Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
Nur Rohman
STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh Aceh Barat
e-mail: rohman71@staindirundeng.ac.id
ABSTRACT
This study aims to describe (1) how the application of Thorndike's learning theory in
learning (2) Thorndike's learning theory in learning Mathematics and Indonesian at
SDN UPT XVII Mukti Jaya Singkohor District, Aceh Singkil Regency. This research
uses qualitative research. In the form of this research to describe and analyze
phenomena, events, social activities, beliefs, and thoughts of a person individually or in
groups. This type of research is a case study research with data collection techniques
used include observation, interviews and documentation. The results of this study
indicate that Thorndike's theory is one part of the behaviorism theory developed by
Edward Lee Thorndike in Williamsburg. In the elaboration of the theory, it is divided
into several parts, namely: first, the first stage of thought which includes: the law of
readiness, the law of practice, the law of consequences and the law of attitude. Second,
the second stage of thought is a form of revision carried out by Thorndike regarding the
law of practice and the law of effect. Based on the analysis of existing data, it can be
seen that Thorndike's learning theory has indirectly been applied by teachers, especially
in mathematics and Indonesian lessons. This can be seen from the compatibility between
Thorndike's learning theory and the stages used by the teacher in carrying out the
teaching and learning process in the classroom.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan (1) Bagaimana penerapan teori
pembelajaran Thorndike dalam pembelajaran (2) teori pembelajaran Thorndike pada
pembelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia di SDN UPT XVII Mukti Jaya
Kecamatan Singkohor Kabupaten Aceh Singkil. Penelitian ini menggunakan
penelitian kualitatif. Dalam bentuknya penelitian ini untuk mendeskripsikan dan
menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, kepercayaan, dan pemikiran
seseorang secara individual maupun kelompok. Jenis penelitian ini adalah penelitian
studi kasus dengan teknik pengumplan data digunakan meliputi observasi, wawancara
dan dokumentasi. Adapun hasil penelitian ini bahwa teori Thorndike merupakan salah
satu bagian dari teori behaviorisme yang dikembangkan oleh Edward Lee Thorndike
223
Abdau : Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Vol.4 No. 2, Desember 2021 e- ISSN:2685-0451
PENDAHULUAN
Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdasakan kehidupan bangsa,1 bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia beriman, bertaqwa serta berakhlak mulia, sehat jasmani
maupun rohani, berilmu, mandiri, cakap serta mampu menjadi warga negara yang
demokratis yang dapat bertanggung jawab.2 Wujud masyarakat berkualitas tersebut
merupakan tanggung jawab dari pendidikan terutama dalam mempersiapkan peserta
didik yang makin berperan dalam menampilkan keunggulan dirinya yang tangguh
kreatif, mandiri dan profesional pada setiap bidang masing-masing.3
Selanjutnya, pendidikan sangat erat kaitannya dengan pembelajaran, karena
melalui proses pembelajaranlah merupakan komponen utama dalam pendidikan.4
Pembelajaran secara etimologi berasal dari kata belajar yang memiliki arti berusaha
untuk memperoleh kepandaian atau ilmu.5 Selain itu, belajar yang didefinisikan oleh
Musthofa Fahmi belajar adalah suatu ungkapan yang menunjuk) aktivitas yang
menghasilkan) perubahan-perubahan tingkah laku atau pengalaman.6 Kemudian,
pengertian belajar juga didevinisikan secara sederhana oleh Thorndike yaitu belajar
1 Endang Mulyani, “Model Pendidikan Kewirausahaan Di Pendidikan Dasar Dan Menengah,” Jurnal Ekonomi
Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Di Sma Negeri 1 Indralaya Selatan” (Undergraduate, Sriwijaya
University, 2018), Https://Repository.Unsri.Ac.Id/11975/.
5 Fitri Fatimatuzahroh, Lilis Nurteti, And S. Koswara, “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada
Mata Pelajaran Akidah Akhlak Melalui Metode Lectures Vary,” Jurnal Penelitian Pendidikan Islam 7, No. 1 (June
11, 2019): 35, Https://Doi.Org/10.36667/Jppi.V7i1.362.
6 Abdul Rouf, “Pengaruh Layanan Konseling Kelompok Dan Layanan Pembelajaran Bahasa Arab Terhadap
224
Abdau : Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Vol.4 No. 2, Desember 2021 e- ISSN:2685-0451
merupakan hubungan antara stimulus dan respon.7 Maksud dari penjelasan Thorndike
adalah belajar merupakan suatu aktivitas yang melibatkan adanya stimulus atau
rangsangan serta dapat menimbulkan adanya respon. Respon dapat berupa penambahan
pengetahuan ataupun perilaku yang ditampilkan dalam keseharian. Dalam tulisannya
mula-mula Thorndike berpendapat, bahwa yang menjadi Dasar belajar itu ialah asosiasi
antara kesan pancaindra (Sense Impresion) dengan implus untuk bertindak.8 Asosiasi
yang demikian itu disebut Connection, asosiasi atau bond atau koneksi itulah yang
menjadi lebih kuat atau lebih lemah dalam terbentuknya atau hilangnya kebiasaan-
kebiasaan Karena prinsipnya yang demikian itu maka teori Thorndike itu disebut
Connection Atau Bond Psykology.
Teori Thorndike merupakan bagian teori behavorisme yang menyatakan belajar
merupakan perubahan dari tingkah laku.9 Dalam pandangan behaviorisme seseorang
dapat dikatakan belajar jika terdapat perubahan tingkah laku dari proses belajar itu
sendiri. Teori Thorndike yang terkenal adalah educational psykology10. Dalam teori
yang digagas Thorndike ada beberapa tahapan penting yang dialami oleh seseorang
dalam aktivitas belajar, yaitu: pemikiran tahap pertama; hukum kesiapan, hukum
latihan, hukum, hukum akibat, hukum sikap, tahapan pemikiran kedua; pada tahap
pemikiran kedua ini pada dasarnya merupakan hasil dari revisi yang dilakukan oleh
Thorndike pada tahap pemikiran pertama.11 Jika melihat dari pokok pemeikiran
Thorndike yang dituangkan dalam bentuk hukum-hukum yang berlaku, maka penulis
mencoba mencari tau apakah teori yang digunakan dapat diterapkan dalam semua
pelajaran dan apakah memiliki implikasi yang sama terkhusus pada induk dari semua
pelajaran yaitu Matematika dan Bahasa Indonesia.
7 Muh Sain Hanafy, “Konsep Belajar Dan Pembelajaran” 17, No. 1 (N.D.): 14.
8 Hermansyah Hermansyah, “Analisis Teori Behavioristik (Edward Thordinke) Dan Implementasinya Dalam
Pembelajaran Sd/Mi,” Modeling: Jurnal Program Studi Pgmi 7, No. 1 (March 25, 2020): 15–25,
Https://Doi.Org/10.36835/Modeling.V7i1.547.
9 Yoga Anjas Pratama, “Relevansi Teori Belajar Behaviorisme Terhadap Pendidikan Agama Islam,” Jurnal
Faks, 2021.
225
Abdau : Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Vol.4 No. 2, Desember 2021 e- ISSN:2685-0451
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam hal ini adalah dengan menggunakan pendekatan
kualitatif. Penelitian Kualitatif (Qualitative research) adalah suatu penelitian yang
ditunjukkan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas
sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang serta individual maupun
kelompok. Penelitain kualitatif bersifat deskriptif: penelitian membiarkan permasalahan-
permasalahn muncul dari data atau dibiarkan terbuka untuk interprestasi.12 Data
dihimpun dengan pengamatan yang seksama, mencakup deskripsi dalam konteks yang
mendetail disertai catatan-catatan hasil wawancara yang mendalam, serta hasil analisis
dokumen dan catatan-catatan.13
Pendekatan kualitatif dalam perolehan data berdasarkan wawancara yang
didukung oleh hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan permasalahan yang
ingin dikaji. Hasil data tersebut dianalisisi secara rinci sehingga memeroleh sebuah
kesimpulan yang dapat menggambarkan hasil penelitian secara keseluruhan. Dalam
penelitian ini yang menjadi narasumber wawancara adalah wali kelas II SDN UPT XVII
Mukti Jaya Aceh Singkil, Privinsi Aceh.
Teori Thorndike merupakan salah satu bagian dari teori behaviorisme.14 Teori ini
dikembangkan oleh Edward Lee Thorndike lahir pada tanggal 31 agustus 1874 di
williamsburg.15 Pada mulanya sebelum mencetuskan teori ini, Thorndike melakukan
eksperimen dengan menggunakan hewan yang kelaparan. Dari ekperimen ini diperoleh
teori pembelejaran yang dikenal denga trial and eror serta Thorndike menyimpulkan
belajar adalah hubungan yang terjadi antara stimulus dan respon. Selanjutnya,16 dalam
gagasan yang diutarakan oleh Thorndike ada beberapa tahapan proses perkembangan
itu sendiri. Adapun tahapan-tahapannya sebagai berikut:
12 Muhammad Shaleh Assingkily And Nur Rohman, “Edupreneurship Dalam Pendidikan Dasar Islam,” Jip
60.
14 Andriani, “Teori Belajar Behavioristik Dan Pandangan Islam Tentang Behavioristik.”
15 Feida Noorlaila Isti`Adah M.Pd, Teori-Teori Belajar Dalam Pendidikan (Edu Publisher, 2020).
16 Ali Makki, “Mengenal Sosok Edward Lee Thorndike Aliran Fungsionalisme Dalam Teori Belajar,” Jurnal
226
Abdau : Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Vol.4 No. 2, Desember 2021 e- ISSN:2685-0451
17 Elvia Baby Shahbana, Fiqh Kautsar Farizqi, And Rachmat Satria, “Implementasi Teori Belajar Behavioristik
Dalam Pembelajaran,” Jurnal Serunai Administrasi Pendidikan 9, No. 1 (March 26, 2020): 24–33,
Https://Doi.Org/10.37755/Jsap.V9i1.249.
18 Andriani, “Teori Belajar Behavioristik Dan Pandangan Islam Tentang Behavioristik.”
227
Abdau : Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Vol.4 No. 2, Desember 2021 e- ISSN:2685-0451
19 Saifudin Saifudin, “Perspektif Islam Tentang Teori Koneksionisme Dalam Pembelajaran,” Profetika: Jurnal
Studi Islam 22, No. 2 (December 16, 2021): 314–30, Https://Doi.Org/10.23917/Profetika.V22i2.16696.
20 Shahbana, Farizqi, And Satria, “Implementasi Teori Belajar Behavioristik Dalam Pembelajaran.”
21 Muhtar Dahri, Muhammad Riski, And Arianstah, “Analisis Sikap Mahasiswa Terhadap Mata Kuliah
Pancasila Berbasis Kasus Dengan Metode Diskusi,” Ekopendia 3, No. 1 (July 15, 2018): 1–12.
228
Abdau : Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Vol.4 No. 2, Desember 2021 e- ISSN:2685-0451
229
Abdau : Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Vol.4 No. 2, Desember 2021 e- ISSN:2685-0451
25 Sumadi Suryabrata,”Psikologi Pendidikan”, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2014), Hlm. 261
26 Kurniawan Heru, “Pembelajaran Menulis Kreatif Berbasis Komunikatif Dan Apresiatif”, (Bandung: Pt
Remaja Rosdakarya Ofiiset, 2014), Hlm.22
27 Khaerudin Kurniawan, “Bahasa Indonesia Keilmuan Untuk Perguruan Tinggi”, (Bandung: Refika Aditama,
2012), Hlm. 1
28 Ibid,... Hlm. 4
230
Abdau : Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Vol.4 No. 2, Desember 2021 e- ISSN:2685-0451
Hakikat Matematika
Matematika secara etimologi berasal dari Yunani “mathein” atau
“mathenein” yang artinya mempelajari. Ada pula yang mengatakan matematika
berasal dari bahasa latin yaitu “mathematike” yang artinya relating to learning
atau berkaitan dengan pengetahuan.29 Pendapat lain mengatakan bahwa, hakekat
matematika adalah berkenaan dengan ide-ide, struktur, dan hubungannya yang
diatur menurut urutan yang logis.30
Seperti pada umumnya pelajaran lain, matematika juga memiliki
karakteristik tersendiri. Adapun karakteristiknya adalah sebagai berikut:
Memiliki obyek kajian abstrak, bertumpu pada kesepakatan, berpola pikir
deduktif, mempunyai simbol yang kosong dari arti, memperhatikan semesta
pembicaraan, konsisten dalam sistemnya.31 Kemudian Terkait dengan fungsi dan
tujuan matematika yang diajarkan di sekolah dasar, matematika berfungsi untuk
mengembangkan kemampuan berhitung, memgukur, menurunkan dan
mengggunakan rumus matematika yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari
melalui materi pengukuran dan geometri, dan aljabar. Selain itu matematika
sekolah memiliki fungsi sebagai pengembang kemampuan dalam
mengomunikasikan fikiran dengan bahasa melalui model matematika yang
berupa kalimat, persamaan matematika, diagram, grafik serta tabel.32
Teori Behavior Thoorndike pada Pembelajaran Bahasa Indonesia dan
Matematika
Teori behaviorisme merupakan teori belajar yang mula-mula dicetuskan oleh
Gagne dan Berliner. Teori ini tentang perubahan tingkah laku yang terjadi pada peserta
didik yang merupakan hasil dari suatu pengalaman. Teori ini merupakan hubungan
antara stimulus dan respon. Respon atau perilaku tertentu dihasilkan melalui pelatihan
atau pembiasaan. Hal tersebut senada dengan apa yang diungkapkan wali kelas II yaitu:
29 The Liang Gie, “Filsafat Matematika Bagian Kedua”, (Yogyakarta : Yayasan Studi Ilmu Dan Teknologi,
1993), Hlm. 5
30 Herman Hudojo, “Pengembangan Kurikulum Matematika Dan Pelaksanaannya Di Depan Kelas”, (Surabaya
231
Abdau : Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Vol.4 No. 2, Desember 2021 e- ISSN:2685-0451
232
Abdau : Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Vol.4 No. 2, Desember 2021 e- ISSN:2685-0451
233
Abdau : Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Vol.4 No. 2, Desember 2021 e- ISSN:2685-0451
pemberian latihan kepada siswa merupakan salah satu bentuk dari hokum Thorndike
yang kedua (Law of exercise).
Berdasarkan pemaparan diatas, maka dapat kita simpulkan bahwa teori
Thorndike memiliki implikasi yang luar biasa dalam pembelajaran meskipun dalam
penerapnnya seorang guru sering kali tak menyadarinya. Teori Thorndike juga mampu
mengatasi permasalahan yang terjadi pada proses pembelajaran. Hal tersebut dapat
dilihat dari kedua artikel yang membahas teori Thorndike sebagai jalan keluar yang
terjadi di sebuah sekolah meskipun pada pelajaran yang berbeda.
KESIMPULAN
Berdasrkan data penelitian teori behavioristik yang digagas oleh Edward Lee
Thorndike di williamsburg. Dalam penjabaran teorinya diabagi menjadi beberapa
bagian yakni: pertama, pemikiran tahap pertama yang meliputi: hukum kesiapan,
hukum latihan, hukum akibat dan hukum sikap. Kedua, pemikiran tahap kedua
merupakan bentuk revisi yang dilakukan oleh Thorndike yang berkenaan dengan
hukum latihan dan hukum akibat. Berdasarkan analisis data yang ada terlihat bahwa
teori pembelajaran Thorndike secara tidak langsung sudah diterapkan oleh guru
khususnya pada pelajaran matematika dan bahasa indonesia. Hal ini dapat dilihat dari
kesesuaian antara teori pembelajaran Thorndike dengan tahapan-tahapan yang
digunakan guru dalam melakukan proses belajaran mengajar di kelas.
DAFTAR PUSTAKA
A. Wahab, Jufri. Toha No. 176 Lama Bandung -Jawa Barat 40423 Phone (022)
92724763 -081214044150, Faks, 2021.
Ade, Rahmad Kurniawan. “Manajemen Evaluasi Kurikulum 2013 Di Madrasah Aliyah
Nurul Iman Sekncau Lampung Barat.” Undergraduate, Uin Raden Intan
Lampung, 2021. Http://Repository.Radenintan.Ac.Id/14175/.
Amsari, Dina. “Implikasi Teori Belajar E.Thorndike (Behavioristik) Dalam
Pembelajaran Matematika.” Jurnal Basicedu 2, No. 2 (October 19, 2018): 52–
60.
Andriani, Fera. “Teori Belajar Behavioristik Dan Pandangan Islam Tentang
Behavioristik.” Syaikhuna: Jurnal Pendidikan Dan Pranata Islam 6, No. 2
(December 30, 2015): 165–80.
Assingkily, Muhammad Shaleh, And Nur Rohman. “Edupreneurship Dalam Pendidikan
Dasar Islam.” Jip (Jurnal Ilmiah Pgmi) 5, No. 2 (2019): 111–30.
Https://Doi.Org/10.19109/Jip.V5i2.3721.
234
Abdau : Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Vol.4 No. 2, Desember 2021 e- ISSN:2685-0451
Dahri, Muhtar, Muhammad Riski, And Arianstah. “Analisis Sikap Mahasiswa Terhadap
Mata Kuliah Pancasila Berbasis Kasus Dengan Metode Diskusi.” Ekopendia 3,
No. 1 (July 15, 2018): 1–12.
Efendi,S.Pd.I. Konsep Pemikiran Edward L. Thorndike Behavioristik. Guepedia, 2016.
Fatimatuzahroh, Fitri, Lilis Nurteti, And S. Koswara. “Upaya Meningkatkan Hasil
Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak Melalui Metode
Lectures Vary.” Jurnal Penelitian Pendidikan Islam 7, No. 1 (June 11, 2019):
35. Https://Doi.Org/10.36667/Jppi.V7i1.362.
Feida Noorlaila Isti`Adah. Teori-Teori Belajar Dalam Pendidikan. Edu Publisher, 2020.
Depdiknas, 2004, Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Matematika
Smp Dan Mts, Jakarta : Dediknas, T.T.
Hanafy, Muh Sain. “Konsep Belajar Dan Pembelajaran” 17, No. 1 (N.D.): 14.
Heri Rahyubi, 2012, Teori-Teori Belajar Dan Aplikasi Pembelajaran Motorik,
Bandung: Nusa Media 2012
Herman Hudojo, 1979, Pengembangan Kurikulum Matematika Dan Pelaksanaannya Di
Depan Kelas, Surabaya : Usaha Nasional
Hermansyah, Hermansyah. “Analisis Teori Behavioristik (Edward Thordinke) Dan
Implementasinya Dalam Pembelajaran Sd/Mi.” Modeling: Jurnal Program
Studi Pgmi 7, No. 1 (March 25, 2020): 15–25.
Https://Doi.Org/10.36835/Modeling.V7i1.547.
Khaerudin Kurniawan, 2012, Bahasa Indonesia Keilmuan Untuk Perguruan Tinggi,
Bandung: Refika Aditama
Kurniawan Heru, 2014, Pembelajaran Menulis Kreatif Berbasis Komunikatif Dan
Apresiatif, Bandung: Pt Remaja Rosdakarya Ofiiset
Makki, Ali. “Mengenal Sosok Edward Lee Thorndike Aliran Fungsionalisme Dalam
Teori Belajar.” Jurnal Studi Islam: Pancawahana 14, No. 1 (May 11, 2019):
78–91.
Muhibbin Syah, 1995, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Yogyakarta:
Remaja Rosdakarya
Mulyani, Endang. “Model Pendidikan Kewirausahaan Di Pendidikan Dasar Dan
Menengah.” Jurnal Ekonomi Dan Pendidikan 8, No. 1 (2011).
Https://Doi.Org/10.21831/Jep.V8i1.705.
Mulyasa, 2003, Kurikulum Berbasis Kompeteni, Bandung: Pt Remaja Rosdakarya
Pratama, Yoga Anjas. “Relevansi Teori Belajar Behaviorisme Terhadap Pendidikan
Agama Islam.” Jurnal Pendidikan Agama Islam Al-Thariqah 4, No. 1 (June 2,
2019): 38–49. Https://Doi.Org/10.25299/Al-Thariqah.2019.Vol4(1).2718.
Puput, Puput, Ikbal Barlian, And Siti Fatimah. “Pengaruh Model Pembelajaran Kreatif
Dan Produktif Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Di Sma Negeri
1 Indralaya Selatan.” Undergraduate, Sriwijaya University, 2018.
Https://Repository.Unsri.Ac.Id/11975/.
Rouf, Abdul. “Pengaruh Layanan Konseling Kelompok Dan Layanan Pembelajaran
Bahasa Arab Terhadap Hasil Belajar Bahasa Arab.” Masters, Stain Kudus,
2017. Https://Doi.Org/10/9.%20daftar%20pustaka.Pdf.
Saifudin, Saifudin. “Perspektif Islam Tentang Teori Koneksionisme Dalam
Pembelajaran.” Profetika: Jurnal Studi Islam 22, No. 2 (December 16, 2021):
314–30. Https://Doi.Org/10.23917/Profetika.V22i2.16696.
Shahbana, Elvia Baby, Fiqh Kautsar Farizqi, And Rachmat Satria. “Implementasi Teori
Belajar Behavioristik Dalam Pembelajaran.” Jurnal Serunai Administrasi
235
Abdau : Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Vol.4 No. 2, Desember 2021 e- ISSN:2685-0451
236