You are on page 1of 10

p-ISSN 2086-6380 Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, November 2018, 9(3):179-188

e-ISSN 2548-7949 DOI: https://doi.org/10.26553/jikm.2018.9.3.179-188


Available online at http://www.jikm.unsri.ac.id/index.php/jikm

EFEKTIFITAS PROGRAM PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN-


PEMULIHAN PADA IBU HAMIL KURANG ENERGI KRONIK
DI KOTA PALEMBANG

Rosyati Pastuty,1 Rochmah KM,2 Teti Herawati3


1,2,3
Poltekkes Kemenkes Palembang Jurusan Kebidanan

EFFECTIVENESS THE RECOVERY PROGRAM OF FOOD SUPLEMENT TOWARDS


PREGNANCY WOMEN WITH CHRONIC ENERGY DEFICIENCY
IN PALEMBANG CITY

ABSTRACT
Background: Chronic Energy Deficiency (CED )is condition which PRWKHU¶V ODFN QXWULWLRQ for long time and
impact IRU PRWKHU¶V DQG IHWXV KHDOWK Suplementary food recovery for CED pregnant women is one of efforts
Palembang city Health office to resolve this problem. However, evaluation about this program until now.
The aim this study to know effectiveness the suplementary food recovery for Chronic Energy Deficiency
pregnant women program.
Methods: this study used Concurrent Mixed Metdhods design. Informants in qualitative research are 6
people, consist of 1 key informant (Health Department Health Care Staff) and 5 supporting informant
(nutritionist Community Health Centers). Quantitative samples were all of pregnant women with size <23.5
cm upper arm Circumference whose accept supplementary recovery the number were 109 people. Data was
analysed used Wilcoxon Test.
Result: All components of implementation Suplementary food recovery Programs in input, process and
output has implemented according to the plan. Based on the analysist show there is a difference size of
Superior Arm Circumference before and after Suplementary Feeding on CED during pregnancy with p=
0.001 (p<0.05).
Conclusion: Implementation of Suplementary Suplementary food recovery Programs for CED pregnant
women in Palembang has implemented according to the plan. But need increasing some data in form report
and need monitoring and output rating after implemented programs.
Keywords: Effectivenes, suplementary food recovery, programs

ABSTRAK
Latar Belakang: Kekurangan Energi Kronis (KEK) merupakan keadaan dimana ibu mengalami kekurangan
makanan dalam jangka waktu lama yang dapat mengakibatkan dampak kesehatan pada ibu dan janin.
Pemberian Makanan Tambahan-Pemulihan pada ibu hamil KEK merupakan salah satu upaya Dinas
Kesehatan Kota Palembang untuk mengatasi masalah tersebut. Namun, hingga saat ini belum ada evaluasi
terhadap pelaksanaan program pemberian makanan tambahan dalam mengatasi KEK pada ibu hamil.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas program Pemberian Makanan Tambahan-Pemulihan
pada ibu hamil KEK di kota Palembang.
Metode: penelitian ini menggunakan Concurrent Mixed Method. Informan dalam penelitian Kualitatif
sebanyak 6 orang, yang terdiri dari 1 informan utama (Staf Pelayanan Kesehatan Primer Departemen
Kesehatan) dan 5 informan pendukung (petugas gizi di 5 Puskesmas). Sampel penelitian kuantitatif adalah
semua ibu hamil dengan ukuran Lingkar Lengan Atas <23,5 cm yang menerima makanan tambahan
sebanyak 109 orang. Sedangkan analisis untuk mengetahui efektivitas program Pemberian Makanan
Tambahan-Pemulihan pada ibu hamil KEK dengan menggunakan Wilcoxon Test.
Hasil: Semua komponen implementasi program Pemberian Makanan Tambahan-Pemulihan dari input,
proses dan output telah dilaksanakan sesuai dengan rencana. Berdasarkan analisis Wilcoxon Test
menunjukkan ada perbedaan ukuran Lingkar Lengan Atas sebelum dan sesudah Pemberian Makanan
Tambahan-Pemulihan pada ibu hamil dengan p=0,001 (p<0,05).
Kesimpulan: Implementasi Program Pemberian Makanan Tambahan-Pemulihan pada ibu hamil di
Palembang telah dilaksanakan sesuai dengan rencana. Tetapi perlu menambahkan beberapa data dalam
laporan dan kerjasama dengan kader kesehatan untuk pemantauan dan penilai output setelah program
dilaksanakan.

1
Alamat Koresponding: Rosyati Pastuty, Poltekkes Kemenkes Palembang Jurusan Kebidanan, Jl. Jend Sudirman km.3,5 Komplek RSUP
dr Moh Hoesin Palembang email: rosytuti@yahoo.com

November 2018 179


Pastuty et al./ Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, November 2018, 9(3):179-188

Kata Kunci: Efektifitas, program, pemberian makanan tambahan-pemulihan

PENDAHULUAN masa ini janin akan tumbuh dengan sangat


cepat dan terjadi penimbunan lemak.7
Salah satu indikator tercukupinya
Prevalensi Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR)
kebutuhan zat gizi ibu hamil dapat diketahui
di Kabupaten Situbondo meningkat dari
dari bertambahnya berat badan ibu setiap
2,79% pada tahun 2008 menjadi 5,85% pada
bulan.1 Status gizi yang memadai dan asupan
tahun 2014. Prevalensi tertinggi pada tahun
makanan yang baik selama prakonsepsi dan
2015 ditemukan di Kecamatan Bungatan
kehamilan telah diakui sebagai kontributor
Situbondo (11%). Kekurangan Energi Kronis
utama untuk hasil kelahiran yang sehat.2
meningkatkan risiko BBLR (OR=5,6; 95%
Status nutrisi pada wanita hamil, sangat
CI=1,41-22,57).8
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
Faktor-faktor yang berhubungan
perkembangan janin saat dalam kandungan.3
dengan KEK diantaranya adalah jumlah
Status nutrisi yang rendah berkaitan dengan
konsumsi energi dan jarak kehamilan.9 Ibu
masalah kekurangan gizi. Sebagai negara
yang Kekurangan Energi Kronis seringkali
berkembang masalah kekurangan gizi masih
memiliki anak yang kekurangan gizi.
menjadi masalah utama di masyarakat
Kekurangan energi kronis pada ibu hamil di
Indonesia.4 Salah satu masalah kekurangan
negara-negara berkembang bertanggung
gizi pada ibu hamil di Indonesia yaitu
jawab untuk 1 dari 6 kasus dengan berat
Kekurangan Energi Kronik. Pengertian
badan lahir rendah.10 17% ibu hamil di
Kekurangan Energi Kronik merupakan
pedesaan Ethiopia, menderita tingkat gizi
kurangnya asupan energi yang berlangsung
suboptimal. Salah satu alasan utama adalah
lama atau kronik.5,6 Ketika ibu hamil
bahwa pengetahuan gizi ibu dan sikap gizi
mengalami kekurangan gizi pada trimester
ibu perempuan pedesaan Ethiopia termasuk
terakhir maka cenderung akan melahirkan
yang terendah dan termiskin di dunia.11
bayi dengan BBLR, hal ini dikarenakan pada
Angka prevalensi risiko KEK pada mendapatkan PMT-P berupa roti biskuit
Wanita Usia Subur (WUS) di Indonesia (sandwich) yang harus di konsumsi setiap hari
sebesar 13,6%.12 Sedangkan berdasarkan peta 1 roti (100 gr) diberikan selama 90 hari. PMT-
kesehatan Indonesia, prevalensi ibu hamil P diberikan sebagai tambahan makanan,
KEK sebesar 16,8%. Berdasarkan data Dinas bukan sebagai makanan pengganti sehari-hari.
Kesehatan Kota Palembang tahun 2015, Kemenkes RI mendistribusikan program PMT
jumlah ibu hamil KEK berjumlah 1.027 ibu dalam bentuk PMT pabrikan. Program ini
hamil.13 Upaya untuk meningkatkan status gizi diprioritaskan pada ibu hamil KEK
ibu hamil KEK di Kota Palembang dengan berdasarkan ukuran LiLA <23,5 cm terutama
Pemberian Makanan Tambahan-Pemulihan di wilayah Kabupaten/Kota yang mengalami
(PMT-P) pada ibu hamil KEK. Setiap ibu rawan gizi.14
hamil dengan ukuran LiLA <23,5 akan
Tujuan penelitian untuk mengetahui ukuran LiLA setelah diberikan PMT-P
efektifitas pelaksanaan program PMT-P pada selama 90 hari.
Ibu hamil KEK di Kota Palembang.
Efektifitas program PMT-P diukur METODE
berdasarkan pendekatan system berupa input,
Jenis penelitian ini adalah Mixed
proses dan output. Output dari program
Methods dengan metodologi penelitian
PMT-P dilihat berdasarkan pertambahan
Concurrent Mixed Methods.15 Analisis data
kenaikan berat badan ibu atau perubahan
kualitatif menggunakan content analysis

180 November 2018


Pastuty et al./ Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, November 2018, 9(3):179-188

yaitu data diperoleh dengan melakukan 2) Sumber Daya


indepth interview terhadap 1 orang Staf Pelaksanaan program Pemberian
Pelayanan Kesehatan Dasar Dinas Kesehatan Makanan Tambahan-Pemulihan
Kota Palembang dan 5 orang petugas gizi di ibu hamil KEK di Kota
5 puskesmas (Puskesmas 4 Ulu, Puskesmas Palembang dilaksanakan oleh
Kertapati, Puskesmas Gandus, Puskesmas Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar
Makrayu dan Puskesmas Multiwahana) dan Dinas Kesehatan Kota Palembang
catatan lapangan hasil telaah dokumen. beserta petugas gizi di puskesmas.
Pendekatan kualitatif pada penelitian untuk 3) Sarana dan Prasarana
mendapatkan gambaran mengenai Untuk membantu pelaksanaan
pelaksanaan program PMT pada Ibu hamil program Pemberian Makanan
KEK, dengan menggunakan pendekatan Tambahan-Pemulihan ibu hamil
sistem yaitu input, proses maupun output dari KEK di Kota Palembang, Seksi
program PMT-P pada ibu hamil KEK di 5 Pelayanan Kesehatan Dasar Dinas
puskesmas Kota Palembang. Kesehatan Kota Palembang dan
Sedangkan data kuantitaif digunakan petugas gizi di puskesmas
untuk mengetahui efektifitas PMT-P ibu masing-masing diberi 1 unit
hamil KEK terhadap perubahan status gizi komputer dan printer.
yang dinilai dari ukuran LILA sebelum dan 4) Dana
sesudah PMT-P diberikan pada 109 sampel Dana pelaksanaan program
dengan kriteria; semua ibu hamil KEK yang Pemberian Makanan Tambahan-
mendapatkan PMT-P selama 90 hari, dengan Pemulihan ibu hamil KEK di
menggunakan Uji Wilcoxon. Kota Palembang bersumber dari
anggaran APBN, APBD I dan
HASIL PENELITIAN APBD II.
Pendekatan Sistem 5) Materi
Secara umum gambaran program PMT Setiap ibu hamil KEK akan
pada ibu hamil KEK dijelaskan dengan mendapatkan makanan tambahan
menggunakan pendekatan system yang berupa roti biskuit (sandwich)
dilakukan pada komponen input, proses dan yang harus dikonsumsi setiap hari
output. 1 roti (100 gr) diberikan selama
a. Input 90 hari pada trimester akhir.
Unsur-unsur yang diperhatikan 6) Sasaran
dalam komponen program PMT-P pada Sasaran program Pemberian
ibu hamil KEK yang sudah dijalankan Makanan Tambahan-Pemulihan
oleh program gizi Seksi Pelayanan ibu hamil KEK di Kota
Kesehatan Dasar Dinas Kesehatan Kota Palembang adalah semua ibu
Palembang beserta petugas gizi yang ada hamil yang mengalami KEK
di puskesmas Kota Palembang adalah: berdasarkan ukuran LILA <23,5
1) Data cm terutama di wilayah
Sumber data pelaksanaan program Kabupaten/Kota yang mengalami
Pemberian Makanan Tambahan- rawan gizi.
Pemulihan ibu hamil KEK didapat
dari laporan bulanan yang dikirim
puskesmas.

November 2018 181


Pastuty et al./ Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, November 2018, 9(3):179-188

Tabel 1.
Proporsi Ibu Hamil KEK Berdasarkan Usia di Kota Palembang

Usia Ibu f % Mean Standar Deviasi


<20 tahun 10 9,2
20-35 tahun 92 84,4 25,65 5,028
>35 tahun 7 6,4
Jumlah 109 100

Berdasarkan hasil analisis Tabel usia 20-35 tahun. Rata-rata usia ibu
1, menunjukan bahwa sebagian besar hamil yang mendapatkan PMT-P adalah
(84,4%) usia ibu hamil yang usia 25,6 tahun.
mendapatkan PMT-P pada kelompok
Tabel 2.
Proporsi Ibu Hamil KEK Berdasarkan Usia Kehamilan di Kota Palembang

Usia Kehamilan f % Mean Standar Deviasi


<13 minggu 18 16,5
13-27 minggu 55 50,5 22,40 7,980
>27 minggu 36 33
Jumlah 109 100

Berdasarkan hasil analisis Tabel 2) Pelaksanaan


2, menunjukan bahwa sebagian besar Pelaksanaan program PMT-P
(50,5%) usia kehamilan ibu yang pada ibu hamil KEK mengacu
mendapatkan PMT-P pada kelompok pada dokumen KAK (Kerangka
usia kehamilan 13-27 minggu. Rata-rata Acuan Kegiatan) yang telah
ibu hamil yang mendapatkan PMT-P dibuat pada saat perencanaan.
pada usia kehamilan 22,4 minggu Kegiatan dilaksanakan selama 3
(Trimester II). (tiga) bulan, (Agustus, September
dan Oktober). Pemberian
b. Proses makanan tambahan pada ibu
hamil diberikan dalam bentuk roti
Hal-hal yang perlu diperhatikan
biskuit (sandwich).
dalam melakukan proses yaitu menilai
3) Pengawasan dan Penilaian
perencanaan program untuk mengetahui
PMT ibu hamil KEK
target sasaran dari program PMT,
Dalam pengawasan program PMT
pelaksanan program serta pengawasaan
pada ibu hamil KEK, Staf
program apakah telah mencapai target
Pelayanan Kesehatan Dasar Dinas
yang ditetapkan, serta mengidentifikasi
Kesehatan Kota Palembang hanya
kendala dan masalah yang dihadapi dan
sebatas menanyakan apakah
pemecahannya.
makanan tambahan tersebut telah
1) Perencanaan terdistribusi dengan lancar atau
Perencanaan program gizi di
tidak.
Dinas Kesehatan Kota Palembang
Dalam pelaksanaannya petugas
dibuat berdasarkan:
gizi di puskesmas tidak
a) Besaran masalah yang
melakukan pengawasan secara
dihadapi.
khusus apakah PMT-P yang
b) Ketersediaan dana.
diberikan telah dikonsumsi sesuai
c) Ketersediaan sumber daya

182 November 2018


Pastuty et al./ Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, November 2018, 9(3):179-188

aturan atau tidak. Pengawasan dan Dinas Kesehatan Kota Palembang akan
pemantauan dilakukan hanya melaporkan hasil program PMT-P pada ibu
ketika ibu hamil melakukan hamil KEK ke Pemerintah Kota Palembang,
kunjungan ulang (untuk serta Pemerintah Daerah Propinsi Sumatera
mengambil kembali produk PMT Selatan, sebatas laporan akhir pendistribusian
di puskesmas). Saat itulah petugas PMT-P pada ibu hamil KEK, dikarenakan
gizi memantau pertambahan berat dana program PMT berasal dari APBD I,
badan atau pengukuran LILA ibu APBD II dan APBN.
hamil tanpa menanyakan apakah
PMT-P yang diberikan telah Gambaran Efektifitas Program PMT-P
dikonsumsi sesuai aturan atau Ibu Hamil KEK di Kota Palembang
tidak.
Gambaran efektifitas program PMT-P
c. Output pada Ibu Hamil KEK dapat diketahui
berdasarkan hasil analisis data dari 5
Setiap puskesmas di Kota
puskesmas di Kota Palembang berdasarkan
Palembang melaporkan hasil program PMT
penambahan ukuran LILA setelah pemberian
pada Ibu Hamil ke Dinas Kesehatan Kota
PMT-P.
Palembang. Staf Pelayanan Kesehatan Dasar

Tabel 3.
Efektifitas Program PMT-P pada Ibu Hamil KEK di Kota Palembang

Median
Variabel n Rerata ± s.b p
(Minimum-Maksimum)
LILA Sebelum PMT-P 109 22,0 (20,0±23,5) 22,08±0,97 0,001
LILA Setelah PMT-P 23,5 (20,9±25,0) 23,17±1.01

Berdasarkan analisis data pada tabel 3, ketetapan Kemenkes RI subsidi diberikan


menunjukan bahwa ukuran LILA sebelum dalam bentuk dana untuk pemberian
PMT-P adalah 20,0-20,5 cm. Sedangkan makanan tambahan kepada ibu hamil KEK.
setelah diberikan PMT-P terjadi kenaikan Namun pada pelaksanaannya Dinas
menjadi 23,9-25,0 cm. Hasil Uji Wilcoxon Kesehatan Kota Palembang memberikan
menunjukan nilai significancy 0,001 (p<0,05) PMT-P pada ibu hamil KEK berupa roti
dengan demikian dapat disimpulkan terdapat biskuit (sandwich) setiap hari 1 roti (100 gr)
perbedaan yang bermakna ukuran LILA diberikan selama 90 hari pada trimester akhir.
sebelum PMT-P dan setelah PMT-P pada Ibu Pemberian makanan tambahan juga
Hamil KEK. dilaksanakan oleh PT Pertamina EP Asset 3
Subang Field yang melakukan kegiatan CSR
pendampingan untuk Program Pemberian
PEMBHASAN
Makanan Tambahan Pemulihan (PMT-P)
Program PMT-P pada Ibu Hamil KEK kepada ibu hamil dan balita kurang gizi di
bertujuan untuk meningkatkan status gizi ibu wilayah Kecamatan Cilamaya Kulon dan
hamil gizi kurang terutama dari keluarga Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang
miskin. Hal ini sejalan dengan salah satu (UPTD Puskesmas Sukatani dan UPTD
ketetapan Kemenkes RI mengenai acuan Puskesmas Pasirukem). Tujuan pelaksanaan
strategi penanggulangan masalah gizi makro program PMT-P adalah untuk memperbaiki
khususnya pada ibu hamil dengan melakukan status gizi dan kesehatan guna mengurangi
subsidi langsung berupa PMT-P. Berdasarkan kerentanan terhadap berbagai penyakit yang

November 2018 183


Pastuty et al./ Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, November 2018, 9(3):179-188

menyerang ibu hamil dan balita. Program ini lapangan dan berasal dari keluarga
berhasil mengurangi jumlah ibu hamil yang miskin. Dinas Kesehatan Kota
mengalami Kurang Energi Kronis (KEK) Palembang mendapatkan data sasaran
hingga 100% di UPTD Puskesmas Sukatani dari hasil laporan bulanan puskesmas.
dan 60% di UPTD Puskesmas Pasirukem.16 b. Distribusi produk makanan tambahan
Penelitian tentang Survei Intervensi diberikan oleh Seksi Pelayanan
Ibu Hamil Kurang Energi Kronik (KEK) di Kesehatan Dasar Dinas Kesehatan
Kecamatan Jatinangor meskipun hanya Kota Palembang ke petugas gizi di
36,3% ibu hamil yang mendapatkan puskesmas. Selanjutnya petugas gizi
pemberian makanan tambahan (PMT). Ibu bekerjasama dengan bagian KIA
yang telah diberikan konseling kesadaran gizi langsung kepada ibu hamil risiko KEK
serta melakukan pemeriksaan rutin antenatal melalui petugas gizi di puskesmas,
dapat meningkatkan perbaikan status gizi.17 yang diambil langsung oleh ibu hamil
Hal ini didukung oleh penelitian di China, saat berkunjung ke puskesmas untuk
bahwa kepatuhan untuk mengkonsumsi memeriksakan kehamilannya setiap
nutrisi yang direkomendasikan dengan bulan pada trimester akhir.
penekanan khusus pada pendidikan mengenai c. Evaluasi PMT-P; penggunaan dana,
gizi dapat mengurangi kesenjangan status proses PMT-P dan perubahan status
gizi yang terjadi.18 gizi.
Begitu juga penelitian di Bogor Semua dana bantuan diberikan dalam
tentang pengaruh pemberian makanan bentuk roti biskuit (sandwich) kepada
tambahan terhadap konsumsi energy dan semua ibu hamil KEK yang sudah
protein ibu hamil menunjukkan rata-rata terdata. Evaluasi proses PMT-P hanya
tingkat kepatuhan konsumsi produk yang sebatas laporan bulanan ibu hamil
diberikan cukup tinggi yaitu 93%. Tingkat KEK yang telah mendapatkan PMT-P
kepatuhan konsumsi terhadap biskuit paling dari puskesmas. Belum ada evaluasi
tinggi (94.0%), kemudian diikuti susu tentang pendistribusian PMT-P dan
(93.5%) dan terakhir bihun (92.5%). keberhasilan PMT-P dalam
Tingginya tingkat kepatuhan konsumsi meningkatkan status gizi ibu hamil.
produk makanan dipengaruhi antara lain oleh Dinas Kesehatan Kota Palembang
variasi produk yang diberikan, sifat sensoris, berfungsi sebagai perumusan kebijakan
dan juga keberhasilan dalam sosialisasi pada teknis di bidang perencanaan dan
ibu hamil. Variasi produk yang diberikan pelaksanaan program PMT-P pada Ibu Hamil
meliputi susu coklat + biskuit susu, susu KEK. Dinas Kesehatan juga berperan sebagai
vanila + bihun, susu katuk + biskuit coklat, perumus kebijakan program PMT-P dan
susu coklat + bihun dan susu vanila + biskuit penyelenggara program PMT-P di wilayah
keju. Banyaknya variasi produk yang Kota Palembang. Efektivitas program PMT-P
diberikan dapat menurunkan unsur dinilai dengan tiga penetapan, yaitu :
kebosanan/kejenuhan terhadap produk a. Pendekataan sumber dengan melihat
intervensi.19 efektivitas dari input yang terdiri dari
Langkah-langkah yang dilakukan data, sumber daya manusia, dana,
dalam program PMT pada Ibu Hamil KEK sarana dan prasarana, materi, dan
adalah: sasaran dari program PMT-P pada Ibu
a. Identifikasi sasaran Hamil KEK.
Target sasaran ditentukan berdasarkan b. Pendekatan proses dengan melihat
hasil antropometri (ukuran LILA <23,5 efektivitas dari pelaksanaan program
cm) yang dilaksanakan langsung di dari semua proses internal yang dilihat

184 November 2018


Pastuty et al./ Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, November 2018, 9(3):179-188

berupa proses perencanaan, disimpulkan terdapat perbedaan yang


pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi bermakna ukuran LILA sebelum PMT dan
program PMT-P pada Ibu Hamil KEK. setelah PMT pada Ibu Hamil KEK.
c. Pendekatan sasaran dengan melihat Sebagian kecil ibu hamil yang
efektivitas yang dipusatkan pada mendapatkan PMT-P tidak mengalami
output dengan mengukur keberhasilan perubahan pada ukuran LiLA selama
program untuk mencapai hasil (output) mendapatkan PMT-P, hal ini kemungkinan
yang diharapkan dari program PMT dikarenakan ibu yang tidak rutin
pada Ibu Hamil KEK. mengkonsumsi makanan tambahan, ataupun
Efektivitas program PMT berdasarkan asupan gizi pokok baik kuantitas maupun
pendekatan sasaran dilihat dari output kualitas masih belum memenuhi standar
program PMT-P pada ibu hamil KEK. asupan gizi seimbang, ataupun faktor
Efektivitas diukur berdasarkan pendekatan karakteristik ibu berdasarkan usia serta gaya
sasaran (goals approach) agar dapat hidup ibu yang tidak sehat.
mengukur keberhasilan untuk mencapai hasil Penelitian yang dilakukan di
(output) yang sesuai dengan rencana. Untuk Yogyakarta tentang pengaruh PMT-P pada
mengetahui nilai output yang dihasilkan pada ibu hamil terhadap berat lahir bayi dengan
program PMT-P pada ibu hamil KEK jumlah sampel 128 ibu hamil didapatkan
dilakukan analisis data sekunder dengan hasil rerata berat lahir bayi pada kelompok
pendekatan kuantitatif. Hal ini dilakukan perlakuan adalah 3.248 g dan kelompok
untuk mengetahui seberapa besar efektifitas pembanding 2.974 g dengan perbedaan rerata
program PMT-P pada Ibu hamil KEK, dari berat lahir bayi sebesar 274 g (p=0,0002;
bertambahnya ukuran LILA ibu hamil setelah 95%CI:131-416) sehingga PMT-P terbukti
pemberian makanan tambahan. secara VLJQL¿NDQ berpengaruh terhadap berat
Dengan melihat hasil yang dicapai lahir bayi.20
dapat diketahui apakah program PMT-P Begitu juga dengan penelitian di
untuk penanganan kondisi KEK pada ibu wilayah kerja Puskesmas Banyuanyar tentang
hamil dapat dikatakan efektif atau tidak. analisis pengaruh pemberian makanan
Pertambahan ukuran LiLA ibu hamil dapat tambahan terhadap perubahan status gizi ibu
dijadikan sebagai prediksi berat bayi saat hamil trimester III dengan menggunakan
lahir. Namun data berat bayi saat lahir belum quasi-eksperimenal dan rancang bangun Non-
dicantumkan pada laporan PMT-P pada Ibu Equivalent Control Group dengan besar
Hamil KEK sehingga belum dapat diketahui sampel 30 ibu hamil trimester III yang dibagi
apakah pemberian PMT-P pada ibu hamil menjadi 2 kelompok yaitu kelompok
KEK juga dapat menurunkan kejadian berat perlakuan dan kelompok kontrol. Untuk
bayi lahir rendah. melihat berat badan dan perbedaan LiLA
Berdasarkan analisis data menunjukan menggunakan uji t-tes berpasangan. Hasil
perbandingan ukuran LILA sebelum PMT-P penelitian didapatkan pada kelompok
pada ibu hamil dan setelah PMT-P diberikan perlakuan ada perbedaan signifikan pada
selama 90 hari, menunjukan tidak ada ukuran perubahan LiLA ibu hamil dengan nilai
LILA ibu hamil yang berkurang setelah sig.p=0.029. Sedangkan pada kelompok
PMT-P. Sebanyak 103 ibu hamil mengalami kontrol tidak ada perbedaan signifikan pada
pertambahan ukuran LiLA setelah PMT-P perubahan LiLA ibu hamil bulan pertama
dan 6 ibu hamil dengan tidak ada dengan nilai sig.p=0,334.21
penambahan ukuran LILA. Hasil Uji Penelitian di Puskesmas Kota
Wilcoxon menunjukan nilai significancy Surabaya untuk mengetahui perbedaan
0,001 (p<0,05) dengan demikian dapat asupan energi dan protein setelah program

November 2018 185


Pastuty et al./ Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, November 2018, 9(3):179-188

PMT-P terhadap keberhasilan perbaikan tidak mendapatkan suplemen makanan yang


status gizi ibu hamil, dengan menggunakan diperkaya dengan energi dan protein dan
rancangan penelitian mixed method dengan menghasilkan berat lahir bayi sedikit lebih
strategi triangulasi konkuren. Teknik berat (+31 g; P= 0,197).23 Sebuah penelitian
pengambilan sampel penelitian kuantitatif di Dhaka yang bertujuan untuk
adalah consecutive sampling, dengan membandingkan berat badan bayi lahir dari
responden 47 ibu hamil KEK, partisipan ibu hamil KEK di daerah NNP (National
penelitian kualitatif diambil secara purposive Nutrition Program) dan di daerah yang tidak
sampling. Analisis data kuantitatif diolah NNP menunjukan hasil bahwa ibu hamil di
dengan uji Mann-Whitney, menunjukkan daerah NNP empat kali lebih mungkin
hasil bahwa program PMT-P pada ibu hamil melahirkan bayi dengan berat badan normal
KEK hanya mampu memperbaiki status gizi OR=3,84 dengan CI 95% (2,01-7,34)
menjadi normal sebesar 13%. Asupan energi dibandingkan ibu di daerah tidak NNP.24
dan protein ibu hamil KEK setelah program Penelitian di Madura, menunjukan
PMT-P mampu mengubah status gizi menjadi bahwa anak-anak dari wanita hamil yang
normal sebesar 20%. Tidak terdapat mendapatkan makanan tambahan (High
perbedaan asupan energi dan protein setelah Energy/HE) secara signifikan lebih berat
program PMT-P terhadap status gizi ibu dibandingkan anak-anak dari ibu yang tidak
hamil KEK dan normal (p>0,05).22 mendapatkan makanan tambahan (Low
Berdasarkan hasil analisis yang Energy/LE) (p<0,05). Anak-anak HE juga
didapat, efektivitas program PMT-P pada ibu lebih tinggi selama 5 tahun pertama
hamil KEK di Kota Palembang dipengaruhi (p<0,005) dari 15-48 bulan dan p<0,05 pada
oleh input dan proses dari program PMT-P 3-12 (60 bulan). Wanita usia reproduksi yang
tersebut. Komponen input yang berpengaruh mengalami Kekurangan Energi Kronis dan
terhadap program PMT-P pada ibu hamil mendapatkan makanan
KEK di Kota Palembang yaitu data, sumber tambahan/multivitamin selama 90 hari saat
daya, dan sasaran. Untuk melengkapi trimester akhir kehamilan efektif dalam
komponen data diperlukan penambahan mengurangi malnutrisi pada anak
25
karakteristik ibu hamil pada laporan program prasekolah. Kekurangan Energi Kronis
PMT-P pada ibu hamil KEK seperti tinggi telah menyebabkan banyak masalah selama
badan, jarak kelahiran, berat badan sebelum kehamilan terutama selama periode pertama
hamil, serta berat bayi saat lahir. Sehingga kehamilan.26 Ibu yang Kekurangan Energi
dapat di ketahui faktor penyebab terjadinya Kronis seringkali memiliki anak yang
KEK dan sejauh mana pengaruh ibu hamil kekurangan gizi. KEK pada ibu hamil di
KEK terhadap berat bayi saat lahir. Selain itu negara-negara berkembang bertanggung
juga diperlukan keseragaman format laporan jawab untuk 1 dari 6 kasus dengan berat
dari semua puskesmas yang ada di Kota badan lahir rendah.27
Palembang, sehingga data dapat diolah Terkait sumber daya diperlukan
dengan baik dan dapat menilai efektifitas penambahan petugas gizi puskesmas dan
pelaksanaan program PMT pada Ibu Hamil pembagian tugas antara petugas gizi dengan
KEK. bidan KIA yang berkaitan langsung dengan
Penelitian di Burkina Faso pada 1.175 sasaran. Saat ibu hamil melakukan kunjungan
wanita hamil menunjukan bahwa suplemen kehamilan di bagian KIA, dan terdeteksi
makanan yang diperkaya dengan energi dan berisiko KEK dapat langsung di rujuk ke
protein pada ibu hamil memiliki panjang bayi petugas gizi puskesmas. Sehingga ibu hamil
saat lahir secara signifikan lebih tinggi (+4.6 KEK dapat langsung ditangani oleh petugas
mm; P=0.001) dibanding ibu hamil yang gizi untuk mendapatkan PMT-P, dan

186 November 2018


Pastuty et al./ Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, November 2018, 9(3):179-188

mendapatkan konseling mengenai gizi ibu untuk penilaian dan pengawasaanpun akan
hamil dan juga risiko berat badan bayi lahir lebih mudah, karena mengacu pada pedoman
rendah dapat dikurangi. yang telah ditetapkan pada proses
Penelitian di Kota Amritsar India perencanaan sebelumnya.
menunjukan hasil analisis bivariat bahwa
kontak dengan petugas kesehatan meupakan KESIMPULAN DAN SARAN
salah satu faktor yang secara statistik
Pelaksanaan program PMT-P pada
mempengaruhi defisiensi energi kronis di
ibu hamil KEK memberikan hasil yang baik
antara wanita. Namun, analisis regresi
terhadap perubahan status gizi ibu hamil.
multivariat hanya melek huruf sebagai faktor
Hasil Uji Wilcoxon menunjukan terdapat
signifikan yang mempengaruhi status gizi
perbedaan yang bermakna ukuran LILA
wanita(OR=0,31, CI=0,11-0,83, p=0,03).28
sebelum PMT-P dan setelah PMT-P
Sedangkan pada proses PMT-P pada
diberikan selama 90 hari.
Ibu hamil KEK semua komponen
Saran dari penelitian ini adalah perlu
mempengaruhi efektivitas program. Proses
penambahan karakteristik ibu dalam laporan
program PMT-P pada Ibu Hamil KEK
program PMT-P pada Ibu Hamil KEK yang
dimulai dari perencanaan hingga penilaian.
terkait dengan usia kehamilan, paritas, dan
Pada perencanaan diperlukan penetapan
berat bayi saat lahir, untuk melihat
target/sasaran yang spesifik serta tujuan yang
keterkaitan status gizi ibu hamil dan dampak
ingin dicapai. Sehingga akan terbentuk
dari pemberian PMT-P pada ibu hamil KEK.
format pelaksanaan program, cara
Adanya kerjasama dengan kader dalam hal
pengawasaan, sampai metode penilaian dari
pengawasaan terhadap ibu hamil yang
program tersebut.
mendapatkan makanan tambahan, apakah
Pelaksanaan, pengawasaan, dan
benar-benar mengkonsumsi sesuai dengan
penilaian PMT-P akan terkait dengan rencana
anjuran yang diberikan dan evaluasi secara
yang telah diterapkan oleh Dinas Kesehatan
rutin setelah program PMT-P selesai
Kota Palembang. Apabila perencanaan
dilaksanakan.
dirancang dan ditetapkan dengan baik maka

DAFTAR PUSTAKA Enargi Kronis. Direktorat Pembinaan


Kesehatan Masyarakat. Jakarta :
1. Sulistyoningsih, H. Gizi untuk Departemen Kesehatan RI.2002.
Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta : 6. Damajanti, M., dkk. Pedoman
Graha Ilmu. 2011 Penanggulangan Kurang Energi Kronik
2. Ahmed, F., Tseng. and Marilyn. Diet Pada Ibu Hamil. Departemen Kesehatan
and Nutritional Status During Pregnancy Republik Indonesia, Editor. Jakarta :
Public Health Nutrition: Journal Public Direktorat Bina Gizi. 2015.
Health Nutrition 2013. 16(8): 1337±9. 7. Arisman. Gizi dalam Daur Kehidupan:
3. Abu, S.K., and Fraser. D.,. Maternal Buku Ajar Ilmu Gizi. Jakarta : EGC.
Nutrition and Birth Outcomes. Oxford 2014.
Journal. 2010. 32(1): 5-25. 8. Ekowati, D., High Parity and Chronic
4. Mahirawati dan Kartika V. Faktor- Energy Deficiency Increase Risk for
Faktor yang Berhubungan dengan Low Birth Weight in Situbondo District.
Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada Journal Public Health and Preventive
Ibu Hamil di Kecamatan Kamoning dan Medicine Archive. 2017.
Tambelangan, Kabupaten Sampang, (https://ojs.unud.ac.id/index.php/phpma/
Jawa Timur. Buletin Penelitian Sistem article/view/32503.
Kesehatan. 2014. 17:193-202. 9. Djamilah, A., Faktor-Faktor yang
5. Departemen Kesehatan RI. Pedoman Berhubungan dengan KEK pada Ibu
Penanggulangan Ibu Hamil Kekurangan

November 2018 187


Pastuty et al./ Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, November 2018, 9(3):179-188

Hamil di Wilayah Puskesmas Jembatan klinik Indonesia UGM. 2014; 11(2): 61-
Serong, Kecamatan Pancoran Mas 71.
Depok Jawa Barat, Skripsi.FKM 21. Wahida. Z.F., Pengaruh Pemberian
Universitas Indonesia. Jakarta. 2008. Makanan Tambahan terhadap Perubahan
10. Opara, J., Malnutrition During Status Gizi Ibu Hamil, Jurnal
Pregnancy Among Child Bearing Keperawatan dan Kebidanan - Stikes
Mothers in Mbaitolu of Imo State. Dian Husada Mojokerto, Jurnal
Nigeria. Mediteranean Journal of Social Keperawatan dan Kebidanan Stikes
Science, 2011. 2 (6). Dian Husada Mojokerto. 2015; 7(1): 89-
11. Selvakumar, D.L., Relationships 99.
Between A Prenatal Nutrition Education 22. Nugrahini, E.Y., Effendi, J.S., Herawati,
Intervention and Maternal Nutrition in D.M.D., Asupan Energi dan Protein
Ethiopia. Dissertations. 2015 College of Setelah Program Pemberian Makanan
Social and Behavioral Sciences. Public Tambahan Pemulihan Ibu Hamil Kurang
Policy and Administration Faculty. Energi Kronik di Puskesmas Kota
Walden University. Surabaya, JEMC. 2014; 1(1).
12. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta : 23. Huybregts, L., Roberfroid. D., Lanou.
Kemenkes RI. 2007. H., Menten. J., Meda. N., Camp. J.V.,
13. Dinkes Kota Palembang. 2016. Profil and Kolsteren. P., Prenatal Food
Kesehatan Kota Palembang Tahun 2015. 6XSSOHPHQWDWLRQ )RUWL¿HG with Multiple
14. Kementerian Kesehatan RI, Petunjuk Micronutrients Increases Birth Length: a
Teknis Pemberian Makanan Tambahan Randomized Controlled Trial in Rural
Ibu Hamil. Kementerian Kesehatan Burkina Faso. American Journal of
Jakarta. 2010. Clinical Nutrition. 2009; 90(6):1593-
15. Sugiyono. Metode Penelitian Kombinasi 600.
(Mixed Methode). Alfabeta: Bandung. 24. Karim, M.R., Flora. M.S., Akhter. S.,
16. Nurina, R., 2016. Program Pemberian Birthweight of The Babies Delivered by
Makanan Tambahan untuk Peningkatan Chronic Energy Deficient Mothers in
Status Gizi Ibu Hamil dan Balita di National Nutrition Program (NNP)
Kecamatan Cilamaya Kulon dan Intervention Area. Journal Bangladesh
Cilamaya Wetan, Karawang. Jurnal Med Res Counc Bull. 2011; 37; 17-23.
Resolusi Konflik, CSR. 2012. 1(1): 44- 25. Kusin, J.A., Kardjati. S., Houtkooper.
9. J.M., Renqvist. U.H., Energy
17. Prawita, A., Susanti, A.I., dan, P. Survei Supplementation During Pregnancy and
Intervensi Ibu Hamil Kurang Energi Postnatal Growth, Journal and Books the
Kronik (KEK) di Kecamatan Jatinangor. Lancet. 1992; 340(8820): 623-6.
Jurnal JSK. 2017; 2(4): 186-191. 26. Opara, J.A., Helen, E., Adebola, N.,
18. Gao, H., Stiller, CK., Scherbaum,V., Kasiobi. S., Oguzor., and Sodienye, A.,
Biesalski, HK., Wang, Q., Hormann, E. Malnutrition during Pregnancy among
et al. Dietary Intake and Food Habits Child Bearing Mothers in Mbaitolu of
of Pregnant Women Residing in Imo State Nigeria, Mediteranean Journal
Urban and Rural Areas of Deyang of Social Science. 2011; 2(6). 90-6.
City, Sichuan Province, China. Journal 27. The Lancet. Maternal and Child
Nutrients 2013; 5(8): 2933-54. Nutrition. Executive Summary of the
19. Prihananto, V., Sulaeman, A., Riyadi, Lancet Maternal and Child Nutrition
H., dan Palupi, N.H.S. 2007. Pengaruh Series. 2011.
Pemberian Makanan Tambahan terhadap 28. Devgun, P., Mahajan, S.L., Gill. K.P.,
Konsumsi Energi dan Protein Ibu Hamil. X. Prevalence of Chronic Energy
Jurnal Gizi dan Pangan. 2(1): 16-21. Deficiency and Socio Demographic
20. Zulaidah, H.S., Kandarina. I., Hakimi, Profile of Women in Slums of
M. Pengaruh Pemberian Makanan Amritsar City, Punjab, India. Int J
Tambahan (PMT) pada Ibu Hamil Res Health Sci. 2011; 2(2):527-32.
Terhadap Berat Lahir Bayi. Jurnal Gizi

188 November 2018

You might also like