Professional Documents
Culture Documents
Sukanto Limbong
STT HKBP Pematangsiantar
Email: berbagitakpernahrugi@gmail.com
ABSTRACT
Nearly all people of the church is exposed to pandemic covid-1, instead they are not
exposed to sars virus covid-19, they are exposed to predisposition, frailty, and any other
social impacts. Indicators of ABC, Attendance (crowded by visitors), Building and Cash
flow currently deemed as measurement of successful church service abruptly changed amid
covid-19. In fact, church visitors drastically decreased, church building would be vacant
and cash flow particularly income definitely declines. If in history the world was suffered
from pandemic for several times, it suggested that a pandemic may happens in such a
prolonged time, then church is unlikely to dwell on this condition, church is unlikely to be
underdeveloped with the same pattern. This study offered the possibility to church to
switch to solidarity services, the mission transfers to the deepest part of the church. There
is a challenge for the church to transform into more humanity, pursue solidarity, try to be
more gracious, be concerned about other. Identification of solidarity and brotherhood
becomes indicators of missional Church. The mission shifted into any different form of
loving service, particularly for those who are the most vulnerable.
Key words: church, pandemic covid-19, solidarity, mission, porstmodernism
ABSTRAK
Hampir seluruh warga gereja di Indonesia terpapar pandemi covid-19, kalau bukan dengan
virus sars covid-19, terpapar dengan kerentanan, kerapuhan dan dampak-dampak sosial
lain yang ditimbulkannya. Indikator ABC, Attendance (padatnya pengunjung), Building
(bangunan) dan Cash (arus keuangan) yang selama ini dianggap sebagai alat ukur
keberhasilan sebuah pelayanan gereja mendadak berubah ditengah covid-19. Faktanya
pengunjung gereja berkurang drastis, bangunan gereja kosong dan arus keuangan terutama
uang masuk mengalami penurunan. Jika dalam sejarah berkali-kali dunia dilanda pandemi
terbukti bahwa sebuah pandemi dapat berlangsung begitu lama maka amat tidak mungkin
gereja berdiam diri dengan keadaan ini, tidak mungkin gereja tidak bertumbuh, serta tidak
mungkin gereja dengan pola yang sama. Penelitian ini menawarkan kemungkinan gereja
beralih kepada pelayanan solidaritas, misi bergeser kepada bagian gereja yang paling
dalam. Gereja ditantang berubah menjadi lebih manusiawi, mengedepankan solidaritas,
belajar lebih ramah, peduli kepada orang lain. Tanda-tanda solidaritas dan persaudaraan
menjadi indikator missional Gereja. Misi bergeser ke dalam berbagai bentuk pelayanan
kasih, khususnya kepada mereka yang paling rentan.
Kata Kunci: gereja, pandemi covid-19, solidaritas, misi, postmodernisme
72
Jurnal Suluh Pendidikan (JSP), Vol 9, No 2. September 2021 P ISSN: 23562596 E-ISSN: 27147037
73
Jurnal Suluh Pendidikan (JSP), Vol 9, No 2. September 2021 P ISSN: 23562596 E-ISSN: 27147037
74
Jurnal Suluh Pendidikan (JSP), Vol 9, No 2. September 2021 P ISSN: 23562596 E-ISSN: 27147037
75
Jurnal Suluh Pendidikan (JSP), Vol 9, No 2. September 2021 P ISSN: 23562596 E-ISSN: 27147037
Alkitab mencatat kisah epidemi penelitian ini terjadi di tanag Israel. Alkitab
pertama dalam Kitab Suci Perjanjian Lama membuka kitab Rut dengan kisah epidemi
adalah Kejadian 12. Secara historis kritis teks yang melanda tanah Israel. Hingga kemudian
yang mengawali narasi leluhur dengan dilaporkan bahwa Elimelekh dan Naomi
pemanggilan Abraham tidak menyebutkan bersama kedua anaknya, Mahlon dan Kilyon
asal-usul terjadinya epidemi tersebut. ke Moab yang kemudian menikahi
Kelaparan terjadi di Mesir dan Abraham perempuan Moab, Orpa dan Rut dan selama
dilaporkan berada dalam keadaan yang cukup kurang lebih sepuluh tahun mereka tinggal di
sulit sehingga merasa perlu menutup status Moab. Secara ringkas, penelitian historis
Sarai sebagai saudarinya dan bukan sebagai menunjukkan bahwa perjumpaan Rut dan
istrinya, dengan sebuah asumsi jika Abraham Boas diawali dengan narasi epidemi dalam
menyebut Sarai adalah istrinya, maka kitab Rut itu sendiri.
berkemungkinan Firaun sebagai raja kala itu Simpulan sementara dari pembahasan
akan membunuhnya dan mengambil istrinya. kedua ini, berdasarkan ketiga laporan
Namun kemudian dalam Kejadian 12:16 mengenai epidemi yang pernah terjadi dalam
Firaun disebut ‘mengingini’ Sarai dan pada sejarah Alkitab, semua epidemi terjadi
Kejadian Kejadian 12:17 tercatat bahwa bertujuan untuk menyelamatkan kehidupan.
TUHAN menimpakan tulah yang hebat Tidak terkecuali dalam kisah 10 tulah di
kepada Firaun, demikian juga kepada seisi Mesir bertujuan untuk menyelamatkan
istananya, karena Sarai, isteri Abram itu. Firaun dan bangsa Israel dari perbudakan
Penelitian historis terhadap epidemi dan dalam narasi kitab Keluaran. Wabah tidak
wabah dalam teks ini menunjukkan hanya berbicara mengenai penderitaan tetapi
sedikitnya 4 hal, pertama tulah itu telah jalan Tuhan menyelamatkan kehidupan.
menyelamatkan Firaun dari kesalahannya Bagaimana dengan gereja pada masa
yang ia tidak sengaja, kedua, menyelamatkan kini di tengah Covid-19. Gereja di tengah
Sarai dari maksud dan keinginan Firaun, covid-19 adalah gereja yang berada di tengah
ketiga menyelamatkan rumah tangga revolusi Industri 4.0, era posmodernisme, era
Abraham, serta yang keempat disrupsi, era yang berubah begitu cepat
menyelamatkan janji Tuhan untuk secepat gerakan revolusi. Sejatinya covid-19
memberkati Abraham dan keturunannya bukan satu-satunya alasan mengapa gereja
yang dicatat di awal kitab Kejadian 12. perlu terus memikirkan kehadirannya bagi
Epidemi berikutnya adalah Kejadian dunia, sama seperti pandemi lainnya pandemi
41-47 berupa 7 tahun kelaparan di Mesir dan Covid-19 hanya berupa akselerator yang
di Kanaan, sama halnya dengan Kejadian 12 membuat loncatan perubahan yang terjadi di
teks ini tidak melaporkan asal-usul mengapa tengah dunia. Isu utama ada pada zaman yang
epidemi itu terjadi. Namun epidemi ini sedang berubah sebuah arak-arakan post
menjelaskan bahwa hubungan Yusuf dan truth, lebih dari sekedar pergumulan online
saudara-saudaranya yang telah lama atau analog, smartphone, kecerdasan
memburuk, kecemburuan saudara-saudara artifisial, tetapi pada perubahan peradaban
Yusuf yang berujung pada perilaku kejahatan dunia termasuk cara manusia menghayati
menjatuhkan ke sumur dan perdagangan imannya.
Yusuf ke Mesir, menurut penelitian historis Era baru postmodern dan pandemi
kritis hubungan yang telah rusak itu memulih covid-19 telah mempercepat perubahan di
kembali saat epidemi itu terjadi. berbagai bidang kehidupan. Mau tidak mau
Bila dua epidemi pertama terjadi di dunia sedang menuntut ekspresi gereja secara
luar Israel, epidemi ketiga yang dibahas dalm baru (McNeal, 2003:7), sama halnya dengan
76
Jurnal Suluh Pendidikan (JSP), Vol 9, No 2. September 2021 P ISSN: 23562596 E-ISSN: 27147037
77
Jurnal Suluh Pendidikan (JSP), Vol 9, No 2. September 2021 P ISSN: 23562596 E-ISSN: 27147037
yang terjadi ketika Anda mengabaikan ilmu tetapi sejatinya tidak benar-benar, gereja
pengetahuan?”(Manjoo, 2020). Pertanyaan hanya sedang dibawa kembali ke tempat
ini berbicara mengenai fakta bahwa teologi asalnya, yaitu keluarga. Sebagaimana gereja
memberitahu kehancuran yang akan tiba dalam Kisah Rasul adalah gereja rumah,
ketika manusia melupakan Tuhan, tetapi menghidupi kembali gereja sebagai
covid-19 menunjukkan apa yang terjadi persekutuan keluarga, gereja yang berada di
ketika manusia membutakan diri dengan setiap rumah.
pengetahuan. Sekilas tampak seperti sedang Pilihan untuk menyeberangi batas-
mempertentangkan hubungan iman dan batas denominasi semakin terbuka lebar
pertentangan. Akan tetapi sejarah pandemi (Potter), jemaat akan megikuti apa yang
membuktikan bahwa iman selaras dengan mereka sukai. Platform digital terus
pengetahuan. Buktinya dokter-dokter kristen membuka pintu baru bagi para pengikut
yang merawat korban Ebola di Afrika adalah Kistus dari berbagai budaya dan
yang sehari-hari bertugas sebagai misionaris. latarbelakang di seluruh dunia untuk
Artinya memercaya Tuhan tidak mencegah menanggapi kabar baik, juga memperkuat
mereka menjadi orang yang berpengetahuan. kemungkinan menjangkau mereka yang
Mereka yang menjadi martyr masa kini selama ini tidak terjangkau, memperkuat
adalah mereka yang meresikokan diri, tidak integrasi antara ibadah dan misi.
mengambil keuntungan pribadi sekaligus Sebagaimana Tuhan menghendaki
mempertaruhkan nyawa dengan pengetahuan penebusan dunia dimana gereja ditugaskan
yang mereka miliki untuk menghadirkan untuk melanjutkan perkerjaanNya di dunia
kehidupan dan memberitakan Injil. Gereja dalam kuasa Roh Kudus.
dan pengetahuan bersinergi dan berada di Covid-19 menghasilkan
tujuan yang sama menyelematkan kehidupan. kemungkinan tambahan untuk membuat
Gereja tidak boleh abai dengan hasil-hasil gereja lebih mudah diakses oleh lebih banyak
penelitian pengetahuan terutama yang terkait orang, namun di sisi lain kesenjangan
dengan kehidupan bersama. semakin lebar, antara orang kaya dan orang
Gereja perlu terus-menerus miskin. Realitas penderitaan ini seharusnya
membaharui diri. Pencarian perubahan dalam semakin membuka mata gereja untuk
gereja bukanlah eksplorasi baru dan sudah mengorientasikan pelayanan gereja kepada
bersama gereja sejak waktu dahulu kala. pelayanan menuju cita-cita kerajaan Allah.
Menurut Moltman teologi kristen harus Menyatukan kata dan perbuatan,
menjadi teologi kontemporer, dalam menyediakan makanan, pendampingan,
pengertian berbagi penderitaan dengan pelayanan kepada yang menderita
seluruh ciptaan. Di setiap zaman ia harus merupakan salah satu cara mengulurkan
menemukan indentitas kristennya yang baru harapan dan damai di masa-masa sulit seperti
(Kung, 1989:220-224). Pada masa Covid 19 saat ini.
gereja menjadi revolusioner, tiba-tiba, PENUTUP
dipaksa menjadi gereja yang kreatif dalam Gereja menjadi rekan seperjalanan
memenuhi misinya. Pengalaman bersekutu jemaat dalam mengarungi badai pandemi
(berkumpul) selama berabad-abad dalam covid-19 dengan sikap yang tanggap
ibadah umum di gereja, menjadi dibatasi, terhadap berbagai pergumulan dan situasi
berkumpul di rumah, berkumpul secara yang berubah-ubah di tengah masyarakat,
online. Pandemi memaksa gereja untuk peduli dengan kesehatan spiritual dan mental
memikirkan kembali makna persekutuan. jemaat, semakin tampak dalam wajah
Pada masa PPKM beberapa gereja tutup diakonalnya menolong secara sosial orang-
78
Jurnal Suluh Pendidikan (JSP), Vol 9, No 2. September 2021 P ISSN: 23562596 E-ISSN: 27147037
orang yang jatuh secara finansial, serta Laura Spinney. (2017). Pale Rider: The
antisipatif terhadap segala sesuatu yang Spanish Flu of 1918 and How It
mungkin terjadi di hari depan pasca covid-19. Changed the World, New York:
UCAPAN TERIMA KASIH Avenue of the America
- Kepada Pimpinan HKBP, Ompui Reggie McNeal. (2003). The Present Future:
Ephorus Pdt. Dr Robinson Butarbutar six tough questions for the church.
- Kepada Pimpinan STT HKBP San Francisco: Wiley Imprint
Pematangsiantar, Pdt. Dr Hulman Sinaga S.-E. Mamelund, (2006). ‘A socially neutral
DAFTAR PUSTAKA disease? Individual social class,
Archves and Museum Foundation of UEM, household wealth and mortality from
www.amsdervem.de Spanish influenza in two socially
Bosch D. (1999). Transforming Mission: contrasting parishes in Kristiania
Paradigm Shifts in Theology of 1918–19’, dalam Social Science &
Mission. New York: Orbis Books, Medicine
Brink ER and Detterman P. (2013). Wise Stephen W. Robbins. (2006). Transforming
Church: Exploring Faith and beliefs: spiritual guidance through
Worship with Christians Around the the Apostles' Creed. Oregon: Wipf &
World. Grand Rapids, Michigan: Stock
Faith Alive Farhad Manjoo, ‘Coronavirus Is What You
Jubil Raplan Hutauruk. (2011). Lahir, Get When You IgnoreScience’, The
Berakar dan Bertumbuh di dalam New York Times, 4 Maret 2020
Kristus, Pearaja Tarutung: Kantor (<https://www.nytimes.com/2020/03
Pusat HKBP /04/opinion/coronavirus-
Kung H, Tracy D and Moltmann J. (1989). science.html>, diakses 1 Juni 2021)
Paradigm Change in Theology: A
Symposium for the Future. New
79