Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
The objective of this research is to determine the orientation of the market (customer
orientation, competitor orientation and coordination between functions). This research conducted for
three months, since February to April 2016. The data used in this research is the primary data taken
using a survey method using a questionnaire that by distributing questionnaires to employees and
manager. A questionnaire was used to determine the customer orientation, competitor orientation
and coordination between functions. Based on the results of research conducted at the Five Star UD,
it can be concluded that Five Star has captured the market orientation that is good with market
orientation value of 64.31 persent. UD's market orientation on customer orientation is said to be
good in that understanding of these UD on the wishes of customers, know what customers want,
satisfaction and create value for customers. In the competitor orientation, this UD could respond to
acts of competitors, competitive advantage to seize opportunities, and try to improve and find a
strategy to fight its competitors. While in the coordination between functions, workers has
contributed to the strategy of Five Star UD and the customer value creation, mutual cooperation
among workers, and has understood the needs of customers so as to create satisfaction for its
customers.
Key words: the orientation of the market, egg peanut, Tomohon City,
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui orientasi pasar (orientasi pelanggan, orientasi
pesaing dan koordinasi antar fungsi). Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan sejak bulan
Februari sampai bulan April 2016. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer
yaitu data yang diambil dengan menggunakan metode survey serta menggunakan kuesioner yaitu
dengan menyebarkan kuesioner pada karyawan-karyawan dan pimpinan perusahaan. Kuesioner
digunakan untuk mengetahui orientasi pada pelanggan, orientasi pada pesaing dan koordinasi antar
fungsi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan di UD Bintang Lima, dapat disimpulkan
bahwa UD Bintang Lima telah menangkap orientasi pasar yaitu Baik dengan nilai orientasi pasarnya
64,31 persen. Orientasi pasar pada UD ini dikatakan baik dalam orientasi pelanggan yaitu
pemahaman UD ini terhadap keinginan pelanggan, mengetahui apa yang diinginkan pelanggan,
kepuasan serta menciptakan nilai bagi pelanggan. Dalam orientasi pesaing, UD ini merespon
tindakan pesaing, menangkap peluang keunggulan bersaing, dan berusaha meningkatkan dan
menemukan strategi untuk melawan pesaingnya. Sedangkan dalam koordinasi antar fungsi, para
pekerja telah berkontribusi pada strategi UD Bintang Lima dan pada penciptaan nilai pelanggan,
saling bekerjasama antar pekerja, dan telah memahami kebutuhan pelanggan sehingga tercipta
kepuasan bagi pelanggannya.
1
Orientasi Pasar pada UD Bintang Lima..........................(Steriany Tulenan, Recky Rengkung, Joachim Dumais)
dengan keinginan dan kebutuhan konsumen dapat konsumen akan pilihan makanan memicu banyak
dipastikan konsumen akan membeli produk atau pengusaha untuk menekuni bisnis tersebut.
jasa perusahaan tersebut. Kemampuan perusahaan Persaingan dalam produk makanan ini menuntut
untuk memahami keinginan dan kebutuhan perusahaan untuk memiliki orientasi pada pasar.
konsumen dan menyediakan produk atau jasa Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk
yang dinginkan dan dibutuhkan konsumen dikenal meningkatkan kinerja perusahaan.
dengan istilah orientasi pada pasar atau market UD Bintang Lima merupakan usaha
orientation (Narver dan Slater,1990). dagang yang bergerak di industri pengolahan
Menurut Wiyono (2013) orientasi pasar berbahan baku Kacang Tanah. UD Bintang Lima
merupakan kemampuan perusahaan untuk ini terletak di Kelurahan Paslaten 2 Kecamatan
mengetahui dan merespon konsumen. Orientasi Tomohon Timur Kota Tomohon. Usaha ini berdiri
pasar didefinisikan sebagai pengumpulan secara sejak tahun 2005. Usaha ini memiliki jumlah
luas intelejen pasar yang berkaitan dengan tenaga kerja sebanyak 12 orang. Kacang Telur ini
kebutuhan pelanggan sekarang atau masa ada yang di jual di Toko dan di Rumah Makan.
mendatang, penyebarluasan intelejen diantara Orientasi pasar dalam UD. Bintang Lima dalam
departemen-departemen, respon dan organisasi hal ini Kacang Telur, dapat dikatakan sukses.
terhadap intelejen tersebut (Alam, 2013). Yaitu karena adanya usaha, kerja sama antara para
Orientasi pasar sebagai konstruk tunggal karyawan serta pimpinan perusahaan dalam
menurut Narver dan Slater (1990) seperti dikutip mengelola akan berkembangnya usaha mereka ini.
Alam (2013) terdiri dari tiga dimensi yaitu, Sehingga dapat dikatakan perusahaan ini memiliki
orientasi pada pelanggan, orientasi pada pesaing, nilai unggul (superior value).
dan koordinasi antar fungsi. Orientasi pelanggan
adalah pemahaman perusahaan terhadap target Definisi Orientasi Pasar
buyer sehingga dapat menciptakan superior value Orientasi pasar merupakan sesuatu yang
kepada mereka secara terus-menerus. Orientasi penting bagi perusahaan dalam kebutuhan
pada pesaing adalah sebagai pemahaman akan pelanggan dimana perusahaan harus selalu dekat
kekuatan dan kelemahan jangka pendek serta dengan pasarnya. Menurut Pramono dan Waridin
kapabilitas dan strategi jangka panjang dari para (2006) orientasi pasar adalah kemampuan untuk
pesaing yang ada maupun pesaing potensial. mencermati kekuatan dan kelemahan pesaing dan
Penerapan orientasi pesaing mempunyai dua strategi-strategi yang dilakukan oleh pesaing
tujuan, yaitu dalam jangka pendek dan jangka dalam suatu orientasi pasar.
panjang. Koordinasi antar fungsi adalah Menurut Narver dan Slater (1994)
merefleksikan pendayagunaan secara orientasi pasar adalah organisasi yang paling
terkoordinasi dari seluruh sumber daya yang ada efektif dan efisien untuk menciptakan perilaku-
dalam perusahaan dalam rangka menciptakan perilaku yang dapat menghasilkan suatu yang
superior costumer value bagi pembeli sasaran. terbaik bagi pemmbeli serta menghasilkan
Dalam merspon kebutuhan perusahaan, superior performance bagi perusahaan. Orientasi
orientasi pada pasar yang baik dari sebuah pasar merupakan penetapan sasaran konsumen
perusahaan akan memberikan kontribusi pada strategis dan membangun organisasi yang
penerapan strategi pemasaran yang baik oleh berfokus pada layanan konsumen, memberikan
pihak manajemen, hal ini tentunya akan dasar persaingan yang berfokus kedalam,
berdampak pada tingkat keefektifitasan kinerja memberi layanan yang sesuai dengan harapan
perusahaan. Kinerja perusahaan akan semakin para konsumen, sehingga berhasil memenangkan
baik seiring dengan semakin baiknya orientasi suatu persaingan (Craven, 1994).
perusahaan pada pasar sasaran. Kinerja Konsep utama dalam orientasi pasar
didefinisikan sebagai hasil kerja secara kualitas adalah orientasi pelanggan dan orientasi pesaing.
dan kuantitas yang dapat dicapai oleh seseorang Orientasi pasar merupakan suatu filosofi dalam
atau organisasi (Mangkunegara,2001). strategi pemasaran yang menganggap bahwa
Perkembangan perusahaan yang baik akan penjualan produk tidak tergantung pada strategi
meningkatkan daya saing perusahaan khususnya penjualan tetapi lebih pada keputusan konsumen
dalam persaingan bisnis. Sebagian orang beralih dalam membeli produk. Oleh karena itu,
kevegetarian karena alasan kesehatan. Hal ini membutuhkan perhatian secara tepat pada
tentunya memicu pada salah satu jenis produk orientasi pelanggan dan orientasi pesaing dalam
makanan kecil yaitu kacang-kacangan, dalam hal rangka menyediakan kebutuhan dan keinginan
ini kacang telur di Kota Tomohon. Kebutuhan
2
Agri-Sosioekonomi Unsrat, ISSN 1907 – 4298 – Volume 12 Nomor 2A, Juli 2016 : 1 - 18
konsumen dengan memberi nilai terbaik (Lamb, Wensley (2010) seperti dikutip Wulandari (2013)
2001). kemampuan manajemen mengenali pesaingnya
Komponen orientasi pasar (market akan membantu dan menggali berbagai informasi
orientation) menurut Narver & Slater(1990) yaitu mengenai apa dan bagaimana pesaing
dalam skala MKTOR terbagi atas tiga, yaitu : menjalankan bisnis serta model strategi yang
Orientasi Pelanggan, Orientasi Pesaing, dan diterapkan. Sehingga manajemen memperoleh
Koordinasi antar Fungsi. kepastian bahwa strategi dan aktivitas apapun
yang dilakukan perusahaan tidak didahului oleh
Orientasi Pelanggan pesaingnya.
Menurut Kotler (2007) apa yang menjadi Perusahaan yang dapat meningkatkan
keinginan pelanggan lebih penting dibandingkan efektivitas perusahaannya, profitabilitas yang
dengan produk yang saat ini dijual kepada akan diperoleh juga akan meningkat. Hal ini
pelanggan. Pemasaran menurut Kara(2005) penting dalam menjamin kepastian bahwa
seperti dikutip Adinoto (2012) harus memakai perusahaan memiliki keunggulan yang tidak dapat
konsep bagaimana perusahaan mengetahui apa disamai oleh pesaingnya. Seandainya pesing akan
yang diinginkan pelanggan atau konsumen dan menirunya maka cukup mahal biaya yang harus
memenuhinya dengan meletakkan kepuasan serta dikorbankan, shingga perusahaan selalu dapat
nilai-nilai pelanggan sebagai hal yang utama dan menempatkan posisi dirinya pada posisi terdepan
transaksi sebagai dasar analisis. Oleh karena itu, dibanding para pesaingnya.
orientasi pasar merupakan implementasi dari Orientasi pesaing dapat dinyatakan melalui
konsep pemasaran, maka bisa disimpulkan bahwa monitoring atau informasi mengenai pesaing dan
perusahaan yang berorientasi pasar adalah menyebarluaskan berbagai informasi tersebut,
perusahaan yang tindakan-tindakannya konsisten pada semua fungsi yang ada dalam perusahaan.
dengan konsep pemasaran. Perusahaan yang berorientasi pada pesaing, akan
Perusahaan yang berorientasi pada menggunakan sebagian besar waktunya untuk
pelanggan berupaya menggali apa yang dapat melacak penggunaan strategi dan pangsa pasar
disediakan perusahaan dengan membuat barang pesaing, serta berusaha menemukan strategi untuk
atau jasa yang terbaik. Keunikan produk yang melawannya (Zhou, 2005).
dikembangkan oleh perusahaan akan menjadi
unsur pembeda dibanding dengan produk Koordinasi Antar Fungsi
perusahaan lain, karena itu produk yang Menurut Zhou (2005) koordinasi antar fungsi
berkualitas dan unik diharapkan menjadi alternatif dalam organisasi harus mampu melakukan peran
pilihan konsumen dan juga mampu menciptakan sebagai :
kepuasan baginya. Kepuasan konsumen 1. Mendistribusikan sumber daya perusahaan
merupakan sasaran strategi jangka panjang, kepada unit bisnis lain yang ada didalamnya.
karena diharapkan loyalitas konsumen akan 2. Semua fungsi harus dimanfaatkan untuk
tercipta dengan sendirinya dan tingkat memahami pelanggannya.
penjualanpun diharapkan meningkat dari waktu ke 3. Mendistribusikan semua informasi untuk
waktu seiring dengan terpeliharanya kepentingan semua fungsi.
pelanggan dan kemampuan mendeteksi model 4. Semua fungsi harus diintegrasikan untuk
strategi yang dikembangkan pesaingnya. Sehingga mendukung strategi perusahaan.
perusahaan mampu memposisikan diri pada 5. Semua fungsi harus memberi kontribusi
keunggulan strategi yang unik, dan tidak mudah dalam menciptakan nilai pelanggan.
ditiru oleh para pesaingnya, serta pertumbuhan Koordinasi antar fungsi di dalam organisasi harus
tingkat penjualan dapat terjaga, dan komitmen diarahkan untuk memahami kebutuhan pelanggan
para pelanggan menjadi semakin kuat dengan memberi nilai terbaik dibanding
(Wahyudiono, 2013). pesaingnya, sehingga tercipta kepuasan bagi
pelanggannya. Koordinasi antar fungsi
Orientasi Pesaing mengidentifikasikan kemampuan yang dibutuhkan
Orientasi pesaing berarti pemahaman yang oleh organisai dalam rangka membentuk rantai
dimiliki penjual dalam memahami kekuatan- nilai yang meliputi aktivitas utama dan aktivitas
kekuatan jangka pendek, kelemahan-kelemahan, pendukung (Zhou, 2005).
kapabilitas-kapabilitas dan strategi-strategi jangka Perusahaan harus memiliki kemampuan
panjang baik dari pesaing utamanya saat ini khusus dengan tugas individual untuk
maupun pesaing-pesaing utama. Menurut Day and diintegrasikan ke dalam fungsi yang lebih luas
3
Orientasi Pasar pada UD Bintang Lima..........................(Steriany Tulenan, Recky Rengkung, Joachim Dumais)
cakupannya, seperti kemampuan pemasaran, riset, nirlaba dibandingkan organisasi bisnis. Kirca
dan pengembangan. Integrasi antar fungsi dalam (2005) menyimpulkan bahwa hubungan antara
organisasi memerlukan sumber daya, khususnya orientasi pasar dan kinerja bisnis lebih kuat pada
pengetahuan dan keahlian dari setiap pekerja perusahaan manufaktur, di negara yang
sehingga dapat mendukung organisasi dalam budayanya bercirikan power-distance dan
menyajikan nilai terbaik bagi pelanggannya. uncertainty-avoidance lebih rendah, dan pada
studi yang menggunakan indikator kinerja
Kinerja Perusahaan subyektif.
Kinerja perusahaan merupakan faktor
yang umum digunakan untuk mengukur dampak Tantangan Riset Orientasi Pasar
dari sebuah strategi perusahaan. Strategi (Market Orientation)
perusahaan selalu diarahkan untuk menghasilkan Orientasi pasar (market orientation) tidak
kinerja perusahaan seperti volume penjualan, berarti terhindar dari kritik. Harris (2003), misalnya,
mengkritik bahwa ancangan- ancangan pengukuran
porsi pasar, dan tingkat pertumbuhan penjualan
orientasi pasar yang ada cenderung non-komparatif. Ia
maupun kinerja keuangan. Pengukuran kinerja mendasari kritiknya pada tiga argumentasi utama.
menggunakan aktivitas-aktivitas perusahaan yang Pertama, pengukuran orientasi pasar terlalu
menghasilkan kinerja yaitu unit yang terjual dan bergantung secara eksklusif pada laporan perseptual
perputaran pelanggan (Ferdinand, 2000). para anggota organisasi atau manajer. Ironisnya,
Pertumbuhan penjualan merupakan perspektif pasar atau pelanggan cenderung terabaikan.
konsep untuk mengukur prestasi pasar suatu Kedua, walaupun orientasi pasar dipahami sebagai
produk. Pertumbuhan penjualan merupakan konsep komparatif, kenyataannya ancangan- ancangan
sumber pertumbuhan pangsa pasar. Pertumbuhan yang ada lebih berfokus pada persepsi manajemen
terhadap aktivitas dan perilaku organisasinya dan
penjualan digunakan untuk semua peneliti sebagai
bukan pada tingkat perbandingan aktivitas dan perilaku
salah satu variabel pembentuk kinerja pasar. tersebut dengan para pesaing. dengan kata lain,
Kinerja pasar merupakan bagian dari kinerja orientasi pasar cenderung diukur tanpa
perusahaan (Ferdinand, 2000). mempertimbangkan faktor pesaing secara langsung.
Ketiga, mayoritas aplikasi pengukuran orientasi pasar
Penelitian Orientasi Pasar mengandalkan self-report individual tunggal dalam
(Market Orientation) setiap unit bisnis atau perusahaan. Secara metodologis,
Riset akademik tentang orientasi pasar hal ini sangat lemah dan berpotensi menghasilkan bias
berfokus pada konsekuensi atau dampak orientasi dan menyesatkan (misleading).
pasar terhadap kinerja bisnis. Sampelnya biasanya Sebagai alternatif solusinya, Harris
adalah para manajer, baik CEO maupun manajer (2003) mengajukan ancangan multi perspektif
pemasaran. Mereka diminta menilai tingkat dan multi informan untuk mengukur orientasi
orientasi pasar perusahaannya dalam sejumlah pasar, yang difokuskan pada pengukuran
dimensi yaitu dalam orientasi pelanggan, orientasi persepsi para pelanggan, pesaing dan anggota
pesaing maupun koordinasi antar fungsi. Selain internal organisasi terhadap orientasi pasar
itu, ukuran-ukuran karakteristik, sumber daya, dan sebuah organisasi. Juga lebih memprioritaskan
kompetensi organisasi, serta konteks pasar, kelengkapan (completeness). Orientasi pasar
industri dan teknologi juga diikutsertakan dalam keseluruhan (overall market orientation) bisa
analisis dan digunakan sebagai moderating dihitung dengan cara menjumlahkan ketiga
variables, mediating variables, contextual dimensi, dimana koordinasi antar fungsi diukur
variables untuk menguji hubungan antara oleh eksekutif perusahaan, orientasi pelanggan
orientasi pasar dan kinerja bisnis. Kinerja bisnis dinilai oleh pelanggan, dan orientasi pesaing
diukur dengan berbagai macam cara, diantaranya, dinilai oleh pesaing.
perepsi manajer terhadap kinerja organisasinya,
laba aktual, pertumbuhan penjualan, pangsa pasar,
Pengukuran Orientasi Pasar
maupun indikator kinerja harga saham.
Pengukuran orientasi pasar mencakup tiga
Menurut Cano (2004) orientasi pasar
komponen yaitu orientasi pelanggan, orientasi
merupakan determinan kinerja bisnis yang
pesaing dan koordinasi antar fungsi. Tabel 1
signifikan. Selain itu, korelasi antara orientasi
menjelaskan unsur khusus menurut ketiga
pasar dan kinerja bisnis lebih kuat pada konteks
komponen tersebut.
organisasi jasa dibandingkan perusahaan
manufaktur dan lebih kuat pula pada organisasi
4
Agri-Sosioekonomi Unsrat, ISSN 1907 – 4298 – Volume 12 Nomor 2A, Juli 2016 : 1 - 18
Tabel 1. Pengukuran Orientasi Pasar menurut unsur khusus berdasarkan tiga komponen utama
No Komponen Item spesifik
1. Orientasi Pelanggan - Komitmen pelanggan
- Penciptaan nilain pelanggan
- Pemahaman kebutuhan pelanggan
- Tujuan kepuasan pelanggan
- Pengukuran kepuasan pelanggan
- Layanan purnajual
2. Orientasi Pesaing - Wiraniaga berbagi informasi pesaing
- Bereaksi cepat terhadap tindakan pesaing
- Manajer puncak mendiskusikan strategi pesaing
- Menargetkan peluang bagi keunggulan kompetitif
3. Koordinasi antar fungsi - Kontak pelanggan antar fungsi
- Informasi dibagi antar fungsi
- Integrasi fungsional dalam strategi
- Semua fungsi berkontribusi terhadap nilai pelanggan
- Berbagi sumber daya dengan unit bisnis lain
Sumber: Diadaptasi dari Narver & Slater (1990)
5
Orientasi Pasar pada UD Bintang Lima..........................(Steriany Tulenan, Recky Rengkung, Joachim Dumais)
0 13 26 39 52 65
STB TB CB B SB
Untuk :
S5 = 5 x 13 x 15 = 975
S4 = 4 x 13 x 15 = 780
S3 = 3 x 13 x 15 = 585
S2 = 2 x 13 x 15 = 390
S1 = 1 x 13 x 15 = 195
Jumlah skor ideal keseluruhan untuk keseluruhan pernyataan=975
(tertinggi)
Jumlah skor rendah = 195
0 195 390 585 780 975
STB TB CB B SB
STB TB CB B SB
6
Agri-Sosioekonomi Unsrat, ISSN 1907 – 4298 – Volume 12 Nomor 2A, Juli 2016 : 1 - 18
7
Orientasi Pasar pada UD Bintang Lima..........................(Steriany Tulenan, Recky Rengkung, Joachim Dumais)
8
Agri-Sosioekonomi Unsrat, ISSN 1907 – 4298 – Volume 12 Nomor 2A, Juli 2016 : 1 - 18
9
Orientasi Pasar pada UD Bintang Lima..........................(Steriany Tulenan, Recky Rengkung, Joachim Dumais)
Tabel 8. UD Bintang Lima merespon tindakan pesaing secara lebih cepat dibandingkan para
pesaing
Alternatif Jawaban Alternatif Skor Jumlah Responden Presentase Responden Total Skor
(Orang)
Sangat Baik 5 - - -
Baik 4 2 15,38 8
Cukup Baik 3 11 84,62 33
Tidak Baik 2 - - -
Total 13 100 41
Sumber : Diolah dari data primer 2016
10
Agri-Sosioekonomi Unsrat, ISSN 1907 – 4298 – Volume 12 Nomor 2A, Juli 2016 : 1 - 18
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keunggulan bersaing dari segi harga dan nilai.
15,38 persen responden (2 orang) memilih baik Seperti pelanggan yang sensitif terhadap harga,
sedangkan 84,62 persen responden (11 orang) biasanya selisih harga seribu rupiah, dengan
memilih cukup baik, karena menurut sebagian produk atau jasa pesaing akan menjadi
pekerja pesaing masih lebih cepat dalam pertimbangan dalam membeli produk yang
merespon akan tindakan pesaingnya yang lebih rendah harganya.
dilihat dari perhatian dalam berbagai kegiatan
dan perilaku dalam berorientasi pasar. Seperti Bereaksi terhadap strategi pesaing
pada UD ini masih kurangnya perhatian Dalam menetapkan strategi pemasaran
pemimpin dalam mengelola produk kacang dalam bersaing, perusahaan harus memperoleh
telur. semua informasi tentang para pesaingnya. Suatu
perusahaan memerlukan informasi yang lebih
Peluang keunggulan bersaing rinci mengenai masing-masing pesaing. Ia harus
Keunggulan bersaing adalah suatu mengetahui kualitas, keistimewaan produk,
manfaat yang ketika suatu perusahaan layanan pelanggan, kebijakan penetapan harga,
mempunyai dan menghasilkan suatu produk strategi tenaga penjualan.
atau jasa yang dilihat dari pasar targetnya lebih Tabel 10 berikut menjelaskan tentang
baik. Seorang pengusaha yang mampu reaksi terhadap strategi/ taktik pesaing dalam
menghasilkan produk atau jasa rendah biaya menjalankan usahanya
sehingga strategi dalam menetapkan harga tidak Hasil penelitian menunjukkan bahwa
terlalu tinggi dibandingkan dengan produk atau 23,08 persen responden (3 orang) memilih
jasa pesaing. cukup baik, sedangkan 76,92 persen responden
Dalam usaha dagang ini menangkap (10 orang) memilih tidak baik karena UD ini
peluang keunggulan bersaing secara lebih baik tidak memperhatikan taktik pesaing yaitu
sehingga usaha dagang ini dapat memberikan informasi tentang para pesaingnya. UD ini
nilai yang unggul. hanya bereaksi sendiri akan produk yang
Tabel 9 Menjelaskan peluang dikelola, sperti kualitas produk yang tidak
keunggulan bersaing dilihat dalam usaha melebihi perusahaan yang lain dan penetapan
dagang ini. harga yang tidak terlalu tinggi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Memprediksi trend industri atau sektor bisnis juga
berbagi informasi pesaing yang ingin menjadi
76,92 persen responden(10 orang) memilih baik
agen
karena produk atau jasa yang memiliki
Memprediksi trend industri atau sektor
keunggulan dari segi harga dan nilai.
bisnis yaitu dilihat dari kegiatan memproses atau
Sedangkan 23,08 persen responden (3 orang) mengelola barang dengan menggunakan sarana an
memilih cukup baik, karena masih kurangnya peralatan. Untuk berbagi informasi kepada
11
Orientasi Pasar pada UD Bintang Lima..........................(Steriany Tulenan, Recky Rengkung, Joachim Dumais)
pesaing yang ingin menjadi agen, perusahaan Tabel 11 menjelaskan bagaimana mema-
mampu menjalankan suatu bisnis dengan hami kompetisi dalam industri atau sektor bisnis.
membagikan informasi kepada perusahaan yang
ingin bekerja sama dengan perusahaan tersebut. Tabel 12. UD Bintang Lima memahami
Tabel 11 berikut menjelaskan tentang kompetisi dalam industri atau sektor bisnis
prediksi trend industri atau sektor bisnis serta secara lebih baik dibandingkan pesaing
berbagi informasi pesaing dilihat dari perusahaan Alternatif Alternatif Jumlah Presentase Total
lain yang ingin bergabung Jawaban Skor Responden Responden Skor
(Orang)
Tabel 11. UD Bintang Lima mampu
memprediksi trend industri atau sektor Sangat 5 - - -
Baik
bisnis secara lebih baik juga berbagi Baik 4 - - -
informasi kepada pesaing yang ingin Cukup 3 - - -
menjadi agen Baik
Alternatif Jumlah Presentase Total Tidak 2 13 100 26
Alternatif Skor Responden Responden Skor Baik
Jawaban (Orang) Sangat 1 - - -
Sangat 5 - - - Tidak
Baik Baik
Baik 4 - - -
Total 13 100 26
Cukup 3 - - -
Baik Sumber : Diolah dari data primer 2016
Tidak 2 13 100 26
Baik Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
Sangat 1 - - -
Tidak 100 persen responden (13 orang) memilih tidak
Baik baik karena UD ini tidak memahami kompetisi
Total 13 100 26 dalam industri atau sektor bisnis secara lebih
Sumber : Diolah dari data primer 2016 baik dibandingkan pesaing. Yaitu, UD ini tidak
memahami kompetisi dalam industri, sehingga
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa UD ini belum melebihi kemampuan para
100 persen responden (13 orang) memilih tidak pesaing. Seperti ketekunan dan kurangnya
baik karena UD ini tidak mampu memprediksi membangun semangat para pekerja (Tabel 11).
trend industri atau sektor bisnis secara lebih baik
dan tidak juga berbagi informasi kepada pesaing Rekapitulasi Orientasi Pasar pada Orientasi
yang ingin menjadi agen, melainkan UD ini hanya Pesaing
berdiri sendiri dan menjalankan bisnis sendiri. UD
Rekapitulasi adalah ringkasan isi atau
ini memakai peralatan seperti dalam
ikhtisar pada akhir laporan atau akhir hitungan.
pembungkusan kacang.
Dari hasil perhitungan seluruh variabel pada
Kompetisi dalam industri atau sektor bisnis orientasi pesaing maka ringkasan isi hitungan
Kompetisi mempunyai arti adanya pada orientasi pasar yaitu sebagai berikut.
persangan antara perusahaan untuk mencapai Tabel 13 menunjukkan bahwa
pangsa pasar yang lebih besar. Kompetisi antara pernyataan 6 dan 7 memiliki interpretasi baik
perusahaan dalam merebutkan pelanggan akan yaitu pernyataan 6 memiliki indeks orientasi
menuju pada inovasi dan perbaikan produk dan pasar sebesar 63,08 persen dan pernyataan 7
pada harga yang lebih rendah. Kompetisi baik memiliki indeks orientasi pasar sebesar 75,38
bagi perusahaan karena akan terus mendorong persen. Pernyataan 8 memiliki indeks orientasi
adanya inovasi, ketekunan dan membangun pasar sebesar 44,61 persen dengan
semangat tim. Walaupun demikian, tidak interpretasinya cukup baik. Sedangkan
selamanya kompetisi selalu baik karena kita harus pernyataan 9 dan 10 memiliki indeks orientasi
memastikan bahwa para pesaing perusahaan tidak pasar sebesar 40 persen dengan interpretasinya
akan mengambil pelanggan kita. tidak baik.
12
Agri-Sosioekonomi Unsrat, ISSN 1907 – 4298 – Volume 12 Nomor 2A, Juli 2016 : 1 - 18
Tabel 13. Rekapitulasi pengukuran variabel Orientasi Pesaing pada UD Bintang Lima
No TOTAL INDEKS INTERPRETASI
PERNYATAAN SKOR ORIENTASI
PASAR
1 UD Bintang Lima merespon tindakan pesaing secara 41 63,08 Baik
lebih cepat dibandingkan para pesaing
2 UD Bintang Lima menangkap peluang keunggulan 49 75,38 Baik
bersaing secara lebih baik dibandingkan para
pesaing
3 UD Bintang Lima bereaksi terhadap strategi/taktik 29 44,61 Cukup Baik
pesaing secara lebih cepat dibandingkan para
pesaing
4 UD Bintang Lima mampu memprediksi trend 26 40 Tidak
industri atau sektor bisnis secara lebih baik, juga Baik
perusahaan lain yang ingin menjadi agen
5 UD Bintang Lima memahami kompetisi dalam 26 40 Tidak
industri atau sektor bisnis secara lebih baik Baik
dibandingkan pesaing
Sumber : Diolah dari data primer 2016
13
Orientasi Pasar pada UD Bintang Lima..........................(Steriany Tulenan, Recky Rengkung, Joachim Dumais)
Tabel 15. Informasi tentang pasar dibagikan Sedangkan 92,31 persen responden (12 orang)
diantara hanya segelintir pekerja memilih cukup baik karena menurut mereka
Alternatif Alternatif Jumlah Presentase Total masih cukupnya para pekerja dalam berperan
Jawaban Skor Responden Responden Skor pada kualitas dan kepuasan para pelanggan.
(Orang)
Sangat 5 - - - Seperti kurangnya kualitas produk pada dan
Baik pemenuhan kebutuhan pelanggan.
Baik 4 - - -
Cukup 3 4 30,77 12 Budaya saling bekerja sama antar pekerja dalam
Baik
Tidak 2 9 69,23 18 UD Bintang Lima
Baik Bekerja sama adalah kerja sama antar
Sangat 1 - - - perorangan dan antar kelompok manusia
Tidak
Baik untuk mencapai satu atau beberapa tujuan
Total 13 100 30 bersama dalam organisasi. Budaya saling
Sumber : Diolah dari data primer 2016 bekerja sama antar pekerja sangat penting
dalam menjalankan suatu bisnis. Dimana
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan adanya kerjasama dalam bisnis
30,77 persen responden (4 orang) memilih tersebut, maka apa yang diinginkan dalam
cukup baik, sedangkan 69,23 persen responden perusahaan dapat tercapai.
(9 orang) memilih tidak baik. Karena menurut Dalam melakukan suatu pekerjaan
UD ini informasi tentang pasar tidak dibagikan tentunya ada saling kerja sama antar pekerja
hanya sebagian pekerja, melainkan informasi dan pimpinannya dilihat dari sifat dan sikap .
tentang pasar dibagikan kepada pekerja. Seperti Karena tanpa adanya saling kerja sama, apa
harga pada produk kacang telur. yang diharapkan dalam usaha yang kita jalani
tidak dapat berjalan dengan baik.
Semua pekerja berkontribusi pada penciptaan
Tabel 17 menjelaskan tentang budaya
nilai pelanggan
saling bekerja sama antar pekerja dalam UD
Penciptaan nilai adalah penambahan
nilai baru terhadap kegiatan individu atau
Bintang Lima.
kelompok untuk menghasilkan produk atau jasa
yang lebih cepat, lebih tepat, lebih efisien dan Tabel 17. Adanya Budaya saling kerja sama
lebih bermutu. Tabel 16 menjelaskan tentang antar pekerja dalam UD Bintang Lima
Alternatif Alternatif Jumlah Presentase Total
apakah semua pekerja berkontribusi pada Jawaban Skor Responden Responden Skor
penciptaan nilai pelanggan. (Orang)
Sangat 5 9 69,23 45
Tabel 16. Semua pekerja berkontribusi pada Baik
penciptaan nilai pelanggan Baik 4 4 30,77 16
Alternatif Alternatif Jumlah Presentase Total Cukup 3 - - -
Jawaban Skor Responden Responden Skor Baik
(Orang) Tidak 2 - - -
Sangat 5 - - - Baik
Baik Sangat 1 - - -
Baik 4 1 7,69 4 Tidak
Cukup 3 12 92,31 36 Baik
Baik
Total 13 100 61
Tidak 2 - - -
Baik Sumber : Diolah dari data primer 2016
Sangat 1 - - -
Tidak Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
Baik
69,23 persen responden (9 orang) memilih sangat
Total 13 100 40
baik, sedangkan 30,77 persen responden (4 orang)
Sumber : Diolah dari data primer 2016
memilih baik karena dalam UD ini memiliki
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa budaya saling kerja sama antar pekerja, yaitu
7,69 persen responden (1 orang) memilih baik dengan adanya kebersamaan, saling menghormati
karena pekerja berperan dalam kualitas dan dan menghargai antara satu dengan yang lain.
kepuasan pelanggan pada produk ini.
14
Agri-Sosioekonomi Unsrat, ISSN 1907 – 4298 – Volume 12 Nomor 2A, Juli 2016 : 1 - 18
Staf pemasaran UD Bintang Lima jarang orientasi pasar sebesar 64,61 persen, pernyataan
berinteraksi dengan pekerja lainnya 13 memiliki indeks orientasi pasar sebesar
Staf pemasaran merupakan jabatan yang 61,54 persen. Pernyataan 14, memiki indeks
bergera di bidang penjualan perusahaan, memiliki orientasi pasar sebesar 93,84 persen dengan
tugas utama melakukan penjualan produk memiliki interpretasi sangat baik. Sedangkan
perusahaan dalam rangka pencapaian target pernyataan 12 dan 15 memiliki interpretasi
perusahaan. cukup baik yaitu pernyataan 12 indeks orientasi
Dalam suatu pekerjaan kebersamaan pasar sebesar 46,15 persen, pernyataan 15,
karyawan sangat diinginkan oleh pimpinannya. memiliki indeks orientasi pasar sebesar 60
Dimana diharapkan para karyawan dapat
persen.
berinteraksi dengan pekerja lainnya atau kontak
pelanggan antar fungsi.
Tabel 18 menjelaskan tentang apakah staf Tabel 19. Rekapitulasi pengukuran variabel
pemasaran pada UD ini jarang berinteraksi Koordinasi Antar Fungsi pada UD
dengan pekerja lainnya. Bintang Lima
TOTAL INDEKS INTER-
No PERNYATAAN SKOR ORIENTAS PRETASI
I PASAR
Tabel 18. Staf pemasaran UD Bintang Lima 1 Semua pekerja 42 64,61 Baik
jarang berinteraksi dengan pekerja lainnya berkontribusi pada
strategi UD
Alternatif Alternatif Jumlah Presentase Total Bintang Lima
Jawaban Skor Responden Responden Skor 2 Informasi tentang 30 46,15 Cukup
(Orang) pasar dibagikan Baik
diantara hanya
Sangat 5 - - - segelintir pekerja
Baik 3 Semua pekerja 40 61,54 Baik
Baik 4 - - - berkontribusi pada
penciptaan nilai
Cukup 3 13 100 39 pelanggan
Baik 4 Adanya budaya 61 93,84 Sangat
Tidak 2 - - - saling bekerja Baik
sama antar pekerja
Baik dalam UD Bintang
Sangat 1 - - - Lima
Tidak 5 Staf pemasaran UD 39 60 Cukup
Bintang Lima Baik
Baik jarang berinteraksi
Total 13 100 39 dengan pekerja
lainnya
Sumber : Diolah dari data primer 2016 Sumber : Diolah dari data primer 2016
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Rekapitulasi Orientasi Pasar dalam UD Bintang
100 persen responden (13 orang) memilih Lima pada masing-masing orientasi
cukup baik karena sebagian staf pemasaran Penelitian ini untuk mengukur Orientasi
jarang berinteraksi dengan pekerja lainya. Hal Pasar dengan mengambil 15 pernyataan, dimana
ini terjadi karena mereka sibuk akan pekerjaan masing- terbagi dalam 3 (tiga) bagian yaitu
mereka masing-masing. Seperti komunikasi orientasi pelanggan, orientasi pesaing dan
antar staf pemasaran dengan pekerja lainnya. koordinasi antar fungsi. Tabel 19 menunjukkan
dari 15 pernyataan, terdapat 3 pernyataan yang
Rekapitulasi Orientasi Pasar pada Koordinasi memiliki nilai interpretasi sangat baik (80-100
Antar Fungsi %), yaitu pernyataan 4, 5 dan 14. Terdapat 6
Rekapitulasi adalah ringkasan isi atau pernyataan yang memiliki nilai interpetasi yang
ikhtisar pada akhir laporan atau akhir hitungan. baik (60-80 %), yaitu pernyataan 1, 2, 6, 7, 11,
Dari hasil perhitungan seluruh variabel pada 13. Terdapat 4 pernyataan yang memiliki nilai
koordinasi antar fungsi maka rekapitulasinya interpretasi cukup baik (40-60%), yaitu
sebagai berikut. pernyataan 3, 8,12 dan 15. Dan terdapat 2
Tabel 19 menunjukkan bahwa pernyataan yang memiliki nilai interpretasi
pernyataan nilai 11, 13 memiliki interpretasi tidak baik (20-40%), yaitu pernyataan 9 dan 10.
baik yaitu, pernyataan 11 memiliki indeks
15
Orientasi Pasar pada UD Bintang Lima..........................(Steriany Tulenan, Recky Rengkung, Joachim Dumais)
16
Agri-Sosioekonomi – Volume 12 Nomor 2A, Juli 2016 : 1 - 18
17
Orientasi Pasar pada UD Bintang Lima..........................(Steriany Tulenan, Recky Rengkung, Joachim Dumais)
Wulandari A., 2013, Pengaruh Orientasi Zhou K., 2005, The Effect of Strategic
Pelanggan, Orientasi Pesaing dan Orientations on Technology- and
Inovasi Produk Terhadap Kinerja Market – Based Breakthrough
Pemasaran, Management Analysis Innovations. Journal of Marketing. Vol.
Journal, Vol.1, No.2. 69.
18