Professional Documents
Culture Documents
Abstract: This study aims to analyze the development of Islamic banking in Indonesia during
the COVID-19 pandemic, namely about the development of banking assets, financing, and
third party funds. The method used in this research is descriptive analysis method. And the
sample used in Islamic banking research in Indonesia. Data obtained through qualitative and
quantitative data methods. During the Covid-19 pandemic, Indonesian Islamic financial assets
were able to grow 22.71% to Rp1,801.40 trillion, an increase from the previous year 2019.
This was due to an increase in the number of BUS with core capital and in terms of capital,
the number of BPRS with core capital was more from Rp50 billion increased to 5 BPRS in
2020. The distribution of Islamic banking financing in 2020 grew 8.08%, slowing compared
to the previous year which grew by 10.89%. One of the reasons for this slowdown was the
slowing growth in working capital financing. Sharia Banking Third Party Funds (DPK) grew
by 11.98% compared to the same period in the previous year of 11.82%. The growth of DPK
occurred in UUS and BPRS.The growth of Islamic banking assets, financing, and deposits
showed a fairly good performance. So this can be a big opportunity that will have a positive
impact in the coming year. This is in line with the Indonesian government's goal of
implementing sharia because we are predominantly Muslim, so that it will become a model
center for the world.
Keywords: Islamic banking, Indonesia, asset development, financing, and third party funds
Perbankan syariah saat ini merupakan salah mampu tumbuh kuat di tengah pandemi
satu target yang Indonesia ingin lakukan, dan resilience (bertahan) di masa pandemi
kembangkan dan fokuskan. Karena baik dari segi aset, pembiayaan, dan Dana
sebagian besar penduduknya beragama Pihak Ketiga (DPK) perbankan syariah
muslim. Sehingga kenapa tidak kita tumbuh di atas perbankan nasional,”
kembangkan di negara Indonesia kita ujarnya di Webinar Pasar Modal Syariah
tercinta ini. Hingga Maret 2021, Kepala Indonesia, Rabu 7 Juli 2021.
Ekonom PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Di masa pandemi Covid-19,
Tbk. Banjaran Surya kinerja Bank Umum Syariah (BUS)
Indrastomo mengatakan, pertumbuhan selama tahun 2020 menunjukkan stabilitas
aset perbankan syariah mencapai 12,8 yang terjaga bila dibandingkan dengan
persen atau lebih tinggi dari perbankan Bank Umum Konvensional (BUK). Dari
konvensional dan industri perbankan sisi permodalan, CAR BUS menunjukkan
nasional. tren pertumbuhan yang positif meskipun
Surya menilai sektor perbankan masih di bawah CAR BUK. Pada tahun
syariah mampu bertahan di tengah krisis 2020, CAR BUS mencapai 21,64%.
pandemi COVID-19, yang terlihat dari Secara umum, aktivitas pembiayaan baik
peningkatan bisnis serta kinerja dan oleh BUK maupun BUS menunjukkan
pergerakan yang cenderung stabil di pasar tren yang melambat ditunjukkan oleh
modal. Performa ini menunjukkan rasio FDR BUS sebesar 76,36% yang
perbankan syariah secara fundamental bisa lebih rendah dari tahun sebelumnya yang
menjadi salah satu motor dalam pemulihan sebesar 77,91%. Dari sisi rentabilitas,
ekonomi nasional. “Perbankan syariah BUS menunjukkan tren yang positif yang
Analisis Perkembangan Aset, Pembiayaan, dan Dana Pihak Ketiga Perbankan Syariah di Indonesia 175
dimasa Pandemi Covid-19
(Zaharman, Arini, Serly Novianti)
syariah rata-rata masih terjaga double digit. performa yang cukup baik. Pertumbuhan
Pangsa aset perbankan syariah mencapai aset perbankan syariah pada tahun 2020
6,51% terhadap perbankan nasional, sebesar 13,11% lebih tinggi dibandingkan
meningkat dibandingkan tahun sebelumnya dengan perbankan konvensional sebesar
yang sebesar 6,17%. Baik BUS, UUS, 6,74%. Pertumbuhan DPK perbankan
maupun BPRS menunjukkan syariah 11,98% juga menunjukkan posisi
pertumbuhan positif. Hal ini disebabkan oleh yang stabil dan masih lebih tinggi
peningkatan jumlah BUS dengan modal inti dibandingkan dengan perbankan
dan ditinjau dari permodalannya, Jumlah konvensional sebesar 10,93%.
BPRS yang bermodal inti lebih dari Rp50 Demikian pula pertumbuhan
miliar meningkat menjadi 5 BPRS pada pembiayaan perbankan syariah, yang meski
tahun 2020. melambat, masih lebih tinggi 8,08% bila
Berdasarkan sektor industri, dibandingkan dengan perbankan
pembiayaan perbankan syariah telah konvensional. Pertumbuhan yang cukup
menyalurkan 52,64% dari total pembiayaan tinggi tersebut dengan market share yang
pada sektor lapangan usaha. Adapun porsi terus meningkat menunjukkan layanan
penyaluran pembiayaan terbesar kedua perbankan syariah makin dipercaya oleh
disalurkan pada sektor bukan lapangan usaha masyarakat terutama pada masa pandemi.
(rumah tangga) yaitu sebesar 45,50%.
Perlambatan pertumbuhan pembiayaan DAFTAR RUJUKAN
syariah pada modal kerja dan investasi,
sebagai dampak dari pandemi Covid-19, Abdul Ghofur Anshori. 2008. Penerapan
disebabkan oleh penurunan pembiayaan di Prinsip Syariah dalam Lembaga
beberapa sektor. Keuangan, Lembaga Pembiayaan,
Perantara keuangan, sektor listrik, dan Perusahaan Pembiayaan.
gas, dan air dan sektor real estate mengalami Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
penurunan yang cukup signifikan sepanjang
tahun 2020. Di sisi lain pertumbuhan Muh. Zuhri. 1996. Riba Dalam Al Qur’an
pembiayaan mengalami pertumbuhan pada dan Masalah Perbankan, Raja
sektor industri pengolahan. Adapun Grafindo Persada, Jakarta.
pertumbuhan pembiayaan pada sektor rumah
tangga didominasi oleh pertumbuhan Muhammad Syafi’i Antonio. 2001. Bank
pembiayaan untuk pemilikan peralatan Syariah : Teori dan Praktik, Gema
rumah tangga lainnya (termasuk multiguna). Insani Press, Jakarta.
Perlambatan pertumbuhan DPK
terjadi pada Giro, yang memiliki porsi Zainuddin Ali. 2008. Hukum Perbankan
sebesar 14,23% terhadap total DPK, Syariah, Sinar Grafika, Jakarta.
mengalami perlambatan pertumbuhan
Peraturan Perundang-Undangan :
menjadi 17,44% dimana jauh lebih rendah
dibandingkan pertumbuhan tahun Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998
sebelumnya sebesar 32,24% . Hal ini sejalan tentang Perbankan. Undang-
dengan dampak perlambatan pertumbuhan Undang Nomor 21 Tahun 2008
ekonomi nasional terhadap segmen korporasi tentang Perbankan Syariah.
di mana komposisi Giro sebagian besar
merupakan dana yang berasal dari segmen Peraturan Bank Indonesia Nomor :
tersebut. 7/46/PBI/2005 tentang Akad Bank
Syariah. 137
SIMPULAN
Pertumbuhan aset, pembiayaan, dan Peraturan Bank Indonesia Nomor : 9/19/
DPK perbankan syariah menunjukkan PBI/2007 tentang Pelaksanaan
Jurnal Akuntansi Kompetif, Online ISSN:2622-5379
Vol. 5, No. 2, Mei 2022
Analisis Perkembangan Aset, Pembiayaan, dan Dana Pihak Ketiga Perbankan Syariah di Indonesia 179
dimasa Pandemi Covid-19
(Zaharman, Arini, Serly Novianti)
https://bisnis.tempo.co/
https://www.ojk.go.id/