You are on page 1of 8

Jurnal Kesehatan Masyarakat & Gizi, e-ISSN: 2655-0849

Vol. 3 No.1 Edisi Mei-Oktober 2020


https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKG
===========================================================================================
Received: 24 September 2020 :: Accepted: 29 September 2020 :: Published: 31 Oktober 2020

METODE JOB SAFETY ANALYSIS DALAM PENGENDALIAN RESIKO


KERJA DI PT. JAKARANA TAMA CABANG MEDAN

Irmayani,Luci Riani Br Ginting, Anggi Isnani Parinduri, Rosita Ginting, Jul


Asdar Putra Samura, Zumroh Aini Nasution

Progaran Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat


Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam
Jl. Sudirman No.38 Lubuk Pakam Kec. Lubuk Pakam Kab. Deli Serdang,
Sumatera Utara
Email: irmayani_ph06@yahoo.com

DOI : https://doi.org/10.35451/jkg.v3i1.480

Abstract

The progress of formal industry is accompanied by the use of technology used


in the production process that has a risk of harm to aspects of occupational
safety and health as well as the work environment. Therefore, Job Safety
Analysis (JSA) which is one of the risk management that needs to be applied to
determine the risks of hazards in the work environment so that appropriate
control measures can be taken. This research is a qualitative research that aims
to explore a problem with detailed limitations, as well as in-depth data
collection. The number of informants in this study were 7 people. Data collection
was carried out using work safety job analysis worksheets and in-depth
interviews equipped with voice recording devices for 7 informants. The results
of research carried out there are potential dangers that still need attention and
control. From several stages of the production process that is usually done at
PT. Jakarana Tama Medan Branch the process of conveying and mixing,
continuous rolling, steaming, cutting, friying michine, cooling, and packing. The
risks of accidents and occupational diseases that occur to workers are divided
into two parts, including physical and psychological. Physical risks include
falling, slipping, being shocked, pinched, burns, hearing loss, respiratory
distress, complaints of muscle aches. and psychological risks in the form of work
stress or discomfort. Factors causing it can occur due to unsafe actions and
unsafe conditions. The advice that can be given is that supervision of the work
process must be further improved so that workers do not do things that deviate
from the provisions that have been applied, provide sanctions for workers who
break the rules, and equip personal protective equipment in each division
according to the type of work.

Keywords: JSA, Control, Work risk

48
Jurnal Kesehatan Masyarakat & Gizi, e-ISSN: 2655-0849
Vol. 3 No.1 Edisi Mei-Oktober 2020
https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKG
===========================================================================================
Received: 24 September 2020 :: Accepted: 29 September 2020 :: Published: 31 Oktober 2020

1. PENDAHULUAN kerja pada Bagian Produksi di PT.


Salah satu penyebab banyak nya Jakarana Tama Cabang Medan.
pekerja yang tewas akibat kecelakaan
kerja (380 ribu pekerja (13,7%) dari 2. METODE PENELITIAN
2,78 juta) dikarenakan masih minimnya Penelitian ini merupakan
kesadaran para pengusaha dan penelitian kualitatif yang bertujuan
karyawan akan pentingnya penerapan untuk mengeksplorasi peristiwa,
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) aktivitas dan individu di PT. Jakarana
di tempat kerja (ILO, 2018). Dalam Tama Cabang Medan (Sugiyono, 2018).
merumuskan kebijakan K3 perlu Subjek dalam penelitian ini sebanyak 7
mempertimbangkan proses identifikasi orang yang ditentukan dengan
bahaya, penilaian dan pengendalian menggunakan purposive sampling.
resiko yang ada (Aditya, 2018). Untuk Pengumpulan data dengan
mengeidentifikasi potensi bahaya serta menggunakan data primer dan data
pengendalian bahaya di tempat kerja sekunder. Wawancara kepada
dapat digunakan metode Job Safety responden dengan berpedoman pada
Analysis (JSA) (Maisyaroh, 2018). JSA form wawancara dan lembar observasi
merupakan metode yang digunakan yang telah dipersiapkan merupakan
dalam K3 untuk mengidentifikasi teknik yang digunakan dalam
bahaya serta potensi insiden di tempat mengumpulkan data primer sedangkan
kerja dan digunakan untuk data sekunder diperoleh dari hasil
mengembangkan solusi dalam pencatatan dan telaah dokumen
menghilangkan dan mengontrol bahaya mengenai Keselamatan dan Kesehatan
(Sumalong, 2018). Kerja (K3). Setelah data terkumpul,
Dari identifikasi yang telah dilakukan validasi data dengan
dilakukan diketahui bahwa jumlah menggunakan uji kredibilitas. Kemudian
pekerja di PT. Jakarana Tama Medan dilakukan analisis data mulai dari tahap
berkisar 250 orang dari beberapa bagian reduksi data, penyajian data, hingga
diantaranya: Human Resources penarikan kesimpulan/ verifikasi.
Development (HRD), Accounting,
Teknik, Produksi, Quality Control, 3. HASIL
Warehouse (raw material & finishing Identifikasi dan Analisis Potensi
good), PPIC (production, planning & Bahaya Pada Tahap Proses Flour
inventory control) dan Logistik. Conveying and Mixing
Tabel 1. Job Safety Analysis pada Proses Flour
Terdapat resiko yang terjadi di masing-
Conveying and Mixing
masing bagian pekerjaan yang Langkah Potensi Bahaya Pengendalian
ditemukan pada saat survei Kerja
pendahuluan. Dari hasil pengamatan Penuangan 1. Terirup serbuk 1. Menggunakan
dalam Screw tepung yang maske
yang dilakukan bagian produksi yang Conveyor dimasukkan ke penyaring
menjadi pusat perhatian peneliti dalam mesin debu seperti
2. Terpeleset masker N95
dikarenakan potensi bahaya yang tinggi karena lantai 2. Menggunakan
di area ini. Berdasarkan data dan hasil yang basah safety boots –
oleh waterproof
survei belum ada yang melakukan
tumpahan PVC
penelitian tentang Metode Job Safety cairan alkali
Analysis dalam Pengendalian Resiko Mixing / 1. Kejang otot 1.1 Mengangkat
pencampuran 2. Terjatuh ke produk
dalam tangki

49
Jurnal Kesehatan Masyarakat & Gizi, e-ISSN: 2655-0849
Vol. 3 No.1 Edisi Mei-Oktober 2020
https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKG
===========================================================================================
Received: 24 September 2020 :: Accepted: 29 September 2020 :: Published: 31 Oktober 2020

seluruh 3. Terkena mesin dengan Pengecekan Tersangkut di 1. Membuat


bahan baku mixer pada bantuan Proses kaki mesin jarak
saat pekerja lain Rolling antara
membersihkan mesin
1.2 Melakukan
4. Terjatuh dari denga
tangga saat peregangan pekerja
memasukkan setelah 2. Membuat
semua bahan melakukan tada
baku pekerjaan bahaya
5. Kebisingan 2. Dilakukan atau
pengendalian safety sign
dengan
mengganti
tangga
Identifikasi Dan Analisis Bahaya
dengan Pada Proses Proses Steaming
mempunyai Tabel 3. Job Safety Analysis pada Proses
tumpuan Steaming
yang besar
Langkah Potensi Bahaya Pengendalian
dan memiliki
pembatas Kerja
3. Pastikan Menghidupka Tersetrum saat 1. Menggunak
mesin dalam n dan menghidupkan an APD
kondisi off mengatur mesin jika sarung
dan suhu mesin tangan atau tangan dan
memegang lantai safety
mesin disekitarnya boots
tersebut basah. 2. Membuat
pada sisi pengendalia
yang tidak n
tajam administrati
4. Dilakukan f sepert:
pengendalian SOP dan
substitusi, safety sign
yaitu dengan
mengganti
tangga
dengan Pengecekan Terkena steam 1. Membuat
mempunyai steam boiler boiler saat pengendalia
tumpuan membuka tutup n secara
yang besar palve administrati
dan memiliki f. Seperti
pembatas SOP
5. Penggunaan 2. Memakai
alat alat
pelindung pelindung
diri berupa diri
ear plug

Identifikasi Dan Analisis Bahaya


Pada Proses Continious Rolling Identifikasi Dan Analisis Bahaya
Tabel 2. Job Safety Analysis pada Proses Pada Proses Cutting
continuous rolling Tabel 4. Job Safety Analysis pada Proses
Langkah Potensi Pengendalian Cutting
Kerja Bahaya Langkah Potensi Pengendalian
Menghidupk Tersetrum 1. Menggunak Kerja Bahaya
an Mesin saat an APD Merapikan 1.Kejang otot 1.Dilakukan
Rolling menghidupkan sarung mie yang 2.Terkena peregangan
mesin jika tangan dan keluar dari pinggir pada saat
tangan atau safety mesin mesin jam istirahat
lantai boots cutting 2.1
disekitarnya 2. Membuat Menggunaka
basah. pengendali nsarung
an tangan
administrat 2.2 Membuat
if sepert: jarak serta
SOP dan alat
safety sign pelindung

50
Jurnal Kesehatan Masyarakat & Gizi, e-ISSN: 2655-0849
Vol. 3 No.1 Edisi Mei-Oktober 2020
https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKG
===========================================================================================
Received: 24 September 2020 :: Accepted: 29 September 2020 :: Published: 31 Oktober 2020

mesin agar menggunakan Job Safety Analysis


dapat
mengurangi (JSA).
risiko
bahaya.
Identifikasi dan Analisis Potensi
Bahaya Pada Proses Packing

Tabel 6. Job Safety Analysis pada Proses


Identifikasi Dan Analisis Bahaya Packing
Pada Proses Frying Machine Langkah Kerja Potensi Pengendalian
Tabel 5. Job Safety Analysis pada Proses Frying Bahaya
Machine Peletakan 1.Tergores 1.Menggunaka
Langkah Potensi Pengendalian bumbu atau besi n sarung
sauce pembatas tangan
Kerja Bahaya
antara 2.Bekerja
Mengatur Kesalahan Perlu potongan berlaku,
suhu pengaturan dilakukan mie satu dilarang
penggoreng suhu mampu training dengan berbicara
an sebesar mengakibatka kepada yang lain bersendau
150 – n kebakaran pekerja, 2.Terjepit gurau saat
200°C atau pemakaian mie bekerja.
peledakan alat pelindung 3.Kram otot Serta
diri serta tangan menggunak
disediakannya an alat
alat deteksi pelindung
kebakaran diri seperti
Menuang 1.Tersiram 1. Bekerja sarung
minyak ke minyak sesuai SOP tangan
mesin frying pada saat dan 3.Dilakukan
menuang ke memakai peregangan
mesin APD otot ketika
2.Terpeleset 2.Membuat waktu
dari tangga peraturan istirahat
atau rambu Memasukkan Terhirup Menggunakan
bahaya di mie ke dalam debu masker N95
area mesin kardus
Mengecek Peledakan Pastikan Penyusunan Tertimpa 1.Menyusun
sistem kerja semua suhu kardus mie kardus mie kardus tidak
boiler pada tidak melebihi terlalu tinggi
saat proses aturan dan 2.Menggunaka
frying Perlu n APD
dilakukan seperti helm
pengendalian dan safety
engineering shoes
seperti Terhirup Memakai
menambahan debu masker
ventilasi pada penyaring
ruangan debu.
tersebut
sehingga
mampu 4. PEMBAHASAN
mengurangi
suhu yang Berdasarkan hasil penelitian
terlalu tinggi. yang dilakukan didapatkan hasil
identifikasi dan potensi bahaya pada
Identifikasi Dan Analisis Potensi tahap flour conveying and mixing yaitu
Bahaya Pada Proses Cooling
terhirup serbuk tepung yang bertebaran
Pekerja yang bertugas pada
pada saat memasukkan tepung ke
bagian ini juga harus mengutamakan
dalam mesin conveying dan akan
keselamatan, karena tidak menutup
mengakibatkan gangguan saluran
kemungkinan terjadinya kecelakaan
pernapasan serta mata perih akibat
kerja. Pada bagian ini tidak dibutuhkan
terpapar debu. Selain terpapar debu,
upaya pengendalian yang spesifik
potensi bahaya yang ditimbulkan pada

51
Jurnal Kesehatan Masyarakat & Gizi, e-ISSN: 2655-0849
Vol. 3 No.1 Edisi Mei-Oktober 2020
https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKG
===========================================================================================
Received: 24 September 2020 :: Accepted: 29 September 2020 :: Published: 31 Oktober 2020

tahap ini yaitu kebisingan. Kebisingan kurangnya ketelitian dalam pengaturan


menyebabakan gangguan psikologis suhu steam mampu menyebabkan
seperti kecemasan, kejengkelan, serta peledakan yang mengakibatkan
ketakutan (Listianingrum, 2016). kebakaran. Kondisi ruangan yang panas
Gangguan psikologis akibat kebisingan namun tidak dilengkapi dengan ventilasi
tergantung pada lama nya terpapar, yang cukup sehingga menambah faktor
frekuensi, intensitas, dan periode kelelahan pekerja. Hasil dari observasi
terpapar. Gangguan kesehatan yang yang dilakukan pekerja yang bekerja
yang terjadi akibat dari kebisingan yaitu sudah mengikuti prosedur yang
gangguan pendengaran, stress, diterapkan persahaan tetapi masih ada
pencernaan, peningkatan tekanan pekerja yang dalam melakukan
darah, sakit kepala, dan penurunan pekerjaan terlihat terburu-buru
prestasi kerja (Gunawan, 2014). Dalam sehingga dapat berisiko terjadinya
hal ini peneliti berasumsi bahwa potensi kecelakaan. Untuk itu perlu adanya
bahaya yang ada pada tahap ini pengendalian berupa pengawasan,
terbilang sangat beresiko terhadap evaluasi, serta memberikan pelatihan
kesehatan pekerja. Para pekerja yang untuk pekerja yang sebaiknya dilakukan
berada pada bagian ini belum untuk meminimalkan human eror.
menggunakan alat pelindung diri (APD) Selain itu juga menumbuhkan budaya
seperti masker, ear plug ataupun safety K3 juga menjadi hal penting untuk
boots, kondisi lingkungan yang bisa meminimalkan resiko kecelakaan kerja
dikatakan belum baik. yang disebabkan oleh human eror.
Hasil identifikasi dan potensi Hasil identifikasi dan potensi
bahaya pada tahap continious rolling bahaya pada tahap cutting yaitu
yaitu tersetrum. Jika pekerja yang diketahui pekerja yang berada di area
bertugas menghidupakan mesin ini bertugas merapikan mie yang keluar
dengan keadaan tidak safety maka dari mesin cutting dengan
akan terjadi resiko tersebut. Dalam menggunakan besi panjang melengkung
hal ini unsafe action menjadi faktor seperti gancu sehingga berpotensi
kuat penyebab kecelakaan kerja. mengakibatkan nyeri otot akibat
Pekerja yang ada di devisi ini hanya gerakan yang berulang dengan waktu
ada beberapa orang saja yang yang lama. Sikap kerja yang tidak
bertugas mengecek, melihat kondisi ergonomi, pergerakan otot yang
diruangan yang belum adanya berlebihan dan aktivitas yang berulang
prosedur kerja yang dipasang merupakan faktor pekerjaan yang dapat
memungkinkan terjadinya tindakan menyebabkan keluhan MSDs (Tarwaka,
tidak aman pada pekeja. Para pekerja 2014). Keluhan yang sering terjadi pada
di devisi ini saat melakukan pekerja industri adalah nyeri
pengecekan juga tidak menggunakan pergelangan tangan, nyeri leher, nyeri
alat pelindung diri, untuk itu perlu punggung serta nyeri siku dan kaki. Jika
adanya pengendalian resiko kerja otot pada bagian tubuh tersebut
yang harus diterapkan mengenai menerima beban statis secara terus
aturan dan APD yang digunakan. menerus dan berulang dalam waktu
Hasil identifikasi dan potensi yang sangat lama akan menimbulkan
bahaya pada tahap steaming yaitu keluhan berupa kerusakan pada tendon,
terkena steam boiler saat membuka ligamen dan sendi.
palve. Risiko kerja yang dapat terjadi Identifikasi dan potensi bahaya
pada bagian ini yaitu terkena steam pada tahap friying mchine yaitu adalah
boiler saat membuka palve dan peledakan dan menyebabkan kelelahan

52
Jurnal Kesehatan Masyarakat & Gizi, e-ISSN: 2655-0849
Vol. 3 No.1 Edisi Mei-Oktober 2020
https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKG
===========================================================================================
Received: 24 September 2020 :: Accepted: 29 September 2020 :: Published: 31 Oktober 2020

kerja. Kecelakaan kerja pada boiler, Risiko kerja yang dapat


kebanyakan kasus yang terjadi di diidentifikasi pada tahap packing yaitu
indonesia disebabkan dari perusahaan terjepit, tertimpa, terkilir. Resiko
kecil, namun perusahaan besar pun tersebut dapat terjadi apabila pekerja
turut menyumbang kasus kecelakaan kehilangan konsentrasi yang disebabkan
yang disebabkan oleh boiler (Fathoni, oleh kelelahan pada saat bekerja serta
2014). Undang – undang No 1 tahun pekerja yang tidak memakai alat
1970 tentang Keselamatan Kerja bahwa pelindung diri saat bekerja. Risiko
perusahaan yang menggunakan boiler tersebut dapat menimbulkan kerugian
wajib menyelenggarakan program K3, bagi perusahaan dan pekerja. Kelelahan
agar dapat mengurangi jumlah kerja dapat terjadi karena beberapa
kecelakaan yang akan timbul. Pekerja faktor yaitu faktor usia dan beban kerja
pada bagian ini juga mengalami dapat mempengaruhi timbulnya
kelelahan kerja yang akibatkan oleh kelelahan kerja (Simanjuntak, 2015).
beban kerja pada saat memasukkan Kelelahan kerja berkontribusi sebesar
atau mengganti minyak palm oil dalam 50% terhadap kecelakaan kerja. APD
mesin. Tingkat beban kerja yang merupakan alat keselamatan yang
berlebih dapat menyebabkan terjadinya digunakan pada bagian tubuh dari
kelelahan kerja yang dapat kemungkinan terhadap pemaparan
mengakibatkan penurunan prestasi dan potensi bahaya lingkungan kerja
juga motivasi pekerja, rasa mudah lelah terhadap kecelakaan dan penyakit yang
dan menurunnya tingkat produktivitas ditimbulkan akibat kerja. Potensi
kerja (Syavina, 2013). Pada saat bahaya pada tahap packing terbilang
pengoperasian boiler memungkinkan paling banyak, karena pekerja yang
pekerja terkena NaOH, tangan terjepit berada pada bagian ini membutuhkan
apabila pekerja tidak berkonsentrasi jumlah yang banyak. Para pekerja harus
dan memungkinkan adanya percikan api memiliki konsentrasi yang tinggi dan
yang keluar, dan percikan api tersebut karena harus berkolaborasi dengan
dapat menyebabkan kebakaran. Pada mesin. Pekerja dituntut bekerja dengan
saat pengoperasian boiler juga cepat pada bagian ini. Pada proses
memungkinkan terkena uap. Hal ini packing paling sering terjadinya
dapat terjadi karena pipa superheater kecelakaan kerja yang disebabkaan oleh
mengalami kebocoran. Pada proses ini tindakan tidak aman, alat pelindung diri
perlu pengendalian yang dilakukan yaitu yang disediakan juga sederhana hanya
pemakaian APD, penyediaan alat sebatas masker.
pemadam kebakaran ringan, training
bagi pekerja dan perawatan sarana 5. KESIMPULAN
yang dapat mencegah terjadinya Kesimpulan pada penelitian ini
kecelakaan kerja. yaitu:
Potensi bahaya pada tahap a. Tahap proses conveying and mixing
cooling terbilang sangat kecil, karena dimana terdapat jenis bahaya yaitu
pada proses ini sepenuhnya dijalankan berupa tersetrum, terkena steam
oleh mesin. Hanya ada pekerja yang boiler, gangguan saluran
bertugas memenghidupkan dan pernapasan, terpeleset, kebisingan
mematikan mesin saja. potensi bahaya dan terjatuh kedalam tangki mesin
yang dapat ditimbulkan apabila pada adonan yang dapat menimbulkan
saat bekerja pekerja tersebut kerugian bagi perusahaan maupun
melakukan tindakan tidak aman. pekerja. Pengendalian yang
dilakukan yaitu: pekerja

53
Jurnal Kesehatan Masyarakat & Gizi, e-ISSN: 2655-0849
Vol. 3 No.1 Edisi Mei-Oktober 2020
https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKG
===========================================================================================
Received: 24 September 2020 :: Accepted: 29 September 2020 :: Published: 31 Oktober 2020

menggunakan alat pelindung diri penggantian minyak. Pengendalian


seperti, masker, safety boots, ear yang dilakukan seperti perlu
plug/ear muff, memastikan kondisi dilakukan training kepada pekerja,
mesin dan lingkungan kerja yang pemakaian alat pelindung diri serta
aman seperti: memastikan tangga disediakannya alat deteksi
yang digunakan untuk menuangkan kebakaran. Perlu dilakukan
bahan baku aman dan sesuai pengendalian engineering seperti
standar. menambahan ventilasi pada
b. Tahap continious rolling dimana ruangan tersebut sehingga mampu
terdapat potensi bahaya yang mengurangi suhu yang terlalu tinggi.
beresiko yaitu tersetrum dan f. Pada proses packing merupakan
tersangkut kaki mesin pada saat tahapan yang memiliki potensi
melakukan pengecekan proses press bahaya yang paling banyak yaitu
rolling, serta suhu ruangan yang tergores besi pembatas antara
panas juga dapat membuat pekerja potongan mie yang satu dengan
tidak nyaman. Pengendalian yang yang lain, terjepit mesin, gangguan
dilakukan menggunakan APD sarung pernapasan, serta tertimpa kardus.
tangan dan safety boots. melakukan Pengendalian yang dilakukan yaitu
pengendalian administratif seperti: dengan menggunakan alat
membuat SOP dan safety sign, pelindung diri seperti sarung tangan,
membuat jarak antara mesin dengan masker, Bekerja sesuai prosedur
pekerja. yang berlaku, dilarang berbicara
c. Proses steaming memiliki potensi bersendau gurau saat bekerja.
bahaya seperti tersetrum saat
menghidupkan mesin, dan terkena
steam boiler saat tutup palve. DAFTAR PUSTAKA
Pengendalian yang dilakukan
seperti: pemberlakuan SOP dan Aditya, S. (2018). Menejemen Resiko K3
Menggunakan Pendekatan JSA
pemasangan safety sign di area
dan Hirarc Guna Meminimalisir
yang beresiko, pemakaian alat Potensi hazard PT. Alam lestari
pelindung diri seperti sarung tangan Unggul Yogyakarta. Fakultas
dan safety shoes. Teknologi Industri. Universitas
d. Proses cutting mie yang dilakukan Islam Indonesia.
oleh mesin dan dibantu pekerja Fatoni, R. (2014). Rekomendasi Standar
untuk merapikan mie yang keluar Sistem Keselamatan untuk
Steam Boiler di Pabrik Tahu.
dari mesin cutting yang beresiko
Simposium Nasional Teknologi
terkena pinggiran mesin, dan kejang Terapan (SNTT), ISSN 2339-
otot. Pengendalian yang dilakukan 028X.
yaitu menggunkan alat pelindung Gunawan, L. (2014). Hipertensi:
diri seperti sarung tangan dan tekanan darah Tinggi.
membuat jarak antara pekerja Percetakan Kanisius, Yogyakarta.
ILO. (2018). Press Release International
dengan mesin, serta mesin yang
Labour Organization.
dilengkapi dengan alat pelindung.
http://www.ilo.org/global/about-
e. Pada proses frying machine jika the-ilo/media-centre/press-
terjadi kesalahan dalam mengatur release/WCMS211627/lang-
suhur mesin akan mengakibatkan en/indeks.html
peledakan yang mengakibatkan Listianingrum, A.W. (2016). Pengaruh
kebakaran, tersiram minyak dan Intensitas Kebisingan Terhadap
Ambang Dengar pada Tenaga
terpeleset dari tangga pada saat

54
Jurnal Kesehatan Masyarakat & Gizi, e-ISSN: 2655-0849
Vol. 3 No.1 Edisi Mei-Oktober 2020
https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKG
===========================================================================================
Received: 24 September 2020 :: Accepted: 29 September 2020 :: Published: 31 Oktober 2020

kerja di PT. Sekar Bengawan


Kabupaten Karang anyar.
Skripsi. Surakarta: Universitas
Sebelas Maret.
Maisyaroh, S. (2018). Implementasi Job
Safety Analysis Sebagai Upaya
Pencegahan Kecelakaan Kerja Di
Pt. Tri Polyta Indonesia, Tbk.
Surakarta: Universitas Sebelas
Maret.
Simanjuntak, R.A. (2015). Hubungan
Faktor Internal Dan Eksternal
Terhadap Kelelahan Kerja Melalui
Subyektif Self Rating Test:
Review Literatur. Jur Work Saf
2015:268-76
Sumolang, A. (2018). Analisis Potensi
Bahaya Dengan Menggunakan
Metode Job Safety Analysis Pada
Pekerja Proyek Pembongkaran
Bekisting PT. Adhi Karya. Jurnal
Online. Volume 7, No 2,
http://ejournalhealth.com.
Syavina, M. (2013). Faktor – Faktor
Yang Berhubungan Dengan
Kelelahan Kerja Pada Petugas
Cleaning Service Di RSUD Kota
Semarang Tahun 2013. Skripsi
Ilmiah. Semarang: Fakultas
Kesehatan Universitas Dian
Nuswantoro Semarang.
Tarwaka, Bakri, SHA., Sudiajeng, L.
2014. Ergonomi untuk
Keselamatan, Kesehatan kerja
dan produktivitas. UNIBA Press,
Surakarta.
Undang – undang Republik Indonesia
Nomor 1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja. Media online.
https://www.hukumonline.com.
pdf.
Sugiyono (2018). Metode Penelitian
Kualitatif. Afabeta, Bandung.

55

You might also like