Professional Documents
Culture Documents
ID Analisis Perbandingan Harga Saham Dan Volume Perdagangan Saham Sebelum Dan Sesud
ID Analisis Perbandingan Harga Saham Dan Volume Perdagangan Saham Sebelum Dan Sesud
1
ISSN 1693-928X
Key words: stock split, stock price, trading volume activity, trading range theory,
signaling theory,and event study.
(Jogiyanto, 2000). Pemecahan saham (stock split) pasar merupakan harga suatu saham pada pasar
adalah perubahan nilai nominal per lembar saham yang sedang berlangsung. Jika pasar bursa sudah
dan menambah jumlah saham yang beredar sesuai tutup, maka harga pasar adalah harga penutupnya
dengan faktor pemecahan (split factor). (closing price). Jadi harga pasar inilah yang me-
Pemecahan saham biasanya dilakukan pada saat nyatakan naik turunya suatu saham (Ang, 1997).
harga saham dinilai terlalu tinggi, sehingga akan Harga saham di pasar modal (pasar sekunder)
mengurangi kemampuan investor untuk mem- setiap saat bisa mengalami perubahan, sehingga
belinya. para investor atau calon investor harus jeli dalam
Pada dasarnya ada dua jenis pemecahan pemilihan saham. Informasi yang sepenuhnya
saham yang dapat dilakukan yaitu pemecahan tercermin pada harga saham akan sangat berharga
naik (split-up) dan pemecahan turun (split down bagi para pelaku pasar modal dan institusi yang
atau reverse split). Pemecahan naik adalah berkaitan seperti BEI,Bapepam dan IAI. Para
penurunan nilai nominal per lembar saham yang pelaku pasar modal, khususnya investor sangat
mengakibatkan bertambahnya jumlah saham yang dipengaruhi oleh pergerakan harga saham suatu
beredar, misalnya pemecahan saham dengan perusahaan dan informasi yang menyebabkan
faktor 2:1, 3:1, dan 4:1. Sedangkan pemecahan perubahan harga saham tersebut (Ewijaya dan
turun adalah peningkatan nilai nominal per lembar Indriantoro, 1999).
saham dan mengurangi jumlah saham yang beredar, Menurut Weston dan Brigham (1993), harga
misalnya pemecahan turun dengan faktor saham didefinisikan sebagai “ the price at which
pemecahan 1:2, 1:3, 1:4 (Ewijaya& Indriantoro, stock sells in the market ”. Sedangkan harga pasar
1999). saham adalah nilai pasar sekuritas yang dapat
Alasan perusahaan melakukan pemecahan diperoleh investor menjual atau membeli saham,
saham (stock split) adalah supaya harga sahamnya yang ditentukan berdasarkan harga penutupan
tidak terlalu tinggi, sehingga akan meningkatkan (closing price) di bursa pada hari yang
likuiditas perdagangannya. Sebalik-nya dengan bersangkutan. Jadi, harga penutupan merupakan
alasan ini, yaitu likuiditas pasar akan semakin harga saham terakhir kali pada saat berpindah
rendah setelah pemecahan saham (stock split), tangan diakhir perdagangan. Menurut Sumiyana
yaitu volume perdagangan menjadi lebih rendah (2007), harga saham mencerminkan semua
dibandingkan sebelumnya, biaya transaksi pialang informasi yang tersedia, meliputi harga sebelumnya,
secara proporsi meningkat dan bid-ask spread informasi publik, dan informasi private.
(selisih harga bid yang diajukan oleh pembeli dan Volume perdagangan. Volume perdagang-
harga ask yang diminta oleh penjual) juga lebih an merupakan jumlah transaksi yang diper-
tinggi dari sebelumnya (Jogiyanto, 2000). dagangkan pada waktu tertentu. Volume diperlukan
Ada dua teori penting mengenai fenomena untuk menggerakan harga saham (Sumiyana,
pemecahan saham ini. Pertama, signaling theory 2007).
yang menjelaskan bahwa pemecahan saham (stock Volume perdagangan merupakan bagian yang
splits) memberikan informasi kepada investor diterima dalam analis teknikal. Kegiatan
tentang prospek peningkatan return dimasa depan perdagangan dalam volume yang sangat tinggi di
yang substansial. Kedua, trading range theory suatu bursa akan ditafsirkan sebagai tanda pasar
menyatakan bahwa pemecahan saham (stock akan membaik (bulish). Peningkatan volume
splits) dapat meningkatkan likuiditas perdagangan perdagangan diiringi dengan peningkatan harga
saham. merupakan gejala yang makin kuat akan kondisi
bulish (Husnan, 1998).
METODE Volume perdagangan saham mencerminkan
kekuatan antara penawaran (supply) dan
Harga saham. Harga saham dapat didefinisi- permintaan (demand) yang merupakan manifestasi
kan sebagai harga pasar. Harga pasar merupakan dari tingkah laku investor (Ang, 1997). Naiknya
harga yang paling mudah ditentukan, karena harga volume perdagangan merupakan kenaikan
Vol. 13 No.1, 2011 Aset 59
aktivitas jual beli para investor di bursa. Semakin murah dibandingkan dengan perusahaan yang
meningkat volume penawaran dan permintaan tidak melakukan pemecahan saham (Sriwidhar-
suatu saham, semakin besar pengaruhnya terhadap manely, 2006). Berdasarkan tinjauan teoritis dan
fluktuasi harga saham di bursa, dan semakin temuan-temuan penelitian terdahulu, maka
meningkatnya volume perdagangan saham kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat
menunjukkan semakin diminatinya saham tersebut dilihat pada gambar 1. Berdasarkan Gambar 1,
oleh masyarakat sehingga akan membawa maka dapat ditarik hipotesis bahwa terdapat
pengaruh terhadap naiknya harga atau return perbedaan harga saham dan volume perdagangan
saham. saham yang signifikan pada periode sebelum
Volume perdagangan saham sebelum dan sesudah pengumuman pemecahan saham.
pengumuman pemecahan saham (stock splits) Populasi dan Sampel. Yang menjadi populasi
menunjukan bahwa perusahaan yang melakukan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan
pemecahan saham (stock splits) mengalami yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang
likuiditas perdagangan saham yang lebih rendah melakukan pemecahan saham (stock split) tahun
dari pada perusahaan yang tidak melakukan stock 2007. Sedangkan yang menjadi sampel pada
splits atau pemecahan saham (Sriwidharmanely, penelitian ini adalah adalah perusahaan di BEI
2006). dengan publikasi laporan keuangan 5 hari sebelum
Harga saham dan Volume Perdagangan. dan 5 hari sesudah yang lengkap tahun 2007
Perusahaan yang melakukan pemecahan saham dan merupakan perusahaan yang melakukan
cenderung berdampak pada harga saham yang pemecahan saham (stock split).
lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan Sumber Data. Dalam penelitian ini, sumber
yang tidak melakukan pemecahan saham. Hal data yang digunakan adalah data sekunder. Data
ini disebabkan perusahaan yang melakukan sekunder adalah penelitian arsip yang memuat
pemecahan saham memiliki harga saham yang kejadian masa lalu (historis) (Indriantoro dan
lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan Supomo, 1999).
yang tidak melakukan pemecahan saham. Data sekunder dalam penelitian ini meliputi
Akibatnya volume perdagangan perusahaan data-data pengumuman pemecahan saham (stock
yang melakukan pemecahan saham akan meng- split) yang meliputi :
alami volume perdagangan saham yang lebih tinggi - Tanggal pengumuman pemecahan saham
yang disebabkan harga saham yang relatife lebih (stock split) yang digunakan sebagai event
Gambar 1
Kerangka Pemikiran Penelitian
Tabel 2
Descriptive Statistics
Tabel 3
Rata-Rata Variabel Harga Saham
dan Volume Perdagangan Saham Pada Periode Pengamatan
Hari Harga Saham Volume Perdagangan
-5 9448 6618833
-4 9412 7428000
-3 9551 8168555
-2 9551 8972611
-1 9389 8491333
0 1421 34206222
1 1407 25596777
2 1406 14853333
3 1407 23212611
4 1409 19918222
5 1402 19483611
Sumber : Data Sekunder yang diolah 2011
Tabel 4
Uji Normalitas data Variabel Harga Saham
Sebelum dan Sesudah Pengumuman Pemecahan Saham
62 INDARTI, PURBA Aset
Tabel 5
Uji Normalitas data Variabel Volume Perdagangan
Sebelum dan Sesudah Pengumuman Pemecahan Saham
Tabel 6
Hasil Uji Statistik Rata-Rata Harga Saham
Sebelum dan Sesudah Pengumuman Pemecahan Saham
Tabel 7
Hasil Uji Statistik Rata-Rata Volume Perdagangan Saham
Sebelum dan Sesudah Pengumuman Pemecahan Saham
mengakibatkan harga saham berubah secara Indriantoro, Nur, dan Bambang Supomo, 1999,
signifikan. Metodologi Penelitian Bisnis, BPFE,
2. Terdapat perbedaan yang signifikan antara Yogyakarta.
volume perdagangan sebelum dan sesudah Jogiyanto, 2000, Teori Portofolio dan Analisis
Investasi, Edisi 3, BPFE, Yogyakarta.
peristiwa pemecahan saham. Hasil ini sesuai
Riyanto, Bambang.1995. Dasar-dasar Pembelan-
dengan trading range theory yang menyata-
jaan Perusahaan, Edisi 4, BPFE-Yogyakarta.
kan bahwa peristiwa pemecahan saham Sitompul, Asril, 1999, Pasar Modal, PT Citra Aditya
akan menyebabkan meningkatnya volume Bakti, Bandung.
perdagangan atau meningkatnya likuiditas Sriwidharmanely, 2006, Kinerja Keuangan, Kinerja
akibat harga yang lebih menarik bagi investor. Saham, dan Stock Splits “ Suatu Pendekatan
Hasil ini mengindikasikan bahwa peristiwa Matched Paired “, Jurnal ASET Vol.8, No.1
pemecahan saham mengakibatkan volume Hal, 25-44, STIE Widya Manggala, Semarang.
perdagangan berubah secara signifikan setelah Sugiyono, 2000, Statistika untuk Penelitian,
pengumuman pemecahan saham. Alfabeta, Bandung.
Sunariyah, 2004, Pengantar Pengetahuan Pasar
Modal, UPP AMP YKPN, Yogyakarta.
DAFTAR PUSTAKA
Sumiyana, 2007, “Noise atau Kedatangan Informasi
: Sebuah Fenomena Spesifik Perilaku Harga
Ang, Robert, 1997, Buku Pintar Pasar Modal
Saham Dipasar Modal Indonesia”, Jurnal
Indonesia, Mediasoft, Jakarta.
Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol.22, No.3,
Arthur, dkk, 1999, Dasar-Dasar Manajemen
Hal 292-318, Universitas Gajah Mada,
Keuangan, Buku 2, Salemba Empat, Jakarta.
Yogyakarta.
Brigham, Eugene, dan Joel Houston, 2001
Winarso, Beni Suhendra, 2005, “Analisis Empiris
Manajemen Keuangan 1, Edisi VIII, Erlangga,
Perbedaan Kinerja Keuangan Antara
Jakarta.
Perusahaan yang Melakukan Stock Split dengan
Ewijaya dan Indriantoro,Nur, 1999, Analisis
Perusahaan yang Tidak Melakukan Stock
Pengaruh Pemecahan Saham Terhadap
Split:Pengujian The Signaling Hyphotesis”,
Perubahan Harga Saham, Jurnal Riset
Jurnal Akuntansi dan Manajemen. Vol.XVI,
Akuntansi Indonesia, Volume 2, No.1, Hal 53-
No.3, Hal 209-218.
64.
Yusni Warastuti dan Widuri Kurniasari, 2008, “Stock
Halim, Abdul, 2005, Analisis Investasi, Salemba
Splits: Mampukah Memprediksi Perubahan
Empat, Jakarta.
Laba Masa Datang”, Jurnal ASET, Vol.10,
Husnan, Suad, 1998, Dasar-Dasar Teori Portofolio
No.1, Hal 57-68, STIE Widya Manggala,
dan Analisis Sekuritas, Edisi 3, UU AMP
Semarang.
YKPN, Yogyakarta.