Professional Documents
Culture Documents
A. Definisi
Hidramnion atau polihidramnion adalah suatu jumlah cairan amnion
yang ber;ebihan ( >2000 ml ) normal volume cairan meningkat secara
bertahap selama kehamilan dan mencapai puncaknya kira – kira 1000
mlantara 34 sampai 36 minggu. Hidramnion atau polihidramnion adalah
penngumpulan cairan amnion yang berlebihan, bilamana petumbuhan rahim
lebih cepat dari yang diperkirakan menurut usia kehamilan.
Hidramnion atau polihidramnion adalah sebagai suatu kedaan dimana
jumlah air ketuban melebihi 2 liter. Sedangkan secara klinik adalah
penumpukan cairan ketuban yang berlebihan sehingga menimbulkan rasa
tidak nyaman pada pasien.. Hidramnion merupakan keadaan dimana jumlah
air ketuban lebih banyak dari normal atau lebih dari dua liter (Manuaba,
2019).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Polihidramnion merupakan kondisi
yang diawali oleh wanita hamil berupa berlebihnya atau adanya
penumpukkan cairan ketuban. Pada umumnya, hal ini bisa terjadi dan tidak
menyebabkan gangguan atau hanya menyebabkan gangguan ringan pada ibu.
Namun, polihidramnion dapat menyebabkan gejala serius seperti kesulitan
bernapas, kelahiran premature, malposisi dan/ malpresentasi janin, ketuban
pecah dini, dan lain-lain.
Pada dasarnya, volume air ketuban memang akan meningkat seiring
bergulirnya waktu, umumnya pada minggu ke-26 kehamilan. Namun, ketika
seseorang wanita mengidap polihidramnion, volume cairan ketuban ini bisa
meningkat sangat cepat, bahkan mencapai dua liter hingga tiga liter.
B. Etiologi
1. Produksi air ketuban Produksi air ketuban bertambah; yang diduga
menghasilkan air ketuban adalah epitelamnion, tetapi air ketuban juga
dapat bertambah karena cairan lain masuk kedalam ruangan amnion,
misalnya air kencing anak atau cairan otak pada anencephalus.
2. Pengaliran air ketuban terganggu; Air ketuban yang telah dibuat
dialirkan dan diganti dengan yang baru. Salah satu jalan pengaliran
adalah ditelan oleh janin, diabsorbsi oleh usus dan dialirkan ke
placenta akhirnya masuk kedalam peredaran darah ibu. Jalan ini
kurang terbuka kalau anak tidak menelan seperti pada atresia
esophogei, anencephalus atau tumor-tumor placenta. Pada
anencephalus dan spina bifida diduga bahwa hidramnion terjadi
karena transudasi cairan dari selaput otak dan selaput sum- sum tulang
belakang. Selain itu, anak anencephal tidak menelan dan pertukaran
air terganggu karena pusatnya kurang sempurna hingga anak ini
kencing berlebihan.
h.
3. Polihidramnion sering terkait dengan kelainan janin :
a. Anensepali
b. Spina bifida
c. Atresia oesophaguis
d. Omphalocele
e. Hipoplasia pulmonal
f. Hidrop fetalis
a. Diabetes Melitus
b. Penyakit jantung
c. Preeklampsia
C. Klasifikasi
1. Hidramnion kronis
Banyak dijumpai pertambahan air ketuban terjadi secara perlahan-
lahan dalam beberapa minggu atau bulan dan biasanya terjadi pada
kehamilan lanjut.
2. Hidramnion akut
Terjadi pertambahan air ketuban secara tiba-tiba dan secara dalam
waktu beberapa hari saja. Biasanya terjadi pada kehamilan bulan ke 5-
ke 6
D. Patofisiologis
Pada awal kehamilan, rongga amnion terisi oleh cairan yang
komposisinya sangatmirip dengan cairan ekstrsel. Selama paruh pertama
kehamilan, pemindahan air danmolekul kecil lainnya berlangsung tidak saja
melalui amnion tetapi juga menembus kulit janin. Selama trimester kedua,
janin mulai berkemih, menelan, dan menghirup. Proses-proses ini hampir
pasti secara bermakana mengatur pengendalian volume cairan. Walaupun
padakasusu hidramnion epitel emnion sering dianggap sebagai sumberutama
cairan amnion belum pernah ditemukan adanya perubahan histologik pada
amnion atau perubahankimiawi pada cairan amnion.
Karena dalam keadaan normal janin menelan cairan amnion,
diperkirakan bahwa mekanisme ini adalah salah satu cara pengaturan volume
cairan ketuban. Teori ini dibenarkan dengan kenyataan bahwa hidramnion
hampir selalu terjadi apabila janin tidak dapat menelan, seperti pada kasus
atresia esophagus. Pros ini jelas bukan satu-satunya mekanisme untuk
mencegah hidramnion.
Hidramnion terjadi bila produksi air kutuban bertambah, bila pengaliran
air ketuban terganggu atau kedua duanya. diduga air ketuban dibentuk dari
sel-sel amnion,Di samping itu ditambah oleh air kencing janin dan cairan otak
pada anensefalus. Airketuban yang dibentuk secara rutin dikeluarkan dan
diganti dengan yang baru. Salah satu cara pengeluarannya ialah ditelan oleh
janin, di absorpsi kemudian dialirkan ke plasentauntuk akhirnya masuk
peredaran darah ibu. Ekresi air ketuban akan tergangu bila bayi susah
menelan seperti pada atresia esophagus atau tumor tumor plasenta. Pada
anencepalus disebabkan pula karena transudat cairan dari selaput otak dan
sumsumtulang belakang dan berkurangnya hormone antideuretik.
Hidramnion yang sering terjadi pada diabetes ibu selama hamil
trimester ketiga masih belum dapat diterangakan. Salah satu penjelasannya
adalah bahwa hiperglikemia ibu menyebabkan hiperglikemia janin yang
menimbulkan diuresis osmotik.
E. Pathway
cairan amnion
Hidramnion
B. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko infeksi b.d jaringan yang terbuka
2. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d ketegangan otot rahim
3. Ansietas b.d kurangnya pengetahuan tentang kondisi persalinan
4. Intoleransi aktivitas b.d bedrest total
C. Intervensi
1. Resiko infeksi b.d jaringan yang terbuka
a) Tujuan: setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 2x24 jam di
harapkan masalah dapatteratasi
b) KH:
1) Tidak ada tanda-tanda infeksi
2) Tidak demam, cairan amnion keluar, tidak berbau
c) Intervensi:
1) Lakukan pemeriksaan vagina awal
R: pemeriksaan berperan dalam insfeksi saluran asenden2.
2) Gunakan tehnik aseptic dalam pemeriksaan vagina
R: mencegah pertumbuhan bakteri dan kontaminasi vagina
3) Anjurkan perawatan perineum tiap 4 jam
R: menurunkan resiko infeksi
4) Pantau dan gambarkan karakteritik cairan amnion
R: pada infeksi, cairan amnion menjadi lebih kental dan kuning
pekat
5) Observasi tanda-tanda vital
R: mengetahui keadaan umum klien
6) Berikan antibiotic sesuai indikasi
R: mengrasi resiko infeksi
DAFTAR PUSTAKA