Professional Documents
Culture Documents
Unidajump2019,+200 1726 1 PB
Unidajump2019,+200 1726 1 PB
ABSTRACT
The utilization of information and communication technology in education have been gradually
changing the conventional learning communication system to learning with e-learning that utilizies the
internet network. Implementation of e-learning system in learning communication could be expected
to affect the students’ motivation. This study aimed to: (1) to investigate the implementation of
learning communication using elearning system, (2) to determine students’ motivation, (3) to
determine whether there is a relationship between learning communication using e-learning system
with student motivation. This study was designed using associative method. The study population is
Wikrama vocational students of Bogor, a sample set of 83 students with simple random sampling
techniques and data analysis performed using the Spearman Rank correlation test. The result showed
that (1) the communication of learning using e-learning system is implemented with a variety of
learning methods of communication, efficient, easy to understand and interesting, (2) students’
motivation to learning communication using e-learning system is high, and (3) there is a relationship
real learning communication system between e-learning with student motivation.
ABSTRAK
Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam bidang pendidikan secara bertahap telah
mengubah komunikasi pembelajaran konvensional ke sistem pembelajaran dengan e-learning yang
memanfaatkan jaringan internet. Penerapan sistem e-learning dalam komuniasi pembelajaran diduga
dapat berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa. Penelitian ini bertujuan: (1) untuk mengetahui
pelaksanaan komunikasi pembelajaran menggunakan sistem e-learning, (2) untuk mengetahui
motivasi belajar siswa, (3) untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara komunikasi
pembelajaran menggunakan sistem e-learning dengan motivasi belajar siswa. Penelitian ini didesaion
menggunakan metode asosiatif. Populasi penelitian adalah siswa SMK Wikrama Kota Bogor, sampel
ditetapkan sebanyak 83 siswa dengan teknik sampling acak sederhana dan analisis data dilakukan
dengan menggunakan uji korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) komunikasi
pembelajaran menggunakan sistem e-learning dilaksanakan dengan metode komunikasi pembelajaran
yang bervariasi, efisien, mudah dipahami dan menarik, (2) motivasi belajar siswa dengan komunikasi
pembelajaran menggunakan sistem e-learning adalah tinggi, serta (3) terdapat hubungan yang nyata
antara komunikasi pembelajaran sistem e-learning dengan motivasi belajar siswa.
estetis, menyenangkan, dan emosional, (3) sepenuhnya untuk menyelesaikan tugas dan
kebutuhan pribadi secara integratif, yakni tidak mudah menyerah atau putus asa, (5)
kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan keterlibatan pada tugas, siswa tekun dalam
kredibilitas, kepercayaan, stabilitas, dan status mengerjakan tugas, berkonsentrasi pada tugas
individual. Hal-hal tersebut diperoleh dari dan meluangkan waktu untuk belajar, (6)
hasrat akan harga diri, (4) kebutuhan sosial orientasi terhadap tugas-tugas yang
secara integratif, yakni kebutuhan yang menantang, sulit dan baru. Motivasi belajar
berkaitan dengan peneguhan kontak dengan berkaitan dengan ketertarikan siswa terhadap
keluarga, teman, dan dunia. Hal-hal tersebut belajar secara mandiri dengan menggunakan
berdasarkan hasrat untuk berafiliasi, (5) sistem E-learning. Berdasarkan kebutuhan
kebutuhan pelepasan, yakni kebutuhan yang siswa dalam menerima ilmu, maka komunikasi
berkaitan dengan menghindarkan tekanan, pembelajaran sistem E-learning merupakan
ketegangan, dan hasrat keanekaragaman. sebuah dorongan untuk siswa agar semakin
Menurut Sudjana (dalam Uno, 2011) termotivasi dalam belajar.
terdapat enam karakteristik siswa yang Oleh karena itu untuk mengatahui seberapa
memiliki motivasi belajar tinggi, yaitu: (1) besar hubungan antara komunikasi
Kesenangan atau kenikmatan untuk belajar, pembelajaran menggunakan sistem e-learning
berarti menaruh perhatian dan minat terhadap dengan motivasi belajar siswa, penelitian ini
kegiatan-kegiatan belajar dan merasa senang memiliki tujuan sebagai berikut: (1) untuk
mengerjakan tugas-tugas sekolah dan rumah, mengetahui pelaksanaan komunikasi
(2) orientasi terhadap penguasaan materi, pembelajaran menggunakan sistem e-learning,
suatu kemampuan yang dimiliki siswa dalam (2) untuk mengetahui motivasi belajar siswa,
menguasai materi-materi yang didapat di kelas, (3) untuk mengetahui apakah terdapat
(3) hasrat ingin tahu, keinginan siswa dalam hubungan antara komunikasi pembelajaran
mencari hal-hal baru, (4) keuletan dalam menggunakan sistem e-learning dengan
mengerjakan tugas, siswa memusatkan motivasi belajar siswa.
Gambar 1. Hubungan Komunikasi Pembelajaran Sistem E-learning Dengan Motivasi Belajar Siswa
Variabel X
Komunikasi Pembelajaran Sistem E- Variabel Y
Learning Motivasi Belajar
X.1 Karakteristik komunikasi pembelajaran sistem
e-learning Y.1 Kebutuhan Kognitif
1. Memberikan pengalaman belajar yang berbeda 1. Kebutuhan pengetahuan.
dan bervariasi. 2. Kebutuhan pemahaman.
2. Meningkatkan kemampuan siswa dalam 3. Kemampuan menganalisis
teknologi informasi dan komunikasi.
3. Menciptakan suasana belajar yang Y.2 Kebutuhan Afektif
menyenangkan.
4. Menjadikan belajar lebih efisien dan bermakna. 1. Kebutuhan perhatian.
5. Komunikasi pembelajaran dilakukan dimana saja 2. Kebutuhan kenyamanan.
dan kapan saja.
X.2 Metode Penyampaian Pesan Melalui Internet
(e-learning)
1. Chatting
2. Video online
3. Media Sosial
4. Digital Library
Jurnal Komunikatio ISSN 2442-3882 Volume 1 Nomor 2, Oktober 2015 103
Tabel 1. Jumlah dan Presentase Siswa SMK Wikrama Kota Bogor Berdasarkan Karakteristik
Responden
Berdasarkan Tabel 1 jenis kelamin responden Deskripsi data menggunakan metode distribusi
sebagian besar wanita, dengan rentang usia frekuensi terhadap semua peubah penelitian
sebagian besar berusia 15 tahun. Sedangkan (variebel penelitian).Dimensi pertama yaitu
program keahlian sebagian besar jurusan
karakteristik media pembelajaran sistem e-
Administrasi Perkantoran (APK) yang
merupakan jurusan andalan dari SMK learning. Dalam karakteristik tersebut terbagi 5
Wikrama. Perangkat teknologi media indikator yang terdiri dari: (1) Pengalaman
komunikasi yang dimiliki siswa, mayoritas Belajar yang Berbeda dan Bervariasi, indikator
memiliki perangkat teknologi sendiri yaitu ini diukur dari sistem e-learning memberikan
smartphone, laptop, pc, dan tablet/ipad. pengalaman belajar yang sangat berbeda
Perangkat teknologi yang dimiliki siswa dengan sistem konvensional dan kegiatan
tersebut digunakan untuk menunjang kegiatan
pembelajaran dengan sistem e-learning sangat
belajar siswa di sekolah. Perangkat media
tersebut digunakan untuk mengakses aplikasi bervariasi. (2) Kemampuan Siswa Dalam
media komunikasi dalam e-learning yaitu Pemanfaatan Teknologi Informasi dan
digital library, chatting & edmodo. Digital Komunikasi, indikator ini diukur dari
Library merupakan perpustakaan berbasis pembelajaran dengan sistem e-learning
digital yang disediakan oleh SMK Wikrama meningkatkan kemampuan dalam pemanfaatan
sehingga siswa dapat mengakses bahan ajar teknologi informasi dan komunikasi,
melalui digital library. Chatting merupakan
pembelajaran dengan sistem e-learning
fasilitas komunikasi melalui media aplikasi
kepada sesama siswa dan guru yang bisa menjadikan terbiasa dalam memanfaatkan
dimanfaatkan untuk berdiskusi dalam forum e- jaringan internet untuk mencari informasi, dan
learning. Sedangkan edmodo merupakan pembelajaran dengan sistem e-learning
fasilitas media sosial yang berbasis edukasi merangsang kreativitas dalam memanfaatkan
yang berfungsi untuk bertukar informasi teknologi informasi dan komunikasi. (3)
mengenai materi belajar dan berdiskusi.
Suasana Belajar, indikator ini diukur dari
Keahlian yang dimiliki siswa sebagian besar
berasal dari belajar sendiri, perangkat media Pembelajaran dengan sistem e-learning dapat
komunikasi berbasis internet sudah dikuasai membuat suasana lebih menyenangkan, sistem
siswa sejak SMP Hal ini membuat keahlian e-learning meningkatkan semangat belajar,
siswa menguasai e-learning dengan cepat, sistem e-learning tidak membosankan. (4)
ditambah intensitas siswa dalam menggunakan Efisiensi dan Makna Pembelajaran, indikator
komputer sebagai media pembelajaran ini diukur dari sistem e-learning mengurangi
sebagian besar 3-4 kali dalam seminggu
penggunaan buku pelajaran, mengurangi
mempengaruhi keahlian siswa dalam
menguasai e-learning, serta tempat penggunaan buku catatan, belajar menjadi
melaksanakan sistem e-learning yang lebih mudah, meningkatkan kemampuan
dilakukan siswa sebagian besar dilakukan di mengatasi masalah dan menumbuhkan
laboratorium komputer dan di kelas. Akses kemandirian. (5) Waktu dan Tempat Belajar,
internet yang digunakan untuk kegiatan belajar indikator ini diukur dari sistem e-learning
sebagian besar dilakukan dengan wi-fi sekolah dilaksanakan tidak harus pada jam sekolah dan
dengan kapasitas kecepatan hingga 20mbps,
di dalam atau di luar sekolah.Dimensi kedua
akses internet dengan kecepatan seperti itu
membuat siswa menjadi lebih nyaman yaitu Metode Penyampaian Pesan Melalui
disekolah dan membuat siswa lebih suka Internet (E-learning). Dimensi ini diukur dari
menghabiskan waktu disekolah. penyampaian pesan berupa bahan ajar
berbasis e-learning sangat bervariasi, penyajian
Komunikasi Pembelajaran Sistem E- sangat menarik dan tidak membosankan,
learning bahan ajar sangat jelas dan mudah dimengerti,
membantu siswa untuk mendalami materi,
Berikut data primer yang terkumpul dari meningkatkan pemahaman siswa.
responden terhadap komunikasi pembelajaran
sistem e-learning dapat dilihat pada tabel 2.
106 R Prayogi, U Suryatna, AA Kusumadinata Komunikasi Pembelajaran E-Learning
Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar bervariasi, penyajian bahan ajar yang menarik
responden setuju komunikasi pembelajaran sehingga dapat meningkatkan pemahaman
dengan sistem e-learning memberikan setiap materi pelajaran, meskipun melalui
pengalaman belajar yang berbeda yang media internet tapi penyajian bahan ajar yang
merupakan sistem baru yang sejak SD-SMP menarik membuat siswa terangsang ingin
siswa tidak pernah menggunakan belajar mendalami materi pelajaran serta
dengan sistem e-learning, dengan kehadiran e- meningkatkan pemahaman siswa.
learning membuat belajar menjadi semakin
bervariasi karena perpaduan belajar sistem e- Motivasi Belajar
learning yang mengutamakan perangkat
Berikut data primer yang terkumpul dari
teknologi dalam belajar digabungkan dengan
responden terhadap motivasi belajar siswa
masih adanya sistem konvensional maka e-
dapat dilihat pada tabel 3. Deskripsi data
learning memberikan variasi yang baru.
menggunakan metode distribusi frekuensi
Meningkatkan kemampuan siswa dalam
terhadap semua peubah penelitian (variebel
pemanfaatan teknologi informasi dan
penelitian). Dimensi pertama yaitu Kebutuhan
komunikasi sebagian besar siswa setuju sistem
Kognitif yang memiliki tiga indikator yaitu (1)
e-learning dapat meningkatkan kemampuan
Kebutuhan Pengetahuan diukur dari
dalam memanfaatkan teknologi komputer dan
pembelajaran dengan sistem e-learning
internet sehingga meningkatkan pula
meningkatkan minat belajar, mendapatkan
kreativitas dalam pemanfaatan teknologi
lebih banyak pengetahuan dan merangsang
informasi dan komunikasi. Membuat suasana
kemampuan untuk mengembangkan ide dan
belajar menjadi menyenangkan, sebagian besar
gagasan. (2) Kebutuhan Pemahaman diukur
siswa setuju jika sistem e-learning membuat
dari belajar dengan sistem e-learning
suasana belajar lebih menyenangkan,
meningkatkan kemampuan dalam memahami
meningkatkan semangat belajar dan tidak
setiap persoalan dalam materi belajar. (3)
membosankan, namun dengan sistem e-
Kebutuhan Analisis diukur dari belajar dengan
learning siswa cenderung lebih fokus dengan
sistem e-learning meningkatkan kemampuan
perangkat teknologi masing-masing sehingga
dalam menganalisis masalah. Dimensi kedua
siswa lebih mandiri. Efisiensi dan Makna
yaitu Kebutuhan Afektif mengukur sikap siswa
Pembelajaran, sebagian besar siswa setuju jika
terhadap sistem e-learning, dan kebutuhan
dengan sistem e-learning mengurangi
afektif memiliki dua indikator yaitu (1)
penggunaan buku catatan dan buku pelajaran
Kebutuhan Perhatian diukur dari belajar
namun tidak menghilangkan sepenuhnya siswa
dengan sistem e-learning membuat siswa
tetap menggunakan buku catatan hanya tidak
menjadi lebih fokus dalam belajar, mengubah
sebanyak saat belajar dengan sistem
sikap menjadi tidak tergantung pada aktivitas
konvensional, oleh karena itu sistem e-learning
belajar disekolah, serta membuat belajar tidak
membuat belajar menjadi semakin mudah dan
harus selalu tergantung pada kehadiran guru.
menumbuhkan kemandirian dalam belajar.
(2) Kebutuhan Kenyamanan diukur dari belajar
Waktu dan Tempat Belajar, sebagian besar
dengan sistem e-learning membuat belajar
siswa tidak tergantung pada jam pelajaran
menjadi menyenangkan dan mendapatkan
disekolah karena mereka bisa belajar dengan e-
pengalaman belajar yang lebih menarik.
learning kapan saja selama masih terhubung
dengan jaringan internet, serta dapat
dilaksanakan di dalam ataupun luar sekolah.
Secara metode penyampaian pesanpun
sebagian besar siswa SMK Wikrama setuju
sistem e-learning memberikan bahan ajar yang
108 R Prayogi, U Suryatna, AA Kusumadinata Komunikasi Pembelajaran E-Learning
Tabel 3. Tanggapan Responden Tentang Motivasi Belajar Siswa Di SMK Wikrama Kota Bogor
Tabel 4. Hubungan Komunikasi Pembelajaran Sistem E-learning Dengan Motivasi Belajar Siswa
Tabel 5. Hubungan Komunikasi Pembelajaran Sistem E-learning Dengan Motivasi Belajar Siswa
X Y
Spearman's rho X Koefisien 1,000 ,287**
(Komunikasi Korelasi
pembelajaran sistem E- Sig. (2-arah) . ,008
learning) N 83 83
Y Koefisien ,287** 1,000
(Motivasi Belajar Siswa) Korelasi
Sig. (2-arah) ,008 .
N 83 83
** Hubungan nyata pada taraf 0.01 (2-arah) Sumber: Penelitian 2015
112 R Prayogi, U Suryatna, AA Kusumadinata Komunikasi Pembelajaran E-Learning
Berdasarkan tabel 5, analisis rank spearman afektif dapat terpenuhi dengan baik.
hubungan komunikasi pembelajaran sistem e- Kebutuhan kognitif meliputi kebutuhan
learning dengan motivasi belajar didapat pengetahuan, pemahaman dan analisis. Sistem
koefisien sebesar 0,287**. Maka korelasi e-learning merangsang rasa ingin tahu siswa
diantara kedua variabel X (komunikasi dalam mendalami materi pembelajaran karena
pembelajaran sistem e-learning) dan variabel Y dapat diakses dari berbagai sumber melalui
(motivasi belajar) adalah rendah, namun jaringan internet. Sistem e-learning dapat
memiliki hubungan yang sangat nyata pada meningkatkan pemahaman siswa walaupun
taraf 0,01. Kesimpulannya hubungan beberapa mata pelajaran masih lebih efektif
komunikasi pembelajaran sistem e-learning apabila dijelaskan melalui komunikasi tatap
dengan motivasi belajar siswa memiliki muka. Sistem e-learning juga meningkatkan
hubungan yang rendah dan sangat nyata, serta kemampuan analisis karena siswa terbiasa
menunjukan hubungan positif. menyelesaikan masalah sendiri.
Kebutuhan afektif meliputi kebutuhan
Uji Signifikansi perhatian dan kenyamanan. Sistem e-learning
Untuk menentukan diterima atau ditolaknya membuat siswa menjadi lebih fokus dalam
hipotesis maka dilakukan pengujian koefisien belajar, namun siswa masih tergantung pada
korelasi dengan uji t. aktivitas belajar di sekolah, serta kehadiran
guru masih dianggap penting. Sistem e-learning
6,139
membuat suasana menjadi menyenangkan
karena penambahan konten-konten permainan
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai thitung yang bersifat edukasi, menambah kenyamanan
hasil penelitian sebesar 6,139 kemudian nilai siswa dalam belajar.
thitung dibandingkan dengan ttabel distribusi t Hubungan komunikasi pembelajaran sistem
dengan taraf signifikan 10% (0,1) maka e-learning dengan motivasi belajar siswa
diperoleh nilai ttabel adalah 1,663. Hal tersebut adalah rendah. Hubungan yang rendah
menunjukan bahwa ternyata Thitung > Ttabel. disebabkan pemanfaatan media komunikasi
Dengan demikian maka koefisien korelasi rank sebagai media pembelajaran bukan menjadi hal
spearman nyata (signifikan). Komunikasi baru bagi siswa. Namun hubungan yang rendah
pembelajaran dengan sistem e-learning itu nyata (signifikan). Sistem e-learning
memiliki hubungan dengan motivasi belajar, memiliki hubungan yang nyata dengan
dan hasil ini adalah nyata. motivasi belajar siswa, khususnya pada
kebutuhan pemahaman dan perhatian. Siswa
merasa dengan adanya perubahan metode
KESIMPULAN DAN SARAN belajar dari konvensional kepada sistem e-
learning membuat siswa menjadi lebih paham,
Kesimpulan serta siswa merasa lebih fokus dan konsentrasi
Komunikasi pembelajaran dengan sistem e- dalam belajar.
learning memberikan pengalaman yang
berbeda dan bervariasi kepada siswa. Siswa Saran
dituntut untuk aktif berkomunikasi Pihak sekolah diharapkan mampu mengawasi
menggunakan teknologi informasi dan siswa dalam mengakses jaringan internet yang
komunikasi. Sistem e-learning membuat tersedia di sekolah hanya sebatas untuk media
suasana belajar siswa lebih konsentrasi karena pembelajaran dan membuka konten yang
siswa fokus pada perangkat komputer masing- positif, bukan untuk membuka konten yang
masing. Pembelajaran dengan sistem e-learning berbau negatif.
efisien karena materi sudah tersedia di aplikasi Kepada siswa diperlukan kontrol diri dalam
e-learning yang dapat diunduh dan dipelajari penggunaan jaringan internet sehingga tidak
oleh siswa kapan saja dan dimana saja. berlebihan yang berdampak pada motivasi
Pembelajaran dengan sistem e-learning belajar yang semakin rendah dan kecanduan
meningkatkan kemampuan siswa dalam dengan internet.
mengatasi masalah dan kemandirian dalam
belajar.
Motivasi belajar siswa dengan sistem e-
learning dalam hal kebutuhan kognitif dan
Jurnal Komunikatio ISSN 2442-3882 Volume 1 Nomor 2, Oktober 2015 113