You are on page 1of 8

ISBN :

MDP STUDENT CONFERENCE (MSC) 2022 978-602-51717-7-2

PENGARUH STRES KERJA, KELELAHAN KERJA, DAN


MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PERAWAT
Mila Aulia1, & Edi Komara2
Program Studi Manajemen
STIE Indonesia Banking School
mila.aulia@ibs.ac.id, & edi.komara@ibs.ac.id *

Keywors:
Work Stress, Burnout, Work
Motivation, Nurse Performance
Abstract This research was motivated by the discovery of the results of the
investigation that there wasa pneumonia cluster source and WHO announced
the name of the virus was Coronavirus Disease 2019 (COVID-19). So this
study was conducted with the aim of knowing and analyzing the effect of Work
Stress, Burnout, and Work Motivation on Nurse Performance during the
COVID-19 pandemic on nurses at OPQ hospital. The research design method
used is descriptive quantitative with a total sample of 170 nurse respondents.
The sampling method used non-probability sampling method with purposive
sampling technique. Data was collected by distributing questionnaires to 170
nurse respondents. Quantitative data analysis that was tested and processed
using SPSS 21 is validity test, reliability test, classical assumption test,
multiple regression analysis test, partial test, simultaneous test, and
coefficient of determination test. The results showed that the work stress
variable did not have a negative effect on the nurse's performance; burnout
variable has a negative effect on the performance of nurses; and the work
motivation variable has a positive influence on the performance of nurses.

Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi dengan ditemukannya hasil


investigasi terdapat sumber cluster pneumonia dan WHO mengumumkan
nama virus tersebut ialah Coronavirus Disease 2019 (COVID-19). Sehingga
penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dan menganalisis
pengaruh Stres Kerja, Kelelahan Kerja, dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja
Perawat selama masa pandemi covid-19 pada perawat PT Mitra Keluarga
Karyasehat Tbk. Metode desain penelitian yang digunakan ialah deskriptif
kuantitatif dengan jumlah sampel sebanyak 170 responden perawat. Metode
pengambilan sampel menggunakan metode non probability sampling dengan
teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran
kuesioner kepada 170 responden perawat. Analisis data kuantitatif yang diuji
dan diolah menggunakan SPSS 21 ialah uji validitas, uji reliabilitas, uji
asumsi klasik, uji analisis regresi berganda, uji parsial, uji simultan, dan uji
koefisien determinasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel stres
kerja tidak memiliki pengaruh negatif terhadap kinerja perawat; variabel
kelelahan kerja memiliki pengaruh negatif terhadap kinerja perawat; dan
variabel motivasi kerja memiliki pengaruh positif terhadap kinerja perawat.

Aulia, dan Komara. (2022). Pengaruh Stres Kerja, Kelelahan Kerja, dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Perawat.
MDP Student Conference 2022

134 | Universitas Multi Data Palembang


ISBN :
MDP STUDENT CONFERENCE (MSC) 2022
978-602-51717-7-2

PENDAHULUAN

WHO mengumumkan nama virus ini yaitu Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) yang disebabkan
oleh virus Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-Cov-2). Pada tanggal 02 Maret 2020,
Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pada Selasa (26/01/2021) pukul 16:20, data
menunjukkan total warga Indonesia yang terdeteksi positif corona mencapai 1.012.350 jiwa. Pelayanan
kesehatan di Indonesia dan tenaga kesehatan yang ada dalam menangani kasus pandemi covid-19 ini juga
belum memadai sedangkan kasus terus melonjak naik (Putri, Ririn., 2020). Tekanan darah pada saat pandemi
kebanyakan meningkat akibat emosi atas kecemasan dan penyakit/tekanan darah tinggi yang biasa disebut
hipertensi. Keterbatasan ruang rawat dan tenaga kesehatan untuk menangani kasus covid- 19 menyebabkan
tenaga kesehatan mengalami stres akut dan menunjukkan tanda-tanda gangguan fisik akibat stres yang
dialami (misalnya, kelelahan, insomnia, dysphoria). Petugas kesehatan akan mengalami kondisi kejiwaan
yang lebih parah, pemisahan dari keluarga, situasi abnormal, peningkatan paparan, ketakutan akan penularan
covid-19, perasaan gagal dalam menangani prognosis yang buruk, fasilitas teknis yang tidak memadai, Alat
Pelindung Diri (APD), alat dan peralatan untuk membantu merawat pasien (Rosyanti, L & Hadi, I, 2020).
Perawat paling rentan mengalami kesulitan mempertahankan kondisi kesehatan fisik dan mental yang
berisiko mengalami gangguan psikologis seperti depresi, kecemasan, stres berat, dan kelelahan. Karena beban
kerja yang lebih tinggi, paparan yang lama, dan kontak dengan pasien menjadi membentuk sindrom kelelahan
dan kelelahan fisik yang dirasakan oleh tenaga medis ( Davitoiu. A, M. T., Etc, 2020). Berdasarkan hasil
wawancara dengan beberapa perawat rumah sakit OPQ, perawat merasa kelelahan saat menggunakan APD,
waktu istirahat yang kurang, dan saat berinteraksi secara langsung dengan pasien covid-19. Hal ini
menyebabkan 221 perawat di Indonesia meninggal dunia berdasarkan data Data Tim Mitigasi IDI bulan
Maret 2020 hingga Januari 2021. BPJAMSOSTEK memberikan hak santunan jaminan kecelakaan kerja
kepada tenaga kesehatan yang gugur. Untuk tenaga kesehatan lainnya, berdasarkan instruksi Presiden Joko
Widodo, pemerintah akan memberikan insentif untuk para tenaga medis yang berjuang menangani pandemi
covid-19 (Cakti, Aji., 2020). Karyawan membutuhkan kenaikan gaji dan bonus untuk membuat diri mereka
termotivasi, dengan peningkatan motivasi intrinsik maupun ekstrinsik, kinerja karyawan cenderung akan
meningkat (Siddiqui, DA., 2019). Karena jika tenaga kesehatan tidak diberikan dukungan, mereka akan
merasakan ketidakamanan pekerjaan akibat covid-19 yang akan menghadirkan kondisi yang sangat
mengganggu bahkan akan mengurangi motivasi melalui peningkatan tingkat kelelahan (Mahmoud, A., et al.,
2020). Berdasarkan fenomena yang terjadi diatas, maka penulis melakukan penelitian dengan judul
“Pengaruh Stres Kerja, Kelelahan Kerja, dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Perawat”.

LANDASAN TEORI

Stres kerja merupakan suatu tekanan yang dirasakan karyawan dalam pekerjaannya, yang bersumber
dari tugas, pimpinan dan lingkungan kerja, sehingga mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi
karyawan tersebut (Septiari dan Ardana, 2016). Stres sehari-hari dalam kehidupan tidak dapat dihindari,
begitu juga dengan perubahan besar dalam hidup (Ahmed Ashfaq, 2013), Orang merespon stres secara
otomatis, sebagian besar karena kebiasaan terhadap ribuan peristiwa dalam hidup mereka (Long, Choi, Etc.,
2014). Stres merupakan reaksi negatif dari orang- orang yang mengalami tekanan berlebih yang dibebankan
kepada mereka akibat tuntutan, hambatan, atau peluang yang terlampau banyak (Robbins, 2010:16), Dan
juga stres kerja secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan,
(Baidowi, 2021). Indikator pada variabel stres kerja menggunakan dan memodifikasi indikator dari
penelitian terdahulu Coffré dan Aguirre (2020), berjumlah 16 indikator.
Kelelahan kerja mengacu pada pengalaman kelelahan dalam waktu lama dan berkurangnya tingkat
motivasi dan minat pada pekerjaan, yang menyebabkan penurunan produktivitas kerja (Talaee, et al. 2020).
Kelelahan merupakan penurunan dari total sumber daya fisik dan mental yang disebabkan oleh upaya yang
berlebihan untuk mencapai tujuan yang berhubungan dengan pekerjaan yang tidak realistis (Dessler, Gary.,
2017:576). Inti dari kelelahan yaitu fatigue dan exhaustion, dalam tiga konteks yaitu pribadi, klien dan
pekerjaan atau tempat kerja (Serrao, C., et al 2021). Indikator pada variabel kelelahan kerja menggunakan
dan memodifikasi indikator dari penelitianterdahulu Karatepe, O. M., & Uludag, O. (2008), berjumlah 11
indikator.
Motivasi berasal dari bahasa Inggris yaitu ―motivation yang memiliki arti dorongan. Menurut bahasa
latin motivasi berasal dari kata ―movere yang berarti dorongan atau menggerakkan (Hasibuan, 2007).

Pengaruh Stres Kerja, Kelelahan Kerja, dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Perawat | 135
ISBN :
MDP STUDENT CONFERENCE (MSC) 2022
978-602-51717-7-2

Motivasi adalah arah dan intensitas upaya seseorang, atau fitur psikologis yang membangkitkan
organisme untuk bertindak menuju tujuan yang diinginkan (Shahzadi, et al. 2014). Motivasi mengacu pada
proses dimana usaha seseorang diberi energi, diarahkan, dan berkelanjutan menuju tercapainya suatu tujuan
(Robbins, 2010:109). Jenis motivasi yang membuat seseorang merasa menjadi lebih baik dan mewujudkan
apa yang mereka inginkan menjadi kenyataan terbagi menjadi dua sumber motivasi yaitu motivasi intrinsik
dan ekstrinsik (Ghaffari, et al. 2017). Pengujian secara parsial variabel motivasi intrinsik dan kompensasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan (Marditia F.S, dan Nurhadi, 2021). Indikator
pada variabel motivasi kerja menggunakan dan memodifikasi indikator dari penelitian terdahulu Altindis, S.
(2011, dengan jumlah indikator 8 item.
Kinerja adalah tindakan atau perilaku individu dalam melakukan tugas serta tanggung jawabnya dalam
suatu pekerjaan, dan sebagai suatu hasil dari tindakan yang dilakukan dalam rangka memenuhi tujuan
individu maupun organisasi (Koni W, 2018). Kinerja adalah tentang perilaku atau apa yang dilakukan
karyawan, bukan tentang apa yang dihasilkan karyawan atau hasil dari pekerjaan mereka (Aguinis, Herman.,
2013:88). Kinerja karyawan tidak akan optimal bila hanya mengandalkan mesin produksi tanpa
memperhatikan aspek manusianya. Karena aspek manusia memiliki kemampuan, keterampilan, tanggung
jawab sebagai aset yang berharga bagi keberlangsungan hidup perusahaan. Indikator pada variabel kinerja
menggunakan dan memodifikasi indikator dari penelitian terdahulu Koni, Wiwin (2018), 7 indikator.

Kerangka Konseptual
Hasil pengujian dengan uji hipotesis secara parsial (uji-t) signifikansi bahwa variabel Stres Kerja (X1)
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y) di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan
yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan Setyawati, N. W., Aryani,
N. A., & Ningrum, E. P. (2018). Hasil penelitian lain, menunjukan stres kerja tidak berpengaruh terhadap
kinerja karyawan (Saleh, et al., 2021), Dan juga stres kerja secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja karyawan, ( Baidowi, 2021)
Ho1: Stres kerja tidak memiliki pengaruh negatif terhadap kinerja perawat.
Ha1: Stres kerja memiliki pengaruh negatif terhadap kinerja perawat.
Hasil penelitian diketahui bahwa kelelahan kerja berpengaruh negatif terhadap kinerja karyawan
(Risnawati, 2017) dan hasil penelitian (Hendrawan,et al., 2018) menunjukkan bahwa ada pengaruh negatif
signifikan dari kelelahan terhadap kinerja.
Ho2: Kelelahan kerja tidak memiliki pengaruh negatif terhadap kinerja perawat
Ha2: Kelelahan kerja memiliki pengaruh negatif terhadap kinerja perawat
Hasil penelitian (Suhandi, et al., 2021) menunjukkan bahwa motivasi kerja berpengaruh signifikan
positif terhadap kinerja karyawan. Hal ini sejalan dengan peneliti (Seo, et al., 2020) bahwa terdapat pengaruh
yang positif dan signifikan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan.
Ho3: Motivasi kerja tidak memiliki pengaruh positif terhadap kinerja perawat .
Ha3: Motivasi kerja memiliki pengaruh positif terhadap kinerja perawat
Pada penelitian ini menyatakan bahwa beban kerja, stres kerja, dan motivasi kerja secara simultan
berpengaruh terhadap kinerja perawat Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Pekanbaru (Aprilia, Friska., 2017) dan
pada penelitian lain menemukan bahwa variabel beban kerja, stres kerja, dan motivasi secara simultan
berpengaruh terhadap kinerja karyawan RS Ludira Husada Tama Yogyakarta Gabriela Kartika Y.S.A,dan
Sri Haryani (2018).
Ho4: Stres kerja, kelelahan kerja, dan motivasi kerja tidak memiliki pengaruh secara simultan terhadap
kinerja perawat
Ha4: Stres kerja, kelelahan kerja, dan motivasi kerja memiliki pengaruh secara simultan terhadap kinerja
perawat
Gambar 1 Model Penelitian

136 | Pengaruh Stres Kerja, Kelelahan Kerja, dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Perawat
ISBN :
MDP STUDENT CONFERENCE (MSC) 2022
978-602-51717-7-2

Sumber: Modifikasi dari penelitian (Gabriela Kartika Y.S.A,dan Sri Haryani 2018)dan (Luceno-Moreno., et al., 2020)

Perumusan Hipotesis
Menurut Sugiyono (2014) hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori. Hipotesis
dirumuskan atas dasar kerangka pikir yang merupakan jawaban sementara atas masalah yang dirumuskan.
Berdasarkan rumusan masalah, tinjauan pustaka dan uraian di atas diajukan hipotesis alternatif dalam
penelitian ini yang terdiri dari:
Ho1 : Stres kerja tidak memiliki pengaruh negatif terhadap kinerja perawat
Ha1 : Stres kerja memiliki pengaruh negatif terhadap kinerja perawat
Ho2 : Kelelahan kerja tidak memiliki pengaruh negatif terhadap kinerja perawat
Ha2 : Kelelahan kerja memiliki pengaruh negatif terhadap kinerja perawat
Ho3 : Motivasi kerja tidak memiliki pengaruh positif terhadap kinerja perawat
Ha3 : Motivasi kerja memiliki pengaruh positif terhadap kinerja perawat
Ho4 : Stres kerja, kelelahan kerja, dan motivasi kerja tidak memiliki pengaruh secara simultan
terhadap kinerja perawat
Ha4 : Stres kerja, kelelahan kerja, dan motivasi kerja memiliki pengaruh secara simultan terhadap kinerja
perawat

METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini meneliti mengenai stres kerja, kelelahan kerja, dan motivasi kerja. Pemilihan objek
penelitian ini ialah perawat tetap rumah sakit OPQ yang telah melalui masa kontrak selama 1 tahun. Pada
penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif jenis penelitian yang menjelaskan fenomena dengan
mengumpulkan data numerik yang dianalisis menggunakan metode berbasis matematika, utamanya statistik
(Duli. N, 2019:4), dengan metode cross–sectional studies yang mengumpulkan data hanya sekali.
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2018
penelitian dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen)
tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan variabel yang lain. Jumlah populasi perawat pada
penelitian ini sebanyak 293 perawat, berdasarkan perhitungan jumlah sampel menggunakan rumus slovin
didapatkan jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 170 responden perawat.
Metode pengambilan sampel menggunakan metode non probability sampling semua elemen dalam
populasi tidak memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel (Wijaya, Tony., 2013:28).
Teknik pengambilan sampel berupa purposive sampling dengan adanya pembatasan saat pengambilan
sampel, pembatasan tersebut dibatasi pada jenis orang tertentu yang dapat memberikan informasi yang
diinginkan atau sesuai dengan beberapa kriteria yang ditetapkan oleh peneliti (Sekaran & Bougie, 2013:252).
Kriteria responden pada penelitian ini adalah perawat tetap rumah sakit OPQ.
Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner. Responden yang berpartisipasi mengisi
kuesioner secara online dalam bentuk google form yang diberikan kepada perawat di Rumah Sakit OPQ
untuk menjawab seluruh pertanyaan di kuesioner dengan skala likert 1-6.
Tahap selanjutnya ialah melakukan pengolahan serta menganalisis data menggunakan perhitungan
statistik SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 21 dimana pengujian pada data meliputi uji
validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik, uji analisis berganda, uji parsial, uji simultan, dan koefisien
determinasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Profil responden menjelaskan mengenai profil responden yang telah berpartisipasi mengisi kuesioner.
Responden pada penelitian ini ialah perawat dengan status kepegawaian sebagai perawat tetap. Gambaran
demografis pada penelitian ini yaitu jenis kelamin, usia, masa kerja, pendidikan, status pernikahan,
pengeluaran perbulan, dan kepemilikan anak. Hasil dari analisis profil responden tersebut dapat disimpulkan
bahwa responden didominasi oleh perawat rumah sakit OPQ berjenis kelamin wanita, berusia 31 tahun
sampai dengan 40 tahun, dengan masa kerja lebih dari 5 tahun, mayoritas pendidikan ialah Non Ners/D3,
mayoritas responden sudah menikah dan memiliki anak dengan pengeluaran perbulan sebesar 50 persen
hingga 70 persen dari pendapatan.
Hasil Analisis Data
Hasil analisis uji validitas yang dilakukan menggunakan kolerasi bivariate pearson (product moment)

Pengaruh Stres Kerja, Kelelahan Kerja, dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Perawat | 137
ISBN :
MDP STUDENT CONFERENCE (MSC) 2022
978-602-51717-7-2

yang diolah dengan software SPSS versi 21, seluruh item kuesioner memiliki hasil Rhitung > Rtabel
0.3061, maka berdasarkan dengan kriteria pengambilan keputusan, seluruh pertanyaan dianggap valid.
Sedangkan berdasarkan Uji Reliabilitas suatu variabel dikatakan reliabel (layak) jika nilai α ≥ 0.60 (Priyatno,
Dwi., 2014:64). Berdasarkan hasil uji reliabilitas dengan pengukuran uji statistic Cronbach’s Alpha (α),
menunjukkan bahwa variabel Stres Kerja, Kelelahan Kerja, Motivasi Kerja, dan Kinerja memiliki Cronbach
Alpha ≥ 0.60. Hasil ini menunjukkan bahwa indikator pada kuesioner jika dinyatakan kepada responden
hasilnya akan cenderung tetap atau konsisten.
Dalam Uji Asumsi Klasik, pengujian uji normalitas pada penelitian ini didapatkan hasil sebesar 0.373
> 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa residual terdistribusi normal. Dan pada Hasil perhitungan uji
multikolineritas, nilai tolerance menunjukkan variable independen (SK, KK, MK) yang memiliki nilai
tolerance > 0.10 dan VIF < 10. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikoleniaritas pada
variabel stres kerja, kelelahan kerja, dan motivasi kerja. Serta pengujian Heteroskedasitas , seluruh variabel
(SK, KK, MK) dinyatakan tidak terjadi gejala heteroskedastisitas, karena seluruh variabel memiliki nilai Sig
> 0.05.

Analisis Regresi Berganda


Table Uji Analisis Regresi Berganda

Model regresi linier berganda dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut:
KIN = 36.985 – 0.006SK – 0.153KK + 0.175MK + ⅇᵢ
Berdasarkan hasil persamaan regresi diatas, dapat diketahui bahwa hasil prediksi kinerja RS OPQ
sebagai berikut:
1. Nilai Konstanta sebesar 36.985 hal ini menunjukkan bahwa jika variabel independen (SK, KK, MK)
dianggap konstan atau nilainya adalah 0, maka variabel dependen (KIN) nilainya 36.985. Tanpa adanya
peningkatan dari seluruh variabel independen (SK, KK, MK), kinerja perawat sudah menunjukkan hasil
yang bagus. Kinerja perawat akan meningkat jika ketiga variabel independen (SK, KK, MK) meningkat.
2. Nilai Koefisien Regresi Stres Kerja (SK) sebesar –0.006 dengan tanda (–) artinya bahwa setiap
peningkatan/penambahan 1 satuan nilai pada variabel SK, maka akan berdampak menurunkan skor
Kinerja Perawat sebesar –0.006 satuan dengan asumsi variabel independen yang lain nilainya tetap.
3. Nilai Koefisien Regresi Kelelahan Kerja (KK) sebesar –0.153 dengan tanda (–) artinya bahwa setiap
peningkatan/penambahan 1 satuan nilai pada variabel KK, maka akan berdampak menurunkan skor
Kinerja Perawat sebesar –0.153 satuan dengan asumsi variabel independen yang lain nilainya tetap.
4. Nilai Koefisien Regresi Motivasi Kerja (MK) sebesar 0.175 dengan tanda (+) artinya bahwa setiap
peningkatan/penambahan 1 satuan nilai pada variabel MK, maka akan berdampak meningkatkan skor
Kinerja Perawat sebesar 0.175 satuan dengan asumsi variabel independenyang lain nilainya tetap.

Uji Parsial
Berdasarkan data penelitian, dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Hipotesis (H1) : Variabel stres kerja memiliki nilai Thitung sebesar -0.510. Dengan kriteria pengujian (-)
Ttabel ≤ Thitung ≤ Ttabel maka -1.974 ≤ 0.510 ≤ 1.974 dan nilai signifikansi 0.611 > 0.05. Hal ini dapat
diambil kesimpulan bahwa hipotesis (H1) ditolak karena tidak didukung oleh data atau Ho1 diterima dan
Ha1 ditolak, maka kesimpulannya ialah Stres Kerja tidak memiliki pengaruh terhadap Kinerja perawat.
2. Hipotesis (H2) : Variabel kelelahan kerja memiliki nilai Thitung sebesar -8.896. Dengan kriteria
pengujian (-) Thitung < (-) Ttabel, maka -8.896 < -1.974 dan nilai signifikansi 0.000 < 0.05. Hal ini dapat

138 | Pengaruh Stres Kerja, Kelelahan Kerja, dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Perawat
ISBN :
MDP STUDENT CONFERENCE (MSC) 2022 978-602-51717-7-2

3. diambil kesimpulan bahwa hipotesis (H2) diterima karena didukung oleh data atau Ho2 ditolak dan Ha2
diterima, maka kesimpulannya ialah Kelelahan Kerja memiliki pengaruh negatif terhadap Kinerja
perawat.
4. Hipotesis (H3) : Variabel motivasi kerja memiliki nilai Thitung sebesar 4.612. Dengan kriteria pengujian
Thitung > Ttabel, maka 4.612 > 1.974 dan nilai signifikansi 0.000 < 0.05. Hal ini dapat diambil
kesimpulan bahwa hipotesis (H3) diterima karena didukung oleh data atau Ho3 ditolak dan Ha3 diterima,
maka kesimpulannya ialah Motivasi Kerja memiliki pengaruh positif terhadap Kinerja perawat.

Uji Simultan
Berdasarkan hasil analisi Anova, data penelitian dapat diuraikan sebagai berikut:
Hipotesis (H4) : Hasil Fhitung pada penelitian ini yaitu sebesar 47.633 > Ftabel 2.66 dan memiliki nilai
signifikansi sebesar 0.000 yang berarti < 0.05. Dengan ini maka hipotesis (H4) diterima karena didukung oleh
data atau Ho ditolak dan Ha,diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa Stres Kerja, Kelelahan Kerja, dan
Motivasi Kerja memiliki pengaruh secara simultan terhadap Kinerja Perawat.
Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi, besarnya nilai Adjusted R Square sebesar 0.453 yang
berarti variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabilitas variabel independen sebesar
45.3%. Berdasarkan data tersebut, koefisien determinasi pada penelitian ini tergolong moderat. Sedangkan
sisanya, 54.7% (100-45.3%) dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak dimasukkan dalam model regresi ini.

Pembahasan
Berdasarkan pada tabel 6 menunjukkan bahwa variabel stres kerja memiliki nilai Thitung sebesar
-0.510 dan nilai signifikansi sebesar 0.611. Jika membandingkan antara Thitung dengan Ttabel, maka besaran
nilainya ialah -Ttabel (-1.654) ≤ Thitung (0.510) ≤ Ttabel (1.654). Nilai signifikansinya ialah 0.611 lebih
besar dari pada (>) 0.05. Dan, nilai koefisien regresi sebesar -0.006 menunjukkan arah negatif. Dari hasil
perhitungan tersebut, maka hipotesis tidak diterima karena tidak didukung oleh data dan dapat ditarik
kesimpulan bahwa pada penelitian ini variabel independen Stres Kerja (SK) tidak berpengaruh negatif
terhadap Kinerja (KIN) perawat rumah sakit OPQ. Hasil penelitian ini didukung oleh beberapa penelitian
terdahulu seperti hasil penelitian (Karomah, 2019) menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh antara stres
kerja terhadap kinerja karyawan wanita yang sudah menikah pada PT Sukorintex Batang yang bergerak
dibidang produksi dan penelitian. (Wijayanti, A, 2019) menyatakan bahwa stres kerja tidak berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan wanita divisi produksi PT. Solo Murni Boyolali.
Berdasarkan pada tabel 6 menunjukkan bahwa variabel kelelahan kerja memiliki nilai Thitung sebesar
- 8.896 dan nilai signifikansi sebesar 0.000. Jika membandingkan antara Thitung dengan Ttabel, maka
besaran nilainya ialah -Thitung (-8.896) < -Ttabel (-1.654). Nilai signifikansinya ialah 0.000 lebih kecil dari
pada (<) 0.05. Dan, nilai koefisien regresi sebesar -0.153 menunjukkan arah negatif. Dari hasil perhitungan
tersebut, maka hipotesis diterima dan didukung oleh data. Maka, dapat ditarik kesimpulan bahwa pada
penelitian ini variabel independen Kelelahan Kerja (KK) berpengaruh negatif terhadap Kinerja (KIN)
perawat rumah sakit OPQ. Hasil penelitian ini didukung oleh beberapa penelitian terdahulu seperti hasil
penelitian Risnawati bahwa kelelahan kerja berpengaruh negatif terhadapkinerja karyawan PT Bank Mandiri
Tbk Cabang Medan Imam Bonjol (Risnawati, 2016). Penelitian yang dilakukan oleh Hendrawan juga
menemukan hasil yang sama dengan penelitian ini bahwa analisis regresi antara kelelahan terhadap kinerja
menunjukkan hubungan signifikan negatif hal ini ditunjukkan dengan P=0.00 dan nilai β yang negatif
(Hendrawan, et al. 2018).
Berdasarkan pada tabel 6 menunjukkan bahwa variabel motivasi kerja memiliki nilai Thitung sebesar
4.612 dan nilai signifikansi sebesar 0.000. Jika membandingkan antara Thitung dengan Ttabel, maka besaran
nilainya ialah Thitung (4.612) > Ttabel (1.654). Nilai signifikansinya ialah 0.000 lebih kecil dari pada (<)
0.05. Dan, nilai koefisien regresi sebesar 0.175 menunjukkan arah positif. Dari hasil perhitungan tersebut,
maka hipotesis diterima dan didukung oleh data. Maka, dapat ditarik kesimpulan bahwa pada penelitian ini
variabel independen Motivasi Kerja (MK) berpengaruh positif terhadap Kinerja (KIN) perawat rumah sakit
OPQ. Hasil penelitian ini didukung oleh beberapa penelitian terdahulu seperti penelitian (Gabriela, et al,
2018), menemukan bahwa variabel motivasi secara parsial berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.
Penelitian (Fadhil dan Mayowan, 2018), menghasilkan kesimpulan bahwa motivasi berpengaruh positif dan
signifikan secara parsial terhadap kinerja karyawan AJB Bumiputera, dengan nilai Thitung 2.344 > 1.646.
(Seo, et al, 2020), juga menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan motivasi kerja

Pengaruh Stres Kerja, Kelelahan Kerja, dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Perawat | 139
ISBN :
MDP STUDENT CONFERENCE (MSC) 2022 978-602-51717-7-2

terhadap kinerja karyawan PT Telkom Kota Tomohon.


Berdasarkan pada tabel 7 menunjukkan bahwa ketiga variabel independen (Stres Kerja, Kelelahan
Kerja, dan Motivasi Kerja) memiliki nilai Fhitung sebesar 47.633 dan nilai signifikansi sebesar 0.000. Jika
membandingkan antara Fhitung dengan Ftabel, maka besaran nilainya ialah Fhitung (47.633) > Ftabel
(2.66). Dan, nilai signifikansinya ialah 0.000 lebih kecil dari pada (<) 0.05. Dari hasil perhitungan tersebut,
maka hipotesis diterima dan didukung oleh data. Maka, dapat ditarik kesimpulan bahwa pada penelitian
ini seluruh variabel independen (Stres Kerja, Kelelahan Kerja, dan Motivasi Kerja) memiliki pengaruh secara
simultan terhadap Kinerja perawat rumah sakit OPQ. Hasil penelitian ini didukung oleh beberapa penelitian
terdahulu seperti penelitian Bagiada, et al. (2019), membuktikan bahwa stress kerja, kelelahan kerja (burnout)
dan motivasi kerja berpengaruh dan signifikan terhadap variabel terikatnya yaitu kinerja perawat RSD
Mangusada Kabupaten Badung dengan nilai signifikan
0.000 kurang dari 0.05 (Bagiada, et al. 2019).

Kesimpulan
Penelitian ini dilakukan untuk menguji dan menganalisis pengaruh stres kerja, kelelahan kerja, dan motivasi
kerja terhadap kinerja. Hasil analisis peneliti menunjukkan bahwa:
1. Hasil pengujian hipotesis (H1) yang dilakukan membuktikan hipotesis tidak diterima karena tidak
didukung oleh data. Berdasarkan analisis hasil perhitungan pengolahan data diperoleh nilai Thitung
(0.510) ≤ Ttabel (1.654) dengan nilai signifikansi sebesar 0.611 lebih besar dari pada (>) 0.05 dan nilai
koefisien regresi sebesar -0.006 menunjukkan arah negatif. Dari hasil perhitungan tersebut, maka
hipotesis (Ha1) tidak diterima karena tidak didukung oleh data. Maka, dapat ditarik kesimpulan
bahwa pada penelitian ini variabel independen Stres Kerja (SK) tidak berpengaruh negatif terhadap
Kinerja (KIN) perawat rumah sakit OPQ.
2. Hasil pengujian hipotesis (H2) yang dilakukan membuktikan bahwa hipotesis diterima dan didukung oleh
data. Berdasarkan analisis hasil perhitungan pengolahan data diperoleh nilai - Thitung (-8.896) lebih kecil
(<) dari pada -Ttabel (-1.654) dengan nilai signifikansi 0.000 lebih kecil (<) dari pada 0.05 dan nilai
koefisien regresi sebesar -0.153 menunjukkan arah negatif. Dari hasil perhitungan tersebut, maka hipotesis
(Ha2) diterima karena didukung oleh data. Maka, dapat ditarik kesimpulan bahwa pada penelitian ini
variabel independen Kelelahan Kerja (KK) berpengaruh negatif terhadap Kinerja (KIN) perawat rumah
sakit OPQ.
3. Hasil pengujian hipotesis (H3) yang dilakukan membuktikan bahwa hipotesis diterima dan didukung oleh
data. Berdasarkan analisis hasil perhitungan pengolahan data diperoleh nilai Thitung (4.612) lebih besar
(>) dari Ttabel (1.654) dengan nilai signifikansi 0.000 lebih kecil (<) dari 0.05 dan nilai koefisien regresi
sebesar 0.175 menunjukkan arah positif. Dari hasil perhitungan tersebut, maka hipotesis (Ha3) diterima
karena didukung oleh data. Maka, dapat ditarik kesimpulan bahwa pada penelitian ini variabel independen
Motivasi Kerja (MK) berpengaruh positif terhadap Kinerja (KIN) perawat rumah sakit OPQ.
4. Hasil pengujian hipotesis (H4) yang dilakukan membuktikan bahwa hipotesis diterima dan didukung oleh
data. Berdasarkan analisis hasil perhitungan pengolahan data diperoleh nilai Fhitung (47.633) lebih besar
(>) dari Ftabel (2.66) dengan nilai signifikansinya ialah 0.000 lebih kecil (<) dari pada 0.05. Dari hasil
perhitungan tersebut, maka hipotesis (Ha4) diterima karena didukung oleh data. Maka, dapat ditarik
kesimpulan bahwa pada penelitian ini seluruh variabel independen (Stres Kerja, Kelelahan Kerja, dan
Motivasi Kerja) memiliki pengaruh secara simultan terhadap Kinerja perawat rumah sakit OPQ.

Saran
Beberapa saran yang mungkin dapat digunakan oleh pihak manajemen rumah sakit OPQ maupun
untuk penelitian selanjutnya.
a. Rumah Sakit OPQ
1. Manajemen rumah sakit sebaiknya memperbaiki dan memperbaharui sistem promosi maupun jenjang
karir bagi perawat.
2. Manajemen rumah sakit hendaknya melakukan evaluasi gaji secara berkala dan melakukan pemberian
gaji maupun insentif lainnya sesuai dengan beban kerja yang dilakukan.
3. Manajemen rumah sakit perlu memperhatikan sistem pembayaran insentif perawat dari pemerintah
kepada rumah sakit agar mekanisme pemberian insentif dapat berjalan lancar dan diterima langsung
oleh perawat dengan tepat waktu dan tanpa potongan dari rumah sakit.

140 | Pengaruh Stres Kerja, Kelelahan Kerja, dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Perawat
ISBN :
MDP STUDENT CONFERENCE (MSC) 2022 978-602-51717-7-2

4. Manajemen rumah sakit diharapkan untuk lebih memperhatikan kondisi kelelahan yang dirasakan oleh
perawat saat bekerja dengan melakukan analisis dan perbaikan sistem kerja perawat agar sesuai dengan
kemampuan dan kebutuhan perawat.
5. Manajemen rumah sakit perlu membentuk pola komunikasi perawat agar lebih baik dan ramah saat
memberikan informasi dan memberikan layanan kepada pasien.
6. Manajemen rumah sakit perlu memperhatikan pertukaran shift kerja; jadwal day- off; penambahan
tenaga kerja; tata letak ruangan; beban pekerjaan yang sama rata tidak ada yang lebih berat atau lebih
ringan; manajemen stres yang baik dapat menghadapi tantangan kerja, beban kerja, dan situasi kerja;
serta dapat melakukan kegiatan kecil disaat waktu senggang agar perawat tidak jenuh.
b. Penelitian Selanjutnya
1. Untuk peneliti yang ingin melakukan penelitian serupa, sebaiknya menggunakan objek yang berbeda
atau menggunakan variabel yang berbeda tetapi dengan objek yang sama.
2. Peneliti selanjutnya diharapkan bisa menambahkan variabel independen lainnya yang dapat
mempengaruhi kinerja seperti beban kerja, work family conflict, dan variabel lain.
3. Peneliti selanjutnya dapat mereview teori baru, penemuan baru, penelitian baru dan menggunakan
banyak buku dalam penelitiannya.
4. Penelitian selanjutnya dapat menambahkan variabel intervening.

DAFTAR PUSTAKA

1. Ahmed, A., & Ramzan, M. (2013). Effects of job stress on employees job performance a study on
banking sector of Pakistan. IOSR Journal of Business and Management, 11(6), 61-68.
2. Altindis, S. (2011). Job motivation and organizational commitment among the health professionals:
A questionnaire survey. African Journal of Business Management, 5(21), 8601- 8609.
3. Aprilia, F., Samsir, S., & Pramadewi, A. (2017). Pengaruh beban kerja, stres kerja dan motivasi kerja
terhadap kinerja perawat Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Pekanbaru (Doctoral dissertation, Riau
University).
4. Bagiada, I., & Netra, I. (2019). Pengaruh Stres Kerja, Burnout dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja
Perawat RSD Mangusada Kabupaten Badung. E-Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Universitas Udayana, ,
493-524. doi:10.24843/EEB.2019.v08.i05.p04.
5. Baidowi.(2021). engaruh Lingkungan Kerja Dan Stres Kerja TerhadapKinerja Karyawan Pada Asuransi
Bumiputera Cabang SekipKota Palembang. Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Multi Data Palembang. https://jurnal.mdp.ac.id/index.php/forbiswira/article/view/1406/420
6. Cakti, Aji. (2020) RS Persahabatan Ingatkan Tenaga Medis Tetap Waspada dan Pakai APD. Accessed
March 02, 2020. https://www.antaranews.com/berita/1376470/rs-persahabatan- ingatkan-tenaga-
medis-tetap-waspada-dan-pakai-apd
7. Coffré, J. A. F., & Aguirre, P. D. L. Á. L. (2020). Feelings, Stress, and Adaptation Strategies of Nurses
against COVID-19 in Guayaquil. Investigacion y educacion en enfermeria, 38(3)
8. Davitoiu. A. M., Cirstoveanu. C., Bacalbasa. N., Bratu. O. G., Jacota-Alexe. F., Badiu. C D.,
Smarandache, C. G., & Socea, B. (2020). Burnout syndrome in Romanian medical residents in
time of the COVID-19 pandemic. Medical hypotheses, 144,109972.
https://doi.org/10.1016/j.mehy.2020.109972
9. Dessler, Gary. (2017). Human Resource Management. 15th Edition: Pearson Education, US.
10. Duli. N (2019), Metodologi Penelitian Kuantitatif: Beberapa Konsep Dasar Untuk Penulisan Skripsi &
Analisis Data Dengan SPSS, Umbulharjo, DI Yogyakarta.

Pengaruh Stres Kerja, Kelelahan Kerja, dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Perawat | 141

You might also like