You are on page 1of 13

ANALISIS PENYEBAB TINGGINYA BEBAN KERJA PETUGAS PENDAFTARAN

PASIEN GAWAT DARURAT DI RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG


SEMARANG TRIWULAN I TAHUN 2015

Ghani Sajidah *), Maryani Setyowati, M.Kes **)


*) Alumni D3 RMIK UDINUS
**) Pengajar Fakultas Kesehatan UDINUS

ABSTRACK

Background: TPPGD is the place when patient serviced frist. In registration,


registrant will identify patient and give information about a procedure of registration.
The patient registered by emergency condition. Results of survey early there is one
registration counter serving registration emergency patien, serving registration RJ
petients clinic teeth and registration RI. The caused most of the service for patients
long 6.5 minutes/ patient. And some patients was not satisfied. Besides that, the
registration process also emerged as a lot of people in the line must be registered
and growth. So that was the registration process and penginputan data manually
into the system, as well as the accumulation of on the job. This research will be
analyse the cause of the high workload officers TPPGD.
Methods: The riset is descriptive and quantitative method with cross-sectional.
Population in this research are TPPGD registrants and the sample use total…
divided into 4 sample all of population. Reseach instrument used questionnaire and
the result of dialogue with a teristrant observation. Processing data that is used in
this research are editing, and tabulasi coding.
Result: Standard procedures not describe the process of specific services at
TPPGD , officers from 1haracteristic work is old and the means or skill of the officers
in enrolling patients who can affect the process of services in TPPGD with the state
of copies of the functions and many tasks to be done by one officer counter
registration , the total registration officers in as many as four TPPGD four men all.
And to the discussion the task of the registration of everything the same.
Conclusion: of this research is the dual function in TPPGD and service standards
that is less specific .Suggested to repair the standard description of the duties and
procedures to be more specific , and add special officers to enroll patients RI to
register patients will be RI.

Key word : registration, characteristics, standars


Bibliography : 20 (1989-2014)

1
LATAR BELAKANG pasein serta wawancara terhadap pasien atau
Rumah Sakit adalah institusi pelayanan keluarga pasien.[3] Ketika petugas pendaftaran
kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan dapat mendaftarkan pasien secara cepat dan tepat
kesehatan perorangan secara paripurna yang akan terwujud mutu pendaftaran yang baik, karena
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, pasien yang datang untuk berobat tidak perlu
dan gawat darurat.[1] Setiap rumah sakit wajib menunggu lama.
menyelenggarakan rekam medis, harus membuat Berdasarkan survei awal terdapat satu loket
rekam medis. Rekam medis adalah berkas yang pendaftaran pasien gawat darurat yang melayani
berisikan catatan, dan dokumen tentang identitas pendaftaran pasien gawat darurat, melayani
pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pendaftaran RJ poliklinik gigi dan mendaftarkan
pelayanan lain kepada pasien pada sarana pasien gawat darurat yang akan di rawat inap. Hal
[2]
pelayanan kesehatan. Rekam medis sendiri ada tersebut mengakibatkan rata-rata lama pelayanan
dua yaitu rekam medis bagian pencatatan data dan kepada pasien adalah 6.5 menit/pasien yang
bagian pengolahan data. Rekam medis bagian menyebabkan sebagian pasien merasa tidak puas,
pencatatan data terdiri dari Tempat Pendaftaran Selain itu hambatan proses pendaftaran juga
Rawat Jalan (TPPRJ), Instalasi Rawat Jalan (IRJ), muncul ketika banyak pasien yang harus
Tempat Pendaftaran Pasien Gawat Darurat didaftarkan tetapi koneksi dari sistem terganggu.
(TPPGD), Instalasi Gawat Darurat (IGD), Tempat Sehingga dengan terpaksa proses pendaftaran
Pendaftaran Pasien Rawat Inap (TPPRI), Instalasi secara manual dan penginputan data ke dalam
Rawat Inap (IRI). Sedangkan rekam medis bagian sistem tertunda serta terjadinya penumpukan
pengolahan data yaitu assembling, koding pekerjaan Penumpukan penginputan data pasien itu
indeksing, analising reporting, dan filing. terjadi ke shift berikutnya, sehingga akan menjadi
Tempat Pendaftaran Pasien atau yang beban kerja tambahan bagi petugas shift
disebut loket pendaftaran adalah bagian pertama berikutnya.
pelayanan non medis yang diberikan kepada Tujuan penelitian ini adalah menganalisis
pasien. Tempat Pendaftaran Pasien Gawat Darurat penyebab tingginya beban kerja petugas
adalah tempat pendaftaran pasien gawat darurat, pendaftaran pasien gawat darurat di Rumah Sakit
petugas Tempat Pendaftaran Pasien Gawat Darurat Islam Sultan Agung Semarang.
akan mencatat data identitas pasien dan data sosial
pasien serta memberikan informasi yang berkaitan
METODE PENELITIAN
dengan pelayanan di Instalasi Gawat Darurat.
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian
Gawat Darurat adalah keadaan klinis pasien
deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilakukan dengan
yang membutuhkan tindakan medis segera guna
pendekatan cross-sectional. Instrumen yang
penyelamatan nyawa dan pencegahan kecacatan
digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman
lebih lanjut.[1] Instalasi Gawat Darurat adalah salah
wawancara dan kuesioner. Populasi penelitian ini
satu unit di rumah sakit yang harus dapat
adalah adalah petugas pendaftara pasien gawat
memberikan pelayanan darurat kepada masyarakat
darurat yaitu sebanyak 4 petugas pendaftaran.
yang menderita penyakit akut dan mengalami
Sampel penelitian ini menggunakan semua populasi
kecelakaan, sesuai standar. Pada Instalasi Gawat
yang ada. Variabel penelitian ini yaitu Standar
Darurat pasien akan dilihat tingkat emergency.
pelayanan Tempat Pendaftaran Pasien Gawat
Tugas pokok dari petugas Tempat Pendaftaran
Darurat, petugas pendaftaran pasien gawat darurat
Pasien Gawat Darurat adalah menerima pasien
meliputi karakteristik, keterampilan, kinerja dan
dan melakukan kegiatan pencatatan identifikasi
2
deskripsi pekerjaan meliputi tugas utama, tugas e. Jika diketahui sebagai pasien lama
tambahan tambahan. mintalah kartu berobat pasien dan surat
pengantar atau rujukan jika pasien
HASIL & PENGAMATAN asuransi atau perusahan untuk pembuatan
1. Standar Prosedur Operasional Registrasi SEP atau jaminan.
f. Input nomor rekam medis di komputer,
Pasien di Instalasi Gawat Darurat
setelah muncul identitas pasien di
Sebagai suatu proses penerimaan
komputer kemudian cek kembali pastikan
pasien di Instalasi Gawat Darurat untuk dapat
nomor rekam medis tersebut benar milik
diterima berobat di Rumah Sakit Islam Sultan
pasien yang kan berobat saat itu dengan
Agung Semarang.
cara tanyakan tempat dan tanggal lahir
Prosedur :
pasien, alamat dan nama keluarga.
a. Perawat IGD melakukan triage terhadap
g. Jika pasien baru buatkan kartu emboss
pasien dan keluarga pasien melakukan
h. Serahkan kartu berobat pasien kepada
proses pendaftaran pasien.
pasien dan jelaskan “jika bapak atau ibu
b. Sapa pasien atau keluarga pasien dengan
datang berobat ke Rumah Sakit Islam
senyum dan member salam
Sultan Agung harap kartunya dibawa,
“Assalamu’alaikum
untuk memudahkan pencarian data bapak
warahmatullahiwabarakatu” selamat pagi/
atau ibu”
siang/ sore dan malam, ada yang bisa di
i. Persilahkan pasien menunggu di poliklinik
bantu?
yang dituju dan sebutkan tempat letak
c. Tanyakan kepada pasien tentang :
polikliniknya.
1) Apakah bapak atau ibu sudah pernah
j. Tuliskan tanggal berobat dan serahkan
berobat di Rumah Sakit Islam Sultan
rekam medis tersebut kepada perawat
Agung?
IGD.
2) Apakah Bapak atau ibu membawa
k. Setelah pasien mendapat pelayanan di
surat pengantar dari dokter atau
IGD oleh dokter yang memeriksa, perawat
perusahaan?
IGD cetak kwitansi untuk membayar biaya
3) Bapak atau ibu ingin berobat ke
pengobatan dibagian kasir.
poliklinik mana atau dokter siapa?
l. Apabila setelah mendapat pelayanan di
d. Setelah diketahui sebagai pasien baru,
IGD, pasien disarankan rawat inap oleh
persilahkan keluarga pasien mengisi
dokter yang memeriksa maka proses
formulir pendaftaran secara lengkap
admisi pasien.
sesuai dengan kartu pengenal atau
identitas pasien dan menandatanganinya.

3
2. Karakteristik Petugas Pendaftaran Pasien Gawat Darurat

Tabel 1 Karakteristik Petugas


Pertanyaan Petugas Pendaftaran Pasien Gawat Darurat

A B C D
Jenis kelamin Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki
Usia 26 tahun 24 tahun 23 tahun 25 tahun
Tingkat pendidikan SMA D-III RMIK D-III TI SMA
Lama kerja di bagian TPPGD 4 bulan 1.5 tahun 3 tahun 2 tahun
Jam kerja/hari 7-10 7-10 7-10 7-10
Jumlah Libur/bulan 8 hari 4 hari libur, 8 hari 8 hari
4 hari lepas

Tabel 2 Hasil Observasi Lamanya Waktu Pelayanan


Petugas Rata-rata lama waktu Keterangan
Pendaftaran pelayanan
A 7 menit 33 detik
B 6 menit 34 detik
Pasien IGD
C 9 menit 55 detik
D 5 menit 47 detik

Dari hasil observasi yang dilakukan pasien IGD, mendaftarkan pasien gigi RJ atau
kepada petugas pendaftaran pasien gawat poli gigi pasien umum, mendaftarkan semua
darurat, diambil 3 sampel pasien yang pasien GD yang akan di rawat inap,
didaftarkan oleh masing-masing petugas membuatkan dan menyiapkan formulir
pendaftaran secara bersamaanan. Didapatkan pemeriksaan GD, mendistribusikan formulir
rata-rata lama waktu pelayanan yang pemeriksaan untuk pasien GD ke IGD,
dilakukan oleh petugas “C” yang paling lama menyiapkan DRM pasien yang akan di RI,
yaitu 9 menit 55 detik dengan catatan pada menjelaskan besarnya harga ruang
saat petugas “C” melakukan proses perawatan dan harga pengobatan kepada
pendaftaran pasien koneksi dari SIMRS pasien. kemudian untuk tugas tambahan dari
mengalami gangguan, dan rata-rata lama petugas pendaftaran di bagian Tempat
pelayanan yang dilakukan oleh petugas “D” Pendaftaran Pasien Gawat Draurat dari hasil
yang tercepat yaitu 5 menit 47 detik. Petugas wawancara keempat petugas jawabannya
“A” dan “B” mendaftarkan pasien dengan cara sama yaitu mencetak barkot namun dua
satu per satu saat keadaan pasien ramai. diantaranya menambahkan mengambil
Sedangkan untuk petugas “C” dan “D” formulir pemeriksaan untuk pasien GD di IRM
mendaftarakan pasien dengan cara kolektif. dan mengkoding penyakit untuk pembuatan
SEP pasien BPJS. Jumlah petugas
3. Hasil Wawancara pendaftaran yang ada di Tempat Pendaftaran
Hasil wawancara yang dilakukan Pasien Gawat Darurat adalah empat petugas,
kepada 4 (empat) petugas pendaftaran di dengan jumlah loket yang ada hanya satu
Tempat Pendaftaran Pasien Gawat Darurat loket. Dilakukan sistem shift dalam bekerja,
mengenai jenis tugas pokok dari petugas dari hasil wawancara yang dilakukan kepada
pendaftaran di bagian Tempat Pendaftaran petugas pendaftaran di Tempat Pendaftaran
Pasien Gawat Darurat adalah mendaftarkan Pasien Gawat Darurat sistem pembagian
4
jadwal di buat sama rata dalam pembagian gawat darurat, mendistribusikan formulir
shift, setiap petugas mendapatkan jatah pagi pemeriksaan pasien ke Instalasi Gawat
dua kali, siang dua kali, malam dua kali dan Darurat, cek identitas pasien pada sistem,
lepas tugas sehari dan libur sehari, dengan untuk memastikan jika pasien tersebut
pembagian waktu pagi mulai dari puluk 07.00- memang belum pernah periksa di Rumah
14.00, siang mulai 14.00-21.00, malam mulai Sakit Islam Sultan Agung, jika memang benar
pukul 21.00-07.00, petugas mendapatkan pasien baru maka inputkan data pasien ke
lepas tugas dan libur sehari. Pembagian shift dalam sistem, setelah menginputkan data
tersebut akan berotasi terus. Jadi dalam 6 pasien, kemudian mendaftarkan pasien
(enam) hari setiap petugas mendapatkan jatah sebagai pasien gawat darurat, mencetak
kerja sebanyak 48 jam dalam enam hari. barkot dan serahkan ke Instalasi Gawat
Berdasarkan kebijakan setiap petugas bekerja Darurat, setelah selesai persilahkan keluarga
dalam satu bulan 160 jam, jika dalam satu pasien untuk menunggu di ruang tunggu.
bulan mereka bekerja lebih dari 160 jam maka Kemudian tiga petugas lainnya dalam
dianggap ekstra atau masuk kejadwal bulan mendaftarkan pasien baru dengan cara beri
berikutnya. Namun pada kenyatanya menurut salam kepada pasien atau keluarga pasien,
petugas pendaftaran dalam satu bulan mereka menyerahkan formulir pengisian data diri
bisa bekerja dengan jumlah jam kerja melebihi pasien sambil ditanya sudah pernah datang
160 jam, jika hal tersebut terjadi maka berobat ke Rumah Sakit Islam Sultan Agung
kelebihan yang terjadi akan menjadi ekstra atau belum, setelah nama dan alamat pasien
libur. Bagian pendaftaran pasien selalu ada diketahui, mencek identitas pasien di sistem,
pasien baru dan pasien lama, dari hasil jika memang sudah pasti pasien adalah
wawancara yang dilakukan kepada keempat pasien pasien baru maka inputkan data diri
petugas pendaftaran pasien dalam pasien ke sistem, tanyakan adakah asuransi
mendaftarakan pasien hampir sama hanya yang dimiliki. Keluarga pasien dipersilahkan
berbeda dalam mendaftarkan pasien baru dan untuk duduk menunggu, kemudian setelah
lama adalah adanya KIB yang diminta dari menginputkan data diri pasien ke sistem jika
pasien lama, jika pasien tidak membawa KIB pasien merukpakan pasien asuransi BPJS
maka tanyakan identitas pasien. Untuk maka buatkan SEP, jika asuransi perusahan
langkah-langkah dalam mendaftarkan pasien atau lainnya disuruh untuk melengkapi
baru dari hasil wawancara terhadap empat persyaratannya.setelah selesai menginputkan
petugas pendaftaran ada 1 (satu) petugas daftarkan sebagai pasien gawat darurat
mendaftarkannya dengan cara yang berbeda kemudian buatkan formulir pemeriksaan lalu
yaitu dengan membuatkan formulir distribusikan formulir pemeriksaan tersebut ke
pemeriksaan terlebih dahulu sebelum Instalasi Gawat Darurat. Sedangkan dalam
mendaftarkan secara komputerisasi seperti mendaftarkan pasien lama dari hasil
pertama yang dilakukan adalah beri salam, wawancara keempat petugas yaitu memberi
tanyakan apakah sebelumnya sudah pernah salam kepada pasien atau keluarga pasien,
periksa ke Rumah Sakit Islam Sultan Agung menyerahkan formulir pengisian data diri
atau belum, menanyakan nama, alamat dan pasien sambil bertanya sudah pernah datang
tangal lahir dengan menyuruh mengisikan berobat ke Rumah Sakit Islam Sultan Agung
identitas pasien pada formulir data diri pasien, atau belum, setelah tahu nama dan alamat
buatkan formulir pemeriksaan untuk pasien pasien, mencek identitas pasien di sistem
5
pendaftaran, jika memang sudah pasti pasien jaringan SIMRS mengalami gangguan. Di
adalah pasien lama maka update data diri Tempat Pendaftaran Pasien Gawat Darurat,
pasien yang ada sistem, menanyakan adakah petugas juga mendaftarkan pasien GD yang
asuransi yang dimiliki atau tidak. Kemudian akan RI, dari hasil wawancara terhadap
keluarga pasien dipersilahkan untuk duduk keempat petugas, cara dalam mendaftarkan
menunggu, setelah mengupdate data diri pasien GD yang akan RI pada dasarnya sama
pasien di sistem jika pasien merupakan pasien yaitu mendaftarkan pasien yang akan RI
asuransi BPJS maka buatkan SEP, jika menurut petugas “D” adalah setelah pasien
asuransi perusahaan atau lainnya disuruh atau keluarga pasien menyerahkan surat
untuk melengkapi persyaratannya.setelah perintah mondok atau langsung menawarkan
selesai mendaftarkan pasien sebagai pasien jenis kelas perawatan dan dijelaskan biaya
gawat darurat kemudian buatkan formulir perawatan dan kamar, tapi untuk pasien JKN
pemeriksaan lalu distribusikan formulir PBI tidak di tawari karena pasti kelas tiga,
pemeriksaan tersebut ke Instalasi Gawat pasien juga di tanya kepesertaanya termasuk
Darurat. Jika dalam keadaan pasien ramai ke kelas apa, di tanya mau naik kelas atau
maka bagaimana cara petugas dalam menggunakan kelas sesuai dari
mendaftarkan pasien agar tetap dapat keanggotaannya. Jika kelas yang
mendaftarkan dengan cepat adalah dengan diingnkannya tidak ada disarankan naik kelas
cara keluarga pasien diberi formulir data diri atau mau dirujuk ke RS lain. Jika sudah pasti
pasien untuk diisi, pasien didaftarkan satu mendapatkan ruang perawatan daftarkan
persatu ke sistem sesuai tata prosedur, pasien untuk rawat inap, kemudian
setelah pasien yang pertama selesai membuatkan DRM untuk RI dan serahkan
didaftarkan ke sistem dan dibuatkan formulir kepada perawat yang bertanggung jawab.
pemeriksaan kemudian distribusikan formulir Dari hasil wawancara dengan keempat
tersebut ke Instalasi Gawat Darurat petugas mengenai masalah yang sering
selanjutnya mendaftarkan pasien berikutnya, dijumpai yang mengganggu proses jalannya
dua petugas mendaftarkan seperti itu dengan dalam pelayanan di Tempat Pendaftaran
mendaftarkan satu per satu. Dan dua petugas Pasien Gawat Darurat adalah masalah
lainnya mendaftarkannya dengan cara jaringan SIMRS yang mengalami trouble. Dan
keluarga pasien diberi lembar pengisian data saat jaringan SIMRS mengalami troubel agar
identitas pasien untuk diisi, baik pasien baru proses pendaftaran tetap berlangsung maka
atau pasien lama; dibuatkan formulir semua pasien dianggap pasien baru, keluarga
pemeriksaan pasien gawat darurat; pasien diberi formulir data diri pasien untuk
distribusikan formulir pemeriksaan ke Instalasi mengisinya, kemudian membuatkan formulir
Gawat Darurat; baru dari semua pasien yang pemeriksaan pasien gawat darurat, data
tadi mendaftar di daftarkan ke SIMRS. Lama pasien ditulis pada kertas yang memang di
waktu pelayanan jika dilakukan didaftarkan gunakan untuk menulis data pasien yang
satu persatu didapat rata-rata waktu berobat pada saat sistem mengalami
pelayanan 7 menit 8 detik dan 6 menit 36 gangguan, kemudian setelah jaringan SIMRS
detik, sedangkan rata-rata waktu pelayanan tidak ada masalah baru didaftarkan ke SIMRS.
dengan cara mendaftarkan secara kolektif Jika sampai habis shift belum lancar maka
didapat rata-rata waktu pelayanan 5 menit 6 petugas shift berikutnya yang mendaftarkan
detik dan 11 menit 35 detik dengan catatan
6
ke SIMRS. Keempat dari petugas pendaftaran lebih dari masa kerja dan keterampilan yang lebih
melakukan hal yang sama seperti itu. mempengaruhi bagaimana pelayanan yang
diberikan, kapasitas dalam bekerja, dan
PEMBAHASAN
produktivitas dari setiap petugas. Tingkat
Standar atau kebijakan kerja harus pendidikan harus selalu dikembangkan baik melalui
dijelaskan kepada semua staff karena kinerja staff jalur pendidikan formal maupun informal, karena
akan terus dinilai oleh pimpinan sebagai bahan setiap penggunaan teknologi hanya akan dapat kita
pertimbangan untuk memberikan reward kepada kuasi dengan pengetahuan, keterampilan dan
mereka yang dianggap mampu kerja. [4] Standar kemampuan yang handal.[7] Menurut pendapat lain
kerja yang dijadikan acuan dalam menjalankan makin tinggi pendidikan seseorang, makin mudah
tugas harus benar-benar menggambarkan atau menerima informasi sehingga makin meningkat pula
mendeskripsikan kegiatan selain itu juga standar kinerjanya.[6] Faktor keterampilan baik keterampilan
yang ada juga bisa membuat jalannya pekerjaan teknis maupun management sangat menentukan
menjadi mudah dan cepat. Standar dan deskripsi tingkat pencapaian produktivitasnya.[6] konsep
tugas pokok sebaiknya lebih spesifik untuk setiap umum dari produktivitas adalah suatu perbandingan
bagiannya. Standar dan deskripsi tugas dari antara keluaran (output) dan masukan (input) per
petugas baiknya juga ditempel pada setiap satuan waktu. Produktivitas dapat dikatakan
bagiannya, sebaiknya dicantumkan juga berapa meningkat apabila: Jumlah produksi atau keluaran
lama standar waktu pelayanan. meningkat dengan jumlah masukan atau sumber
daya yang sama; Jumlah produksi atau keluaran
Sumber Daya Manusia adalah potensi
sama atau meningkat dengan jumlah masukan atau
manusia yang dapat dikembangkan untuk proses
sumber daya lebih kecil; dan Produksi atau
produksi. Sumber Daya Manusia meliputi
keluaran meningkat diperoleh dengan penambahan
[5]
pendididikan, jenis kelamin, usia, masa kerja .
sumber daya yang relatif kecil. Namun
Karakteristik dari Sumber Daya Manusia seperti
kenyataannya yang ada di Tempat Pendaftaran
usia, jenis kelamin, pendidikan, keterampilan
Pasien Gawat Darurat yang paling berpengaruh
merupakan beberapa faktor yang kemampuan,
dalam proses pelayanan adalah keterampilan dalam
kebolehan dan keterbatasan dalam bekerja. [6] Dari
mendaftarkan pasien, dalam mengerjakan banyak
hasil penelitian untuk karakteristik dari keempat
tugas yang harus dikerjakan seorang diri. Masa
petugas Tempat Pendaftaran Pasien Gawat Darurat
kerja yang berpengaruh karena semakin lama
semuanya adalah laki-laki, dari keempat petugas
bekerja dibagian yang sama, semakin sering
pendaftaran yang ada semuanya laki-laki, dua
melakukan kegiatan yang diulang-ulang sama
diantaranya memiliki pendidikan adalah SMA, dan
setiap harinya, dan jika mengalami masalah yang
dua diantaranya adalah Diploma RMIK dan Diploma
menggangu proses dalam bekerja sudah mengerti
TI. Dari keempat petugas pendaftaran yang ada
bagaimana mengatasi masalah yang ada
masing-masing memiliki masa kerja yang berbeda,
berdasarkan pengalaman kerjanya. Pengalaman itu
paling lama masa kerjanya adalah selama 3 tahun,
merupakan suatu cara untuk memperoleh
dan paling baru masa kerjanya adalah 4 bulan, dan
kebenaran pengetahuan dalam upaya
yang lainnya 2 tahun dan 1,5 tahun. Tingkat
meningkatkan pelayanan kepada pasien (klien).
pendidikan dari petugas tidak begitu mempengaruhi
Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali
karena dilihat dari hasil observasi dalam melakukan
pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan
pelayanan pendaftaran dengan bagaimana mereka
permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu.
memberikan pelayanan terhadap pasien. Namun
Sehingga dapat dikatakan, semakin lama
7
seseorang bekerja semakin baik pula dalam pasien RI dan mendaftarkan pasien RJ poli gigi,
[7]
memberikan pelayanan petugas akan mengalami penurunan dalam
Tempat pendaftaran Pasien Gawat Darurat kemampuan kerja saat bekerja sudah lama atau
adalah salah satu bagian rumah sakit yang semakin siang jika shift pagi. Selain itu petugas
kegiatannya mengatur penerimaan dan pendaftaran pendaftaran bekerja tidak sekedar mendaftarkan
pasien yang pada kasus-kasus gawat atau darurat tapi juga melayani pasien dan berkomunikasi
atau gawat tidak darurat atau darurat tidak gawat dengan pasien, sehingga dengan tekanan beban
atau gawat dan darurat. Pendaftaran pasien Gawat kerja yang banyak, petugas harus cepat dan ramah
Darurat adalah penerimaan pasien khusus untuk dalam melayani pasien.
pasien gawat darurat. Tupoksi atau uraian tugas Maksimum waktu kerja tambahan yang
dari petugas pendaftaran yaitu mendaftarkan pasien masih efisien adalah 30 menit. Sedangkan di antara
RJ dan mendaftarkan pasien RI merupakan tugas waktu kerja harus disediakan waktu istirahat yang
pokok yang memang dikerjakan oleh semua jumlahnya antara 15-30% dari seluruh waktu
petugas pendaftaran. Fungsi dari petugas kerja.[6] Sedangkan yang terjadi di Tempat
pendaftaran pasien gawat darurat di Rumah Sakit Pendaftaran Pasien Gawat Daruat dari hasil
Islam Sultan Agung disamakan dengan petugas wawancara terhadap empat petugas yang ada,
pendaftaran lainnya. Petugas pendaftaran pasien setiap petugas mendapatkan shift pagi, shift siang,
gawat darurat di Rumah Sakit Islam Sultan Agung shift malam masing-masing dua kali dan lepas satu
melakukan pencatatan data, mendaftarkan pasien hari, libur satu hari disetiap minggunnya, 7 jam pada
RJ, mendaftarkan pasien RI. Sehingga terjadi shift pagi dan siang, 10 jam pada shift malam. Jadi
rangkap fungsi di bagian pendaftaran pasien GD. kalau di jumlahkan dalam satu minggu petugas
Yang sebenarnya petugas pendaftaran di Tempat bekerja selama 48 jam. Standarnya atau kebijakan
Pendaftaran Pasien Gawat Darurat hanya yang dibuat rumah sakit, lama jam kerja dalam satu
mendaftarkan pasien GD saja sesuai dengan bulan adalah 160 jam per bulan, jika dilihat dari
kegawatan kasusnya, tapi juga mendaftarkan sistem shift kerjanya dengan empat petugas
pasien RJ dan RI. pendaftaran gawat darurat, tidak semua petugas
Beban kerja yang diterima oleh seseorang mendapatkan bagian libur delapan hari, bisa kurang
harus sesuai atau seimbang baik terhadap dari delapan hari dan juga lamanya jam kerja dalam
kemampuan fisik, kemampuan kognitif maupun satu bulan bisa lebih dari 160 jam, ada yang
keterbatasan manusia yang menerima beban mendapat 192 jam per bulan ada pula 180 jam per
tersebut. Kapasitas kerja adalah keserasian antara bulan dengan tingginya jam kerja yang terjadi dan
pekerja dan pekerjaannya, maksudnya pekerja susahnya untuk beristirahat karena semua tugas
dapat bekerja sesuai kemampuan, kebolehan dan yang ada dikerjakan seorang diri ini membuat
keterbatasannya. Hubungan antara beban kerja dan produktivitas dalam bekerja turun. Untuk beristirahat
kapasitas kerja dipengaruhi oleh faktor eksternal makan siang dan ibadah pun sepintar-pintar
yaitu tugas-tugas yang bersifat fisik yang berkaitan petugas untuk mengambil waktu luang, terkadang
dengan sarana kerja dan tugas-tugas yang bersifat bisa tidak ada waktu untuk beristirahat makan
mental seperti kompleksitas pekerjaan atau tingkat siang. Jam kerja berlebihan, jam kerja lembur diluar
kesulitan pekerjaan yang mempengaruhi tingkat batas kemampuan akan dapat mempercepat
emosi pekerja, tanggung jawab terhadap memunculkan kelelahan, menurunkan ketepatan,
pekerjaan.[6] Tugas yang banyak dan dilakukan oleh kecepatan dan ketelitian dalam bekerja, serta akan
satu petugas dengan satu loket pendaftaran, meningkatkan angka absen dari petugasnya. [6]
petugas mendaftarkan pasien GD, mendaftarkan Dengan keadaan jam kerja yang tinggi semakin
8
lama akan memperburuk keadaan dari petugas pendidikan terakhirnya SMA dan 2 siasanya
karena mengalami kelelahan dalam bekerja bisa pendidikan terakhirnya Diploma, rata-rata
berdampak pada kesehatan jasmani dan lama kerja dari petugas pendaftaran pasien
rohaninnya. Jika keaadaan seperti itu harus GD 1-2 tahun, keterampilan petugas
berulang setiap harinya. pendaftaran pasien GD dalam
Standar prosedur yang ada belum spesifik melaksanakan semua tugas dan
menggambarkan pelayanan di bagian Tempat mendaftarkan pasien IGD, pasien IGD yang
Pendaftaran Pasien Gawat Darurat. Dari keempat akan dirawat inap dan pasien RJ poli gigi
petugas pendaftaran yang ada melakukan rangkap secara bersamaan dengan seorang diri
fungsi, sebagai petugas pendaftaran pasien gawat dikerjakan oleh mereka. Dari semuanya
darurat, pendaftaran pasien rawat jalan poli gigi, yang berperan besar dalam lancarnya
mendaftarkan pasien gawat darurat yang akan di kegiatan yang ada di pendaftaan adalah
rawat inap, dengan rangkap fungsi yang terjadi keterampilan petugas dalam mendaftarkan,
maka keterampilan dan cara petugas dalam cara atau keterampilan bagaimana petugas
mendaftarkan pasien sangat dibutuhkan agar mendaftarkan dengan cepat itu yang dapat
proses pelayanan di bagian Tempat Pendaftaran mempengaruhi proses pelayanan di Tempat
Pasien Gawat Darurat tetap berjalan lancar, karena Pendaftaran Pasien Gawat Darurat dan
dengan beban kerja yang banyak dan rangkap semua pekerjaan dilakukan oleh satu
fungsi yang terjadi dapat mempengarui produktivitas petugas dalam satu kali shift.
dalam bekerja. 3. Deskripsi pekerjaan dari petugas
pendaftaran pasien gawat darurat untuk
KESIMPULAN tugas pokok semuanya sama, baik itu
Berdasarkan hasil penelitian dan petugas pendaftaran di Tempat Pendaftaran
pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat Pasien Gawat Darurat, petugas pendaftaran
disimpulkan dari penelitian ini sebagai berikut : di Tempat Pendaftaran Rawat Jalan dan di
1. Standar prosedur pelayanan yang ada Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Inap.
dalam menggambarkan langkah-langkah Semuannya sama mendaftarkan pasien RJ
melakukan kegiatan registrasi pasien GD, dan pasien RI. Kegiatannya meliputi
tidak spesifik menggambarkan pelayanan di mendaftarkan pasien GD, membuatkan form
Tempat Pendaftaran Pasien Gawat Darurat pemeriksaan untuk pasien GD,
namun lebih kepasien RJ, walaupun mendaftarkan pasien GD yang akan di RI,
awalnya menggambarkan langkah-langkah menyiapkan DRM untuk RI, mendaftarkan
kegiatan di Tempat Pendaftaran Pasien pasien umum RJ poli gigi, mendistribusikan
Gawat Darurat. form pemeriksaan untuk pasien GD. Dan
2. Sumber daya manusia di Tempat untuk tugas tambahannya seperti
Pendaftaran Pasien Gawat Darurat Rumah mencetakan barkot untuk pasien RI
Sakit Islam Sultan Agung yang meliputi permintaan dari bangsal, dan mengkode
empat petugas pendaftaran pasien GD yang penyakit untuk pasien BPJS GD dalam
semuannya laki-laki, usia dari keempat pembuatan SEP, semuanya dilakukan
petugas pendaftaran yang ada usiannya sendiri. Dari semua kegiatan yang dilakukan
mulai paling muda adalah 23 tahun dan yang membuat lama adalah saat
yang tertua 26 tahun, dari keempat petugas mencarikan ruang perawatan untuk pasien
yang ada, 2 petugas pendataran pasien GD GD yang di RI, sementara hampir 80%
9
4. pasien GD dianjurkan untuk RI. Dikerjakan
dengan satu loket satu petugas pendaftaran.

SARAN

Berdasarkan hasil penelitian, maka


disampaikan saran-saran sebagai berikut :
1. Standar pelayanan pendaftaran pasien
gawat darurat dibuat lebih spesifik lagi
dalam mendeskripsikan kegiatan serta
ditambahkan atau dicantumkan standar
lamanya waktu pelayanan.
2. Lebih sering lagi diadakannya pelatihan-
pelatihan kerja untuk petugas.
3. Tambahkan petugas khusus untuk
mendaftarkan pasien RI untuk mendaftarkan
pasien GD yang akan di RI.
4. Dibuatkan sistem yang terintegrasi
mengenai informasi penggunanaan TT untuk
rawat inap sehingga petugas tidak secara
manual mennyakan TT yang kosong
menggunakan telepon kebagian Tempat
Pendaftaran Pasien Rawat Inap.

10
DAFTAR PUSTAKA

1. www.kemendagri.go.id. Undang-Undnag Republik Indonesi Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah

Sakit, Jakarta. 2009

2. Soebarto, Khusnul Khatimah. Tinjauan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Waktu Tunggu Pelayanan

Rekam Medis di TPPRJ RSUD Datu Sanggul Rantau Tahun 2011, Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan

Informasi Kesehatan Volume 1 Halaman : 26. 2011

3. Rumah Sakit Islam Sultan Agung. Standar Prosedur Operasional, Semarang 2014

4. A, Gde Muninjaya A. Manajemen Kesehatan. Jakarta 2004

5. Tim Penyusun Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua, Balai Pustaka Jakarta. 1995

6. Sabarguna, Boy Subirosa. Manajemen Rumah Sakit, . Jakarta. 2009

7. Tarwaka, Solichul HA dan Bakri, Lilik Sudiajeng. Ergonomi Untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan

Produktivitas, Universitas Islam Batik Surakarta. 2004

11
12
13

You might also like