You are on page 1of 40

Sistem Reproduksi Wanita

Muhamad Faik
Organ utama
• Ovarium
• Tuba uterina
• Uterus
• Vagina
• Organ genitalia eksterna
Ovarium
Ovarium
• Bentuk pipih, oval
• Ukuran : 5 x 2,5 x 0,8 cm. Berat 6 – 8 g
• Posisinya distabilkan oleh : mesovarium dan
sepasang ligamentum suspensoria dan
Ligamentum ovarii.
• Ligamentum ovarii : melanjut dari uterus ke
permukaan medial ovarium.
• Ligamentum suspensoria : melanjut dari
permukaan lateral ovarium ke dinding pelvis.
Ligamentum suspensoria berisi arteri dan vena
ovarica.
Ovarium
• Fungsi :
– Setelah pubertas menghasilkan ova
– Kelenjar endokrin : menghasilkan
hormon estrogen, progesteron dan
relaxin (saat kehamilan)
• Terletak pada Fossa ovarica (dinding
pelvis)
Tuba Uterina
• Sebuah saluran otot polos.
• Panjang 13 cm.
• Dibagi 3 segmen :
1. Infundibulum
2. Ampula
3. Isthmus
1. Infundibulum
Bagian akhir infundibulumn berbentuk seperti
jari jari yang melanjut kedalam kavum pelvis.
Disebut : Fimbriae
Bagian dalam infundibulum dibatasi oleh silia
yang bergerak secara teratur ke arah ampula.
2. Ampula
Mrpk lapisan otot yg tebal di bag tengah tuba
uterina. Ampula semakin mendekati uterus,
diameternya semakin besar.
3. Isthmus
Saluran pendek kelanjutan dari ampula.
Berhubungan langsung dengan kavum uterus.
• Pelvic Inflammatory Disease (PID) Pelvic inflammatory disease
(PID) in women is a major cause of sterility (infertility). An infection
of the uterine tubes, PID affects an estimated 850,000 women each
year in the United States. In many cases, sexually transmitted
pathogens are involved. As much as 50–80 percent of all first cases
may be due to infection by Neisseria gonorrhoeae, the organism
responsible for symptoms of gonorrhea, a sexually transmitted
disease. Invasion of the region by bacteria that normally reside in
the vagina can also cause PID. Symptoms of PID include fever,
lower abdominal pain, and elevated white blood cell counts. In
severe cases, the infection can spread to other visceral organs or
produce a generalized peritonitis.
• Sexually active women in the 15–24 age group have the highest
incidence of PID. Whereas the use of an oral contraceptive
decreases the risk of infection, the presence of an intrauterine
device (IUD) may increase the risk by 1.4–7.3 times. Treatment with
antibiotics may control the condition, but chronic abdominal pain
may persist. In addition, damage and scarring of the uterine tubes
can cause infertility by preventing the passage of a zygote to the
uterus. Recently, another sexually transmitted bacterium, belonging
to the genus Chlamydia, has been identified as the probable cause
of up to 50 percent of all cases of PID. Despite the fact that women
with this infection may develop few if any symptoms, scarring of the
uterine tubes can still produce infertility
Uterus
• Bentuk seperti buah alpokat
• Panjang 17 cm. Diameter maksimum 5 cm.
• Berat 30 – 40 g.
• Posisi uterus normal : antefleksi ( uterus
membengkok ke depan melingkungi dinding
atas dan belakang vesika urinaria )
• Posisi retrofleksi ( uterus membengkok ke
belakang ) : terjadi pada 20 % wanita dewasa.
Tidak mempunyai makna klinik.
Ligamentum penggantung uterus
• Terdapat 3 pasang ligamentum
penggantung uterus
1. Lig. Sacrouterina
2. Lig. Rotundum
3. Lig Laterale ( lig cardinale )
1. Lig. Sacrouterina
Dari permukaan lateral uterus sampai permukaan
anterior sacrum.
Mencegah pergerakan uterus ke bawah dan ke depan.
2. Lig. Rotundum
Dari tepi lateral uterus ke arah posteroinferior melekat
ke tuba uterina. Ligamentum ini melanjut ke arah
kanalis inguinalis dan berakhir sebagai jaringan ikat
pada genitalia eksterna.
Mencegah pergerakan uterus ke posterior
3. Lig. Cardinale
Dari dasar uterus dan vagina ke dinding lateral pelvis.
Mencegah pergerakan uterus ke bawah.
Uterus dibagi menjadi 2 bagian :
1. Corpus uteri
• Fundus uteri :
Bagian superior corpus yang berbentuk bulat
Berhubungan dengan tuba uterina
• Isthmus uteri
bagian corpus uteri yang menyempit
2. Cervix uteri
Bagian bawah uterus yang melanjut dari
isthmus ke arah vagina.
Cervix masuk ke dalam vagina sampai 1,25
cm.
Dinding Uterus
Dari dalam ke luar dibagi menjadi 3 bagian :
1. Endometrium
membentuk 10 % ketebalan total uterus
Dibagi 2 :
• Zona fungsional : menghadap kavum uteri
Mengandung banyak kelenjar endometrium
• Zona Basilaris : melekat pada miometrium
The structure of the basilar zone remains relatively
constant over time, but that of the functional zone
undergoes cyclical changes in response to sex
hormone levels. These cyclical changes produce the
characteristic histological features of the uterine cycle
2. Miometrium
Membentuk 90 % ketebalan uterus
Within the myometrium, branches of the
uterine arteries form arcuate arteries, which
encircle the endometrium
Radial arteries supply straight arteries,
which deliver blood to the basilar zone of the
endometrium and spiral arteries, which
supply the functional zone
3. Perimetrium
Melapisi fundus, permukaan belakang corpus
uteri dan isthmus.
Cervix uteri
• Didalam vagina, bag distal cervix
membentuk permukaan melengkung
mengelilingi orifisium uteri eksternum (
OUE )
• OUE melanjut ke atas sebagai kanalis
servikalis yang membuka ke dalam kavum
uteri sebagai Orifisium Uteri Internum (
OUI )
Vagina
• Suatu tabung otot polos yang bersifat elastik
• Panjang 7,5 – 9 cm.
• Batas :
Belakang vagina berbatasan langsung dengan
rektum
Bagian depan berbatasan dengan uretra
Bagian proksimal, lekukan dangkal vagina yang
mengelilingi cervix uteri disebut : Fornix
Bagian distal melanjut ke vestibulum
• Antara Vagina dan vestibulum dibatasi oleh :
Hymen
• Mukosa vagina dibatasi oleh epitel squamous
kompleks non keratin---- membentuk lipatan-
lipatan yg disebut rugae.
• Lamina propia mengandung pembuluh darah,
syaraf dan limfonodi.
• Mukosa vagina dikelilingi oleh lapisan otot polos
yang berbentuk sirkuler dan longitudinal yg mrpk
kelanjutan dari miometrium.
• Pd liang vagina, muskulus bulbospongiosus
berjalan di masing-masing sisi.
• Kontraksi m bulbospongiosus akan mengecilkan
liang vagina.
• Pendarahan vagina : berasal dari cabang
vaginal dari a/v iliaka interna dan a/v
uterina
• Persyarafan berasal dari pleksus
hipogastricus, syaraf spianl dari S2-S4
dan dari n pudendus.
Genitalia Eksterna
• Area tempat genitalia eksterna disebut : Vulva
atau pudendum yang terdiri dari :
Vestibulum
Labia minor
Uretra
Klitoris
Kelenjar Skene dan Kelenjar Bartholini
• Labia mayor
• Mons Pubis
• Vestibulum adalah Tempat muara dari vagina
Tepi vestibulum dibatasi oleh labia minor ( organ yg
dibentuk oleh otot polos dan kulit tak berambut ).
Uretra bermuara ke vestibulum di depan liang vagina
Kelenjar parauretra ( kelenjar Skene ) bermuara di
dekat osteum uretra eksternum.
Klitoris menonjol ke dalam vestibulum.
Klitoris adalah suatu organ erektil yg homolog dengan
penis pada laki-laki
Disekitar vestibulum terdapat kelenjar vestibulum minor
yg berfungsi untuk mempertahankan kelembaban
vestibulum.
Pada saat rangsangan seksual, sepasang kelenjar
estibulum mayor ( kelenjar Bartholini ) mengeluarkan
sekret disekitar liang vagina.
Labia mayor dan mons pubis
• Bag luar vulva di batasi oleh labia mayor dan
mons pubis.
• Mons pubis : tonjolan yang berisi jaringan lemak
di depan simfisis pubis.
• Labia mayor : lipatan kulit yang mengelilingi
labia minor dan mengandung jaringan lemak.
• Batas luar labia mayor dan mons pubis ditutupi
oleh rambut kasar, namun pada bag dalam labia
mayor relatif terdapat sedikit rambut.
• Pada labia mayor terdapat kelenjar sebasea dan
kelenjar apokrin yang berfungsi untuk
melembabkan dan membasahi labia mayor.
Kelenjar Mamae
• Kelenjar mamae menjadi fungsional saat
pubertas untuk merespons esterogen pada
perempuan dan pada laki-laki biaanya tidak
berkembang.
• Payudara terletak di atas otot pektoralis mayor
dan melekat pada otot tersebut melalui selapis
jaringan ikat.
• Jaringan glandular terdiri dari 15 sampai 20
lobus mayor.
• Lobus-lobus dikelilingi jaringan adiposa dan
dipisahkan oleh ligamen suspensorium cooper
(berkas jaringan ikat fibrosa).
• Lobus mayor bersubdivisi menjadi 20 sampai
40 lobulus, setiap lobulus kemudian
bercabang menjadi duktus-duktus kecil yang
berakhir di alveoli sekretori.
• Puting memiliki kulit berpigmen dan berkerut
yang membentang keluar sekitar 1 cm sampai
2 cm untuk membentuk areola.
• Areola mengandung kelenjar sebasea dan
kelenjar keringat yang besar, beberapa
diantaranya berhubungan dengan folikel
rambut dan serabut otot polos yang
menyebabkan ereksi putting saat berkontraksi.
Anatomi Mamae
Ca Cervix

You might also like