Professional Documents
Culture Documents
TANAH LATERAL
&
DPT Dangkal
Dr. Aksan Kawanda
Platinum Sponsor:
Aksan KAWANDA
Geotechnical Engineer
Soil Mechanics
Foundation
Slope Stability
Soil Improvement
Geotechnical Instrumentation
Bio Lahir : Makasar, 13 Agustus 1979
Pendidikan : Doktor Geoteknik, Univ. Katolik Parahyangan
Magister Geoteknik, Univ. Katolik Parahyangan
Sarjana Teknik Sipil, Universitas Trisakti
Sertifikasi : Asesor Uji Kompetensi – BNSP – 2018
Ahli Geoteknik Utama – LPJK – HATTI – 2016
Ahli K3 Utama – LPJK – 2020
Certified International Pile Tester, Expert Level - 2014
Asosiasi : Himpunan Ahli Teknik Tanah Indonesia
International Society of Soil Mechanics & Geotechnical Engineering
Akademis : Dosen KBK Geoteknik – Universitas Trisakti
Pekerjaan : Direktur Teknik – PT. Geotech Efathama
REVIEW TEGANGAN Vertikal TOTAL & EFEKTIF (1/3)
Tegangan Vertikal (kPa)
Elevasi (m)
0 0 40 80 120 160 200
b = 16 kN/m3 0
2,5
Kedalaman (m)
2,5
b= 17 kN/m3
5,0
σz
5
10 10
12,5
Kedalaman Tebal γb σz u 𝜎 = σz - u
(m) (m) (kN/m3) (kPa) (kPa) (kPa)
0 0 0 0
2,5 2,5 16 16 x 2,5 = 40
5 2,5 17 40 + 17 x 2,5 = 82,5
10 5,0 15 82,5 + 15 x 5 = 157,5
REVIEW TEGANGAN Vertikal TOTAL & EFEKTIF (2/3)
Tegangan Vertikal (kPa)
Elevasi (m) 0 40 80 120 160 200
0 0
1,5 b = 16 kN/m3
σz
2,5 2,5
Kedalaman (m)
b= 17 kN/m3
u
5,0 5
σz′
b= 15 kN/m3 7,5
10 10
12,5
Kedalaman (m)
2,5
-2,5 u
b= 17 kN/m3
5,0
-5
σz′
b= 15 kN/m3 -7,5
10 -10
-12,5
Kedalaman Tebal γw γsat σz u 𝜎 = σz - u
(m) (m) (kN/m ) (kN/m3)
3
(kPa) (kPa) (kPa)
+1 0 0 0 0 0 0
0 1 10 10 x 1,0 = 10 10 x 1,0 = 10 0
-2,5 2,5 18 18 x 2,5 = 45 10 + 10 x 2,5 = 35 10
-5 2,5 19 45 + (19 x 2,5) = 92,5 35 + 10 x 2,5 = 60 32,5
-10 5 17 92,5 + (17 x 5) = 177,5 60 + 10 x 5 = 110 67,5
TEKANAN TANAH LATERAL
Permukaan tanah
Permukaan tanah
za
σ1= γ.z z Permukaan tanah
σ1= γ.za
σ1= γ.zp
zp
σ3=K0.γ.z σ3=Ka.γ.za
σ3=Kp.γ.zp
Pergerakan
Tekanan tanah lateral saat diam Tekanan tanah lateral pasif Tekanan tanah lateral aktif
(at rest)
TEKANAN TANAH LATERAL SAAT DIAM (AT REST)
Permukaan tanah
c'
σh’=K0.γ.z
𝜎 ′ = 𝐾 ⋅ 𝑧 ⋅ 𝛾′ 𝐾 𝑛𝑐 = 1 − 𝑠𝑖𝑛𝜑′
𝐾 = 1 − 𝑠𝑖𝑛𝜑 𝑂𝐶𝑅
TEKANAN TANAH LATERAL AKTIF & PASIF
Permukaan tanah
AKTIF
za
Permukaan tanah
σ1= γ.za
σ1= γ.zp
zp
σ3=Ka.γ.za PASIF
σ3=Kp.γ.zp
Pergerakan
c' σ
σh’=σ3=Ka.γ.z σv’= γ.z σh’=σ3=Kp.γ.z
TEKANAN TANAH LATERAL AKTIF & PASIF
Permukaan tanah
Kondisi: h1
z
h2 Permukaan tanah
AKTIF
z
σ1= γ.z Δσv’
Δσh’ z
Δσh’
σ1= γ.z
σ3=Ka.γ.za PASIF
σ3=Kp.γ.zp
c'
σv’ σ
Δσh’ Δσv’ Δσh’
Coulomb – Rankine
Koefisien Tekanan Tanah
Teori Charles augustin de
Coulomb (1776)
1. Kondisi plane-strain
2. Tanah mempunyai sudut geser (φ’) dan
kohesi (c’) β
3. Tidak ada air tanah
W
4. Baji keruntuhan diasumsikan sebagai suatu
massa yang rigid H
5. Permukaan bidang runtuh dan permukaan
φ
tanah dianggap sebagai suatu bidang δ R
6. Koefisien geser antara dinding dan baji H/3 Pa
tanah dinyatakan sebagai tan δ θ
Teori Coulomb (1776) AKTIF
𝛾𝐻
𝑃 = 𝐾
2
β
𝛾𝐻 𝑠𝑖𝑛 (𝛼 + 𝜑 )
𝑃 =
2
W sin 𝜑 + 𝛿 sin(𝜑 − 𝛽)
𝑠𝑖𝑛 𝛼. sin(𝛼 − 𝛿) 1 +
sin 𝛼 − 𝛿 sin(𝛼 + 𝛽)
H
Note: Pa tidak horisontal (bekerja pada sudut 90-+δ), maka:
φ'
δ R
H/3 Pa 𝑃 = 𝐾 . cos(90 − 𝛼 + 𝛿)= 𝐾 . sin(𝛼 − 𝛿)
θ 𝛾𝐻
𝑃 = 𝐾
2
𝛾𝐻 𝑠𝑖𝑛 (𝛼 + 𝜑 )
𝑃 =
2
sin 𝜑 + 𝛿 sin(𝜑 − 𝛽)
𝑠𝑖𝑛 𝛼 1 +
sin 𝛼 − 𝛿 sin(𝛼 + 𝛽)
Teori Coulomb (1776) AKTIF
β
Pada kondisi sederhana dimana
friksi tanah-dinding 0, maka:
W
1 − 𝑠𝑖𝑛𝜑′
𝐾 =
δ 1 + 𝑠𝑖𝑛𝜑′
H
Pa
φ'
H/3 R
θ
Teori Coulomb (1776) PASIF
𝛾𝐻
𝑃 = 𝐾
2
β
𝛾𝐻 𝑠𝑖𝑛 (𝛼 − 𝜑 )
𝑃 =
2
W sin 𝜑 + 𝛿 sin(𝜑 + 𝛽)
𝑠𝑖𝑛 𝛼. sin(𝛼 + 𝛿) 1 −
sin 𝛼 + 𝛿 sin(𝛼 + 𝛽)
H
Note: Pp tidak horisontal (bekerja pada sudut +δ-90), maka:
φ'
δ R
H/3 Pp 𝑃 = 𝐾 . cos(𝛼 + 𝛿 − 90)= 𝐾 . sin(𝛼 + 𝛿)
θ 𝛾𝐻
𝑃 = 𝐾
2
𝛾𝐻 𝑠𝑖𝑛 (𝛼 − 𝜑 )
𝑃 =
2
sin 𝜑 + 𝛿 sin(𝜑 + 𝛽)
𝑠𝑖𝑛 𝛼 1 −
sin 𝛼 + 𝛿 sin(𝛼 + 𝛽)
Teori Coulomb (1776) PASIF
β
𝛾𝐻 𝑐𝑜𝑠𝛽 − 𝑐𝑜𝑠 𝛽 − 𝑐𝑜𝑠 𝜑′
𝑃 = 𝑐𝑜𝑠𝛽
2 𝑐𝑜𝑠𝛽 + 𝑐𝑜𝑠 𝛽 − 𝑐𝑜𝑠 𝜑′
𝜎
Note: Pa tidak horisontal (bekerja paralel terhadap muka tanah), maka:
𝜎
H 𝛾𝐻 𝛾𝐻
𝑃 = 𝐾 . cos 𝛽 = 𝐾
Pah 2 2
β
𝛾𝐻 𝑐𝑜𝑠𝛽 − 𝑐𝑜𝑠 𝛽 − 𝑐𝑜𝑠 𝜑′
H/3 Pa 𝜑 𝑃 = 𝑐𝑜𝑠 𝛽
45 +
2
2 𝑐𝑜𝑠𝛽 + 𝑐𝑜𝑠 𝛽 − 𝑐𝑜𝑠 𝜑′
Teori Rankine (1857) AKTIF
𝜎
1 − 𝑠𝑖𝑛𝜑′
𝜎 𝐾 =
1 + 𝑠𝑖𝑛𝜑′
H
Pah
β
H/3 Pa 𝜑
45 +
2
CONTOH 1
z
Hw=2.0m
H=5.0m
Tanah non kohesif
𝜑 = 30°
a. Tentukan distribusi tekanan tanah
𝛾 = 16 𝑘𝑁
𝑚 lateral aktif pada dinding penahan
𝛾 = 18 𝑘𝑁 tanah
𝑚
b. Tentukan resultan serta posisi resultan
tekanan tanah lateral aktif tersebut
SOLUSI Contoh 1
𝐾 pada tanah non kohesif:
𝜑
z 𝐾 = 𝑡𝑎𝑛 45° − 2
Hw=2.0m
= 𝑡𝑎𝑛 45° − 30° 2
= 0,33
Pada 𝑧 = 0,
H=5.0m 𝑝 = 0 𝑘𝑃𝑎
Tanah non kohesif
𝜑 = 30° Pada 𝑧 = 2𝑚,
𝛾 = 16 𝑘𝑁 𝑝 = 𝐾 𝛾 𝑧 = 0,33 16 2 = 10,56 𝑘𝑃𝑎
𝑚
𝛾 = 18 𝑘𝑁
𝑚 Pada 𝑧 = 5𝑚,
𝑝 =𝐾 𝛾 𝐻 +𝐾 𝛾 −𝛾 𝑧−𝐻
= 0,33 16 2 + 0,33 18 − 10 5−2
= 18,5 𝑘𝑃𝑎
SOLUSI Contoh 1
z
Hw=2.0m
H=5.0m
Posisi resultan dari dasar dinding penahan tanah:
𝑥 𝑃 +𝑥 𝑃 +𝑥 𝑃
𝑥=
𝑃 +𝑃 +𝑃
x 1 1 1
( 2 + 3) 10,6 + 5 − 2 31,7 + 5−2 11,9
= 3 2 3
10,6 + 31,7 + 11,9
= 1,81 𝑚
Teori Rankine (1857) AKTIF - Kohesif
Asumsi:
• γ = berat volume tanah
• φ = sudut geser tanah
2 𝑐′ • c = kuat geser tanah efektif
z 𝑧 =
𝐾 𝛾 • Tidak ada muka air tanah
β
𝛾𝐻 𝑐𝑜𝑠𝛽 + 𝑐𝑜𝑠 𝛽 − 𝑐𝑜𝑠 𝜑′
𝑃 = 𝑐𝑜𝑠𝛽
2 𝑐𝑜𝑠𝛽 − 𝑐𝑜𝑠 𝛽 − 𝑐𝑜𝑠 𝜑′
𝜎
Note: Pp tidak horisontal (bekerja paralel terhadap muka tanah), maka:
𝜎
H 𝛾𝐻 𝛾𝐻
𝑃 = 𝐾 . cos 𝛽 = 𝐾
Pph 2 2
β
𝛾𝐻 𝑐𝑜𝑠𝛽 + 𝑐𝑜𝑠 𝛽 − 𝑐𝑜𝑠 𝜑′
H/3 Pp 𝜑 𝑃 = 𝑐𝑜𝑠 𝛽
45 − 2 𝑐𝑜𝑠𝛽 − 𝑐𝑜𝑠 𝛽 − 𝑐𝑜𝑠 𝜑′
2
Teori Rankine (1857) Pasif
𝜎
1 + 𝑠𝑖𝑛𝜑′
𝜎 𝐾 =
1 − 𝑠𝑖𝑛𝜑′
H
Pph
β
H/3 Pp 𝜑
45 −
2
Teori Rankine (1857) PASIF - Kohesif
𝐾 𝛾 𝐻
2 𝑐′ 𝐾 2 𝑐′ 𝐾 +𝐾 𝛾 𝐻
Coulomb – Rankine
● Keseimbangan gaya ● Keseimbangan tegangan
● Solusi berada pada nilai batas atas, ● Solusi pada nilai batas bawah
akibat bidang runtuh dan ● Gunakan jika batas bawah bawah
mekanisme nya belum tentu yang memberi hasil konservatif
terendah (Kp, bisa menjadi terlalu
besar)
● Gunakan jika batas atas menjadi
konservatif
Catatan:
1. Jika nilai Ka dan Kp tidak masuk akal (faktor geometri), gunakan engineering
judgement
2. Pada kasus sederhana dimana dinding vertikal, dianggap tidak ada friksi di dinding,
dan permukaan tanah di balik dinding rata, Coulomb dan Rankine memberi nilai Ka dan
Kp yang sama
3. Nilai Ka bervariasi antara 0,25 – 0,40 dan Kp antara 2,5 – 4.0
Coulomb – Rankine
Catatan:
1. Jika nilai Ka dan Kp tidak masuk akal (faktor geometri), gunakan engineering
judgement
2. Pada kasus sederhana dimana dinding vertikal, dianggap tidak ada friksi di dinding,
dan permukaan tanah di balik dinding rata, Coulomb dan Rankine memberi nilai Ka dan
Kp yang sama
3. Nilai Ka bervariasi antara 0,25 – 0,40 dan Kp antara 2,5 – 4.0
Beban di Permukaan
Beban Titik
Beban Garis
Beban Terbagi Rata
Beban Terbagi Rata Memanjang
BEBAN DI PERMUKAAN (BEBAN TITIK)
P
𝑥=𝑚 𝐻
𝑧=𝑛 𝐻
dengan 𝑚 = dan n=
CONTOH 2
3.0000
𝑃 = 80𝑘𝑁
𝑥=𝑚 𝐻
𝑧=𝑛 𝐻
dengan 𝑚 = dan n=
BEBAN DI PERMUKAAN (BEBAN Terbagi Rata)
𝑞
z
1 Tekanan lateral tambahan akibat beban
2
𝐻 terbagi rata di atas permukaan tanah pada
kedalaman z:
H
𝐾 𝑞
BEBAN DI PERMUKAAN (BEBAN Terbagi Rata Memanjang)
q
𝛼 𝛽
𝛽 2
𝑧
P
2m
𝛽 Tentukan 𝑃 (Rankine)
P
2m
𝛽 Menentukan nilai 𝛽:
2
𝛽 = tan
2 𝐻
2
= tan
2 6
6m = 9,46°
Menentukan nilai 𝐾 :
𝑐𝑜𝑠 𝛽 − 𝑐𝑜𝑠 𝛽 − 𝑐𝑜𝑠 𝜑
𝐾 = cos 𝛽
𝑐𝑜𝑠 𝛽 + 𝑐𝑜𝑠 𝛽 − 𝑐𝑜𝑠 𝜑
𝑐𝑜𝑠 9,46° − 𝑐𝑜𝑠 9,46° − 𝑐𝑜𝑠 30°
= cos 9,46°
𝑐𝑜𝑠 9,46° + 𝑐𝑜𝑠 9,46° − 𝑐𝑜𝑠 30°
= 0,342
SOLUSI CONTOH 3
12 m
2m
2.0m 2m
2.0m
P
22.0m
m
𝛽 Menentukan tekanan tanah lateral akibat tanah di
dasar dinding penahan tanah:
𝑝 =𝐾 𝛾 𝐻
= 0,342 18 6
= 36,9 𝑘𝑃𝑎
Menentukan resultan tekanan tanah lateral total
6m 1
𝑃 = 𝐾 𝛾 𝐻
𝑃 = 111 𝑘𝑁 𝑚 2
1
= 0,342 18 6
x=2.0m
2
= 111 𝑘𝑁 𝑚
SOLUSI CONTOH 3
12 m
2m
2.0m 2m
2.0m
P
22.0m
m z m n Δph
𝛽 (m) (kPa)
0,0 0,3 0.0 0.00
0,5 0,3 0,1 0,51
1,0 0,3 0,2 0,80
1,5 0,3 0,3 0,85
Tekanan lateral tambahan akibat beban garis 2,0 0,3 0,3 0,77
6m di atas permukaan tanah pada kedalaman z 2,5 0,3 0,4 0,63
(Terzaghi, 1954): 3,0 0,3 0,5 0,50
.
𝜎 = untuk 𝑚 ≤ 0.4 3,5 0,3 0,6 0,39
. 4,0 0,3 0,7 0,31
dengan 𝑚 = dan n= 4,5 0,3 0,8 0,24
5,0 0,3 0,8 0,19
5,5 0,3 0,9 0,15
6,0 0,3 1,0 0,13
SOLUSI CONTOH 3
I
II
Segitiga Δph ΔPh x ΔPh ∙x
III (kPa) (kN/m) (m)
I 0,51 0,25 5,50 1,39 Total tekanan lateral tambahan yang
IV dialami dinding penahan tanah
II 0,80 0,40 5,00 2,00
karena adanya beban titik P:
V III 0,85 0,43 4,50 1,92
∆𝑃 = 2,71 𝑘𝑁 𝑚
IV 0,77 0,38 4,00 1,53
VI
V 0,63 0,32 3,50 1,11 Posisi resultan tekanan lateral
VII VI 0,50 0,25 3,00 0,75 tambahan dari dasar dinding
VII 0,39 0,20 2,50 0,49 penahan tanah:
VIII
3.6285 VIII 0,31 0,15 2,00 0,31 ∑(∆𝑃 𝑥)
𝑥=
IX IX 0,24 0,12 1,50 0,18 ∑(∆𝑃 )
X 0,19 0,10 1,00 0,10 9,83
X = = 3,63𝑚
XI 0,15 0,08 0,50 0,04 2,71
XI XII 0,13 0,03 0,17 0,01
XII ∑ 5,48 2,71 33,17 9,83
SOLUSI CONTOH 3
12 m
22.0m
m 22.0m
m
22.0m
m Tekanan tanah lateral total akibat beban
sendiri tanah dan beban garis tambahan:
ß=9°
𝑃 _ =𝑃 +𝑃
= 110 𝑘𝑁 𝑚 + 2.71 𝑘𝑁 𝑚
𝑃 = 2.71 𝑘𝑁 𝑚 𝑃 = 111 𝑘𝑁 𝑚 = 113 𝑘𝑁 𝑚
6m
H=6.0m
𝑃 = 17 𝑘𝑁 𝑚 Jarak tekanan tanah lateral total dari dasar
𝑃 = 113 𝑘𝑁 𝑚 𝑃 = 110 𝑘𝑁 𝑚
dinding penahan tanah:
2 110 + 3,63 2,71
2,04 m 𝑥 =
3,63 m 2,0 m 110 + 2.71
230
=
113
= 2.04𝑚
Tekanan akibat
Pemadatan & Drainase
Tekanan akibat pemadatan Roller
Roller
Roller
Pasif
z
d
𝜎
at-rest
γ
1m P= (150+50)/2(kN/m)
150 + 50
𝐿 2𝑃𝛾 2 2 2 𝑥 19
𝜎 = = = 23,2𝑘𝑃𝑎
𝑎+𝐿 𝜋 1+2 𝜋
0,41 m
2m
𝜎 = 23,2 𝑘𝑃𝑎 150 + 50
𝐿 2𝑃 2 2 2
𝑑= = = 2,0 𝑚
𝐾 (𝑎 + 𝐿) 𝜋𝛾 0.6(1 + 2) 𝜋 𝑥 19
Jalur
drainase
Drainase
menerus
Urugan butir halus
Bidang
runtuh
Jalur
drainase
Gaya seepage dibelakang DPT dengan drainase vertikal (saat muka air tinggi)
Tekanan akibat Drainase
Drainase
menerus
2
± ℎ
3
Jalur
drainase
Gaya seepage dibelakang DPT dengan drainase miring (saat muka air tinggi)
CONTOH 5
Dinding setinggi 4 m dengan tanah urug φ’= 30°, c’= 0, δ= 20°, γb= 18 kN/m3, γsat= 20
kN/m3. Muka tanah rata DPT.
1 Pasir
𝑃 = 𝐾 𝛾 𝐻
2 4m
φ’= 30°
1 c’= 0
= 0,33 18 4
2 δ= 20°
δ= 20°
= 47 𝑘𝑁 𝑚 Pa γb= 18 kN/m3
γsat= 20 kN/m3
Solusi CONTOH 5
b. Kondisi banjir tidak ada drainase
1
𝑃 = 𝐾 𝛾′ 𝐻
2
1
= 0,33 10 4
2
= 26,4 𝑘𝑁 𝑚
Pasir
1 φ’= 30°
𝑃 = 𝛾′ 𝐻𝑤 4m
2 c’= 0
1 δ= 20°
= 10 4
2 δ= 20°
γb= 18 kN/m3
Pa
= 80 𝑘𝑁 𝑚 γsat= 20 kN/m3
𝑃 = 17,36 + 80
𝐾 = 0,33
= 106,4 𝑘𝑁 𝑚
Solusi CONTOH 5
c. Kondisi banjir dengan drainase miring
Garis aliran 1
𝑃 = 𝐾 𝛾𝑠𝑎𝑡 𝐻
Garis equipotensial
4m 2
1
3m = 0,33 20 4
4m 2
2m = 52,8 𝑘𝑁 𝑚
Tekanan air pori 0
δ= 20°
Pa 1m pada drainase miring
θ= 45°
Garis aliran
Garis equipotensial
4m
3m
4m
2m
δ= 20° 1m
Pa
Garis aliran 4
Titik u ΔL u. ΔL
Garis equipotensial
0 0 0,4 0,08
3m 𝑢 1m
1 0,6 0,5 0,43
𝛾
2m 3 𝑢 2 1,1 0,9 1,04
𝛾 Diagram
ΔL 3 1,2 2,2 1,32
1m 2 tekanan air pori
1 4 0 - -
0
θ= 45° 2,87
Flownet aliran pada drainase vertikal
Solusi CONTOH 5
d. Kondisi banjir dengan drainase vertikal
1
u= 28,7 kN/m 𝑊= 𝛾 𝐻
Titik u ΔL u. ΔL 2 𝑠𝑎𝑡
(10 kPa) (m) 1
= 20 4
0 0 0,4 0,08 2
1 0,6 0,5 0,43 = 160 𝑘𝑁 𝑚
2 1,1 0,9 1,04
Dinding Gravitasi
Dinding Counterfort
≥0.3m
Min Min
0.02 0.02
H
H
I I
R
V
JENIS KEGAGALAN DINDING PENAHAN TANAH
Kegagalan dinding penahan tanah dapat
terjadi akibat:
• Guling
• Geser
• Daya dukung tanah di bawah dinding
• Longsoran dalam
STABILITAS TERHADAP GULING
Gaya guling yang dialami oleh dinding penahan Faktor keamanan terhadap guling:
tanah akan: 𝐹 =∑
∑
Catatan:
• Tahanan tanah pasif akibat tanah yang berada di depan kaki dinding penahan diabaikan dalam hitungan stabilitas
• Jika tahanan tanah pasif yang ditimbulkan oleh pengunci pada dasar fondasi diperhitungkan maka nilainya harus
direduksi untuk mengantisipasi terjadinya erosi, iklim dan retakan akibat tegangan tarik tanah dasar yang kohesif
STABILITAS TERHADAP GESER
Gaya geser yang dialami oleh dinding penahan tanah akan ditahan oleh:
● Gesekan tanah – fondasi
● Tekanan tanah pasif (bila terdapat timbunan di depan dinding)
𝑊 = berat total dinding penahan dan tanah di atas pelat fondasi (kN)
= 𝑊 tan 𝛿 ; dengan 𝛿 ≤ 𝜑
𝛿 = sudut gesek antara tanah dan dasar fondasi, umumnya sekitar ⁄ −
Untuk tanah kohesif (𝜑 = 0): ⁄ dari nilai 𝜑
Atau berdasarkan jenis tanahnya maka dapat digunakan nilai tan 𝛿 di tabel berikut ini (AREA, 1958):
Terzaghi (1943)
Meyerhof (1951 & 1963)
Vesic (1975)
Hansen (1970)
STABILITAS TERHADAP Daya DUKUNG TANAH
Terzaghi (1943) memberikan solusi untuk kapasitas dukung ultimit (𝑞 ):
𝑞 = 𝑐𝑁 + 𝐷 𝛾𝑁 + 0.5𝐵𝛾𝑁
dengan,
𝑐 = kohesi tanah (𝑘𝑃𝑎)
𝐷 = kedalaman fondasi (𝑚)
𝛾 = berat volume tanah ( )
𝐵 = lebar fondasi dinding penahan tanah (𝑚)
𝑁 , 𝑁 dan 𝑁 = faktor daya dukung
Persamaan Terzaghi ini kurang tepat untuk digunakan menghitung kapasitas dukung ultimit dinding penahan tanah
karena hanya berlaku untuk fondasi yang dibebani secara vertikal dan sentris.
STABILITAS TERHADAP Daya DUKUNG TANAH
Hansen (1970) dan Vesic (1975)
Catatan:
● Berat volume pada 𝐷 𝛾𝑁 adalah berat volume tanah di atas dasar fondasi
● Berat volume pada 0.5𝐵𝛾𝑁 adalah berat volume tanah di bawah dasar fondasi
● Faktor keamanan terhadap keruntuhan kapasitas dukung:
𝑞
𝐹= ≥3
𝑞
dimana 𝑞 = tekanan akibat beban struktur
STABILITAS TERHADAP Daya DUKUNG TANAH
𝑞 = tekanan akibat beban struktur dapat dihitung dengan cara:
2. Distribusi tekanan kontak antara tanah dasar fondasi dianggap linier (hanya untuk persamaan
Terzaghi):
𝑞= 1± bila 𝑒 ≤
𝑞= bila 𝑒 >
Lebar dinding penahan tanah sebaiknya di desain demikian rupa sehingga 𝑒 < ⁄ agar efisiensi
fondasi maksimum dan beda tekanan pada ujung kaki tidak besar (mengurangi resiko guling
pada DPT)
CONTOH 6 0.4 m
q= 10 kPa
Dinding penahan tanah kantilever seperti pada gambar.
● Data tanah:
○ Tanah urug: 𝑐 = 0 𝑘𝑃𝑎
𝜑 = 35° Lapisan 1:
𝜑 = 35°
𝛾 = 19 𝑐 =0
H=7m
○ Tanah fondasi: 𝑐 = 20 𝑘𝑃𝑎 𝛾 = 19 𝑘𝑁 𝑚
𝜑 = 35°
𝛾 = 18
○ Berat volume beton = 25
○ Beban terbagi rata di atas timbunan, 𝑞 = 10 𝑘𝑃𝑎 0.8 m
● Cek stabilitas dinding penahan (teori Rankine) Lapisan 2:
1 m 0.8 m 2.2 m 𝜙 = 35°
𝑐 = 20 𝑘𝑁
𝑚
𝛾 = 18 𝑘𝑁
𝑚
SOLUSI CONTOH 6
MENGHITUNG GAYA VERTIKAL DAN MOMEN TERHADAP KAKI DEPAN (TITIK MERAH)
0.4 m
q = 10 kN m 2
Tanah 1:
𝜑 = 35°; 𝑐 = 0; 𝛾 = 19
°
𝐾 = 𝑡𝑎𝑛 45° − = 0.271
1 ∑ 𝑃 = 0,5 𝐻 𝛾 𝐾 + 𝑞 𝐻 𝐾
= 0,5 7 19 0,271 + 10 7 0,271
H=7m 4 = 126,15 + 18,97
= 145,12𝑘𝑁
𝑅 =𝑐 𝐵+ 𝑊 tan 𝛿
∑𝑅
𝐹 =
∑𝑃
398,0
=
145,12
= 2,74 > 1,5
SOLUSI CONTOH 6
STABILITAS TERHADAP GULING
∑𝑀
𝐹 =
∑𝑀
1114.1
=
360.75
= 3.16 > 1.5
CONTOH & SOLUSI 7
DPT tipe gravitasi tinggi 3m, permukaan tanah rata, kering, dengan nilai sudut geser tanah
30° dan berat isi 20 kN/m3 akan di desain dengan kh 0,2.
Tentukan:
1. Ka & Kp
γ=20 kN/m3 2. Kae & Kpe
3m
3. Pa, ΔPae dan jaraknya
φ=30° 4. Pp, ΔPpe dan jaraknya (jika tanah terdorong)
kh 0,2
CONTOH & SOLUSI 7
1. Ka & Kp
Jangan bekerja pada Trench tanpa perlindungan Gunakan pelindung saat bekerja di galian
(Sumber: CDC’s Public Health Image Library) (Sumber: www.cobletrenchsafety.com/jobprofile.php?id=95)
Aksan KAWANDA
0811.851.613 Art of Geotechnics aksan.geotech@gmail.com