You are on page 1of 5

Jurnal Teknologi dan Informasi Bisnis ISSN : 2655-8238

Vol. 3 No.1 31Januari 2021


https://doi.org/10.47233/jteksis.v3i1.218

ANALISIS KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)


MENGGUNAKAN METODE HAZARD AND OPERABILITY
(STUDI KASUS. PT IGASAR)

Mohammad Farid1, Windy Claudia Anggraini2


1
Fakultas Teknik, Universitas Putra Indonesia “YPTK”, Padang
email: farid2500@gmail.com
2
Fakultas Teknik, Universitas Putra Indonesia “YPTK”, Padang
email: windylaudia27@gmail.com

Abstract
Production and sale of other cement-based building materials, such as hollow bricks (Print
Concrete) and paving blocks. The purpose of this study is to analyze the risk of producing
hollow bricks with the HAZOP method, determines the value of the safety integrity level
(SIL) on the shop floor of the hollow brick and determine a solution that can be applied to the
hollow brick shop floor at PT. Igasar. Based on the research results, there are 6 types of work
accidents with 4 sources of danger. Most work accidents occurred in 2019, namely 13
employees which were caused by the attitude of workers who did not pay attention to personal
safety. Then obtained 4 sources of danger, namely the attitude of workers, work equipment,
foreign objects and wet floors. Based on the source of the hazard obtained, the risk ranking is
the attitude of workers who have an extreme risk level, work equipment that has a low risk
level, foreign objects in the work area that have a moderate risk level and on a wet floor that
has a high risk level. It is found that the attitude of workers is a priority that must be made by
the company.
Keywords: Hollow Brick, work accident, HAZOP

Abstrak
Produksi dan penjualan bahan bangunan lain yang berbasis semen, seperti hollow bricks
(Beton Cetak) dan paving blok. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis bahaya dengan
metode HAZOP, menentukan nilai safety integrity level (SIL) dan menentukan solusi yang
dapat diterapkan dilantai produksi hollow brick di PT. Igasar. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa terdapat 6 jenis kecelakaan kerja dengan 4 sumber bahaya. Berdasarkan data penelitian
dari tahun 2015 hingga 2019, kecelakaan paling banyak terjadi pada tahun 2019 yaitu
sebanyak 13 karyawan. Hal tersebut disebabkan oleh sikap pekerja yang kurang
memperhatikan keselamatan diri. Kemudian ditemui 4 sumber bahaya yang menyebabkan
kecelakaaan kerja, pada karyawan yaitu sikap pekerja, peralatan kerja, benda asing dan lantai
basah. Berdasarkan sumber bahaya yang didapatkan perangkingan risiko yaitu sikap pekerja
memiliki risk level ekstrim, peralatan kerja memiliki risk level risiko rendah, benda asing
pada area kerja memiliki risk level risiko sedang dan pada lantai basah memiliki risk level
risiko tinggi. Maka didapatkan bahwa sikap pekerja menjadi prioritas yang harus diperbaiki
oleh pihak perusahaan.
Kata kunci: Hollow Brick, Kecelakaan Kerja, HAZOP.

Copyright@2021 Prodi Sistem Informasi Universitas Dharma Andalas 223


Jurnal Teknologi dan Informasi Bisnis ISSN : 2655-8238
Vol. 3 No.1 31Januari 2021
https://doi.org/10.47233/jteksis.v3i1.218

PENDAHULUAN brick (beton cetak), kaki yang terluka


akibat tidak memakai alat pelindung kaki.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
merupakan hal yang tidak terpisahkan Untuk menganalisa tingkat hazard,
dalam sistem ketenagakerjaan dan sumber penelitian ini menggunakan metode
daya manusia. K3 tidak saja sangat penting Hazard And Operability (HAZOP).
dalam meningkatkan jaminan sosial dan Karena metode HAZOP adalah suatu
kesejahteraan para pekerjanya tetapi jauh metode yang berfungsi menganalisa dan
dari itu K3 mempunyai dampak positif atas mengidentifikasi resiko-resiko yang ada
keberlanjutan produktivitas kerja dalam suatu proses produksi. Dengan
(Rudyarti, 2017). Oleh sebab itu, isu K3 menerapkan metode HAZOP, diharapkan
pada saat ini bukan sekedar kewajiban dapat dilakukan usaha pencegahan dan
yang harus diperhatikan oleh para pekerja, pengurangan terjadinya kecelakaan kerja
tetapi juga harus dipenuhi oleh sebuah yang terjadi diperusahaan, dan
sistem pekerjaan. Dengan kata lain, pada menghindari serta menanggulangi risiko
saat ini K3 bukan semata sebagai tersebut dengan cara yang tepat.
kewajiban, tetapi sudah menjadi
kebutuhan bagi setiap pekerja dan bagi METODE PENELITIAN
setiap bentuk kegiatan pekerjaan. Dalam Pengumpulan data dalam penelitian ini
dunia usaha dan industri, penerapan K3 mencakup data primer dan data
sangatlah penting untuk diperhatikan. Hal sekunder.Data primer merupakan data
ini dilakukan agar pekerja terhindar dari penelitian yang didapatkan dengan melihat
berbagai kecelakaan kerja yang dapat langsung kondisi lapangan. Cara
berdampak pada tingkat produktivitas pengumpulan data primer ini dilakukan
pekerja dan dapat mempengaruhi kualitas dengan observasi, pengumpulan data
produk dalam suatu produksi. secara observasi adalah teknik
pengumpulan data dengan cara peninjauan
PT. Igasar (Semen Padang Group) adalah secara langsung kelokasi perusahaan
salah satu perusahaan yang terafiliasi di dengan memperhatikan proses kerja
dalam Semen Padang Group yang proses perusahaan dan melihat beberapa risiko
bisnisnya mencakup produksi dan yang mungkin menimbulkan risiko
penjualan Ready Mix Concrete. Produksi terhadap keselamatan pekerja dan
dan penjualan bahan bangunan lain yang wawancara kepada penangggung jawab
berbasis semen, seperti hollow bricks perusahaan guna mendapatkan gambaran
(Beton Cetak) dan paving block. Dalam umum mengenai data yang dibutuhkan.
memproduksi produknya perusahaan Data sekunder berupa data jenis
menerapkan strategi make to stock dalam kecelakaan kerja diperoleh dari PT. Igasar.
memenuhi permintaan pelanggan. Pada
lantai produksi hollow bricks (Beton HASIL DAN PEMBAHASAN
Cetak) dan paving block pada perusahaan Berikut ini adalah hasil penelitian dan
ini lingkungannya masih sangat kotor, dan pengujian yang telah dilakukan:
pekerja juga kurang memahami betapa
pentingnya alat pelindung diri, maka dari 3.1 Analisis Data Jenis Kecelakaan
itu banyak terjadinya kecelakaan kerja Kerja
pada perusahaan ini, seperti terjatuh pada Diantara tahun 2015 - 2019 karyawan yang
saat bekerja, karena lantai produksi yang paling banyak mengalami kecelakaan
licin akibat genangan air dan kecelakaan kerja pada tahun 2019 yaitu sebanyak 13
yang terjadi akibat tidak memakai alat karyawan hal tersebut disebabkan oleh
pelindung diri seperti tangan yang terjepit sikap pekerja yang kurang memperhatikan
saat melakukan proses pencetakan hollow keselamat diri. Kerugian kecelakaan kerja

Copyright@2021 Prodi Sistem Informasi Universitas Dharma Andalas 224


Jurnal Teknologi dan Informasi Bisnis ISSN : 2655-8238
Vol. 3 No.1 31Januari 2021
https://doi.org/10.47233/jteksis.v3i1.218
yang ditimbulkan yaitu dapat berupa peralatan kerja dan benda asing pada
kecelakaan fatal dan kecelakaan ringan. area kerja.
Hal yang harus dilakukan agar tidak terjadi
c. Analisis HAZOP Worksheet berguna
kecelakaan kerja adalah memberikan
untuk mengetahui penyimpangan,
pelatihan K3 dan kegunaan APD sebelum
penyebab, konsekuensi dan tindakan
memperkerjakan karyawan.
yang harus dilakukan setelah
3.2 Analisis Data Berat/Ringannya
didapatkannya sumber bahaya dan
Kecelakaan Kerja dengan Metode
jumlah temuan sekaligus
HAZOP
perangkingan risiko di bagian
Untuk melakukan analisis data produksi hollow brick PT. Igasar
berat/ringannya kecelakaan kerja dengan sebagai berikut:
metode HAZOP akan menganalisis dari
1. Analisis Perbaikan Sumber Hazard
sumber bahaya dan jumlah temuan,
"Sikap Pekerja"
perankingan risiko dan HAZOP
Worksheet. Hasil dari perangkingan risiko dapat
menunjukkan bahwa risiko pertama
a. Analisis sumber bahaya dan jumlah
yang memiliki nilai “Ekstrim” yaitu
temuan pada bagian produksi ditemui
berasal dari sumber hazard “Sikap
4 sumber bahaya yang menyebabkan
Pekerja” yang tidak memenuhi
kecelakaaan kerja, hal yang paling
persyaratan standard dalam
bahaya untuk karyawan yaitu seperti
keselamatan kerja dan prosedur
sikap pekerja didapatkan frekuensi
bekerja yang baik. Uraian dari sumber
sebanyak 30 kali temuan, Peralatan
hazard “Sikap Pekerja” adalah
kerja didapatkan frekuensi sebanyak
sebagai berikut:
12 kali temuan, benda asing pada area
a. Sumber hazard dan Frekuensi
kerja didapatkan frekuensi sebanyak 4
Sumber hazard “Sikap Pekerja”
kali temuan dan lantai basah
ini muncul sebanyak 30 kali
didapatkan frekuensi sebanyak 4 kali
selama penelitian ini dilakukan.
temuan.
b. Deviation (Penyimpangan)
b. Perangkingan risiko yang diakibatkan
Penyimpangan yang terjadi
dari sumber bahaya dan jumlah dapat
adalah: pekerja bertindak tidak
dilihat dengan mempertimbangkan
aman/ melakukan pekerjaan tidak
nilai Likelihood dan Consequences
sesuai dengan SOP, pekerja tidak
berdasarkan bahaya dan jumlah
menggunakan APD saat
temuan, dari semua sumber Hazard
melakukan pekerjaan. APD
yang paling bahaya adalah sikap
tersebut disesuaikan dengan area
pekerja dan lantai basah yang sudah
kerja masing-masing pekerja.
memasuki risk level eskrim, risiko
Jenis-jenis APD seperti safety
tinggi atau paling bahaya dengan nilai
helmet, masker, safety shoes,
sebesar 15 dan 12, untuk peralatan
Safety gloves dan safety harness.
kerja masuk kerisk level resiko rendah
c. Cause (Penyebab)
dengan nilai sebesar 4 , untuk benda
Penyebab dari munculnya
asing pada area kerja masih masuk ke
penyimpangan-penyimpangan
risk level resiko sedang dengan nilai
tersebut adalah: kurang
sebesar 6. Berdasarkan hasil
disiplinnya pekerja dalam
perangkingan risiko, terdapat 2
mengikuti SOP yang ada. Hal ini
sumber bahaya yang harus segera
disebabkan oleh pihak divisi
diperbaiki, yaitu: Sikap pekerja dan produksi yang kurang tegas
lantai basah dan terdapat 2 sumber
dalam mengontrol dan
bahaya yang sedang dan rendah yaitu:

Copyright@2021 Prodi Sistem Informasi Universitas Dharma Andalas 225


Jurnal Teknologi dan Informasi Bisnis ISSN : 2655-8238
Vol. 3 No.1 31Januari 2021
https://doi.org/10.47233/jteksis.v3i1.218
mengawasi kelangsungan proses genangan air bisa
kerja, rendahnya kesadaran dan mempengaruhi jalannya
pengetahuan akan keselamatan pekerjaan, karena bisa
kerja yang disebabkan oleh mengakibatkan pekerja
kurang maksimalnya pelaksanaan menjadi terjatuh bahkan bisa
pelatihan Keselamatan dan stroke apabila mengalami
Kesehatan Kerja (K3) tentang kecelakaan.
penggunaan APD. c. Cause (Penyebab)
d. Consequences (Konsekuensi) Penyebab timbulnya
Konsekuensi yang dialami penyimpangan tersebut
pekerja bila pekerja bertindak adalah kurangnya perawatan
tidak aman dan tidak lingkungan yang dilakukan
menggunakan APD adalah oleh pihak manajemen (ada
sebagai berikut: kepala terbentur , beberapa lantai basah tetapi
anggota tubuh terluka, terjepit, dibiarkan saja), kurangnya
gangguan pernafasan. Apabila hal inspeksi yang dilakukan oleh
ini tidak segera diperbaiki, maka pihak divisi produksi. Hal ini
akan sangat merugikan disebabkan karena saluran air
perusahaan, khususnya pekerja yang tidak beraturan,
itu sendiri. sehingga aliran air dari area
e. Action (Tindakan): produksi lain tersebut masuk
Tindakan yang bisa dilakukan kearea produksi hollow
untuk segera mengatasi sumber brick.
hazard ini adalah membuat visual d. Consequence (Konsekuensi)
display untuk mengingatkan Konsekuensi atau akibat
pekerja agar selalu menggunakan yang akan diterima oleh
APD, membuat prosedur kerja pekerja yang terkena sumber
yang baik, melakukan pelatihan hazard ini antara lain
K3 kepada para pekerja secara melukai anggota tubuh,
menyeluruh dan terjatuh atau terpeleset,
berkesinambungan. mengalami stroke akibat
2. Analisis Sumber Hazard "Lantai terjatuh
Basah" e. Action (Tindakan)
Risiko kedua yaitu berasal dari Tindakan yang bisa
lantai basah yang berpotensi dilakukan untuk segera
mengakibatkan pekerja terjatuh. mengatasi sumber hazard ini
Berikut ini adalah uraian yaitu segera memperbaiki
mengenai sumber hazard “Lantai saluran air dan melakukan
inspeksi kondisi lantai area
Basah”:
a. Sumber hazard dan produksi secara rutin
Frekuensi SIMPULAN
Sumber hazard “Lantai Berikut adalah kesimpulan yang
Basah” ini ditemukan didapatkan dari pengolahan data mengenai
sebanyak 4 kali selama analisis keselamatan dan kesehatan kerja
penelitian dilakukan. (K3) dengan metode Hazard And
b. Deviation (Penyimpangan) Operability (HAZOP) yang akan
Penyimpangan yang terjadi dijelaskan berdasarkan analisis yang
dari sumber hazard ini dilakukan didapatkan bahaya pada lantai
adalah lantai basah akibat produksi hollow brick yaitu oleh sikap

Copyright@2021 Prodi Sistem Informasi Universitas Dharma Andalas 226


Jurnal Teknologi dan Informasi Bisnis ISSN : 2655-8238
Vol. 3 No.1 31Januari 2021
https://doi.org/10.47233/jteksis.v3i1.218
pekerja, peralatan kerja, benda asing pada S (2019). Analisis Keselamatan Dan
area kerja dan lantai basah. Berdasarkan Kesehatan Kerja (K3) dengan Metode
nilai Safety Integrity Level (SIL) pada Hazard And Operability Studi
metode HAZOP terdapat 4 risiko yang (HAZOP) Di PT. PDAM Tirta
terjadi pada bagian lantai produksi yaitu Kencana. Journal of Mechanical
sikap pekerja memiliki risk level ekstrim, Engineering and Mechatronics,
peralatan kerja memiliki risk level risiko ISSN: 2527-6212, Vol. 4 No. 2 , pp.
rendah, benda asing pada area kerja 61-70
memiliki risk level risiko sedang dan pada [2] Bhastary, M. D., & Suwardi, K.
lantai basah memiliki risk level risiko (2018). Analisis Pengaruh
tinggi. Setelah melakukan identifikasi Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
terhadap kecelakaan kerja pada lantai (K3) Dan Lingkungan Kerja Terhadap
produksi hollow brick didapatkan solusi Kinerja Karyawan Di PT.Samudera
yaitu melakukan training terhadap pekerja Perdana. Jurnal Manajemen Dan
dengan adanya pengontrolan kemajuan, Keuangan, 7(1), 47–60.
keterampilan dan kemampuan, [3] Redjeki Sri. 2016. Kesehatan Dan
menerapkan pemeliharaan secara berkala Keselamatan Kerja. Jakarta Selatan :
terhadap lantai produksi hollow brick, Pusdik SDM Kesehatan
adanya pengecekan pada pekerja terhadap [4] Salami S, Indah, Rachmatiah dkk.
alat pelindung diri pada saat bekerja, 2015. Keselamatan Dan Kesehatan
dalam melakukan pekerjaan harus lebih Lingkungan Kerja. Yogyakarta :
teliti dan reponsis agar tidak terjadi Gadjah Mada University Press
kecelakaan kerja, selalu menjaga [5] Siyoto, Sandu & Sodik, Ali, M. 2015.
kebersihan pada lantai produksi hollow Dasar Metode Penelitian.
brick, dan memberi arahan terhadap para Yogyakarta : Literasi Media
pekerja bahwa alat pelindung diri sangat Publishing
berguna bagi keselamatan diri mereka. g). [6] Widayana, I, Gede dkk. 2014.
Melakukan pengecekan terhadap alat yang Kesehatan Dan Keselamtan Kerja.
digunakan layak atau tidaknya digunakan Yogyakarta : Graha Ilmu
pada saat bekerja.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Anwar,C, Tambunan, W & Gunawan,

Copyright@2021 Prodi Sistem Informasi Universitas Dharma Andalas 227

You might also like