GITS
dan permintaan layanan telah Indonesia.
dibuatkan skema requirement service 7. Pelatihan dilakukan oleh divisi HC secara
dengan menggunakan tools Figma & berkala
Teamwork. 8. Review report dilakukan secara berkala
2. Pengelolaan service dan insiden disetiap kuartal.
dilakukan dengan menggunakan tools 9. Untuk menjaga keberlangsungan proses
Teamwork, untuk melakukan request bisnis biasa diadakan Sprint Review untuk
dan ticketing task. melakukan evaluasi project secara teknis
3. Insiden yang terjadi pada sistem dan bisnis setiap 2 minggu atau 1 bulan
informasi internal ditangani oleh sekali.
DevOps sedangkan insiden yang 10. Training dilakukan tidak hanya untuk
terjadi pada project ditangani oleh karyawan yang existing saja, tetapi
Product Owner. berlaku juga untuk karyawan baru.
4. Untuk menangani sebuah insiden 11. Lembar internal control masih
dilakukan analisis terlebih dahulu, jika menggunakan manual, tetapi sedang
dapat diselesaikan oleh PIC terkait dalam tahap komputerisasi.
maka langsung diperbaiki saat itu
juga. DSS05 (Mengelola Layanan Keamanan)
1. Kebijakan pencegahan terhadap malware
DSS03 (Mengelola Masalah) software telah terdapat dalam SOP
1. Dalam mendiagnosa dan DevOPs tentang IT Security.
menginvestigasi suatu masalah yang 2. Kebijakan keamanan konektivitas telah
terjadi, akan terdokumentasikan secara terdapat dalam SOP DevOps tentang IT
langsung dalam tools teamwork & Security. Pada dasarnya untuk remote
mattermost. akses kepada development/production,
2. Dalam pengelolaan suatu masalah akan tetapi dapat diakses dari VPN kantor
yang timbul maka akan langsung atau server VPN bastion host dan untuk 2
dibenahi oleh Tim Project. step verification yang digunakan adalah
3. Jika terdapat error maka report Google Authenticator.
terjadinya error tersebut kepada 3. Penetration Test, terdapat dalam SOP
Quality Assurance untuk project dan DevOps & QA tentang IT Security &
DevOps untuk sistem informasi. Apps Security. Dilakukan setiap 2 minggu
DSS04 (Mengelola Kelangsungan sekali sampai 1 bulan sekali.
Layanan) 4. Software yang digunakan merupakan
lisensi original dan menggunakan anti
virus.

30
Jurnal Sistem Informasi, J-SIKA Volume 01 Nomor 02, Desember 2020
ISSN: 2716 - 4195

5. Terdapat credential yang diberikan 2. Perlu adanya pembuatan prosedur,


kepada Product Owner dan DevOps. dokumentasi, serta pelatihan tindakan
6. Terdapat database inventory device dalam peringatan bencana
dan product document controller.
7. Email menggunakan G-Suite, semua DSS01-05 Mengelola Fasilitas
dokumen penting bisa diakses oleh 1. Perlu diadakannya laporan yang
C-Level dan PIC terkait. berisikan tentang pengukuran kualitas
8. Rekaman kejadian terhadap dari fasilitas yang digunakan. Agar
keamanan sistem pengujian terkait dapat menjadi sebuah patokan dalam
backup data terdapat dalam penggunaannya.
changelog atau versioning testing. 2. Perlu diperhatikan kembali fasilitas TI
9. Untuk keamanan sistem terdapat agar dapat disesuaikan dengan
dalam SOP DevOps tentang IT panduan kesehatan dan keamanan.
Security & Apps Security. Dilakukan 3. Perlu diadakannya pemberian
review selama 1 bulan sekali. pemahaman yang lebih kepada staff TI
10. Dalam pengelolaan insiden terdapat mengenai safety guidelines dalam
dalam SOP DevOps IT Security dan pemanfaatan fasilitas TI, agar para
disimpan dalam tools Teamwork. staff TI mampu memahami lebih
Dan menggunakan software Google dalam mengenai safety guidelines.
Analytic Report DSS02-01 Mendefinisikan Skema
DSS06 (Mengelola dan Mengontrol Klasifikasi Insiden dan Permintaan
Proses Bisnis) Layanan
1. Laporan dari hasil peninjauan 1. Perlu diadakannya aturan klasifikasi
terhadap keefektifan pemrosesan insiden. Agar dapat mengetahui
bisnis dilakukan oleh C-Level insiden mana yang harus diutamakan
berdasarkan Objective & Key Result. untuk ditangani.
2. Dokumentasi insiden dan pelaporan 2. Perlu adanya pembuatan daftar insiden
error dilakukan oleh Product serta knowledges sources dalam
Document Controller, menanganinya, agar insiden dapat
3. Peran, tanggungjwab, hak akses dan dibenahi segera dengan cepat dan
level otoritas terdapat dalam G-Suite tepat.
dan Credential untuk project. DSS02-02 Mengklasifikasikan dan
Berdasarkan tahap-tahap yang telah Memprioritaskan Permintaan dan Insiden
dilakukan, dimana nilai Capability 1. Perlu diadakannya rekaman
Level pada proses domain DSS berada permintaan layanan dan insiden. Agar
pada Level 3 yaitu Established Process dapat mengetahui insiden mana yang
sehingga Level target yang ingin dicapai telah dibenahi, untuk arsip dan agar
adalah Level 4 yaitu Predictable penanganan insiden dapat dilakukan
Process. dengan cepat ketika ada insiden yang
Maka rekomendasi yang dapat penulis serupa.
berikan berdasarkan dari hasil DSS03-04 Menyelesaikan dan Menutup
kuesioner, data existing dan evidence, Masalah
serta analisis gap adalah sebagai berikut 1. Perlu adanya pengecekan kembali
: dalam menyebarkan informasi tentang
DSS01-04 Mengelola Lingkungan penutupan masalah kepada pihak
1. Dalam melakukan identifikasi service desk, agar tidak terjadi
terhadap bencana alam maupun kesalahpahaman.
bencana yang disebabkan oleh
manusia yang terjadi perlu lebih DSS03-05 Menjalankan Manajemen Masalah
diperhatikan lagi, agar para staff dapat Secara Proaktif
mengantisipasi dan mengetahui cara 1. Perlu dilakukan diskusi tentang hal hal
penanganannya serta melindungi yang kemungkinan known errors dengan
fasiltas yang ada. semua pihak yang menangani insiden,

31
Jurnal Sistem Informasi, J-SIKA Volume 01 Nomor 02, Desember 2020
ISSN: 2716 - 4195

problems, serta perubahan terhadap TI ancaman baru perlu dilakukan secara


yang dikarenakan oleh insiden. berkala dan rutin agar dapat
mengantisipasi adanya ancaman baru.
DSS04-05 Review, Menjaga dan 5. Perlu diperhatikan lagi dalam
Mengembangkan Continuity Plan melakukan penyebaran informasi
1. Dalam mengevaluasi continuity plan tentang kesadaran terhadap malware
perlu dilakukan secara lebih teratur dan menerapkan prosedur pencegahan,
untuk dapat menilai ada atau tidaknya agar seluruh staff dapat lebih
dampak terhadap bisnis. memperhatikan lagi akan bahaya
2. Dalam melakukan koreksi terhadap malware.
business impact assessment perlu
dilakukan jika dibutuhkan agar dapat DSS05-02 Mengelola Jaringan dan
mengantisipasi gangguan terhadap Keamanan Konektivitas
proses bisnis dan mengetahui cara 1. Dalam pengujian sistem keamanan
pembenahannya. perlu secara berkala dan rutin guna
menentukan kecukupan sistem
DSS04-06 Mengadakan Training untuk perlindungan.
Continuity Plan 2. Perlu diperhatikan kembali dalam
1. Perlu diperhatikan lagi dalam melakukan melakukan penerapan enkripsi
pemantauan terhadap kemampuan dan informasi ketika melakukan
kompetensi berdasarkan hasil training dan pengiriman sesuai dengan klasifikasi,
pengujian, agar pembagian posisi dapat agar data yang kita kirim dapat terjaga
dilakukan dengan tepat sesuai dengan kerahasiaannya.
kemampuan. 3. Dalam melakukan pembuatan
DSS04-08 Melakukan Review Ulang kebijakan untuk keamanan
1. Perlu diadakannya laporan berupa konektivitas sesuai dengan penilaian
tinjauan paska kelanjutan, agar proses risiko perlu diperhatikan lagi agar
paska kelanjutan dapat terkontrol dengan konektivitas dapat terjaga
baik. keamanannya dengan baik.
2. Perlu diperhatikan lagi dalam DSS05-05 Mengelola Akses Fisik ke Aset
mendeskripsikan kekurangan dan TI
kelalaian terhadap continuity plan dan 1. Dalam melakukan pelatihan mengenai
pembuatan rekomendasi perbaikan, agar kesadaran keamanan fisik perlu
dapat mengantisipasi hal-hal yang dapat ditingkatkan dan ada pelatihan secara
mengancam continuity plan. periodik agar seluruh karyawan cepat
DSS05-01 Perlindungan dari Malware tanggap untuk menjaga kemanan diri
1. Perlu diadakannya daftar evaluasi masing-masing.
terhadap ancaman potensial. Agar dapat 2. Perlu adanya pengawalan terhadap
mengantisipasi dengan cepat sebuah pengunjung yang masuk ke IT sites
ancaman yang serupa. dan tidak meninggalkannya sendirian,
2. Dalam melakukan pelatihan kepada para agar privasi perusahaan tetap terjaga
staf mengenai malware pada email dan dan mengantisipasi sebuah insiden.
penggunaan internet perlu diadakan 3. Perlu diperhatikan lagi perintah
secara periodik agar para staff dapat lebih terhadap seluruh staff agar memakai
mengetahui bagaimana cara penanganan tanda pengenal yang terlihat agar
malware. dapat membedakan antara karyawan
3. Perlu diperhatikan lagi dalam penerapan internal dengan pengunjung.
filter mengenai traffic yang masuk seperti DSS05-06 Mengelola Dokumen yang
email dan download, agar data yang tidak Sensitif dan Perangkat Output
terlalu penting dapat dipisahkan/dihapus 1. Dalam melakukan penghapusan
sehingga tidak mengganggu data penting informasi yang bersifat sensitif dan
dan tidak menjadi spam. perangkat output perlu dilakukan
4. Dalam melakukan pengecekan dan dengan cara yang tepat agar tidak
evaluasi informasi pada potensi mengganggu proses yang lainnya.

32
Jurnal Sistem Informasi, J-SIKA Volume 01 Nomor 02, Desember 2020
ISSN: 2716 - 4195

DSS06-01 Menyelaraskan Aktivitas- COBIT 5 untuk tata kelola teknologi informasi


aktivitas Kontrol yang ada di Proses Bisnis yang berfokus pada domain DSS (Deliver,
dengan Sasaran Institusi Sevice and Support), maka penulis dapat
1. Perlu diperhatikan kembali dalam memberikan beberapa kesimpulan dari
pengembangan pola dan operasional penelitian ini, yaitu :
kontrol-kontrol proses bisnis, agar sasaran 1. Berdasarkan hasil analisis yang telah
bisnis dapat tercapai dan berjalan dengan dilakukan, maka diketahui proses DSS01,
baik. DSS02, DSS03, DSS04, DSS05 dan
2. Dalam melakukan pemantauan terhadap DSS06 berada pada Level 3 yaitu
control activities secara berkelanjutan Established Process.
pada end-to-end perlu diperhatikan 2. Berdasarkan dari Level masing-masing
kembali, agar control activities dapat proses, maka telah ditentukan Level target
berjalan sebagaimana mestinya. yang ingin dicapai adalah Level 4.
3. Dalam melakukan pengecekan kembali Dimana Level 4 ini merupakan 1 Level
terhadap siapa yang akan bertanggung diatas Level Kapabilitas saat ini.
dalam control activities utama perlu 3. Secara keseluruhan Level yang
dilakukan dengan teliti sehingga control didapatkan berdasarkan dengan
activities dapat dipertanggungjawabkan keseluruhan rata-rata adalah berada pada
oleh orang yang tepat. Level 3, dimana artinya sebagian dari
4. Untuk memastikan prioritas control aktifitas pada domain DSS untuk
activities yang sesuai dengan analisis PT.GITS Indonesia telah dilakukan,
risiko dalam proses bisnis perlu dilakukan terdapat standar penerapan dalam
review kembali, agar prioritas control melakukan aktifitas, serta memiliki
activities yang telah ditetapkan adalah sumber daya yang tepat dan pemberian
yang paling tepat. tanggung jawab yang tepat.
5. Dalam melakukan identifikasi terhadap
control activities yang mempengaruhi Saran
setiap proses kunci bisnis perlu dilakukan Berdasarkan dengan penelitian yang telah
pengecekan kembali agar proses bisnis dilakukan, maka saran yang dapat penulis
dapat dilakukan dengan tepat. berikan adalah sebagai berikut :
1. Proses yang dilakukan di dalam
DSS06-02 Mengontrol Pemrosesan Informasi perusahaan sebaiknya dibuatkan SOP
1. Penjagaan terhadap integritas data disaat yang berdasarkan dengan ketentuan
ada gangguan yang tidak terduga perlu COBIT 5.
ditingkatkan. 2. Perusahaan dapat memberikan pehatian
2. Dalam pemeliharaan terhadap integritas yang lebih dalam hal perlindungan
dan validitas data melalui siklus malware, penyelesaian dan pemulihan
pemrosesan perlu ditingkatkan agar insiden, serta dalam pengelolaan ligk
validitas data dapat terjaga dengan baik. ungan.
3. Dalam melakukan koreksi data salah 3. Dalam melakukan penentuan Level
ketika di-input-kan perlu dilakukan Capability dan perhitungan validasi dapat
dengan teliti, agar tidak menggangu level dilakukan dengan metode yang berbeda.
otorisasi yang asli.
DSS06-03 Mengatur Peran, Tanggung Jawab, DAFTAR PUSTAKA
Hak Akses dan Level Otoritas Christina, N. P. (2013). Penilaian Kinerja Pada
1. Perlu diadakannya penentuan peran untuk PT. Adhi Karya Dengan Pendekatan
aktivitas yang bersifat sensitif sehingga Balanced Scorecard. E-jurnal
terdapat pembagian tugas yang jelas. Akuntansi Universitas Udayana .

4. PENUTUP Elvis Pawan, E. U. (2018). Mengukur Tingkat


Kesimpulan Kematangan Tata Kelola Sistem
Dalam melakukan penelitian pada Informasi Akademik Menggunakan
PT.GITS Indonesia dengan studi kasus COBIT 4.1 dan Balanced Scorecard.
penerapan framework Balanced Scorecard dan Citec Journal, Vol 5, 127-137.

33
Jurnal Sistem Informasi, J-SIKA Volume 01 Nomor 02, Desember 2020
ISSN: 2716 - 4195

Hadi Hilmawan, O. D. (2015). Analisis Tata Kinerja Tata Kelola Teknologi


Kelola Teknologi Informasi Informas. Jurnal Momentum, Vol.16.
Menggunakan Kerangka Kerja COBIT
5 pada AMIK JTC Semarang. Jurnal ISACA. (2021). COBIT 5 : A Business
Teknologi dan Sistem Komputer, Framework for Governance and
Vol.3. Management of Enterprise IT.

Indrajit, P. R. (2016). Konsep DasarTata Vera Devani, A. S. (2015). Pengukuran


Kelola Teknologi Informasi. the Kinerja Perusahaan dengan
preinexus indonesia. Menggunakan Metoda Balacnced
Scorecard. Jurnal Sains, Teknologi
Indri Rahmayuni, I. Y. (2014). IT Governance dan Industri, Vol.13.
Balanced Scorecard untuk Mengukur

34

You might also like