You are on page 1of 14

[Type here]

REVIEW JURNAL
DAMPAK PANDEMI COVID 19 TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI
PEREMPUAN
Dosen Pengampu: Dr. Nurrahmah, M.Pd.

Oleh
Nama : ULUL ALBAB
NIM : 200105067
Kelas/Smt : C/V

PRODI STUDI TADRIS IPS-Ekonomi


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (FTK)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
TAHUN AJARAN 2022/2023.
[Type here]

DAMPAK PANDEMI COVID 19 TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI


PEREMPUAN

Leni Marpelina1 , Resmiyati Yunus 2


Naskah masuk: 01-01-2021
Revisi akhir: 25-04-2021
Disetujui terbit: 07-05-2021

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak pandemi Covid-19 terhadap
kehidupan social ekonomi perempuan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
deskriptif analisis, yaitu dengan menganalisis dampak pandemi Covid-19 terhadap kehidupan
sosial ekonomi perempuan. Data berupa studi literatur. Studi literatur yang dikumpulkan dari
beberapa jurnal, buku, dan berita terkait dampak pandemic terhadap kehidupan perempuan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pandemi Covid-19 memiliki setiap dampak yang
signifikan terhadap kehidupan perempuan. Ada tiga dampak utama yang menjadi beban
hidup dan berpotensi menimbulkan stres. Sementara itu, secara sosial perempuan Indonesia
baik public maupun domestic memiliki peran yang signifikan dalam mendukung dan
meningkatkan kondisi ekonomi dan sosial. Meski mendapat risiko sosial yang lebih besar di
masa pandemi, perempuan bias menjadi garda terdepan menyelamatkan ketahanan ekonomi
rumah tangga, dengan berbagai kegiatan yang bias dilakukan sebagai upaya meneguhkan
kehidupan..
[Type here]

I. PENDAHULUAN seluruh kehidupan manusia tak


terkecuali perempuan baik bidang
Dalam kurun waktu kurang
pendidikan, sosial maupun
lebih satu tahun seluruh umat di
ekonomi.
dunia tengah didera wabah virus
yang mengancam kesehatan Pandemi Covid-19 termasuk
manusia. Virus Corona atau dalam dramatic social change
Coronavirus Diseases yang (perubahan sosial dramatis). Situasi
ditemukan akhir tahun 2019, telah di mana peristiwa cepat mengarah
menyebar di hampir seluruh pada transformasi sosial yang
belahan dunia dengan cepat. mendalam dan menghasilkan
Dampak sosial terjadi dimana- perpecahan dalam keseimbangan
mana dengan cepat, seperti lalu struktur sosial dan normatif serta
lintas yang semula sibuk, tiba-tiba perubahan/ ancaman identitas
hening. Tempat wisata yang budaya anggota kelompoknya.
semula penuh sesak manusia, Masyarakat yang belum siap
mendadak sepi wisatawan, orang menghadapi pandemi ini
dipaksa tidak melakukan aktivitas menyebabkan kekacauan sosial di
di luar rumah dan lain sebagainya. semua aspek kehidupan. Dampak
Virus Corona telah menyebar pandemi Covid-19 memaksa
dengan cepat di 213 Negara. masyarakat untuk beradaptasi
menentang berbagai bentuk
Data yang dipublikasikan
perubahan sosial yang
www. covid19.go.id tanggal 2 Mei
diakibatkannya. Variasi masalah
2021 wabah corona terhadap
yang ada telah menjadi penggerak
masyarakat khususnya Indonesia
perubahan sosial (Dita, Johanna,
yang terkonfirmasi terdampak
2021: 459).
sebesar 1.677.274 jiwa dengan
angka kematian 45.796 jiwa. Maka Delapan Menteri Luar Negeri
untuk mengatasi hal tersebut Perempuan dunia pada 16 April
pemerintah memberlakukan 2020 lalu, melakukan rapat virtual
lockdown. Selama masa lockdown, yang bernama Women Foreign
masyarakat wajib mengisolasi diri Ministers Meeting 2020, yang
di rumah. Aktivitas sekolah, membahas dampak pandemi
ibadah, perkantoran, dunia usaha, terhadap perempuan. Menlu
dan fasilitas publik ditutup perempuan yang berpartisipasi
sementara. Pemerintah dalam pertemuan virtual tersebut
memberlakukan beragam sanksi adalah Marise Payne dari Australia,
bagi yang melanggar aturan Alexandra Hill Tinoco dari El
lockdown. Akibat fenomena Salvador, Kamina Johnson Smith
tersebut sangat berdampak pada dari Jamaika, Raychelle Omamo
[Type here]

dari Kenya, Claudia Blum dari Di masa pandemi Covid-19 ini,


Kolombia, Kang Kyungwha dari perempuan ibu rumah tangga
Korea Selatan, Maria Arancha menjadi pihak yang harus tetap
Gonzalez Laya dari Spanyol, Ann bekerja ekstra mendukung semua
Linde dari Swedia dan Retno hal tetap berjalan. Penutupan
Lestari Priansari Marsudi dari kegiatan kantor, institusi
Indonesia. pendidikan, norma kerja dari
rumah serta sistem pendidikan
Pada kesempatan pertemuan
online membuat pekerjaan ibu
Menlu delapan negara, ada
rumah tangga menjadi meningkat.
beberapa catatan penting. Pertama,
Ibu rumah tangga harus
perhatian lebih pada perempuan
menyediakan makanan lebih
yang beresiko lebih rentan terpapar
karena anggota keluarga berada di
dampak negatif pandemi,
rumah dua puluh empat jam
perempuan harus terus tampil di
nonstop, ia juga harus memikirkan
depan menjadi bagian dari solusi
pendidikan anakanaknya yang
serta ujung tombak ketahanan
sekolah online di antara
ekonomi dan sosial masyarakat di
keterbatasan pengetahuan akan
tengah pandemi.
teknologi. Bukan hanya itu,
kebijakan Pembatasan Sosial
Berskala Besar (PSBB)
menciptakan tugas baru seperti:
penerapan protokol kesehatan di
rumah, menyediakan sanitasi
keluarga, mencuci masker kain
memperhatikan kebersihan rumah,
suplemen vitamin bagi anggota
keluarga.
Bagi perempuan pekerja formal
kesulitan yang dihadapi di masa
pandemi covid-19 lebih kepada
membagi waktu antara pekerjaan
dengan kebijakan sekolah di
rumah, eksploitasi gender masih
dirasakan pada tempat kerja dan
rumah tangga, dan dalam kondisi
pandemi, beban yang dirasa masih
lebih besar dalam hal pekerjaan
rumah dan perawatan anak
dibanding lakilaki (Haekal
Fitri,2020; Sinzia, Aurore 2020).
Selain itu latar belakang budaya
Indonesia yang tak lepas dari
sistem patriarki, membuat semua
perempuan yang notabene adalah
ibu rumah tangga tetap melihat
[Type here]

adanya jenjang kekuasaan dalam rumah tangga dan pengasuhan.


keluarga. Berbagai survei Perempuan menghadapi dampak
menunjukkan bahwa pandemi yang sangat khas karena peran
Covid-19 meninggalkan trauma gender; (2) Masih ada keyakinan,
yang lebih dalam bagi perempuan kerja domestik menjadi tanggung
ketimbang lakilaki. Data juga jawab terbesar dan utama
menunjukkan bahwa perempuan perempuan; (3) Waktu kerja di
terdampak jauh lebih buruk ranah domestik menjadi dua kali
dibandingkan laki-laki. Menurut lipat, karena tugas tambahan
Kementerian Pemberdayaan mendampingi anak belajar di
Perempuan dan Perlindungan Anak rumah; (4) Satu dari tiga responden
(KemenPPPA), faktanya memang menyatakan bertambahnya
perempuan terbukti lebih banyak pekerjaan rumah tangga
memikul beban ganda. Metode menyebabkan naiknya tingkat
yang digunakan dalam penelitian stres; (5) KDRT tetap terjadi pada
ini adalah deskriptif analisis. masa pandemi Covid-19,
Menurut Sugiono (2009), metode didominasi kekerasan psikologis
deskriptif analisis berfungsi untuk dan ekonomi; (6) Rumah tangga
mendeskripsikan atau memberi dengan pengeluaran bertambah
gambaran terhadap objek yang memiliki peluang terjadi kekerasan
diteliti melalui data atau sampel fisik dan seksual yang lebih tinggi;
yang telah terkumpul sebagaimana (7). Upaya melaporkan kekerasan
adanya tanpa melakukan analisis di lembaga layanan menurun
dan membuat kesimpulan yang angkanya pada masa pandemi
berlaku untuk umum. Metode Covid-19 karena korban memilih
deskriptif analisis sangat tepat diam atau hanya memberitahukan
digunakan untuk mengetahui saudara, teman dan/atau tetangga
kondisi dan dampak pandemi covid (Komnas Perempuan, 2020).
19 terhadap aktivitas perempuan
Hasil survei Komnas
dengan segala profesinya.
Perempuan ini menunjukkan,
II. HASIL DAN PEMBAHASAN dalam masa pandemi, perempuan
semakin rentan untuk merasa stress
Pandemi Covid-19 sangat
akibat beban kerja yang semakin
berdampak pada seluruh lapisan
bertambah. KDRT tetap terjadi,
masyarakat Indonesia. Mentri
didominasi kekerasan psikis,
keuangan Sri Muliyani dalam
kekerasan seksual, dan kekerasan
www.tempo.com mengatakan
ekonomi. Peluang terjadinya
bahwa 93 persen pekerja
KDRT semakin besar pada rumah
perempuan ikut terdampak
tangga dengan pengeluaran yang
pandemi. Hasil survei Komnas
semakin bertambah. Sebagian
Perempuan (April-Mei 2020 secara
korban KDRT memilih tidak
online) terhadap 2.285 responden
melaporkan kasusnya karena
di 34 provinsi yang didominasi
berbagai alasan.
perempuan juga menunjukkan
beberapa kesimpulan: (1) Pandemi Kekerasan terhadap perempuan
Covid-19 mengubah beban kerja meningkat ketika pelaku kekerasan
[Type here]

(laki-laki) “dirumahkan” oleh menempati peringkat pertama


COVID-19. Dilansir dari disusul kekerasan seksual sebanyak
komnasperempuan. go.id jumlah 1.983 kasus (30%), psikis 1.792
kasus Kekerasan terhadap (28%), dan ekonomi 680 kasus
Perempuan (KtP) sepanjang tahun (10%).
2020 sebesar 299.911 kasus, terdiri
Hal ini menunjukkan bahwa
dari kasus yang ditangani oleh: (1)
lingkungan rumah menjadi tidak
Pengadilan Negeri/Pengadilan
aman bagi perempuan dan anak
Agama sejumlah 291.677 kasus.
selama Pandemi COVID-19.
(2) Lembaga layanan mitra
Sedangkan kekerasan ekonomi dan
Komnas Perempuan sejumlah
kekerasan khusus terhadap buruh
8.234 kasus. (3) Unit Pelayanan
migran dan trafiking (trafficking)
dan Rujukan (UPR) Komnas
masingmasing mencapai 1.528
Perempuan sebanyak 2.389 kasus,
kasus dan 610 kasus. Dari jumlah
dengan catatan 2.134 kasus
kasus tersebut, terjadi di tiga ranah,
merupakan kasus berbasis gender
yaitu ranah personal sebesar 11.105
dan 255 kasus di antaranya adalah
kasus atau 75,4 %, ranah
kasus tidak berbasis gender atau
komunitas 3.602 kasus atau 24,4 %
memberikan informasi.
dan ranah negara 12 kasus atau
Dari sejumlah 8.234 kasus yang 0,08 % (https://baktinews.
ditangani oleh lembaga layanan bakti.or.id/). Namun persoalan
mitra Komnas Perempuan, jenis terselubung berupa diskriminasi
kekerasan terhadap perempuan gender khususnya terhadap
tercatat: Kasus yang paling perempuan selama WFH dan
menonjol adalah di Ranah Personal peningkatan kasus kekerasan pada
(RP) atau disebut KDRT/RP perempuan, cenderung tidak
(Kasus Dalam Rumah Tangga/ disadari dan tertutupi oleh berbagai
Ranah Personal) sebanyak 79% narasi besar penanganan pandemi
(6.480 kasus). Diantaranya terdapat COVID-19.
Kekerasan Terhadapi Istri (KTI)
A. Dampak Pandemi pada Perempuan
menempati peringkat pertama
dalam Bidang Sosial
3.221 kasus (50%), disusul
kekerasan dalam pacaran 1.309 Seperti pernyataan yang
kasus (20%) yang menempati dipaparkan dalam salah satu video
posisi kedua. Posisi ketiga adalah yang diunggah di kanal Youtube
kekerasan terhadap anak oleh Nas Das Official yang
perempuan sebanyak 954 kasus berjudul Be Careful of The Next 2
(15%), sisanya adalah kekerasan Years, yaitu pernyataan yang
oleh mantan pacar, mantan suami, mengungkapkan COVID-19 tak
serta kekerasan terhadap pekerja hilang dimuka bumi setidaknya
rumah tangga. Kekerasan di ranah selama 2 tahun yang berdampak
pribadi ini mengalami pola yang pada kondisi sosial yaitu
sama seperti tahun-tahun kemiskinan dan kehilangan
sebelumnya, bentuk kekerasan pekerjaan, maka kedua hal tersebut
yang paling menonjol adalah bisa saja terjadi di Indonesia.
kekerasan fisik 2.025 kasus (31%) Menurut studi yang dilakukan oleh
[Type here]

Suryahadi et.al (2020) yang yang suaminya terdampak yaitu di


memprediksikan tingkat PHK.
kemiskinan rata-rata Indonesia
Dinas Tenaga Kerja dan
akan meningkat di akhir tahun
Transmigrasi Jawa Barat mencatat
2020 sehingga peningkatan
sebanyak 5.047 buruh terkena
tersebut akan menyebabkan sekitar
pemutusan hubungan kerja atau
8 juta penduduk akan mengalami
PHK. Selain itu, sebanyak 34.365
kemiskinan baru akibat wabah ini.
pekerja di Jabar diliburkan dan
Data yang dirilis oleh BPS 14.053 orang dirumahkan. Data
menunjukkan bahwa terjadi tersebut tercatat hingga 5 April
peningkatan kemiskinan pada 2020. Kesulitan akses kesehatan
perempuan di semester dua tahun dirasakan saat ingin memeriksakan
2020 (data per September 2020) kehamilan di Puskesmas. Ibu hamil
dengan persentase sebesar 10,19%, tidak diperbolehkan ke Puskesmas
naik 0,41% jika dibanding data karena rawan penyebaran virus
semeseter satu tahun 2020. Kondisi penyebab COVID-19. Di sisi lain
ini bertambah buruk saat, laki-laki ia tidak punya biaya lebih untuk
yang berperan sebagai income memeriksakan kandungan ke bidan
earner juga harus ‘menyerah’ atau ginekolog. Menurut Komnas
karena dampak pandemi. Ada Perempuan, beban yang dialami
2.084.593 dari 116.370 karyawan perempuan berlipat ganda pada
diberhentikan saat pandemi, 15,6% perempuan yang berkeluarga dan
dirumahkan dan 40% dari total bekerja. Banyak dikeluhkan bahwa
pendapatannya menurun, serta 7% saat perempuan bekerja di rumah,
nya mengalami penurunan persoalan pekerjaan rumah tangga
pendapatan hingga 50% sekaligus dibebankan pada
(Lipi.go.id, 2020). perempuan. Oleh karenanya perlu
adanya anjuran budaya bagaimana
Selain aksi-aksi dalam
sebuah keluarga membagi tugas
mencegah dan mengobati penyakit
dan bekerja sama untuk mengelola
Covid-19, dampak sosial yang
kehidupan yang harus dikerjakan di
ditimbulkan oleh virus SARS-
rumah (bbc.com, 2020).
CoV-2 itu juga sangat signifikan di
Asia khususnya Indonesia. Kaum Dampak sosial ekonomi tidak
perempuanlah yang terkena hanya seputar peningkatan
dampaknya secara tidak kemiskinan akibat kehilangan
proporsional. “Krisis selalu pekerjaan, dan kesulitan akses
memperburuk ketimpangan kesehatan, namun termasuk juga
gender,” kata Maria Holtsberg, ranah budaya dimana terjadi
penasihat risiko bidang ketimpangan gender yang semakin
kemanusiaan dan bencana di UN berat bagi pihak perempuan. Hal
Women Asia dan Pacific. Salah ini menjadi pengalaman sosial baru
satu dampak sosial yang dirasakan bagi para perempuan selama WFH
yaitu kesulitan mengakses fasilitas yang sebetulnya sarat dengan
kesehatan. Hal ini dialami oleh diskriminasi gender, menambah
salah seorang warga di Jawa Barat beban psikologis dan fisik
[Type here]

perempuan. Sayangnya, media berdasarkan pemaparan studi


sebagai salah satu unsur dalam berikut. Menurut studi yang
“Kolaborasi Pentahelix Berbasis dilakukan oleh Suryahadi et.al
Komunitas” penanganan COVID- (2020) yang memprediksikan
19 justru mensosialisasikan tingkat kemiskinan ratarata
ekspektasi sosial bias gender ini. Indonesia akan meningkat di akhir
Sebagai contoh, halaman sampul tahun 2020 sehingga peningkatan
depan media Indonesia edisi Senin, tersebut akan menyebabkan sekitar
16 Maret 2020 mengilustrasikan 8 juta penduduk akan mengalami
gambar sebuah keluarga dengan kemiskinan baru akibat wabah ini.
ayah, ibu, dan dua anak. Sang ayah
Tak hanya dari segi kesehatan,
digambarkan bekerja di depan
wabah COVID-19 juga berdampak
laptop, sementara sang Ibu (yang
pada sektor lainnya, yaitu sosial
bisa jadi juga perempuan pekerja)
dan ekonomi. Seperti pernyataan
mengajari anaknya belajar. Padahal
yang dipaparkan dalam salah satu
mendampingi, mengajari, dan
video yang diunggah di kanal
mengasuh anak tidak hanya
Youtube oleh Nas Das Official
menjadi peran dan tanggung jawab
yang berjudul Be Careful of The
ibu saja, tetapi bersamasama
Next 2 Years, yaitu pernyataan
dengan seorang ayah. Nampaknya
yang mengungkapkan COVID-19
sederhana, namun ekspektasi sosial
tak hilang dimuka bumi setidaknya
bagi perempuan untuk mampu
selama 2 tahun yang berdampak
menjalankan berbagai peran
pada kondisi sosial yaitu
tersebut selama WFH, berpotensi
kemiskinan dan kehilangan
meningkatkan risiko kekerasan
pekerjaan, maka kedua hal tersebut
pada perempuan selama pandemi
bisa saja terjadi di Indonesia
COVID-19.
berdasarkan pemaparan studi
B. Dampak Pandemi terhadap Perempuan berikut.
dalam Bidang Ekonomi
Menurut studi yang dilakukan
Tak hanya dari segi kesehatan, oleh Suryahadi et.al (2020) yang
wabah COVID-19 juga berdampak memprediksikan tingkat
pada sektor lainnya, yaitu sosial kemiskinan ratarata Indonesia akan
dan ekonomi. Seperti pernyataan meningkat di akhir tahun 2020
yang dipaparkan dalam salah satu sehingga peningkatan tersebut akan
video yang diunggah di kanal menyebabkan sekitar 8 juta
Youtube oleh Nas Das Official penduduk akan mengalami
yang berjudul Be Careful of The kemiskinan baru akibat wabah ini.
Next 2 Years, yaitu pernyataan Kerentanan ekonomi perempuan
yang mengungkapkan COVID-19 atas dampak COVID-19 cenderung
tak hilang dimuka bumi setidaknya terjadi. Walaupun perempuan juga
selama 2 tahun yang berdampak mampu berdiri digarda depan
pada kondisi sosial yaitu penyelamatan ketahanan ekonomi
kemiskinan dan kehilangan rumah tangga, dengan berbagai
pekerjaan, maka kedua hal tersebut aktifitas (bekerja) yang bisa
bisa saja terjadi di Indonesia dilakukan sebagai upaya afirmasi
[Type here]

ekonomi yang berakibat pada keluarga karena suaminya


ketahanan hidup domestik maupun meninggal akibat pandemi ini,”
publik. Dalam situasi bencana atau jelas Menteri Bintang. Secara
pandemi virus, kian melipat- keseluruhan, virus corona memiliki
gandakan kerentaan, dan dampak besar pada sektor
ketidakadilan gender yang sudah perjalanan, produksi dan konsumsi,
ada, serta meningkatkan risiko yang berdampak pada banyak
kekerasan bagi perempuan. Pada sektor dan juga ke kelompok
masa-masa krisis seperti outbreak, wanita dan pria,” kata Christina
anak-anak dan perempuan berada Maags, dosen dari SOAS
dalam resiko yang lebih besar University of London.
mendapatkan kekerasan akibat
“Namun, perempuan
ketegangan yang meningkat di
berpenghasilan rendah akan sangat
dalam rumah tangga. Berdasarkan
terdampak oleh perlambatan
data BPS pada 2019, sebanyak 131
tingkat konsumsi karena mereka
juta jiwa atau hampir setengah dari
cenderung dipekerjakan di industri
populasi penduduk Indonesia
perhotelan, ritel atau layanan
adalah perempuan. Data ini
lainnya.”Krisis ekonomi yang
menggambarkan bahwa perempuan
terjadi di berbagai negara selama
merupakan penyumbang setengah
pandemi Covid-19 diyakini
dari kekuatan sumber daya manusia
melipatgandakan beban kerja
bangsa ini. Pada segi ekonomi,
perempuan, baik dalam karier
banyak pekerja perempuan yang
profesional, maupun di rumah
harus mengalami pemutusan
tangga. Data Bappenas RI tahun
hubungan kerja (PHK) atau
2018, menunjukkan terdapat tiga
dirumahkan. Hingga 16 April
sektor utama dalam bidang tenaga
2020, ada sekitar 2.385 orang
kerja perempuan di Indonesia,
pekerja yang di PHK dan
yaitu terbesar pada sektor jasa
dirumahkan akibat pandemi global
sebesar 56,59%, kemudian
tersebut, sekitar 762 orang atau
menyusul sektor pertanian 28,79%
31% nya adalah pekerja
dan manufaktur 14,62%. Hasil
perempuan.
analisa Bank Dunia menyatakan
“Tantangan lain yang dihadapi, relatif sedikit perempuan di
yaitu semakin sulitnya kondisi Indonesia yang bekerja di sektor
perempuan kepala keluarga dan formal. Hanya sekitar separuh dari
perempuan pra-sejahtera karena perempuan Indonesia pada usia
usaha yang terancam akibat kerja yang bekerja dalam pekerjaan
kehilangan distributor ataupun formal. Angka ini sebenarnya
pasar. Bahkan, jumlah nasabah sedikit lebih tinggi dari tingkat
program Mekaar PT. PNM (ratarata) partisipasi angkatan kerja
(Persero) per 4 April 2020, perempuan dunia sebesar 49 persen
mengalami penurunan dari 6,4 juta pada tahun 2017 (data dari Bank
menjadi 4,4 juta nasabah. Padahal Dunia). Namun, dibandingkan
banyak di antara mereka yang dengan tenaga kerja pria, tingkat
menjadi tulang punggung keluarga, partisipasi tenaga kerja perempuan
bahkan harus menjadi kepala Indonesia termasuk rendah, karena
[Type here]

pria Indonesia (di usia kerja) yang Merujuk laporan Organisasi


bekerja di sektor formal mencapai Buruh Internasional (ILO), pada
sekitar 83 persen (Nurhayati.T, situasi seperti ini, perempuan harus
Rizqon Halal S. A,2020) menanggung tiga perempat
pekerjaan rumah tangga tanpa
Hasil survei yang dilakukan
bayaran. “Bukan rahasia bahwa
badan riset asal Amerika Serikat itu
para ibu yang paling sering
menempatkan Indonesia sejajar
mengasuh anak dan melakukan
dengan Turki, Filipina, dan
pekerjaan domestik di keluarga,”
Nigeria. Seperti banyak perempuan
kata Justine Roberts, pendiri dan
yang memiliki karier cemerlang,
pimpinan Mumsnet, sebuah
perempuan merasa harus bekerja
jejaring komunitas orang tua daring
lebih berat untuk meraih
terbesar di Inggris. Roberts berkata,
kesuksesan ketimbang laki-laki.
realita ini menumpuk tekanan pada
Apabila pandemi berjalan dalam
perempuan. Akibatnya, para ibu
waktu yang lama, akan semakin
rumah tangga berpotensi
banyak perempuan yang tidak
mengalami stres.
mempunyai pendapatan. Sementara
aturan pemerintah menganjurkan Para ibu khawatir mereka akan
masyarakat untuk tetap tinggal di kehilangan pekerjaan atau
rumah, secara otomatis akan mendapat masalah di kantor karena
mengakibatkan ketidakmampuan tidak menunjukkan kinerja yang
ekonomi sektor informal, karena baik seperti masa sebelumnya. Ibu
tidak ada pendapatan. Selain itu, secara tradisional harus
dengan adanya anjuran bekerja dari menjalankan ‘sift kerja kedua’ di
rumah, bahkan ditutupnya fasilitas rumah, ketika jam kerja profesional
publik, menyebabkan para pekerja mereka selesai. Saat ini banyak
sektor informal ini terancam tidak perempuan yang berusaha
bisa lagi memasarkan produk atau menjalankan ‘dua sift’ itu dalam
menjual jasa. Sementara kebutuhan waktu yang bersamaan sehingga di
hidup, untuk tetap mengkonsumsi antara mereka ada yang terdorong
bahan makanan dengan cukup, mempertimbangkan untuk selama
membayar sekolah bagi yang sudah pandemi mengundurkan diri dari
berkeluarga, tetap menjadi kantor, baik permanen atau
kebutuhan yang tidak bisa ditunda. sementara. Berdasarkan hasil
Bila pandemi berjalan lebih dari survei di 34 negara, yang
setengah tahun, akan banyak diterbitkan US Pew Research
keluarga yang secara berangsur Center pada Juni lalu ada
akan semakin menyentuh batas kecenderungan bahwa di banyak
kemiskinan sehingga perempuan negara, terdapat pandangan yang
harus mampu mengoptimalkan kuat bahwa dibandingkan kaum
perannya dalam ranah domestik (di pria perempuan memiliki hak yang
dalam rumah) maupun di ranah lebih kecil untuk mendapatkan
publik (di luar rumah) dalam upaya pekerjaan.
mempertahankan ekonomi
Dengan segala keterbatasan
keluarga.
yang dihadapi, perempuan dan
[Type here]

kelompok rentan memiliki beban beban ganda. Beban tersebut


yang kian berat, terutama bila berupa peningkatan pekerjaan
ketika suatu daerah/ negara perawatan tidak berbayar (unpaid
memberlakukan isolasi ketat tetapi care work) yang membuat mereka
tidak adanya jaminan pemenuhan harus mengurangi waktu pekerjaan
kebutuhan primer secara merata, berbayar, bahkan keluar dari
dan keterbatasan ekonomi yang pekerjaan berbayar. Perempuan
berakibat tidak memiliki fasilitas juga berisiko tinggi mengalami
memadai, serta akses ke layanan kekerasan berbasis gender,
kesehatan guna melakukan deteksi terutama dalam rumah tangga,
awal virus. Perkembangan di dalam dunia digital, juga di
beberapa sektor utama seperti manapun ia berada. Anak-anak
pendidikan dan kesehatan, perempuan juga semakin rentan
perempuan. untuk dinikahkan sebelum
mencapai usia dewasa karena
III. KESIMPULAN
himpitan ekonomi. Kebijakan
Pandemi Covid-19 pemerintah untuk menekan
meninggalkan trauma yang lebih penyebaran Covid-19 dengan
dalam bagi perempuan ketimbang PSBB yang mengharuskan orang
lakilaki. Data juga menunjukkan lebih banyak berkegiatan di rumah
bahwa perempuan terdampak jauh berdapak pada timbulnya berbagai
lebih buruk dibandingkan lakilaki. masalah baru dalam keluarga,
Perempuan lebih banyak memikul termasuk tindak kekerasan.

DAFTAR PUSTAKA
https://komnasperempuan.go.id/siaran-pers-detail/catahu-2020-komnas-perempuan-lembar-
fakta-dan
poin-kunci-5-maret-2021https://www.bbc.com/indonesia/majalah-53303850
https://www.kemenpppa.go.id/index.php/page/
read/29/2646/pentingnya-peran-perempuan-sebagai-kekuatan-bangsa-perangi-covid-19
https://lifestyle.kompas.com/read/2019/11/20/193846020/mendorong-peran-perempuan-
dalam-sikap inklusif.
https://money.kompas.com/read/2019/03/09/134109326/peran-perempuan-di-dunia-bisnis-
gobal-terus meningka
https://nasional.kompas.com/read/2020/04/23/19095001/ketua-gugus-tugas-peran-
perempuan-dalam penanganan-covid-19-luar-biasa
http://takalarterkini.com/arahpendidikan-di-masa-pandemi-covid-19-refleksi-hari-
pendidikan-nasional/
https://majalah.tempo.co/read/info-tempo/163029/perjuangan-perempuan-di-masa-pandemi
Covid19.go.id. (2020).
Data Sebaran. Covid19.Go.Id. https://covid19.go.id/
Haekal, Muhammad, and Ainal Fitri.(2020)
“Dilema Peran Ganda Dosen Perempuan Selama Pandemi Covid-19 di Indonesia.” JAS-PT
(Jurnal Analisis Sistem Pendidikan Tinggi Indonesia) 4, no. 2 (December 16, 2020): 171.
https://doi.org/10.36339/jaspt. v4i2.366.
[Type here]

Kurniati Euis, Dina Kusumanita Nur Alfaeni2, Fitri Andriani (2020).


Analisis Peran Orang Tua dalam Mendampingi Anak di Masa Pandemi Covid-19.
Jurnal Obsesi, Vol 5 (1) 2020.
https://doi. org/10.31004/obsesi.v5i1.541 lipi.go.id. “Dampak Darurat Virus Corona
Terhadap Tenaga Kerja Indonesia,” 2020.
http://lipi.go.id/berita/ single/ Dampak-Darurat-Virus-Corona-terhadap-Tenaga-Kerja-
Indonesia/22034. Nurhayati Titik, Rizqon Halal Syah Aji (2020).
Emansipasi Melawan Pandemi Global; Bukti Dari Indonesia. Buletin Hukum dan Keadilan,
Vol.4 (1) 2020. https://doi.org/10.15408/adalah.v4i1.15468 YouTube. (2020, Mei 7).
Be Careful Of The Next 2 Years Nurlaeni, N., & Juniarti, Y. (2017). Peran Orang Tua
Dalam Mengembangkan Kemampuan Bahasa Pada Anak Usia 4-6 Tahun.
Jurnal Pelita PAUD. https://doi.org/10.33222/pelitapaud.v2i1.196 Mattewakkang, A. J.
(2020).
Arah Pendidikan Di Masa Pandemi Covid-19 (Refleksi Hari Pendidikan
Nasional).Takalarterkini.Com. Prabhawani, S. W. (2016).
Pelibatan Orang Tua Dalam Program Sekolah Di Tk Khalifah Wirobrajan Yogyakarta.
Pendidikan Guru PAUD S-1 WHO. (2020).
Coronavirus disease (COVID-19) advice for the public: Advocacy. Www.Who.Int. https://
www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus 2019/advice-forpublic/healthy-
parenting worldometers.info. (2020).
COVID-19 Coronavirus Pandemic. Www.Worldometers.Info.
https://www.worldometers.info/coronavirus/# page-top Suryahadi, Asep et al. 2020.
The Impact of COVID-19 Outbreak on Poverty: An Estimation for Indonesia. SMERU.
Working Paper. The SMERU Research Institute : Jakarta Sugiyono. (2009).
Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta. YouTube. (2020,
Mei 7). Be Careful Of The Next 2 Years

REVIEW

JUDUL JURNAL DAMPAK PANDEMI COVID 19 TERHADAP KEHIDUPAN


SOSOIAL EKONOMI PEREMPUAN
PENULIS Leni Marpelina dan Resmiyati Yunus
TAHUN 2021
METODE Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
PENELITIAN analisis. Menurut Sugiono (2009), metode deskriptif analisis
berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap
objek yang diteliti melalui data atau sampel yang telah terkumpul
sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis dan membuat
kesimpulan yang berlaku untuk umum. Metode deskriptif analisis
sangat tepat digunakan untuk mengetahui kondisi dan dampak
pandemi covid 19 terhadap aktivitas perempuan dengan segala
profesinya.
TEORI Teori yang di gunakan dala penelitian ini di kutip dari beberapa
buku, jurnal dan sumber berita lainnya terkait dampak covid 19
terhadap kehidupan sosial masyarakat. Teori yang di gunakan
dalam penelitian ini sangat relevan dengan penelitian yang di
lakukan karena berkaitan dengan judul jurnal menegenai dampak
covid 19 terhadap kehidupan sosial ekonomi perempuan.
[Type here]

Pandemi Covid-19 termasuk dalam dramatic social change


(perubahan sosial dramatis). Situasi di mana peristiwa cepat
mengarah pada transformasi sosial yang mendalam dan
menghasilkan perpecahan dalam keseimbangan struktur sosial dan
normatif serta perubahan/ ancaman identitas budaya anggota
kelompoknya. Masyarakat yang belum siap menghadapi pandemi
ini menyebabkan kekacauan sosial di semua aspek kehidupan.
Dampak pandemi Covid-19 memaksa masyarakat untuk
beradaptasi menentang berbagai bentuk perubahan sosial yang
diakibatkannya. Variasi masalah yang ada telah menjadi penggerak
perubahan sosial (Dita, Johanna, 2021: 459).
Bagi perempuan pekerja formal kesulitan yang dihadapi di masa
pandemi covid-19 lebih kepada membagi waktu antara pekerjaan
dengan kebijakan sekolah di rumah, eksploitasi gender masih
dirasakan pada tempat kerja dan rumah tangga, dan dalam kondisi
pandemi, beban yang dirasa masih lebih besar dalam hal pekerjaan
rumah dan perawatan anak dibanding lakilaki (Haekal Fitri,2020;
Sinzia, Aurore 2020.)
Delapan Menteri Luar Negeri Perempuan dunia pada 16 April 2020
lalu, melakukan rapat virtual yang bernama Women Foreign
Ministers Meeting 2020, yang membahas dampak pandemi
terhadap perempuan. Menlu perempuan yang berpartisipasi dalam
pertemuan virtual tersebut adalah Marise Payne dari Australia,
Alexandra Hill Tinoco dari El Salvador, Kamina Johnson Smith
dari Jamaika, Raychelle Omamo dari Kenya, Claudia Blum dari
Kolombia, Kang Kyungwha dari Korea Selatan, Maria Arancha
Gonzalez Laya dari Spanyol, Ann Linde dari Swedia dan Retno
Lestari Priansari Marsudi dari Indonesia. Pada kesempatan
pertemuan Menlu delapan negara, ada beberapa catatan penting.
Pertama, perhatian lebih pada perempuan yang beresiko lebih
rentan terpapar dampak negatif pandemi, perempuan harus terus
tampil di depan menjadi bagian dari solusi serta ujung tombak
ketahanan ekonomi dan sosial masyarakat di tengah pandemi.
HASIL dampak sosial yang ditimbulkan oleh virus SARS-CoV-2 itu juga
PENELITIAN sangat signifikan di Asia khususnya Indonesia. Kaum
perempuanlah yang terkena dampaknya secara tidak proporsional.
kata Maria Holtsberg, penasihat risiko bidang kemanusiaan dan
bencana di UN Women Asia dan Pacific. Salah satu dampak sosial
yang dirasakan yaitu kesulitan mengakses fasilitas kesehatan. Hal
ini dialami oleh salah seorang warga di Jawa Barat yang suaminya
terdampak yaitu di PHK.
Dampak sosial ekonomi tidak hanya seputar peningkatan
kemiskinan akibat kehilangan pekerjaan, dan kesulitan akses
kesehatan, namun termasuk juga ranah budaya dimana terjadi
ketimpangan gender yang semakin berat bagi pihak perempuan.
2. Dampak dalam bidang Ekonomi
Pada segi ekonomi, banyak pekerja perempuan yang harus
mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) atau dirumahkan.
Hingga 16 April 2020, ada sekitar 2.385 orang pekerja yang di
PHK dan dirumahkan akibat pandemi global tersebut, sekitar 762
[Type here]

orang atau 31% nya adalah pekerja perempuan.


perempuan berpenghasilan rendah akan sangat terdampak oleh
perlambatan tingkat konsumsi karena mereka cenderung
dipekerjakan di industri perhotelan, ritel atau layanan lainnya.
Data Bappenas RI tahun 2018, menunjukkan terdapat tiga sektor
utama dalam bidang tenaga kerja perempuan di Indonesia, yaitu
terbesar pada sektor jasa sebesar 56,59%, kemudian menyusul
sektor pertanian 28,79% dan manufaktur 14,62%. Hasil analisa
Bank Dunia menyatakan relatif sedikit perempuan di Indonesia
yang bekerja di sektor formal. Hanya sekitar separuh dari
perempuan Indonesia pada usia kerja yang bekerja dalam pekerjaan
formal. Angka ini sebenarnya sedikit lebih tinggi dari tingkat
(ratarata) partisipasi angkatan kerja perempuan dunia sebesar 49
persen pada tahun 2017 (data dari Bank Dunia). Namun,
dibandingkan dengan tenaga kerja pria, tingkat partisipasi tenaga
kerja perempuan Indonesia termasuk rendah, karena pria Indonesia
(di usia kerja) yang bekerja di sektor formal mencapai sekitar 83
persen (Nurhayati.T, Rizqon Halal S. A,2020).
Apabila pandemi berjalan dalam waktu yang lama, akan semakin
banyak perempuan yang tidak mempunyai pendapatan. Sementara
aturan pemerintah menganjurkan masyarakat untuk tetap tinggal di
rumah, secara otomatis akan mengakibatkan ketidakmampuan
ekonomi sektor informal, karena tidak ada pendapatan. Selain itu,
dengan adanya anjuran bekerja dari rumah, bahkan ditutupnya
fasilitas publik, menyebabkan para pekerja sektor informal ini
terancam tidak bisa lagi memasarkan produk atau menjual jasa.
Sementara kebutuhan hidup, untuk tetap mengkonsumsi bahan
makanan dengan cukup, membayar sekolah bagi yang sudah
berkeluarga, tetap menjadi kebutuhan yang tidak bisa ditunda. Bila
pandemi berjalan lebih dari setengah tahun, akan banyak keluarga
yang secara berangsur akan semakin menyentuh batas kemiskinan
sehingga perempuan harus mampu mengoptimalkan perannya
dalam ranah domestik (di dalam rumah) maupun di ranah publik (di
luar rumah) dalam upaya mempertahankan ekonomi keluarga.
Saat ini banyak perempuan yang berusaha menjalankan ‘dua sift’
itu dalam waktu yang bersamaan sehingga di antara mereka ada
yang terdorong mempertimbangkan untuk selama pandemi
mengundurkan diri dari kantor, baik permanen atau sementara.

You might also like