You are on page 1of 15

TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728

2022 ISSN ONLINE: 2655-4712, VOLUME 4 NOMOR 8 AGUSTUS 2022] HAL 2132-2146

HUBUNGAN KESEJAHTERAAN SPIRITUAL DENGAN KEMAMPUAN RESILIENSI


PADA PENDERITA DIABETES MILLITUS TIPE 2 DI RUANG RAWAT INAP RUMAH
SAKIT TINGKAT II MOH. RIDWAN MEURAKSA

Naryati1*, Yuni Setiawati2


1-2
Universitas Muhammadiyah Jakarta

Email Korespondensi: naryati21@yahoo.co.id


Disubmit: 13 Juni 2022 Diterima: 21 Juli 2022 Diterbitkan: 01 Agustus 2022
DOI: https://doi.org/10.33024/mnj.v4i8.6936

ABSTRACT

Diabetes mellitus is a serious chronic disease that occurs because the pancreas
does not produce enough or when the body cannot effectively use the insulin it
produces. One of the supporters of spiritual resources is the fulfillment of
spiritual well-being so that sufferers tend to have high resilience skills.
Research objectives to analyze the relationship of spiritual well-being with
resilience ability in people with type 2 diabetes mellitus in the Hospital Level
II Moh. Ridwan Meuraksa in 2022. Method this research uses quantitative
research with analytical descriptive design and a cross-sectional approach. The
number of samples involved as many as 88 respondents using probability
sampling techniques with proportional stratified random sampling method.
The results of the study used Chi Square analysis with a confidence level of
95% (a = 0.05). Results obtained aged 46-55 years amounted to 49 respondents
(22.7%), Female gender is 48 respondents (54.5%), highly educated which is 51
respondents (58.0%), work is 48 respondents (54.5%), Duration suffered ≤ 3
years which is 50 respondents (56.8%). Good spiritual well-being was 82
respondents (93.2%), high resilience ability was 84 respondents (95.5%).
Conclusion there is a relationship between spiritual well-being and resilience
in people with type 2 diabetes mellitus in the moh level II hospital inpatient
room. Ridwan Meuraksa in 2022 (Pv = 0.012). This research is expected to be
an input in improving health services related to holistic services that include
bio-psycho-socio-spiritual and as input or reference sources of scientific
development where students can be taught dimensions on spiritual well-being.

Keywords: Spiritual Well-being, Resilience Ability, Work

ABSTRAK

Diabetes Mellitus merupakan penyakit kronis serius yang terjadi karena


pankreas tidak menghasilkan cukup atau ketika tubuh tidak dapat secara efektif
menggunakan insulin yang dihasilkannya. Peningkatan kejadian pasien diabetes
mellitus berdampak terhadap kualitas hidup, adanya perubahan psikologis.
Salah satu pendukung sumber daya spiritual adalah terpenuhinya kesejahteraan
spiritual sehingga penderita cenderung memiliki ketrampilan resiliensi yang
tinggi. Tujuan penelitian untuk menganalisis hubungan kesejahteraan spiritual
dengan kemampuan resiliensi pada penderita diabetes mellitus tipe 2 di ruang
rawat inap rumah sakit Tingkat II Moh. Ridwan Meuraksa tahun 2022. Metode
Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriftif

2132
TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728
2022 ISSN ONLINE: 2655-4712, VOLUME 4 NOMOR 8 AGUSTUS 2022] HAL 2132-2146

analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel yang dilibatkan


sebanyak 88 responden dengan menggunakan teknik pengambilan sampel
probability sampling dengan metode proportional stratified random sampling.
Hasil penelitian menggunakan analisis Chi Square dengan tingkat kepercayaan
95% (a=0,05). Hasil diperoleh usia 46-55 tahun berjumlah 49 responden (22,7%),
Jenis kelamin perempuan yaitu 48 responden (54,5%), berpendidikan tinggi
yaitu 51 responden (58,0%), bekerja yaitu 48 responden (54,5%), Lamanya
menderita ≤ 3 tahun yaitu 50 responden (56,8%). kesejahteraan spiritual baik
yaitu 82 responden (93,2%), kemampuan resiliensi tinggi yaitu 84 responden
(95,5%). Kesimpulan ada hubungan antara kesejahteraan spiritual dengan
kemampuan resiliensi pada penderita diabetes mellitus tipe 2 di ruang rawat
inap Rumah Sakit Tingkat II Moh. Ridwan Meuraksa tahun 2022 (Pv= 0,012). Dari
penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan dalam meningkatkan
pelayanan kesehatan terkait layanan holistik yang mencakup bio-psiko-sosio-
spiritual serta sebagai masukan atau referensi sumber pengembangan ilmu
pengetahuan dimana mahasiswa dapat diajarkan dimensi pada kesejahteraan
spiritual.

Kata Kunci: Kesejahteraan Spiritual, Kemampuan Resiliensi, Pekerjaan

PENDAHULUAN faktor genetik dan lingkungan.


Diabetes Mellitus merupakan Peningkatan epidemi dari penyakit
penyakit kronis serius yang terjadi ini tidak terlepas karena adanya
karena pankreas tidak menghasilkan perubahan gaya hidup seperti
cukup (hormon yang mengatur gula adanya kecenderungan populasi
darah atau glukosa), atau ketika pada usia tua, kurangnya aktivitas
tubuh tidak dapat secara efektif fisik, ketidakadekuatan kebiasaan
menggunakan insulin yang makan yang dapat meningkatkan
dihasilkannya. Diabetes mellitus lemak tubuh (Ribeiro dkk.,2017).
adalah masalah kesehatan Diabetes Mellitus Tipe 2
masyarakat yang penting, menjadi adalah salah satu masalah
salah satu dari empat penyakit tidak kesehatan publik global utama yang
menular prioritas yang menjadi mengkhawatirkan. Dimana pada
target tindak lanjut oleh para tahun 2013, Intenational Diabetes
pemimpin dunia. Jumlah kasus dan Federation mengestimasi terdapat
prevalensi diabetes terus meningkat sebanyak 382 juta orang pada
selama beberapa dekade terakhir rentang usia 20-79 tahun menderita
(WHO Global Report, 2016 dalam Diabetes Mellitus Tipe 2. Pada
Khairani, 2019). tahun 2035, angka ini diperkirakan
Diabetes tipe 1 dan 2 adalah akan meningkat menjadi 529 juta
penyakit heterogeny dimana orang (De Fronzo dkk.,2015).
presentasi klinis dan perkembangan Menurut WHO (World Health
penyakit dapat sangat bervariasi Organization), di Indonesia kasus
(American Diabetes Association, Diabetes Mellitus mencapai
2019). Lebih dari 90% kasus 1.017.290 orang
Diabetes Mellitus yang terjadi Hasil Riskesdas 2018,
adalah Diabetes Mellitus tipe 2 menunjukkan bahwa prevalensi
(Zheng dkk, 2017). Diabetes Mellitus diabetes mellitus di Indonesia
tipe 2 disebabkan oleh interaksi berdasarkan diagnosis dokter pada
umur ≥15 tahun sebesar 2%. Angka
ini menunjukkan peningkatan

2133
TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728
2022 ISSN ONLINE: 2655-4712, VOLUME 4 NOMOR 8 AGUSTUS 2022] HAL 2132-2146

dibandingkan pravelensi diabetes keterbatasan dan hambatan dalam


mellitus pada penduduk < 15 tahun menjalankan kegiatan sehari-hari,
pada hasil Riskesdas 2013 sebesar kesulitan dalam menghadapi
1,5%. Provinsi DKI Jakarta pengobatan dan efek sampingnya,
berdasarkan hasil riset Kesehatan serta penyesuaian kembali terhadap
dasar (Riskesdas) tahun 2018 keadaan yang baru. Hal-hal tersebut
meningkat dari 2,5% menjadi 3,4% dapat menimbulkan masalah
dari total 10,5 juta jiwa atau psikolgis (Ribeiro dkk, 2017).
sekitar 250.000 penduduk di DKI Berdasarkan Peningkatan
Jakarta menderita Diabetes angka kejadian pada pasien
Mellitus. Prevelensi Diabetes Diabetes Mellitus ini berdampak
Mellitus secara nasional DKI Jakarta terhadap kualitas hidup dimana
menjadi provinsi yang menduduki adanya perubahan psikologis seperti
peringkat tertinggi. Wilayah Jakarta depresi dan kesejahteraan spiritual
Timur merupakan salah satu penderita. Salah satu pendukung
kotamadya di propinsi DKI Jakarta sumber daya spiritual adalah
yang memiliki angka prevalensi terpenuhinya kesejahteraan
Diabetes Mellitus Tipe 2 cukup spiritual (spiritual well being).
tinggi sebesar 2,9%. Prevalensi Kesejahteraan spiritual dinyatakan
Diabetes Melitus di perkotaan oleh Ellison (2014), bahwa keadaan
cenderung lebih tinggi dari pada yang mendasari kepuasan dalam
perdesaan. Prevalensi diabetes hidupnya dan kemampuan
melitus cenderung lebih tinggi pada mengekspresikan hubungan dirinya
masyarakat dengan tingkat dengan pencipta disebut sebagai
pendidikan tinggi dan tingkat status sejahtera spiritualnya. Ditegaskan
ekonomi tinggi (Kementerian pula oleh National Interfaith
Kesehatan RI, 2018). Coalition on Aging (NICA) di
Berdasarkan data yang Washington mengusulkan
didapatkan dari Staf informasi kesejahteraan spiritual sebagai
Kesehatan di Rumah Sakit Tingkat II penegasan hidup dalam menjalin
Moh. Ridwan Meuraksa pada tahun hubungan khusus dengan Tuhan, diri
2020 terdapat 6.851 pasien sendiri, masyarakat dan lingkungan
kunjungan dengan berbagai macam dengan cara memelihara keyakinan,
diagnosa, menurut data 10 penyakit keutuhan untuk bersama dalam
terbanyak di ruang rawat inap tahun kedamaian pribadinya
2020 di Rumah Sakit Tingkat II (Fisher,2016).
Moh.Ridwan Meuraksa, penyakit Pada penelitian sebelumnya
Diabetes Mellitus merupakan oleh Nuraeni dan Mirwanti (2016)
peringkat ke 3 setelah penyakit menunjukkan adanya hubungan
demam berdarah dan penyakit yang signifikan (p<0,01) antara
jantung. Jumlah kunjungan pada kesejahteraan spiritual dengan
kasus Diabetes Mellitus sebanyak depresi. Dimana semakin tinggi
2.220 penderita dan sebanyak 715 kesejahteraan spiritual pasien
penderita yang dirawat inap. dengan penyakit Diabetes Mellitus
Adanya peningkatan jumlah maka semakin rendah tingkat
kasus diabetes mellitus tipe 2 dari depresi pasien tersebut.
tahun ke tahun tentunya akan Pada Penelitian yang
sejalan dengan dampak yang dilakukan oleh Ganda Ardiansyah,et
ditimbulkan. Seseorang dengan al (2018) tentang Spiritual Well
Diabetes Mellitus Tipe 2 dapat Being With Quality Of Life in
dihadapkan dengan kemungkinan Diabetes Mellitus Patient in
perubahan penampilan fisik, Working Area Tanjunganom Health

2134
TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728
2022 ISSN ONLINE: 2655-4712, VOLUME 4 NOMOR 8 AGUSTUS 2022] HAL 2132-2146

Center Of Nganjuk Regency, rendah merasa kurang mampu


menunjukan bahwa hasilnya hampir dalam pemecahan masalah pada
setengah dari pasien Diabetes situasi dan kondisi tertentu yang
Mellitus 13 responden (48,1%) dihadapi.
memiliki media kesehatan spiritual Berdasarkan uraian diatas,
dan hampir setengahnya adalah 12 angka kejadian Diabetes Mellitus di
Responden (44,4%) memiliki kualitas Jakarta Timur cukup tinggi dan
hidup menengah. Hasil tes adanya keterkaitan dari hasil
Spearman Rank memperoleh nilai ρ wawancara kedua hal diatas,
= 0.000 dan r = 0,963 karena nilai ρ membuat peneliti ingin melakukan
≤ α (α = 0,05) maka Ha menerima penelitian terkait. Oleh karena itu,
dan Ho menolak. peneliti tertarik mengambil
Yundarini dkk. (2018), juga penelitian dengan judul “Hubungan
mengungkapkan bahwa spiritualitas Kesejahteraan Spiritual dengan
yang tinggi dapat membuat Kemampuan Resiliensi pada Pasien
seseorang mampu mengandalkan Diabetes Mellitus Tipe 2 di Ruang
kekuatan internalnya dalam Rawat Inap Rumah Sakit Tingkat II
menghadapi masalah apapun Moh. Ridwan Meuraksa Tahun
sehingga orang tersebut cenderung 2022”.
memiliki keterampilan resiliensi
yang baik. Resiliensi mengacu pada
kemampuan manusia untuk KAJIAN PUSTAKA
menghadapi tantangan yang Resiliensi merupakan
menekan dan mempertahankan atau kemampuan menghadapi tantangan,
mengembalikan fungsi normal hal ini akan tampak ketika
(Southwick dkk.,2011). seseorang menghadapi pengalaman
Dari hasil wawancara yang sulit dan tahu bagaimana
langsung kepada 10 orang menghadapi atau beradaptasi
responden di Ruang Rawat Inap dengannya (Utami dan Helmi,
Penyakit dalam Rumah Sakit Tingkat 2017). Tantangan yang dimaksud
II Moh. Ridwan Meuraksa, dapat berupa berbagai
pengendalian dalam upaya permasalahan yang dihadapi
kesejahteraan spiritual dan seseorang, termasuk penyakit yang
kemampuan resiliensi yang diderita. Lebih lanjut lagi, resiliensi
dilakukan oleh penderita Diabetes tidak hanya diartikan sebatas
Mellitus tipe 2, dari 10 responden sampai mana seseorang mampu
masih ada yang tingkat bertahan menghadapi penyakit yang
kesejahteraan spiritual dan diderita, tetapi melainkan juga
kemampuan resiliensi nya masih dapat menemukan potensi dan
rendah. Hal ini disebabkan dari 6 berbagai keterampilan hidup
dari 10 responden dengan ditengah-tengah penderitaan yang
kesejahteraan spiritual kurang baik dialami (Fadila dan Hermien,2014).
merasa bahwa Tuhan itu tidak Selain itu, resiliensi pada individu
peduli dengan dirinya, merasa tidak dengan Diabetes Mellitus tipe 2
mempunyai kekuatan dan dukungan diperlukan untuk membantu mereka
dari Tuhan, merasa hidupnya penuh dalam mengatasi penyakit dan
dengan konflik dan kemalangan mencapai kepatuhan yang lebih
sehingga responden merasa tidak besar terhadap pengobatan (Ribeiro
mampu beradaptasi ketika terjadi dkk., 2017). Hal ini juga
masalah bahkan perubahan pada diungkapkan oleh Umma dan
dirinya dan ada 4 dari 10 responden Laksmiwati (2014) bahwa resiliensi
dengan kemampuan resiliensi yang dimiliki pasien diabetes

2135
TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728
2022 ISSN ONLINE: 2655-4712, VOLUME 4 NOMOR 8 AGUSTUS 2022] HAL 2132-2146

mellitus tipe 2 akan sangat Tingkat II Moh. Ridwan Meuraksa


berpengaruh terhadap bagaimana Tahun 2022.
mereka mengelola penyakitnya.
Hal ini sejalan dengan
penelitian sebelumnya yang METODE PENELITIAN
dilakukan oleh Wulan Diaz Tri Desain penelitian ini
Kurniawati (2018) dengan judul menggunakan penelitian kuantitatif
Hubungan Resiliensi dengan Distress dengan desain deskriftif analitik
Diabetes pada pasien diabetes dengan pendekatan cross sectional
mellitus tipe 2 di wilayah kerja study
Puskesmas Sumbersari Kabupaten Populasi pada penelitian ini
jember, menunjukan adanya hasil adalah pasien yang dirawat di Ruang
yang signifikan dengan (p<0.05) Rawat Inap Rumah Sakit Tingkat II
antara Resiliensi dengan Distress Moh. Ridwan Meuraksa dengan
Diabetes dimana semakin tinggi Diabetes Mellitus Tipe 2 pada tahun
kemampuan resiliensi maka semakin 2022 yaitu sebanyak 715 responden
rendah tingkat Distress Diabetes yang terdiri dari ruang katleya 278
pada penderita Diabetes Mellitus. responden, ruang lavender 285
Distress Diabetes adalah masalah responden dan ruang nur inka 152
emosional yang secara langsung responden. Sampel pada penelitian
berkaitan dengan beban dan ini berjumlah 88 responden
kekhawatiran yang dihasilkan dari berdasarkan perhitungan dengan
hidup pada penyakit kronis. rumus Zuntuk dan memenuhi
Kesimpulan Penelitian adalah ada kriteria inklusi. Teknik pengambilan
Hubungan Resiliensi dengan Distress sampel yang digunakan pada
Diabetes pada pasien Diabetes penelitian ini yaitu teknik
Mellitus tipe 2 di wilayah kerja probability sampling dengan
Puskesmas Sumbersari Kabupaten metode proportional stratified
Jember. random sampling.
Tujuan penelitian ini untuk Penelitian ini dilaksanakan di
mengetahui Hubungan Ruang Rawat Inap Rumah Sakit
Kesejahteraan Spiritual Dengan Tingkat II Moh. Ridwan Meuraksa,
Kemampuan Resiliensi Pada Jakarta Timur pada bulan
Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 September 2021-Januari 2022.
Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit

HASIL PENELITIAN
Analisa Univariat
Tabel 1
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Data Demografi (Usia, Jenis Kelamin,
Pendidikan, Pekerjaan dan Lamanya menderita), (n=88)

No Variabel Kategori Frekuensi Presentase (100%)


1 Usia 36-45 tahun 11 12,5 %
46-55 tahun 49 55,7 %
56-65 tahun 23 26,1 %
>65 tahun 5 5,7%
2 Jenis Kelamin Laki-laki 40 45,5 %
Perempuan 48 54,5 %
3 Pendidikan Tinggi 51 58,0 %
Rendah 37 42,0 %

2136
TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728
2022 ISSN ONLINE: 2655-4712, VOLUME 4 NOMOR 8 AGUSTUS 2022] HAL 2132-2146

4 Pekerjaan Bekerja 48 54,5 %


Tidak Bekerja 40 45,5 %
5 Lamanya ≤ 3 tahun 50 56,8%
Menderita > 3 tahun 38 43,2%
Total 88 100%

Berdasarkan tabel 1, Pendidikan terakhir didapatkan data


menunjukan bahwa dari 88 sebesar 51 responden (58,0%)
responden dapat dilihat berpendidikan tinggi. Berdasarkan
berdasarkan kelompok usia pekerjaan terbanyak didapatkan
terbanyak adalah usia 46-55 tahun hasil bekerja dengan jumlah 48
sebesar 49 responden (22,7%). responden (54,5%) dan berdasarkan
Berdasarkan jenis kelamin lamanya menderita dengan
terbanyak didapatkan hasil pada kelompok terbanyak ≤ 3 tahun
kelompok perempuan sebesar 48 berjumlah 50 responden (56,8%).
responden (54,5%). Berdasarkan

Tabel 2
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Variabel Independen
(Kesejahteraan Spiritual), (n=88)

No Variabel Kategori Frekuensi Presentase (100%)


1 Kesejahteraan Spiritual Baik 82 93,2
Kurang Baik 6 6,80
Total 88 100%

Berdasarkan tabel 2, responden (6,80%). Oleh karena


menunjukan dari 88 responden itu dapat disimpulkan bahwa
bahwa kesejahteraan spiritual sebagian besar responden
dengan kategori baik berjumlah 82 mempunyai kesejahteraan
responden (93,2%), dan kategori spiritual baik.
kurang baik yaitu berjumlah 6

Tabel 3
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Variabel Dependen
(kemampuan resiliensi), (n=88)

No Variabel Kategori Frekuensi Presentase (100%)


1 Kemampuan Resiliensi Tinggi 84 95,5
Rendah 4 4,5
Total 88 100%

Berdasarkan tabel 3, besar responden memiliki


menunjukan 88 responden bahwa kemampuan resiliensi tinggi.
kemampuan resiliensi dengan
kategori tinggi yaitu berjumlah 84
responden (95,5%) dan kategori
rendah yaitu berjumlah 4
responden (4,5%). Oleh karena itu
dapat disimpulkan bahwa sebagian

2137
TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728
2022 ISSN ONLINE: 2655-4712, VOLUME 4 NOMOR 8 AGUSTUS 2022] HAL 2132-2146

Analisa Bivariat
Tabel 4
Hubungan Kesejahteraan Spirital dengan Kemampuan Resiliensi, (n=88)

Kemampuan Resiliensi
Kesejahteraan Total P-
Tinggi Rendah OR 95% CI
Spiritual Value
n % n % n %
Baik 76 95,0 4 5,0 80 100 2,612
Kurang Baik 2 25,0 6 75,0 8 100 5,714 - 0,012
Total 78 88,6 10 11,4 88 100 17,282

Berdasarkan tabel 4 kemaknaan α = 0.05, diperoleh p-


diketahui hasil analisis hubungan value = 0,012. (p< 0,05). Maka
antara Kesejahteraan Spiritual dapat disimpulkan bahwa ada
dengan Kemampuan Resiliensi Pada hubungan antara Kesejahteraan
Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Spiritual dengan Kemampuan
di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Resiliensi Pada Penderita Diabetes
Tingkat II Moh. Ridwan Meuraksa Mellitus Tipe 2 Di Ruang Rawat Inap
Tahun 2022 yaitu, terdapat 76 Rumah Sakit Tingkat II Moh. Ridwan
responden dengan kesejahteraan Meuraksa Tahun 2022. Nilai OR
spiritual baik (95,0%) memiliki (Odds Ratio) yaitu 5,714 yang
kemampuan resiliensi tinggi dan artinya responden yang memiliki
terdapat 2 responden dengan kesejahteraan baik mempunyai
kesejahteraan spiritual kurang baik peluang 5,714 kali lebih besar untuk
(25,0%) memiliki kemampuan memiliki kemampuan resiliensi yang
resiliensi tinggi. tinggi.
Berdasarkan hasil uji
statistik chi-square dengan tingkat

PEMBAHASAN risiko 8 kali lebih besar


Hasil Analisa Univariat mengalami penyakit diabetes
1. Karakteristik Responden mellitus tipe 2 dibandingkan
Berdasarkan Usia, Jenis Kelamin, dengan orang yang berumur <45
Pendidikan, Pekerjaan dan tahun. Hasil yang sama juga
Lamanya menderita Diabetes diperoleh dalam penelitian yang
Mellitus tipe 2 dilakukan oleh Rofikoh, et al
a. Usia (2020), yang menyatakan bahwa
Berdasarkan hasil penelitian umur >45 tahun 4,4 kali beresiko
didapatkan bahwa dari 88 mengalami diabetes mellitus
responden, kelompok usia tipe 2 dibandingkan dengan
terbanyak dalam penelitian ini responden yang berumur <45
adalah usia 46-55 tahun tahun. Prevalensi diabetes akan
berjumlah 49 responden semakin meningkat seiring
(22,7%). Hasil penelitian ini dengan semakin meningkatnya
sejalan dengan dengan umur, hingga kelompok usia
penelitian yang dilakukan oleh lanjut (Alkhalaf, 2007).
Kekenusa, et al (2013), yang Kekuatan fisik dan mekanisme
mengatakan bahwa orang pertahanan tubuh cenderung
dengan umur ≥45 tahun memiliki menurun dengan bertambahnya

2138
TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728
2022 ISSN ONLINE: 2655-4712, VOLUME 4 NOMOR 8 AGUSTUS 2022] HAL 2132-2146

usia dan tubuh tidak lagi mampu 2 dibandingkan laki-laki


menghadapi pilihan gaya hidup dikarenakan adalah berdasarkan
yang tidak sehat, yang pada teori perempuan memiliki
akhirnya menghasilkan peluang untuk mengalami
manifestasi penyakit seperti peningkatan indeks masa tubuh
diabetes. Diperkirakan bahwa (IMT) yang lebih besar
pada tahun 2030 di seluruh dibandingkan dengan laki-laki
dunia, jumlah terbesar individu dan secara teoritis wanita
dengan diabetes mellitus adalah dengan sindroma siklus bulanan
usia 45-64 tahun (Sharma, (premenstrual syndrome), pasca
2015). Menurut Smeltzer dan menopouse yang membuat
Bare (2008), mayoritas distribusi lemak tubuh menjadi
penderita diabetes mellitus tipe mudah terakumulasi akibat
2 paling banyak dialami oleh proses hormonal hal ini juga
orang-orang berada di usia 40 diakibatkan oleh paritas dan
tahun ke atas. Hal ini kehamilan yang merupakan salah
disebabkan karena pada umur 40 satu faktor resiko yang
tahun ke atas retensi insulin menyebabkan terjadi diabetes
pada diabetes mellitus tipe 2 mellitus (Rita, 2018).
akan semakin meningkat di
samping terdapat riwayat c. Pendidikan
keturunan dan obesitas. WHO Berdasarkan hasil penelitian
mengasumsikan bahwa setelah didapatkan bahwa dari 88
umur 30 tahun, maka kadar responden sebagian besar
glukosa darah akan naik 1-2 kelompok pendidikan terbanyak
mg/dL/tahun sedangkan pada adalah Pendidikan tinggi dengan
saat puasa akan naik 5.6-13 tingkat pendidikan dari SMA
mg/dL, pada saat 2 jam setelah sampai perguruan tinggi
makan (Meidikayanti, 2017). berjumlah 51 responden (58,0%).
Hasil penelitian ini sejalan
b. Jenis Kelamin dengan penelitian yang dilakukan
Berdasarkan hasil penelitian oleh Shara dkk (2012) dimana
didapatkan bahwa dari 88 hasil penelitiannya menunjukan
responden, jenis kelamin responden yang berpendidikan
terbanyak adalah perempuan tinggi lebih beresiko 2,43 kali
berjumlah 48 responden (54,5%) dibandingkan orang yang
sedangkan pada laki-laki berpendidikan rendah, hal ini
berjumlah 40 responden (45,5%). dikarenakan faktor gaya hidup
Hasil penelitian ini sejalan yang mayoritas responden berada
dengan penelitian yang dilakukan di wilayah perkotaan dengan pola
oleh Feliasari (2017) yang makan yang tidak teratur serta
menyatakan bahwa jumlah pilihan menu siap saji.
penderita diabetes mellitus tipe Pada dasarnya yang
2 berjenis kelamin perempuan diharapkan semakin tinggi
lebih banyak dibandingkan pendidikan semakin besar
dengan jumlah penderita kepedulian terhadap kesehatan.
diabetes mellitus tipe 2 pada Namun tidak dipungkiri masih
laki-laki yaitu sebanyak 46 orang ada orang yang berpendidikan
(55,4%) pada perempuan dan 37 tinggi mengabaikan kesehatan
orang (44,6%) pada laki-laki. dengan berbagai alasan yang
Perempuan lebih banyak menyebabkannya, salah satunya
menderita diabetes mellitus tipe berhubungan dengan pekerjaan

2139
TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728
2022 ISSN ONLINE: 2655-4712, VOLUME 4 NOMOR 8 AGUSTUS 2022] HAL 2132-2146

dimana dengan adanya kesibukan 2. Karakteristik RespondeN


yang tinggi sehingga pola hidup berdasarkan Variabel
yang tidak teratur atau tidak Independen Kesejahteraan
teraturnya pola makan Spiritual Pada Penderita Diabetes
meyebabkan gangguan Mellitus Tipe 2.
kesehatan. Dengan adanya Berdasarkan hasil penelitian
perubahan gaya hidup dan menunjukan dari 88 responden
kebiasaan makan, konsumsi bahwa kesejahteraan spiritual
makanan yang energi dan tinggi dengan kategori baik berjumlah
lemak selain aktivitas fisik yang 82 responden (93,2%), dan
rendah, akan mengubah kategori kurang baik yaitu
keseimbangan energi dengan berjumlah 6 responden (6,80%).
disimpannya energi sebagai Hal ini sejalan dengan penelitian
lemak dan simpanan yang jarang yang dilakukan Agus Subarkah,
digunakan (Gibney dkk, 2009). dkk, (2020), menyatakan bahwa
kesejahteraan spiritual
d. Pekerjaan responden sebagian besar dalam
Berdasarkan hasil penelitian kategori baik (56,3%).
didapatkan bahwa dari 88 Hasil Penelitian
responden sebagian besar Ardhiyanto (2019) menjelaskan
kelompok pekerjaan terbanyak bahwa respondennya memiliki
adalah kelompok responden kesejahteraan spiritual baik
bekerja dengan jumlah 48 dikarenakan respondennya
responden (54,5%). Hasil senantiasa sabar, ikhtiar dan
penelitian ini sejalan dengan tawakal dengan kondisis dirinya.
penelitian yang dilakukan oleh Pada Penelitian yang dilakukan
Trisnawati (2013) menyatakan oleh Zahara, dkk (2018) yang
bahwa sebagian besar responden menjelaskan bahwa sebagian
(75,9%) memiliki aktivitas yang besar responden memiliki tingkat
aktif yang lebih banyak spiritual tinggi karena responden
menderita diabetes mellitus merasa luka yang dialami sudah
tipe2. sangat parah sehingga tidak ada
e. Lama menderita diabetes yang dapat menyembuhkan
mellitus tipe 2 kecuali tuhan dan membuat
Berdasarkan hasil penelitian mereka semakin ingin
didapatkan bahwa dari 88 mendekatkan diri kepada tuhan
responden sebagian besar sehingga mereka memiliki tingkat
kelompok terbanyak berdasarkan spiritual baik. Sehingga dapat
lamanya menderita diabetes disimpulkan kesejahteraan
mellitus tipe 2 adalah kelompok spiritual pada penderita diabetes
responden ≤ 3 tahun berjumlah mellitus tipe 2 pada penelitian
50 responden (56,8%). Hal ini ini saling berkaitan dikarenakan
sejalan dengan penelitian yang pada penderita diabetes mellitus
dilakukan oleh Dheni Ardyanto merasa sakit yang dialaminya
(2019) didapatkan bahwa hasil membuat lebih dekat dengan
analisis hubungan lama Tuhan dan membuat spiritualitas
menderita pada penderita penderita semakin baik.
diabetes mellitus menunjukkan
bahwa lamanya menderita
responden mayoritas terjadi
pada rentang 2-3 tahun yaitu
sebanyak 32 responden (91,4%).

2140
TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728
2022 ISSN ONLINE: 2655-4712, VOLUME 4 NOMOR 8 AGUSTUS 2022] HAL 2132-2146

3. Karakteristik Responden psikologis akibat penyakit kronis


berdasarkan Variabel seperti diabetes tipe 2 tersebut
Dependen (Kusumadewi, 2011). Sehingga
Kemampuan Resiliensi Pada dapat disimpulkan kemampuan
Penderita Diabetes Mellitus Tipe resiliensi pada penderita
2 diabetes mellitus tipe 2 pada
Berdasarkan hasil penelitian penelitian ini memiliki
menunjukan 88 responden bahwa kemampuan resiliensi yang baik,
kemampuan resiliensi dengan dikarenakan bahwa respoden
kategori tinggi yaitu berjumlah melakukan koping terhadap
84 responden (95,5%) dan masalah yang dihadapi dengan
kategori rendah yaitu berjumlah mencoba menerima apa yang
4 responden (4,5%). Hal ini dihadapi.
sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Faiz (2019) yang Hasil Analisa Bivariat
menyatakan bahwa mayoritas Hubungan Kesejahteraan
Resiliensi yang didapat yakni Spiritual dengan Kemampuan
cukup tinggi sebesar 27 Resiliensi Pada Penderita
responden (81,8%), Sehingga Diabetes Mellitus Tipe 2
dalam penelitiannya Berdasrakan hasil analisa bivariat
menunjukkan bahwa mayoritas dengan menggunakan uji statistic
Resiliensi pasien diabetes chi square dengan tingkat
mellitus tipe 2 di wilayah kerja kemaknaan a=0.05, diperoleh p-
puskesmas Sumbersari Cukup value=0,012 (p<0.05). Maka
tinngi. dapat disimpulkan bahwa ada
Hal ini sejalan dengan hubungan antara Kesejahteraan
penelitian Dewi (2018) yang Spiritual Dengan Kemampuan
didapatkan hasil bahwa sebanyak Resiliensi Pada Penderita
51.2% responden memiliki Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Ruang
resiliensi yang tinggi, dijelaskan Rawat Inap Rumah Sakit Tingkat
dengan penerimaan responden II Moh. Ridwan Meuraksa Tahun
terhadap masalah yang 2022. Nilai OR (Odds Ratio) yaitu
dialaminya dan mencoba mencari 5,714 yang artinya responden
pemecahan masalah dari segala yang memiliki kesejahteraan
aspek. Penderita diabetes spiritual baik mempunyai
mellitus tipe 2 juga peluang 5,714 kali lebih besar
memungkinkan tidak mampu untuk memiliki kemampuan
bertahan dalam keadaan yang resiliensi yang tinggi.
menyakitkan, sehingga penderita Hasil penelitian ini sejalan
tidak semangat menjalani hidup, dengan penelitian yang dilakukan
dan bahkan tidak mampu oleh Parsian dan Dunning (2017)
mencari sisi positif dari keadaan yang berjudul Spirituality and
yang dialaminya. Hal ini tentunya Coping in Young Adults with
akan berpengaruh terhadap Diabetes: A Cross Sectional Study
pengelolaan penyakit diabetes didapatkan hasil bahwa terdapat
yang dideritanya. Penyakit hubungan antara spiritualitas dan
diabetes mellitus tidak dapat koping individu dengan p-value
disembuhkan hanya dapat 0.001<0.05.
dikelola. Oleh karena itu, Penelitian ini sejalan dengan
penderita membutuhkan penelitian yang dilakukan oleh
resiliensi yang baik guna Rohmin (2018) yang
membantu mengelola tekanan menyebutkan bahwa terdapat

2141
TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728
2022 ISSN ONLINE: 2655-4712, VOLUME 4 NOMOR 8 AGUSTUS 2022] HAL 2132-2146

hubungan antara kesejahteraan Tingkat II Moh. Ridwan


spiritualitas dengan resiliensi. Meuraksa terbanyak yaitu usia
Penelitian tersebut menjelaskan 46-55 tahun berjumlah 49
bahwa respondennya belajar responden (22,7%), Jenis
untuk menggunakan keyakinan kelamin perempuan berjumlah
dan kepercayaan agama untuk 48 responden (54,5%),
menerima kenyataan penyakit Pendidikan responden
dengan sabar, toleran, tenang, terbanyak adalah
dan percaya diri pada masa berpendidikan tinggi
depan sehingga hal itu dapat berjumlah 51 responden
membantu responden dalam (58,0%), Pekerjaan responden
menghadapi kondisinya. terbanyak adalah bekerja
Menurut Murti (2017) salah satu berjumlah 48 responden
komponen kesejahteraan (54,5%), Lamanya menderita
spiritual dengan resiliensi pada diabetes mellitus responden
penderita diabetes mellitus tipe terbanyak adalah ≤ 3 tahun
2 adalah kualitas hidup yang baik berjumlah 50 responden
artinya merasakan kepuasan (56,8%).
dalam menjalani hidup. 2. Distribusi frekuensi
Disebutkan komponen kepuasan kesejahteraan spiritual
hidup penderita diabetes responden di Ruang Rawat
mellitus tipe 2 antara lain Rumah Sakit Tingkat II Moh.
penerimaan diri, hubungan Ridwan Meuraksa terbanyak
positif dengan orang lain, adalah kesejahteraan spiritual
penguasaan lingkungan, dan dengan kategori baik
tujuan hidup. berjumlah 82 responden
Sehingga dapat disimpulkan (93,2%).
bahwa kesejahteaan spiritual 3. Distribusi frekuensi
dapat mempengaruhi kemampuan resiliensi
kemampuan resiliensi penderita responden di Ruang Rawat
diabetes mellitus tipe 2. Hal ini Rumah Sakit Tingkat II Moh.
dikarenakan perasaan dalam Ridwan Meuraksa terbanyak
menjalani kehidupan penderita adalah kemampuan resiliensi
diabetes mellitus tipe 2 yang dengan kategori tinggi yaitu
memiliki kesejahteraan spiritual berjumlah 84 responden
baik dapat menggunakan (95,5%).
keyakinan untuk mengatasi 4. Ada hubungan antara
penyakit, rasa sakit, dan tekanan Kesejahteraan Spiritual
hidup, mendapat kepuasan dengan Kemampuan Resiliensi
ketika berdoa, memiliki rasa Pada Penderita Diabetes
keberadaan pribadi yang berarti, Mellitus Tipe 2 Di Ruang
pemenuhan tujuan hidup, dan Rawat Inap Rumah Sakit
perasaan hidup yang baik Tingkat II Moh. Ridwan
merupakan nilai yang terkait Meuraksa Tahun 2022, dengan
dengan kemampuan resiliensi p-value 0,012 dan nilai OR =
yang tinggi. 5,714, yang artinya responden
yang memiliki kesejahteraan
baik
KESIMPULAN
1. Distribusi frekuensi data
demografi responden di Ruang
Rawat Inap Rumah Sakit

2142
TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728
2022 ISSN ONLINE: 2655-4712, VOLUME 4 NOMOR 8 AGUSTUS 2022] HAL 2132-2146

Saran Sehingga dapat digunakan


1. Pelayanan Kesehatan sebagai sumber informasi ilmu
Berdasarkan hasil penelitian pengetahuan selanjutnya.
ini diharapkan menjadi bahan
masukan dalam meningkatkan
pelayanan kesehatan terkait DAFTAR PUSTAKA
layanan holistik yang
mencakup bio-psiko-sosio- A’la, M.Z. (2016). Analisis
spiritual. Serta dapat Kesejahteraan Spiritual
membantu dalam pengkajian Pasien Diabetes Mellitus di
data pasien terkait aspek Wilayah Jember: Studi
kesejahteraan spiritual dan Komparatif Wilayah
kemampuan resiliensi. Perkotaan Dan Pedesaan
Pertanian. Lecturer
2. Institusi Pendidikan Reasearch Report. Jember:
Hasil penelitian ini dapat Universitas Jember.
sebagai masukan atau A‘la, M.Z., I. Yosep, dan H.R.
referensi sumber Agustina. (2017). Pengaruh
pengembangan ilmu Bereavement Life Review
pengetahuan di mata ajar terhadap Kesejahteraan
khususnya ilmu keperawatan Spiritual pada Keluarga
menjelang ajal dan paliatif, Pasien Stroke. Lecturer
dimana mahasiswa dapat Reasearch Report. Jember:
diajarkan dimensi yang Universitas Jember.
terdapat pada kesejahteraan American Diabetes Association.
spiritual (dimensi vertikal (2019). Standar of Medical
yang mengacu pada hubungan Care in Diabetes. Diabetes
dengan tuhan atau kekuatan Care.
serta keyakinan yang lebih care.diabetesjournals.org.
tinggi dan dimensi horizontal Vol.42.
yang berhubungan dengan Baynest, H. W. (2015).
tujuan, makna dan kepuasan Classification,
hidup) dan dimensi yang Pathophysiology, Diagnosis
terdapat pada kemampuan and Management of
resiliensi (kompetensi Diabetes Mellitus. Journal
personal dan penerimaan of Diabetes & Metabolism.
terhadap kehidupan diri). University of Gondar,
Ethopia.
3. Penelitian selanjutnya Bredle, J.M., J.M. Salsman, S.M.
Hasil penelitian ini dapat Debb, B.J. Arnold, dan D.
dijadikan sebagai informasi Cella. (2011). Spiritual
dasar untuk penelitian Well-Being as A Component
berikutnya agar dapat of Health-Related Quality
dikembangkan lebih luas lagi of Life: The Functional
tentang faktor-faktor (Status Assessment of Chronic
sosial, kualitas hidup, koping Illness Therapy-Spiritual
religius, hubungan Well-Being Scale (FACIT-
interpersonal dan kepercayaan Sp).Religions.
diri) yang menyebabkan Northwestern University.
timbulnya tingkat Chatterjee, S., K. Khunti, dan
kesejahteraan spiritual dan M.J.Davies. (2017). Type 2
kemampuan resiliensi.

2143
TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728
2022 ISSN ONLINE: 2655-4712, VOLUME 4 NOMOR 8 AGUSTUS 2022] HAL 2132-2146

Diabetes.The Universitas Jember,


Lancet.London, England. Fakultas Keperawatan.
Connor, K. M. dan J. R. T. International Diabetes
Davidson. (2003). Federation, [IDF]. (2017).
Development of A New IDF Diabetes Atlas Eighth.
Resilience Scale: The Edition 2017. United
Connor-Davidson Resilience Kingdom: ACW.
Scale (CD-RISC). Depression Kato, A., Y. Fujimaki, S.
and Anxiety. National Fujimori, Y. Izumida, R.
Library of Medicine. Suzuki, K. Ueki, T.
Dahlan, M. S. (2014). Statistik Kadowaki, dan H.
Untuk Kedokteran dan Hashimoto. (2016). A
Kesehatan. Edisi 6. Qualitative Study on The
Jakarta: Salemba Medika. Impact of Internalized
DeFronzo, R.A., dkk. (2015). Stigma on Type 2 Diabetes
Type 2 Diabetes Mellitus. Self-Management. Patient
Digital Repository Education and
Universitas Jember Counseling.Vol.99.
Kementrian Kesehatan Republik
De Groot, M., S. H. Golden, dan Indonesia. (2019). Laporan
J. Wagner. 2016. Nasional Riskesdas 2018.
Psychological Conditions in Jakarta : Lembaga Penerbit
Adults with Diabetes. Badan Penelitian dan
American Psychologist. Pengembangan Kesehatan
Fadila, U. dan L. Hermien. (LPB).
(2014). Perbedaan Kumar, U. (2017). The Routledge
Resiliensi Pada Penderita International Handbook of
Diabetes Mellitus Tipe II Psychosocial Resilience.
Berdasarkan Jenis Kelamin. New York : Routledge
Character. Universitas Taylor & Francis Group.
Brawijaya. Kurniawati, W. D. T. (2018).
Fisher, J. (2016). The Four Hubungan Resiliensi dengan
Domains Model: Connecting Diabetes Distress pada
Spirituality, Health and Pasien Diabetes Mellitus
Well-Being. Religions. Tipe 2 Di Wilayah Kerja
Fisher, J. dan D. Ng. (2017). Puskesmas Sumbersari
Presenting A 4-Item Kabupaten Jember. Skripsi.
Spiritual Well-Being Index Jember : Universitas
(4-ISWBI). Religions. Jember, Fakultas
Gartland, D., dkk. (2019). What Keperawatan.
Factors are Associated with Lewis, S., N. Salins, M.
Resilient Outcomes in Raghvendra Rao, dan A.
Children Exposed to Social Kadam. (2014). Spiritual
Adversity. BMJ Open.A WellBeing and Its Influence
leading multidisciplinary on Fatigue in Patients
medical journal. Undergoing Active Cancer
Holivia, T. M. (2019). Hubungan Directed Treatment: A
Resiliensi dengan Distres Correlational Study.
Psikologis pada Petani Journal of Cancer Research
Tembakau di Kecamatan and Therapeutics.
Kalisat Kabupaten Jember. Lou, V.W.Q. (2015). Spiritual
Skripsi. Jember : WellBeing of Chinese Older

2144
TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728
2022 ISSN ONLINE: 2655-4712, VOLUME 4 NOMOR 8 AGUSTUS 2022] HAL 2132-2146

Adults: Conceptualization, Peterman, A. H., G. Fitchett, M.


Measurement and J. Brady, L. Hernandez,
Intervention. Hong Kong: dan D. Cella. (2002).
Spinger. Digital Repository Measuring Spiritual Well-
Universitas Jember Being in People with
Malinakova, K. dkk. (2017). The Cancer: The Functional
Spiritual Well-Being Scale : Assessment Of Chronic
Psychometric Evaluation of Illness Therapy—Spiritua1.
The Shortened Version in Annals of Behavioral
Czech Adolescents. Journal Medicine.
Religious Health. Polit, D. F. dan C. T. Beck.
Marin-Penalver, dkk. (2016). (2010). Generalization in
Update on The Treatment Quantitative and
of Type 2 Diabetes Qualitative Research:
Mellitus. World Journal Myths and Strategies.
Diabetes. International Journal of
Nisa, M.K. dan T. Muis. (2016). Nursing Studies.
Studi Tentang Daya Priastana, I. K. A., I. G. A. R.
Tangguh (Resiliensi) Anak Agustini, dan A. L. Kio.
di Panti Asuhan Sidoarjo. (2016). The Correlation
Jurnal BK UNESA. Between Spiritual Well-
Notoatmodjo, S. (2012). Being and Depression Level
Metodologi Penelitian in Elderly. Nurse Line
Kesehatan. Jakarta: Rineka Journal.
Cipta. Ribeiro, M. de N. de S., C. X.
Nursalam. (2015). Metodologi Diniz, S. B. Perdomo, J. H.
Penelitian Ilmu De Souza Ribeiro, O. G.
Keperawatan: Pendekatan Barbosa, K. M. S. C. De
Praktis. Digital Repository Barros, A. B. Da Silva, dan
Universitas Jember Edisi 4. E. Da Costa Oliveira.
Jakarta: Penerbit Salemba (2017). Self-Esteem and
Medika. Resilience in People with
Paloutzian, B., R. K. Bufford, M. Type 2 Diabetes Mellitus.
R. Wildman, Cobb, C. M. Mundo Da Saude. Nurse
Puchalski, dan A. J. Line Journal.
Rumbold. (2012). Spiritual Shahbaz, K. dan K. Shahbaz.
Well-Being Scale: Mental (2015). Relation Between
and Physical Health Spiritual Well-Being and
Relationships.Oxford Quality of Life Amonng
Textbook of Spirituality in Chronical Ill Individuals.
Healthcare. The International Journal
Permana, H. (2016). Komplikasi of Indian Psychology.
Kronik dan Penyakit https://www.oxfordhandbooks.c
Penyerta Pada Diabetesi. om/ [diakses pada 28
Artikel ilmiah. Jurnal September 2021].
ilmiah. Division of Southwick, S. M., B. T. Litz, D.
Endocrinology and Charney, dan M. J.
Metabolism Department of Friedman. (2011).
Internal Medicine Resilience and Mental
Padjadjaran University Health: Challenges Across
Medical School. Hasan The Lifespan. Edisi 6.
Sadikin Hospital. Bandung

2145
TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728
2022 ISSN ONLINE: 2655-4712, VOLUME 4 NOMOR 8 AGUSTUS 2022] HAL 2132-2146

England: Cambridge
University Press.
Steele, C.P. dkk. (2017).
Educational Achievement
and Type 2 Diabetes-What
Mediates The Relationship
in Older Adults Data from
The ESTHER Study : A
Population-Based Cohort
Study. BMJ Open.
Steinhardt, M. A., S. A. Brown, S.
K. Dubois, L. Harrison, H.
Matthew Lehrer, dan S. S.
Jaggars. (2015). A
Resilience Intervention in
African-American Adults
with Type 2 Diabetes.
American Journal of Health
Behavior.
Utama, H. N. P. (2018).
Kesejahteraan Spiritual
pada Pasien Kanker dengan
Kemoterapi di Rumah Sakit
Jember klinik Jember :
Studi Deskriptif Eksploratif.
Skripsi. Jember :
Universitas Jember,
Fakultas Keperawatan.
Utami, C.T. dan A.F. Helmi.
(2017). Self-Efficacy dan
Resiliensi : Sebbuah
Tinjauan Meta-Analisis.
Buletin Psikologi

2146

You might also like