You are on page 1of 89

TEGANGAN

TANAH LATERAL
&
DPT Dangkal
Dr. Aksan Kawanda

Platinum Sponsor:
Aksan KAWANDA
Geotechnical Engineer
Soil Mechanics

Foundation

Slope Stability

Soil Improvement

Geotechnical Instrumentation
Bio Lahir : Makasar, 13 Agustus 1979
Pendidikan : Doktor Geoteknik, Univ. Katolik Parahyangan
Magister Geoteknik, Univ. Katolik Parahyangan
Sarjana Teknik Sipil, Universitas Trisakti
Sertifikasi : Asesor Uji Kompetensi – BNSP – 2018
Ahli Geoteknik Utama – LPJK – HATTI – 2016
Ahli K3 Utama – LPJK – 2020
Certified International Pile Tester, Expert Level - 2014
Asosiasi : Himpunan Ahli Teknik Tanah Indonesia
International Society of Soil Mechanics & Geotechnical Engineering
Akademis : Dosen KBK Geoteknik – Universitas Trisakti
Pekerjaan : Direktur Teknik – PT. Geotech Efathama
REVIEW TEGANGAN Vertikal TOTAL & EFEKTIF (1/3)
Tegangan Vertikal (kPa)
Elevasi (m)
0 0 40 80 120 160 200
b = 16 kN/m3 0
2,5

Kedalaman (m)
2,5
b= 17 kN/m3
5,0
σz
5

b= 15 kN/m3 7,5

10 10

12,5

Kedalaman Tebal γb σz u 𝜎 = σz - u
(m) (m) (kN/m3) (kPa) (kPa) (kPa)
0 0 0 0
2,5 2,5 16 16 x 2,5 = 40
5 2,5 17 40 + 17 x 2,5 = 82,5
10 5,0 15 82,5 + 15 x 5 = 157,5
REVIEW TEGANGAN Vertikal TOTAL & EFEKTIF (2/3)
Tegangan Vertikal (kPa)
Elevasi (m) 0 40 80 120 160 200
0 0
1,5 b = 16 kN/m3
σz
2,5 2,5

Kedalaman (m)
b= 17 kN/m3
u
5,0 5

σz′
b= 15 kN/m3 7,5

10 10

12,5

Kedalaman Tebal γb γsat σz u 𝜎 = σz - u


(m) (m) (kN/m ) (kN/m3)
3
(kPa) (kPa) (kPa)
0 0 0 0 0 0 0
1,5 1,5 16 16 x 1,5 = 24 0 16
2,5 1,0 18 24 + (18 x 1,0) = 42 1 x 10 = 10 32
5 2,5 19 42 + (19 x 2,5) = 89,5 10 + 2,5 x 10 = 35 54,5
10 5,0 17 89,5 + (17 x 5) = 174,5 35 + 5 x 10 = 85 89,5
REVIEW TEGANGAN Vertikal TOTAL & EFEKTIF (3/3)
Tegangan Vertikal (kPa)
Elevasi (m) 0 40 80 120 160 200
2,5
+1,0
0
0 σz
b = 16 kN/m3

Kedalaman (m)
2,5
-2,5 u
b= 17 kN/m3
5,0
-5
σz′
b= 15 kN/m3 -7,5

10 -10

-12,5
Kedalaman Tebal γw γsat σz u 𝜎 = σz - u
(m) (m) (kN/m ) (kN/m3)
3
(kPa) (kPa) (kPa)
+1 0 0 0 0 0 0
0 1 10 10 x 1,0 = 10 10 x 1,0 = 10 0
-2,5 2,5 18 18 x 2,5 = 45 10 + 10 x 2,5 = 35 10
-5 2,5 19 45 + (19 x 2,5) = 92,5 35 + 10 x 2,5 = 60 32,5
-10 5 17 92,5 + (17 x 5) = 177,5 60 + 10 x 5 = 110 67,5
TEKANAN TANAH LATERAL
Permukaan tanah
Permukaan tanah

za
σ1= γ.z z Permukaan tanah
σ1= γ.za
σ1= γ.zp
zp

σ3=K0.γ.z σ3=Ka.γ.za
σ3=Kp.γ.zp
Pergerakan

Tekanan tanah lateral saat diam Tekanan tanah lateral pasif Tekanan tanah lateral aktif
(at rest)
TEKANAN TANAH LATERAL SAAT DIAM (AT REST)
Permukaan tanah

σv’= γ.z z φ'

c'
σh’=K0.γ.z

σh’=K0.γ.z σv’= γ.z σ


TEKANAN TANAH LATERAL SAAT DIAM (AT REST)
Berapa nilai K0? Jaky (1944)

𝜎 ′ = 𝐾 ⋅ 𝑧 ⋅ 𝛾′ 𝐾 𝑛𝑐 = 1 − 𝑠𝑖𝑛𝜑′

𝜎 ′=𝐾 ⋅𝜎 ′ Formula diatas kemudian direvisi dengan memasukkan


𝜎 ′ 𝜎 ′ 𝜎′ faktor OCR untuk pasir tidak tersementasi dan lempung
𝐾 = = = dengan sensitivitas rendah hingga sedang, menjadi:
𝑧 ⋅ 𝛾′ 𝜎 ′ 𝜎 ′

𝐾 = 1 − 𝑠𝑖𝑛𝜑 𝑂𝐶𝑅
TEKANAN TANAH LATERAL AKTIF & PASIF
Permukaan tanah

AKTIF
za
Permukaan tanah
σ1= γ.za
σ1= γ.zp
zp

σ3=Ka.γ.za PASIF
σ3=Kp.γ.zp
Pergerakan

c' σ
σh’=σ3=Ka.γ.z σv’= γ.z σh’=σ3=Kp.γ.z
TEKANAN TANAH LATERAL AKTIF & PASIF
Permukaan tanah

Kondisi: h1
z

1. Tidak ada pergerakan (displacement)


2. Muka air tanah terletak pada kedalaman ℎ h

h2 Permukaan tanah

Untuk z<h1, maka:

Untuk z=h1, maka:

Untuk z>h1, maka:


TEKANAN TANAH LATERAL pada GALIAN
Permukaan tanah Permukaan tanah

AKTIF
z
σ1= γ.z Δσv’
Δσh’ z
Δσh’
σ1= γ.z
σ3=Ka.γ.za PASIF
σ3=Kp.γ.zp

c'

σv’ σ
Δσh’ Δσv’ Δσh’
Coulomb – Rankine
Koefisien Tekanan Tanah
Teori Charles augustin de
Coulomb (1776)
1. Kondisi plane-strain
2. Tanah mempunyai sudut geser (φ’) dan
kohesi (c’) β
3. Tidak ada air tanah
W
4. Baji keruntuhan diasumsikan sebagai suatu
massa yang rigid H
5. Permukaan bidang runtuh dan permukaan
φ
tanah dianggap sebagai suatu bidang δ R
6. Koefisien geser antara dinding dan baji H/3 Pa 
tanah dinyatakan sebagai tan δ θ
Teori Coulomb (1776) AKTIF
𝛾𝐻
𝑃 = 𝐾
2
β
𝛾𝐻 𝑠𝑖𝑛 (𝛼 + 𝜑 )
𝑃 =
2
W sin 𝜑 + 𝛿 sin(𝜑 − 𝛽)
𝑠𝑖𝑛 𝛼. sin(𝛼 − 𝛿) 1 +
sin 𝛼 − 𝛿 sin(𝛼 + 𝛽)
H
Note: Pa tidak horisontal (bekerja pada sudut 90-+δ), maka:
φ'
δ R
H/3 Pa 𝑃 = 𝐾 . cos(90 − 𝛼 + 𝛿)= 𝐾 . sin(𝛼 − 𝛿)
 θ 𝛾𝐻
𝑃 = 𝐾
2
𝛾𝐻 𝑠𝑖𝑛 (𝛼 + 𝜑 )
𝑃 =
2
sin 𝜑 + 𝛿 sin(𝜑 − 𝛽)
𝑠𝑖𝑛 𝛼 1 +
sin 𝛼 − 𝛿 sin(𝛼 + 𝛽)
Teori Coulomb (1776) AKTIF

β
Pada kondisi sederhana dimana 
friksi tanah-dinding  0, maka:
W
1 − 𝑠𝑖𝑛𝜑′
𝐾 =
δ 1 + 𝑠𝑖𝑛𝜑′
H
Pa
φ'
H/3 R
 θ
Teori Coulomb (1776) PASIF
𝛾𝐻
𝑃 = 𝐾
2
β
𝛾𝐻 𝑠𝑖𝑛 (𝛼 − 𝜑 )
𝑃 =
2
W sin 𝜑 + 𝛿 sin(𝜑 + 𝛽)
𝑠𝑖𝑛 𝛼. sin(𝛼 + 𝛿) 1 −
sin 𝛼 + 𝛿 sin(𝛼 + 𝛽)
H
Note: Pp tidak horisontal (bekerja pada sudut +δ-90), maka:
φ'
δ R
H/3 Pp 𝑃 = 𝐾 . cos(𝛼 + 𝛿 − 90)= 𝐾 . sin(𝛼 + 𝛿)
 θ 𝛾𝐻
𝑃 = 𝐾
2
𝛾𝐻 𝑠𝑖𝑛 (𝛼 − 𝜑 )
𝑃 =
2
sin 𝜑 + 𝛿 sin(𝜑 + 𝛽)
𝑠𝑖𝑛 𝛼 1 −
sin 𝛼 + 𝛿 sin(𝛼 + 𝛽)
Teori Coulomb (1776) PASIF

β Pada kondisi sederhana dimana 


friksi  , maka:
W
1 + 𝑠𝑖𝑛𝜑′
𝐾 =
δ 1 − 𝑠𝑖𝑛𝜑′
H
Pp
φ'
H/3 R
Dengan hasil Ka x Kp = 1
 θ
1. Kondisi plane-strain
2. Tanah mempunyai sudutgeser
(φ’) namun TANPA kohesi (c’)
3. Tidak ada air tanah
4. Massa tanah dalam kondisi
keruntuhan plastis H
Pa
5. Permukaan bidang runtuh dan
permukaan tanah dianggap
sebagai suatu bidang H/3
45 +
𝜑
2
6. Tidak ada friksi antara dinding
dan tanah
Teori William J.
Rankine (1857)
Teori Rankine (1857) AKTIF
𝜎 =𝜎 𝐾

β
𝛾𝐻 𝑐𝑜𝑠𝛽 − 𝑐𝑜𝑠 𝛽 − 𝑐𝑜𝑠 𝜑′
𝑃 = 𝑐𝑜𝑠𝛽
2 𝑐𝑜𝑠𝛽 + 𝑐𝑜𝑠 𝛽 − 𝑐𝑜𝑠 𝜑′
𝜎
Note: Pa tidak horisontal (bekerja paralel terhadap muka tanah), maka:
𝜎
H 𝛾𝐻 𝛾𝐻
𝑃 = 𝐾 . cos 𝛽 = 𝐾
Pah 2 2
β
𝛾𝐻 𝑐𝑜𝑠𝛽 − 𝑐𝑜𝑠 𝛽 − 𝑐𝑜𝑠 𝜑′
H/3 Pa 𝜑 𝑃 = 𝑐𝑜𝑠 𝛽
45 +
2
2 𝑐𝑜𝑠𝛽 + 𝑐𝑜𝑠 𝛽 − 𝑐𝑜𝑠 𝜑′
Teori Rankine (1857) AKTIF

Pada kondisi sederhana dimana maka:

𝜎
1 − 𝑠𝑖𝑛𝜑′
𝜎 𝐾 =
1 + 𝑠𝑖𝑛𝜑′
H
Pah
β
H/3 Pa 𝜑
45 +
2
CONTOH 1

z
Hw=2.0m

H=5.0m
Tanah non kohesif
𝜑 = 30°
a. Tentukan distribusi tekanan tanah
𝛾 = 16 𝑘𝑁
𝑚 lateral aktif pada dinding penahan
𝛾 = 18 𝑘𝑁 tanah
𝑚
b. Tentukan resultan serta posisi resultan
tekanan tanah lateral aktif tersebut
SOLUSI Contoh 1
𝐾 pada tanah non kohesif:
𝜑
z 𝐾 = 𝑡𝑎𝑛 45° − 2
Hw=2.0m
= 𝑡𝑎𝑛 45° − 30° 2
= 0,33

Pada 𝑧 = 0,
H=5.0m 𝑝 = 0 𝑘𝑃𝑎
Tanah non kohesif
𝜑 = 30° Pada 𝑧 = 2𝑚,
𝛾 = 16 𝑘𝑁 𝑝 = 𝐾 𝛾 𝑧 = 0,33 16 2 = 10,56 𝑘𝑃𝑎
𝑚
𝛾 = 18 𝑘𝑁
𝑚 Pada 𝑧 = 5𝑚,
𝑝 =𝐾 𝛾 𝐻 +𝐾 𝛾 −𝛾 𝑧−𝐻
= 0,33 16 2 + 0,33 18 − 10 5−2
= 18,5 𝑘𝑃𝑎
SOLUSI Contoh 1

z Resultan tekanan tanah lateral dapat dihitung:


Hw=2.0m 𝑃 = 𝐾 𝛾 𝐻
= 0,33 16 2
= 10,6 ⁄
𝑃 =𝐾 𝛾 𝐻 𝐻−𝐻
H=5.0m
= 0,33 16 2 5 − 2
= 31,7 ⁄
𝑃 = 𝐾 𝛾 −𝛾 𝐻−𝐻
= 0,33 18 − 1 5−2
x
= 11,9 ⁄
𝑃 =𝑃 +𝑃 +𝑃
= 10,6 + 31,7 + 11,9
= 54,2 ⁄
SOLUSI Contoh 1

z
Hw=2.0m

H=5.0m
Posisi resultan dari dasar dinding penahan tanah:

𝑥 𝑃 +𝑥 𝑃 +𝑥 𝑃
𝑥=
𝑃 +𝑃 +𝑃
x 1 1 1
( 2 + 3) 10,6 + 5 − 2 31,7 + 5−2 11,9
= 3 2 3
10,6 + 31,7 + 11,9
= 1,81 𝑚
Teori Rankine (1857) AKTIF - Kohesif
Asumsi:
• γ = berat volume tanah
• φ = sudut geser tanah
2 𝑐′ • c = kuat geser tanah efektif
z 𝑧 =
𝐾 𝛾 • Tidak ada muka air tanah

H Tekanan tanah pada kedalaman z:


𝑝 = 𝐾 𝛾 𝑧 − 2 𝑐′ 𝐾
Tekanan tanah total:
𝑃 = 𝐾 𝛾 𝐻 − 2 𝑐′ 𝐾 𝐻

Kohesif → 𝜑 = 0 → 𝐾 = 𝑡𝑎𝑛 45° − ⁄ =1

Tekanan tanah pada kedalaman z:


𝐾 𝛾 𝐻 2 𝑐′ 𝐾 𝐾 𝛾 𝐻 − 2 𝑐′ 𝐾
𝑝 = 𝛾 𝑧 − 2 𝑐′
Tekanan tanah total:
𝑃 = 𝛾 𝐻 − 2 𝑐′ 𝐻
Teori Rankine (1857) Pasif
𝜎 =𝜎 𝐾

β
𝛾𝐻 𝑐𝑜𝑠𝛽 + 𝑐𝑜𝑠 𝛽 − 𝑐𝑜𝑠 𝜑′
𝑃 = 𝑐𝑜𝑠𝛽
2 𝑐𝑜𝑠𝛽 − 𝑐𝑜𝑠 𝛽 − 𝑐𝑜𝑠 𝜑′
𝜎
Note: Pp tidak horisontal (bekerja paralel terhadap muka tanah), maka:
𝜎
H 𝛾𝐻 𝛾𝐻
𝑃 = 𝐾 . cos 𝛽 = 𝐾
Pph 2 2
β
𝛾𝐻 𝑐𝑜𝑠𝛽 + 𝑐𝑜𝑠 𝛽 − 𝑐𝑜𝑠 𝜑′
H/3 Pp 𝜑 𝑃 = 𝑐𝑜𝑠 𝛽
45 − 2 𝑐𝑜𝑠𝛽 − 𝑐𝑜𝑠 𝛽 − 𝑐𝑜𝑠 𝜑′
2
Teori Rankine (1857) Pasif

Pada kondisi sederhana dimana maka:

𝜎
1 + 𝑠𝑖𝑛𝜑′
𝜎 𝐾 =
1 − 𝑠𝑖𝑛𝜑′
H
Pph
β
H/3 Pp 𝜑
45 −
2
Teori Rankine (1857) PASIF - Kohesif

Asumsi: Tekanan tanah pada kedalaman z:


• γ = berat volume tanah p = K γ z + 2 c′ K
• φ = sudut geser tanah Tekanan tanah total:
• c = kuat geser tanah efektif
• Tidak ada muka air tanah P = K γ H + 2 c′ K H

Kohesif → 𝜑 = 0 → 𝐾 = 𝑡𝑎𝑛 45° + ⁄ =1

Tekanan tanah pada kedalaman z:


z p = γ z + 2 c′
H
Tekanan tanah total:
P = γ H + 2 c′ H

𝐾 𝛾 𝐻
2 𝑐′ 𝐾 2 𝑐′ 𝐾 +𝐾 𝛾 𝐻
Coulomb – Rankine
● Keseimbangan gaya ● Keseimbangan tegangan
● Solusi berada pada nilai batas atas, ● Solusi pada nilai batas bawah
akibat bidang runtuh dan ● Gunakan jika batas bawah bawah
mekanisme nya belum tentu yang memberi hasil konservatif
terendah (Kp, bisa menjadi terlalu
besar)
● Gunakan jika batas atas menjadi
konservatif
Catatan:
1. Jika nilai Ka dan Kp tidak masuk akal (faktor geometri), gunakan engineering
judgement
2. Pada kasus sederhana dimana dinding vertikal, dianggap tidak ada friksi di dinding,
dan permukaan tanah di balik dinding rata, Coulomb dan Rankine memberi nilai Ka dan
Kp yang sama
3. Nilai Ka bervariasi antara 0,25 – 0,40 dan Kp antara 2,5 – 4.0
Coulomb – Rankine

Koefisien tekanan pasif, Kph


Koefisien tekanan
aktif, Kah

Sudut geser tanah, φ’ Sudut geser tanah, φ’

Catatan:
1. Jika nilai Ka dan Kp tidak masuk akal (faktor geometri), gunakan engineering
judgement
2. Pada kasus sederhana dimana dinding vertikal, dianggap tidak ada friksi di dinding,
dan permukaan tanah di balik dinding rata, Coulomb dan Rankine memberi nilai Ka dan
Kp yang sama
3. Nilai Ka bervariasi antara 0,25 – 0,40 dan Kp antara 2,5 – 4.0
Beban di Permukaan
Beban Titik
Beban Garis
Beban Terbagi Rata
Beban Terbagi Rata Memanjang
BEBAN DI PERMUKAAN (BEBAN TITIK)
P

𝑥=𝑚 𝐻
𝑧=𝑛 𝐻

Tekanan lateral tambahan akibat beban titik di atas permukaan


tanah pada kedalaman z (Gerber, 1929 dan Spangler,1938):
.
H untuk 𝑚 > 0.4
.
untuk 𝑚 ≤ 0.4
.

dengan 𝑚 = dan n=
CONTOH 2
3.0000
𝑃 = 80𝑘𝑁

a. Tentukan distribusi tekanan


tanah lateral aktif pada
z dinding penahan tanah akibat
adanya beban tambahan
H=5.0m
Tanah non kohesif sebesar !
φ = 30° b. Tentukan resultan serta posisi
γ = 16 kN
m resultan tekanan tanah lateral
γ = 18 kN
m aktif tersebut!
SOLUSI CONTOH 2
Tekanan lateral tambahan akibat beban titik di atas permukaan
3.0000
tanah pada kedalaman z (Gerber, 1929 dan Spangler,1938):
𝑃 = 80𝑘𝑁 .
𝜎 = untuk 𝑚 > 0.4
dengan 𝑚 = dan n=
z m n σh
(m) (kPa)
0,0 0,6 0,0 0.00
z
0,5 0,6 0,1 0,40
1,0 0,6 0,2 1,27
1,5 0,6 0,3 2,01
H=5.0m
2,0 0,6 0,4 2,32
2,5 0,6 0,5 2,25
3,0 0,6 0,6 1,97
3,5 0,6 0,7 1,63
4,0 0,6 0,8 1,30
4,5 0,6 0,9 1,03
5,0 0,6 1,0 0,81
SOLUSI CONTOH 2
Δσh ΔPh x
I Segitiga (kPa) (kN/m) (m) ΔPh ∙x
I 0.00 0,20 4,50 0,91
II II 0,40 0,64 4,00 2,55
III 1,27 1,01 3,50 3,52
IV 2,01 1,16 3,00 3,48
III
V 2,32 1,12 2,50 2,81
IV VI 2,25 0,98 2,00 1,97
VII 1,97 0,81 1,50 1,22
V VIII 1,63 0,65 1,00 0,65
IX 1,30 0,52 0,50 0,26
VI X 1,03 0,20 0,17 0,03
VII ∑ 15,00 7,30 17,40
Total tekanan lateral tambahan akibat beban titik P:
VIII ∆𝑃 = 7,30 𝑘𝑁 𝑚
Posisi resultan tekanan lateral tambahan dari dasar dinding penahan tanah:
IX ∑(∆𝑃 𝑥)
𝑥=
X ∑(∆𝑃 )
17,4
= = 2,4𝑚
7,3
BEBAN DI PERMUKAAN (BEBAN Garis)
q

𝑥=𝑚 𝐻
𝑧=𝑛 𝐻

Tekanan lateral tambahan akibat beban garis di atas permukaan


tanah pada kedalaman z (Terzaghi, 1954):

H untuk 𝑚 > 0.4


.
untuk 𝑚 ≤ 0.4
.

dengan 𝑚 = dan n=
BEBAN DI PERMUKAAN (BEBAN Terbagi Rata)
𝑞

z
1 Tekanan lateral tambahan akibat beban
2
𝐻 terbagi rata di atas permukaan tanah pada
kedalaman z:
H

Beban lateral total tambahan akibat beban


1
2
𝐻 terbagi rata di atas permukaan tanah:

𝐾 𝑞
BEBAN DI PERMUKAAN (BEBAN Terbagi Rata Memanjang)
q

𝛼 𝛽
𝛽 2
𝑧

Tekanan lateral tambahan akibat beban terbagi rata memanjang


H
di atas permukaan tanah pada kedalaman z (Terzaghi, 1943):
CONTOH 3
12 m
2m 2m

P
2m
𝛽 Tentukan 𝑃 (Rankine)

Tanah non kohesif


6m
𝛾 = 18 𝑘𝑁
𝑚
𝜑 = 30°
𝑃 = 5 𝑘𝑁 𝑚
Solusi CONTOH 3
12 m
2m 2m

P
2m
𝛽 Menentukan nilai 𝛽:
2
𝛽 = tan
2 𝐻
2
= tan
2 6
6m = 9,46°
Menentukan nilai 𝐾 :
𝑐𝑜𝑠 𝛽 − 𝑐𝑜𝑠 𝛽 − 𝑐𝑜𝑠 𝜑
𝐾 = cos 𝛽
𝑐𝑜𝑠 𝛽 + 𝑐𝑜𝑠 𝛽 − 𝑐𝑜𝑠 𝜑
𝑐𝑜𝑠 9,46° − 𝑐𝑜𝑠 9,46° − 𝑐𝑜𝑠 30°
= cos 9,46°
𝑐𝑜𝑠 9,46° + 𝑐𝑜𝑠 9,46° − 𝑐𝑜𝑠 30°
= 0,342
SOLUSI CONTOH 3
12 m
2m
2.0m 2m
2.0m

P
22.0m
m
𝛽 Menentukan tekanan tanah lateral akibat tanah di
dasar dinding penahan tanah:
𝑝 =𝐾 𝛾 𝐻
= 0,342 18 6
= 36,9 𝑘𝑃𝑎
Menentukan resultan tekanan tanah lateral total
6m 1
𝑃 = 𝐾 𝛾 𝐻
𝑃 = 111 𝑘𝑁 𝑚 2
1
= 0,342 18 6
x=2.0m
2
= 111 𝑘𝑁 𝑚
SOLUSI CONTOH 3
12 m
2m
2.0m 2m
2.0m

P
22.0m
m z m n Δph
𝛽 (m) (kPa)
0,0 0,3 0.0 0.00
0,5 0,3 0,1 0,51
1,0 0,3 0,2 0,80
1,5 0,3 0,3 0,85
Tekanan lateral tambahan akibat beban garis 2,0 0,3 0,3 0,77
6m di atas permukaan tanah pada kedalaman z 2,5 0,3 0,4 0,63
(Terzaghi, 1954): 3,0 0,3 0,5 0,50
.
𝜎 = untuk 𝑚 ≤ 0.4 3,5 0,3 0,6 0,39
. 4,0 0,3 0,7 0,31
dengan 𝑚 = dan n= 4,5 0,3 0,8 0,24
5,0 0,3 0,8 0,19
5,5 0,3 0,9 0,15
6,0 0,3 1,0 0,13
SOLUSI CONTOH 3
I

II
Segitiga Δph ΔPh x ΔPh ∙x
III (kPa) (kN/m) (m)
I 0,51 0,25 5,50 1,39 Total tekanan lateral tambahan yang
IV dialami dinding penahan tanah
II 0,80 0,40 5,00 2,00
karena adanya beban titik P:
V III 0,85 0,43 4,50 1,92
∆𝑃 = 2,71 𝑘𝑁 𝑚
IV 0,77 0,38 4,00 1,53
VI
V 0,63 0,32 3,50 1,11 Posisi resultan tekanan lateral
VII VI 0,50 0,25 3,00 0,75 tambahan dari dasar dinding
VII 0,39 0,20 2,50 0,49 penahan tanah:
VIII
3.6285 VIII 0,31 0,15 2,00 0,31 ∑(∆𝑃 𝑥)
𝑥=
IX IX 0,24 0,12 1,50 0,18 ∑(∆𝑃 )
X 0,19 0,10 1,00 0,10 9,83
X = = 3,63𝑚
XI 0,15 0,08 0,50 0,04 2,71
XI XII 0,13 0,03 0,17 0,01
XII ∑ 5,48 2,71 33,17 9,83
SOLUSI CONTOH 3
12 m
22.0m
m 22.0m
m

22.0m
m Tekanan tanah lateral total akibat beban
sendiri tanah dan beban garis tambahan:
ß=9°

𝑃 _ =𝑃 +𝑃
= 110 𝑘𝑁 𝑚 + 2.71 𝑘𝑁 𝑚
𝑃 = 2.71 𝑘𝑁 𝑚 𝑃 = 111 𝑘𝑁 𝑚 = 113 𝑘𝑁 𝑚
6m
H=6.0m
𝑃 = 17 𝑘𝑁 𝑚 Jarak tekanan tanah lateral total dari dasar
𝑃 = 113 𝑘𝑁 𝑚 𝑃 = 110 𝑘𝑁 𝑚
dinding penahan tanah:
2 110 + 3,63 2,71
2,04 m 𝑥 =
3,63 m 2,0 m 110 + 2.71
230
=
113
= 2.04𝑚
Tekanan akibat
Pemadatan & Drainase
Tekanan akibat pemadatan Roller

Roller

Roller

Mesin pemadatan membuat tegangan horisontal efektif meningkat; karena saat


pemadatan tanah dalam kondisi plastis, tegangan tersebut akan konsisten ada.

Catatan: kedalaman pengaruh roller terbatas, dan semakin bertambah


timbunan, tegangan pada tiap kedalaman akan berkurang dibanding tekanan
tanah at-rest pada kedalaman tersebut
Tekanan akibat pemadatan
a P(kN/m)
L

Pasif
z

d
𝜎

at-rest
γ

Diagram tegangan akibat pemadatan


(U.S. Navy 1982)
CONTOH 4
Dinding setinggi 7m dengan tanah urug yang dipadatkan dengan roller. Berat roller 150
kN, gaya sentrifugal 50 kN dan lebar 2m dapat bekerja hingga 1m terhadap DPT. Berat isi
tanah 19 kN/m3 dengan nilai Kp= 3 dan K0= 0,6. Gambarkan diagram tekanan tanah

1m P= (150+50)/2(kN/m)
150 + 50
𝐿 2𝑃𝛾 2 2 2 𝑥 19
𝜎 = = = 23,2𝑘𝑃𝑎
𝑎+𝐿 𝜋 1+2 𝜋
0,41 m

2m
𝜎 = 23,2 𝑘𝑃𝑎 150 + 50
𝐿 2𝑃 2 2 2
𝑑= = = 2,0 𝑚
𝐾 (𝑎 + 𝐿) 𝜋𝛾 0.6(1 + 2) 𝜋 𝑥 19

NTS at-rest Kedalaman z untuk σh 23,2 kPa 


K0γz=79,8 kPa Kpγz=23,2 kPa, sehingga z=0,41 m
Tekanan akibat Drainase
Urugan butir kasar Urugan butir halus
Drainase
Kerikil menerus

Jalur
drainase

Weep hole saja Drainase vertikal

Urugan butir kasar Urugan butir halus


Membran
Saringan Jalur
drainase
Saringan
Drainase
Drainase
menerus

Drainase belakang Drainase miring

Tipikal sistem drainase


Tekanan akibat Drainase

Drainase
menerus
Urugan butir halus

Bidang
runtuh
Jalur
drainase

Gaya seepage dibelakang DPT dengan drainase vertikal (saat muka air tinggi)
Tekanan akibat Drainase

Urugan butir halus

Drainase
menerus

2
± ℎ
3

Jalur
drainase

Gaya seepage dibelakang DPT dengan drainase miring (saat muka air tinggi)
CONTOH 5
Dinding setinggi 4 m dengan tanah urug φ’= 30°, c’= 0, δ= 20°, γb= 18 kN/m3, γsat= 20
kN/m3. Muka tanah rata DPT.

a. Kondisi tanah kering


Pasir
b. Kondisi banjir tidak ada drainase
4m
φ’= 30°
c. Kondisi banjir dengan drainase miring c’= 0
δ= 20°
d. Kondisi banjir dengan drainase vertikal δ= 20°
γb= 18 kN/m3
Pa
γsat= 20 kN/m3
Solusi CONTOH 5
a. Kondisi tanah kering
1 − 𝑠𝑖𝑛𝜑
𝐾 =
1 + 𝑠𝑖𝑛𝜑
1 − 𝑠𝑖𝑛30
𝐾 = = 0,33
1 + 𝑠𝑖𝑛30

1 Pasir
𝑃 = 𝐾 𝛾 𝐻
2 4m
φ’= 30°
1 c’= 0
= 0,33 18 4
2 δ= 20°
δ= 20°
= 47 𝑘𝑁 𝑚 Pa γb= 18 kN/m3
γsat= 20 kN/m3
Solusi CONTOH 5
b. Kondisi banjir tidak ada drainase

1
𝑃 = 𝐾 𝛾′ 𝐻
2
1
= 0,33 10 4
2
= 26,4 𝑘𝑁 𝑚
Pasir
1 φ’= 30°
𝑃 = 𝛾′ 𝐻𝑤 4m
2 c’= 0
1 δ= 20°
= 10 4
2 δ= 20°
γb= 18 kN/m3
Pa
= 80 𝑘𝑁 𝑚 γsat= 20 kN/m3
𝑃 = 17,36 + 80
𝐾 = 0,33
= 106,4 𝑘𝑁 𝑚
Solusi CONTOH 5
c. Kondisi banjir dengan drainase miring

Garis aliran 1
𝑃 = 𝐾 𝛾𝑠𝑎𝑡 𝐻

Garis equipotensial
4m 2
1
3m = 0,33 20 4
4m 2
2m = 52,8 𝑘𝑁 𝑚
Tekanan air pori 0
δ= 20°
Pa 1m pada drainase miring
θ= 45°

Pasir Flownet aliran pada drainase miring


φ’= 30°
c’= 0
δ= 20°
γb= 18 kN/m3
γsat= 20 kN/m3 𝐾 = 0,33
Solusi CONTOH 5
d. Kondisi banjir dengan drainase vertikal

Garis aliran

Garis equipotensial
4m

3m
4m
2m
δ= 20° 1m
Pa

Pasir Flownet aliran pada drainase vertikal


φ’= 30°
c’= 0
δ= 20°
γb= 18 kN/m3
γsat= 20 kN/m3 𝐾 = 0,33
Solusi CONTOH 5
d. Kondisi banjir dengan drainase vertikal

Garis aliran 4
Titik u ΔL u. ΔL
Garis equipotensial

4m (10 kPa) (m)

0 0 0,4 0,08
3m 𝑢 1m
1 0,6 0,5 0,43
𝛾
2m 3 𝑢 2 1,1 0,9 1,04
𝛾 Diagram
ΔL 3 1,2 2,2 1,32
1m 2 tekanan air pori
1 4 0 - -
0
θ= 45° 2,87
Flownet aliran pada drainase vertikal
Solusi CONTOH 5
d. Kondisi banjir dengan drainase vertikal

1
u= 28,7 kN/m 𝑊= 𝛾 𝐻
Titik u ΔL u. ΔL 2 𝑠𝑎𝑡
(10 kPa) (m) 1
= 20 4
0 0 0,4 0,08 2
1 0,6 0,5 0,43 = 160 𝑘𝑁 𝑚
2 1,1 0,9 1,04

3 1,2 2,2 1,32 𝑊 − 𝑢𝑐𝑜𝑠𝜃 tan 𝜃 − 𝜑 + 𝑢. 𝑠𝑖𝑛𝜃


𝑃=
4 0 - -
𝑠𝑖𝑛𝛿. tan 𝜃 − 𝜑 + 𝑐𝑜𝑠𝛿
2,87 160 − 28,7. 𝑐𝑜𝑠45 tan 45 − 30 + 28,7. 𝑠𝑖𝑛30
𝑃=
𝑠𝑖𝑛20. tan 45 − 30 + 𝑐𝑜𝑠20
𝑃 = 56 𝑘𝑁/𝑚
Solusi CONTOH 5
Contoh ini memberi ilustrasi pentingnya drainase yang
benar pada timbunan dan pengaruh dari jenis drainasenya

Kondisi tanah kering 47 kN/m’


Kondisi banjir dengan drainase miring 52 kN/m’
Kondisi banjir dengan drainase vertikal 56 kN/m’
Kondisi banjir tidak ada drainase 106 kN/m’
Dinding
Penahan Tanah
Dinding Gravitasi
Dinding Semi Gravitasi
Dinding Kantilever
Dinding Counterfort
Dinding Crib
JENIS-JENIS DINDING PENAHAN TANAH

Dinding Gravitasi

Dinding penahan tanah yang dibuat tanpa


menggunakan tulangan. Material yang
digunakan dapat berupa beton atau
tumpukan batu.
JENIS-JENIS DINDING PENAHAN TANAH
Dinding Semi Gravitasi

Dinding gravitasi yang berbentuk agak


ramping. Menggunakan tulangan tulangan
sebagai pasak yang menghubungkan
bagian dinding dan fondasi
JENIS-JENIS DINDING PENAHAN TANAH
Dinding Kantilever

Kombinasi dinding beton dan tulangan


yang berbentuk huruf T. Memiliki dimensi tulangan
yang relatif tipis sehingga tulangan
berfungsi untuk menahan momen dan gaya
lintang yang bekerja.
JENIS-JENIS DINDING PENAHAN TANAH

Dinding Counterfort

Merupakan dinding beton bertulang


tipis yang didukung oleh pelat /
dinding vertikal di bagian dalam
dinding pada jarak tertentu.
JENIS-JENIS DINDING PENAHAN TANAH

Dinding Krib Diisi


Tanah
Balok-balok beton yang disusun Balok
menjadi dinding penahan Pengunci
PEDOMAN Perancangan AWAL Dimensi DINDING
PENAHAN TANAH (SNI 8460: 2017)
≥0.3m

≥0.3m

Min Min
0.02 0.02

H
H
I I

D≥0.6m 0.12H D≥0.6m


To 0.1H 0.1H
0.17H
0.12H
To
0.17H 0.1H

0.5H to 0.7H 0.5H to 0.7H


STABILITAS DINDING PENAHAN TANAH
Gaya-gaya yang bekerja pada dinding penahan:
1. Berat sendiri dinding penahan (W)
2. Gaya tekanan tanah aktif total (Pa)
3. Gaya tekanan tanah pasif total (Pp)
4. Tekanan air pori di dalam tanah (Pw) H
+d
Pa
5. Reaksi tanah dasar (R) Pw
W
1 H
Pp 3
-d
T

R
V
JENIS KEGAGALAN DINDING PENAHAN TANAH
Kegagalan dinding penahan tanah dapat
terjadi akibat:

• Guling
• Geser
• Daya dukung tanah di bawah dinding
• Longsoran dalam
STABILITAS TERHADAP GULING
Gaya guling yang dialami oleh dinding penahan Faktor keamanan terhadap guling:
tanah akan: 𝐹 =∑

• Cenderung menggulingkan dinding dengan


pusat rotasi pada ujung kaki depan pelat
fondasi Faktor keamanan yang disarankan:
• Dilawan oleh momen akibat berat sendiri 𝐹 ≥ 1.5 untuk tanah granuler
dinding penahan dan momen akibat berat 𝐹 ≥ 2.0 untuk tanah kohesif
tanah di atas pelat fondasi

Catatan:
• Tahanan tanah pasif akibat tanah yang berada di depan kaki dinding penahan diabaikan dalam hitungan stabilitas
• Jika tahanan tanah pasif yang ditimbulkan oleh pengunci pada dasar fondasi diperhitungkan maka nilainya harus
direduksi untuk mengantisipasi terjadinya erosi, iklim dan retakan akibat tegangan tarik tanah dasar yang kohesif
STABILITAS TERHADAP GESER
Gaya geser yang dialami oleh dinding penahan tanah akan ditahan oleh:
● Gesekan tanah – fondasi
● Tekanan tanah pasif (bila terdapat timbunan di depan dinding)

Faktor keamanan terhadap geser:


∑𝑅
𝐹 = ≥ 1.5
∑𝑃

Faktor keamanan yang disarankan:


𝐹 ≥ 1.5 untuk tanah granuler
𝐹 ≥ 2.0 untuk tanah kohesif
STABILITAS TERHADAP GESER
Untuk tanah granuler (𝑐 = 0): dimana:

𝑅 =𝑊 𝑓 ∑ 𝑅 = tahanan dinding penahan tanah terhadap geser

𝑊 = berat total dinding penahan dan tanah di atas pelat fondasi (kN)
= 𝑊 tan 𝛿 ; dengan 𝛿 ≤ 𝜑
𝛿 = sudut gesek antara tanah dan dasar fondasi, umumnya sekitar ⁄ −
Untuk tanah kohesif (𝜑 = 0): ⁄ dari nilai 𝜑

𝑅 =𝑐 𝐵 𝑐 =𝑎 𝑐 = adhesi antara tanah dan dasar dinding ( )

𝑐 = kohesi tanah dasar ( )


Untuk tanah 𝑐 − 𝜑 (𝑐 > 0 dan 𝜑 > 0): 𝑎 = faktor adhesi

𝑅 =𝑐 𝐵 + 𝑊 tan 𝛿 𝐵 = lebar fondasi (𝑚)

∑ 𝑃 = resultan gaya-gaya horizontal (𝑘𝑁)

tan 𝛿 = koefisien gesek antara tanah dasar dan dinding fondasi


STABILITAS TERHADAP GESER
Nilai tan 𝛿 pada pondasi dengan dasar yang sangat kasar (seperti beton yang dicor langsung di atas
tanah) dapat digunakan:
tan 𝛿 = tan 𝜑

Atau berdasarkan jenis tanahnya maka dapat digunakan nilai tan 𝛿 di tabel berikut ini (AREA, 1958):

Jenis Tanah Dasar Fondasi tan 𝛿

Tanah granuler kasar mengandung lanau atau lempung 0,55

Tanah granuler kasar mengandung lanau 0,45

Tanah lanau tak berkohesi 0,35

Batu keras permukaan kasar 0,60


Koefisien gesek antara pasir dan tanah di bawahnya (tan 𝛿 ) dapat digunakan nilai 0,35 (Terzaghi dan Peck, 1948)
STABILITAS TERHADAP Daya DUKUNG TANAH
Persamaan kapasitas dukung tanah yang umum
digunakan untuk menghitung stabilitas dinding
penahan tanah antara lain:

Terzaghi (1943)
Meyerhof (1951 & 1963)
Vesic (1975)
Hansen (1970)
STABILITAS TERHADAP Daya DUKUNG TANAH
Terzaghi (1943) memberikan solusi untuk kapasitas dukung ultimit (𝑞 ):
𝑞 = 𝑐𝑁 + 𝐷 𝛾𝑁 + 0.5𝐵𝛾𝑁
dengan,
𝑐 = kohesi tanah (𝑘𝑃𝑎)
𝐷 = kedalaman fondasi (𝑚)
𝛾 = berat volume tanah ( )
𝐵 = lebar fondasi dinding penahan tanah (𝑚)
𝑁 , 𝑁 dan 𝑁 = faktor daya dukung

Persamaan Terzaghi ini kurang tepat untuk digunakan menghitung kapasitas dukung ultimit dinding penahan tanah
karena hanya berlaku untuk fondasi yang dibebani secara vertikal dan sentris.
STABILITAS TERHADAP Daya DUKUNG TANAH
Hansen (1970) dan Vesic (1975)

Kapasitas dukung ultimit dapat dihitung dengan persamaan:


𝑞 = 𝑑 𝑖 𝑐𝑁 + 𝑑 𝑖 𝐷 𝛾𝑁 + 𝑑 𝑖 0.5𝐵𝛾𝑁
dengan,
𝑑 ,𝑑 ,𝑑 = faktor kedalaman
𝑖 ,𝑖 ,𝑖 = faktor kemiringan beban
𝐵 = lebar dasar fondasi sebenarnya (m)
𝑒 = eksentrisitas beban
𝛾 = berat volume tanah ( )
𝑁 ,𝑁 ,𝑁 = faktor – faktor kapasitas dukung

Catatan:
● Berat volume pada 𝐷 𝛾𝑁 adalah berat volume tanah di atas dasar fondasi
● Berat volume pada 0.5𝐵𝛾𝑁 adalah berat volume tanah di bawah dasar fondasi
● Faktor keamanan terhadap keruntuhan kapasitas dukung:
𝑞
𝐹= ≥3
𝑞
dimana 𝑞 = tekanan akibat beban struktur
STABILITAS TERHADAP Daya DUKUNG TANAH
𝑞 = tekanan akibat beban struktur dapat dihitung dengan cara:

1. Metode lebar efektif fondasi (Meyerhof):


𝑉
𝑞=
𝐵′
Dengan 𝑉 = beban vertikal total dan 𝐵 = 𝐵 − 2𝑒

2. Distribusi tekanan kontak antara tanah dasar fondasi dianggap linier (hanya untuk persamaan
Terzaghi):
𝑞= 1± bila 𝑒 ≤

𝑞= bila 𝑒 >
Lebar dinding penahan tanah sebaiknya di desain demikian rupa sehingga 𝑒 < ⁄ agar efisiensi
fondasi maksimum dan beda tekanan pada ujung kaki tidak besar (mengurangi resiko guling
pada DPT)
CONTOH 6 0.4 m
q= 10 kPa
Dinding penahan tanah kantilever seperti pada gambar.
● Data tanah:
○ Tanah urug: 𝑐 = 0 𝑘𝑃𝑎
𝜑 = 35° Lapisan 1:
𝜑 = 35°
𝛾 = 19 𝑐 =0
H=7m
○ Tanah fondasi: 𝑐 = 20 𝑘𝑃𝑎 𝛾 = 19 𝑘𝑁 𝑚
𝜑 = 35°
𝛾 = 18
○ Berat volume beton = 25
○ Beban terbagi rata di atas timbunan, 𝑞 = 10 𝑘𝑃𝑎 0.8 m
● Cek stabilitas dinding penahan (teori Rankine) Lapisan 2:
1 m 0.8 m 2.2 m 𝜙 = 35°
𝑐 = 20 𝑘𝑁
𝑚
𝛾 = 18 𝑘𝑁
𝑚
SOLUSI CONTOH 6
MENGHITUNG GAYA VERTIKAL DAN MOMEN TERHADAP KAKI DEPAN (TITIK MERAH)
0.4 m
q = 10 kN m 2

No Berat W Jarak dari O Momen ke O

(kN) (m) (kN-m)


1
1 0.4 × 6.2 × 25 = 62 1,60 99,2
H=7m 4
2 0.4 × 6.2 × 0.5 × 25 = 31 1,27 39,4

3 0.8 × 4 × 25 = 80 2,00 160,0


2
4 2.2 × 6.2 × 19 = 259,2 2,90 751,7

0.8 m 3 q 4 − 1.8 × 10 = 22 2,90 63,8

1 m 0.8 m 2.2 m 𝑊 = 454,2 𝑀 = 1114


SOLUSI CONTOH 6
MENGHITUNG TEKANAN TANAH AKTIF DAN MOMEN TERHADAP KAKI DEPAN (TITIK MERAH)
0.4 m q = 10 kN m 2

Tanah 1:
𝜑 = 35°; 𝑐 = 0; 𝛾 = 19

°
𝐾 = 𝑡𝑎𝑛 45° − = 0.271
1 ∑ 𝑃 = 0,5 𝐻 𝛾 𝐾 + 𝑞 𝐻 𝐾
= 0,5 7 19 0,271 + 10 7 0,271
H=7m 4 = 126,15 + 18,97
= 145,12𝑘𝑁

2 Tekanan aktif total, Pa Jarak dari O Momen ke O


(kN) (m) (kN.m)
0,5 x 72 x 19 x 0,271 = 126,20 2,33 294,05
0.8 m 3
10 x 7 x 0,271 = 18,92 3,5 66,22

1 m 0.8 m 2.2 m 𝑃𝑎 = 145,12 𝑀 = 360,75


SOLUSI CONTOH 6
STABILITAS TERHADAP PERGESERAN
Asumsi : dasar dinding sangat kasar
sehingga : sudut gesek 𝛿 =𝜑
adhesi 𝑐 =𝑐

𝑅 =𝑐 𝐵+ 𝑊 tan 𝛿

= 20 4 + 454,2 tan 35°


= 398 𝑘𝑁 𝑚

∑𝑅
𝐹 =
∑𝑃
398,0
=
145,12
= 2,74 > 1,5
SOLUSI CONTOH 6
STABILITAS TERHADAP GULING

∑𝑀
𝐹 =
∑𝑀
1114.1
=
360.75
= 3.16 > 1.5
CONTOH & SOLUSI 7
DPT tipe gravitasi tinggi 3m, permukaan tanah rata, kering, dengan nilai sudut geser tanah
30° dan berat isi 20 kN/m3 akan di desain dengan kh 0,2.

Tentukan:
1. Ka & Kp
γ=20 kN/m3 2. Kae & Kpe
3m
3. Pa, ΔPae dan jaraknya
φ=30° 4. Pp, ΔPpe dan jaraknya (jika tanah terdorong)
kh 0,2
CONTOH & SOLUSI 7
1. Ka & Kp

1 − sinφ′ 1 − sin (30)


Ka = = = 0.333
1 + sinφ′ 1 + sin (30)

1 + sinφ′ 1 + sin (30)


Kp = = =3
1 − sinφ′ 1 sin (30)
CONTOH & SOLUSI 7
2. Kae & Kpe
kh 0.2
ψ = tan−1 = tan−1 = 11.3 °
1 −kv 1 −0

Koefisien tekanan tanah aktif -seismik:


sin2 (α + φ′− ψ)
Kae = 2
′ ′
sin φ + δ sin (φ − β − ψ)
cosψsin2α sin (α − δ − ψ) 1+
sin α − δ − ψ sin (α + β)

sin2 (90 + 30 − 11.3)


Kae = 2 = 0.473
sin 30 + 0 sin (30 − 0 − 11.3)
cos(11.3)sin2(90) sin (90 − 0 − 11.3) 1+
sin 90 − 0 − 11.3 sin (90 + 0)
CONTOH & SOLUSI 7
2. Kae & Kpe
kh 0.2
ψ = tan−1 = tan−1 = 11.3 °
1 −kv 1 −0

Koefisien tekanan tanah pasif -seismik :


sin2 (α − φ′ + ψ)
Kpe = 2
sin φ′+ δ sin (φ′+ β + ψ)
cosψsin2α sin (α + δ + ψ) 1−
sin α + δ + ψ sin (α + β)

sin2 (90 − 30 + 11.3)


Kpe = 2 = 5.29
sin 30 + 0 sin (30 + 0 + 11.3)
cos(11.3)sin2(90) sin (90 + 0 + 11.3) 1−
sin 90 + 0 + 11.3 sin (90 + 0)
CONTOH & SOLUSI 7
3. Pa, ΔPae dan jaraknya

gaya statik aktif:


1
Pa = K γH2
2 a
1
Pa = x 0,33 x 20 x (3)2 = 30 kN/m
2
Gaya dinamik aktif :
∆Pae = (Kae – Ka) γH2
kN
∆Pae = (0,473 – 0,333)(20)(3)2 = 12.6
m
Jarak Pa dari dasar dinding:
1 1
Xa = H = (3) = 1 m
3 3
Jarak Pae dari dasar dinding:
Xae = 0.6H = 0.6(3) = 1.8 m
CONTOH & SOLUSI 7
4. Pp, ΔPpe dan jaraknya

gaya statik pasif:


1
PP = KPγH2
2
1 kN
PP = (3)(20)(3)2 = 270
2 m
Gaya dinamik pasif :
∆Ppe = (Kpe – Kp) γH2
kN
∆Ppe = (5.29 – 3)(20)(3)2 = 206.1
m
Jarak Pp dari dasar dinding :
1 1
Xp = H = (3) = 1 m
3 3
Jarak Ppe dari dasar dinding :
Xpe = 0.6 H = 0.6 x 3 = 1.8 m
LAST but not least: SAFETY beyond calculation

Jangan bekerja pada Trench tanpa perlindungan Gunakan pelindung saat bekerja di galian
(Sumber: CDC’s Public Health Image Library) (Sumber: www.cobletrenchsafety.com/jobprofile.php?id=95)
Aksan KAWANDA
0811.851.613 Art of Geotechnics aksan.geotech@gmail.com

You might also like