You are on page 1of 23

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN

TUMOR INTRA KRANIAL

NS. EDY SANTOSO, M.KEP


TRIAS KLASIK

1.NYERI KEPALA
2.PAPIL EDEMA
3.MUNTAH
PEMERIKSAAN FISIK
• B1 (Breating): Pada keadaan lanjut karena
kompresi pd medulla oblongata adanya kegagalan
sirkulasi. Jika belum, tdk ada kelainan pada
breathing.
• B2 (Blood) : Adanya kegagalan sirkulasi  ada
perubahan pada HR dan TD
• B3 (Brain): Pengkajian tingkat kesadaran. Kualitas
tingkat kesadaran adlh parameter terpenting utk
melihat fungsi persarafan biasanya setingkat
letargi, stupor dan semikoma serta sebagai
evaluasi dalam pemberian Askep
CONT …
• Fungsi serebral: status mental  observasi
penampilan, tingkah laku, nilai gaya bicara,
ekspresi wajah dan aktifitas motorik
• Fungsi Intelektual: Penurunan ingatan dan memori,
adanya brain damage (sulit mengenal persamaan
dan perbedaan)
• Fungsi lobus frontal: Perubahan mental (depresi,
bingung atau periode tingkah laku menjadi aneh),
hemiparesis, ataksia, dan gangguan bicara.
• Pengkajian saraf kranial:
NII : Gangguan jika ada papil edema
N VI: Adanya glioblastoma multiformis
N VIII: Tuli persepsi jika pd lobus temporalis
N IX dan X: Kemampuan menelan kurang baik,
dan kesulitan membuka mulut
• Pengkajian Motorik: Keseimbangan dan
koordinasi, jika lesi di serebelum mengakibatkan
gangguan pergerakan (hipotonia dan
hiperekstensibilitas)
Refleks normal, adanya gerakan
involunter jika pada lobus oksipital
Pengkajian sensorik: Adanya nyeri kepala
yang hebat, dalam, terus menerus,
tumpul dan kadang-kadang hebat
sekali dan lebih hebat jika ada aktifitas
yang menimbulkan peningkatan TIK
dan berkurang dengan kompres dan
aspirin
B4 (Blader): Inkontinensia urine (Kerusakan
neurologis luas)
B5 (Bowel): Adanya kesulitan menelan,
nafsu makan menurun, mual dan muntah
karena rangsangan muntah di Medulla
Oblongata dan peningkatan TIK dan bisa
muntah proyektil
B6 (Bone): Adanya kesulitan beraktifitas
karena kelemahan, kehilangan sensori
dan gangguan pada aktifitas
TERAPI MEDIK
a. operasi . Pembedahan merupakan pilihan utama untuk
mengangkat tumor. Pembedahan pada tumor otak bertujuan
utama untuk melakukan dekompresi dengan cara mereduksi
efek massa sebagai upaya menyelamatkan nyawa serta
memperoleh efek paliasi. Dengan pengambilan massa tumor
sebanyak mungkin diharapkan pula jaringan hipoksik akan
terikut serta sehingga akan diperoleh efek radiasi yang optimal.
b. Radiotherapy. Radioterapi merupakan salah satu modalitas
penting dalam penatalaksanaan proses keganasan.
c. Chemotherapy. Pada kemoterapi dapat menggunakan powerfull
drugs, bisa menggunakan satu atau dikombinasikan. Tindakan
ini dilakukan dengan tujuan untuk membunuh sel tumor pada
klien. Diberikan secara oral, IV, atau bisa juga secara shunt.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan Tanda dan Gejala
Penurunan Kapasitas adaptif intra Sakit kepala, TD meningkat dan nadi
kranial (D. 0066) melebar, Bradikardi, pola napas
berhubungan dengan lesi irreguler, kesadaran menurun,
menempati ruang akibat tumor respon pupil melambat atau tidak
sama, refleks neurologis terganggu,
gelisah, agitasi, muntah, tampak
lesu, gangguan fungsi kognitif, TIK
meningkat papiledema
Konfusi kronis (D.0065) Kurang motivasi memulai atau
berhubungan dengan cedera otak menyelesaikan perilaku, fungsi
akibat tumor kognitif berubah progresif, memori
jangka pendek dan jangka panjang
berubah, fungsi sosial terganggu,
salah persepsi
Risiko perfusi serebral tidak efektif
(D.0017)
Faktor risiko : Tumor otak
INTERVENSI KEPERAWATAN
Dx Keperawatan (SDKI) Luaran (SLKI) Tindakan (SIKI)

Penurunan Kapasitas 1. Tingkat kesadaran 1. Pemantauan TIK


adaptif intra kranial meningkat 2. Manajemen
berhubungan dengan lesi 2. Fungsi kognitif peningkatan TIK
menempati ruang akibat membaik 3. Manajemen sensasi
tumor 3. TTV membaik perifer
4. Gelisah menurun 4. Pemantauan TTV
5. Muntah menurun 5. Manajemen Obat
Konfusi kronis 1. Persepsi membaik 1. Manajemen demensia
berhubungan dengan 2. Fungsi kognitif 2. Stimulasi kognitif 
cedera otak akibat tumor membaik realitas, jangan
3. Tingkat kesadaran tinggalkan klien
membaik 3. Pencegahan jatuh
4. Gelisah menurun 4. Terapi tumor
Risiko perfusi serebral 1. Kognitif meningkat 1. Manajemen
tidak efektif 2. TD membaik peningkatan TIK
Faktor risiko : Tumor otak 3. Kesadaran membaik 2. Pemantauan TD
4. TIK menurun 3. Manajemen obat
5. Sakit kepala menurun 4. Pemantauan neurologis

You might also like