You are on page 1of 18

Agri-Sosioekonomi Unsrat, ISSN 1907 – 4298 – Volume 12 Nomor 2A, Juli 2016 : 1 - 18

ORIENTASI PASAR PADA UD. BINTANG LIMA


PRODUK KACANG TELUR DI KOTA TOMOHON

Steriany Maria Tulenan


Leonardus R. Rengkung
Joachim N.K. Dumais

ABSTRACT
The objective of this research is to determine the orientation of the market (customer
orientation, competitor orientation and coordination between functions). This research conducted for
three months, since February to April 2016. The data used in this research is the primary data taken
using a survey method using a questionnaire that by distributing questionnaires to employees and
manager. A questionnaire was used to determine the customer orientation, competitor orientation
and coordination between functions. Based on the results of research conducted at the Five Star UD,
it can be concluded that Five Star has captured the market orientation that is good with market
orientation value of 64.31 persent. UD's market orientation on customer orientation is said to be
good in that understanding of these UD on the wishes of customers, know what customers want,
satisfaction and create value for customers. In the competitor orientation, this UD could respond to
acts of competitors, competitive advantage to seize opportunities, and try to improve and find a
strategy to fight its competitors. While in the coordination between functions, workers has
contributed to the strategy of Five Star UD and the customer value creation, mutual cooperation
among workers, and has understood the needs of customers so as to create satisfaction for its
customers.

Key words: the orientation of the market, egg peanut, Tomohon City,

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui orientasi pasar (orientasi pelanggan, orientasi
pesaing dan koordinasi antar fungsi). Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan sejak bulan
Februari sampai bulan April 2016. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer
yaitu data yang diambil dengan menggunakan metode survey serta menggunakan kuesioner yaitu
dengan menyebarkan kuesioner pada karyawan-karyawan dan pimpinan perusahaan. Kuesioner
digunakan untuk mengetahui orientasi pada pelanggan, orientasi pada pesaing dan koordinasi antar
fungsi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan di UD Bintang Lima, dapat disimpulkan
bahwa UD Bintang Lima telah menangkap orientasi pasar yaitu Baik dengan nilai orientasi pasarnya
64,31 persen. Orientasi pasar pada UD ini dikatakan baik dalam orientasi pelanggan yaitu
pemahaman UD ini terhadap keinginan pelanggan, mengetahui apa yang diinginkan pelanggan,
kepuasan serta menciptakan nilai bagi pelanggan. Dalam orientasi pesaing, UD ini merespon
tindakan pesaing, menangkap peluang keunggulan bersaing, dan berusaha meningkatkan dan
menemukan strategi untuk melawan pesaingnya. Sedangkan dalam koordinasi antar fungsi, para
pekerja telah berkontribusi pada strategi UD Bintang Lima dan pada penciptaan nilai pelanggan,
saling bekerjasama antar pekerja, dan telah memahami kebutuhan pelanggan sehingga tercipta
kepuasan bagi pelanggannya.

Kata kunci: orientasi pasar, kacang telur, Kota Tomohon

PENDAHULUAN keinginan dan kebutuhan konsumen. Dengan


mengetahui keinginan dan kebutuhan konsumen,
Latar Belakang perusahaan dituntut untuk mampu menyediakan
Pemahaman yang baik mengenai produk atau jasa yang baik bagi konsumen. Saat
pelanggan, akan mendorong manajemen untuk perusahaan mampu menciptakan atau
memahami dengan benar apa yang menjadi menyediakan produk atau jasa yang baik sesuai

1
Orientasi Pasar pada UD Bintang Lima..........................(Steriany Tulenan, Recky Rengkung, Joachim Dumais)

dengan keinginan dan kebutuhan konsumen dapat konsumen akan pilihan makanan memicu banyak
dipastikan konsumen akan membeli produk atau pengusaha untuk menekuni bisnis tersebut.
jasa perusahaan tersebut. Kemampuan perusahaan Persaingan dalam produk makanan ini menuntut
untuk memahami keinginan dan kebutuhan perusahaan untuk memiliki orientasi pada pasar.
konsumen dan menyediakan produk atau jasa Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk
yang dinginkan dan dibutuhkan konsumen dikenal meningkatkan kinerja perusahaan.
dengan istilah orientasi pada pasar atau market UD Bintang Lima merupakan usaha
orientation (Narver dan Slater,1990). dagang yang bergerak di industri pengolahan
Menurut Wiyono (2013) orientasi pasar berbahan baku Kacang Tanah. UD Bintang Lima
merupakan kemampuan perusahaan untuk ini terletak di Kelurahan Paslaten 2 Kecamatan
mengetahui dan merespon konsumen. Orientasi Tomohon Timur Kota Tomohon. Usaha ini berdiri
pasar didefinisikan sebagai pengumpulan secara sejak tahun 2005. Usaha ini memiliki jumlah
luas intelejen pasar yang berkaitan dengan tenaga kerja sebanyak 12 orang. Kacang Telur ini
kebutuhan pelanggan sekarang atau masa ada yang di jual di Toko dan di Rumah Makan.
mendatang, penyebarluasan intelejen diantara Orientasi pasar dalam UD. Bintang Lima dalam
departemen-departemen, respon dan organisasi hal ini Kacang Telur, dapat dikatakan sukses.
terhadap intelejen tersebut (Alam, 2013). Yaitu karena adanya usaha, kerja sama antara para
Orientasi pasar sebagai konstruk tunggal karyawan serta pimpinan perusahaan dalam
menurut Narver dan Slater (1990) seperti dikutip mengelola akan berkembangnya usaha mereka ini.
Alam (2013) terdiri dari tiga dimensi yaitu, Sehingga dapat dikatakan perusahaan ini memiliki
orientasi pada pelanggan, orientasi pada pesaing, nilai unggul (superior value).
dan koordinasi antar fungsi. Orientasi pelanggan
adalah pemahaman perusahaan terhadap target Definisi Orientasi Pasar
buyer sehingga dapat menciptakan superior value Orientasi pasar merupakan sesuatu yang
kepada mereka secara terus-menerus. Orientasi penting bagi perusahaan dalam kebutuhan
pada pesaing adalah sebagai pemahaman akan pelanggan dimana perusahaan harus selalu dekat
kekuatan dan kelemahan jangka pendek serta dengan pasarnya. Menurut Pramono dan Waridin
kapabilitas dan strategi jangka panjang dari para (2006) orientasi pasar adalah kemampuan untuk
pesaing yang ada maupun pesaing potensial. mencermati kekuatan dan kelemahan pesaing dan
Penerapan orientasi pesaing mempunyai dua strategi-strategi yang dilakukan oleh pesaing
tujuan, yaitu dalam jangka pendek dan jangka dalam suatu orientasi pasar.
panjang. Koordinasi antar fungsi adalah Menurut Narver dan Slater (1994)
merefleksikan pendayagunaan secara orientasi pasar adalah organisasi yang paling
terkoordinasi dari seluruh sumber daya yang ada efektif dan efisien untuk menciptakan perilaku-
dalam perusahaan dalam rangka menciptakan perilaku yang dapat menghasilkan suatu yang
superior costumer value bagi pembeli sasaran. terbaik bagi pemmbeli serta menghasilkan
Dalam merspon kebutuhan perusahaan, superior performance bagi perusahaan. Orientasi
orientasi pada pasar yang baik dari sebuah pasar merupakan penetapan sasaran konsumen
perusahaan akan memberikan kontribusi pada strategis dan membangun organisasi yang
penerapan strategi pemasaran yang baik oleh berfokus pada layanan konsumen, memberikan
pihak manajemen, hal ini tentunya akan dasar persaingan yang berfokus kedalam,
berdampak pada tingkat keefektifitasan kinerja memberi layanan yang sesuai dengan harapan
perusahaan. Kinerja perusahaan akan semakin para konsumen, sehingga berhasil memenangkan
baik seiring dengan semakin baiknya orientasi suatu persaingan (Craven, 1994).
perusahaan pada pasar sasaran. Kinerja Konsep utama dalam orientasi pasar
didefinisikan sebagai hasil kerja secara kualitas adalah orientasi pelanggan dan orientasi pesaing.
dan kuantitas yang dapat dicapai oleh seseorang Orientasi pasar merupakan suatu filosofi dalam
atau organisasi (Mangkunegara,2001). strategi pemasaran yang menganggap bahwa
Perkembangan perusahaan yang baik akan penjualan produk tidak tergantung pada strategi
meningkatkan daya saing perusahaan khususnya penjualan tetapi lebih pada keputusan konsumen
dalam persaingan bisnis. Sebagian orang beralih dalam membeli produk. Oleh karena itu,
kevegetarian karena alasan kesehatan. Hal ini membutuhkan perhatian secara tepat pada
tentunya memicu pada salah satu jenis produk orientasi pelanggan dan orientasi pesaing dalam
makanan kecil yaitu kacang-kacangan, dalam hal rangka menyediakan kebutuhan dan keinginan
ini kacang telur di Kota Tomohon. Kebutuhan

2
Agri-Sosioekonomi Unsrat, ISSN 1907 – 4298 – Volume 12 Nomor 2A, Juli 2016 : 1 - 18

konsumen dengan memberi nilai terbaik (Lamb, Wensley (2010) seperti dikutip Wulandari (2013)
2001). kemampuan manajemen mengenali pesaingnya
Komponen orientasi pasar (market akan membantu dan menggali berbagai informasi
orientation) menurut Narver & Slater(1990) yaitu mengenai apa dan bagaimana pesaing
dalam skala MKTOR terbagi atas tiga, yaitu : menjalankan bisnis serta model strategi yang
Orientasi Pelanggan, Orientasi Pesaing, dan diterapkan. Sehingga manajemen memperoleh
Koordinasi antar Fungsi. kepastian bahwa strategi dan aktivitas apapun
yang dilakukan perusahaan tidak didahului oleh
Orientasi Pelanggan pesaingnya.
Menurut Kotler (2007) apa yang menjadi Perusahaan yang dapat meningkatkan
keinginan pelanggan lebih penting dibandingkan efektivitas perusahaannya, profitabilitas yang
dengan produk yang saat ini dijual kepada akan diperoleh juga akan meningkat. Hal ini
pelanggan. Pemasaran menurut Kara(2005) penting dalam menjamin kepastian bahwa
seperti dikutip Adinoto (2012) harus memakai perusahaan memiliki keunggulan yang tidak dapat
konsep bagaimana perusahaan mengetahui apa disamai oleh pesaingnya. Seandainya pesing akan
yang diinginkan pelanggan atau konsumen dan menirunya maka cukup mahal biaya yang harus
memenuhinya dengan meletakkan kepuasan serta dikorbankan, shingga perusahaan selalu dapat
nilai-nilai pelanggan sebagai hal yang utama dan menempatkan posisi dirinya pada posisi terdepan
transaksi sebagai dasar analisis. Oleh karena itu, dibanding para pesaingnya.
orientasi pasar merupakan implementasi dari Orientasi pesaing dapat dinyatakan melalui
konsep pemasaran, maka bisa disimpulkan bahwa monitoring atau informasi mengenai pesaing dan
perusahaan yang berorientasi pasar adalah menyebarluaskan berbagai informasi tersebut,
perusahaan yang tindakan-tindakannya konsisten pada semua fungsi yang ada dalam perusahaan.
dengan konsep pemasaran. Perusahaan yang berorientasi pada pesaing, akan
Perusahaan yang berorientasi pada menggunakan sebagian besar waktunya untuk
pelanggan berupaya menggali apa yang dapat melacak penggunaan strategi dan pangsa pasar
disediakan perusahaan dengan membuat barang pesaing, serta berusaha menemukan strategi untuk
atau jasa yang terbaik. Keunikan produk yang melawannya (Zhou, 2005).
dikembangkan oleh perusahaan akan menjadi
unsur pembeda dibanding dengan produk Koordinasi Antar Fungsi
perusahaan lain, karena itu produk yang Menurut Zhou (2005) koordinasi antar fungsi
berkualitas dan unik diharapkan menjadi alternatif dalam organisasi harus mampu melakukan peran
pilihan konsumen dan juga mampu menciptakan sebagai :
kepuasan baginya. Kepuasan konsumen 1. Mendistribusikan sumber daya perusahaan
merupakan sasaran strategi jangka panjang, kepada unit bisnis lain yang ada didalamnya.
karena diharapkan loyalitas konsumen akan 2. Semua fungsi harus dimanfaatkan untuk
tercipta dengan sendirinya dan tingkat memahami pelanggannya.
penjualanpun diharapkan meningkat dari waktu ke 3. Mendistribusikan semua informasi untuk
waktu seiring dengan terpeliharanya kepentingan semua fungsi.
pelanggan dan kemampuan mendeteksi model 4. Semua fungsi harus diintegrasikan untuk
strategi yang dikembangkan pesaingnya. Sehingga mendukung strategi perusahaan.
perusahaan mampu memposisikan diri pada 5. Semua fungsi harus memberi kontribusi
keunggulan strategi yang unik, dan tidak mudah dalam menciptakan nilai pelanggan.
ditiru oleh para pesaingnya, serta pertumbuhan Koordinasi antar fungsi di dalam organisasi harus
tingkat penjualan dapat terjaga, dan komitmen diarahkan untuk memahami kebutuhan pelanggan
para pelanggan menjadi semakin kuat dengan memberi nilai terbaik dibanding
(Wahyudiono, 2013). pesaingnya, sehingga tercipta kepuasan bagi
pelanggannya. Koordinasi antar fungsi
Orientasi Pesaing mengidentifikasikan kemampuan yang dibutuhkan
Orientasi pesaing berarti pemahaman yang oleh organisai dalam rangka membentuk rantai
dimiliki penjual dalam memahami kekuatan- nilai yang meliputi aktivitas utama dan aktivitas
kekuatan jangka pendek, kelemahan-kelemahan, pendukung (Zhou, 2005).
kapabilitas-kapabilitas dan strategi-strategi jangka Perusahaan harus memiliki kemampuan
panjang baik dari pesaing utamanya saat ini khusus dengan tugas individual untuk
maupun pesaing-pesaing utama. Menurut Day and diintegrasikan ke dalam fungsi yang lebih luas

3
Orientasi Pasar pada UD Bintang Lima..........................(Steriany Tulenan, Recky Rengkung, Joachim Dumais)

cakupannya, seperti kemampuan pemasaran, riset, nirlaba dibandingkan organisasi bisnis. Kirca
dan pengembangan. Integrasi antar fungsi dalam (2005) menyimpulkan bahwa hubungan antara
organisasi memerlukan sumber daya, khususnya orientasi pasar dan kinerja bisnis lebih kuat pada
pengetahuan dan keahlian dari setiap pekerja perusahaan manufaktur, di negara yang
sehingga dapat mendukung organisasi dalam budayanya bercirikan power-distance dan
menyajikan nilai terbaik bagi pelanggannya. uncertainty-avoidance lebih rendah, dan pada
studi yang menggunakan indikator kinerja
Kinerja Perusahaan subyektif.
Kinerja perusahaan merupakan faktor
yang umum digunakan untuk mengukur dampak Tantangan Riset Orientasi Pasar
dari sebuah strategi perusahaan. Strategi (Market Orientation)
perusahaan selalu diarahkan untuk menghasilkan Orientasi pasar (market orientation) tidak
kinerja perusahaan seperti volume penjualan, berarti terhindar dari kritik. Harris (2003), misalnya,
mengkritik bahwa ancangan- ancangan pengukuran
porsi pasar, dan tingkat pertumbuhan penjualan
orientasi pasar yang ada cenderung non-komparatif. Ia
maupun kinerja keuangan. Pengukuran kinerja mendasari kritiknya pada tiga argumentasi utama.
menggunakan aktivitas-aktivitas perusahaan yang Pertama, pengukuran orientasi pasar terlalu
menghasilkan kinerja yaitu unit yang terjual dan bergantung secara eksklusif pada laporan perseptual
perputaran pelanggan (Ferdinand, 2000). para anggota organisasi atau manajer. Ironisnya,
Pertumbuhan penjualan merupakan perspektif pasar atau pelanggan cenderung terabaikan.
konsep untuk mengukur prestasi pasar suatu Kedua, walaupun orientasi pasar dipahami sebagai
produk. Pertumbuhan penjualan merupakan konsep komparatif, kenyataannya ancangan- ancangan
sumber pertumbuhan pangsa pasar. Pertumbuhan yang ada lebih berfokus pada persepsi manajemen
terhadap aktivitas dan perilaku organisasinya dan
penjualan digunakan untuk semua peneliti sebagai
bukan pada tingkat perbandingan aktivitas dan perilaku
salah satu variabel pembentuk kinerja pasar. tersebut dengan para pesaing. dengan kata lain,
Kinerja pasar merupakan bagian dari kinerja orientasi pasar cenderung diukur tanpa
perusahaan (Ferdinand, 2000). mempertimbangkan faktor pesaing secara langsung.
Ketiga, mayoritas aplikasi pengukuran orientasi pasar
Penelitian Orientasi Pasar mengandalkan self-report individual tunggal dalam
(Market Orientation) setiap unit bisnis atau perusahaan. Secara metodologis,
Riset akademik tentang orientasi pasar hal ini sangat lemah dan berpotensi menghasilkan bias
berfokus pada konsekuensi atau dampak orientasi dan menyesatkan (misleading).
pasar terhadap kinerja bisnis. Sampelnya biasanya Sebagai alternatif solusinya, Harris
adalah para manajer, baik CEO maupun manajer (2003) mengajukan ancangan multi perspektif
pemasaran. Mereka diminta menilai tingkat dan multi informan untuk mengukur orientasi
orientasi pasar perusahaannya dalam sejumlah pasar, yang difokuskan pada pengukuran
dimensi yaitu dalam orientasi pelanggan, orientasi persepsi para pelanggan, pesaing dan anggota
pesaing maupun koordinasi antar fungsi. Selain internal organisasi terhadap orientasi pasar
itu, ukuran-ukuran karakteristik, sumber daya, dan sebuah organisasi. Juga lebih memprioritaskan
kompetensi organisasi, serta konteks pasar, kelengkapan (completeness). Orientasi pasar
industri dan teknologi juga diikutsertakan dalam keseluruhan (overall market orientation) bisa
analisis dan digunakan sebagai moderating dihitung dengan cara menjumlahkan ketiga
variables, mediating variables, contextual dimensi, dimana koordinasi antar fungsi diukur
variables untuk menguji hubungan antara oleh eksekutif perusahaan, orientasi pelanggan
orientasi pasar dan kinerja bisnis. Kinerja bisnis dinilai oleh pelanggan, dan orientasi pesaing
diukur dengan berbagai macam cara, diantaranya, dinilai oleh pesaing.
perepsi manajer terhadap kinerja organisasinya,
laba aktual, pertumbuhan penjualan, pangsa pasar,
Pengukuran Orientasi Pasar
maupun indikator kinerja harga saham.
Pengukuran orientasi pasar mencakup tiga
Menurut Cano (2004) orientasi pasar
komponen yaitu orientasi pelanggan, orientasi
merupakan determinan kinerja bisnis yang
pesaing dan koordinasi antar fungsi. Tabel 1
signifikan. Selain itu, korelasi antara orientasi
menjelaskan unsur khusus menurut ketiga
pasar dan kinerja bisnis lebih kuat pada konteks
komponen tersebut.
organisasi jasa dibandingkan perusahaan
manufaktur dan lebih kuat pula pada organisasi

4
Agri-Sosioekonomi Unsrat, ISSN 1907 – 4298 – Volume 12 Nomor 2A, Juli 2016 : 1 - 18

Tabel 1. Pengukuran Orientasi Pasar menurut unsur khusus berdasarkan tiga komponen utama
No Komponen Item spesifik
1. Orientasi Pelanggan - Komitmen pelanggan
- Penciptaan nilain pelanggan
- Pemahaman kebutuhan pelanggan
- Tujuan kepuasan pelanggan
- Pengukuran kepuasan pelanggan
- Layanan purnajual
2. Orientasi Pesaing - Wiraniaga berbagi informasi pesaing
- Bereaksi cepat terhadap tindakan pesaing
- Manajer puncak mendiskusikan strategi pesaing
- Menargetkan peluang bagi keunggulan kompetitif
3. Koordinasi antar fungsi - Kontak pelanggan antar fungsi
- Informasi dibagi antar fungsi
- Integrasi fungsional dalam strategi
- Semua fungsi berkontribusi terhadap nilai pelanggan
- Berbagi sumber daya dengan unit bisnis lain
Sumber: Diadaptasi dari Narver & Slater (1990)

Rumusan Masalah pelanggan, orientasi pada pesaing, dan koordinasi antar


Berdasarkan latar belakang yang telah fungsi.
dikemukakan, dapat dirumuskan bahwa masalah
dalam penelitian ini adalah bagaimana orientasi Konsep Pengukuran Variabel
pasar (orientasi pada pelanggan, orientasi pada
pesaing, koordinasi antar fungsi) pada UD 1. Orientasi Pelanggan,
Bintang Lima? a. Komitmen para pelanggan diukur dari
kepercayaan pelanggan dan membangun
Tujuan dan Manfaat Penelitian hubungan erat dengan pelanggan.
Tujuan penelitian ini yaitu untuk b. Penciptaan nilai pelanggan, diukur dari
mengetahui orientasi pasar (orientasi pada kualitas dan kepuasan pelanggan.
pelanggan, orientasi pada pesaing, koordinasi c. Tujuan kepuasan pelanggan diukur dari
antar fungsi). Manfaatnya yaitu untuk kacangnya gurih dan rasanya enak.
memberikan pengetahuan, memberikan informasi d. Layanan purnajual diukur dari adanya
serta bermanfaat bagi para pengusaha dalam pelayanan pemeliharaan dan kebutuhan
mengelola, meningkatkan dan menjalankan pelanggan
usahanya.
2. Orientasi Pesaing,
METODOLOGI PENELITIAN a. Wiraniaga berbagi informasi pesaing diukur
dari perusahaan lain yang ingin menjadi
Waktu dan Tempat Penelitian agen.
Penelitian ini dilaksanakan pada UD. Bintang b. Bereaksi cepat terhadap tindakan pesaing
Lima yang bertempat di Kelurahan Paslaten 2 diukur dari merespon tindakan pesaing dan
Kecamatan Tomohon Timur Kota Tomohon. Penelitian bereaksi terhadap strategi pesaing.
ini berlangsung selama 3 bulan (dari bulan Februari
sampai dengan April 2016).
3. Koordinasi antar Fungsi,
Metode Pengumpulan Data a. Kontak pelanggan antar fungsi diukur
Data yang digunakan dalam penelitian ini dari interaksi staf pemasaran.
adalah data primer dengan pemgambilan data b. Semua fungsi berkontribusi terhadap
menggunakan metode survey serta menggunakan nilai pelanggan diukur dari peran dalam
kuesioner, yaitu dengan menyebarkan kuesioner pada
keikutsertaan dalam perusahaan.
karyawan-karyawan dan pimpinan perusahaan.
Kuesioner digunakan untuk mengetahui orientasi pada c. Adanya budaya saling bekerja sama
diukur dari sifat dan sikap

5
Orientasi Pasar pada UD Bintang Lima..........................(Steriany Tulenan, Recky Rengkung, Joachim Dumais)

Metode Analisis Data STB = Sangat Tidak Baik diberi skor 1


Analisis data yang digunakan dalam penelitian Dengan cara perhitungan skor masing-masing
ini adalah secara deskriptif. Dianalisis dengan pertanyaan :
menggunakan skala Likert. Data yang dihasilkan Jumlah skor tiap kriterium = Capaian skor X Jumlah
dengan menggunakan skala Likert dalam analisis ini Responden
akan diketahui orientasi pelanggan, orientasi pesaing Untuk :
dan koordinasi antar fungsi pada UD Bintang Lima. S5 = 5 x 13 = 65
Dalam penelitian ini di susun 15 pertanyaaan dengan S4 = 4 x 13 = 52
total responden 13 orang. Jawaban setiap instrumen S3 = 3 x 13 = 39
yang menggunakan skala Likert, yang berupa kata – S2 = 2 x 13 = 26
kata, antara lain : S1 = 1 x 13 = 13
SB = Sangat Baik diberi skor 5 Jumlah skor ideal untuk setiap pernyataan (skor
B = Baik diberi skor 4 tertinggi) = 65
CB = Cukup Baik diberi skor 3 Jumlah skor terendah = 13
TB = Tidak Baik diberi skor 2 Dengan interprestasi nilai :

0 13 26 39 52 65

STB TB CB B SB

Cara perhitungan skor keseluruhan untuk mengetahui orientasi pasar

Jumlah skor seluruh kriterium = Capaian Jumlah Skor X Jumlah


Responden X Instrumen Pertanyaan

Untuk :
S5 = 5 x 13 x 15 = 975
S4 = 4 x 13 x 15 = 780
S3 = 3 x 13 x 15 = 585
S2 = 2 x 13 x 15 = 390
S1 = 1 x 13 x 15 = 195
Jumlah skor ideal keseluruhan untuk keseluruhan pernyataan=975
(tertinggi)
Jumlah skor rendah = 195
0 195 390 585 780 975

STB TB CB B SB

Jumlah Skor Hasil Pengumpulan Data


𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑂𝑟𝑖𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑖 𝑃𝑎𝑠𝑎𝑟 = 𝑥 100%
Jumlah skor ideal (tertinggi)

Dengan Interpretasi nilai:


0 20% 40% 60% 80% 100%

STB TB CB B SB

Keterangan kriteria interpretasi skor Orientasi Pasar (Riduwan, 2012):


Angka 0% - 20% = Sangat Tidak Baik
Angka 20% - 40% = Tidak Baik
Angka 40% - 60% = Cukup Baik
Angka 60% - 80% = Baik
Angka 80% - 100% = Sangat Baik

6
Agri-Sosioekonomi Unsrat, ISSN 1907 – 4298 – Volume 12 Nomor 2A, Juli 2016 : 1 - 18

HASIL DAN PEMBAHASAN Orientasi Pasar


Orientasi pasar merupakan budaya
Profil dan Deskripsi UD Bintang Lima bisnis yang mampu secara efektif dan efisien
dengan menciptakan perilaku karyawan dan
Kacang tanah dari segi kandungan perubahan dalam kebutuhan pelanggan dimana
nutrisinya banyak mengandung lemak dan perusahaan menyadari bahwa mereka harus
protein. Oleh karena itu, dapat digunakan dekat dengan pasarnya. Komponen orientasi
sebagai bahan utama dalam pembuatan pasar (market orientation) terdapat dua bagian
makanan ringan, yaitu salah satunya adalah yaitu skala MARKOR menurut Kohli &
kacang telur. Kacang telur adalah makanan Jaworski (1990) dan skala MKTOR menurut
ringan yang dibuat dengan bahan dasar kacang Narver & Slater(1990). Pada skala MARKOR
tanah dan berbentuk bulat kecil serta berwarna terdapat tiga komponen yaitu pengumpulan
putih. intelijensi pasar, penyebarluasan intelijensi
Kacang tanah dapat diolah menjadi pasar, dan responsivitas atas intelijensi pasar.
berbagai produk seperti kacang telur, dan Sedangkan pada skala MKTOR terdapat tiga
kacang atom. Kacang telur merupakan kacang komponen yaitu orientasi pelanggan, orientasi
tanah yang dibalut dengan terigu, direkatkan pesaing, dan koordinasi antar fungsi.
dengan adonan bumbu dan kanji. Bahan yang
digunakan untuk pembuatan kacang telur Orientasi Pelanggan
menggunakan telur, gula pasir dan margarine. Orientasi pelanggan diartikan sebagai
UD Bintang Lima mengelola produk pemahaman yang memadai tentang target beli
kacang telur atau disebut juga kacang Hai. pelanggan dengan tujuan agar dapat
Pengelolah produk ini dipimpin oleh seorang menciptakan nilai unggul bagi pembeli secara
Bapak yaitu Bapak Sutrisno, ada juga istrinya terus-menerus. Pemahaman disini mencakup
yang mengelolah produk kacang Zico. pemahaman terhadap seluruh rantai nilai
Pengelolaan kacang Zico tidak bersamaan pembeli, baik pada saat terkini maupun pada
dengan tempat pengelolaan kacang telur atau saat perkembangannya dimasa yang akan
kacang Hai. Tempat pengelolaan kacang Zico datang. Dengan adanya informasi tersebut maka
terletak di belakang UD Bintang Lima. perusahaan penjual akan memahami siapa saja
Perbedaan dari kedua kacang ini yaitu Kacang pelanggan potensialnya, baik pada saat ini
Telur atau Kacang Hai bentuk bulatannya lebih maupun pada masa yang akan datang dan apa
besar, sedangkan Kacang Zico bentuknya yang mereka inginkan untuk saat ini dan saat
sedikit kecil. mendatang.
UD Bintang Lima adalah perusahaan
perseorangan atau usaha dagang (UD) dan Memahami Kebutuhan Pelanggan
merupakan bentuk usaha yang paling sederhana Unsur yang paling penting dalam bisnis
karena pengusahanya hanya satu orang. Usaha adalah konsep hubungan pelanggan. Tujuan dari
ini didirikan pada tahun 2005 oleh Bapak hubungan pelanggan adalah membuat
Sutrisno. UD Bintang Lima mengelola produk pelanggan merasa dihargai, mengidentifikasi
kacang telur yang berbahan baku kacang tanah. kemungkinan masalah dan untuk mengetahui
UD Bintang Lima terletak di Kelurahan kebutuhan yang mungkin berguna dalam
Paslaten 2 Kecamatan Tomohon Timur Kota melayani pengembangan produk.
Tomohon. UD Bintang Lima telah memahami
UD Bintang Lima memiliki struktur kebutuhan pelanggan yaitu membuat pelanggan
organisasi yaitu Pemilik 1 orang (Pemimpin), dihargai dan mempunyai hubungan yang baik
membersihkan kacang 2 orang, pengelolaan/ dengan pelanggan.
produksi 1 orang, penggorengan 1 orang, Tabel 2 menjelaskan tentang
pengemasan 3 orang, pemasaran 5 orang. Jadi, pemahaman kebutuhan pelanggan yang dimiliki
keseluruhan responden yaitu 13 orang. Daerah karyawan UD Bintang Lima.
pemasaran produk ini yaitu didaerah pertokoan
Tomohon, Rumah Makan, Manado, Ratatotok,
dan Gorontalo.

7
Orientasi Pasar pada UD Bintang Lima..........................(Steriany Tulenan, Recky Rengkung, Joachim Dumais)

Tabel 2. UD Bintang Lima memahami Tabel 3. UD Bintang Lima menciptakan nilai


kebutuhan pelanggan secara lebih baik bagi pelanggan secara lebih baik
dibandingkan para pesaing dibandingkan para pesaing
Alternatif Jumlah Presentase Total Alternatif Alternatif Jumlah Presentase Total
Alternatif Skor Responden Responden Skor Jawaban Skor Responden Responden Skor
Jawaban (Orang) (Orang)
Sangat 5 - - -
Sangat Baik 5 - - -
Baik
Baik 4 13 100 52 Baik 4 11 84,6 44
Cukup 3 - - - Cukup Baik 3 2 15,4 6
Baik Tidak Baik 2 - - -
Tidak 2 - - - Sangat 1 - - -
Baik Tidak Baik
Sangat 1 - - -
Total 13 100 50
Tidak
Baik Sumber : Diolah dari data primer 2016
Total 13 100 52
Sumber :Diolah dari data primer 2016 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
84,6 persen responden (11 orang) memilih Baik
Hasil penelitian ini menunjukkan dalam menciptakan nilai bagi pelanggan, yaitu
bahwa 100 persen responden (13 orang) UD ini dapat menciptakan nilai produk yang
memilih Baik dengan pernyataan UD Bintang memuaskan pelanggan. Sedangkan 15,4 persen
lima memahami kebutuhan pelanggan responden (2 orang) memilih Cukup Baik karena
dibandingkan para pesaing. Angka Indeks menurut mereka UD ini dalam menciptakan nilai
Orientasi Pasar mengenai kebutuhan produk yang memuaskan pelanggan masih Cukup
pelanggan (pernyataan nomor 1) yaitu 80 Baik. Angka Indeks Orientasi Pasar mengenai
pernyataan nomor 2 yaitu 76,92 persen sehingga
persen sehingga interpretasi nilainya
interpretasi nilainya Baik walaupun ada yang
tergolong Baik karena UD Bintang lima memilih cukup baik tapi UD Bintang lima
memahami akan kebutuhan pelanggan dengan menyadari harus menciptakan nilai bagi
memberikan pelayanan yang baik kepada para pelanggan secara lebih baik. Seperti memahami
pelanggan. Seperti selalu terbuka dengan keinginan pelanggan disaat mereka membeli akan
keluhan pelanggan, komentar pelanggan harus produk tersebut.
didengarkan, diperhatikan, dan ditindak-
lanjuti. Kurang berfokus pada komitmen pelanggan.
Fokus terhadap pelanggan bukan berarti telah
memenuhi tuntutan dan persyaratan, tetapi memerlukan
Menciptakan nilai bagi pelanggan strategi yang berjalan untuk memenuhi keperluan
Nilai yang dikirkan pelanggan pelanggan. Tabel 4 menjelaskan tentang kurang
merupakan kerangka kerja yang bermanfaat berfokus pada komitmen pelanggan dilihat pada UD
yang berlaku dalam banyak situasi dan Bintang Lima.
menghasilkan wawasan yang luas. Pemasar
dapat menngkatkan nilai penawaran Tabel 4. UD Bintang Lima kurang berfokus
pelanggan melalui beberapa kombinasi pada komitmen pelanggan dibandingkan para
pesaing
peningkatan manfaat ekonomi dan Alternatif Jumlah Presentase Total
mengurangi satu jenis biaya atau lebih agar Alternatif Skor Responden Responden Skor
dapat memuaskan pelanggan. Jawaban (Orang)
UD ini menciptakan nilai bagi Sangat 5 - - -
Baik
pelanggan yaitu kepuasan dari produk yang Baik 4 - - -
akan dibeli oleh para pelanggan, melalui Cukup 3 4 30,8 12
penciptaan nilai yang akan memuaskan Baik
Tidak 2 9 69,2 18
pelanggan secara lebih baik. Baik
Tabel 3 menjelaskan tentang Sangat 1 - - -
penciptaan nilai bagi pelanggan dari UD Tidak
Baik
Bintang Lima. Total 13 100 30
Sumber : Diolah dari data primer 2016

8
Agri-Sosioekonomi Unsrat, ISSN 1907 – 4298 – Volume 12 Nomor 2A, Juli 2016 : 1 - 18

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Merespon tuntutan kebutuhan pelanggan


30,8 persen responden (4 orang) memilih cukup Kebutuhan pelanggan merupakan suatu
baik, sedangkan 69,2 persen responden (9 sikap untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, juga
orang) memilih tidak baik dengan pernyataan secara lebih efektif melakukan layanan purnajual
tersebut karena mereka percaya bahwa UD ini yaitu pelayanan pemeliharaan dari produk yang
berfokus pada komitmen pelanggan yaitu akan dibeli.
dengan memiliki strategi sendiri untuk UD Bintang Lima melihat bagaimana
memenuhi keperluan pelanggan. Seperti merespon tuntutan kebutuhan pelanggan secara
pemberian bonus pada produk tersebut, lebih efektif yaitu dengan melakukan layanan
purnajual, sehingga para pelanggan mendapat
contohnya sendok. Dan perubahan kemasan
pelayanan yang baik dan dapat terpenuhi akan
pada produk tersebut.
kebutuhannya.
Tabel 6 menjelaskan tentang merespon
Kurang memperhatikan kepuasan pelanggan tuntutan kebutuhan pelanggan secara lebih efektif.
Kepuasan pelanggan dijamin dengan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
menghasilkan produk berkualitas, kepuasan 7,7 persen responden (1 orang) memilih sangat
berimplikasi pada perbaikan terus-menerus baik, sedangkan 92,3 persen responden (12 orang)
sehingga kualitas harus diperbahurui setiap saat memilih baik dalam merespon tuntutan kebutuhan
agar pelanggan tetap puas. pelanggan secara efektif, karena UD ini
UD ini tidak hanya melihat dari melakukan pelayanan yang baik terhadap tuntutan
komitmen pelanggan, tetapi ada juga kepuasan kebutuhan para pelanggannya. Yaitu, UD ini
pelanggan. UD ini memperhatikan kepuasan merespon akan kekurangan dari produk dengan
pelanggan dilihat dari produk yang berkualitas. memiliki sikap yang baik sehingga pelanggan
Tabel 5 menjelaskan tentang kurang dapat merasa puas akan produk yang dibeli.
memperhatikan kepuasan pelanggan dilihat dari Seperti pelayanan pada produk yang telah
usaha dagang pada Bintang Lima. kadaluarsa.

Tabel 5. UD Bintang Lima kurang Rekapitulasi Orientasi Pasar pada Orientasi


memperhatikan kepuasan pelanggan Pelanggan
dibandingkan para pesaing Rekapitulasi adalah ringkasan isi atau
Alternatif Alternatif Jumlah Presentase Total ikhtisar pada akhir laporan atau akhir hitungan.
Jawaban Skor Responden Responden Skor
Dari hasil perhitungan seluruh variabel pada
(Orang)
Sangat 5 7 53,8 35 orientasi pelanggan maka rekapitulasinya
Baik sebagai berikut.
Baik 4 6 46,2 24
Cukup 3 - - - Tabel 6. UD Bintang Lima merespon tuntutan kebutuhan
Baik pelanggan secara lebih efektif dibandingkan
Tidak 2 - - - para pesaing
Baik Alternatif Jumlah Presentase Total
Sangat 1 - - - Alternatif Skor Responden Responden Skor
Tidak Jawaban (Orang)
Baik Sangat 5 1 7,7 5
Total 13 100 59 Baik
Sumber : Diolah dari data primer 2016 Baik 4 12 92,3 48
Cukup 3 - - -
Baik
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 53,8 Tidak 2 - - -
persen responden (7 orang) memilih sangat Baik
baik, sedangkan 46,2 persen responden (6 Sangat 1 - - -
Tidak
orang) memilih baik dalam kurangnya Baik
memperhatikan kepuasan pelanggan, karena Total 13 100 53
UD ini memperhatikan kepuasan pelanggan. Sumber : Diolah dari data primer 2016
Seperti memperhatikan dan memberikan
kesempatan yang luas kepada pelanggan untuk
menyampaikan saran dan keluhan pada produk.

9
Orientasi Pasar pada UD Bintang Lima..........................(Steriany Tulenan, Recky Rengkung, Joachim Dumais)

Tabel 7 menunjukkan terdapat 5 pernyataan Orientasi Pesaing


dalam orientasi pasar pada orientasi pelanggan Orientasi pesaing berarti bahwa
dimana pernyataan 4 memiliki indeks orientasi perusahaan yang berorientasi pesaing sering
pasar tertinggi yaitu sebesar 90,76 persen, dilihat sebagai perusahaan yang mempunyai
pernyataan 5 memiliki indeks orientasi pasar strategi bagaimana membagikan informasi
sebesar 81,53 persen. Pernyataan 4 dan 5 ini mengenai pesaing.
memiliki interpretasi sangat baik. Pernyataan 1
dan 2 memiliki interpretasi baik, dimana Merespon tindakan pesaing
pernyataan 1 memiliki indeks orientasi pasar Sebagian perusahaan kecil akan merespon
sebesar 80 persen, pernyataan 2 memiliki indeks persaingan dengan memberi perhatian yang tinggi
orientasi pasar sebesar 76,92 persen. Sedangkan pada berbagai kegiatan dan perilaku yang market-
indeks orientasi pasar pada pernyataan 3 yaitu oriented. Sementara itu, dipihak lain perusahaan
sebesar 46,15 persen, sehingga interpretasi cukup lain melakukan respon melalui pengendalian
baik. biaya dan potongan harga. Perusahaan akan
bertindak secara rasional dengan mengembangkan
strategi kompetisi dala menghadapi pesaingnya.

Tabel 7. Rekapitulasi pengukuran variabel Orientasi Pelanggan pada UD Bintang Lima


No TOTAL INDEKS INTERPRETASI
PERNYATAAN SKOR ORIENTASI
PASAR
1 UD Bintang Lima memahami kebutuhan 52 80 Baik
pelanggan secara lebih baik dibandingkan para
pesaing
2 UD Bintang Lima menciptakan nilai bagi 50 76,92 Baik
pelanggan secara lebih baik dibandingkan para
pesaing
3 UD Bintang Lima kurang berfokus pada 30 46,15 Cukup Baik
komitmen pelanggan dibandingkan para pesaing
4 UD Bintang Lima kurang memperhatikan 59 90,76 Sangat Baik
kepuasan pelanggan dibandingkan para pesaing
5 UD Bintang Lima merespon tuntutan kebutuhan 53 81,53 Sangat Baik
pelanggan secara lebih efektif dibandingkan
para pesaing
Sumber : Diolah dari data primer 2016

Tabel 8 menjelaskan tentang merespon tindakan pesaing.

Tabel 8. UD Bintang Lima merespon tindakan pesaing secara lebih cepat dibandingkan para
pesaing
Alternatif Jawaban Alternatif Skor Jumlah Responden Presentase Responden Total Skor
(Orang)

Sangat Baik 5 - - -

Baik 4 2 15,38 8
Cukup Baik 3 11 84,62 33

Tidak Baik 2 - - -

Sangat Tidak Baik 1 - - -

Total 13 100 41
Sumber : Diolah dari data primer 2016

10
Agri-Sosioekonomi Unsrat, ISSN 1907 – 4298 – Volume 12 Nomor 2A, Juli 2016 : 1 - 18

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keunggulan bersaing dari segi harga dan nilai.
15,38 persen responden (2 orang) memilih baik Seperti pelanggan yang sensitif terhadap harga,
sedangkan 84,62 persen responden (11 orang) biasanya selisih harga seribu rupiah, dengan
memilih cukup baik, karena menurut sebagian produk atau jasa pesaing akan menjadi
pekerja pesaing masih lebih cepat dalam pertimbangan dalam membeli produk yang
merespon akan tindakan pesaingnya yang lebih rendah harganya.
dilihat dari perhatian dalam berbagai kegiatan
dan perilaku dalam berorientasi pasar. Seperti Bereaksi terhadap strategi pesaing
pada UD ini masih kurangnya perhatian Dalam menetapkan strategi pemasaran
pemimpin dalam mengelola produk kacang dalam bersaing, perusahaan harus memperoleh
telur. semua informasi tentang para pesaingnya. Suatu
perusahaan memerlukan informasi yang lebih
Peluang keunggulan bersaing rinci mengenai masing-masing pesaing. Ia harus
Keunggulan bersaing adalah suatu mengetahui kualitas, keistimewaan produk,
manfaat yang ketika suatu perusahaan layanan pelanggan, kebijakan penetapan harga,
mempunyai dan menghasilkan suatu produk strategi tenaga penjualan.
atau jasa yang dilihat dari pasar targetnya lebih Tabel 10 berikut menjelaskan tentang
baik. Seorang pengusaha yang mampu reaksi terhadap strategi/ taktik pesaing dalam
menghasilkan produk atau jasa rendah biaya menjalankan usahanya
sehingga strategi dalam menetapkan harga tidak Hasil penelitian menunjukkan bahwa
terlalu tinggi dibandingkan dengan produk atau 23,08 persen responden (3 orang) memilih
jasa pesaing. cukup baik, sedangkan 76,92 persen responden
Dalam usaha dagang ini menangkap (10 orang) memilih tidak baik karena UD ini
peluang keunggulan bersaing secara lebih baik tidak memperhatikan taktik pesaing yaitu
sehingga usaha dagang ini dapat memberikan informasi tentang para pesaingnya. UD ini
nilai yang unggul. hanya bereaksi sendiri akan produk yang
Tabel 9 Menjelaskan peluang dikelola, sperti kualitas produk yang tidak
keunggulan bersaing dilihat dalam usaha melebihi perusahaan yang lain dan penetapan
dagang ini. harga yang tidak terlalu tinggi.

Tabel 9. UD Bintang Lima menangkap Tabel 10. UD Bintang Lima bereaksi


peluang keunggulan bersaing secara lebih terhadap strategi/taktik pesaing secara lebih
baik dibadingkan para pesaing cepat dibandingkan para pesaing
Alternatif Alternatif Jumlah Presentase Total Alternatif Jumlah Presentase Total
Jawaban Skor Responden Responden Skor Alternatif Skor Responden Responden Skor
(Orang) Jawaban (Orang)
Sangat 5 - - - Sangat 5 - - -
Baik Baik
Baik 4 10 76,92 40 Baik 4 - - -
Cukup 3 3 23,08 9 Cukup 3 3 23,08 9
Baik Baik
Tidak 2 - - - Tidak 2 10 76,92 20
Baik Baik
Sangat 1 - - - Sangat 1 - - -
Tidak Tidak
Baik Baik
Total 13 100 49 Total 13 100 29
Sumber : Diolah dari data primer 2016 Sumber : Diolah dari data primer 2016

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Memprediksi trend industri atau sektor bisnis juga
berbagi informasi pesaing yang ingin menjadi
76,92 persen responden(10 orang) memilih baik
agen
karena produk atau jasa yang memiliki
Memprediksi trend industri atau sektor
keunggulan dari segi harga dan nilai.
bisnis yaitu dilihat dari kegiatan memproses atau
Sedangkan 23,08 persen responden (3 orang) mengelola barang dengan menggunakan sarana an
memilih cukup baik, karena masih kurangnya peralatan. Untuk berbagi informasi kepada

11
Orientasi Pasar pada UD Bintang Lima..........................(Steriany Tulenan, Recky Rengkung, Joachim Dumais)

pesaing yang ingin menjadi agen, perusahaan Tabel 11 menjelaskan bagaimana mema-
mampu menjalankan suatu bisnis dengan hami kompetisi dalam industri atau sektor bisnis.
membagikan informasi kepada perusahaan yang
ingin bekerja sama dengan perusahaan tersebut. Tabel 12. UD Bintang Lima memahami
Tabel 11 berikut menjelaskan tentang kompetisi dalam industri atau sektor bisnis
prediksi trend industri atau sektor bisnis serta secara lebih baik dibandingkan pesaing
berbagi informasi pesaing dilihat dari perusahaan Alternatif Alternatif Jumlah Presentase Total
lain yang ingin bergabung Jawaban Skor Responden Responden Skor
(Orang)
Tabel 11. UD Bintang Lima mampu
memprediksi trend industri atau sektor Sangat 5 - - -
Baik
bisnis secara lebih baik juga berbagi Baik 4 - - -
informasi kepada pesaing yang ingin Cukup 3 - - -
menjadi agen Baik
Alternatif Jumlah Presentase Total Tidak 2 13 100 26
Alternatif Skor Responden Responden Skor Baik
Jawaban (Orang) Sangat 1 - - -
Sangat 5 - - - Tidak
Baik Baik
Baik 4 - - -
Total 13 100 26
Cukup 3 - - -
Baik Sumber : Diolah dari data primer 2016
Tidak 2 13 100 26
Baik Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
Sangat 1 - - -
Tidak 100 persen responden (13 orang) memilih tidak
Baik baik karena UD ini tidak memahami kompetisi
Total 13 100 26 dalam industri atau sektor bisnis secara lebih
Sumber : Diolah dari data primer 2016 baik dibandingkan pesaing. Yaitu, UD ini tidak
memahami kompetisi dalam industri, sehingga
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa UD ini belum melebihi kemampuan para
100 persen responden (13 orang) memilih tidak pesaing. Seperti ketekunan dan kurangnya
baik karena UD ini tidak mampu memprediksi membangun semangat para pekerja (Tabel 11).
trend industri atau sektor bisnis secara lebih baik
dan tidak juga berbagi informasi kepada pesaing Rekapitulasi Orientasi Pasar pada Orientasi
yang ingin menjadi agen, melainkan UD ini hanya Pesaing
berdiri sendiri dan menjalankan bisnis sendiri. UD
Rekapitulasi adalah ringkasan isi atau
ini memakai peralatan seperti dalam
ikhtisar pada akhir laporan atau akhir hitungan.
pembungkusan kacang.
Dari hasil perhitungan seluruh variabel pada
Kompetisi dalam industri atau sektor bisnis orientasi pesaing maka ringkasan isi hitungan
Kompetisi mempunyai arti adanya pada orientasi pasar yaitu sebagai berikut.
persangan antara perusahaan untuk mencapai Tabel 13 menunjukkan bahwa
pangsa pasar yang lebih besar. Kompetisi antara pernyataan 6 dan 7 memiliki interpretasi baik
perusahaan dalam merebutkan pelanggan akan yaitu pernyataan 6 memiliki indeks orientasi
menuju pada inovasi dan perbaikan produk dan pasar sebesar 63,08 persen dan pernyataan 7
pada harga yang lebih rendah. Kompetisi baik memiliki indeks orientasi pasar sebesar 75,38
bagi perusahaan karena akan terus mendorong persen. Pernyataan 8 memiliki indeks orientasi
adanya inovasi, ketekunan dan membangun pasar sebesar 44,61 persen dengan
semangat tim. Walaupun demikian, tidak interpretasinya cukup baik. Sedangkan
selamanya kompetisi selalu baik karena kita harus pernyataan 9 dan 10 memiliki indeks orientasi
memastikan bahwa para pesaing perusahaan tidak pasar sebesar 40 persen dengan interpretasinya
akan mengambil pelanggan kita. tidak baik.

12
Agri-Sosioekonomi Unsrat, ISSN 1907 – 4298 – Volume 12 Nomor 2A, Juli 2016 : 1 - 18

Tabel 13. Rekapitulasi pengukuran variabel Orientasi Pesaing pada UD Bintang Lima
No TOTAL INDEKS INTERPRETASI
PERNYATAAN SKOR ORIENTASI
PASAR
1 UD Bintang Lima merespon tindakan pesaing secara 41 63,08 Baik
lebih cepat dibandingkan para pesaing
2 UD Bintang Lima menangkap peluang keunggulan 49 75,38 Baik
bersaing secara lebih baik dibandingkan para
pesaing
3 UD Bintang Lima bereaksi terhadap strategi/taktik 29 44,61 Cukup Baik
pesaing secara lebih cepat dibandingkan para
pesaing
4 UD Bintang Lima mampu memprediksi trend 26 40 Tidak
industri atau sektor bisnis secara lebih baik, juga Baik
perusahaan lain yang ingin menjadi agen
5 UD Bintang Lima memahami kompetisi dalam 26 40 Tidak
industri atau sektor bisnis secara lebih baik Baik
dibandingkan pesaing
Sumber : Diolah dari data primer 2016

Tabel 14. Semua pekerja berkontribusi pada


Koordinasi Antar Fungsi strategi UD Bintang Lima
Koordinasi antar fungsi dalam Alternatif Alternatif Jumlah Presentase Total
organisasi perlu dilakukan agar semua sumber Jawaban Skor Responden Responden Skor
(Orang)
daya yang dimiliki perusahaan dapat digunakan Sangat 5 - - -
secara maksimal untuk menciptakan nilai dan Baik
kepuasan konsumen, serta menjaga setiap Baik 4 3 23,08 12
langkah pesaing yang dapat menghambat Cukup 3 10 76,92 30
Baik
strategi-strategi yang sedang di kembangkan Tidak 2 - - -
oleh perusahaan. Baik
Sangat 1 - - -
Tidak
Semua pekerja berkontribusi pada strategi UD Baik
Bintang Lima Total 13 100 42
Strategi merupakan tindakan yang Sumber : Diolah dari data primer 2016
dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang
apa yang diharapkan oleh para pelanggan Informasi tentang pasar
dimasa depan. Berkontribusi artinya peran atau Informasi adalah bahan dasar
keikutsertaan seseorang dalam kegiatan yang pengfambilan keputusan dalam kegiatan
direncanakan untuk mencapai tujuan bersama. pemasaran. Dalam bisnis, pasar adalah seluruh
Tabel 13 menjelaskan tentang semua masyarakat yang ada disebuah wilayah
pekerja yang berkontribusi pada strategi UD dgeografis tertentu yang membutuhkan barang
Bintang Lima. Hasil penelitian ini menunjukkan atau jasa serta bersedia dan mampu
bahwa 23,08 persen responden (3 orang) membelinya.
memilih baik karena pekerja berperan aktif pada Dalam menjalankan sebuah usaha pada
strategi UD Bintang Lima. Sedangkan 76,92 UD ini membutuhkan peralatan dan bahan-
persen responden (10 orang) memilih cukup bahan. Kesemuanya itu merupakan
baik karena menurut mereka masih kurang perlengkapan dalam membuat kacang telur.
dalam hal keaktifan pekerja dalam UD ini. Jadi, informasi tentang pasar sangat penting
Pekerja tidak bekerja setiap hari melainkan dalam menjalankan sebuah usaha.
seminggu hanya dua atau tiga kali. Tabel 15 menjelaskan tentang apakah
informasi tentang pasar dibagikan hanya
segelintir pekerja.

13
Orientasi Pasar pada UD Bintang Lima..........................(Steriany Tulenan, Recky Rengkung, Joachim Dumais)

Tabel 15. Informasi tentang pasar dibagikan Sedangkan 92,31 persen responden (12 orang)
diantara hanya segelintir pekerja memilih cukup baik karena menurut mereka
Alternatif Alternatif Jumlah Presentase Total masih cukupnya para pekerja dalam berperan
Jawaban Skor Responden Responden Skor pada kualitas dan kepuasan para pelanggan.
(Orang)
Sangat 5 - - - Seperti kurangnya kualitas produk pada dan
Baik pemenuhan kebutuhan pelanggan.
Baik 4 - - -
Cukup 3 4 30,77 12 Budaya saling bekerja sama antar pekerja dalam
Baik
Tidak 2 9 69,23 18 UD Bintang Lima
Baik Bekerja sama adalah kerja sama antar
Sangat 1 - - - perorangan dan antar kelompok manusia
Tidak
Baik untuk mencapai satu atau beberapa tujuan
Total 13 100 30 bersama dalam organisasi. Budaya saling
Sumber : Diolah dari data primer 2016 bekerja sama antar pekerja sangat penting
dalam menjalankan suatu bisnis. Dimana
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan adanya kerjasama dalam bisnis
30,77 persen responden (4 orang) memilih tersebut, maka apa yang diinginkan dalam
cukup baik, sedangkan 69,23 persen responden perusahaan dapat tercapai.
(9 orang) memilih tidak baik. Karena menurut Dalam melakukan suatu pekerjaan
UD ini informasi tentang pasar tidak dibagikan tentunya ada saling kerja sama antar pekerja
hanya sebagian pekerja, melainkan informasi dan pimpinannya dilihat dari sifat dan sikap .
tentang pasar dibagikan kepada pekerja. Seperti Karena tanpa adanya saling kerja sama, apa
harga pada produk kacang telur. yang diharapkan dalam usaha yang kita jalani
tidak dapat berjalan dengan baik.
Semua pekerja berkontribusi pada penciptaan
Tabel 17 menjelaskan tentang budaya
nilai pelanggan
saling bekerja sama antar pekerja dalam UD
Penciptaan nilai adalah penambahan
nilai baru terhadap kegiatan individu atau
Bintang Lima.
kelompok untuk menghasilkan produk atau jasa
yang lebih cepat, lebih tepat, lebih efisien dan Tabel 17. Adanya Budaya saling kerja sama
lebih bermutu. Tabel 16 menjelaskan tentang antar pekerja dalam UD Bintang Lima
Alternatif Alternatif Jumlah Presentase Total
apakah semua pekerja berkontribusi pada Jawaban Skor Responden Responden Skor
penciptaan nilai pelanggan. (Orang)
Sangat 5 9 69,23 45
Tabel 16. Semua pekerja berkontribusi pada Baik
penciptaan nilai pelanggan Baik 4 4 30,77 16
Alternatif Alternatif Jumlah Presentase Total Cukup 3 - - -
Jawaban Skor Responden Responden Skor Baik
(Orang) Tidak 2 - - -
Sangat 5 - - - Baik
Baik Sangat 1 - - -
Baik 4 1 7,69 4 Tidak
Cukup 3 12 92,31 36 Baik
Baik
Total 13 100 61
Tidak 2 - - -
Baik Sumber : Diolah dari data primer 2016
Sangat 1 - - -
Tidak Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
Baik
69,23 persen responden (9 orang) memilih sangat
Total 13 100 40
baik, sedangkan 30,77 persen responden (4 orang)
Sumber : Diolah dari data primer 2016
memilih baik karena dalam UD ini memiliki
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa budaya saling kerja sama antar pekerja, yaitu
7,69 persen responden (1 orang) memilih baik dengan adanya kebersamaan, saling menghormati
karena pekerja berperan dalam kualitas dan dan menghargai antara satu dengan yang lain.
kepuasan pelanggan pada produk ini.

14
Agri-Sosioekonomi Unsrat, ISSN 1907 – 4298 – Volume 12 Nomor 2A, Juli 2016 : 1 - 18

Staf pemasaran UD Bintang Lima jarang orientasi pasar sebesar 64,61 persen, pernyataan
berinteraksi dengan pekerja lainnya 13 memiliki indeks orientasi pasar sebesar
Staf pemasaran merupakan jabatan yang 61,54 persen. Pernyataan 14, memiki indeks
bergera di bidang penjualan perusahaan, memiliki orientasi pasar sebesar 93,84 persen dengan
tugas utama melakukan penjualan produk memiliki interpretasi sangat baik. Sedangkan
perusahaan dalam rangka pencapaian target pernyataan 12 dan 15 memiliki interpretasi
perusahaan. cukup baik yaitu pernyataan 12 indeks orientasi
Dalam suatu pekerjaan kebersamaan pasar sebesar 46,15 persen, pernyataan 15,
karyawan sangat diinginkan oleh pimpinannya. memiliki indeks orientasi pasar sebesar 60
Dimana diharapkan para karyawan dapat
persen.
berinteraksi dengan pekerja lainnya atau kontak
pelanggan antar fungsi.
Tabel 18 menjelaskan tentang apakah staf Tabel 19. Rekapitulasi pengukuran variabel
pemasaran pada UD ini jarang berinteraksi Koordinasi Antar Fungsi pada UD
dengan pekerja lainnya. Bintang Lima
TOTAL INDEKS INTER-
No PERNYATAAN SKOR ORIENTAS PRETASI
I PASAR
Tabel 18. Staf pemasaran UD Bintang Lima 1 Semua pekerja 42 64,61 Baik
jarang berinteraksi dengan pekerja lainnya berkontribusi pada
strategi UD
Alternatif Alternatif Jumlah Presentase Total Bintang Lima
Jawaban Skor Responden Responden Skor 2 Informasi tentang 30 46,15 Cukup
(Orang) pasar dibagikan Baik
diantara hanya
Sangat 5 - - - segelintir pekerja
Baik 3 Semua pekerja 40 61,54 Baik
Baik 4 - - - berkontribusi pada
penciptaan nilai
Cukup 3 13 100 39 pelanggan
Baik 4 Adanya budaya 61 93,84 Sangat
Tidak 2 - - - saling bekerja Baik
sama antar pekerja
Baik dalam UD Bintang
Sangat 1 - - - Lima
Tidak 5 Staf pemasaran UD 39 60 Cukup
Bintang Lima Baik
Baik jarang berinteraksi
Total 13 100 39 dengan pekerja
lainnya
Sumber : Diolah dari data primer 2016 Sumber : Diolah dari data primer 2016

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Rekapitulasi Orientasi Pasar dalam UD Bintang
100 persen responden (13 orang) memilih Lima pada masing-masing orientasi
cukup baik karena sebagian staf pemasaran Penelitian ini untuk mengukur Orientasi
jarang berinteraksi dengan pekerja lainya. Hal Pasar dengan mengambil 15 pernyataan, dimana
ini terjadi karena mereka sibuk akan pekerjaan masing- terbagi dalam 3 (tiga) bagian yaitu
mereka masing-masing. Seperti komunikasi orientasi pelanggan, orientasi pesaing dan
antar staf pemasaran dengan pekerja lainnya. koordinasi antar fungsi. Tabel 19 menunjukkan
dari 15 pernyataan, terdapat 3 pernyataan yang
Rekapitulasi Orientasi Pasar pada Koordinasi memiliki nilai interpretasi sangat baik (80-100
Antar Fungsi %), yaitu pernyataan 4, 5 dan 14. Terdapat 6
Rekapitulasi adalah ringkasan isi atau pernyataan yang memiliki nilai interpetasi yang
ikhtisar pada akhir laporan atau akhir hitungan. baik (60-80 %), yaitu pernyataan 1, 2, 6, 7, 11,
Dari hasil perhitungan seluruh variabel pada 13. Terdapat 4 pernyataan yang memiliki nilai
koordinasi antar fungsi maka rekapitulasinya interpretasi cukup baik (40-60%), yaitu
sebagai berikut. pernyataan 3, 8,12 dan 15. Dan terdapat 2
Tabel 19 menunjukkan bahwa pernyataan yang memiliki nilai interpretasi
pernyataan nilai 11, 13 memiliki interpretasi tidak baik (20-40%), yaitu pernyataan 9 dan 10.
baik yaitu, pernyataan 11 memiliki indeks

15
Orientasi Pasar pada UD Bintang Lima..........................(Steriany Tulenan, Recky Rengkung, Joachim Dumais)

Tabel 20. Rekapitulasi Total Skor, Indeks dan Interpretasi Hasil


TOTAL INDEKS INTERP
No PERNYATAAN SKOR ORIENTASI RETASI
PASAR
1 UD Bintang Lima memahami kebutuhan 52 80 Baik
pelanggan secara lebih baik dibandingkan para
pesaing
2 UD Bintang Lima menciptakan nilai bagi 50 76,92 Baik
pelanggan secara lebih baik dibandingkan para
pesaing
3 UD Bintang Lima kurang berfokus pada 30 46,15 Cukup
komitmen pelanggan dibandingkan para pesaing Baik
4 UD Bintang Lima kurang memperhatikan 59 90,76 Sangat
kepuasan pelanggan dindingkan para pesaing Baik
5 UD Bintang Lima merespon tuntutan kebutuhan 53 81,53 Sangat
pelanggan secara lebih efektif dibandingkan para Baik
pesaing
6 UD Bintang Lima merespon tindakan pesaing 41 63,08 Baik
secara lebih cepat dibandingkan para pesaing
7 UD Bintang Lima menangkap peluang 49 75,38 Baik
keunggulan bersaing secara lebih baik
dibandingkan para pesaing
8 UD Bintang Lima bereaksi terhadap 29 44,61 Cukup
strategi/taktik pesaing secara lebih cepat Baik
dibandingkan para pesaing
9 UD Bintang Lima mampu memprediksi trend 26 40 Tidak
industri atau sektor bisnis secara lebih baik, juga Baik
perusahaan lain yang ingin menjadi agen
10 UD Bintang Lima memahami kompetisi dalam 26 40 Tidak
industri atau sektor bisnis secara lebih baik Baik
dibandingkan pesaing
11 Semua pekerja berkontribusi pada strategi UD 42 64,61 Baik
Bintang Lima
12 Informasi tentang pasar dibagikan diantara hanya 30 46,15 Cukup
segelintir pekerja Baik
13 Semua pekerja berkontribusi pada penciptaan 40 61,54 Baik
nilai pelanggan
14 Adanya budaya saling bekerja sama antar pekerja 61 93,84 Sangat
dalam UD Bintang Lima Baik
15 Staf pemasaran UD Bintang Lima jarang 39 60 Cukup
berinteraksi dengan pekerja lainnya Baik
Sumber : Diolah dari data primer, 2016

Untuk mengetahui letak Orientasi Paar 𝑶𝒓𝒊𝒆𝒏𝒕𝒂𝒔𝒊 𝑷𝒂𝒔𝒂𝒓


paa UD Bintang Lima, maka perlu dihitung 𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐤𝐨𝐫 𝐡𝐚𝐬𝐢𝐥 𝐩𝐞𝐧𝐠𝐮𝐦𝐩𝐮𝐥𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐭𝐚
jumlah keseluruhan skor pada setiap = 𝟏𝟎𝟎%
𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐤𝐨𝐫 𝐢𝐝𝐞𝐚𝐥 (𝐭𝐞𝐫𝐭𝐢𝐧𝐠𝐠𝐢)
pernyataan, dimana sesuai hasil penelitian ini
skor mencapai 627. Pada penelitian ini, jumlah 𝟔𝟐𝟕
= 𝒙𝟏𝟎𝟎% = 𝟔𝟒, 𝟑𝟏%
skor ideal (skor tertinggi), yaitu 975 (tinggi) dan 𝟗𝟕𝟓
jumlah skor terendah yaitu 195 (rendah).
Berdasarkan data yang dihimpun dari sebanyak Berdasarkan hasil analisis menggunakan skala
15 pernyataan yang diajukan kepada kepada 13 Likert, maka dapat diketahui bahwa angka
orang responden, maka diperoleh total skor 645. Orientasi Pasar pada UD Bintang Lima berada
Secara persentase, angka indeks Orientasi Pasar diantara angka 60 persen dan angka 80 persen,
pada UD Bintang Lima terletak pada sehingga tergolong Baik.

16
Agri-Sosioekonomi – Volume 12 Nomor 2A, Juli 2016 : 1 - 18

KESIMPULAN DAN SARAN Craven, D.W., 1994, Pemasaran Strategis.


Penerbit : Erlangga, Jakarta.
Ferdinand, A., 2000, Manajemen Pemasaran :
KESIMPULAN sebuah Pendekatan Stratejik, Journal
Penelitian ini menunjukkan bahwa UD of Research Paper Series, Vol. 1,
Bintang Lima telah menangkap orientasi pasar No.1.
yaitu Baik. Orientasi pasar pada UD ini Harris, L. C, 2003, “ Measuring Market
dikatakan baik dalam orientasi pelanggan yaitu Orientation: Exploring a Market
pemahaman UD ini terhadap keinginan Oriented Approach “, Journal of
pelanggan, mengetahui apa yang diinginkan Market Focused Management, Vol. 5,
pelanggan, kepuasan serta menciptakan nilai
pp. 239-270.
bagi pelanggan. Dalam orientasi pesaing, UD
Kirca, A. H, 2005, “ Market Orientation: A
ini merespon tindakan pesaing, menangkap
peluang keunggulan bersaing, dan berusaha
Meta-analytic Review and Assessment
meningkatkan dan menemukan strategi untuk of its Antecedents and Impact on
melawan pesaingnya. Sedangkan dalam Performance “, Journal of Marketing,
koordinasi antar fungsi, para pekerja Vol. 69 (April), pp.24-41.
berkontribusi pada strategi UD Bintang Lima Kotler, P., 2002, Manajemen Pemasaran, jilid 1,
dan pada penciptaan nilai pelanggan, saling Edisi Milenium, Jakarta, Prehallindo.
bekerjasama antar pekerja, dan untuk Kotler, P. 2007, Manajemen Pemasaran,
memahami kebutuhan pelanggan sehingga Anaisis, Perencanaan, Implmentasi dan
tercipta kepuasan bagi pelanggannya. Pengendalian, penerbit: Erlangga,
Jakarta.
SARAN Lamb, C.W. 2001, Pemasaran, Penerbit :
Berdasarkan perolehan hasil data, UD Salemba Empat, Jakarta.
Bintang Lima memiliki Orientasi Pasar yang Mangkunegara, A.A.A.P , 2001, Perilaku
Baik, maka disarankan agar pekerja tetap Konsumen, penerbit : Refika Aditama,
mempertahankan dan meningkatkan dalam Bandung.
terbentuknya Orientasi Pasar yaitu pada Narver, J. C., Slater, S.F., 1990, The Effect of a
orientasi pelanggan, orientasi pesaing dan Market Orientation on Business
koordinasi antar fungsi. Profitability, Journal of Marketing, Vol.
54, No. 10.
Narver, J. C., Slater, S. F., 1994, Creating a
DAFTAR PUSTAKA Market Orientation, Journal of Market-
Focused Management, Vol.2, No 3.
Adinoto., 2012, Pengaruh Orientasi Pasar dan Pramono, S. dan Waridin. 2006, Pengaruh
Perilaku Kewiausahaan Terhadap Faktor Orientasi Pasar, Promosi dan
Kepekaan Perusahaan dan Impikasinya Inovasi terhadap kinerja Pemasaran
pada Kinerja Perusahaan: Studi pada Kredit ( studi kasus pada Bank BRI
Penyalur Sepeda Motor di Indonesia, wilayah Jawa Tengah), Ekobs, Vol.7,
Ultima Management, Vol 4, No.10. No.1, Januari, 33-40.
Alam, M.M., 2013, Effect of Market Riduwan, 2012, Rumus dan data dalam Analisis
Orientation on Small Business Statistika. Penerbit Alphabet, Bandung.
Performance in Small Town In Malayia: Sedarmayanti,. 2010, Manajemn Sumber Daya
An Emprical Study on Malaysian Small Manausia Reormasi Birokrasi dan
Firms, Journal of Strategic Marketing, Manajemen Pegawai Negeri Sipil.
Vol.1, No.3. Bandung : PT Refika Aditama.
Cano, C.R., 2004, “ A Meta-analysis of the Wiyono., 2013, Analisis Anteseden Orientasi
Relationship Between Market Pasar dan Pengaruhnya terhadap
Orientation and Business Performance: Pembelajaran Organisasi Umkm di Eks
Evidence from five continents”, Karesidenan Surakart, Semnas Fekon :
International Journal of Research in Optimisme Ekonomi Indnesia 2013,
Marketing, Vol. 21, pp. 179-200. Antara Peluang dan Tantangan.

17
Orientasi Pasar pada UD Bintang Lima..........................(Steriany Tulenan, Recky Rengkung, Joachim Dumais)

Wulandari A., 2013, Pengaruh Orientasi Zhou K., 2005, The Effect of Strategic
Pelanggan, Orientasi Pesaing dan Orientations on Technology- and
Inovasi Produk Terhadap Kinerja Market – Based Breakthrough
Pemasaran, Management Analysis Innovations. Journal of Marketing. Vol.
Journal, Vol.1, No.2. 69.

18

You might also like