You are on page 1of 8

Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Mengunakan Metode Fault Tree Analysis dan 5w1h

pada PT. Homeware International Indonesia

PENINGKATAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


MENGUNAKAN METODE FAULT TREE ANALYSIS
DAN 5W1H PADA PT. HOMEWARE INTERNATIONAL INDONESIA
Nofi Erni, Azis Syahputra Wijaya
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Esa Unggul, Jakarta
Jalan Arjuna Utara Nomor 9, Kebon Jeruk, Jakarta Barat - 11510
nofi.erni@esaunggul.ac.id

Abstract
PT. Homeware International Indonesia has producing furniture and household accessories made from rattan
or wood. The productshave produced include table tops, baskets, home accessories, light furniture, and
ceramics. The number of accidents and occupational health of the company is still relative highly. The purpose
of this research is to identify, analyze and provide suggestions for improvements, and recommendations for
actions to minimize the causes of work accidents. The analysis of the problem from the Pareto Chart shows
that burns are the main type of accident.Through analysis using Fishbone Diagrams, Matrix Diagrams, Fault
Tree Analysis, to proposed improvements with 5W + IH, it were concluded that the causes that have the
largest priority scale are humans, machines, and the environment with the root of the problem that occurs in
burn accidents including pressure from supervisors, chasing targets, neglect, irregular machine maintenance
schedule, lack of air ventilation and maintenance of exaust. Proposed preventive actions and recommendations
for actions to prevent problems that occur, namely understanding the regulations, making a good production
schedule, understanding the SOP, checking the temperature of breaking downperiodically, making
maintenance schedules, carrying out exaust maintenance and adding air ventilation.

Keywords: occupational health and safety, pareto chart , diagrammatrix, fault tree analysis

Abstrak
PT. Homeware International Indonesia memproduksi furnitur dan aksesoris rumah tangga berbahan
rotan atau kayu. Produk yang dihasilkan seperti table top, basket, home accessories, light furniture,
dan ceramic. Jumlah angka kecelakaan dan kesehatan kerja perusahaan masih cukup tinggi. Tujuan
penelitian ini untuk, mengidentifikasi, menganalisa serta memberikan usulan perbaikan, dan
rekomendasi tindakan untuk meminimalisasi penyebab kecelakaan kerja. Hasil analisa pada
permasalahan dari Pareto Chart menunjukkan luka bakar sebagai jenis kecelakaan utama. Melalui
analisis Diagram Fishbone, Diagram Matrix, Fault Tree Analysis (FTA), hingga usulan perbaikan
dengan 5W+IH dapat disimpulkan bahwa penyebab yang memiliki skala prioritas terbesar yaitu
manusia, mesin, dan lingkungan dengan akar masalah yang terjadi pada kecelakaan kerja luka bakar
diantaranya tekanan dari atasan, mengejar target, lalai, jadwal perawatan mesin tidak teratur,
kurangnya ventilasi udara dan perawatan terhadap exaust. Tindakan usulan pencegahan dan
rekomendasi tindakan untuk mencegah masalah yang terjadi yaitu pemahaman terhadap peraturan –
peraturan, pembuatan jadwal produksi yang baik, pemahaman terhadap SOP, pengecekan secara
berkala suhu pengobongan, pembuatan jadwal maintenance, melakukan perawatan exaust dan
penambahan ventilasi udara.

Kata kunci :keselamatan dan kesehatan kerja, pareto chart, diagrammatrix, fault tree analysis

Pendahuluan Trading Initiative) dan pengendalian kualitas yang


PT. Homeware International Indonesia dibutuhkan oleh banyak pelanggan.
merupakan perusahaan manufaktur yang mem- Masalah yang yang dihadapi berkaitan
produksi furnitur dan aksesoris rumah tangga dengan keselamatan dan kesehatan pekerjaan
dengan berbahan rotan ataupun kayu. Produk yang berkaitan dengan kecelakaan kerja. Data jumlah
dihasilkan seperti table top, basket, home kecelakaan kerja pada tahun 2011 sampai 2015
accessories, light furniture, dan ceramic. Produk menunjukkan jumlah yang relatif signifikan.
yang dihasilkandarikegiatanmanufaktur berkualitas Diperlukan upaya untuk mengurangi jumlah
tinggiberupa aksesoris rumah dan furnitur. Selama kecelakaan kerja berdasarkan hasil analisis terhadap
bertahun-tahun, PT. Homeware International kecelakaan yang terjadi.
Indonesia melakukan banyak pekerjaan untuk Peneltian ini bertujuan untuk menganalisis
menetapkan standar tertinggi untuk ETI (Ethical faktor – faktor yang menyebabkan kecelakaan kerja,

Jurnal Inovisi Volume 13 Nomor 1, April 2017 11


Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Mengunakan Metode Fault Tree Analysis dan 5w1h
pada PT. Homeware International Indonesia

dan memberikan usulan perbaikan pengendalian K3 tahapan Weaving, Finishing, dan Packing. Sebgian
(Keselamatan dan Kesehatan Kerja) untuk besar produk terbuat dari material rotan jenis kobu
mengurangi terjadinya kecelakaan. Sebagai upaya grey (boilled) yang dianyam hingga menjadi
peningkatan K3 di PT. Homeware International berbagai produk furnitur. Adapun secara umum
Indonesia. Pengolahan dan analisa data meng- proses produksi sebagai contoh adalah square basket
gunakan Pareto Chart, Diagram Fishbone, Diagram dengan bahan utama rotan. seperti dapat dilihat pada
Matrix, Metode Fault Tree Analysis (FTA), dan gambar 2 dan 3 berikut.
Metode 5W+1H.

Metode Penelitian
Peneltian menggunakan data sekunder
jumlah kecelakaan kerja periode 2011 sampai 2015
serta data primer untuk analisis. Langkah-langkah
yang dilakukan pada penelitian ditampilkan pada
Gambar 1. .
Gambar 2
Mulai
Square Basket
Untuk produksi produk square basket dapat dilihat
Identifikasi
pada Gambar beikut.
Masalah

PETA PROSES OPERASI

Studi Pustaka Nama Objek : Proses Produksi Square Basket


Nomor Peta : 01
Dipetakan Oleh : Azis Syahputra Wijaya
Tanggal Dipetakan : 06 – 6 – 2017

Rotan Kobu
Tujuan Penelitian

11 Detik O-1 Dipotong


Pengumpulan
Data
10 Detik I-1 QC

Data Sekunder
Data Primer
1. Jumlah Kecelakaan Kerja
1. Penyebab Terjadi Kecelakaan
2. Data Umum Perusahaan 20 Detik O-2 Obong (Burning)
3. Proses Produksi

QC Penggabungan
2 Menit I-2 Handle Dengan Trunk
Mengetahui Jumlah Kecelakaan Kerja Yang Sering Terjadi Menggunakan Pareto Chart Rotan

Washing and
21 Detik O-3
Cleaning

Mengetahui Faktor - Faktor Yang Menjadi Penyebab Kecelakaan Kerja Dengan


Menggunakan Metode Cause And Effect Analysis 93 Menit O-4 Drying

4 Menit O-5 Trimming

Mengetahui Skala Prioritas Penyebab Dominan Terjadinya Kecelakaan Kerja Dengan


Matrix Diagram
35 Detik O-6 Obong (Burning)

Mengetahui Akar Permasalahan Berdasarkan Hasil Penentuan Matrix Diagram Yang


7 Menit O-7 Amplas Sanding
Menjadi Prioritas Dengan Menggunakan Fault Tree Analysis

2 Menit I-3 QC

Usulan Pencegahan dan Rekomendasi Tindakan Dengan Metode 5W+1H

41 Detik O-8 Spray Anti Mold

Kesimpulan dan Saran


57 Detik O-9 Spray Top Coat

Selesai 120 Menit O-10 Drying

Gambar 1 2 Menit I-4 QC

Metode Penelitian
5 Menit O-11 Packing

Hasil dan Pembahasan


Proses Produksi Square Basket
Proses produksi yang ada di PT. Homeware
International Indonesia dilakukan dengan beberapa Gambar 3
proses dari pengolahan Raw Material, mealalui Peta Proses Operasi Pembuatan Square Basket

Jurnal Inovisi Volume 13 Nomor 1, April 2017 12


Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Mengunakan Metode Fault Tree Analysis dan 5w1h
pada PT. Homeware International Indonesia

Pengumpulan dan Pengolahan Data Kecelakaan


Data yang digunakan yaitu data kecelakaan No Area
Jenis Jumlah
kerja di PT. Homeware International Indonesia pada Tergores
bulan Januari 2011 sampai dengan bulan Januari 5 Lini Trimming Ruas 7
2015. Berikut ini jumlah kecelakaan kerja pada Rotan
tahun 2011 sampai 2015. Lini
Luka
6 Pengobongan 20
Tabel 1. Bakar
(Burning)
Data Kecelakaan Kerja Tahun 2011 – 2015 Lini Amplas
Tergores
Jumlah Kecelakaan 7 8
No Tahun SandingRotan
Kerja Terkena
1 2011 25 Lini Spray Anti
8 Cairan 14
Mold
2 2012 21 Kimia
3 2013 17 Inspeksi
Lini Spray Top
4 2014 24 9 Saluran 6
Coat
Pernafasan
5 2015 19
Tergores
Total 106 10 Lini Packing 7
Cutter
Jumlah 106
Tingkat kecelakaan berfluktuasi dengan
frekuensi tertinggi tahun 2011 dan tahun 2014 Klasifikasi dan urutan jenis cacat yang
melebihi 20 kali kecelakaan. terjadi dari terbesar ke yang terkecil (frekuensi
tertinggi hingga terendah)ditampilkandengan
30 diagram pareto. Melalui Diagram Pareto ini, dapat
Jumlah Kecelakaan Kerja

dilihat jenis cacat yang paling sering muncul kerja


20 luka bakar merupakaan jenis kecelakaan kerja
tertinggi dibandingkan dengan jenis kecelakaan
10 kerja lainnya dengan presentase 18,9%
0
Pareto Chart of Jenis Kecelakaan
Tahun 2011 2012 2013 2014 2015
120
100
100
Gambar 4. 80
80

Percent
Kecelakaan Kerja Per Tahun
Count

60 60
40 40
20 20
Pareto Chart Jenis Kecelakaan
0 0
r u ia cin s et an tan tte
r
an an
Agar analisis dapat dilakukan lebih tajam ka isa im Li ot ot fas
ba P K le o u
er ta n tai rpe s R a R s C s R na
T a a n e p e a r
maka jenis cacat diidentifikasi berdasarkan lokasi M ir La T e or im gor Ru Pe
s C a et r g er t s n
r e na s Te T er re ura
dan jenis kecelakaan. o e le T o
g
er erk r p
e g al
T e er i S
T T
T
e ks
sf
In
Tabel 2. Count 20 15 14 12 9 8 8 7 7 6
Data Jumlah Kecelakaan Kerja Tahun 2011 – 2015 Percent 18,9 14,2 13,2 11,3 8,5 7,5 7,5 6,6 6,6 5,7
Cum % 18,9 33,0 46,2 57,5 66,0 73,6 81,1 87,7 94,3 100,0
BerdasarkanJenis dan Area
Kecelakaan Gambar 5.
No Area Pareto Chart Jenis Kecelakaan Kerja
Jenis Jumlah
Tertimpa
1 Bahan Baku 8 Kecelakaankerja lain yang termasukkategori
Rotan
Lini Tergores 80%,adalah tergores mata pisau sebesar 14,2%,
2 Pembuatan Mata 15 terkena cairan kimia sebesar 13,2%, terpeleset lantai
Handle Pisau licin sebesar 11,3%, terpeleset sebesar 8,5%,
Terpeleset tergores rotan sebesar 7,5%, tertimpa rotan sebesar
Lini Washing 7,5%, tergores cutter sebesar 6,6%, tergores ruas
3 Lantai 12
and Cleaning rotan sebesar 6,6%, dan insfeksi saluran pernafasan
Licin
sebesar 5,7%.
4 Lini Drying Terpeleset 9

Jurnal Inovisi Volume 13 Nomor 1, April 2017 13


Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Mengunakan Metode Fault Tree Analysis dan 5w1h
pada PT. Homeware International Indonesia

Diagram Fishbone 2. Faktor Mesin


Setelah jenis cacat yang telah diidentifikasi Umur Mesin
dalam Diagram Pareto, langkah selanjutnya meng- Umur mesin yang sudah tua, komponen
analisis berbagai penyebab potensialnya. Diagam sudah ware off tetapi masih digunakan
Fishbone (Cause and Effect Diagram) adalah alat dalam proses produksi.
formal yang sering digunakan untuk mengetahui Error
berbagai penyebab potensial dari suatu Perawatan mesin tidak dilakukan secara
permasalahan yang terjadi. berkala dan hanya dilakukan perbaikan
Jumlah jenis kecelakaan kerja luka bakar disaat mesin mengalami masalah saja oleh
merupakaan jenis kecelakaan kerja tertinggi operator maintenance serta kurangnya
dibandingkan dengan jenis kecelakaan kerja lainnya, pelatihan terhadap operator dalam hal
maka jenis kecelakaan luka bakar menjadi prioritas. perawatan maintenance.
Untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya 3. Faktor Material
kecelakaan luka bakar pada lini pengobongan Material atau komponen yang digunakan
(burning), dilakukan wawancara terhadap pihak – pada mesin tidak memenuhi standard yang
pihak terkait pada area kerja dan dilakukan analisa telah ditentukan.
dan dibuat kedalam Diagram Fishbone pada Gambar
5. 4. Faktor Metode
Diagram Fishbone Penyebab Luka Bakar Penanganan Salah
Operator pengobongan kurang ber-
Lingkungan Material Manusia
pengalaman makan akan terjadi kesalahan
Panas
Tidak Disiplin
Tidak Fokus
prosedur dalam proses produksi yang dapat
Kurangnya
Sirkulasi Udara Kualitas Pengapian
Buruk
Tidak Mengikuti
SOP
Sering Mengobrol
menyebabkan kecelakaan kerja luka bakar.
Pencahayaan Tidak Teliti

Kurangnya Lampu
Tidak Sesuai
Standard
Kesalahan
Acuh Tak Acuh SOP
Penerangan Mengatur Suhu

Penanganan Salah
Luka Bakar Operator pengobongan tidak mematuhi
Error

Pekerja Kurang Umur Mesin Standard Operation Procedure (SOP) yang


Tertatih

SOP
Daya Mesin
Kurang Optimal
Kurangnya
Maintenance sudah ditetapkan.
Kurang Komponen Sudah
Metode Kurang Mengetahui Caral Ware Off
Maksimal Perawatan Mesin
Naiknya Harga
Metode Mesin Komponen Mesin
5. Faktor lingkungan
Gambar 6. Panas
Diagram Fishbone Penyebab Luka Bakar Banyak mesin yang beroperasi dan barang –
barang seperti produk setengah jadi,
Berdasarkan analisa menggunakan Diagram sehingga luas lini menjadi sempit dan
Fishbone pada Gambar 6, tampak beberapa faktor penghisap udara atau exhaust yang tidak
yang menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja luka berfungsi secara optimal.
bakar pada lini pengobongan (burning) yaitu Pencahayaan
diantaranya, manusia, mesin, material, metode, dan Kurangnya pencahayaan pada area kerja
lingkungan. Penyebab – penyebab tersebut diuraikan dapat mengakibatkan kesalahan dalam
sebagai berikut : melakukan pekerjaan dan menimbulkan
kecelakaan kerja.
1. Faktor Manusia
Tidak Fokus Diagram Matrix
Terkadang operator pengobongan Matrix diagram merupakan salah satu dari
mengobrol atau bercanda dengan operator tujuh alat perencanan manajemen (7 New Quality
pengobongan ataupun operator lainnya. Tools) yang sangat penting di dunia manufaktur.
Tidak Disiplin Alat ini sering digunakan untuk menggambarkan
Kelalaian operator pengobongan dengan tindakan yang diperlukan untuk suatu perbaikan
mengabaikan standar operasional pekerjaan proses atau produk. Matrix diagram terkadang
(SOP) yang sudah ditetapkan. disebut juga sebagai Quality Function Deployment
Tidak Teliti (QFD).
Operator pengobongan tidak teliti dalam Pembuatan diagram matrix bertujuan untuk
mengatur tingkat suhu saat mengobong mencari Critical To Quality (CTQ) dari setiap faktor
sehingga menyebabkan kecelakaan kerja penyebab terjadinya kecelakaan kerja. Critical To
luka bakar. Quality (CTQ) diberikan untuk nilai proporsi yang
terbesar dari jumlah nilai proporsi yang lainyang
bertujuan untuk menentukan penyebab dominan

Jurnal Inovisi Volume 13 Nomor 1, April 2017 14


Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Mengunakan Metode Fault Tree Analysis dan 5w1h
pada PT. Homeware International Indonesia

terjadi kecelakan kerja luka bakar, sehingga dapat Diagram Fault Tree Analysis jenis luka bakar dapat
mengetahui penyebab yang mempunyai kemung- dilihat pada Gambar 8.
kinan mengakibatkan luka bakar pada lini produksi
pengobongan. Nilai proporsi yang diberikan kepada
pihak – pihak terkait seperti Maintenance, Produksi,
QC, PPIC.

Gambar 7.
Diagram Fault Tree Analysis Jenis Luka Bakar

Berdasarkan DiagramFault Tree Analysis


pada diketahui akar permasalahan terjadinya
kecelakaan kerja luka bakar pada lini produksi
pengobongan. Permasalahan yang harus
diberikansolusiadalah.
1. Tidak Fokus
Operator Malas
Peraturan – peraturan tersebut akan
menimbulkan tekanan terhadap operator
pengobongan dan akan menyebabkan sikap
malas oleh operator pengobongan.
Ceroboh
Kurangnya hati – hati operator pengobongan
dalam melakukan proses produksi dapat
menyebabkan kecelakaan kerja luka bakar.
2. Tidak Disiplin
Tidak Mengikuti SOP
Gambar 7. Kesalahan yang terjadi yaitu kelalaian
Diagram Matrix (CTQ) Kecelakaan Kerja Luka operator pengobongan dengan mengabaikan
Bakar standar operasional pekerjaan (SOP) yang
sudah ditetapkan.
Faktor dominan menimbulkan kecelakaan 3. Tidak Teliti
kerja luka bakar pada lini produksi pengobongan Kesalahan Mengatur Suhu
adalah faktor manusia (tidak fokus, tidak disiplin, Operator pengobongan lalai dalam mengatur
dan tidak teliti), faktor mesin (umur mesin, error), tingkat suhu saat mengobong sehingga
dan lingkungan (panas). Selanjutnya dilakukan menyebabkan kecelakaan kerja luka bakar.
pengolahan data menggunakan Fault Tree Anaysis 4. Umur Mesin
(FTA). Komponen Sudah Ware Off
Kurangnya perawatan terhadap mesin dapat
Fault Tree Analysis Jenis Kecelakaan Luka mengakibatkan komponen mesin ware off
Bakar karena jadwal perawatan mesin tidak teratur.
Fault Tree Analysis adalah suatu teknik 5. Kesalahan pada mesin
yang digunakan untuk mengidentifikasi resiko yang Jadwal Perawatan Tertunda
berperan terhadap terjadinya kegagalan.Metode ini Perawatan seharusnya dilakukan sebelum
dilakukan dengan pendekatan yang bersifat top adanya kerusakan pada mesin. Apabila
down, yang diawali dengan asumsi kegagalan atau komponen mesin ada yang harus direpair,
kerugian dari kejadian puncak (Top Event) ketersedian sparepate mesin itu sangat
kemudian merinci sebab - sebab suatu Top Event penting. Stok sparepate kosong secara tidak
sampai pada suatu kegagalan dasar (root cause). langsung akan mengakibatkan kecelakan
kerja luka bakar.

Jurnal Inovisi Volume 13 Nomor 1, April 2017 15


Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Mengunakan Metode Fault Tree Analysis dan 5w1h
pada PT. Homeware International Indonesia

Kurang Mengetahui Perawatan Mesin


Pemahaman terhadap perawatan mesin harus
diterapkan oleh semua operator terutama
operator maintenance. Maka dari itu, sering
diadakannya pelatihan terhadap perawatan
mesin.
6. Lingkungan kerja yang panas
Sirkulasi Udara Kurang Baik
Kurangnya ventilasi udara akan dan
perawatan terhadap exaust dapat
mengakibatkan kecelakan kerja luka bakar
secara tidak langsung.

Usulan Perbaikan Kecelakaan Kerja Luka


Bakar
Berdasarkan penjelasan Metode Fault Tree
Analysis (FTA). didapatkan beberapa penyebab
terjadinya kecelakan kerja luka bakar yaitu, manusia
(tidak fokus, tidak disiplin, tidak teliti), mesin (umur
mesin, error), lingkungan (panas). Maka, untuk
dapat mengurangi jumlah kecelakaan kerja luka
bakar pada PT. Homeware International Indonesia,
dilakukan brainstorming dengan berbagai pihak
yang terkait.

Jurnal Inovisi Volume 13 Nomor 1, April 2017 16


Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Mengunakan Metode Fault Tree Analysis dan 5w1h
pada PT. Homeware International Indonesia

Gambar 9.
Analisis Mengurangi Jumlah kecelakaan Kerja Luka Bakar Dengan Metode 5W+1H

Jurnal Inovisi Volume 13 Nomor 1, April 2017 17


Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Mengunakan Metode Fault Tree Analysis dan 5w1h
pada PT. Homeware International Indonesia

Kesimpulan Tague, N. R. (2005). The Quality Toolbox.


Berdasarkan hasil pengolahan data di di PT. Milwaukee, Wisconsin: ASQ Quality Press.
Homeware International Indonesia dengan .
menggunakan Diagram Pareto dapat disimpulkan
bahwa jumlah jenis kecelakaan kerja luka bakar
merupakaan jenis kecelakaan kerja tertinggi
dibandingkan dengan jenis kecelakaan kerja lainnya
dengan presentase 18,9%, tergores mata pisau
sebesar 14,2%, terkena cairan kimia sebesar 13,2%,
terpeleset lantai licin sebesar 11,3%, terpeleset
sebesar 8,5%, tergores rotan sebesar 7,5%, tertimpa
rotan sebesar 7,5%, tergores cutter sebesar 6,6%,
tergores ruas rotan sebesar 6,6%, dan insfeksi
saluran pernafasan sebesar 5,7%.
Berdasarkan hasil analisa faktor – faktor
penyebab kecelakaan kerja luka bakar pada lini
produksi pengobongan merupakan bagian yang
kecelakaan luka bakar. Penyebab utama kecelakaan
luka bakar adalah yaitu, manusia (tidak fokus, tidak
disiplin, tidak teliti), mesin (umur mesin, error),
lingkungan kerja panas. Usulan peningkatan
diupayakan dengan mem-berikan pelatihan sehingga
operator pengobongan tentang SOP. Berakitan
dengan mesian bagian maintenance perlu rutin dan
terjadwal melaksanakan perawatan mesin.

Daftar Pustaka
Bayu, Dian, Nugraha. (2014). Aplikasi Metode FTA
dan JSA Dalam Upaya Pengendalian
Kecelakaan Kerja dan Potensi Bahaya di PT.
Mitra Aneka Rezeki. Pontianak: Jurnal Teknik
Industri.
.
Indra, Setyadi. (2013). Analisis Penyebab Kecacatan
Produk Celana Jeans Dengan Menggunakan
Metode Fault Tree Analysis dan Failure Mode
And Effect Analysis di CV. Fragile Din Co.
Jurnal Teknik Industri.
.
Pudjotomo DarmintoW.P, Nugroho Susatyo, (2011).
Analisa Penyebab Penurunan Daya Saing
Produk Susu Sapi Dalam Negeri Terhadap
Susu Sapi Impor Pada Industri Pengolahan
Susu Dengan Metode Fault Tree Analysisdan
Barrier Analysis. Jurnal Teknik Industri Vol.
6 No.2.

Suardi, Rudi. (2007). Sistem Manajemen


Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta:
PPM.

Suntoro, Ahmad. (2012). Fault Tree Analysis


Potensi Ledakan Gas Hidrogen Pada Sistem
Tungku Reduksi ME – 11 Proses Pembuatan
Bahan Bakar Nuklir PLTN. Jurnal Teknik
Industri Vol. 18 No.2.

Jurnal Inovisi Volume 13 Nomor 1, April 2017 18

You might also like