You are on page 1of 7

Jurnal Teknik Elektro Vol. xx No.

xx 20xx P-ISSN 1411-0059 | E-ISSN 2549-1571

ANALISIS KEANDALAN SISTEM JARINGAN


DISTRIBUSI 20 KV DI PT. PLN (PERSERO)
ULP RUNGKUT PADA PENYULANG
INDOMIE MENGGUNAKAN METODE
FMEA(FAILURE MODE EFFECT ANALYSIS)
Wahyu Lingga Saputro1*, Guido Dias Kalandro1, dan Suprihadi Prasetyono1
1
Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Jember
Jl. Kalimantan No. 37, Kampus Tegalboto, Jember, Jawa Timur, Indonesia
.*Corresponding author. :Email: wahyu.lingga05@gmail.com

Abstract— South Surabaya which has the first largest industrial area in East Java, so pt. PLN (Persero) ULP Rungkut
supplies a very large amount of electrical energy. Then it is necessary to conduct research for the reliability of the 20 KV
PT distribution system. PLN ULP Rungkut which has one of the suppliers, namely the Indomie refinery to find out the
reliability of the 20 KV distribution system with the provisions of SPLN 59 of 1985. This research was carried out in
industrially dense areas and frequent disturbances occurred, resulting in unallocated power and economic losses during
disruptions at 20 KV distribution substations. This research using the FMEA (Failure Mode Effect Analysis) method aims
to identify the failure mode of interference with the system. Re-modeling for Indomie refiners using ETAP 12.6.0 software
to obtain the reliability index value of the distribution system of 20 KV. During the failure of the disturbance, PT. PLN
(Persero) ULP Rungkut during 2021 received an undistributable energy value during the disturbance of 21.4748 KWh
and an economic loss value of Rp. 2,763,466,785. A comparison of the reliability index value between the conventional
calculation of the FMEA method and the etap software 12.6.0 with the provisions of SPLN 59 of 1985. The results of the
comparison using the FMEA method are SAIFI values of 0.11604 interruptions / customers / year and SAIDI values of
0.46407 of hours / customers / year and CAIDI values of 3.99939 hours / disturbs / customers / year, software ETAP 12.6.0
SAIFI values of interruptions / customers / year and SAIDI values of 5,581 hours / customers / year and CAIDI values of
4,136 hours / disturbs / customers / year. So for Indomie refiners, including a radial network system with a recloser in the
middle with a distribution system reliability index value of 20 KV, it is said to be reliable, because it meets SPLN 59 of
1985 which has a SAIFI value of 2,415 interruptions / customer / year, a SAIDI value of 12,842 hours / customer / year
and a CAIDI value of 5,317 hours / interruption / customer / year.
Keywords— SAIFI, SAIDI, CAIDI, FMEA Method, ETAP Software 12.6.0

Abstrak— Surabaya Selatan yang memiliki Kawasan industry terbesar pertama di Jawa Timur, sehingga PT.PLN (Persero)
ULP Rungkut menyuplai energi listrik yang sangat besar. Maka perlu dilakukan penilitian untuk keandalan sistem distribusi 20
KV PT. PLN ULP Rungkut yang memiliki salah satu penyulang yaitu penyulang Indomie untuk mengetahui keandalan sistem
distribusi 20 KV dengan ketetapan SPLN 59 Tahun 1985. Penilitian ini dilakukan di Kawasan padat industri dan sering terjadinya
gangguan, sehingga mengakibatkan daya yang tidak tersalurkan dan kerugian ekonomi selama gangguan pada gardu distribusi 20
KV. Penilitian ini menggunakan metode FMEA (Failure Mode Effect Analysis) memiliki tujuan untuk mengidentifikasi mode
kegagalan gangguan terhadap sistem. Melakukan pemodelan ulang untuk penyulang Indomie menggunakan software ETAP
12.6.0 untuk mendapatkan nilai indeks keandalan sistem distribusi 20 KV. Selama terjadi kegagalan gangguan tersebut pihak PT.
PLN (Persero) ULP Rungkut selama tahun 2021 mendapatkan nilai energi tidak tersalurkan selama gangguan sebesar 21,4748
KWh dan nilai kerugian eknomi sebesar Rp. 2.763.466,785. Dilakukan perbandingan nilai indeks keandalan antara perhitungan
konvensional metode FMEA dengan software etap 12.6.0 dengan ketetapan SPLN 59 Tahun 1985. Hasil perbandingan
menggunakan metode FMEA nilai SAIFI sebesar 0,11604 gangguan/pelanggan/tahun dan nilai SAIDI 0,46407 sebesar
jam/pelanggan/tahun serta nilai CAIDI sebesar 3,99939 jam/ganggguan/pelanggan/tahun, software ETAP 12.6.0 nilai SAIFI
sebesar gangguan/pelanggan/tahun dan nilai SAIDI sebesar 5,581 jam/pelanggan/tahun serta nilai CAIDI sebesar 4,136
jam/ganggguan/pelanggan/tahun. Maka untuk penyulang Indomie termasuk sistem jaringan radial dengan recloser ditengah
dengan nilai indeks keandalan sistem distribusi 20 KV dikatakan handal, karena memenuhi dengan SPLN 59 Tahun 1985 yang
mempunyai nilai SAIFI 2,415 gangguan/pelanggan/tahun, nilai SAIDI 12,842 jam/pelanggan/tahun dan nilai CAIDI 5,317
jam/gangguan/pelanggan/tahun.
Kata kunci— SAIFI, SAIDI, CAIDI, Metode FMEA, Software ETAP 12.6.0

Received xx Agxx 20xx, Accepted xx Xxxxber 20xx, Published 2x Xxxxxber 20xx.


DOI: https://doi.org/10.15294/jte.vvolxx?inoxx?.idxx?
1
Jurnal Teknik Elektro Vol. xx No. xx 20xx P-ISSN 1411-0059 | E-ISSN 2549-1571

daya dari nilai-nilai indeks keandalan dan indeks keandalan


I. PENDAHULUAN sistem jaringa distribusi yaitu :
Surabaya merupakan daerah yang memiliki kawasan • Pembuatan pemodelan single line diagram sistem
industri yang terletak di Rungkut. Konsumsi daya listrik untuk kelistrikan dari Gardu Induk ke Gardu Distribusi
industri cukup besar untuk kapasitasnya dengan kapasitas daya hingga penyaluran ke pelanggan yang berada di
yang cukup besar sering terjadinya pamadaman. Sehingga daerah Surabaya Selatan. Pemodelan single line
penilitian ini perlu adanya analisa serta perbaikan untuk diagram menggunakan software ETAP 12.6.0
keandalan sistem distribusi 20 KV untuk menganalisa jaringan distribusi.
Berdasarkan hasil perhitungan indeks keandalan sistem • Menyiapkan data-data yang diperlukan seperti
distribusi 20 KV, menurut[3] menggunakan metode gabungan data jumlah pelanggan, data gangguan atau durasi
(section technique – RIA) pada sistem distribusi wilayah pemadaman, waktu perbaikan dan waktu operasi
Pekanbaru, Riau pada penyulang Cakalang. Penilitian ini pada masing-masing penyulang yang berada di
melakukan perbandingan terhadap perhitungan manual metode lingkup Surabaya Selatan.
gabungan dengan hasil program ETAP. Pada metode gabungan • Menghitung nilai-nilai keandalan dari indikator
(section technique – RIA) didapatkan nilai indeks keandalan seperti laju perbaikan, laju kegagalan, dan
SAIFI sebesar 4,32 kali/pelanggan/tahun, nilai SAIDI sebesar ketersediaan. Untuk menghitung nilai-nilai faktor
12,70 jam/pelanggan/tahun serta nilai CAIDI sebesar 2,93 keandalan dan perbaikan jaringan distribusi yang
jam/pelanggan. Untuk program ETAP nilai SAIFI sebesar 7,9 akan mempengaruhi dari indeks keandalan
kali/pelanggan/tahun, nilai SAIDI sebesar 75,7 nantinya.
jam/pelanggan/tahun. Dari perbandingan tersebut cukup • Menghitung indeks keandalan sistem (SAIFI,
signifikan antara hasil perhitungan manual metode gabungan SAIDI, dan CAIDI) untuk menghitung indeks
dengan program ETAP. Hal ini disebabkan oleh perbedaan keandalan sistem yang memiliki persamaan.
dalam menentukan nilai laju kegagalan dan durasi gangguan • Hasil dari perhitungan konvensional akan
dari kedua metode ini. Hasil peneilitian menyatakan bahwa dimasukkan ke dalam Microsoft excel untuk
untuk penyulang Cakalang dari hasil perbandingan tersebut pembuatan Worksheet FMEA. Dari worksheet
dalam kondisi tidak handal. tersebut akan mengetahui feeder yang tidak handal
Pada penilitian kali ini menggunakan metode FMEA untuk selama tahun 2021.
mengetahui mode kegagalan gangguan dengan
mempertimbangkan energi yang tidak tersalurkan selama
gangguan dan kerugian ekonomi. D. Perhitungan dan Analisis Data
Perhitungan dan analisa data untuk mengetahui indeks
II. METODE PENELITIAN
keandalan sistem distribusi 20 KV dengan menggunakan
Pada metode penilitian ini menjelaskan mengenai objek metode FMEA. Setelah data yang dibutuhkan terkumpul, maka
penilitian, tahap penilitian, tempat dan waktu penilitian, alat perhitungan dapat dilakukan dengan rumus – rumus yang ada.
dan bahan yang digunakan, serta sumber data beserta metode Adapun pengolahan dan Analisa data untuk memperoleh tujuan
pengumpulan data dan penelitian ini dilakukan di PT.PLN penilitian yaitu perhitungan, perbandingan dan Analisa indeks
(Persero) ULP Rungkut. keandalan pada penyulang Indomie di PT.PLN (Persero) ULP
Rungkut. Perhitungan diawali dengan mencari laju perbaikan,
A. Studi Literatur laju kegagalan dan ketersediaan. Kemudian menghitung indeks
Tahapan membahas tentang pengumpulan dan keandalan sisi pelanggan seperti nilai SAIFI,SAIDI, dan
mempelajari literatur yang berkaitan dengan analisa CAIDI. Setelah didapatkan keduanya lalu menggunakan
keandalan jaringan distribusi dengan menggunakan metode metode FMEA untuk mengetahui mode kegagalan gangguan.
FMEA. Dengan refrensi dari buku, jurnal nasional maupun Setelah itu menghitung nilai ekonomi yang diakibatkan dari
internasional. kegagalan gangguan. Setelah itu, dilakukan pemodelan ulang
pada software ETAP 12.6.0, lalu dibandingkan dengan hasil
B. Pengumpulan Data perhitungan metode FMEA berpacu dengan ketetapan SPLN
Tahapan pengumpulan data yang akan menunjang proses 59 Tahun 1985 dan diambil kesimpulan dari perbandingan
penilitian. Data-data yang diperlukan dan dikumpulkan tersebut untuk mengetahui tingkat keandalan penyulang
sebagai berikut : Indomie.
• Single line diagram jaringan distribusi dan sistem
kelistrikan PT. PLN (Persero) UP3 Surabaya Selatan E. Tahap Penulisan Laporan dan Kesimpulan
area ULP Rungkut Pada tahapan ini berisi simulasi, perhitungan, analisa
• Jumlah pelanggan tiap titik beban. data beserta pembahasan mengenai topik dan kesimpulan
• Waktu perbaikan dan waktu operasi jaringan akhir dari penilitian yang diambil.
distribusi pada tahun 2021.
• Durasi pemadaman dan indeks kegagalan.
• Data panjang saluran feeder.

C. Pengolahan dan analisa data


Dalam pengolahan dan analisa data ini memerlukan
nilai-nilai indeks dengan menggunakan rumus-rumus dan
dilakukan analisa hasil. Adapun pengolahan dan analisa F. Flowchart

Received xx Agxx 20xx, Accepted xx Xxxxber 20xx, Published 2x Xxxxxber 20xx.


DOI: https://doi.org/10.15294/jte.vvolxx?inoxx?.idxx?
2
Jurnal Teknik Elektro Vol. xx No. xx 20xx 3

Gambar 4. 1 Single Line Diagram Penyulang Indomie


B. Parameter Ketetapan Indeks Keandalan Pada SPLN
59:1985
Tabel 4. 1 Data Parameter Indeks Kegagalan
Peralatan SUTM

III. HASIL DAN PEMBAHASAN Laju


Kegagalan Repair Switching
Komponen
A. Profil Penyulang Indomie PT. PLN ULP Rungkut Peralatan Time Time
Penyulang Indomie merupakan salah satu penyulang yang SPLN
berada di daerah operasi PT. PLN (Persero) UP3 Surabaya
Selatan yang disuplai dari gardu induk Rungkut. Penyulang Saluran
0,2 4 0,15
Indomie memiliki panjang saluran utama sepanjang 6,611 Kms Udara
yang memiliki jumlah titik beban sebanyak 45 yang menyuplai Pemutus
0,004 10 0,15
kepada pelanggan keseluruhan berjumlah 866 pelanggan. Pada Tenaga
penyulang Indomie terletak di kawasan industri dengan Saklar
0,003 10 0,15
menyuplai daya yang sangat besar Pemisah
Trafo
0,005 10 0,15
Distribusi
Saklar
0,003 10 0,15
Beban
(Sumber: Perusahaan Listrik Negara, 1985)
C. Perhitungan Indeks Keandalan Sistem Distribusi Pada
Saluran
1) Laju Kegagalan Tiap Saluran

λ(saluran1) = Failure rate peralatan saluran 1 x


Panjang saluran udara
= 0,2 x 0,578 = 0,1156 kali/tahun
Tabel 4. 2 Indeks Keandalan Peralatan Laju Kegagalan Pada
Saluran
Panjang
Laju Laju
No. Peralatan Saluran
Kegagalan Kegagalan
(Km)
4 Jurnal Teknik Elektro Vol. xx No. xx 20xx
Peralatan (λ) 0,17
46 Saluran L42 0,0448 4
SPLN (Kali/tahun) 92
2,58
Circuit TOTAL ULP
1 0,004 0 0 8
Breaker
AVS ( Untuk mendapatkan hasil laju perbaikan pada tiap
Automatic saluran meliputi perkalian antara laju kegagalan tiap load point
2 0,003 0 0
Vacum dengan waktu perbaikan pada persamaan 4.2 :
Switch) 𝑈𝐿𝑃 ………………………………..…….4.2
Sectionalizer
3 0,003 0 0 = ∑ 𝜆𝑖 𝑥 𝑟
(LBS)
𝑖=𝐾
4 Recloser 0,005 0 0
5 Saluran L1 0,2 0,1156 Pada laju perbaikan ini menghasilkan nilai durasi
0,578
waktu perbaikan selama terjadinya gangguan dari saluran 1 –
6 Saluran L2 0,2 0,035 0,007 saluran 42 sebesar 2,588 jam/tahun.
7 Saluran L3 0,2 0,133 0,0266
D. Analisis Indeks Keandalan Menggunakan Metode Failure
8 Saluran L4 0,2 0,139 0,0278
Mode And Effect Analysis
9 Saluran L5 0,2 0,076 0,0152
10 Saluran L6 0,2 0,0048 a. Indeks Keandalan Sistem Distribusi Pada Load Point 1
0,024
(BE 005)
42 Saluran L38 0,2 0,217 0,0434 Perhitungan nilai SAIFI, SAIDI dan CAIDI untuk
43 Saluran L39 0,2 0,092 0,0184 load point 1 adalah :
1 𝑋 1,322
44 Saluran L40 0,2 0,041 0,0082 SAIFI Load Point 1 =
866
45 Saluran L41 0,2 0,106 0,0212 = 0,00153Gangguan/tahun
46 Saluran L42 0,2 0,0448 1 𝑋 5,288
0,224 SAIDI Load Point 1 =
866
Total λLP 1,3222 = 0,00611 Jam/tahun
Untuk memperoleh total laju kegagalan tiap load point
0,00611
pada persamaan 4.1 sebagai berikut : CAIDI Load Point 1 =
0,00153
𝜆𝐿𝑃 = ∑ 𝜆𝑖 ………………………………….….4.1
=3,9939 Jam/gangguan/tahun
𝑖=𝐾
Pada laju kegagalan ini menghasilkan nilai dari saluran 1 – Tabel 4. 4 Indeks Keandalan Sistem Distribusi 20
saluran 42 sebesar 1,322 kali/tahun. KV Titik Beban
2) Laju Perbaikan Pada Tiap Saluran INDEKS KEANDALAN SISTEM
Tabel 4. 3 Indeks Keandalan Peralatan Laju Perbaikan Pada DISTRIBUSI 20 KV PENYULANG
Saluran INDOMIE
Laju
Indeks Keandalan Sistem
Perb
Sisi Pelanggan
aika
Laju Nam
Waktu n N Load CAID
Kegagalan a SAID
No Peralatan Perbaik (U) o Point I
(λ) Gard Jumla I
an (Jam SAIFI (jam/
(Kali/tahun) u h (jam/
/Tah (ganggua gangg
Distr pelan
un/k n/pelangg uan/p
ibusi ggan/
m) an/tahun) elang
tahun
1 Circuit Breaker 0 10 0 gan/ta
)
AVS ( hun)
2 Automatic 0 10 0 BE0 0,006 3,999
1 0,00153
Vacum Switch) LP1 05 1 11 39
Sectionalizer BE0 0,006 3,999
3 0 10 0 2 0,00153
(LBS) LP2 06 1 11 39
4 Recloser 0 10 0 BE0 0,006 3,999
3 0,00153
0,46 LP3 08 1 11 39
5 Saluran L1 0,1156 4 BE0 0,006 3,999
24 4 0,00153
0,02 LP4 22 1 11 39
6 Saluran L2 0,007 4 BE1 0,586 3,999
8 5 0,14657
0,10 LP5 175 96 2 39
7 Saluran L3 0,0266 4 BE9 0,006 3,999
64 42 0,00153
0,11 LP43 23 1 11 39
8 Saluran L4 0,0278 4 BE2 0,006 3,999
12 43 0,00153
0,03 LP44 050 1 11 39
44 Saluran L40 0,0082 4 BE2 0,006 3,999
28 44 0,00153
0,08 LP45 236 1 11 39
45 Saluran L41 0,0212 4
48
Jurnal Teknik Elektro Vol. xx No. xx 20xx 5
0,117 3,910
Rata - Rata
0,02938 51 52 Hasil Mode Kegagalan

Parameter Daya Tidak Tersalurkan Dan


b. Titik Yang Mengalami Gangguan Pada Penyulang Gardu Distribusi BE 1117 Gardu Distribusi BE 424
Indomie Tahun 2021 Metode FMEA Gardu Distribusi BE 1573

Tabel 4. 5 Indeks Keandalan Sistem Distribusi 20 KV Kerugian Ekonomis 164,152 2.762.970,01

Nilai Ekonomi
Penerapan Metode FMEA 332,62
Energy Not Supllied (KWh) 3,0728
6,146
12,256
INDEKS KEANDALAN SISTEM SAIDI (Jam/pelanggan) 0,01832
1,3678
0,0122
DISTRIBUSI 20 KV PENYULANG Jumlah Pelanggan 3
224
INDOMIE 2
Durasi Pemadaman 0,0835
0,0167
0,0333
Indeks Keandalan Sistem Sisi Daya Gangguan (Kw) 36,8
368,06
368,06
Pelanggan
Loa Na 0 1000000 2000000 3000000
N d ma SAIF
SAID Nilai Parameter
o Poin Gar I
Jum I
t du (gang CAIDI
lah (jam/ Gambar 4. 2 Grafik Nilai Ekonomi Penyulang Indomie
Dist guan/ (jam/ganggua
ribu pelan
pelan n/pelanggan/t
si ggan/ B. Hasil Implementasi Penyulang Indomie Pada ETAP 12.6.0
ggan/ ahun)
tahun
tahun
)
)
BE
0,001 0,006
157 3,99939
53 11
1 LP7 3 1
BE 1,367
0,342 3,99939
2 LP9 424 224 8
BE
0,004 0,018
LP2 111 3,99939
58 32
3 9 7 3
0,348 1,392
11,9982
Total 11 2
0,116 0,464
3,99939
Rata – Rata 04 07

A. Nilai Ekonomi Identifikasi Mode Kegagalan Gangguan


Pada permasalahan di gardu distribusi BE 1573,
kemudian dihitung energi yang tidak tersalurkan pada
persamaan dan sebagai berikut.
Daya Gangguan
= √3 𝑥 𝑉 𝑥 𝐼 𝑥 𝐶𝑜𝑠 𝜃

= √3 𝑥 20 𝐾𝑣 𝑥 12,5 𝐴 𝑥 0,85
=368,060 𝐾𝑊
Energi Not Supplied
= ∑[ 𝐺𝑎𝑛𝑔𝑔𝑢𝑎𝑛 (𝑘𝑊) 𝑋 𝐷𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 (ℎ)

= 368, 060 𝐾𝑊 𝑥 0,0333 ℎ


= 12,256 𝐾𝑊ℎ
𝑅𝑢𝑔𝑖 𝐸𝑘𝑜𝑛𝑜𝑚𝑖𝑠 =
𝐸𝑁𝑆 𝑥 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎𝑛 𝑥 𝑆𝐴𝐼𝐷𝐼 𝑥 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑅𝑝⁄𝐾𝑤ℎ
= 12,256 𝐾𝑊ℎ 𝑥 2 𝑥 0,0122 x 1.114,7
= Rp 333,62

Gambar 4. 3 Single Line Diagram Penyulang Indomie


Software ETAP 12.6.0
C. Perbandingan Hasil Indeks Keandalan Sistem Distribusi 20
KV
Tabel 4. 6 Perbandingan Nilai Ideks Keandalan Sisi
Pelanggan
6 Jurnal Teknik Elektro Vol. xx No. xx 20xx
jam/pelanggan/tahun dan nilai CAIDI 5,317
PERBANDINGAN NILAI INDEKS KEANDALAN jam/gangguan/pelanggan/tahun.
SISTEM DISTRIBUSI 20 KV
IV.PENUTUP
Metode ETAP SPLN 59 A. KESIMPULAN
Keandalan FMEA 12.6.0 Tahun 1985 Berdasarkan penilitian serta analisis yang telah
dilakukan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai
berikut :
SAIFI 0,11604 1,349 2,415
1. Berdasarkan metode FMEA pada penyulang Indomie
PT. PLN (Persero) ULP Rungkut tahun 2021 dapat di
SAIDI 0,46407 5,581 12,842 identifikasi mode kegagalan yang terjadi 3 kali
kegagalan pada gardu distribusi. Gardu distribusi
dengan kode BE 1573 terjadi kegagalan diakibatkan
oleh binatang yang tersangkut pada trafo gardu
CAIDI 3,99939 4,136 5,317
distribusi. Gardu distribusi dengan kode BE 424
mengalami kegagalan diakibatkan oleh putusnya Fuse
Cut Out pada fasa R dan fasa T membuat trafo rusak.
Hasil Perbandingan Gardu distribusi dengan kode BE 1117 mengalami
15 12,842 kegagalan diakibatkan oleh putusnya kabel fasa S dan
NILAI INDEKS KEANDALAN

fasa T. Hasil dari indeks keandalan sistem distribusi


10 5,581 4,1365,317
3,99939 dari metode FMEA untuk nilai SAIFI sebesar 0,11604
1,3492,415 0,46407
5 0,11604 gangguan/pelanggan/tahun, nilai SAIDI sebesar
0 0,46407 jam/pelanggan/tahun dan nilai CAIDI
SAIFI SAIDI CAIDI sebesar 3,99939 jam/gangguan/pelanggan/tahun.
INDEKS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI 20 KV 2. Dilakukan identifikasi mode-mode kegagalan
gangguan Dalam gangguan itu energi yang tidak
NILAI INDEKS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI 20 KV tersalurkan sebanyak 21,4748 KWh dengan total
Metode FMEA kerugian ekonomi yang didapatkan pihak PT. PLN
(Persero) ULP Rungkut sebanyak RP. 2.763.466,785.
NILAI INDEKS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI 20 KV ETAP 3. Berdasarkan perbandingan perhitungan konvensional
12.6.0 metode FMEA dengan software ETAP 12.6.0
NILAI INDEKS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI 20 KV SPLN berdasarkan SPLN 59 Tahun 1985 untuk indeks
59 Tahun 1985 keandalan sistem distribusi 20 KV yaitu nilai SAIFI
Gambar 4. 4 Grafik Perbandingan Indeks Keandalan Sistem perhitungan konvensional metode FMEA sebesar
Distribusi 20 KV 0,11604 gangguan/pelanggan/tahun sedangkan nilai
SAIFI software ETAP 12.6.0 sebesar 1,349
Dapat dianalisa Penyulang Indomie dengan menggunakan gangguan/pelanggan/tahun. Nilai SAIDI perhitungan
metode FMEA terjadi gangguan selama 3 kali dalam satu tahun konvensional metode FMEA sebesar 0,46407
dengan nilai indeks keandalan sistem distribusi 20 KV bahwa jam/pelanggan/tahun sedangkan nilai SAIDI software
nilai SAIFI perhitungan konvensional metode FMEA sebesar ETAP 12.6.0 sebesar 6,624 jam/pelanggan/tahun.
0,11604 gangguan/pelanggan/tahun sedangkan nilai SAIFI Nilai CAIDI perhitungan konvensional sebesar
software ETAP 12.6.0 sebesar 1,349 3,9105 jam/gangguan/pelanggan/tahun sedangkan
gangguan/pelanggan/tahun. Nilai SAIDI perhitungan nilai nilai CAIDI software 12.6.0 sebesar 4,907
konvensional metode FMEA sebesar 0,46407 jam/gangguan/pelanggan/tahun. Jadi penyulang
jam/pelanggan/tahun sedangkan nilai SAIDI software ETAP Indomie dikatakan sudah handal dengan nilai SAFI,
12.6.0 sebesar 6,624 jam/pelanggan/tahun. Nilai CAIDI SAIDI, dan CAIDI masih dibawah nilai ketetapan
perhitungan konvensional sebesar 3,9105 SPLN 59 Tahun 1985.
jam/gangguan/pelanggan/tahun sedangkan nilai nilai CAIDI
software 12.6.0 sebesar 4,907 jam/gangguan/pelanggan/tahun. B. SARAN
Hal ini dikarenakan dipengaruhi oleh panjang saluran, jumlah Berdasarkan penelitian diperoleh saran yang dapat dilakukan
pelanggan, dan semakin banyak peralatan pada penyulang pada pengembangan berikutnya anatara lain :
tersebut untuk nilai SAIFI, SAIDI, dan CAIDI semakin besar. 1. Sebaiknya dilakukan penambahan komponen yaitu
Berdasarkan nilai ekonomi untuk penyulang Indomie, Recloser diantara gardu distribusi kode BE 1294 dan
dalam gangguan itu energi yang tidak tersalurkan sebanyak BE 364, dikarenakan jarak kabel terlalu jauh dan
21,4748 KWh dengan total kerugian ekonomi yang didapatkan konsumsi daya yang disuplai harus terus menerus
pihak PT. PLN (Persero) ULP Rungkut sebanyak Rp. terpenuhi, untuk mengurangi terjadinya gangguan
2.763.466,785. Hal ini dikarenakan pengaruh nilai ekonomi dengan skala panjang.
dipengaruhi oleh jumlah ENS, jumlah pelanggan, dan kategori 2. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan metode
tarif listrik untuk tempat tinggal dan industri harganya berbeda. yang menerapkan analisa setiap section dari
Maka untuk penyulang Indomie termasuk sistem jaringan penyulang, untuk mengetahui nilai indeks keandalan
radial dengan recloser ditengah dengan nilai indeks keandalan sistem distribusi 20 KV lebih kecil lingkupnya
sistem distribusi 20 KV dikatakan handal, karena memenuhi khususnya di daerah Rungkut.
dengan SPLN 59 Tahun 1985 yang mempunyai nilai SAIFI
2,415 gangguan/pelanggan/tahun, nilai SAIDI 12,842
Jurnal Teknik Elektro Vol. xx No. xx 20xx 7
REFERENSI [9] Perusahaan Listrik Negara. (1985). Keandalan pada Sistem Distribusi
20kV dan 6 kV. 2–7.
[1] A. Fatoni, "Analisa Keandalan Sistem Distribusi 20 KV di PT.PLN [10] R. I. Pratama, "Monitoring Indeks Keandalan Sistem Distribusi 20 KV
RAYON LUMAJANG Dengan Metode FMEA (Failure Modes And Menggunakan Metode RIA (RELLIABILITY INDEX ASSESMENT),"
Effects Analysis)," Tugas Akhir, 2016. Repository Universitas Jember , 2019.
[2] A. F. Setiawan and T. Suheta, “Analisa Studi Keandalan Sistem [11] Setiawan, A. F., & Suheta, T. (2020). Analisa Studi Keandalan Sistem
Distribusi 20 KV di PT. PLN (PERSERO) UPJ Mojokerto Distribusi 20 KV di PT. PLN (PERSERO) UPJ Mojokerto
Menggunakan Metode FMEA (FAILURE MODE EFFECT Menggunakan Metode FMEA (FAILURE MODE EFFECT
ANALYSIS),” Cyclotron, vol. 3, no. 1, 2020, doi: ANALYSIS). Cyclotron, 3(1).
10.30651/cl.v3i1.4304. [12] S. Daman, “Teknik dan Sistem Distribusi Tenaga Listrik,” Sist. Distrib.
[3] A. H. Putri, "Analisa Keandalan Sistem Jaringan Distribusi 20 KV di Tenaga List., pp. 137–180, 2009, [Online]. Available:
Penyulang Cakalang PT.PLN (Persero) ULP Simpang Tiga Pekanbaru- https://www.scribd.com/document/379197385/Buku-Sistem-
Riau," Tugas Akhir, 2021. Distribusi-Tenaga-Listrik.
[4] A. Iswahyudi, N. E. Setiawati and T. Odinanto, "Analisa Keandalan dan [13] T. Gonen, Electric Power Distribution Engineering, Boca Raton: Taylor
Penempatan Recloser pada Distribusi 20 KV Penyulang Gading PT.PLN & Francis Group, LLC, 2014.
(Persero) UPJ Mojokerto," Seminar Nasional Teknik Elektro, Sistem [14] Wicaksono, H. P. (2012). Analisis Keandalan Sistem Distribusi
Informasi, dan Teknik Informatika, pp. 325-331, 2021. Menggunakan Program Analisis Kelistrikan Transien dan Metode
[5] A. Syafar, Penentuan Indeks Keandalan Sistem Distribusi 20 Kv Dengan Section Technique. JURNAL TEKNIK ITS, 1.
Metode Fmea (Failure Mode Effect Analysis), Makassar: Rizky Artha [15] Y. Khoironi, "Analisis Peningkatan Keandalan Sistem Distribusi 20 Kv
Mulia, 2018. Menggunakan Fault Detection Isolation Restoration (FDIR)," pp. 22-23,
[6] Fatoni, A. (2016). Analisa Keandalan Sistem Distribusi 20 KV di 2021.
PT.PLN RAYON LUMAJANG Dengan Metode FMEA (Failure Modes [16] W. A. Oktaviani, E. Rianty and T. Barlian, "Perhitungan Indeks
And Effects Analysis). Tugas Akhir. Keandalan Penyulang Tenggiri Gardu Induk Sei Kedukan Dengan
[7] Golshanfard, A., & Hashemi-Dezaki, H. (2019). Sensitivity Analysis of Metode Failure Mode Effect Analysis," Jurnal Surya Energy, vol. 4, pp.
Distribution System Reliability for Identifying the Critical Elements. 323-330, 2019.
ICEE 2019 - 27th Iranian Conference on Electrical Engineering, 522– [17] Y. T. K. Priyanto, M. Otong and Y. M. Safarudin, "Analisis Indeks
526. SAIDI, SAIFI, CAIDI dan Non-Delivery Energy Sistem Distribusi 20
[8] M. G. C. Purba Wisesa, S. Bachri M, “Analisis keandalan sistem KV Pada PT.PLN (Persero) Area Balikpapan Penyulang J2," National
distribusi 20 kv di pt. pln (persero) apj banyuwangi dengan metode Conference Of Industry, Engineering and Technology, vol. 1, pp. 415-
reliability network equivalent approach ( 20,” pp. 1–6, 2014. 422, 2020

You might also like