You are on page 1of 11

KEPATUHAN PETUGAS TPPRJ DALAM PELAKSANAAN STANDAR PROSEDUR

OPERASIONAL PENDAFTARAN PASIEN BPJS DI RS PANTIWILASA DR.CIPTO KOTA


SEMARANG TAHUN 2015
Puja Vikka Ristya
Arif Kurniadi
Email Vickaristya@gmail.com

Study Program of D III Medical Records and Health Information


Faculty of health science of Dian Nuswantoro University Semarang
2015
ABSTRACT

THE OUT-PATIENT REGISTRATION UNIT OFFICERS OBEDIENCE IN THE


IMPLEMENTATION OF THE STANDARD OPERATING PROCEDURE FOR BPJS PATIENT
AT THE PANTIWILASA DR.CIPTO HOSPITAL IN SEMARANG IN 2015
PUJA VIKKA RISTYA

Officers compliance play an important role in the implementation of good services at the
registration unit of BPJS patientsTPPRJ. Based on the observations which have been done in
PantiwilasaDr.Cipto Hospital, the researchers conducted a preliminary survey on the TPPRJ of
BPJS patients. The researchers foundthat BPJS patients did not have complete requirements
when registering .The registration requirements for the BPJSpatient are a copy of BPJS card, a
copy of ID card,and a copy of family card already. The requirements have been listed in the
BPJS registration window.The impact of lack of requirements causes long servicesand longer
waiting time and queueing. The aims of the research is to determine the compliance officer to
the procedure of BPJS patients at TPPRJ at thePantiwilasaDr.Ciptohospital in Semarang in
2015.
The design of the research is descriptive with case study approach. Data collection is
done by observation and direct interviews that provide questions regarding the procedure for the
BPJSpatient at TPPRJ. One officer atTPPRJ was interviewed. The data were analyzed
descriptively and the results of research is based on the theory proposed
The result of the observation are officers at TPPRJ are 33-year-old with 11 years of
working experience and high school education. Results of the observation of the implementation
of the procedure are that officers adhere to the BPJS procedure at the TPPRJ. It has on all
aspects of compliance for 16 SOP. There are aspects that are not observed but it is obeyed by
the officer is 6.13. Namely (6) Thorough BPJS card, is in conformity with the patient, (13)
Ensure SEP form used is correct (outpatient or inpatient) is also intended poly clinic
To improvecomplianceofficertotheproceduresstillneedsupervisionand direction from the
Head of Hospitaland and the Chief of Medical Record Unit.

Keywords : Compliance, Procedure.


Literature : 14 (1993-2014)
PENDAHULUAN kerahasiaan informasi yang ada didalam
Rumah sakit adalah institusi yang
rekam medis.[1]
menyediakan pelayanan yang
Pada survei awal yang dilakukan
spesialistik,pelayanan medis dan
dibagian TPPRJ terdapat pendaftaran
pelayanan perawatan terus menerus
yaitu tempat pendaftran pasien BPJS di
untuk diagnosa dan pengobatan oleh
rumah sakit Pantiwilasa Dr.Cipto
para staf ahli. Dalam memberikan
Semarang.
pelayanan kesehatan,tenaga kesehatan
Didalam rekam medis terdapat SOP
pemberi pelayanan wajib mencatat
yang mengatur segala kegiatan rumah
semua tindakan yang diberikan kepada
sakit yang harus dipatuhi oleh semua
pasien, selanjutnya semua yang telah
petugas rekam medis.Berdasarkan
dicatat itu harus didokumentasikan
observasi dan pengamatan yang telah
secara lengkap,cepat,benar dan dapat
dilakukan di RS Pantiwilasa Dr.Cipto
dipertanggung jawabkan sebagai bukti
pada bulan Maret 2015 peneliti
yang sah secara hukum yang kita sebut
melakukan survei awal di bagian TPPRJ
sebagai rekam medis.
pasien BPJS,peneliti menemukan pasien
Penyelenggaraan tentang rekam medis
BPJS saat mendaftar tidak melengkapi
telah diatur dalam Permenkes RI No
syarat syarat pendaftaran pasien.
269/MENKES/Per/III/2008 yang diartikan
Syarat syarat pendaftaran BPJS yaitu 1
sebagai keterangan baik yang tertulis
foto copy kartu BPJS,1 foto copy KTP, 1
maupun yang terekam tentang
foto copy KKsudah tertera di loket
identitas,anamnese, penentuan fisik
pendaftaran BPJS. Dampak ketidak
laboratorium, segala pelayanan dan
lengkapan pasien tidak melengkapi
tindakan yang diberikan kepada pasien
syarat pendaftaran salah satunya waktu
dan pengobatan baik yang dirawat inap
pelayanan pasien menjadi lama, Hal
maupun rawat jalan atau gawat darurat,
tersebut mengakibatkanwaktu tunggu
isi rekam medis merupakan hak milik
panggilan pasien sesuai antrianmenjadi
pasien sedangkan fisiknya perupakan
lebih lama.
milik instansi pelayanan kesehatan,untuk
TUJUAN PENELITIAN
itu instasi pelayanan kesehatan harus
1. Tujuan Umum
mengelola menjaga dan menyimpan
Mendeskripsikan kepatuhan petugas
rekam medis tersebut dengan benar dan
TPPRJ terhadap Standar Prosedur
aman.Selain itu instasi pelayanan
Operasional (SPO) pendaftaran
kesehatan juga harus menjaga
pasien BPJS RS Pantiwilasa METODE
Dr.Cipto Semarang. metode penelitian deskriptif
2. Tujuan Khusus dengan menggunkan pendekatan
a. Mendeskripsikan karakteristik kualitatif. Penelitian deskriptif
petugas TPPRJ di RS Pantiwilasa yaitu penelitian yang bertujuan
Dr.Cipto Semarang meliputi umur, menggambarkan meringkaskan
jenis kelamin, masa kerja, berbagai kondisi, berbagai situasi
pelatihan. atau berbagai variabel yang
b. Mendeskripsikan Standar timbul di masyarakat yang
Prosedur Operasional (SPO) menjadi obyek penelitian.
pendaftaran pasien BPJS RS POPULASI DAN SAMPEL
Pantiwilasa Dr.Cipto Semarang. Populasi penelitiaN 3 petugas
c. Mendeskripsikan kepatuhan TPPRJ pasien BPJS, sampel
petugas TPPRJ terhadap Standar pada peneliti di tetapkan 3
Prosedur Operasional (SPO) petugas TPPRJ pasien BPJS,
pendaftaran pasien BPJS di RS setiap petugas diamati saat
Pantiwilasa Dr.Cipto Semarang. melayani 10 pasien BPJS.
HASIL PENELITIAN
1. Karakteristik petugas TPPRJ pasien BPJS
Tabel 4.1

Petugas
TPPRJ Pendidikan Masa
No Umur JKP/L kerja
Pasien terakhir
BPJS
1. A 33 th L SLTA 11 th

2. B 23 th L D3 RMIK 8
bulan

3. C 40 th L SKM 15 th

Berdasarkan tabel diatas, semua petugas TPPRJ masih tergolong kelompok usia muda
yaitu antara 23 40 tahun.
2. Standar Pelaksanaan Oprasional g. Teliti surat rujukan dari PPK,
(SPO) pendaftaranpasien BPJS RS nama pasien harus sesuai dengan
Pantiwilasa Dr.Cipto Semarang. kartu BPJS, tanggal rujukan
Standar Pelaksanaan Prosedur (masih berlaku atau tidak), tujuan
Pendaftaran Pasien BPJS Rawat poli.
jalan. Tanggal terbit 4 Maret 2014, h. Konfirmasi ke BPJS apabila kartu
halaman 1-2. BPJS pasien bermasalah / belum
Pengertian : pendaftaran pasien di terdaftar.
dasarkan pada jenis jaminan i. Minta pasien mengurus terlebih
pembiayaan BPJS. dahulu kartu BPJS apabila belu
Tujuan : sebagai acuran penerapan terdaftar pada data base BPJS.
langkah- langkah untuk j. Foto copy surat rujukan rangkap
melaksanakan pendaftaran pasien 1.
BPJS. k. Foto copy kartu BPJS rangkap 1.
Kebijakan : semua pasien BPJS wajib l. Entri SEP
memenuhi semua persyaratan m. Pastikan formulir SEP yang
pendaftaran BPJS antara lain : digunakan sudah benar ( rawat
rujukan dari PPK 1, foto copy kartu jalan atau rawat inap) juga
BPJS, foto copy KTP, foto copy surat poliklinik yang dituju.
kontrol, surat konsul jika dikonsulkan n. Cetak Surat Eligibilitas Peserta
ke dokter lain. sesuai dengan Kartu BPJS
Prosedur BPJS : dengan tujuan berdasarkan surat
a. Panggil pasien sesuai antrian rujukan dari PKK.
yang ada pada loket . o. Gunakan SJP manual (tulis
b. Sapa pasien. tangan) apabi;la tidak dapat di
c. Tanya poli juan pasien ( Jenis cetak.
Pelayanan ) p. Tunjukkan kamar pemeriksaan
d. Jelaskan bahwa pelajanan yang yang menjadi tujuan pasien
akan di tuju harus sesuai rujukan. berdasarkan nomor kamar.
e. Petugas meneliti kelengkapan q. Ucapkan terima kasih begitu
persyaratan pendaftaran pasien proses pendaftaran selesai.
BPJS.
f. Teliti kartu BPJS, sudah sesuai 3. Kepatuhan petugas BPJS TPPRJ
dengan pasien apa belum. terhadap Standar Prosedur
Operasional (SOP) pendaftaran Semarang.
pasien BPJSRS Pantiwilasa dr.Cipto
Tabel 4.2Hasil chek list observasi kepatuhan petugas BPJS TPPRJ terhadap Standar
Prosedur Operasional (SOP) pendaftaran pasien BPJS RS Patiwilasa Dr.Cipto Semarang

No Prosedur BPJS P TP Jumlah

F % F % F %

1. Panggil pasien 30 100% - - 30 100%


seuai antrian

2. Sapa pasien 30 100% - - 30 100%

3. Tanya poli 30 100% - - 30 100%


pasien (Jenis
Pelayanan)

4. Jelaskan bahwa 30 100% - - 30 100%


pelayanan yang
akan di tuju
harus sesuai
rujukan

5. Petugas meneliti 30 100% - - 30 100%


kelengkapan
persyaratan
pendaftaran
pasien BPJS

6 Teliti kartu BPJS 20 66,7% 10 33,3% 30 100%


suah sesuai
dengan pasien
apa belum

7. Teliti surat 30 100% - - 30 100%


rujukan dari PPK
:
.Nama pasien
harus seuai
dengan kartu
BPJS
.tanggal rujukan
(masih berlaku
atau tidak)
No Prosedur BPJS P TP Jumlah

F % F % F %

.Tujuan poli
8. Konfirmasi ke 30 100% - - 30 100%
BPJS apabila
kartu BPJS
pasien
bermasalah atau
belum terdaftar

9.. Minta pasien 30 100% - - 30 100%


mengurus
terlebuh dahulu
kartu BPJS
apabila belum
terdaftar pada
data base BPJS

10. Foto copy surat 30 100% - - 30 100%


rujukan rangkat
satu

11. Foto copy kartu 30 100% - - 30 100%


BPJS rangkap
satu

12. Entri SEP 30 100% - - 30 100%

13. Pastika formulir 10 33,3% 20 66,7% 30 100%


SEP yang di
gunakan sudah
benar (rawat
jalan atau rawat
inap) juga poli
klinik yang dituju

14. Cetak SEP 30 100% - - 30 100%


sesuai dengan
kartu BPJS
dengan tujuan
berdasarkan
surat rujuk dari
PPK

15. Gunakan SJP 30 100% - - 30 100%


manual (tulis
tangan) apabila
No Prosedur BPJS P TP Jumlah

F % F % F %

tidak dapat
tercetak

16. Tunjukan kamar 30 100% - - 30 100%


pemeriksaan
yang menjadi
tujuan pasien
berdasarkan
nomor kamar

17. Ucapkan 30 100% - - 30 100%


terimakasih
begitu proses
pendaftaran
selesai.

Dilihat dari hasil data tabel 4.2 di atas dapat dinyatakan bahwa sebagian besar petugas patuh
karena hampir semua prosedur memiliki prosentase kepatuhan 100%. Namun masih ada aspek
yang belum di patuhi oleh petugas yaitu teliti kartu BPJS, memiliki kepatuhan 66,7% dan
pastikan formulir SEP yang digunakan sudah benar (rawat jalan atau rawat inap) juga poli
klinik yang dituju memiliki kepatuhan 33,3%.
responden A berusia 33 tahun,

PEMBAHASAN responden B berusi 23 tahun dan

1. Karakteristik petugas responden C berusia 40 tahun.

Latar belakang pendidikan petugas Berdasarkan teori yang ada Karyawan

BPJS di TPPRJ RS Pantiwilsa muda umumnya mempunyai fisik

Dr.Cipto semarang yang lebih kuat, dinamis dan kreatif

Dari penelitian yang telah dijabarkan tetapi cepat bosan, kurang

diatas pada tabel 4.1 bahwa usia


bertanggung jawab,cenderung tanggung jawabnya besar, serta
absensi dan turn-overnya tinggi. absensi dan turn-overnya rendah(10).
Karyawan yang lebih tua kondisi Lama kerja responden, responden A
fisiknya kurang, tetapi bekerja ulet, lama bekerjanya 11 tahun, responden
B lama bekerjanya 8 bulan, dan
responden C lama bekerjanya 15
tahun. Semakin lama seorang 2. Standar Prosedur Operasional (SPO)
bertahan dalam perusahaan, semakin pendaftaran pasien BPJS RS
terlihat bahwa dia berkomitmen Pantiwilasa Dr.Cipto Semarang.
terhadap perusahaan (13). Standar Prosedur
Untuk meningkatkan ketelitian Operasional (SPO) pendaftaran
dan kecermatan petugas TPPRJ pasien BPJS adalah prosedur
dalam bekerja terdapat syarat yaitu pelayanan TPPRJ pasien BPJS yang
pelatihan. Sebaiknya petugas telah ditetapkan oleh RS Pantiwilasa
pendaftaran mempunyai keahlian, Dr.Cipto Kota Semarang. Kepatuhan
paling tidak mempunyai pengetahuan adalah mengikuti suatu spesifikasi,
tentang Standar Prosedur tandar atau kebijakan yang telah
Operasional (SPO). Upaya memenuhi diatur dengan jelas yang diterbitkan
syarat ini anatara lain dengan oleh lembaga atau organisasi yang
mengadakan pendidikan atau berwenang dalam suatu bidang
pelatihan-pelatihan kepada petugas tertentu, kepatuhan juga dipengaruhi
pendaftaran. oleh beberapa faktor penting yaitu
Konsep pelatihan dan pendidikan, pelatihan kerja, dan
pengembangan secara terus menerus pengalaman kerja.
merupakan salah satu cara untuk
mengatasi kurangnya pemahaman 3. Kepatuhan petugas TPPRJ dalam
petugas pendaftaran tentang pelaksanaan Standar Prosedur
pengetahuan Standar Prosedur Operasional (SPO) pendaftaran
Operasional (SPO). Oleh karena itu pasien BPJS di RS Pantiwilasa
perlu meningkatkan pengetahuan Dr.Cipto Semarang.
petugas.
Sedangkan mengenai studi Dari data di tabel 4.2 hasil kepatuhan
pustaka upaya yang telah dilakukan petugas terhadap Standar Prosedur
oleh petugas untuk menambah Operasional (SPO) memiliki
pengetahuan diperoleh dengan prosentase kepatuhan 100%. Tetapi
membaca Standar Prosedur masih ada beberapa aspek yang
Operasional (SPO) tidak dari buku belum di patuhi oleh petugas. Jika
lain. dilihat dari aspek yang diamati ada
aspek yang tidak dipatuhioleh petugas
yaitu teliti kartu BPJS,sudah sesuai kondisi fisik kurang tetapi ulet dan
dengan pasien apa tanggung jawab besar.
belummemilikiprosentase 66,7% dan b. Lama kerja responden paling lama
pastikan formulir SEP yang digunakan 15 tahun, semakin lama
sudah benar (rawat jalan atau rawat responden bekerja di perusahaan
inap) juga poli klinik yang semakin berkomitmen terhadap
ditujumemilikiprosentase 33,3%. perusahaan.
c. Tingkat pendidikan responden

Dampak dari aspek yang tidak lulusan SKM.

dipatuhi oleh petugas terhadap d. Pengalaman kerja dari seluruh

pelayanan pasien sangat buruk, yaitu responden hanya dua yang

dokumen pasien berbeda dengan memiliki pengalaman kerja di

data pasien, petugas kerja dua kali rumah sakit.

untuk memperbaiki data pasien.


2. Karakteristik petugas TPPRJ di RS
Pantiwilasa Dr.Cipto Semarang.
Petugas supaya patuh terhadap
e. Usia responden paling tua adalah
Standar Prosedur Operasional (SPO)
40 tahun, karyawan yang lebih tua
Rumah Sakit harus ditingkatkan
kondisi fisik kurang tetapi ulet dan
pemahaman mengenaiStandar
tanggung jawab besar.
Prosedur Operasional (SPO).
f. Lama kerja responden paling lama
15 tahun, semakin lama
Teori pokok tentang kepatuhan dapat responden bekerja di perusahaan
digunakan untuk menjelaskan atau semakin berkomitmen terhadap
menggambarkan kepatuhan dari perusahaan.
pendekatan yang multi disiplin, g. Tingkat pendidikan responden
termasuk psikologi dan pendidikan(14). lulusan SKM.
h. Pengalaman kerja dari seluruh
SIMPULAN DAN SARAN responden hanya dua yang
1. Karakteristik petugas TPPRJ di RS memiliki pengalaman kerja di
Pantiwilasa Dr.Cipto Semarang. rumah sakit.
a. Usia responden paling tua adalah 3. Standar Prosedur Operasional (SPO)
40 tahun, karyawan yang lebih tua pendaftaran pasien BPJS di RS
Pantiwilasa Dr.Cipto Semarang.
Prosentase kepatuhan Standar kurangnya pemahaman petugas
Prosedur Operasional (SPO) tentang pengetahuan mengenai
pendaftaran pasien BPJS hamper pelaksanaan Standar Prosedur
mencapai 100%, meskipun masih ada Operasional (SPO) Rumah Sakit dan
petugas yang belom patuh terhadap pemahaman yang harus di tingkatkan
aspek yaitu teliti kartu BPJS dan mengenai Standar Prosedur
memastikan formulir SEP yang di Operasional (SPO) pada aspek telit
gunakan sudah benar. kartu BPJS, sudah sesuai dengan
4. Kepatuhan petugas TPPRJ terhadap pasien apa belum, dan aspek
Standar Prosedur Operasional (SPO) pastikan Formulir SEP yang
pendaftaran pasien BPJS di RS digunakan sudah benar ( rawat jalan
Dr.Cipto Semarang. atau rawat inap) juga poliklinik yang
Petugas BPJS TPPRJ sebagian besar dituju.
sudah melaksanakan sesuai Standar 2. Menambah referensi berupa buku-
Prosedur Operasional (SPO) buku rekam medis mengenai Standar
sehingga bisa dikatakan patuh,tetapi Prosedur Operasional (SPO) untuk
ada beberapa aspek yang belum meningkatkan pengetahuan petugas,
dilaksanakan karena ada petugas serta memberikan edukasi dan
yang memiliki pendidikan yang tidak pemahaman petugas.
sesuai, kurangnya mengikuti pelatihan DAFTAR PUSTAKA
pelatihan serta pengalaman kerja 1. Hasibuan, M.S.P. Manajemen
yang minim berdampak pada Sumber Daya Manusia ; Edisi
pelaksanaan Standar Prosedur revisi.Jakarta: Bumi aksa.2000.
Operasional (SPO) rumah sakit, 2. Gibson, Ivancevich, Donnely.
kecermatan petugas masih kurang Organisasi dan Manajemen :
dan kurang teliti dalam melihat Perilaku, Struktur, Proses.
perbedaan-perbedaan kecil yang Jakarta : Erlangga, 1997.
terdapat pada Standar Prosedur 3. Suan B, Perawat Sebagai
Operasional (SPO) rumah sakit. Pendidik : Prinsip-prinsip
SARAN pengajaran dan pembelajaran,
1. Perlunya dilakukan pelatihan khusus Jakarta :EGC, 1999.
mengenai pelaksanaan Standar
Prosedur Operasional (SPO) kepada
petugas TPPRJ untuk mengantisipasi

You might also like