You are on page 1of 10

Balance : Economic, Business, Management, and Accounting Journal

Vol. No. |bulan tahun

P-ISSN 1693-9352 | E-ISSN 2614-820x

ANALISIS SENTIMEN INVESTOR PASAR MODAL DI JEJARING SOSIAL


MENGGUNAKAN TEXT MINING
1
Aestikani Mahani , Hendro Margono2
1), 2)
Universitas Airlangga

ABSTRACT

The decline in optimism for capital market investors is one of the financial impacts on the
business that arose from the pandemic. This is reflected in the decline in trading volume followed
by the sharp decline in the JCI on the Indonesia Stock Exchange. Concerns over a slowdown in
the economic recovery as a result of the pandemic are reflected in investment activities. This
research explores investors' expectations of economic recovery through the capital market.

The rapid development of the internet in Indonesia has triggered a tendency for
information search through social networks. Including investment activities in the capital market.
Almost all investor’s activities in the stock market use online platforms have contributed to
influencing preferences.

This study conducts qualitative research of the terms in stock investing and trading and
collects them in lexicons. Then, the extraction of investors' opinions which were explored on
Twitter, followed by the text sentiment analysis, and forming a classification model based on
Naive Bayes and Decision Tree. The results show that the polarity of capital market investor
sentiment is positive with the 5 frequent terms found. Meanwhile, the model formed by the
Decision Tree provides better performance.

Keywords : analisis sentimen; investor; leksikon; text mining; twitter

Correspondence to : aestikani.mahani-2019@feb.unair.ac.id

hendro.margono@fisip.unair.ac.id

halaman
Balance : Economic, Business, Management, and Accounting Journal

Vol. No. |bulan tahun

P-ISSN 1693-9352 | E-ISSN 2614-820x

ABSTRAK

Menurunnya optimisme investor pasar modal merupakan salah satu dampak finansial bagi
dunia usaha yang timbul akibat pandemi. Hal tersebut tercermin dari penurunan volume
perdagangan yang diikuti oleh penurunan tajam IHSG di Bursa Efek Indonesia. Sejalan dengan itu,
kekhawatiran perlambatan pemulihan ekonomi akibat pandemi tercermin dari kegiatan investasi.
Penelitian ini mengeksplorasi ekspektasi investor terhadap pemulihan ekonomi melalui sentimen
terhadap aktivitas di pasar modal.

Pesatnya perkembangan internet di Indonesia telah memicu kecenderungan pencarian


informasi melalui jejaring sosial. Termasuk kegiatan investasi di pasar modal. Saat ini, hampir
semua aktivitas investor di pasar saham yang menggunakan platform online berkontribusi
mempengaruhi preferensi.

Studi ini melakukan penelitian kualitatif dari istilah-istilah dalam investasi dan
perdagangan saham dan mengumpulkannya dalam leksikon. Kemudian ekstraksi opini investor
yang dieksplorasi di Twitter, dilanjutkan dengan metode text mining yaitu analisis sentimen, dan
pembentukan model klasifikasi berdasarkan Naive Bayes dan Decision Tree. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa polaritas sentimen investor pasar modal positif dengan 5 fitur yang sering
dilontarkan investor di jejaring sosial. Sedangkan model yang dibentuk oleh Decision Tree
memberikan performa yang lebih baik.

Kata Kunci : Investor; Lexicon; Sentiment analysis; Text mining; Twitter

Korespondensi : aestikani.mahani-2019@feb.unair.ac.id

hendro.margono@fisip.unair.ac.id
Riwayat Artikel:
Received

Revised

Accepted

PENDAHULUAN nilai IHSG di Bursa Efek Indonesia medio


Maret 2020. Namun tidak hanya itu saja,
Turunnya optimisme investor pasar kekhawatiran atas perlambatan pemulihan
modal adalah salah satu dampak keuangan ekonomi sebagai dampak pandemi, akan
pada dunia usaha yang timbul akibat pandemi tercermin dari persepsi dan opini investor atas
CoVID-19. Hal ini tercermin dari turunnya pasar modal. Opini investor pada akhirnya
volume perdagangan yang diikuti turunnya
halaman
Balance : Economic, Business, Management, and Accounting Journal

Vol. No. |bulan tahun

P-ISSN 1693-9352 | E-ISSN 2614-820x

akan membentuk gambaran harapan terhadap Data mining mampu menjawab pertanyaan
recovery roda perekonomian, dimana pasar tentang masa lalu (apa yang telah terjadi)
modal adalah salah satu barometernya. Pola dengan mengekstrak dan menganalisis data
perilaku dan sentimen investor ini secara lama. Untuk memanfaatkannya dan
eksplisit maupun implisit dapat ditangkap mengambil pelajaran dari hasil sebelumnya
dari posting di media sosial, mesin pencari, dalam pengambilan keputusan, masa kini
maupun forum investasi baik yang berbasis (apa yang terjadi) dengan mengekstraksi data
platform sekuritas atau cloud based group baru saat ini tersedia dan membandingkannya
messaging applications. dengan data lama dan menganalisanya, dan
masa depan (apa yang mungkin terjadi)
Studi kualitatif dengan pendekatan
seperti meramalkan suatu kejadian yang akan
grounded theory dilakukan oleh (Hridoy,
datang sebagai akibat adanya data yang terus
2015) untuk mengeksplorasi bagaimana 26
diulang dengan menganalisis data yang
online investor mencari dan menggunakan
tersedia tersebut. Analisis dan penggalian
informasi, serta peranan jejaring sosial dalam
informasi dari data dan identifikasi hubungan
konteks yang lebih besar. Hasil kajian ini
'tersembunyi' dalam kumpulan data besar. Hal
menunjukkan bahwa selain berpartisipasi
ini akan memungkinkan informasi yang
pada komunitas virtual publik, mereka juga
sebelumnya tersembunyi dan tidak terekspos
berpartisipasi pada jejaring sosial private
sekarang menjadi terekspos. Sehingga
yang memberi benefit berupa informasi dan
memberikan lebih banyak dukungan dalam
pengetahuan baru. Kemudian text mining
proses pengambilan keputusan (Nemati H.R,
(ekstraksi dan klasifikasi) untuk menganalisis
2005).
sentimen investor bursa efek China atas
return saham dalam Index CSI 300
menunjukkan hasil bahwa terdapat faktor
Sentiment analysis
pengaruh akumulasi sentimen pada return
harga saham (Yong Shi, 2019). Sedangkan Analisis sentimen yang disebut juga dengan
efek penularan rumor dan meningkatnya opinion mining adalah proses
risiko investor dalam keterkaitannya dengan pengelompokkan teks/ serangkaian kata yang
harga saham disimulasikan menggunakan mengandung nada emosi yang digunakan
SCIR model dalam jaringan bi-layer untuk memperoleh pemahaman tentang sikap,
berpasangan sehingga diketahui dampaknya opini, dan emosi yang diungkapkan dalam
baik secara global maupun lokal (Dong, percakapan online. Umumnya, sentimen yang
2019). terekam dikategorikan menjadi 3 yaitu
sentimen positif, sentimen negatif, dan netral.
Data & Text Mining
Untuk mengumpulkan data, peneliti harus
Data mining -Sekanjutnya akan disebut mengumpulkan konten yang berisi (kumpulan)
penambangan data- adalah proses kata kunci atau fitur yang ditentukan secara
penggunaan berbagai alat analisis data untuk manual. Ini disebut target. Analis mungkin
menemukan data dalam semua bentuk dan ingin menambahkan konteks ke analisis yang
jenisnya yang dapat digunakan untuk dilakukan pada kata kunci tertentu dengan
membuat prediksi yang valid (Han, 2012). menambahkan fitur/kata kunci yang

halaman
Balance : Economic, Business, Management, and Accounting Journal

Vol. No. |bulan tahun

P-ISSN 1693-9352 | E-ISSN 2614-820x

berlawanan atau spesifik. (Makhabel, 2017) . memungkinkan sejumlah orang terkoneksi


Sehingga model sederhana yang dapat dan berkolaborasi dengan orang lain dengan
digunakan untuk memahami text sentiment menciptakan, menyusun, membuat, dan
analysis ini adalah: membagikan konten digital. Secara kolektif,
aplikasi media sosial telah mengalihkan lokus
kontrol untuk komunikasi massa dari
Sumber : (Makhabel, 2017) organisasi besar menjadi organisasi yang
Beberapa metode yang digunakan dibagikan dengan pengguna individu. Tidak
untuk menganalisis sentimen yaitu metode hanya organisasi saja yang menyiarkan satu
rule-based menggunakan SentiwordNet dan pesan ke khalayak massa, sejumlah besar
metode Machine Learning. Algoritma percakapan mungkin terjadi di antara
klasifikasi akan melakukan klasifikasi atas sejumlah orang dan organisasi. (Turban,
learning data dengan cara menganalisis 2018).
training data. Pendekatan ini terdari beberapa
metode yang banyak dipakai oleh peneliti Keuangan Keperilakuan
yaitu : Support Vector Machine (SVM), Menurut (Statman, 2019) bahwa
Naive Bayes, dan Decision Tree. Secara keuangan keperilakuan adalah sebuah
sederhana, algoritma Naive Bayes pendekatan alternatif dari keuangan baku
mengasumsikan bahwa keberadaan fitur dengan beberapa perbedaan. Pertama,dalam
tertentu dalam kelas tidak terkait dengan teori keuangan standar manusia dianggap
keberadaan fitur lainnya. Algoritma rasional, sedangkan dalam keuangan
Decision Tree berfungsi seperti diagram alir, keperilakuan manusia dianggap “normal”,
memisahkan titik data menjadi dua kategori dalam arti manusia tidak sepenuhnya rasional.
serupa sekaligus dari "batang pohon" ke Manusia memiliki emosi dan mausia tidak
"cabang", ke "daun", di mana kategorinya dapat merencanakan sepenuhnya kapan
menjadi lebih mirip. Menciptakan kategori menggunakan rasio, kapan mengggunakan
dalam kategori, memungkinkan klasifikasi emosi dan kapan menggunakan keduanya
organik dengan pengawasan manusia secara bersama-sama Kedua, dalam teori
terbatas. keuangan standar diasumsikan bahwa pasar
Sedangkan proses ekstraksi fitur, terdiri dari modal bersifat efisien (efficient market
beberapa jenis yaitu berbasis frekuensi kata theory). Sebaliknya dalam keuangan
yang mucul (Terms Frequency), bag of words, keperilakuan pasar modal diasumsikan tidak
word embedding, N-grams, Document to efisien, meskipun diakui tidak mudah untuk
Vector (Doc2vec), POS-Tagger (Part of ditaklukkan dan didahului. Harga
Speech), dan lain sebagainya. dimungkinkan untuk menyimpang dari nilai
Jejaring Sosial fundamentalnya disebabkan oleh berbagai hal,
termasuk variabel-variabel psikologisnya.
Media sosial atau disebut juga Ketiga, dalam teori keuangan baku, investor
dengan jejaring sosial adalah sekumpulan diasumsikan akan membentuk portofolio
aplikasi web, berdasarkan teknologi berdasarkan kriteria mean-variance yang
framework web 2.0 dan budaya, yang dikemukakan oleh Markowitz. Sebaliknya

halaman
Balance : Economic, Business, Management, and Accounting Journal

Vol. No. |bulan tahun

P-ISSN 1693-9352 | E-ISSN 2614-820x

dalam teori keuangan keperilakuan investor modal mendukung teori limited arbitrage.
membentuk portofolio berdasarkan aturan Secara umum sentimen diartikan sebagai
yang disebut teori portofolio keperilakuan suasana hati (mood) yang sedang dialami
(behavioural portfolio theory). Teori seseorang. Sentimen inilah yang akan
portofolio investasi menyatakan bahwa membentuk keyakinan, prediksi dan akhirnya
tingkat pengembalian yang diharapkan permintaan para investor terhadap surat
(expected return) dan risiko (risk) merupakan berharga. Dalam bahasan utama keuangan
dua kondisi yang berbanding lurus. Hal ini perilaku dan neurofinance berfokus pada
menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat bagaimana emosi masuk ke dalam persepsi
pengembalian yang diharapkan oleh seorang risiko trader dan investor. Emosi memainkan
investor, maka semakin tinggi juga peran kunci dalam mendorong pengambilan
kemungkinan tingkat risiko yang akan risiko. Emosi yang paling sering
dihadapinya. Karena adanya faktor risiko diidentifikasi sebagai kontribusi terhadap
yang melekat dalam setiap unit expected kerapuhan finansial dan kegembiraan
return yang diharapkan, maka seorang irasional termasuk keserakahan, harapan dan
investor perlu melakukan analisis secara ketakutan (Shefrin). (Slovic, 2010)
komprehensif sebelum mengambil suatu mencirikan risiko sebagai bagian dari
keputusan investasi. Keempat, dalam teori perasaan dan berpendapat bahwa risiko yang
keuangan standar, hasil yang diharapkan dirasakan trader dan investor selama
diukur dengan menggunakan model harga transaksi keuangan mereka dapat dicirikan
aset atau CAPM (Capital Assets Pricing sebagai perasaan takut - dengan efek umpan
Model), dalam hal ini risiko diukur dengan balik dan mengintensifkan tanggapan
beta, dan risiko merupakan satu-satunya ketakutan dan memicu kepanikan. Emosi lain
faktor penentu. Pada teori keuangan akan mempengaruhi keputusan keuangan
keperilakuan, hasil yang diharapkan diukur secara lebih luas, kegembiraan irasional yang
dengan menggunakan Behavioural Assets dialami trader, yang biasa terlihat di pasar
Pricing Model, dalam hal ini hasil yang bullish, mungkin mencerminkan interaksi
diharapkan merupakan fungsi dari berbagai antara harapan dan keserakahan (Shiller,
variabel keperilakuan investor. 2003).
Dalam konsep keuangan Dari penelitian tersebut, (Akerlof,
keperilakuan, dikenal limited arbitrage 1970) mengidentifikasi bahwa ketika pembeli
dimana saham pada dasarnya mengandung tidak memiliki informasi terkait spesifikasi
risiko. Arbitrage menjadi terbatas (limited) produk dan hanya memiliki persepsi umum
karena dalam dunia investasi yang nyata, jika mengenai produk tersebut, maka pembeli
terjadi downtrend harga tidak akan kembali (buyer) cenderung menilai semua produk di
ke tingkat yang sesuai dengan nilai harga sama, meskipun produk high-end
fundamentalnya seketika itu juga. Fakta akan maupun low-end, sehingga merugikan penjual
limited arbitrage ini membuat asumsi pasar produk berkualitas tinggi.
efisien menjadi sulit untuk dipenuhi dan (Spence, 1974) juga menemukan
keuangan keperilakuan menjadi semakin bahwa cost of signal pada berita buruk akan
mampu menjelaskan realitas yang ada di lebih tinggi dari pada berita baik dan
lapangan. Adanya sentimen investor di pasar perusahaan dengan isu buruk mengirimkan
halaman
Balance : Economic, Business, Management, and Accounting Journal

Vol. No. |bulan tahun

P-ISSN 1693-9352 | E-ISSN 2614-820x

sinyal yang tidak kredibel. Hal tersebut Penarikan Tweet & identifikasi terms Identifikasi metadata
memotivasi manajer untuk mengungkapkan
informasi pribadi untuk mengurangi asimetri
informasi dengan harapan dapat mengirimkan Pengumpulan dan justifikasi polaritas sentimen Leksikon Investasi Saham
istilah investasi saham
sinyal yang baik (good news) tentang kinerja
perusahaan ke pasar.
Data pre-processing
Jika pengumuman informasi tersebut
Tokenisasi, Transform
dianggap sebagai sinyal baik, maka investor case, Stop words &
Ekstraksi Sentimen TF/
IDF
Stemming
akan tertarik untuk melakukan perdagangan
saham, dengan demikian pasar akan bereaksi
yang tercermin melalui perubahan dalam Data Splitting

volume perdagangan saham maupun Data Training Data Testing

kenaikan harga saham (Suwardjono, 2010).


Berikut adalah model pengaruh sentimen
investor yang akan digali dalam penelitian ini Cross validation (Naive Bayes & Analisis akurasi hasil prediksi dan
Decision Tree) polaritas sentimen
adalah:

Gambar 2 Tahapan Identifikasi Sentimen, Ekstraksi,


dan Klasifikasi Sentimen

Pada tahap persiapan data dilakukan scraping


data tweet dari jejaring sosial Twitter
menggunakan RapidMiner API. Kemudian
raw data disimpan dalam file excel serta
Gambar 1 Model pengaruh sentimen Investor mengidentifikasi atribut dan label metadata.
Secara paralel, dilakukan sampling justifikasi
polaritas sentimen secara kualitatif, dengan
METODE PENELITIAN mengambil sampel 32 tweet untuk dinilai
oleh 100 responden investor dan trader aktif.
Pengumpulan Data Kemudian mengidentifikasi terms investasi
saham sebagai bahan pembuatan leksikon.
Berikut adalah diagram alur proses Sentiment
Hasil keluaran ini berupa leksikon dan nilai
analysis yang akan dibahas dalam penelitian
polaritas kemudian disimpan dalam
ini dimulai dari data scraping di jejaring
format .CSV. Berikut ini adalah diagram
sosial Twitter periode Maret-Desember 2020,
operasi pengambilan raw data :
tahap menghimpun fitur sentimen dalam
sebuah leksikon, ekstraksi sentimen
berbasis leksikon, hingga klasifikasi
sentimen :

halaman
Balance : Economic, Business, Management, and Accounting Journal

Vol. No. |bulan tahun

P-ISSN 1693-9352 | E-ISSN 2614-820x

Sumber : Hasil Penelitian

Gambar 2 Tahap Data Pra-processing pada RapidMiner

Berikut ini contoh hasil pemrosesan teks dari


tahap data pre-processing :

Gambar 3 Alur Operasi Scraping Raw Data berupa


Tweet

Pre-processing, Transformasi, dan


Ekstraksi

Setelah itu dilakukan pelabelan untuk


Gambar 3 Contoh hasil data pre-processing
membuat data training dengan memberi
kolom label berisi nilai sentimen “positif”,
“netral” dan “negatif”. Hasil keluaran dari
Klasifikasi dan Analisis Sentimen
proses ini disimpan format Excel. Kemudian
dilakukan data-preprocessing meliput Setelah data dibersihkan dalam
tokenisasi (pemisahan kata per kata dalam 1 pre-processing, langkah selanjutnya adalah
tweet), transform case (menyeragamkan ekstraksi sentimen dan melakukan proses
huruf besar dan kecil), eliminasi stopwords klasifikasi atas testing data menggunakan
(kata umum yang tidak bermakna seperti kata training data set. Untuk itu dialokasikan
penghubung, kata keterangan dan tanda baca), sebanyak 33 training data. Sentimen
filterisasi stemwords (asal mula kata untuk diekstraksi menggunakan leksikon yang
kata yang berimbuhan), dan filterisasi diunggah ke dalam proses/operasi “Extract
sentiment terms yang terhimpun dalam Sentiment”. Secara paralel, dilakukan proses
leksikon. Proses ini dilakukan baik pada data klasifikasi sentimen menggunakan algoritma
training maupun pada data testing. Naive Bayes dan Decision Tree. Perbedaan
dari kedua jenis metode klasifikasi ini adalah
pada cara memperlakukan identifier/classifier.
Naïve Bayes mengasumsikan bahwa fitur
(terms) memiliki nilai yang independen pada
posisi fitur(terms) lain. Decision Tree
berfungsi seperti diagram alir, memisahkan
titik data menjadi dua kategori serupa
sekaligus dari "batang pohon" ke "cabang",
ke "daun", di mana kategorinya menjadi lebih
mirip. Ini menciptakan kategori dalam
kategori, memungkinkan klasifikasi organik
dengan pengawasan manusia terbatas. Proses
halaman
Balance : Economic, Business, Management, and Accounting Journal

Vol. No. |bulan tahun

P-ISSN 1693-9352 | E-ISSN 2614-820x

ini melibatkan pengulangan setiap subset tematik dan penambahan istilah yang belum
yang diperoleh secara rekursif, yang teridentifikasi. Berikut adalah 35 terms
dikenal sebagai partisi rekursif (Han, 2012). investasi yang terhimpun dalam leksikon:
Proses rekursi dilakukan jika subset pada Tabel 1 Fitur Sentimen Investor dalam Leksikon
node memiliki nilai yang identik dari variabel
target, atau jika tahap pembagian tidak lagi
menghasilkan nilai dan menambahkannya ke
prediksi.

PEMBAHASAN / DISCUSSION

Hasil penelitian untuk menjawab


rumusan masalah penelitian dibagi menjadi 2
aspek yaitu: ekstraksi sentimen dan
klasifikasi tweet pada testing data.
Secara global, model analisis sentimen
investor yang berupa proses utama di
RapidMiner adalah sebagai berikut :

2. Ekstraksi sentimen dan klasifikasi


kelas pada testing data. Berikut ini adalah
hasil ekstraksi sentimen :

Sumber : Hasil penelitian (2021)


Gambar 4 Model Analisis Sentimen Investor dan
Klasifikasi

Berikut ini adalah hasil dari eksekusi


model analisis sentimen yang digenerate :
1. Menghimpun istilah investasi saham
ke dalam leksikon dan identifikasi nilai
polaritas. Leksikon investasi saham
Gambar 5 Hasil Klasifikasi Sentimen pada Data Testing
sebagaimana diteliti sebelumnya (Prayogi,
2018) disempurnakan dengan identifikasi Diketahui sentimen positif adalah dominan
polaritas menggunakan metode kualitatif dengan proporsi sebesar 55,77%, sedangkan
halaman
Balance : Economic, Business, Management, and Accounting Journal

Vol. No. |bulan tahun

P-ISSN 1693-9352 | E-ISSN 2614-820x

sentimen paling kecil dengan proporsi Perbedaan hasil ini dapat dipengaruhi oleh
16,98%. Frekuensi fitur sentimen ini juga dataset maupun jumlah testing data.
diperkuat pada grafik wordcloud sebagai
berikut dimana istilah “Cuan”, “bearish”,
“untung”, “serok”, “mantul”, dan “gorengan” KESIMPULAN
memiliki frekuensi kemunculan paling besar :
Untuk menggali polaritas sentimen
maka dilakukan text mining dengan
menghimpun fitur sentimen dalam sebuah
leksikon berisi 35 fitur/terms yang sering
digunakan dalam investasi saham. Hasil
ekstraksi menunjukkan polaritas sentimen
“Positif” yang dominan dengan fitur yang
lebih sering muncul adalah “Cuan”, “bearish”,
“untung”, “serok”, “mantul”, dan “gorengan”.

Sentimen positif yang ditunjukkan sebagai


Gambar 6 Wordcloud Ekstraksi Sentimen
harapan bahwa kondisi akan perekonomian
Berikut ini adalah hasil klasifikasi sentimen akan pulih kembali. Aktivitas investasi juga
menggunakan metode Naive Bayes dan dipandang investor sebagai opportunity
Decision Tree : bahwa akan diperoleh return setelah kondisi
bearish terlewati.
Tabel 2 Nilai Akurasi Klasifikasi untuk Setiap Kelas
Sentimen
Kemudian metode Naive Bayes dan Decision
Tree digunakan untuk mengklasifikasikan
label sentimen dari dataset. Dari hasil
pengujian menunjukkan akurasi dari Naive
Bayes sebesar 55.77% dan Decision Tree
sebesar 61.92%.

Penelitian ini memiliki keterbatasan yaitu


penggunaan jenis metode data & text mining
lainnya diperlukan untuk menemukan
informasi menarik yang beragam dan
tersembunyi yang belum sepenuhnya digali
dalam kajian. Demikian halnya dengan
akusisi jumlah data testing yang berdimensi
lebih tinggi dan sangat tinggi, diharapkan
dapat meningkatkan nilai akurasi dan presisi.
Sumber : diolah
Sehingga diharapkan dalam arah penelitian
Dari hasil performansi klasifikasi diatas, masa berikutnya, berbagai platform jejaring
metode Decision Tree lebih akurat karena sosial dan aplikasi messenger lain seperti
memiliki nilai presisi yang lebih tinggi. Telegram, Facebook, YouTube, Linkedin,

halaman
Balance : Economic, Business, Management, and Accounting Journal

Vol. No. |bulan tahun

P-ISSN 1693-9352 | E-ISSN 2614-820x

dan Instagram dapat digali sebagai media Handbook. . In. Retrieved from
https://doi.org/10.1007/0-387-25465-X_50
analisis sentimen investor pasar modal. Prayogi, I., Sanjoko, Y. (2018). JARGON PEDAGANG
Proses klasifikasi ini dapat dilakukan melalui SAHAM DI TELEGRAM (Jargon of Stock
adopsi pendekatan serupa atau dengan Traders on Telegram). TOTOBUANG, 6(2).
Shefrin, H. (2002). Beyond Greed and Fear :
mengembangkan model text analysis Understanding Behavioural Finance and
kombinasi yang lebih komprehensif, Psychology of Investing: Oxford University
Press.
misalnya SVM dan Neural Network. Shiller, R. J. (2003). From Efficient Markets Theory to
Behavioral Finance. The Journal of Economic
Pembuatan Sentiword Lexicon khusus Perspectives, 17(1), 83-104.
investasi dan keuangan juga layak Spence, M. (1974). Job Market Signaling. Quarterly
Journal of Economics, 20.
dipertimbangkan dalam upaya penelitian Statman, M. (2019). Behavioural Finance : The Second
sentimen berbasis semantik. Tentunya durasi Generation. In (pp. 248). doi:
penelitian yang memadai perlu diperhatikan http://dx.doi.org/10.2139/ssrn.3668963
Suwardjono. (2010). Teori Akuntansi: Perekayasaan
mengingat large database sebagai obyek data Pelaporan Keuangan. Yogyakarta: BPFE
membutuhkan upaya validasi yang UGM.
Turban, E., Volonino, L., Wood, Gregory. (2018).
berkarakter time-consuming. Demikian pula Information Technology for Management: On
dengan kualitas performansi yang ingin Demand Strategies for Performance,
Growth, and Sustainabillity (B. L. Golub Ed.
dicapai.
10th ed.). Danvers, MA: Wiley.
Yong Shi, Y.-r. T., Li-xiao Cui, Wen Long. (2019). A
Text Mining Based Study of Investor
Sentiment and Its Influence on Stock.
DAFTAR PUSTAKA Economic Computation and Economic
Cybernetics Studies and Research, 52(1), 183.

Akerlof, G. (1970). The Market for "Lemons": Quality


Uncertainty and the Market Mechanism. The
Quarterly Journal of Economics, No. 3, 84,
14.
Dong, Y., Wang, J., Chen, T. (2019). Price Linkage
Rumors in the Stock Market and Investor
Risk Contagion on Bilayer-Coupled Networks.
Complexity, 21.
doi:https://doi.org/10.1155/2019/4727868
Han, J. K., Micheline ; Pei Jian. (2012). Data Mining,
Concepts and Techniques (3 ed.). USA:
Elsevier.
Hridoy, S. A., Ekram, M. T., Islam, Mohammad, Faysal,
A., Rahman, Rashedur. (2015). Localized
twitter opinion mining using sentiment
analysis, Decision Analytics. ECONSTOR,
2(1), 1-19.
doi:http://dx.doi.org/10.1186/s40165-015-001
6-4
Makhabel, B., Mishra, Pradeepta, Danneman, N.,
Heimann, Richard. (2017). R: Mining Spatial,
Text, Web, and Social Media Data (T.
Shriyan Ed.). Birmingham, UK: Packt
Publishing Ltd.
Nemati H.R, B. C. D. (2005). Organizational Data
Mining. In: Maimon O., Rokach L. (eds) Data
Mining and Knowledge Discovery

halaman

You might also like