Professional Documents
Culture Documents
php/jap
Jurnal Akuntansi dan Pajak, 23(02), 2022, p.1-16
Abstract
Market-driven strategies contribute to the segmentation of the target market and determine positions
against alternatives to build a company's competitive advantage. Strategic market segmentation is used
by many companies to understand how customers' needs and the desire that vary to design effective
marketing strategies. In addition, the application of grouping and predictive modeling provides an
understanding to project managers to create loyalty or advanced programs that require a more specific
approach to specific customers. This research aims to reveal the influence of market orientation on
marketing performance, marketing performance on competitive advantage, market orientation to
competitive advantage and the role of marketing performance mediating the influence of market
orientation on competitive advantage. The data was collected through interviews and questionnaires.
Hypotheses are tested with path analysis techniques and Sobel tests. The results of hypothesis testing
show that all the suggested hypotheses are accepted. Market orientation has a positive and significant
effect on marketing performance, market orientation has a positive and significant effect on competitive
advantage, marketing performance has a positive and significant effect on competitive advantage and
marketing performance is able to mediate the influence of market orientation on competitive advantage.
harus aktif mempengaruhi pasar, bukan hanya dalam jangka panjang membahayakan
merespon pasar. Perusahaan tidak cuma perlu keunggulan kompetitif dan kelangsungan hidup
dekat dengan pelanggan dan lingkungannya, mereka.
tetapi juga perlu menemukan jasa atau produk Dalam rangka mempertahankan keunggulan
yang lebih baik dan lebih ekonomis di atas kompetitif, organisasi harus mampu menciptakan,
harapan pelanggan dan pesaing. membentuk, dan mempercepat pasar untuk
Sebuah orientasi pasar dapat digambarkan inovasi radikal mereka dan mendefinisikan
sebagai sebuah budaya organisasi yang harapan pelanggan, proposisi nilai, dan proses
menempatkan penciptaan keuntungan dan bisnis untuk mencerminkan perubahan dalam
pemeliharaan nilai pelanggan yang unggul lingkungan industri dan terus efektif melayani
sebagai perhatian utama organisasi pada saat kebutuhan target pasar mereka. Di masa lalu,
yang bersamaan memperhatikan pemangku adaptasi ini telah menghasilkan peningkatan
kepentingan lainnya ((Bennett & Cooper, 1981); fokus menjadi berorientasi pasar. Menurut
(Deshpandé et al., 1993); (Jaworski et al., 2000); literatur riset pemasaran yang dipublikasikan
(Kohli & Jaworski, 1990); (Narver & Slater, sejak awal tahun 1990-an, orientasi pasar telah
1990); (Slater & Narver, 1995)). Definisi ini telah dianggap sebagai pilihan terbaik untuk mencapai
dioperasionalkan dalam berbagai cara, sebagai dan mempertahankan keunggulan kompetitif di
contoh, Kohli dan Jaworski (1990) menunjukkan pasar, yang dapat berfungsi sebagai alat yang
bahwa sebuah perusahaan yang berorientasi pasar penting dalam kinerja bisnis. Untuk mencapai
menghasilkan, menyebarluaskan, dan tujuan ini, perusahaan harus mengumpulkan
menanggapi informasi tentang kekuatan pasar informasi dari konsumen dan pesaing,
dan kondisi pasar. Narver dan Slater (1990) penyebaran informasi di seluruh departemen dan
menggambarkan perusahaan yang berorientasi menggunakannya untuk memenuhi kebutuhan
pasar sebagai salah satu yang menunjukkan pasar (Kohli & Jaworski, 1990; Narver & Slater,
orientasi pelanggan dan kompetitor bersamaan 1990). Proses ini telah menjadi kunci terhadap
dengan koordinasi interfunctional. Dengan praktek manajemen dari banyak organisasi,
demikian, mempelajari apa yang diinginkan khususnya di bidang strategi pemasaran.
pelanggan, proses instalasi memberikan apa Menurut Jaworski et al. (2000),
keinginan pelanggan dan Pengadaptasian proses menyimpulkan bahwa pandangan terbatas
perubahan pasar merupakan karakteristik penting orientasi pasar tidak representatif dan
dari sebuah perusahaan yang berorientasi pasar; menegaskan bahwa gagasan ini terdiri dari dua
proses ini harus mendukung pengembangan konsep komplementer: pendekatan market driven
keunggulan kompetitif yang berkesinambungan dan pendekatan market driving. Kedua
((Day, 1994); (Hunt & Morgan, 1995); (Slater & pendekatan fokus pada pelanggan, pesaing dan
Narver, 1995)). lingkungan (Kohli & Jaworski, 1990; Narver &
Menurut Zortea-Johnston et al. (2012) Slater, 1990), tetapi sebelumnya menerima
berpendapat bahwa orientasi pasar akan struktur pasar yang ada dan preferensi konsumen,
menghasilkan perilaku market driven (Vorhies et sedangkan yang terakhir mengejar perubahan.
al., 1999). Artinya, dengan mengikuti orientasi Dengan demikian, Jaworski et al. (2000)
pasar perusahaan lebih mungkin untuk mendefinisikan market driven sebagai perusahaan
menyesuaikan penawaran produk saat ini yang yang belajar, memahami, dan merespon yang
sesuai dengan preferensi pelanggan yang ada didasarkan pada persepsi dan perilaku struktur
dan/atau struktur pasar dari pendorong- pasar tertentu.
pendorong pasar ((Christensen & Bower, 1996); Menurut Cravens & Shipp (1991) yang
(Jaworski et al., 2000)). Oleh karena itu, mengidentifikasi kesadaran pasar, fleksibilitas
perusahaan berorientasi pasar cenderung untuk organisasi, visi strategis, dan hubungan eksternal
mendengar dengan hati-hati pelanggan mereka, sebagai kemampuan penting bagi organisasi
ada bahaya bahwa perusahaan-perusahaan ini berbasis pasar. Penginderaan (sense) pasar
mungkin gagal untuk mengembangkan pasar baru memungkinkan organisasi untuk mengetahui
dan penawaran sangat berbeda dan mungkin
pelanggan, pesaing, dan pasar. Sebagai pelanggan seperti yang dicatat oleh Jaworski et al. (2000),
membutuhkan perubahan, fleksibilitas organisasi bahwa penafsiran orientasi pasar sebagaian besar
yang memungkinkan bereaksi cepat. Visi telah cenderung dalam hal strategi market driven
strategis meliputi perencanaan organisasi untuk yang didasarkan pada reaksi perusahaan terhadap
memberikan nilai superior yang konsisten kepada perubahan pasar.
pelanggan. Hubungan eksternal membantu Bisnis online di Indonesia saat ini sangat
menciptakan sinergi dan menyelaraskan berkembang pesat. Hal tersebut didorong oleh
pemangku kepentingan menuju tujuan bersama. adanya perkembangan teknologi. Teknologi
Maka dari itu, sebuah perusahaan harus memungkinkan pemasar menjual produknya
mengembangkan kemampuan ini untuk menjadi secara online misalnya melalui istagram,
sebuah organisasi berbasis pasar yang berhasil. facebook, website online shop, maupun mall
Memperluas pemahaman tentang orientasi online. Pelanggan bisa memesan produk secara
pasar melalui perbedaan antara dua pendekatan online lewat smartphone ataupun PC dimanapun
yang saling melengkapi yaitu : Pendekatan dia berada.
pertama yang ditandai sebagai market driven, Munculnya berbagai toko online membuat
menggambarkan orientasi pasar sebagai konsep konsumen mempunyai pilihan yang luas terhadap
reaktif, dimana perusahaan bermaksud untuk produk yang ingin dicari. Tumbuhnya Mall
menjaga status quo dengan berfokus terutama online di Indonesia memudahkan pemasar untuk
pada pelanggan yang ada dan kebutuhan mereka
membuka toko onlinenya. Mall online di
saat ini. Yang kedua pendekatan market driving, Indonesia yang berkembang pesat saat ini
konsep pemahaman yang lebih proaktif, dimana beberapa diantaranya adalah Tokopedia, Buka
bentuk perusahaan tidak hanya fokus pada Lapak, Kaskus, dan Shopee.
pelanggan tetapi juga perilaku pelaku pasar lain
dan/atau struktur pasar dalam arah yang Transaksi yang demikian pesat disebabkan
meningkatkan posisi kompetitif perusahaan karena transaksi jual beli secara online atau bisnis
(Jaworski et al., 2000). online menawarkan beberapa keuntungan.
Menurut Kotler et al. (2008), bagi pembeli,
Market driven tercakup dalam kerangka yang pemasaran langsung (khususnya pemasaran
lebih umum dalam orientasi pasar. Dua aliran online) bersifat menyenangkan, mudah dan
penelitian telah dominan dalam literatur orientasi pribadi. Hal ini berarti, pelanggan tak perlu
pasar selama dekade terakhir ((Gray & Hooley, berjuang menembus lalu lintas, menemukan
2002); (Noble et al., 2002)). Pertama, Narver dan tempat parkir, dan berjalan ke toko untuk mencari
Slater (1990) berpendapat bahwa pendekatan produk. Dari kenyamanan rumah atau kantor
budaya orientasi pasar dikonseptualisasikan mereka, mereka dapat menelusuri katalog atau
dalam hal karakteristik mendasar dari organisasi situs web perusahaan setiap saat pada siang atau
(yaitu, orientasi pelanggan, orientasi pesaing, dan malam hari. Pembeli bisnis bisa belajar tentang
koordinasi antar- fungsional). Kedua, Kohli dan produk dan jasa tanpa terikat waktu. Lebih lanjut,
Jaworski’s (1990) menyatakan bahwa pendekatan pemasaran langsung (khususnya pemasaran
perilaku orientasi pasar didefinisikan dalam hal online) memberikan akses mudah kepada pilihan
perilaku organisasi (yaitu, pengumpulan yang luas. Hal tersebut memungkinkan
informasi, penyebaran informasi, dan tanggap mendapatkan informasi komparatif tentang
terhadap informasi). Ketiga, Hult et al. (2001) perusahaan, produk, dan pesaing. Sedangkan
menyatakan konsep yang memadukan kedua manfaat bagi penjual/pemasar adalah pemasaran
perspektif dan mendefinisikan orientasi pasar langsung (khususnya pemasaran online)
sebagai implementasi konsep pemasaran, yang menawarkan alternatif biaya yang rendah, efisien,
tercermin dalam nilai-nilai, keyakinan, kegiatan, dan cepat kepada penjual untuk menjangkau
dan perilaku dalam organisasi. Strategi market pasar mereka. Selain itu, pemasaran langsung
driven konsisten dengan dua komponen (khususnya pemasaran online) memberikan akses
fundamental dari filosofi pemasaran karena fokus kepada penjual untuk meraih pembeli yang tidak
mereka pada kebutuhan dan keinginan pelanggan dapat mereka jangkau melalui saluran lain.
seperti pada konsep laba (Borsch, 1978). Namun,
Selain menawarkan keuntungan, jual beli kondisi setelah fakta berdasarkan data komparatif
secara online juga terdapat kelemahan. misalnya mentah, bukan apriori, terbukti dengan sendirinya
aksi spamming, barang yang dibeli tidak sesuai kategori yang digunakan untuk meminta
dengan yang ada di website, penipuan, dan pendapat (Mintzberg, 1994).
serangan privasi. Analisis ini didasarkan pada logika dapat
Strategi pemasaran yang dapat bersaing maka memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun
Tokopedia.Com menerapkan strategi pemasaran secara bersamaan dapat meminimalkan
dengan menggunakan analisis SWOT. Menurut kelemahan dan ancaman. Dimana yang menjadi
Mintzberg (1994), proses ganda penilaian internal kekuatan adalah Tokopedia ini sangat mudah
dan eksternal akan membentuk model inti dari diakses dalam hal mendaftar, menjual (memasang
perumusan strategi yang muncul. Model generik iklan) ataupun membeli, Gampang ditemukan di
untuk strategi ini berusaha mengoptimalkan search engine (memiliki page rank yang tinggi),
kecocokan antara karakteristik internal Tampilan dan toolbar mudah dipahami mulai dari
perusahaan dan tuntutan lingkungan di mana ia kategori sampai keterangan-keterangan yang lain,
beroperasi. Singkatnya, seperti yang dikatakan adanya fitur diskusi. Adapun kelemahan
Mintzberg (1994;276) bahwa “kekuatan dan Tokopedia.com adalah : Tokopedia memakai
kelemahan adalah kemampuan internal bahasa indonesia sehingga situs ini susah go
situasional yang dapat dinilai hanya dengan internasional, bergantung dengan internet, sinyal
memperhatikan konteks eksternal – pasar, internet kadang susah dijangkau di daerahdaerah
kekuatan politik, pesaing, dan sebagainya aktif”. tertentu, Data informasi pribadi tidak tertutup. Ini
memungkinkan data informasi pribadi penjual
Kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman
dapat dicuri, dan dimanfaatkan untuk aksi
tidak dapat diidentifikasi secara abstrak atau
penipuan, serta Fitur berbayar untuk penjual
tanpa referensi khusus untuk konsumen dan
cukup mahal. Kemudian yang menjadi peluang
pesaing. Aturan ini pada gilirannya memiliki dua
Tokopedia.com adalah : Masyarakat di indonesia
implikasi untuk melakukan analisis SWOT.
sebenarnya masih ragu akan pembelian barang
Pertama, karena yang dianalisa adalah penawaran
atau jasa di internet (jual beli online), Karena
kompetitif yang bersaing untuk pembelian
mereka menganggap bahwa jual beli tersebut
konsumen, apa nilai pelanggan harus menjadi
sangat rawan akan penipuan padahal tidak semua
kriteria yang digunakan untuk perbandingan. Jika
jual beli online itu bisa ditipu.
kualitas produk menjadi perhatian penting bagi
pelanggan, maka kualitas setiap produk pesaing Jual beli online itu biasanya memakai bahasa
harus diperhatikan. Di dalam kerangka ini, inggris sedangkan masyarakat indonesia sendiri
kekuatan adalah kemampuan internal atau proses tidak semua bisa berbahasa inggris, Kesempatan
yang menghasilkan asimetri bagi perusahaan itulah yang diambil karena tokopedia sendiri
pada fitur yang dihargai oleh pelanggan. Kedua, memakai bahasa indonesia yang artinya
informasi yang digunakan sebagai dasar analisis memudahkan masyarakat indonesia sendiri untuk
harus didasarkan secara empiris; opini off-the-top jual beli online. Sehingga yang menjadi ancaman
tidak memenuhi syarat. Sekali lagi, dari adalah dari situs web penyedia iklan gratis yang
Mintzberg, "penilaian" kekuatan dan kelemahan lain, serta ancaman dari hacker. Oleh karena itu
organisasi tidak bisa hanya latihan otak yang dengan adanya analisis SWOT ini maka
terpisah. Itu harus di atas semuanya empiris ….” Tokopedia.com dapat mempertahankan kekuatan
(Mintzberg, 1994;278). Secara operasional, ini dan untuk menambah keuntungan dari segi
berarti bahwa seseorang tidak memulai analisis peluang yang ada, sambil mengurangi
dengan meminta pendapat manajer perusahaan kekurangan dan juga menghindari ancaman dari
tentang apa kekuatan, kelemahan, peluang atau website lainnya. Sehingga dengan adanya analisis
ancaman adalah; melainkan analisis dimulai SWOT maka Tokopedia.com dapat mengetahui
dengan menanyakan apa yang diinginkan seberapa besar kekuatan, kelemahan, peluang dan
pelanggan dalam produk dan siapa yang pesaing ancaman sehingga manfaat yang diperoleh
adalah. Atau, kekuatan, kelemahan, peluang dan konsumen yakni dapat menjadi senjata ampuh
ancaman dibangun secara sosial, interpretasi
bersaing pada kinerja telah dibuktikan oleh pada reaksi perusahaan terhadap perubahan-
berbagi penelitian. Hasil penelitian Lakhal (2009) perubahan di dalam pasar yang biasanya
menunjukkan bahwa tingkat yang lebih tinggi tercermin dalam evolusi industri. Di sisi lain,
dari keunggulan kompetitif dapat menyebabkan market- driving menuntut adanya tindakan
peningkatan kinerja organisasi. Keunggulan proaktif dari perusahaan untuk mengubah
bersaing memiliki pengaruh yang positif terhadap beberapa elemen dalam pasar. Hendaknya, pelaku
kinerja organisasi (Agha et al., 2012). bisnis tidak perlu mempertentangkan keduanya
karena tindakan reaktif dan proaktif sangatlah
Keunggulan bersaing dapat dibuat dengan
penting dalam menghadapi perubahan.
menyediakan sarana untuk mengungguli pesaing
dan juga dengan memperhatikan faktor-faktor Berdasarkan penelitian sebelumnya
eksternal (Imam & Zainul, 2014), keunggulan ditemukan adanya perbedaan hasil terhadap
bersaing berpengaruh signifikan terhadap kinerja penelitian yang mengkaji tentang orientasi pasar
(Mulyana & Sutapa, 2014). Usvita (2015) terhadap Kinerja pemasaran masih terdapat
menyatakan bahwa keunggulan bersaing sebagai perbedaan hasil antara peneliti satu dengan yang
variabel intervening berpengaruh signifikan lainya atau disimpulkan masih terdapat
terhadap kinerja pemasaran. Keunggulan bersaing inkonsistensi hasil penelitian terdahulu. Untuk
memediasi hubungan orientasi dan kinerja menjawab perbedaan hasil penelitian dan untuk
kewirausahaan secara parsial (Mahmood & mengisi kekosongan serta sebagai kebaruan
Hanafi, 2013). Hasil penelitian Pardi et al. (2014) kerangka konsep penelitian dimasukkan
juga menunjukkan bahwa peran keunggulan keunggulan bersaing sebagai variabel mediasi
bersaing menjadi sebuah mediasi sempurna antara orientasi pasar terhadap Kinerja
variabel orientasi kewirausahaan dan kinerja pemasaran, mengingat bahwa keunggulan
pemasaran. bersaing terhadap Kinerja pemasaran pernah
diteliti yang menghasilkan konsistensi hasil
Menjadi pertanyaan, apakah jika konsep
penelitian terdahulu.
market-driven sudah memasukkan filosofi
orientasi terhadap pasar, maka konsep ini dapat 2. METODE PENELITIAN
menjelaskan bagaimana perusahaan dapat Jenis penelitian dalam penelitian ini
mencapai keunggulan, Jika setiap pemain dalam digolongkan kedalam penelitian asosiatif yaitu,
pasar menjalankan strategi market- driven dan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui
setiap perusahaan berupaya untuk mengungguli hubungan antara dua variabel atau lebih
pesaingnya dengan tetap menjaga kedekatan (Sugiyono, 2014:55). Objek didalam penelitian
dengan konsumennya, hal ini berarti tidak ada ini adalah peran Kinerja pemasaran (Y1)
pemain yang mampu menyediakan nilai yang memediasi pengaruh orientasi pasar (X) terhadap
superior dalam persaingan. Dalam masalah ini Keunggulan bersaing (Y2) pada industri
perlu ikaji lebih lanjut, apakah perusahaan harus kerajinan kain endek.
senantiasa mengikuti “suara konsumen” untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya, Metode pengumpulan data menggunakan
perusahaan harus memenuhi kebutuhan wawancara yaitu melalui menyiapkan daftar
konsumen atau perusahaan yang harus pertanyaan terstruktur yang digunakan untuk
membentuk kebutuhan konsumen. Untuk bisa memperoleh informasi mengenai penilaian
mendapatkan dan mempertahankan konsumen, responden dan kuesioner yang terdiri dari
perusahaan juga dituntut untuk tidak hanya pertanyaan terbuka tentang identitas responden
mengikuti apa yang dibutuhkan oleh konsumen, dan pernyataan yang merupakan indikator –
tetapi juga mengarahkan kebutuhan konsumen. indikator dari variabel penelitian. Metode
Caranya, yaitu dengan secara dramatis pengumpulan data yang digunakan dalam
meningkatkan dan menciptakan komponen- penelitian ini yaitu melalui wawancara dan
komponen nilai baru bagi konsumen serta penyebaran kuesioner terhadap pemiliki atau
mengembangkan sistem bisnisnya. Keduanya pengelola Tokopedia. Skala penelitian yang
masih tetap berada di dalam koridor orientasi digunakan dalam penelitian ini adalah skala
terhadap pasar. Strategi market driven didasarkan likert. Setiap indikator penelitian diukur dengan
Keterangan :
β1 = Koefisien regresi dari variabel orientasi
kewirausahaan berpengaruh langsung
terhadap orientasi pasar
X = Orientasi kewirausahaan
Y1 = Orientasi pasar
e1 = Nilai kekeliruan taksiran standar
Persamaan Sub-struktural 2
Gambar 1. Kerangka Konseptual
Y2 = β3X1 + β2Y1 + e2…………….…….(2)
Penelitian
Keterangan :
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Y1 = Kinerja UKM Karakteristik responden penelitian ini
β2 = Koefisien regresi dari orientasi pasar digambarkan kedalam beberapa kriteria yaitu :
berpengaruh langsungterhadap kinerja jenis kelamin, usia, dan pendidikan terakhir.
Berdasarkan Tabel 1 pengelompokan responden
β 3 = Koefisien regresi variabel orientasi berdasarkan jenis kelamin menunjukan bahwa
kewirausahaan berpengaruhlangsung terhadap jumlah responden perempuan sebanyak 24 orang
kinerja dengan persentase 64,9% dan responden laki –
X = Orientasi kewirausahaan laki sebanyak 13 orang dengan persentase sebesar
35,1%.
Y1 = Orientasi Pasar
Pengelompokkan responden berdasarkan usia
e2 = Nilai kekeliruan taksiran standar
menunjukkan bahwa responden dengan usia 21-
Hasil pengujian hipotesis pada Tabel 4 Affendy et al. (2015) yang menemukan
menunjukkan bahwa orientasi pasar bahwa orientasi pasar berpengaruh positif dan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap signifikan terhadap Kinerja pemasaran.
Kinerja pemasaran dengan nilai sig. 0,000 < α Orientasi pasar akan mendorong perusahaan
(0,05), ini mengindikasikan bahwa H0 ditolak menjadi lebih inovatif yang melahirkan
dan H1 diterima. Hasil ini mempunyai arti konsep baru produk yang merujuk pada
bahwa orientasi pasar berpengaruh positif kebutuhan pelanggan yang ada maupun
dan signifikan terhadap Kinerja pemasaran. pelangga potensial. Selain itu, Ma et al.
Semakin meningkat orientasi pasar maka (2012) menyatakan bahwa perusahaan yang
Kinerja pemasaran juga akan meningkat, proaktif akan mengidentifikasi dan
demikian juga sebaliknya, semakin turun menanggapi pesaing dengan cepat, sehingga
orientasi pasar pada TOKOPEDIA maka memberikan dampak terbaik pada Kinerja
Kinerja pemasaran pada usaha akan turun. pemasaran pada organisasi, demikian juga
Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis 1 pengambilan risiko, memberikan efek positif
didukung. pada Kinerja pemasaran pada perusahaan.
Hasil penelitian ini sesuai dengan
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Tabel 5. Hasil Pengaruh Orientasi pasar dan Kinerja pemasaran Terhadap Keunggulan
bersaing
Unstandardized Standardized % Collinearity
Coefficients Coefficients Confidence Correlations Statistics
Interval for
Lower Upper
Mode B Std. Beta T Sig. Bound Bound ero- Partial Part Tolerance VIF
Error orde
1.(Constanta) .000 .070 .000 1.000 -.143 .143
Orientasi pasar .722 .101 .722 7.158 .000 .517 .927 .894 .775 .509 .498 2.008
Kinerja .242 .101 .242 2.404 .022 .447 .447 .754 .381 .171 .498 2.008
pemasaran
a. Dependent Variable: kinerja
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kinerja pemasaran tokopedia, demikian juga
nilai koefisien beta positif 0,242 dengan sebaliknya, menurunnya orientasi pasar pada
tingkat signifikan sebesar 0,022 (kurang dari tokopedia akan menurunkan kinerja
0,05) memiliki arti bahwa H1diterima dan H0 tokopedia.
ditolak. Hasil penelitian ini Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 5
mengindikasikan bahwa variabel Kinerja
menunjukkan pengaruh orientasi pasar
pemasaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap keunggulan bersaing yang
terhadap keunggulan bersaing, hasil ini ditunjukkan pada tabel 5 diperoleh nilai sig.
memiliki arti bahwa semakin meningkatnya sebesar 0,000 dengan nilai koefisien beta
Kinerja pemasaran pada usaha akan 0,722. Nilai sig. 0,000 < 0,05. Hasil ini
meningkatkan keunggulan bersaing, demikian mempunyai arti bahwa orientasi pasar
juga sebaliknya, menurunya Kinerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pemasaran pada usaha akan menurunkan keunggulan bersaing. Meningkatnya orientasi
keunggulan bersaing. Hal ini menunjukkan pasar akan meningkatkan keunggulan
bahwa hipotesis 1 didukung. bersaing, demikian juga sebaliknya,
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil menurunnya orientasi pasar akan menurunkan
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Li keunggulan bersaing. Hasil ini
et al. (2008), menemukan bahwa Kinerja mengindikasikan bahwa hipotesis 3 didukung.
pemasaran berpengaruh positif terhadap
Berdasarkan hasil perhitungan uji sobel
Kinerja pemasaran. Kinerja pemasaran yang diketahui bahwa nilai Zhitung sebesar 2,233 >
superior dicerminkan dengan usaha Ztabel (1,96). Hasil ini memiliki arti bahwa
perusahaan dalam memehami pelanggan, Kinerja pemasaran dinilai secara signifikan
merespon dengan cepat tindakan pesaing, dan memediasi pengaruh orientasi pasar terhadap
memberikan perhatian terhadap pelayanan keunggulan bersaing. Hasil ini
purna jual (Susanto, 2012). Amirkhani & mengindikasikan bahwa hipotesis 4 didukung.
Fard (2009) menyatakan bahwa sudut
pandang Kinerja pemasaran memiliki Hasil penelitian sesuai dengan hasil
pengaruh positif pada aktifitas dominan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
perusahaan, efektifitas dalam pasar dan Matsuno et al. (2002), menemukan bahwa
kinerja keuangan pada clean room industry. pengaruh orientasi pasar terhadap Kinerja
pemasaran dimediasi oleh Kinerja pemasaran.
Hasil pengujian hipotesis ke dua Tokopedia yang berorientasi pasar memiliki
menujukkan bahwa orientasi pasar keterampilan untuk menilai kebutuhan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap pelanggan, sehingga mungkin untuk menjadi
Kinerja pemasaran. Hasil penelitian ini yang pertama dalam menawarkan produk
memiliki arti bahwa semakin meningkatnya baru pada pasar dan pada akhirnya mampu
orientasi pasar pada usaha akan meningkatkan
meningkatkan Kinerja pemasaran. Nur & keunggulan bersaing (Aaker, 1989). Selain
Salim (2014) menyatakan bahwa kemampuan itu, Diosdad (2003) menyatakan bahwa
orientasi pasar yang baik akan mampu keunggulan bersaing dapat dilihat dari posisi
meningkatkan Kinerja pemasaran, dan dengan perusahaan dalam persaingan yang dianalisis
orientasi yang baik dalam organisasi akan dengan melihat kekuatan dan kelemahan
mampu meningkatkan kinerja organisasi, perusahaan tersebut bila dibandingkan dengan
karena variabel Kinerja pemasaran para pesaingnya. Keunggulan bersaing
memprioritaskan pada profit dan memberikan bersumber dari kemampuan perusahaan
nilai bagi pelanggan dan stakeholders untuk tersebut mempertahankan superioritas sumber
memperbaiki kinerja. daya dan kemampuannya. Keunggulan
bersaing berarti superioritas keterampilan
Orientasi pasar berpengaruh positif dan
(skill) dan sumber daya yang didasarkan pada
signifikan terhadap kinerja pemasaran. Berarti
persepsi pelanggan atau pencapaian biaya
semakin baik tokopedia melakukan orientasi
yang lebih rendah, dan pangsa pasar serta
pasar maka kinerja pemasaran akan
kinerja profitabilitas.
meningkat. Pemasaran. Berarti semakin baik
tokopedia melakukan inovasi produk maka Sementara itu, McGrath (2013) dalam
kinerja pemasaran akan meningkat. Inovasi Transient Advantage menyatakan bahwa
produk berperan dalam memediasi secara pesaing dan pelanggan menjadi sangat tidak
parsial pengaruh orientasi pasar terhadap terprediksi. Strategi tetap berguna dalam naik
kinerja pemasaran. Berarti semakin baik turunnya dunia industri seperti pelanggan
tokopedia melakukan inovasi produk maka elektronik, televisi, fotografi, dll. Dalam
pengaruh orientasi pasar terhadap kinerja dunia dimana keunggulan bersaing yang
pemasaran semakin besar. Untuk kadang hanya bertahan tidak sampai 1 tahun,
meningkatkan kinerja pemasaran maka perusahaan membutuhkan suatu strategi
pemilik atau manajer dari tokopedia inisiatif yang baru, membentuk dan
disarankan meningkatkan inovasi produk mengeksplorasi beberapa keunggulan
seperti menciptakan ide-ide dalam pembuatan bersaing perusahaan. Pengaruh Keunggulan
desain pakaian yang menarik sesuai Bersaing terhadap Kinerja Pemasaran secara
permintaan pelanggan dan mengembangkan parsial adalah signifikan. Hasil ini dapat
sarana distribusi seperti memiliki lebih dari dimaknai bahwa variasi Kinerja Pemasaran
satu gerai usaha (Devara & Sulistyawati, secara bermakna dipengaruhi karena adanya
2019). Keunggulan Bersaing. Hasil penelitian ini
sejalan dengan penelitian Istanto (2012) dan
Pada Kinerja Pemasaran ada tiga strategi
Nur’aini & Sanaji (2013) yang menemukan
yang dapat dilakukan perusahaan untuk
bahwa strategi keunggulan bersaing dan
memperoleh keunggulan bersaing, yaitu
Orientasi Pelanggan berpengaruh terhadap
keunggulan biaya (cost leadership),
kinerja usaha. Hasil penelitian ini juga
diferensiasi dan fokus (Porter, 1980).
mendukung pendapat bahwa keunggulan
Keunggulan bersaing adalah jantung kinerja
bersaing dari strategi diferensiasi akan
perusahaan dalam pasar bersaing.
menjadi instrumen yang baik untuk
Keunggulan bersaing pada dasarnya tumbuh
menghasilkan kinerja pemasaran.
dari nilai atau manfaat yang dapat diciptakan
perusahaan bagi para pembelinya yang lebih Tujuan dari perusahaan Tokopedia adalah
dari biaya yang harus dikeluarkan perusahaan menjadi salah satu belanja online yang paling
untuk menciptakannya. Bila perusahaan top dan utama di Indonesia serta memberikan
kemudian mampu menciptakan keunggulan pelayanan kepada konsumen secara
melalui salah satu 7 dari ketiga strategi maksimal, memberikan inspirasi dalam
generik tersebut, maka akan didapatkan belanja dan memberikan pengalaman kepada
Tutar, H., Nart, S., & Bingöl, D. (2015). The advantage as a mediator variable of
effects of strategic orientations on entrepreneurship orientation to
innovation capabilities and market marketing performance. Journal of
performance: The case of ASEM. Business and Management, 16(5), 5–10.
Procedia-Social and Behavioral Zortea-Johnston, E., Darroch, J., & Matear, S.
Sciences, 207, 709–719. (2012). Business orientations and
Vorhies, D. W., Harker, M., & Rao, C. P. innovation in small and medium sized
(1999). The capabilities and performance enterprises. International
advantages of market‐driven firms. Entrepreneurship and Management
European Journal of Marketing. Journal, 8(2), 145–164.
Zaini, A., Hadiwidjojo, D., Rohman, F., &
Maskie, G. (2014). Effect of competitive