You are on page 1of 21

Deden Ependi, Agus Prasetya, Armaidy Armawi -- Strategi Produksi “Bom P 100 Live” Untuk Pemenuhan

Kebutuhan Dalam Negeri Guna Mendukung Ketahanan Alat Utama Sistem Senjata
(Studi Di PT. Dahana (Persero) Subang, Provinsi Jawa Barat)

JURNAL KETAHANAN NASIONAL


Vol. 25, No. 1, April 2019, Hal 15-35
DOI:http://dx.doi.org/ 10.22146/jkn.42896
ISSN:0853-9340 (Print), ISSN:2527-9688 (Online)
Online sejak 28 Desember 2015 di :http://jurnal.ugm.ac.id/JKN

VOLUME 25 No. 1, April 2019 Halaman 15-35

Strategi Produksi “Bom P 100 Live”


Untuk Pemenuhan Kebutuhan Dalam Negeri
Guna Mendukung Ketahanan Alat Utama Sistem Senjata
(Studi Di PT. Dahana (Persero) Subang, Provinsi Jawa Barat)

Deden Ependi
Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia
email: ependi_kng@yahoo.com

Agus Prasetya
Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
email: aguspras@ugm.ac.id

Armaidy Armawi
Program Studi Ketahanan Nasional Universitas Gadjah Mada
email: armaidy@ugm.ac.id

ABSTRACT
Independence in the Field of Major Weapons Systems, especially technology in the defense industry, the
government through PT. Dahana in collaboration with PT. Sari Bahari Malang, had developed and produced P
100 Live Bombs. The P 100 Live bomb was a type of high explosive fragmented bomb but was not included in
the smart bomb group. The presence of the P 100 Live Bomb was expected to strengthened the Sukhoi Air Force
Combat Aircraft storefront for meeting domestic needs to supported the durability of the Weapon System Main
Tool. At present the bomb had been mass produced but in its production there were still a number of obstacles this
research needs. This study aimed to determined the role of PT. Dahana, knew the inhibiting and supporting factors
and formulated strategies in the production of Live P 100 Bombs.
The study was conducted using descriptive analysis methods that presented data and facts. Alternative
strategies were analyzed by SWOT analysis.
The results of the study showed that First, the role of PT. Dahana in the production of Live P 100 Bombs
as a lead integrator. Second, six prominent aspects were found, namely technology / machine aspects, regulatory
aspects, capital aspects, HR aspects, management aspects, and material aspects. The six aspects, which made
the inhibiting factors were material aspects, HR, and capital, while those that made the driving factors were the
aspects of technology / machinery, regulation, and management. Third, the SWOT analysis described Quadrant IV,
namely the consolidation strategy, “optimizing opportunities and minimizing weaknesses”.

Keywords: Strategy, Production, Live P 100 Bombs, Defense Equipment Resilience.

ABSTRAK
Kemandirian dibidang Alat Utama Sistem Senjata khususnya teknologi industri pertahanan, pemerintah melalui
PT. Dahana yang bekerjasama dengan PT. Sari Bahari Malang, telah mengembangkan dan memproduksi Bom P 100
Live.Bom P 100 Live adalah jenis bom berfragmentasi daya ledak tinggi tetapibukan termasuk kedalam golongan

15
Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 25, No. 1, April 2019: 15-35

bom pintar.Hadirnya Bom P 100 Live diharapkan dapat memperkuat etalase senjata Pesawat Tempur Sukhoi TNI
AU untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri guna mendukung ketahanan Alat Utama Sistem Senjata.Saat ini
bom tersebut telah di produksi secara massal namun dalam produksinya masih menjumpai sejumlah kendala hal
ini diperlukannya penelitian.Penelitian ini bertujuan mengetahui peran PT. Dahana, mengetahui faktor penghambat
dan pendukung serta merumuskan strategi dalam produksi Bom P 100 Live.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif analisis yang memaparkan data dan fakta.
Strategi alternatif dianalisis dengan analisis SWOT.
Hasil penelitian menunjukkan bahwaPertama, peran PT. Dahana dalam produksi Bom P 100 Live sebagai lead
integrator. Kedua, ditemukan enam aspek yang menonjol yaituaspek teknologi/mesin, aspekregulasi, aspek modal,
aspek SDM, aspek manjemen, dan aspek material. Keenam aspek tersebut, yang menjadikan faktor penghambat
yaitu aspek material, SDM, dan modal, sedangkan yang menjadikan faktor pendorong yaitu aspek teknologi/
mesin, regulasi, dan manajemen.Ketiga, analisis SWOT menggambarkan Kuadran IV, yaitu strategi Konsolidasi,
“mengoptimalkan peluang dan meminimalkan kelemahan”.

Kata Kunci: Strategi, Produksi, Bom P 100 Live, Ketahanan Alutsista.

PENGANTAR kondisi krisis tersebut segera dapat diakhiri.


Pada hakikatnya pertahanan negara Pelibatan berbagai komponen bangsa sesuai
bertujuan untuk menjamin tetap tegaknya dengan fungsi dan peran masing-masing perlu
kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia dijajagi, diakomodasikan dan disinergikan,
(NKRI) dari segala bentuk ancaman. Hal ini sehingga dapat menjadi satu kekuatan dalam
dapat terwujud apabila kekuatan pertahanan menghadapi krisis (Sudarsono, 2008).
memadai dan memiliki bargaining position Pertahanan negara menjadi salah satu
yang kuat dalam hubungan antar negara, aspek pentingdalam menjamin eksistensi
terlebih dalam kondisi persaingan global yang dan kelangsungan hidup bangsa dan negara.
menuntut adanya kemampuan pertahanan Pertahanan negara yang kokoh akan mampu
yang handal dan mandiri. Sejak terjadinya mewujudkan bangsa yang kuat. Pembangunan
krisis ekonomi yang melanda beberapa negara pertahanan yang kuat menuntut dipenuhinya
di kawasan Asia, Amerika Latin dan Afrika kebutuhan Alutsista modern. Bagi Indonesia
mulai tahun 1997, masing-masing negara pembangunan kekuatan melalui modernisasi
telah berupaya agar segera keluar dari krisis Alutsista bukan saja pilihan tetapi menjadi suatu
dengan tujuan agar roda perekonomian dapat keharusan. Peran TNI ke depan tidak hanya
berputar untuk menggerakan pembangunan sebagai pengawal kedaulatan bangsa dan negara
negara masing-masing. Beberapa negara tetapijuga dituntut untuk mampu melaksanakan
telah berhasil melewati krisis dengan baik, tugas-tugas perdamaian dunia maupun tugas-
namun masih terdapat beberapa negara tugas kemanusiaan tingkat regional dan global.
yang masih berjuang menghadapi krisis, Namun dengan demikian bahwa pemenuhan
diantaranya adalah Indonesia.Bagi Indonesia kebutuhan Alutsista TNI yang modern dengan
krisis tersebut mengakibatkan menurunnya teknologi mutakhir membutuhkan anggaran
kepercayaan dunia luar terhadap Indonesia. yang tidak sedikit.Oleh karena itu pemerintah
Sebagai negara yang kaya akan Sumber mendorong adanya pemberdayaan Industri
Daya Manusia (SDM) dan Sumber Daya Pertahanan nasional agar mampu memenuhi
Alam (SDA) dan menempati posisi yang kebutuhan Alutsista TNI mewujudkan kekuataan
strategis dilihat dari geografinya, seharusnya pokok TNI sampai 2024.

16
Deden Ependi, Agus Prasetya, Armaidy Armawi -- Strategi Produksi “Bom P 100 Live” Untuk Pemenuhan
Kebutuhan Dalam Negeri Guna Mendukung Ketahanan Alat Utama Sistem Senjata
(Studi Di PT. Dahana (Persero) Subang, Provinsi Jawa Barat)
Industri pertahanan dalam negeri yang bersaing dengan pasar internasional (WIRA,
sempat kolaps pada awal era reformasi, 2014 : 13-14).
pada tahun 2004 dibangun kembali yang Pembangunan kemandirian industri
diawali dengan diadakannya Roundtable pertahananpada prinsipnya harus diawali
Discussion di Kementerian Pertahanan. dengan komitmen untuk merevitalisasi industri
RoundtableDiscussion tersebut dipimpin pertahanan dalam negeri olehkarena itu
langsung oleh Presiden Susilo Bambang program revitalisasi industri pertahanan tidak
Yu d h o y o n o d a n d i m a k s u d k a n u n t u k saja ditujukan untuk membangun kemandirian
revitalisasi industri pertahanan dalam negeri. industrinasional khususnya pengadaan
Pada tahun2010, melalui Perpres no. 42 tahun Alutsista TNI tetapi juga dapat mendorong
2010, lahirlah Komite Kebijakan Industri pertumbuhan ekonomi nasional yangsehat
Pertahanan (KKIP). Komite yang dipimpin dan dinamis.Untuk mewujudkan Indonesia
langsung oleh Presiden dan bertugas untuk sebagai negara maju maka memerlukan
menentukan arah strategis pembangunan komponen-komponen pendukung seperti
industri pertahanan dalam negeri. Dalam politik bermartabat, ekonomi yang dapat
komite tersebut, dalamnya terdapat lima memenuhi kebutuhan dasar dan kemampuan
Menteri Kabinet yang terkait yaitu Menteri pertahanan yangbisa melindungi kedaulatan
Pertahanan sebagai leading sector, Menteri nasional. Artinya kekuatan ekonomi perlu
BUMN, Menteri Perindustrian, Menteri Riset diimbangi dengan kekuatan pertahanan.
dan Teknologi dan Menteri Keuangan. Pemerintah dapat melanjutkan Renstra 2015-
Target Alutsista yang akan dicapai 2019 dan Renstra berikutnya agar program
adalah Alutsista yang memiliki mobilitas pertahanan terus berjalan, mengingat teknologi
tinggi dan daya pukul. Sedang target industri militer sifatnya dinamis. Tantangan yang bakal
pertahanan adalah mewujudkan kemampuan dihadapi ke depan adalah pembangunan
memenuhi permintaan pasar dalam negeri, infrastruktur pertahanan dalam negeri yang
kemampuan bersaing di pasar internasional sejauh ini belum memadai.
serta kemampuan mendukung pertumbuhan Alutsista TNI sebagian besar bersumber
ekonomi. Terkait perkembanganAlutsista dari luar negeri dan pengadaannya dibiayai
masa depan, KKIP telah mencanangkan dengan pinjaman luar negeri. Kebijakan
programnew future products yang meliputi pemerintah melakukan pengurangan porsi
Pesawat Tempur IF-X, pesawat angkut, pinjaman luar negeri berdampak pada
kapal selam, kapal perang atas air,roket, pembangunan pertahanan negara. Pada sisi
peluru kendali, pesawat terbang tanpa awak, lain komitmen pemerintah untuk mendorong
radar,combat management system, alat pemanfaatan sebesar-besarnya produk industri
komunikasi, amunisi kaliber besar, bom udara, pertahanan nasional dalam memenuhi kebutuhan
torpedo, propelan, kendaraan tempur, serta Alutsista TNI masih belum efektif. Industri
kendaraan taktis. Pada Tahun 2029 diharapkan pertahanan nasional sampai saat ini masih
industri pertahanan Indonesia sudah bisa memiliki keterbatasan dalam kemampuan dan
disejajarkan dengan industri pertahanan dunia. kapasitas dalam memproduksi Alutsista TNI,
Dengan terwujudnya kebangkitan industri keterbatasan penguasaan teknologi militerserta
pertahanan dalam negeri, Indonesia siap belum optimalnya upaya menyinergikan

17
Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 25, No. 1, April 2019: 15-35

industri pertahanan nasional. Di samping hal bom latih dan bom tajam yang digunakan
itu pengembangan kemandirian industri dan untuk pesawat tempur berstandar NATO dan
teknologi militer juga membutuhkan proses Rusia. Sesuai identitasnya, P 100 Live adalah
dan waktu yang cukup panjang yang harus bom tajam yang dibekali hulu ledak dan
dilaksanakan secara berkelanjutan (WIRA, 2014 detonator (Fuze).
: 30-31). Spesifikasi dari Bom P-100 Live yaitu
Dalam membangun kemandirian Berkaliber: 100, Berat Total: 100 – 125
pertahanan, tentunya memerlukan tekad dan kg, Panjang: 1100 mm, Fin Length: 550
keterpaduan upaya dari semua pihak, serta mm, Berat Hulu Ledak: 43 kg, Detonator:
didukung oleh kebijakan pemerintah dalam AVU-ETM (Indomiliter, 2012).Bom P 100
pemberdayaan segenap potensi sumberdaya Live yang terbuat casing dari logam dengan
nasional, termasuk perangkat regulasi. Industri spesifikasi khusus dan isian bahan peledak
pertahanan merupakan suatu tatanan industri tersebut, dari hasil uji statis dan dinamis sangat
nasional yang menghasilkan sarana pertahanan. layak, bahkan dari berbagai uji, kestabilan
Sebagai komponen pertahanan, kemampuan pada saat dijatuhkan dari pesawat lebih
industri pertahanan perlu senantiasa disiapkan, baikdibandingkan dengan produk Rusia.
dibina dan dikembangkan untuk mendukung PT. Dahana (Persero) sebagai mitra
kepentingan pertahanan negara dalam rangka pemerintah dalam pengembangan industri
mencapai kemandirian Alat Utama Sistem pertahanan, kini tengah mengembangkan
Senjata. Kemandirian Alat Utama Sistem dan memproduksi massal Bom P 100 Live
Senjata khususnya teknologi dibidang industri tujuannya untuk memenuhi kebutuhan dalam
pertahanan dalam negeri, pemerintah melalui negeri khususnya pesawat tempur Sukhoi
PT. Dahana (Persero) yang bekerjasama dengan milik TNI AU tetapi dalam produksinya
PT. Sari Bahari Malang, mengembangkan dan masih menjumpai sejumlah kendala.  Maksud
memproduksi Bom P 100 Live. pemerintah menunjuk PT. Dahana (Persero)
Bom P100 Live merupakan hasil memproduksi Bom P 100 Live ini agar
pengembangan dari Bom Latih P100, dengan kebutuhan persenjataan pesawat tempur
dimensi panjang 1.100 mm, diameter 273 mm, jenis Sukhoi milik TNI AU terpenuhi, namun
dan berat 100–125 kg. Tingkat kandungan dalam produksinya hanya untuk memenuhi
dalam negeri bom tersebut sebesar 88,83 kebutuhan latihan dua Skuadron Sukhoi, hal
persen, dan PT. Dahana (Persero) bertindak ini belum dipersiapkan untuk kepentingan
sebagai produsen hulu ledak serta PT Sari ekspor, tetapi untuk kepentingan dalam negeri
Bahari bertindak sebagai produsen casing. dan apabila kepentingan dalam negeri sudah
Senjata yang satu ini belum termasuk produk terpenuhi, kemungkinan besar bisa melakukan
dengan teknologi tinggi, yang menjadikannya ekspor. Sebagaimana yang disampaikan oleh
populer karena senjata bom jenis ini diadopsi Menteri Pertahanan RI dalam wawancara
sebagai andalan untuk misi serang darat jet dengan Tempodi pabrik bahan peledak,
tempur Sukhoi TNI AU. Bom yang diberi label Cibogo, Subang, Jawa Barat, Jumat, 14
P100 Live ini adalah buatan manufaktur lokal, November 2014 sebagai berikut:
PT. Sari Bahari, perusahaan Indonesia asal
Malang yang bergerak di bidang pembuatan “Untuk sementara, produksi 600 bom.
Bom sebanyak itu diproduksi hanya untuk

18
Deden Ependi, Agus Prasetya, Armaidy Armawi -- Strategi Produksi “Bom P 100 Live” Untuk Pemenuhan
Kebutuhan Dalam Negeri Guna Mendukung Ketahanan Alat Utama Sistem Senjata
(Studi Di PT. Dahana (Persero) Subang, Provinsi Jawa Barat)
memenuhi kebutuhan latihan dua Skuadron Alutsista, Depo Pemeliharaan 30 menghadapi
Sukhoi. Bom buatan Dahana memang  belum banyak masalah. Permasalahan tersebut
dipersiapkan untuk kepentingan ekspor.
adalah (1). Anggaran; (2). Embargo komponen
Kepentingan dalam negeri dulu, baru
ekspor” (Tempo.co: 2014). pesawat; (3). Sumber Daya Manusia; (4).
Ketergantungan yang tinggi terhadap birokrasi
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka di Markas Besar Tentara Nasional Indonesia
dilakukan penelitian untuk merumuskan strategi dan (5).Telah tuanya berbagai Alutsista
PT. Dahana (Persero) dalam produksi Bom P dan alat perbengkelan serta alat produksi
100 Live agar pemenuhan kebutuhan dalam yang dimiliki oleh Depo Pemeliharaan
negeri guna mendukung ketahanan Alutsista 30. Menghadapi kendala dan hambatan
terpenuhi, sekaligus mengatasi embargo dan tersebut, Depo Pemeliharaan 30 melakukan
tidak lagi didominasi atau ketergantungan pada berbagai strategi. Strategi yang dilakukan
luar negeri.Penelitian dilaksakan di PT. Dahana sangat bermacam-macam disesuaikan dengan
(Persero) Subang, Provinsi Jawa Barat dengan hambatan yang dihadapi. Strategi tersebut
pertimbangan PT. Dahana (Persero) adalah yakni melakukan pengajuan program dan
sebagai perusahaan Badan Usaha Milik Negara anggaran lebih awal kepada pemerintah
Industri Strategis (BUMNIS) yang memproduksi agar lebih cepat program anggaran tersebut
Bom P 100 Live. disetujui, melakukan pembuatan komponen
Beberapa penelitian terdahulu dan mesin pesawat sendiri, peningkatan
yang relevan dengan penelitian ini untuk kualitas dan kuantitas jumlah personil,
menggambarkan kronologis pembangunan khususnya personil pemeliharaan materiil,
kemandirian industri pertahanan dan dan terakhir adalah melakukan kerjasama
modernisasi Alutsista termasuk pengembangan dengan lembaga-lembaga lain di luar TNI,
dan pembuatan Bom P 100 Live yaitu: seperti Badan Tenaga Nuklir (BATAN),
Penelitian tentang “Peran Depo Pemeliharaan PT DI (Dirgantara Indonesia) dan lain-
Materiil Dalam Mendukung Kesiapan Alutsista lain(Herlambang, 2010)
Dan Implikasinya Terhadap Pelaksanaan Tugas Selanjutnya penelitian yang berjudul
Pokok TNI Angkatan Udara: Studi Di Depo “Studi Kelayakan PT. PAL Indonesia (Persero)
Pemeliharaan 30 Lanud Abdulrachman Saleh Dalam Pembangunan Kapal Perusak Kawal
Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur” Rudal (PKR) Guna Mendukung Ketahanan
memperlihatkan bahwa peran pemeliharaan Alutsista TNI AL”, menunjukkan PT PAL
materiil memiliki peran yang sangat signifikan Indonesia (Persero) memiliki kesiapan terbatas
dalam mendukung kesiapan Alutsista Tentara (untuk pelaksana produksi) untuk membangun
Nasional Indonesia Angkatan Udara sebagai kapal PKR secara mandiri.Penelitian ini
pendukung pelaksanaan tugas pokoknya. merumuskan beberapa saran yaitu (1).
Peran yang dimiliki tersebut bukan hanya Melaksanakan pendidikan dan pelatihan di
dilakukan pada saat pemeliharaan materiil bidang yang belum dikuasai, (2).Meningkatkan
dilakukan tetapi juga pada saat menjalankan portofolio kredit, (3).Pengembangan alternatif
operasional kegiatan di lapangan. Namun, sumber, (4).Pengembangan budaya kerja yang
demikian, dalam melaksanakan pemeliharaan disiplin dan produktif, dan(6) Menumbuhkan
materiil untuk mendukung operasional budaya kerja integritas, disiplin, jujur ​​dan

19
Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 25, No. 1, April 2019: 15-35

proses hubungan kerja yang efektif (Nugraha, yang memaparkan data dan fakta yang
2016) ditemukan dari lapangan dan dari sumber yang
Kemudian penelitian yang berjudul dihadapkan pada permasalahan penelitian
“Implementasi Kebijakan Pengadaan dan berupaya mengurangi faktor-faktor yang
Alutsista Untuk Mendukung Kebutuhan relevan dengan substansi penelitian serta
Operasional Tentara Nasional Indonesia merumuskan strategi yang dapat dilakukan.
(Studi Kasus Pengadaan Alutsista Renstra Strategi alternatif dianalisis dengan analisis
2005-2009). Pada penelitian ini menunjukkan SWOT, yaitu analisis yang mengidentifikasi
bahwa: (1) Mekanisme pengadaan Alutsista terhadap kekuatan, kelemahan yang
merupakan implementasi kebijakan di bidang disebabkan oleh faktor lingkungan internal,
pengadaan barang/jasa, yang dilaksanakan dan peluang, ancaman yang disebabkan oleh
secara unik dan khusus karena sifat materiil faktor lingkungan eksternal.
yang kompleks, dalam 15 tahun terakhir Pentahapan pada analisis ini adalah
telah dilaksanakan reformasi pengadaan penentuan faktor dan penghitungan.Penentuan
Alutsista; (2) Implementasi kebijakan tidak faktor dan penghitungan terdiri dari faktor
sekedar penerapan peraturan, namun harus internal dan faktor eksternal. Cara-cara
dapat meningkatkan kompetensi dalam penentuan faktor internal atau Internal Faktor
menyelesaikan beban kerja, pelaksanaannya Analisis Strategic (IFAS) dan penentuan faktor
dipengaruhi beberapa faktor yaitu : peraturan; eksternal atau Ekternal Faktor Analisis Strategic
bentuk birokrasi; pengambilan keputusan; (EFAS) pentahapannya sama yaitu menentukan
sumber daya; penyedia barang dan jasa; faktor yang menjadikan peluang dan ancaman
dan ketersediaan anggaran; (3) Untuk untuk faktor eksternal, menentukan faktor yang
meningkatkan kinerja organisasi pengadaan menjadi kekuatan dan kelemahan untuk faktor
diperlukan strategi, melalui peningkatan internal. Selanjutnya memberikan pembobotan
efektivitas peraturan, efektivitas birokrasi, masing-masing faktor mulai dari 1,0 (sangat
kecepatan pengambilan keputusan, kualitas penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting),
sumber daya, optimalisasi mekanisme kemudian menghitung rating untuk masing-
pemilihan penyedia barang dan jasa, serta masing faktor dengan memberikan skala mulai
koordinasi antar Instansi anggaran. Untuk dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor)
dapat mencapai kemampuan dan kinerja berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap
organisasi pengadaan yang diharapkan, kondisi perusahaan. Kemudian pemberian nilai
disarankan: (1) Penyesuaian ketentuan rating peluang, ancaman untuk faktor ekternal
dengan memisahkan peraturan pengadaan dan kekuatan, kelemahan untuk faktor internal.
Alutsista dengan pengadaan barang umum; (2) Selanjutnya mengkalikan bobot dengan rating
Penyiapan fasilitas Loan disepakati sebelum untuk memperoleh faktor pembobotan, hasilnya
dilaksanakannya proses pengadaan; (3) Proses berupa sekor pembobotan untuk masing-masing
pengadaan tidak harus dengan pelelangan, dan faktor yang nilainya bervariasi, kemudian
tidak ada pembagian wilayah kewenangan menjumlahkan skor pembobotan.
(Sudarmanto, 2011). Untuk mempetakan formulasi strategi
Penelitian dilakukan dengan dalam grafik adalah hasil dari kuesioner
menggunakan metode deskriptif analisis dalam bentuk angka. Setiap pertanyaan yang

20
Deden Ependi, Agus Prasetya, Armaidy Armawi -- Strategi Produksi “Bom P 100 Live” Untuk Pemenuhan
Kebutuhan Dalam Negeri Guna Mendukung Ketahanan Alat Utama Sistem Senjata
(Studi Di PT. Dahana (Persero) Subang, Provinsi Jawa Barat)
dijawab oleh responden dalam bentuk skala produk PT. Dahana juga telah diekspor ke
atau dihitung sehingga diperoleh sebuah mancanegara seperti ke Kanada, Oman, Iran,
angka tertentu. Dengan metode rata-rata, akan Mesir, China, Qatar, Australia, Asean dan
mendapatkan rincian faktor-faktor eksternal lain-lain.
(O-T) dan internal (S-W). Setelah itu dapat
diketahui kuadran hasil pengolahan dengan Lini Bisnis PT. Dahana (Persero)
menghitung jumlah setiap faktor yang telah PT. Dahana (Persero) dalam menjalankan
dikalikan dengan tingkat urgensinya.Kuadran operasinya untuk mempertahankan
inilah yang berfungsi sebagai peta strategi perusahaannya agar berlanjut dan berkembang
(strategic map). Berdasarkan pemetaan ini selain melaksanakan program dan misi
dapat menentukan rumusan prioritas strategi pemerintah yang sesuai dengan bidang usaha
yang selanjutnya di formulasikan (Rangkuti, dan tujuan perusahaan, maka membuka secara
2014: 24-30). lebar dan luas untuk bisnis. Pada Tahun 2002,
PT Dahana (Persero) melakukan reposisi usaha
PEMBAHASAN dengan menitikberatkan kepada 3 (tiga) lini
Sejarah Singkat PT. Dahana (Persero) usahanya yaitu 1) pemboran dan peledakan,
Sejarah PT. Dahana (Persero) sebagai 2) produksi bahan peledak dan 3) jasa terkait
pionir di industri ini berawal dari proyek lainnya. Lini usaha PT. Dahana (Persero)
Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) tersebut di golongkan sebagai berikut.
pada tahun 1966 yang dikenal dengan Proyek Pertama, drilling dan blasting. Drilling
Menang, berlokasi di Tasikmalaya, Jawa Barat. dan Blasting merupakan layanan kepada para
Kemudian, pada tahun 1973 secara resmi pelanggan yang memerlukan jasa peledak
menjadi Perusahaan Umum yang berdasarkan lengkap mulai dari tahap persiapan hingga
Peraturan Pemerintah No.36/1973 sebelum pasca peledakan baik untuk Benc Blasting,
ditetapkan sebagai Perusahaan Perseroan Trench Balasting, Tunnel Blasting, Cautios
pada tahun 1991. Lini Bisnis PT. Dahana Blasting ataupun Under Water-Blasting.
terus berkembang mencakup: Explosives Kedua, explosive manufacturing,
Manufacturing, Drilling & Blasting, Related produksi dan rancang bangun bahan peledak
Services, dan Defence Related untuk pelanggan berkualitas tinggi adalah rancang bangun
di seluruh Indonesia dan kawasan ASEAN. yang merupakan ciri khas kualitas PT. Dahana
Barang dan jasa PT. Dahana digunakan (Persero).
olehberbagai industri di Indonesia, mulai Ketiga, jasa terkait lainnya yaitu layanan
darisektor pertambangan umum, kuari dan jasa pendukung dengan bahan peledak dan
konstruksi, minyak dan gas serta pertahanan. peledak. Berikut sebaran lini bisnis PT.
PT. Dahana juga menempatkan pabrik Dahana (Persero) seperti pada gambar 1.
di lokasi tambang yang diberi nama On
Site Plant(OSP) dengan dukungan Mobile Peran PT. Dahana (Persero) Dalam
Manufacturing Truck (MMT) sebagai hasil Produksi Bom P 100 Live untuk Pemenuhan
inovasi untuk meningkatkan efektivitas dan Kebutuhan Dalam Negeri
produktivitas kinerja operasi klien kami. Sejarah pembuatan Bom P 100 Live
Selain untuk pasaran domestik, produk- berawal dari pembuatan Bom P 100 tujuannya

21
Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 25, No. 1, April 2019: 15-35

Gambar 1
Sebaran Lini Bisnis PT. Dahana (Persero)

Sumber: Annual-Report-Dahana-Tahun-2017.pdf

adalah untuk memenuhi kebutuhan bom bom berfragmentasi dengan daya ledak tinggi,
pesawat Sukhoi TNI AU dalam latihan fokusnya adalah untuk menghancurkan
dan operasionalnya yang diawali melalui konsentrasi pasukan tempur dan fasilitas
kerjasama Litbang antara Dinas Penelitian dan yang ada di pangkalan militer. Bahkan daya
Pengembangan TNI AU dengan PT. Sari Bahari ledaknya mampu menghancurkan kendaraan
pada tahun 2009 yakni pembuatan Prototipe lapis baja. Selain warna hijau, ciri dari bom P
Bom P 100 Latih.Senjata yang satu ini belum 100 Live adalah adanya detonator pada ujung
termasuk produk dengan teknologi tinggi, bom.
terutama untuk kelas Alutsista (Alat Utama Sebaliknya Bom P-100 (practise)
Sistem Senjata). Justru yang menjadikannya digunakan untuk latihan pengeboman pada
populer karena senjata berjenis bom ini siang hari.Bom ini dirancang untuk melatih
diadopsi sebagai andalan untuk misi serang ketepatan pengeboman pada area yang
darat jet tempur Sukhoi Su-27/Su-30 TNI AU. ditentukan. Bila bom mendarat di permukaan
Bom yang diberi label P 100 ini adalah buatan akan muncul efek smoke sebagai penanda
manufaktur lokal, PT. Sari Bahari, perusahaan jatuhnya bom. Selain diadopsi oleh Sukhoi,
Indonesia asal Malang yang bergerak di bom P-100 juga dapat dilepaskan dari jet
bidang pembuatan bom latih dan bom tajam tempur NATO, seperti F-5E Tiger II  dan F-16
yang digunakan untuk pesawat tempur Fighting Falcon. Selain bom P 100, PT. Sari
berstandar NATO dan Rusia. Ada 2 versi P 100 Bahari juga mengembangkan Bom P 250 dan
yang ditawarkan Sari Bahari, yakni P-100 Live P 500 baik latih maupun Live (Indomiliter,
dan P-100 (practise).Sesuai identitasnya, P 2014). Kemudian setelah prototipe Bom P
100 Live adalah bom tajam yang dibekali hulu 100 latih dan Bom P 100 Live tersebut diakui
ledak dan detonator (fuze), sedangkan P 100 kehandalannya dan memperoleh sertifikasi
(practise) digunakan untuk misi latihan, tidak dari lembaga terkait, maka pemerintah
dibekali hulu ledak dan detonator. Bom P 100 (Kementerian Pertahanan) mendorong
Live ditampilkan dengan warna hijau, berjenis untuk diproduksi massal untuk pemenuhan

22
Deden Ependi, Agus Prasetya, Armaidy Armawi -- Strategi Produksi “Bom P 100 Live” Untuk Pemenuhan
Kebutuhan Dalam Negeri Guna Mendukung Ketahanan Alat Utama Sistem Senjata
(Studi Di PT. Dahana (Persero) Subang, Provinsi Jawa Barat)
Gambar 2
Pemasangan Bom P100 Pada Jet Tempur Sukhoi, F-5E Tiger, Dan F-16 Fighting Falcon

Sumber: Indomiliter: 2014 (https:// www.indomiliter.com / p-100l- bom-sukhoi-made-in- malang /

kebutuhan bom bagi pesawat tempur Sukhoi atau mengintegrasikan semua komponen
yang dimiliki oleh TNI AU. Berikut gambar utama, komponen, dan bahan baku menjadi
pemasangan Bom P-100 yang bisa dipasang alat utama”. Ketentuan tersebut mendorong
disamping untuk jet tempur Sukhoi, dan juga keterlibatan PT. Dahana (Persero) dalam
dapat dipasangkan pada jenis jet tempur F-5E produksi Bom P 100 Live maupun varian
Tiger dan F-16 Fighting Falcon (gambar 2). lainnya (P 250 Live dan P 500 Live). Ketika
Adapun spesifikasi teknis kedua varian hal tersebut dipertanyakan oleh Peneliti kepada
Bom P 100 dan P 100 Live (Prastise) tersebut stakeholders PT. Dahana (Persero) yang juga
sebagai berikut; informan pada penelitian ini disebutkan bahwa
Pertama, spesifikasi Bom P-100 persentase kontribusi Dahana dalam produksi
(Practise):Kaliber: 100, Berat Total: 100 kg, Bom P 100 Live dinyatakan hampir 100%,
Panjang: 1100 mm, Diameter: 273 mm, Fin karena PT. Dahana (Persero) merupakan lead
Length: 550 mm, Smoke content: TiCL 4PA integrator (tier 1) sehingga berperan untuk
– Grade. mengatur semua hal yang berkaitan dengan
Kedua, spesifikasi Bom P-100 Live: teknis Bom.
Kaliber: 100, Berat Total: 100 – 125 kg, Namun setelah diteliti ulang peneliti
Panjang: 1100 mm, Diameter: 273 mm, Fin berdasarkan data Litbang Assessment ke PT.
Length: 550 mm, Berat Hulu Ledak: 43 kg, Sari Bahari yang dilaksanakan oleh Balitbang
Detonator: AVU-ETM Kemhan, tempat Peneliti bekerja diperoleh
Sejalan dengan amanat UU Nomor 16 fakta bahwa secara teknis PT. Dahana (Persero)
Tahun 2012 Tentang Industri Pertahanan lebih berperan pada pengisian hulu ledak
Pasal 11 yang berbunyi: “Industri alat utama dan detenator (fuze), selebihnya merupakan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat porsi PT. Sari Bahari. Namun secara legal
(1) huruf a merupakan badan usaha milik formal sesuai ketentuan perundang-undangan
negara yang ditetapkan oleh Pemerintah menyatakan bahwa PT. Dahana (Persero)
sebagai pemadu utama (lead integrator) yang sebagai lead integrator produksi Bom P 100
menghasilkan alat utama sistem senjata dan/ Live.

23
Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 25, No. 1, April 2019: 15-35

Bom pesawat Sukhoi buatan PT Sari melakukan pengecekan terhadap casing tersebut.
Bahari dan PT. Dahana (Persero) ini dikenal Casing tersebut juga diukur center gravity
dengan nama Bomb P 100 Live. Bom ini dan level dengan menggunakan simulasi
merupakan pengembangan dari bom latih pasir. Volume casing diukur dengan metode
P 100, dimana bom ini memiliki berat dan volumetric. Setelah casing siap diisi oleh bahan
karakter aerodinamika yang sama dengan peledak, casing tersebut dipanaskan sampai
bom latih P100. Casing bomb P 100 Live dengan suhu tertentu, kemudian dimasukkan
(tajam) diproduksi oleh PT Sari Bahari dan TNT sebagai bahan peledak utamanya dengan
isian bahan peledak dilakukan oleh PT. metode tertentu sehingga didapatkan densititas
Dahana (Persero) di Subang, Jawa Barat. min 1.53. Setelah casing terisi penuh didinginkan
Saat ini PT. Dahana (Persero) mendapatkan 1x 24 jam agar benar-benar kering. Kemudian
transfer teknologi (Transfer Of Technology) dilakukan assembly untuk memasang bagian ekor
untuk pembuatan hulu ledak atau fuze AVU- dan memasang booster.Kemudian dilakukan
ETMA dari Armaco Jsc, Bulgaria.Bom P 100 pengontrolan mutu (Quality Control) produk
Live ini sendiri memliki tingkat kandungan akhir yaitu penimbangan berat, center of gravity,
dalam negeri sebesar 88,33%. Bom ini dan leveling.Setelah itu dilakukan pengecatan
termasuk kaliber 100 dengan panjang 1.100 ulang dan pemberian label. Bom P 100 Live
mm dan berdiameter body 273 mm. Berat dikemas dalam kotak kayu berisi masing-masing
bom sendiri 100-125 kg dengan isian bahan 2 bom dalam kemasan dan siap untuk dikirimkan
peledak military explosives.Bom didesain ke konsumen.
untuk dapat digunakan pada pesawat standar Sedangkan pentahapan pengujian Bom
NATO maupun standar Rusia.Selain itu, P100 Live baik dari uji dinamis, statis dan uji
mudah dalam perawatan dan penyimpanan fungsi sebagai berikut:
di gudang. Mudah dan efisien dalam Pertama, sebelum melakukan uji dinamis
penggunaannya karena tidak menggunakan maupun statis, casing Bom P-100L terlebih
bahan peledak untuk melepaskan bom dari dahulu diuji kontruksi dan uji terowongan
bomb rack (impulse cartridge).Di pesawat angin.
Sukhoi, Bomb P 100 Live dapat dilepaskan Kedua, uji kontruksi bertujuan untuk
dengan menggunakan program Standard mengetahui frekuensi bom P 100 Live melalui
Bombing Sukhoi. Keunggulan lainnya, bom ini pengukuran getaran, mengetahui kekuatan
buatan dalam negeri sehingga mudah dalam sistem gantungan dan struktur bom terhadap
transportasi pengiriman maupun perbaikan pembebanan dinamis dan benda kejut, dan
jika diperlukan. Selain Bom P 100 Live, mengetahui kekuatan maksimum suspension
kedua perusahaan juga memproduksi ukuran lug dan housing terhadap beban statik.
yang lebih besar, yaitu bomb P 250 dan bomb Ketiga, uji terowongan angin bertujuan
P 500 (penjelasan Direktur Teknologi dan untuk mendapatkan karakteristik aerodinamika
Pengembangan PT. Dahana (Persero) (©2017 bom berupa kurva coefficient lift, coefficient
by Dahana.id All Rights Reserved, 2017). drag, dan coefficient moment pada kecepatan
Tahapan proses produksi Bomb P 100 tertentu dan selanjutnya hasil dari pengujian
Livedimulai dari pembuatan casing bom, setelah dibandingkan dengan hasil perhitungan
casing tersebut jadi, PT. Dahana (Persero) analitik dan numerik.

24
Deden Ependi, Agus Prasetya, Armaidy Armawi -- Strategi Produksi “Bom P 100 Live” Untuk Pemenuhan
Kebutuhan Dalam Negeri Guna Mendukung Ketahanan Alat Utama Sistem Senjata
(Studi Di PT. Dahana (Persero) Subang, Provinsi Jawa Barat)
Keempat, uji statis dilakukan dengan Pemasangan Bom P 100 Live, Uji
cara meledakakan Bom P 100Live didalam Dinamis dan Uji Statis di Pesawat Jet Tempur
lubang untuk mengetahui berat pecahan, Sukhoi ditunjukkan pada gambar 3.
kualitas pecahan, perkenaan terhadap sasaran
dan daya tembus terhadap plat baja. Faktor-faktor Penghambat dan Pendukung
Kelima, uji loading & unloading Faktor Penghambat
bertujuan untuk mengetahui kelancaran Beberapa faktor yang dapat menyebabkan
Bom P 100 Live saat dilakukan penempatan terhambat/terkendalanya produksi Bom P 100
dipesawat maupun saat pesawat melakukan Live untuk pemenuhan kebutuhan dalam
release Bom P 100 Live. Bom P 100 Live negeri yang dialami PT. Dahana, sebagai
Dummy dipasang pada pesawat kemudian berikut.
dilakukan realease.Semua kegiatan dilakukan Pertama, aspek material.Bahan/material
di darat. pembuatan Bom P 100 Live harus sesuai
Keenam, uji dinamis atau uji fungsi dengan standar yang sudah ditentukan untuk
bertujuan untuk mengetahui performa aktual memastikan kualitas bom yang handal.
Bom P 100Live.Bom P-100Live dipasang Kualitas bom yang diproduksi tersebut terbukti
di pesawat Sukhoi, kemudian terbang dan handal setelah terbukti lulus uji statis dan uji
dijatuhkan pada sasaran tertentu.Adapun dinamis. Daya ledak dalam bom dapat diukur
parameter yang dinilai adalah ketepatan pada melalui densitas dari isian, standar densitas
sasaran, tumbling atau tidak saat dijatuhkan minimal isian density min 1.53.Bahan baku
dan meledak atau tidak saat dijatuhkan. untuk casing, kayu, streaping band, packing,

Gambar3
Pemasangan Bom P 100 Live, Uji Dinamis Dan Uji Statis Di Jet Tempur Sukhoi

Pemasanga n Bom P 100 Live Uji Dinamis

Uji Statisji
Sumber : Uji Dinamis dan Statis P.T. Dahana (Persero)

25
Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 25, No. 1, April 2019: 15-35

stiker, label dan manual book diperoleh dari SDM dalam penguasaan teknologi pembuatan
dalam negeri. khususnya pembuatan Fuze harus segera
Bahan material yang berkualitas adalah di lakukan karena ketergantungan terhadap
bahan utama dalam produksi Bom P 100 Live ketersediaan Fuze menjadi penghambat utama
untuk tercapainya pemenuhan kebutuhan bagi kemandirian industri Alutsista, khususnya
dalam negeri tetapi ada sebagian bahan/ untuk roket dan bom.Teknologi pembuatan
material yang masih impor, untuk TNT dan Fuze masih dikuasai oleh negara-negara Eropa
PETN (bahan untuk booster) didapatkan dan AS. Transfer dan penguasaan teknologi
melalui impor dari China, India dan Afrika pembuatan Fuze menjadi prioritas untuk
Selatan. Sementara Fuze diperoleh dari mewujudkan kemandirian industri Alutsista.
Bulgaria, namun hal ini berusaha untuk penuhi Ketiga, aspek modal. Produksi Bom
dan ke depannya PT. Dahana (Persero) akan P 100 Live untuk pemenuhan kebutuhan
(proses) untuk membangun bahan yang impor dalam negeri membutuhkan investasi besar
ini menjadi lebih mandiri, karena bahan bagi ketersediaan sarana prasarana, mesin
penyusunnya sudah tersedia.Jenis material/ produksi dan bahan.Belum adanya modal
komponen dan asal negara dalam produksi dari pemerintah merupakan hambatan dalam
Bom P 100 Live ditunjukkan pada tabel 1. Produksi Bom P 100 Live, oleh karena itu
PT. Dahana (Persero) mengajukan penyertaan
Tabel 1 modal kepada Pemerintah dan penambahan
Jenis Material/Komponen Dan Asal Negara
kredit modal kerja dari Bank.Adanya insentif
Jenis Material/ Potensi Lokal
No Asal Negara dari pemerintah sangat membantu PT. Dahana
Komponen Ada Tidak
1. Casing Indonesia  (Persero) untuk menjamin keberlangsungan
2. TNT dan PETN China, India  produksi Bom P 100 Live ini.Selama ini
dan Afrika
Selatan fasilitas pembangunan bom dibangun atas
3. Fuze Bulgaria  dasar investasi perusahaan. Biaya yang muncul
Sumber: PT Dahana (Persero) Bidang Material pasti akan selalu ada. Namun rasio benefit cost
dalam memproduksi Bom P 100 Live jadi
Pada tahun 2018 ini, PT. Dahana pertimbangan agar tetap menghasilkan laba.
melaksanakan Transfer of Teknologi (TOT)
tentang pembuatan fuze sehingga kedepannya Faktor Pendukung
PT. Dahana (Persero) dapat memproduksi Beberapa faktor yang dapat mendukung
sendiri. produksi Bom P 100 Live untuk pemenuhan
Kedua,aspek Sumber Daya Manusia kebutuhan dalam negeri PT. Dahana (Persero),
(SDM).Diera perkembangan teknologi yang sebagai berikut.
selalu berubah dan cepat serta persaingan global Pertama, aspek teknologi/mesin.
yang semakin ketat merupakan tantangan Teknologi/Mesin dalam produksi Bom P
tersendiri khususnya PT. Dahana (Persero) 100 Live sudah dirancang sesuai dengan
dalam produksi Bom P 100 Live.Hal ini tidak peruntukkan pembuatan bom. Mesin di
bisa dipungkiri dan harus segera mengikuti desain dan diciptakan kreasi 100 % anak
perkembangan tersebut khususnya bagi bangsa, dalam proses pengoperasiannya selain
Sumber Daya Manusia (SDM).Kompetensi otomatis terdapat juga pengoperasiannya

26
Deden Ependi, Agus Prasetya, Armaidy Armawi -- Strategi Produksi “Bom P 100 Live” Untuk Pemenuhan
Kebutuhan Dalam Negeri Guna Mendukung Ketahanan Alat Utama Sistem Senjata
(Studi Di PT. Dahana (Persero) Subang, Provinsi Jawa Barat)
secara manual, untuk suku cadang dalam pesawat tersebut terdiri dari 11 unit varian
operasinya mesin apabila ada kerusakan bisa Su-30MK/MK2 dan 5 unit varian Su-27 SK/
diperoleh secara local.Artinya PT. Dahana SKM(Matanasi, 2016).
(Persero) sudah bisa membuat sendiri dan atau Kedua, aspek regulasi.Konsistensi
bermitra dengan perusahaan yang ada dibawah pemerintah dalam menjalankan regulasi yang
naungan Badan Usaha Milik Negara Industri sudah diterapkan seharusnya mendukung
Strategis (BUMNIS) seperti PT. Pindad yang sepenuhnya produksi dalam negeri dan
ada di Bandung dan PT. PAL yang berada di keberpihakan akan produk lokal dipertinggi,
Surabaya. karena dalam hal ini akan meningkatkan
Dalam proses produksinya mesin selalu local content dan kemampuan imbal dagang
beroperasi dan sejauh ini mesin belum ada dalam negeri terhadap Alutsista luar negeri.
kerusakan, kekuatan mesin diprediksikan Poin penting; jika industri dalam negeri
selama 15 tahun. Hal ini merupakan estimasi sudah bisa memproduksi sendiri produk
dasar perhitungan perencanaan dalam dalam negeri dengan kemampuan yang sama
membuat kajian investasi/feasibility study bahkan melebihi produk yang diimpor, maka
mesin itu sendiri. Untuk menjaga mesin tetap untuk pengguna (dalam hal ini angkatan)
bisa produktif perusahan menjadwalkan tidak diperkenankan membeli produk dari
maintenance secara berkala dan selama ini luar, kecuali dengan alasan khusus.Dalam
belum ada kesulitan berarti yang menjadi kondisi ideal diketahui bahwa banyak sekali
penghambat dari sisi mesin produksi.Apabila manfaat yang dapat diperoleh jika produksi
terjadi suatu kondisi emergency seperti Bom P 100 Live apabila produksinya
kebakaran, ledakan, banjir, dan sebagainya melebihi kapasitas (over capacity), antara
sudah ada Standar Operasional Prosedur lain terpenuhinya kebutuhan dalam negeri
(SOP). Secara singkat, terdapat tombol (Pesawat Sukhoi), tidak lagi ketergantungan
emergency stop, kondisi emergency yang negara lain, kemandiarian dalam produksi bom,
dipersiapkan dalam kondisi-kondisi tertentu. menghasilkan dan menghemat devisa negara,
Belum adanya hambatan mesin dalam menaikkan posisi tawar Indonesia di kawasan,
produksi Bom P 100 Live berarti mesin menggiatkan roda perekonomian khususnya
beroperasi dengan baik dan dalam operasinya PT. Dahana (Persero) dan lain-lain. Dengan
mesin tersebut mampu menghasilkan 20 sinerginya antara industri pertahanan, TNI
buah bom per harinya, terakhir pada minggu dan pemerintah yang didukung oleh kebijakan
ke 4 (empat) bulan November Tahun 2017, dan regulasi yang tepat dan pro dalam negeri,
memproduksi Bom P 100 Live 100 buah. sepertinya bom akan berjaya pada masa
Melihat dari kemampuan mesin berproduksi mendatang asalkan faktor yang menjadi
perharinya, maka dapat diasumsikan dalam tantangan dalam produksi Bom P 100 Live
kondisi tidak perang untuk pemenuhan terutama dibidang regulasi dan kebijakan serta
kebutuhan dalam negeri guna mendukung keyakinan untuk user menggunakan produk
ketahanan Alutsista secara kapasitas dapat sendiri masih rendah harus dikesampingkan.
terpenuhi, hal ini melihat dari jumlah Pesawat Ketiga, aspek manajemen. PT. Dahana
Tempur Sukhoi yang dimiliki Indonesia (Persero) dalam menjalankan perusahaan
adalah sebanyak 16 pesawat. Jumlah 16 berusaha untuk menggunakan manajemen

27
Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 25, No. 1, April 2019: 15-35

yang baik, agar perusahan dapat berjalan, Analisis Lingkungan Eksternal


maju dan berkembang sesuai yang diharapkan Analisis Lingkungan Eksternal
khususnya dalam Produksi Bom P 100 Live (Eksternal Faktor Analisis Strategi- EFAS)
untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri. merupakan sejumlah data berkaitan dengan
Sistem manajemen yang ada sekarang sudah peluang (opportunity) dan ancaman (threats)
mengimplementasikan sistem manajemen yang berasal dari luar kedalam, terkait dengan
terintegrasi dengan baik. Faktor utama EFAS. Terkait dengan EFAS dalam Analisis
yang paling berpengaruh adalah awareness. SWOT, strategi P.T. Dahana (Persero) dalam
Selain itu juga mengimplemantasikan sistem produksi Bom P 100 Live untuk pemenuhan
manajemen dan sertifikasi sistem manajemen kebutuhan dalam negeri guna mendukung
mutu, K3 dan Lingkungan agar terstruktur dan Ketahanan Alutsista ditunjukkan pada tabel 3.
terarah untuk tercapainya tujuan dan harapan Berdasarkan hasil analisis SWOT
agar lebih berkembang dan lebih maju lagi. tersebut, dapat dihasilkan Grafik Posisi
PT. Dahana (Persero) memproduksi Strategi PT. Dahana (Persero) dalam produksi
Bom P 100 Live adalah untuk kelengkapan Bom P 100 Live untuk pemenuhan kebutuhan
Pesawat Tempur Sukhoi.Secara manajemen dalam negeri guna mendukung Ketahanan
perhitungan jumlah yang diproduksi Alutsista, ditunjukkan pada gambar 4.
mengacu kepada jumlah kebutuhan angkatan
untuk latihan dengan melalui Kementerian Gambar 4
Grafik Posisi Strategi PT DAHANA (Persero)
Pertahanan (Kemhan). Dalam produksinya Berdasarkan Hasil Analisis SWOT
PT. Dahana (Persero) mampu dan siap untuk
produksi dengan jumlah yang melebihi
kapasitas (over capacity) hal ini secara
otomatis dengan sendirinya akan berdampak
pada pemenuhan kebutuhan dalam negeri
dengan terpenuhi kebutuhan maka Ketahan
Alutsista akan menjadi semakin kuat.

Analisis SWOT Dalam Perumusan Strategi


Analisis Lingkungan Internal
Analisis Lingkungan Internal (Internal
Faktor Analisis Strategi-IFAS) merupakan
sejumlah data berkaitan dengan kekuatan
(strength) dan kelemahan (weakness)yang
Sumber: Olahan Peneliti, 2018
berasal dari dalam keluar.Terkait dengan
IFASdalam Analisis SWOT,strategi PT
Dari hasil analisis SWOT tersebut
DAHANA (Persero) dalam produksi Bom P
dapat diketahui bahwa strategi yang paling
100 Live untuk pemenuhan kebutuhan dalam
mungkin dilakukan bagi PT. Dahana (Persero)
negeri guna mendukung Ketahanan Alutsistadi
dalam produksi Bom P 100 Live untuk
tunjukkan pada tabel 2.
pemenuhan kebutuhan dalam negeri guna
mendukung Ketahanan Alutsista adalah

28
Deden Ependi, Agus Prasetya, Armaidy Armawi -- Strategi Produksi “Bom P 100 Live” Untuk Pemenuhan
Kebutuhan Dalam Negeri Guna Mendukung Ketahanan Alat Utama Sistem Senjata
(Studi Di PT. Dahana (Persero) Subang, Provinsi Jawa Barat)
Tabel 2
Internal Faktor Analisis Strategi (IFAS)
Integrity
No Rincian Integrity Rating x Ket
Rating
KEKUATAN (STRENGTH)
1. PT. Dahana (Persero) memiliki kesehatan perusahaan yang mampu 0,19 2 0,38
menjadi daya saing tinggi berkelanjutan, kemandirian
teknologi didukung oleh SDM yang cerdas berbasis kecerdasan
spiritual yang bisa menjaga kehormatan dan harga diri bangsa dan
negara, agar eksistensi perusahaan tidak tergantung pada pihak asing.
PT. Dahana (Persero) memiliki manajemen yang tanggguh dengan 0,19 3 0,57
2. kompetensi kelas dunia (meliputi hard competencies dan soft
competencies), menyatu dalam pola pikir, perilaku dan mampu
membangun kerjasama tim (teamwork) dalam memenangkan
persaingan regional dan global dengan memberikan jasa secara cepat,
tepat dan waktu dengan kualitas yang kompetitif.
3. PT. Dahana (Persero) memiliki kemampuan untuk produksi Bom P 0,2 3 0,6
100 Live dengan bahan material diproduksi sendiri, memanfaatkan
bahan baku dari dalam negeri.
4. Penguasaan teknologi/mesin produksi yang telah dikuasai PT. 0,19 2 0,38
Dahana (Persero), menjadi modal penting untuk dapat mandiri dalam
produksi Bom P100 Live.
5. Modal yang kuat, PT. Dahana (Persero) berkembang menjadi BUMN 0,22 4 0,88
terbaik tahun 2015-2016 versi pemerintah dan beberapa lembaga
finansial membuktikan basis modal (finansial) BUMN tersebut.
0,99 2,81
KELEMAHAN (WEAKNESS)
1. Biaya investasi untuk pembangunan fasilitas produksi Bom P100 0,3 4 1,2
Live besar
Bahan material berupa bahan baku seperti TNT, PETN dan Fuze 0,22 3 0,66
2. impor dari luar negeri.
Prioritas produksi, manajemen PT. Dahana (Persero) dalam produksi 0,23 3 0,69
3. Bom P100 Live belum menjadi salah satu produk unggulan.
4. Prioritas produksi dalam kuantitas order dan bobot bahan peledak 0,24 2 0,48
untuk militer jauh lebih kecil dibandingkan order bahan peledak
komersil.
0,99 3,03
STRENGTH - WEAKNESS = -0,22
(2,81-3,03)
Keterangan :
Rating :4 = sangat penting; 3 = penting; 2 = kurang penting; 1 = tidak penting Sumber: Olahan Peneliti, 2018.

strategi konsolidasiyang berada di kuadran IV. Dahana (Persero) dalam produksi Bom P
Strategi tersebut mempersyaratkan upaya yang 100 Live untuk pemenuhan kebutuhan dalam
mungkin dapat dilakukan yakni memanfaatkan negeri guna mendukung Ketahanan Alutsista,
dan mengoptimalkan peluang yang ada sebagai berikut.
untuk meminimalkan kelemahan-kelemahan P e r t a m a , P T. D a h a n a ( P e r s e r o )
yang dimiliki.Adapun upaya-upaya yang mendorong pemerintah agar dapat memberikan
mungkin dapat dilakukan dengan posisi modal untuk produksi Bom P100 Live dan
strategi konsolidasi dalam kaitan strategi PT. varian bom lainnya.

29
Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 25, No. 1, April 2019: 15-35

Tabel 3
Eksternal Faktor Analisis Strategi (EFAS)
Integrity
No Rincian Integrity Rating x Ket
Rating
PELUANG (OPPORTUNITY)
1. Political will dan kebijakan pemerintah untuk mewujudkan 0,23 3 0,69
kemandirian dengan kebijakan revitalisasi industri pertahanan dan
pembangunan pabrik propelan di kawasan PT. Dahana (Persero),
Subang.
2. Besarnya kebutuhan bahan peledak dan bom untuk kepentingan 0,26 3 0,78
komersial maupun militer terutama untuk latihan dan operasional
TNI
3. Kerjasama yang intens dilakukan PT. Dahana (Persero) dengan 0,26 3 0,78
Dislitbang AU dan institusi Litbang lainnya mendorong penguasaan
Iptek bagi pe-nyempurnaan produk Bom P100 Live dan sejenisnya.
4. Komitmen manajemen dan dukungan pemerintah pada 0,25 2 0,5
pengembangan produk dan teknologi secara independen. PT.
Dahana (Persero) berkontribusi untuk mengurangi ketergantungan
impor, memenuhi permintaan pasar seiring dengan meningkatnya
aktivitas per-tambangan, serta membangun landasan pengetahuan
untuk pengembangan teknologi.
1 2,75
TANTANGAN (THREATH)
1. Penerapan UU No. 16/2012 tentang industri pertahanan belum 0,22 3 0,66
optimal sehingga capabilitas Dahana sebagai salah satu industri
dalam negeri produsen bom belum dimanfaatkan secara optimal
2. Persaingan dengan kompetitor produk sejenis sangat berat, butuh 0,21 2 0,42
effort yang keras dari DAHANA untuk dapat unggul sebagai
produsen Bom P100 Live atau sejenisnya untuk mendukung ke-
butuhan TNI dan negara di kawasan
3. Masih tingginya pajak untuk bea barang masuk seperti TNT, PETN 0,19 2 0,38
dan Fuze serta mesin produksi yang masih impor dari luar negeri
4. Belum adanya penyertaan modal dari pemerintah dan dukungan 0,2 2 0,4
perbankan menambah beban ongkos produksi DAHANA untuk
memproduksi Bom P100 Live
5. Proses sertifikasi produk butuh waktu lama 0,18 2 0,36
1 2,22
OPPORTUNITY-THREATH = (2,75-2,22) 0,53
Keterangan :
Rating :4 = sangat penting; 3 = penting; 2 = kurang penting; 1 = tidak penting Sumber: Olahan Peneliti, 2018.

Kedua, penguatan sinergitas antar Keempat, meningkatkan kerjasama lebih


Industri Pertahanan untuk pemenuhan intens dengan pihak terkait (Dislitbang AU,
kebutuhan dalam negeri guna mendukung Balitbang Kemhan dan instansi lainnya) bagi
ketahanan Alutsista. penyempurnaan dan pengembangan produk.
Ketiga, meningkatkan kerjasama dengan Kelima, meningkatkan kerjasama
swasta nasional lainnya seperti PT. Sari Bahari dengan BUMN dan pihak perbankan untuk
terutama dalam pengembangan SDM, untuk memperkuat permodalan bagi peningkatan
meningkatkan modal kerja. kapasitas produksi.

30
Deden Ependi, Agus Prasetya, Armaidy Armawi -- Strategi Produksi “Bom P 100 Live” Untuk Pemenuhan
Kebutuhan Dalam Negeri Guna Mendukung Ketahanan Alat Utama Sistem Senjata
(Studi Di PT. Dahana (Persero) Subang, Provinsi Jawa Barat)
Keenam, penguasaan teknologi untuk Keuntungan yang dapat diperoleh dari
memperbesar kandungan lokal komponen bom buatan dalam negeri diantaranya; lebih
Bom P 100 Live misalnya teknologi untuk efisien dalam proses pengiriman dan perbaikan
mengembangkan TNT, PETN dan Fuze jika dibutuhkan. PT. Dahana (Persero) juga
sendiri. memproduksi dua bom ukuran lebih besar yaitu
Peran PT. Dahana (Persero) lebih bom P 250 dan bom P500. Bom P 100 Live
didorong oleh political will pemerintah buatan Indonesia juga menarik minat pemerintah
khususnya Kementerian Pertahanan agar negara-negara tetangga, termasuk Malaysia.
Indonesia bisa memenuhi kebutuhan Namun, ekspor produk industri strategis seperti
Alutsistanya termasuk bom untuk kebutuhan bom P100 Live ke negara lain harus melalui
latihan dan operasional Jet Tempur Sukhoi kajian yang matang. Minat beberapa negara
yang dimiliki TNI AU. Pengalaman embargo patut disyukuri, tetapi harus ekstra hati-hati
terhadap produk Alutsista yang dibeli dari luar karena kita juga harus melindungi teknologi
negeri terutama dari Amerika Serikat periode yang sudah dikembangkan.
tahun 2000-an memberikan banyak pelajaran Kemandirian bukanlah sebuah
penting bagi TNI untuk berupaya mandiri keniscayaan, namun impian yang harus
dalam pemenuhan kebutuhan Alutsistanya. mampu diwujudkan.Indonesia memiliki
Disadari bahwa upaya dan keinginan tersebut potensi dan sumber daya memadai jika mampu
tidaklah mudah, butuh komitmen yang sangat dikelola dan sinergi antar setiap elemen
kuat dan dukungan segenap komponen bangsa dengan sebuah tekad kuat untuk
bangsa terutama pihak yang berperan dalam mewujudkan cita-cita kemandirian tersebut.
penganggaran bagi pembangunan dan Industri Pertahanan yang kuat dan handal
modernisasi Alutsista. pasti akan memberikan efek domino yang luar
Indonesia adalah negara ketiga setelah biasa bagi perkembangan industri nasional,
Rusia dan Bulgaria yang mampu memproduksi peningkatan pertumbuhan ekonomi yang pesat
sendiri bom untuk pesawat jenis Sukhoi.Bom dan membuka banyak lapangan pekerjaan.
P100 Live adalah hasil pengembangan dari Kekuatan pertahanan (militer) yang kuat
bom latih P 100. P100 Live adalah bom kaliber menjadikan posisi tawar Indonesia semakin
100 dengan dimensi panjang 1.100 milimeter, kuat dan sekaligus menjadi daya gentar bagi
diameter 273 milimeter, berat 100–120 banyak negara di kawasan yang coba ingin
kilogram. Tingkat kandungan dalam negeri menguasai kekayaan dan upaya melemahkan
bom tersebut sebesar 88,83%. PT. Sari Bahari kekuatan bangsa.
bertindak sebagai produsen casing, sedangkan
PT. Dahana bertindak sebagai produsen hulu Dukungan P.T. Dahana (Persero) Terhadap
ledak. Bom P100 Live buatan Indonesia Ketahanan Alutsista
bisa digunakan untuk pesawat standar Pengalaman Hasil Produksi PT. Dahana
NATO mapun standar Rusia. Perawatan dan (Persero)
penyimpanan bom produksi dalam negeri Penguasaan dibidang bahan peledak
tersebut juga lebih mudah karena proses militer, PT. Dahana (Persero) telah memberikan
pelepasan bom tidak menggunakan bahan dukungan cukup besar terhadap kebutuhan
peledak (impulse cartridge). militer.Pemberian dukungan tersebut bertujuan

31
Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 25, No. 1, April 2019: 15-35

selain melaksanakan lini bisnisnya juga tersebut dihadiri dari Kementerian Pertahanan
melaksanakan peran dan fungsinya sebagai dan kedudukannya menjadi saksi dalam
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang penandatangan Nota Kesepahaman (MoU)
termasuk ke dalam perusahaan industri tersebut.Pembanguna pabrik propelan ini
strategis dibidang industri pertahanan, dan ada merupakan sebagai pabrik pertama yang
hal yang lebih penting lagi yaitu dalam rangka dimiki Indonesia. Pabrik Propelan dibangun
pemenuhan kebutuhan dalam negeri guna di luas lahan 50 hektare dengan membutuhkan
mendukung ketahanan Alutsista. Hal ini dapat investasi sekitar 400 juta Euro, dalam
dibuktikan dari data pengalaman produksi proyeksinya akan mampu memproduksi
yang telah dihasilkan atas dasar kerjasama propellant 1.500 ton setiap tahunnya. Berikut
dengan Kemhan, Mabes TNI, BUMNIS dan pernyataan yang disampaikan oleh Direktur
Swasta (tabel 4). Utama PT Dahana (Persero), Harry Sampurno
di Balai Media Kementerian Pertahanan,
Pembangunan Infrastruktur Jakarta 2014;
Dibidang infrastruktur PT. Dahana
(Persero) pada tahun 2014 telah membangun “Pabrik propelan yang dibangun di luas
lahan 50 hektare serta membutuhkan
pabrik propelan yang bekerjasama dengan investasi sekitar 400 juta euro, diproyeksikan
Eurenco dan Roxel dari Perancis.Kerjasama

Tabel 4
Data Pengalaman Hasil Produksi PT. Dahana (Persero)
No Nama Paket Pekerjaan Bidang/Subbid Pekerjaan Lokasi
1. Pengadaan bom OFAB dan P-100L Pengadaan Alutista Kepala Badan Sarana
untuk TNI AU Pertahanan Kementrian
Republik Indonesia
2. Pengadaan Bangunan Proses Kontruksi Pabrik NG Subang, Jawa Barat
pembuatan Nitrogliserin
3. Pengadaan belnja modal lainnya Commisioning Subang, Jawa Barat
(commisioning, start up dan pengujian)
Nitrogliserin
4. Pengadaan Bahan Baku, peralatan Mesin Pabrik NG Subang, Jawa Barat
dan mesin (mesin & teknologi,
utilitas, engineering procurenment &
construction) Nitrogliserin
5. RHAN 122B Jasa pengujian roket RHAN 122B Tempur sari, Lumajang
6. RHAN 122B Jasa pengujian dan assembly Rumpin , Bogor
RHAN 122B
RHAN 122B Proses propelan, muatan telemetry Tempur sari, Lumajang
7. dan nose cone RHAN 122B
8. RHAN 450 Pengembangan roket jarak Jakarta
100Km ground to ground
9. Pengadaan bangunan proses pembuatan Kontruksi pabrik NG Subang, Jawa Barat
Nitrogliserin
10. Pengadaan peralatan dan mesin NG Mesin pabrik NG Subang, Jawa Barat
weighing dan spent acid post separa-
torNitrogliserin
11. Pengadaan Utilitas Nitrogliserin Plant Utilitas Subang, Jawa Barat
Sumber : PT. Dahana (Persero)

32
Deden Ependi, Agus Prasetya, Armaidy Armawi -- Strategi Produksi “Bom P 100 Live” Untuk Pemenuhan
Kebutuhan Dalam Negeri Guna Mendukung Ketahanan Alat Utama Sistem Senjata
(Studi Di PT. Dahana (Persero) Subang, Provinsi Jawa Barat)
akan mampu memproduksi propelan 1.500 sebagai kampus. Dengan adanya propellant
ton setiap tahunnya”.(Copyright © 2011 lengkap sudah, dan insya allah itu harus
Indonesia Teknologi | Powered by Blogger: kita perjuangkan bersama,” (D File No. 77/
2014) Mei-Juni : 2016)

Hasil dari produksi propellant tersebut Pada Tahun 2018 tepatnya tanggal
disuplai kembali kepada PT Pindad (Persero), 7 Maret, Peresmian Sarana dan Prototipe
sebagai tahap finalisasi pembuatan amunisi Nitrogliserin (Bahan Dasar Propelan) PT
atau peluru persejataan. Dahana (Persero) diresmikan oleh Menteri
Pada Tahun 2016, PT. Dahana (Persero) Pertahanan Ryamizard Ryacudu yang turut hadir
membangun pabrik nitrogliserin.Pembangunan menyaksikan peresmian diantaranya Deputi
proyek nitrogliserin ini berawal dari kesepakatan Bidang Pertambangan, Industri Strategis dan
bersama untuk meningkatkan pasokan listrik Media BUMN Fajar Harry Sampurno, anggota
Jawa dan Bali.Kesepakatan tersebut kemudian kluster NDHI, PT Pindad, pejabat di lingkungan
disusul dengan perjanjian kerjasama tentang Pemda dan unsur Muspida Kabupaten Subang
penelitian dan pengembangan sarana dan serta Pejabat Kemhan. Dalam peresmiannya
prototype nitrogliserin antara PT. Dahana Menhan RI mengatakan;
(Persero) dengan Balitbang Kemhan pada
tahun 2014.Nitrogliserin sendiri merupakan “Sarana dan Prototipe Nitrogliserin (Bahan
Dasar Propelan) PT Dahana (Persero)
bahan baku pembuatan propellant. Balitbang menjadi salah satu bukti upaya menuju
Kemhan sebagai pemilik proyek membangun kemandirian alutsista khususnya propelan.
fasilitas di area EMC, dan PT. Dahana (Persero) Ini adalah hasil kerja keras anak bangsa
sendiri berperan dalam penyediaan peralatan yang patut disyukuri karena kemandirian
utama, engineering, utilitas, bangunan, industri pertahanan merupakan hal yang
sangat penting dalam mewujudkan sistem
pelaksanaan commissioning maupun start- pertahanan negara yang kuat, maju dan
up proyek pembangunan fasilitas penelitian mandiri.”(Kemhan RI, 2018)
dan pengembangan sarana dan prototype
nitrogliserin sebagai bahan baku propellant. Upaya yang dilakukan pemerintah
Dalam kunjungannya, April 2016, Dr. Anne melalui kerjasama dari segi pembangunan
Kusmayati, M.Sc, Kepala Badan Penelitian infrastruktur adalah untuk mendorong PT.
dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Dahana (Persero) melakukan perubahan agar
Pertahanan Republik Indonesia (Kemhan RI), lebih maju dibidang produksi bahan peledak.
mengatakan; Kemajuan dibidang produksi bahan peledak
oleh PT. Dahana (Persero), bagi pemerintah
“Bahwa jika Pabrik Propellant ini rampung, merupakan sebagai andalan dalam mendukung
maka akan menjadi sebuah perubahan yang
besar bagi Dahana. Dengan adanya Pabrik kebutuhan militer Indonesia terutamanya
Propellant diharapkan DAHANA bisa untuk kebutuhan Alutsista. Selain itu dapat
menjadi lebih maju lagi.“Jadi propellant memperkuat postur kekuatan angkatan
ini akan menjadi core bisnis baru bagi bersenjata agar mampu menjalankan tugas
Dahana,kita istilahkan propellant ini
konstitusionalnya dan dapat menguatkan
berada dirumah sendiri dengan arti kata
bahwa Dahana itu lengkap sekarang industri pertahanan Indonesia mandiri, maju,
sebagi Energetic Material Center (EMC), kuat dan tangguh.

33
Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 25, No. 1, April 2019: 15-35

Secara global adanya infrasturuktur SDM (Kompetensi SDM dalam Penguasaan


yang dibangun dapat menunjukan kepada Teknologi Pembuatan Fuze) dan aspek modal;
dunia internasional bahwa Indonesia (2).Faktor-faktor yang mendukung adalah
mampu untuk mandiri dalam proses menuju aspek regulasi, aspek manajemen, dan aspek
produsen Alutsista yang berkiparah di mesin/teknologi.
kancah persenjataan internasional khususnya Ketiga, hasil analisis SWOT
bahan peledak. Berkiprahnya Indonesia menggambarkan strategi yang paling mungkin
dikancah nasional maupun internasional dapat dilakukan PT. Dahana (Persero) dalam
merupakan langkah menuju untuk pemenuhan produksi Bom P 100 Live untuk pemenuhan
kebutuhan dalam negeri guna mendukung kebutuhan dalam negeri guna mendukung
ketahanan Alutsista agar mandiri dan tidak ketahanan Alutsista adalah strategi konsolidasi
lagi ketergantuangan dari luar negeri. (Kuadran IV), yakni mengoptimalkan peluang
Melihat dari kemampuan, pengalaman dan meminimalkan kelemahan dengan upaya-
hasil produksi, dan infrastruktur yang telah upaya yang perlu dilakukan.
dibangun dan dimiliki PT. Dahana (Persero),
untuk dukungan terhadap pemenuhan DAFTAR PUSTAKA
kebutuhan dalam negeri guna mendukung H e r l a m b a n g , P. 2 0 1 0 , “ P e r a n D e p o
ketahanan Alutsista sudah tidak diragukan Pemeliharaan Materiil Dalam Mendukung
lagi, asalkan simpul-simpul niat berusaha, Kesiapan Alutsista Dan Implikasinya
membangun, memelihara, bertanggungjawab, Terhadap Pelaksanaan Tugas Pokok
bersinergi, komitmen, revitalisasi dan TNI Angkatan Udara: Studi Di Depo
modernisasi dipegang teguh. “Kebutuhan Pemeliharaan 30 Lanud Abdulrachman
Dalam Negeri Penuh, Ketahanan Alutsista Saleh Kabupaten Malang Provinsi Jawa
Mandiri Dan Tangguh” Timur”Tesis, Studi Ketahanan Nasional
UGM (Universitas Gadjah Mada).
SIMPULAN Indomiliter: 2012, “P-100L, Bom Sukhoi
Berdasarkan pembahasan tersebut di atas Made in Malang” https:// www.indomiliter.
didapat simpulan sebagai berikut: com / p-100l- bom-sukhoi-made-in-
Pertama, peran PT Dahan dalam malang / diakses 28 September 2018.
Produksi Bom P 100 Live untuk pemenuhan Kemhan RI, 2018, “Peresmian Sarana dan
kebutuhan dalam negeri guna mendukung Prototipe Nitrogliserin Upaya Menuju
ketahanan Alutsista merupakan produksi
Kemandirian Alutsista” https://www.kemhan.
bersama antara PT. Dahana (Persero) dan PT.
go.id/2018/03/07/peresmian-sarana-
Sari Bahari, dimana PT. Dahana (Persero)
produksi-nitrogliserin-sebagai-bukti-
sebagai lead integrator.
upaya-menuju-kemandirian-alutsista.
Kedua, faktor yang menjadi penghambat
html, diakses 22 Desember 2018.
dan pendukung PT. Dahana (Persero) dalam
produksi Bom P 100 Live untuk pemenuhan Matanasi, P : 2016, “Agar Indonesia Berjaya
kebutuhan dalam negeri guna mendukung di Udara Melalui Sukhoi”https://tirto.id/
ketahanan Alutsista yaitu; (1). Faktor-faktor agar-indonesia-berjaya-di-udara-melalui-
yang menghambat adalah aspek material, aspek sukhoi-b3fm)/ diakses 22 Desember 2018.

34
Deden Ependi, Agus Prasetya, Armaidy Armawi -- Strategi Produksi “Bom P 100 Live” Untuk Pemenuhan
Kebutuhan Dalam Negeri Guna Mendukung Ketahanan Alat Utama Sistem Senjata
(Studi Di PT. Dahana (Persero) Subang, Provinsi Jawa Barat)
Nugraha, P. 2016,“Studi Kelayakan PT. PAL Internet
Indonesia (Persero) Untuk Pembangunan Annual-Report-Dahana-Tahun-2017.pdf, D
Kapal Perusak Kawal Rudal (PKR) File No. 80 / November-Desember 2017.
Dalam Rangka Ketahanan Alutsista TNI https://www.indomiliter.com/p-100l-
Angkatan Laut”, Tesis, Studi Ketahanan bom-sukhoi-made-in-malang/ diakses 28
Nasional UGM (Universitas Gadjah Mada) September 2018
Rangkuti F. 2014, Teknik Membedah Kasus © 2017 by Dahana.id All Rights Reserved :
Bisnis Analisis SWOT, Penerbit PT. 2017, Mengenal Bomb Pesawat Sukhoi
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. dari Malang.http://www.dahana.id/berita/
Sudarmanto, A. 2011, “Implementasi mengenal–bomb–pesawat-sukhoi-dari-
Kebijakan Pengadaan Alutsista Untuk malang/akses 28 September 2018)/
Mendukung Kebutuhan Operasional Copyright © 2011 Indonesia Teknologi |
Tentara Nasional Indonesia (Studi Kasus Powered by Blogger, 2014, Produksi Alut
Pengadaan Alutsista Renstra 2005-2009)”, Sista PT. Dahana. https:// abarky.blogspot.
Tesis, Studi Ketahanan Nasional UGM com / 2014/05/ produksi-alutsista-pt-
(Universitas Gadjah Mada) dahana.html/ diakses 20 Desember 2018
Sudarsono J. 2008, Berbagai Persoalan D File No. 77/ Mei-Juni : 2016, Meriahkan
Pertahanan Negara, Biro Humas Dephan HUT Emas,DAHANA Gelar BIKE to
RI, Jakarta. NATURE, http://www.dahana.id/assets/
Tempo. Co., 2014,“P.T. Dahana Produksi Uploads/DFILE-77-MEI-JUNI-2016.pdf/
Bom untuk kebutuhan Sukhoi”,https:// diakses 20 Desember 2018
nasional.tempo.co/read/622019/pt-
dahana-produksi-bom-untuk- kebutuhan- Peraturan Perundangan
sukhoi/full&view=ok Undang - Undang Nomor 16 Tahun 2012
WIRA, 2014,Produk Industri Pertahanan Tentang Industri Pertahanan
Indonesia Dilirik Dunia,Edisi Khusus hal Undang - Undang Nomor 3 Tahun 2014
13-14. Tentang Perindustrian
,2014. Pengembangan Teknologi Menuju
Kemandirian Industri Pertahanan. Edisi
Khusus, hal 30-31

35

You might also like