Professional Documents
Culture Documents
Andi
Abdurrahman Noor Periode Januari-Desember 2021
1DerielElka Hidayat
2Rurikasari Dwi Cahyani
1Dokter
Umum RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor - Fakultas Kedokteran
Universitas Lambung Mangkurat
2Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor
Email : derielelka@outlook.com
Abstrak: Skabies adalah salah satu kondisi penyakit kulit yang paling umum
ditemukan, menjadi penyebab sebagian besar penyakit kulit di negara berkembang.
Secara global, kejadian penyakit ini diperkirakan mempengaruhi lebih dari 200 juta
orang setiap saat, dengan perkiraan prevalensi pada beberapa literatur berkisar dari 0,2%
hingga 71%. Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi
terhadap Sarcoptes scabiel var, hominis, dan produknya. Penularan terjadi akibat kontak
langsung dengan kulit pasien atau tidak langsung melalui benda yang terkontaminasi
tungau. Transmisi dari kutu bisa terjadi secara tidak sengaja pada saat bersentuhan
dengan pasien, tetapi pada umumnya transmisi ini membutuhkan kontak fisik dalam
jangka panjang seperti tidur berbarengan atau kontak seksual. Penelitian ini bertujuan
untuk mendapatkan profil skabies di poliklinik kulit dan kelamin RSUD dr. H. Andi
Abdurrahman Noor periode Januari-Desember 2021. Jenis penelitian ini retrospektif dari
157 catatan medis pasien baru skabies skabies berdasarkan jumlah pasien, umur, jenis
kelamin, pekerjaan, lokasi dan terapinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 157
orang (13,2%) penderita baru yang berkunjung, yang terbanyak ialah kelompok usia 1-4
tahun (29,3%); jenis kelamin laki-laki (61,15%); status pekerjaan yaitu tidak bekerja
(42,7%), lokasi di tangan (31,2%), keluhan dengan tanda kardinal gatal di malam hari
dan menyerang secara berkelompok (73,2%), terapi Permethrin 5% (82,8%) dan tempat
tinggal di rumah sendiri (95,5%).
Kata kunci: skabies, studi retrospektif
Skabies adalah salah satu kondisi 50 total santri. Hal tersebut memiliki hubungan
penyakit kulit yang paling umum ditemukan, dengan berbagai faktor seperti kebersihan kamar
menjadi penyebab sebagian besar penyakit kulit tidur, kebersihan kamar mandi, kebersihan
di negara berkembang. Secara global, kejadian tempat sholat, dan kebersihan lingkungan
penyakit ini diperkirakan mempengaruhi lebih pondok pesantren.12
dari 200 juta orang setiap saat, dengan perkiraan
prevalensi pada beberapa literatur berkisar dari METODE PENELITIAN
0,2% hingga 71%.1,2 Jenis penelitian ini adalah deskriptif
Skabies adalah penyakit kulit yang retrospektif dengan memanfaatkan data rekam
disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi medik pasien skabies di bagian poliklinik kulit
terhadap Sarcoptes scabiel var, hominis, dan dan kelamin dan pusat rekam medik di RSUD dr.
produknya.3 Spesies Sarcoptes sejumlah varietas H. Andi Abdurrahman Noor periode Januari-
yang masing-masing bersifat host-spesific, Desember 2021. Penelitian ini dilakukan di
family Sarcoptidae, kelas Arachnidae. 4 poliklinik kulit dan kelamin dan pusat rekam
Penyebab skabies pada manusia adalah varietas medik di RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor
hominis. 5 Penularan terjadi akibat kontak selama 1 bulan sejak bulan Januari 2022. Sampel
langsung dengan kulit pasien atau tidak langsung penelitian adalah semua pasien baru yang
melalui benda yang terkontaminasi tungau.6 terdiagnosis dengan skabies yang berobat di
Transmisi dari kutu bisa terjadi secara tidak poliklinik kulit dan kelamin RSUD dr. H. Andi
sengaja pada saat bersentuhan dengan pasien, Abdurrahman Noor periode Januari-Desember
tetapi pada umumnya transmisi ini 2021. Variabel penelitian yaitu jumlah kasus,
membutuhkan kontak fisik dalam jangka kelompok umur, jenis kelamin, pekerjaan, lokasi,
panjang seperti tidur berbarengan atau kontak tanda kardinal, terapi dan tempat tinggal.
seksual. 7 Terdapat banyak faktor yang
menunjang perkembangan pemyakit skabies HASIL PENELITIAN
antara lain turunnya imunitas tubuh akibat HIV, Jumlah penderita skabies di bagian
sosial ekonomi rendah, higiene yang buruk dan poliklinik kulit kelamin dan pusat rekam medik
berhubungan seksual.8 RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor periode
Menurut World Health Organitation Januari-Desember 2021 sebanyak 157 orang
(WHO) pada tahun 2018 jumlah penderita (13,2%) dari 1189 orang penderita baru penyakit
skabies di dunia sekitar 300 juta setiap tahun kulit yang berobat di Poliklinik Kulit dan
dengan angka yang bervariasi di setiap negara. Kelamin RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor
Prevalensi penderita Skabies di negara India (Tabel 1).
13%, Panama 32%, Fiji 32%, Kepulauan
Salomon 43%, Komunitas Aborigin Australia Tabel 1. Distribusi penderita baru skabies di
50%, Papua Nugini 71%, Sierra Leone 86%.9 poliklinik kulit dan kelamin
Berdasarkan data Kemenkes RI tahun 2017
skabies masih merupakan salah satu penyakit Jumlah penderita Jumlah penderita
Tahun %
kuli yang sering ditemukan di puskesmas, skabies penyakit kulit
poliklinik dan rumah sakit. Prevalensi skabies 2021 157 1189 13,2
sekitar 5,6%-12,95% yang merupakan penyakit
ketiga terbesar dari 12 penyakit kulit pada
Kelompok usia terbanyak pada kelompok
umumnya.10 Data Provinsi Kalimantan Selatan
1-4 tahun yaitu sebanyak 46 orang (29,3%)
penyakit skabies menempati urutan ke enam dari
(Tabel 2).
sepuluh penyakit. Prevalensi yang tinggi
umumnya ditemukan di lingkungan yang
Tabel 2. Distribusi penderita baru skabies
kepadatan penghuni dan kontak interpersonal
berdasarkan usia
tinggi seperti penjara, panti asuhan dan pondok
pesantren.11
Penelitian Khairansyah MR, Ishak NI, Usia Jumlah %
dan Fahrurazi di pondok pesantren Darul Inabah 1-4 46 29,3
kota Barabai tahun 2021 melaporkan bahwa 5-14 34 21,7
sebagian besar santri mengalami skabies dalam 3
15-24 18 11,5
bulan terakhir sebanyak 26 orang (52,0%) dari
25-44 32 20,4 Tabel 5. Distribusi penderita baru skabies
45-64 20 12,7 berdasarkan lokasi
>= 65 7 4,5
Lokasi Jumlah %
Total 157 100
Tangan (sela-
sela, telapak, dan
49 31,2
Berdasarkan jenis kelamin penderita baru pergelangan
tangan)
skabies pada laki-laki sebanyak 96 orang
(61,15%) sedangakan pada perempuan sebanyak Lengan-Siku-
23 14,6
Ketiak
61 orang (38,85%) (Tabel 3).
Dada-Perut 39 24,8
Tabel 3. Distribusi penderita baru pasien skabies Tungkai atas-
22 14,0
berdasarkan jenis kelamin bawah
Genitalia
Eksterna (laki- 10 6,4
Jenis kelamin Jumlah % laki)
Laki-laki 96 61,1 Kaki (Sela-sela,
Perempuan 61 38,9 telapak, dan
4 2,5
pergelangan
Total 157,00 100 kaki)
Leher-Punggung 3 1,9
Penderita baru skabies berdasarkan Ekstremitas atas
2 1,3
pekerjaannya paling banyak ditemukan pada & bawah
orang yang tidak bekerja yaitu sebanyak 67 Lengan-Badan 5 3,2
orang (42,7%), diantaranya terdiri dari anak pra
Jumlah 157 100
sekolah, dan pensiunan (Tabel 4).
PNS 2 1,3
Tanda Kardinal Jumlah %
IRT 24 15,3
Gatal pada
Swasta 19 12,1 28 17,8
malam hari
Sopir 1 0,6 Gatal pada
Buruh 2 1,3 malam hari +
menyerang 115 73,2
Tidak Bekerja 67 42,7 secara
Nelayan 1 0,6 kelompok