You are on page 1of 15

INTERNALISASI NILAI PEDULI SOSIAL PADA PEMBELAJARAN

IPS KELAS IV SD NEGERI 11 TEMPILANG

KABUPATEN BANGKA BARAT

SKRIPSI

PUTRI MELANI
2018015223

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
YOGYAKARTA
2022
1
INTERNALIZATION OF SOCIAL CARE VALUES IN IPS LEARNING
CLASS IV STATE ELEMENTARY SCHOOL 11 TEMPILANG DISTRICT
WEST BANGKA

Putri Melani¹, Kristi Wardani², Endah Marwanti³


Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
E-mail: melantempilang@gmail.com¹, kristi.wardani@ustjogja.ac.id²,
marwanti_endah@yahoo.co.id³

Abstract:
Internalization of Social Care Values in Social Studies Learning Class IV State Elementary
School 11 Tempilang, West Bangka Regency. Thesis of the Department / Study Program of
Elementary School Teacher Education, Faculty of Teacher Training and Education,
Sarjanawiyata Tamansiswa University, Yogyakarta, 2022.
This study aims to 1) Describe how the internalization of the value of social care in
social studies learning that has been carried out in class IV State Elementary School 11
Tempilang, West Bangka Regency, 2) describes what obstacles were found in internalizing
the value of social care in social studies learning that had been carried out in class. IV State
Elementary School 11 Tempilang, West Bangka Regency, 3) Solutions for obstacles in
dealing with the internalization of social care values in social studies learning that has been
carried out in grade IV State Elementary School 11 Tempilang, West Bangka Regency.
The method used in this research is descriptive qualitative. This research was
conducted from October 2021 to April 2022. The data sources in this study were primary and
secondary data sources. Primary data sources are the principal, fourth grade teachers, and
several fourth grade students, while secondary data sources are observations, interviews and
documentation. Data collection techniques using observation techniques, interviews,
documentation. The data validity techniques used are increasing persistence, source
triangulation, technical triangulation, and time triangulation. Data analysis techniques
through the stages of data collection, data reduction data presentation and drawing
conclusions).
The results of this study are as follows (1) Internalization of the value of social care in
class IV social studies learning at State Elementary School 11 Tempilang, West Bangka
Regency which has been carried out by means of teachers linking caring values into learning
materials and doing habituation of helping in the classroom, (2) Obstacles found in
internalizing the value of social care in social studies learning that have been carried out in
class IV State Elementary School 11 Tempilang, West Bangka Regency, namely the lack of
student capture power, lack of teacher ability in linking caring values to in the learning
material and the teacher has not inserted the value of social care into the lesson plans, (3) the
solution to face obstacles in internalizing the value of social care in social studies learning
that has been carried out in class IV State Elementary School 11 Tempilang, West Bangka
Regency by way of teachers must improve reflection skills, namely rethink the process of
making the lessons that have been done and the teacher must make a plan for implementing
social studies learning related to the material that will be studied by students so that it helps
teachers to make it easier to relate social studies learning materials.

Keywords: Internalization, Social Care Values, Social Studies Learning, Elementary


School

2
3
INTERNALISASI NILAI PEDULI SOSIAL PADA PEMBELAJARAN IPS
KELAS IV SD NEGERI 11 TEMPILANG KABUPATEN
BANGKA BARAT

Putri Melani¹, Kristi Wardani², Endah Marwanti³


Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
¹Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
²Email: melantempilang@gmail.com, kristi.wardani@ustjogja.ac.id,
marwanti_endah@yahoo.co.id

Abstrak :
Internalisasi Nilai Peduli Sosial Pada Pembelajaran IPS Kelas IV SD Negeri 11 Tempilang
Kabupaten Bangka Barat. Skripsi Jurusan/Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta,
2022.
Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mendeskripsikan bagaimana internalisasi nilai peduli
sosial pada pembelajaran IPS yang sudah dilakukan di kelas IV SD Negeri 11 Tempilang
Kabupaten Bangka Barat, 2) Mendeskripsika apa saja kendala yang ditemukan dalam
internalisasi nilai peduli sosial pada pembelajaran IPS yang sudah dilakukan di kelas IV SD
Negeri 11 Tempilang Kabupaten Bangka Barat, 3) Solusi untuk kendala dalam menghadapi
internalisasi nilai peduli sosial pada pembelajaran IPS yang sudah dilakukan di kelas IV SD
Negeri 11 Tempilang Kabupaten Bangka Barat.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan Oktober 2021 sampai April 2022. Sumber data dalam penelitian
adalah sumber data primer dan sekunder. Sumber data primer adalah kepala sekolah, guru
kelas IV, dan beberapa siswa kelas IV, sedangkan sumber data sekunder adalah observasi,
wawancara dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi,
wawancara, dokumentasi. Teknik keabsahan data yang digunakan yaitu meningkatkan
ketekunan, triangulasi sumber, triangulasi teknik, dan triangulasi waktu. Teknik analisis data
melalui tahap pengumpulan data (data collection), reduksi data (data reduction), penyajian
data (data display) dan penarikan kesimpulan (conclusion drawing).
Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut (1) Internalisasi nilai peduli sosial pada
pembelajaran IPS kelas IV SD Negeri 11 Tempilang Kabupaten Bangka Barat yang telah
dilaksanakan dengan cara guru mengkaitkan nilai-nilai peduli ke dalam materi pembelajaran
serta melakukan pembiasaan tolong menolong di dalam kelas, (2) Kendala yang ditemukan
dalam internalisasi nilai peduli sosial pada pembelajaran IPS yang sudah dilakukan di kelas
IV SD Negeri 11 Tempilang Kabupaten Bangka Barat yaitu kurangnya daya tangkap siswa,
kurangnya kemampuan guru dalam mengkaitkan nilai-nilai peduli ke dalam materi
pembelajaran dan guru belum menyisipkan nilai peduli sosial ke dalam RPP, (3) Solusi untuk
menghadapi kendala dalam internalisasi nilai peduli sosial pada pembelajaran IPS yang sudah
dilakukan di kelas IV SD Negeri 11 Tempilang Kabupaten Bangka Barat dengan cara guru
harus meningkatkan kemampuan refleksi yaitu berpikir ulang tentang proses pembelajaran
yang telah dilakukan Serta guru harus membuat rencana pelaksanaan pembelajaran IPS
terkait materi yang akan di pelajari siswa sehingga membantu guru agar lebih mudah dalam
mengaitkan materi pembelajaran IPS.

Kata Kunci : Internalisasi, Nilai Peduli Sosial, Pembelajaran IPS, Sekolah Dasar

4
PENDAHULUAN sebagian besar hidupnya saling
Internalisasi atau internalization ketergantungan, yang pada akhirnya
adalah gabungan antara tindakan dan akan tercapai keseimbangan relatif.
perlakuan bahkan pendapat pada Maka dari itu, seharusnya manusia
pribadi seseorang. Menurut Rebers memiliki kepedulian sosial terhadap
sebagaimana dikutip oleh Mulyana sesama agar tercipta keseimbangan
(2004:21), internalisasi diartikan dalam kehidupan (dalam Tabi’in 2017:
sebagai penyatuan antara nilai diri 43).
seseorang dengan keyakinan bersikap, Dilihat dari pengertian di atas,
bertindak, dan praktik dari sebuah maka pembelajaran adalah suatu proses
aturan-aturan yang telah ada pada diri yang dilakukan seseorang kepada orang
seseorang. Menurut Tafsir internalisasi lain untuk memberikan petunjuk,
merupakan cara masukanya sebuah dengan tujuan supaya orang lain itu
keterampilan dan pengetahuan mengetahuinya. Sejalan dengan
seseorang dari luar kedalam dirinya pendapat di atas, menurut Fathurrahman
sehingga menjadi sebuah kepribadian (2015: 6) pembelajaran adalah proses
(dalam Aisyah 2021:14). interaksi peserta didik dengan pendidik
Proses internalisasi berkaitan dan sumber belajar pada suatu
dengan penenaman nilai dan pembinaan lingkungan belajar (dalam Hidayat,
peserta didik yang dapat dilakukan 2020 : 53).
dengan beberpa tahapan. Menurut Pengertian tentang apa itu
Muhaimin (2006:153). Ada 3 tahapan pendidikan IPS juga dikemukakan oleh
dalam proses internalisasi yang Somantri yang mengartikan pendidikan
dikaitkan dengan pembinaan peserta IPS adalah suatu penyederhanaan
didik (dalam Aisyah 2021:15) yaitu : disiplin ilmu-ilmu sosial, ideologi
tahap transformasi, tahap transaksi negara dan disiplin ilmu lainnya serta
nilai, tahap trans-internalisasi. masalah-masalah sosial terkait, yang
Sjarkawi (2006: 29) mengatakan diorganisasikan dan disajikan secara
bahwa nilai merupakan sesuatu yang ilmiah dan psikologis untuk tujuan
dijunjung tinggi, yang mewarnai dan pendidikanpada tingkat pendidikan
menjiwai tindakan seseorang. Nilai itu dasar dan menengah. (Somantri, 2001:
lebih dari sekedar keyakinan, nilai 74). Pendidikan IPS di Indonesia adalah
selalu berkaitan dengan tindakan. penyederhanaan disiplin ilmu-ilmu
Sehingga nilai sering diukur dengan sosial dan segala sesuatu yang sifatnya
tindakan. Kabul Budiyono (2007: 70) sosial, dengan demikian Pancasila dan
memaknai nilai sebagai sifat at au UUD 1945 harus melalukan
kualitas yang melekat pada suatu objek, perembesan terhadap tujuan, bahan
bukan objek itu sendiri. Sesuatu pendidikan dan kegiatan-kegiatan
mengandung nilai artinya ada kualitas pendidikan lainnya (dalam Santoso,
yang melekat pada sesuatu itu. 2019: 33).
Misalnya, perbuatan itu baik, rumah itu (NCSS, 2015, dalam Wahidmurni,
indah dan sebagainya (dalam Rahman, 2017: 19) NCSS menekankan
2014: 9). pentingnya mendidik peserta didik yang
Manusia hidup di dunia ini pasti berkomitmenpada ide-ide dan nilai-nilai
membutuhkan manusia lain untuk demokratis. Orang-orang muda yang
melangsungkan kehidupannya, karena memiliki pengetahuan, terampil, dan
pada dasarnya manusia merupakan berkomitmen untuk demokratis
makhluk sosial. Menurut Buchari Alma, diperlukan untuk mempertahankan dan
dkk (2010:201) makhluk sosial berarti meningkatkan cara hidup demokratis
bahwa hidup menyendiri tetapi dan berpartisipasi sebagai anggota dari

5
komunitas global (dalam Santoso, 2019: merupakan salah satu tugas berat yang
35). harus segera dilaksanakan oleh Sekolah
Tasrif (2008: 4) (dalam Darsono Dasar.
dan Karmilasari, 2017: 5) membagi Berdasarkan uraian diatas, maka
ruang lingkup IPS menjadi beberapa sangat menarik untuk dilakukan
aspek berikut: penelitian, sehingga proposal penelitian
a. Ditinjau dari ruang lingkup ini berjudul “Internalisasi Nilai Peduli
hubungan mencakup hubungan Sosial Pada Pembelajaran IPS Kelas IV
sosial, hubungan ekonomi, SD Negeri 11 Tempilang Kabupaten
hubungan psikologi, hubungan Bangka Barat”.
budaya, hubungan sejarah,
hubungan geografi, dan hubungan METODE
politik Dalam penelitian ini merupakan
b. Ditinjau dari segi kelompoknya penelitian penelitian kualitatif adalah
adalah dapat berupa keluarga, penelitian yang berlandaskan pada filsafat
rukun tetangga, kampung, warga postpositivisme, digunakan untuk meneliti
desa, organisasi masyarakat dan pada kondisi obyek yang alamiah, dimana
bangsa. peneliti adalah sebagai instrumen kunci,
c. Ditinjau dari tingkatannya meliputi pengambilan sampel sumber data
tingkat lokal, regional dan global. dilakukan secara purposive and snowbaal,
d. Ditinjau dari lingkup interaksi teknik pengumpulan data bersifat induktif,
dapat berupa kebudayaan, politik dan hasil penelitian kualitatif lebih
dan ekonomi. menekan makna dari generalisasi.
Berdasarkan hasil observasi pada Penelitian yang berjudul “Internalisasi
bulan Oktober 2021 yang dilakukan di Nilai Peduli Sosial Pada Pembelajaran IPS
SD Negeri 11 Tempilang, dikelas IV Kelas IV SD Negeri 11 Tempilang
khususnya pada KD 3.1 Kabupaten Bangka Barat” ini merupakan
Mengidentifikasi karakteristik ruang penelitian deskriptif kualitatif. Peneliti
dan pemanfaatan sumber daya alam memilih metode penelitian kualitatif agar
untuk kesejahteraan masyarakat dari dapat memaparkan secara mendalam
tingkat kota/kabupaten sampai tingkat internalisasi nilai peduli sosial yang sudah
provinsi. 4.3 Menyajikan hasil dilakukan dan berupaya untuk memperoleh
identifikasi kegiatan ekonomi dalam gambaran mengenai Internalisasi Nilai
meningkatkan kehidupan masyarakat di Peduli Sosial Pada Pembelajaran IPS.
bidang pekerjaan, sosial budaya di
lingkungan sekitar sampai provinsi HASIL PEMBAHASAN
yaitu pada Tema 3 Sub Tema 2. Pada A. Hasil Penelitian
saat pembelajaran IPS dapat diperoleh 1. Deskripsi Data
hasil yang menunjukan nilai kepedulian a. Observasi & Wawancara
sosial mulai memudar, semisal Hasil observasi yang
perkelahian antar siswa, kurangnya dilakukan pada tanggal 10
kepedulian untuk membantu teman Februari 2022 dan 16
yang kurang pandai dalam mempelajari Februari 2022
mata pelajaran IPS, kurangnya interaksi menunjukkan dalam
dan pemberian sapa antar sesama siswa pembelajaran IPS kelas IV
dan guru, dilihat dari permasalahan secara tatap muka bahwa
yang ada menunjukkan internalisasi guru telah melaksanakan
nilai peduli sosial yang belum pembelajaran IPS sesuai
terlaksana dengan baik, oleh karena itu dengan ketentuan yang
pendidikan nilai kepedulian sosial telah ditetapkan.

6
Pembelajaran berlangsung bertanya, hanya saja pada
berpedoman dengan RPP saat mengerjakan tugas
yang telah dibuat terdapat keributan antar
sebelumnya. Dalam siswa. Pada saat
pembelajaran IPS meliputi pembelajaran siswa
kegiatan pendahuluan menunjukkan sikap peduli
kegiatan inti dan kegiatan sosial dengan memberi
penutup. Dalam kegiatan pinjaman alat tulis kepada
pembelajaran yang temannya.
berlangsung, guru Dalam kegiatan
menunjukan sikap baik, belajar mengajar, sebagian
ramah terhadap siswa dan siswa cukup tenang dan
dapat mencerminkan sikap sebagian siswa aktif dalam
seorang guru yang patut bertanya dan
dicontoh. Nilai peduli mengungkapkan pendapat.
sosial selalu diselipkan Ketika ada teman yang
guru dalam pembelajaran sedang mengungkapkan
yang berlangsung. Guru pendapatnya guru
selalu menasehati dan meminta siswa yang
menunjukkan sikap sopan lainnya untuk
dan santun terhadap siswa memperhatikan setiap
apabila peserta didik pendapat temannya. Guru
menunjukan perilaku yang juga memberikan
kurang baik maka guru kesempatan kepada siswa
akan mengingatkan dan untuk bertanya jika ada
mengarahkan peserta didik yang belum jelas.
agar berperilaku baik.
Pembelajaran IPS yang 2. Uji Persyaratan Analisis
dilakukan masih menemui a. Triangulasi Sumber
kendala dalam Data yang diperoleh
pelaksanaannya yaitu dari triangulasi sumber
adanya siswa yang terlalu yaitu wawancara, observasi
aktif di kelas sehingga dan dokumentasi dapat
membuat kelas tidak diambil kesimpulan bahwa
tertib, siswa tersebut pelaksanaan internalisasi
sering berpindah tempat nilai peduli sosial pada
dari temapt duduknya pembelajaran IPS
sehingga membuat teman dilaksanakan dengan cara
kelas lain terganggu. guru selalu menyisipkan
Interaksi antara guru nilai-nilai peduli sosial
dan siswa sangat baik, dalam pembelajaran yang
terlihat dari guru dapat menumbuhkan dan
memberikan kesempatan membentuk sikap yang baik
kepada siswa untuk bagi siswa dalam RPP, serta
bertanya dan berpendapat. guru melakukan
Suasana di kelas IV saat pembiasaan dan mengaitkan
kegiatan belajar mengajar materi pembelajaran dengan
berlangsung sangat tertib nilai-nilai peduli sosial.
dan menyenangkan terlihat Kendala yang ditemui
semua aktif dalam adalah sulitnya

7
mempertahankan yaitu kesulitan dalam
pembinaan guru terhadap mengaitkan nilai-nilai
siswa untuk melakukan peduli ke dalam materi
pembiasaan yang pembelajaran serta daya
mencerminkan nilai peduli tangkap siswa yang kurang.
sosial, selain itu kendala Adapun solusi guru yang
yang di temui pada guru bisa diupayakan untuk
yaitu kesulitan dalam memaksimalkan
mengaitkan nilai-nilai pelaksanaan internalisasi
peduli ke dalam materi nilai peduli sosial yaitu
pembelajaran serta daya dengan melakukan
tangkap siswa yang kurang. pembinaan, pembiasaan
Adapun solusi guru yang serta keteladanan serta
bisa diupayakan untuk dapat menggunakan metode
memaksimalkan dan media pembelajaran
pelaksanaan internalisasi sesuai materi yang akan di
nilai peduli sosial yaitu sampaikan.
dengan melakukan
pembinaan, pembiasaan c. Triangulasi Tempat
serta keteladanan. Data yang diperoleh
dari triangulasi waktu yaitu
b. Triangulasi Teknik wawancara, observasi dan
Data yang diperoleh dokumentasi dapat diambil
dari triangulasi teknik yaitu kesimpulan bahwa
wawancara, observasi dan pelaksanaan internalisasi
dokumentasi dapat diambil nilai peduli sosial pada
kesimpulan bahwa pembelajaran IPS
pelaksanaan internalisasi dilaksanakan dengan cara
nilai peduli sosial pada guru selalu menyisipkan
pembelajaran IPS nilai-nilai peduli sosial
dilaksanakan dengan cara dalam pembelajaran yang
guru selalu menyisipkan dapat menumbuhkan dan
nilai-nilai peduli sosial membentuk sikap yang baik
dalam pembelajaran yang bagi siswa dalam RPP, serta
dapat menumbuhkan dan guru melakukan
membentuk sikap yang baik pembiasaan dan mengaitkan
bagi siswa dalam RPP, serta materi pembelajaran dengan
guru melakukan nilai-nilai peduli sosial.
pembiasaan dan mengaitkan Kendala yang ditemui
materi pembelajaran dengan adalah sulitnya
nilai-nilai peduli sosial. mempertahankan
Kendala yang ditemui pembinaan guru terhadap
adalah sulitnya siswa untuk melakukan
mempertahankan pembiasaan yang
pembinaan guru terhadap mencerminkan nilai peduli
siswa untuk melakukan sosial, selain itu kendala
pembiasaan yang yang di temui pada guru
mencerminkan nilai peduli yaitu kesulitan dalam
sosial, selain itu kendala mengaitkan nilai-nilai
yang di temui pada guru peduli ke dalam materi

8
pembelajaran serta daya sosial yaitu nilai toleransi
tangkap siswa yang kurang. dengan pembelajaran IPS
Adapun solusi guru yang pada materi Bahasa Daerah
bisa diupayakan untuk dan Budaya. Guru
memaksimalkan melakukan pembiasaan
pelaksanaan internalisasi tolong menolong di dalam
nilai peduli sosial yaitu kelas dengan cara meminta
dengan melakukan siswa untuk saling
pembinaan, pembiasaan membantu dalam menjawab
serta keteladanan serta pertanyaan dari guru
dapat menggunakan metode tentang materi Bahasa
dan media pembelajaran Daerah dan Budaya pada
sesuai materi yang akan di KD 3.2 dan 4.2
sampaikan. Kendala yang
ditemukan dalam
3. Hasil Uji Analisis pelaksanaan internalisasi
a. Pengumpulan Data nilai peduli sosial melalui
Teknik wawancara pembelajaran IPS yang
dilakukan secara langsung. dilaksanakan, kendala yang
Peneliti melakukan ditemui yaitu kemampuan
wawancara dengan Kepala guru dalam mengkaitkan
Sekolah, Guru Kelas, dan nilai-nilai peduli ke dalam
Peserta Didik secara tatap materi pembelajaran dan
muka di sekolah direkam daya tangkap siswa yang
menggunakan media kurang, serta guru belum
perekam, sedangkan Hasil menyisipkan nilai-nilai
wawancara dengan 4 peduli sosial ke dalam RPP
narasumber yaitu P, I, Solusi untuk
RMK dan ACA . Data hasil memaksimalkan
dokumentasi berupa foto internalisasi nilai peduli
kegiatan observasi terdapat sosial pada pembelajaran
pada lampiran hasil IPS adalah dengan cara
dokumentasi. Pengumpulan guru harus meningkatkan
data dilakukan untuk kemampuan refleksi yaitu
mengetahui internalisasi berpikir ulang tentang
nilai peduli sosial pada proses pembelajaran yang
pembelajaran IPS yang telah dilakukan. Guru
sudah dilakukan di kelas IV mampu menentukan
SD Negeri 11 Tempilang mengapa pelajaran tidak
Kabupaten Bangka Barat. memuaskan, aktivitas atau
materi pelajaran tidak tepat,
b. Reduksi Data sehingga dapat di perbaiki
Internalisasi nilai di pembelajaran berikutnya.
peduli sosial pada Serta guru harus membuat
pembelajaran IPS yang rencana pelaksanaan
telah dilaksanakan sudah pembelajaran IPS terkait
diterapkan melewati materi yang akan di pelajari
kegiatan pembelajaran, siswa sehingga membantu
dengan cara guru guru agar lebih mudah
mengaitkan nilai peduli dalam mengaitkan materi

9
pembelajaran IPS pada KD nilai toleransi penting di
3.2 dan 4.2 dengan nilai- sisipkan kedalam meteri
nilai peduli sosial pembelajaran IPS. Selain
c. Penyajian Data mengaitkan materi
Peneliti menyajikan data pembelajaran guru
dengan membuat uraian memberikan pembiasaan
singkat berisi deskripsi data tolong menolong dengan
yang telah direduksi. cara meminta siswa untuk
Penyajian data yang saling membantu dalam
digunakan peneliti adalah mempelajari materi Ragam
penyajian data berupa teks Bahasa Daerah dan Budaya
deskripstif mengenai Kendala yang
internalisasi nilai peduli ditemukan dalam
sosial pada pembelajaran internalisasi nilai peduli
IPS yang sudah dilakukan sosial pada pembelajaran
di kelas IV SD Negeri 11 IPS yang sudah dilakukan
Tempilang Kabupaten di kelas IV SD Negeri 11
Bangka Barat. Data Tempilang Kabupaten
diperoleh peneliti melalui Bangka yaitu kurangnya
wawancara dan observasi kemampuan guru dalam
mengaitkan materi terhadap
d. Penarikan Kesimpulan nilai peduli sosial. Pada
Internalisasi nilai pelaksanaan pembelajaran
peduli sosial pada IPS terdapat beberapa siswa
pembelajaran IPS yang yang kurang tertarik dengan
sudah dilakukan di kelas IV pembelajaran IPS sehingga
SD Negeri 11 Tempilang membuat kegaduhan di
Kabupaten Bangka Barat dalam kelas seperti
yang telah dilaksanakan mengganggu temannya
sebagai yaitu dengan cara ketika proses pembelajaran
guru mengaitkan materi berlangsung yang
pembelajaran IPS dengan mengakibatkan kurangnya
nilai peduli sosial yaitu daya tangkap siswa tentang
nilai toleransi. Pada KD 3.2 materi yang di pelajari.
guru menjelaskan materi Guru belum menyisipkan
Ragam Bahasa Daerah dan nilai peduli sosial pada RPP
Budaya dengan Solusi yang bisa
menyisipkan nilai-nilai diupayakan untuk
peduli sosial dengan memaksimalkan
meminta siswa internalisasi nilai peduli
menyebutkan macam- sosial pada pembelajaran
macam bahasa daerah IPS adalah dengan cara
kemudian di artikan ke guru harus membuat
dalam Bahasa Indonesia. rencana pelaksanaan
Kemudian guru pembelajaran IPS terkait
menjelaskan setiap daerah materi yang akan di pelajari
memiliki bahasa daerah siswa sehingga membantu
masing-masing yang guru agar lebih mudah
digunakan untuk dalam mengaitkan materi
berkomunikasi oleh karena pembelajaran IPS pada KD

10
3.2 dan 4.2 dengan nilai- memberikan pembiasaan
nilai peduli sosial. Guru tolong menolong di awal
meningkatkan kemampuan pembelajaran siswa di ingatkan
refleksi yaitu berpikir ulang untuk membantu temannya
tentang proses yang berkesulitan dalam
pembelajaran yang telah memahami materi, pembiasaan
dilakukan. Guru mampu itu dilakukan dengan cara
menentukan mengapa meminta siswa untuk saling
pelajaran tidak memuaskan, membantu dalam mempelajari
aktivitas atau materi materi Ragam Bahasa Daerah
pelajaran tidak tepat, dan Budaya. Seperti membantu
sehingga dapat di perbaiki teman ketika kesulitan mencari
di pembelajaran berikutnya. beberapa bahasa daerah beserta
artinya yang di tanyakan oleh
B. Pembahasan guru.
1. Internalisasi nilai peduli Nilai-nilai peduli sosial dapat
sosial pada pembelajaran IPS dimanfaatkan pada proses
kelas IV SD Negeri 11 pembelajaran. Dengan
Tempilang Kabupaten diintegrasikan nilai-nilai peduli
Bangka Barat yang telah sosial dapat mempengaruhi
dilaksanakan. perilaku siswa untuk pedul
Berdasarkan hasil terhadap sesama. Amaniyah
pengumpulan data melalui dan Nasith (2022) menyatakan
observasi, wawancara dan bahwa guru mengintegrasikan
dokumentasi bahwa guru nilai karakter peduli sosial
selalu guru mengaitkan materi dalam kegiatan pembelajaan
pembelajaran IPS Tema 7 IPS yaitu dengan mengaitkan
Indahnya Keragaman di nilai peduli sosial dengan
Negeriku KD 3.2 materi materi IPS yang sedang di
Ragam Bahasa Daerah dan pelajari, guru mengaitkan nilai
Budaya dengan nilai peduli karakter peduli sosial dengan
sosial yaitu pada nilai dijelaskan pada siswa
toleransi, guru menjelaskan pentingnya peduli pada sesama
kaitan Ragam Bahasa Daerah dan dampak positif dan negatif
dengan pentingnya mengetahui jika tidak peduli pada sesama.
nilai peduli sosial berupa nilai Kemudian guru juga
toleransi. Pada materi ini menggunakan pendekatan
menjelaskan tentang pembelajaran yang berpusat
keragaman Bahasa dan Budaya pada siswa, hal ini bertujuan
yang ada di Indonesia, dengan agar siswa bisa saling bekerja
adanya internalisasi nilai sama, tolong menolong,
peduli sosial yaitu nilai bertanggung jawab, saling
toleransi pada materi bahasa menghormati, dan menghargai
daerah agar siswa memiliki pendapat
kepekaan untuk saling 2. Kendala yang ditemukan
menghargai dengan adanya dalam internalisasi nilai
perbedaan bahasa yang peduli sosial pada
berbeda-beda pada siswa. pembelajaran IPS yang
Selain mengaitkan materi sudah dilakukan di kelas IV
pembelajaran guru

11
SD Negeri 11 Tempilang siswa itu sendiri seperti sikap
Kabupaten Bangka Barat egoisme yang menyebabkan
Berdasarkan hasil beberapa siswa sulit diatur dan
pengumpulan data melalui kurang peduli pada temannya,
observasi, wawancara dan selain itu dalam pembelajaran
dokumentasi bahwa kendala siswa masih kurang percaya
yang ditemukan dalam diri, pendiam ketika di dalam
pelaksanaan internalisasi nilai kelas.
peduli sosial melalui
pembelajaran IPS yang telah 3. Solusi untuk menghadapi
dilaksanakan, yaitu kurangnya kendala dalam internalisasi
kemampuan guru dalam nilai peduli sosial pada
mengaitkan materi terhadap pembelajaran IPS yang
nilai peduli sosial guru hanya sudah dilakukan di kelas IV
mengaitkan materi SD Negeri 11 Tempilang
pembelajaran dengan nilai Kabupaten Bangka Barat
toleransi saja, serta guru belum Berdasarkan hasil
menuliskan nilai peduli sosial pengumpulan data melalui
di dalam RPP. Pada saat observasi, wawancara dan
menjelaskan materi dokumentasi bahwa solusi yang
pembelajaran ke-4 yaitu Ragam bisa diupayakan untuk
Bahasa Daerah dan Budaya memaksimalkan internalisasi
pada pembelajaran KD 3.2 dan nilai peduli sosial pada
4.2 terlihat siswa yang masih pembelajaran IPS adalah
belum menyimak penjelasan dengan cara guru harus
dari guru serta mengganggu membuat rencana pelaksanaan
temannya ketika proses pembelajaran IPS terkait materi
pembelajaran berlangsung yang yang akan di pelajari siswa
mengakibatkan kurangnya daya sehingga membantu guru agar
tangkap siswa tentang materi lebih mudah dalam mengaitkan
yang di pelajari. materi pembelajaran IPS pada
Kendala yang dihadapi KD 3.2 dan 4.2 dengan nilai-
dalam proses internalisasi nilai peduli sosial,
peduli sosial siswa untuk menginternalisasikan nilai-nilai
membentuk karakter peduli peduli sosial kepada peserta
sesama tidak hanya terdapat didik melalui pembelajaran IPS
pada kemampuan guru saja, tersebut, diharapkan bisa
tetapi juga pada diri siswa itu mencegah perilaku-perilaku
sendiri yaitu siswa yang acuh negatif pada peserta didik.
pada saat proses pembelajaran Guru harus meningkatkan
berlangsung, selaras dengan kemampuan refleksi yaitu
penelitian yang di lakukan berpikir ulang tentang proses
Amaniyah dan Nasith (2022) pembelajaran yang telah
menyatakan bahwa kendala dilakukan. Guru mampu
yang dihadapi dalam proses menentukan mengapa pelajaran
penanaman karakter peduli tidak memuaskan, aktivitas atau
sosial melalui budaya sekolah materi pelajaran tidak tepat,
dan pembelajaran IPS, sehingga dapat di perbaiki di
disebabkan karena faktor pembelajaran berikutnya.
internal yaitu berasal dalam diri

12
Dalam melaksanakan siswa tentang materi yang di pelajari serta
internalisasi nilai peduli sosial kurangnya kemampuan guru dalam
pada pembelajaran IPS guru mengkaitkan nilai-nilai peduli ke dalam
memilik peran penting dalam materi pembelajaran dikarenakan guru
tercapainya tujuan belum menyisipkan nilai peduli sosial ke
pembelajaran. Guru harus dalam RPP.
memiliki kemampuan yang Solusi yang bisa diupayakan untuk
baik dan mampu menguasai memaksimalkan internalisasi nilai peduli
materi, guru harus mengecek sosial pada pembelajaran IPS adalah
materi yang telah disampaikan dengan cara guru harus meningkatkan
kepada siswanya. Wijayanti, kemampuan refleksi yaitu berpikir ulang
dkk (2019) yang menyatakan tentang proses pembelajaran yang telah
bahwa guru memiliki peran dilakukan. Guru mampu menentukan
penting dalam implementasi mengapa pelajaran tidak memuaskan,
nilai-nilai sosial khususnya aktivitas atau materi pelajaran tidak tepat,
dalam kegiatan pembelajaran sehingga dapat di perbaiki di pembelajaran
maupun di luar pembelajaran. berikutnya. Serta guru harus membuat
Guru menyelipkan nilai-nilai rencana pelaksanaan pembelajaran IPS
sosial dalam Rencana terkait materi yang akan di pelajari siswa
Pelaksanaan Pembelajaran pada sehingga membantu guru agar lebih mudah
kegiatan pembelajaran dan dalam mengaitkan materi pembelajaran
memberikan gambaran IPS pada KD 3.2 dan 4.2 dengan nilai-
peristiwa yang terjadi di sekitar nilai peduli sosial.
serta menggunakan metode
diskusi agar siswa berperan DAFTAR PUSTAKA
aktif dalam proses Admizal, A., & Fitri, E. (2018).
pembelajaran Pendidikan Nilai Kepedulian Sosial
Pada Siswa Kelas V Di Sekolah
KESIMPULAN Dasar. Jurnal Gentala Pendidikan
Internalisasi nilai peduli sosial pada Dasar, 3(1), 163-180.
pembelajaran IPS yang sudah dilakukan di
kelas IV SD Negeri 11 Tempilang Darsono, & Widya, K. (2017). Kompetensi
Kabupaten Bangka Barat yang telah Profesional, Mata Pelajaran Ilmu
dilaksanakan sebagai yaitu diterapkan Pengetahuan Sosial. Jakarta:
melewati kegiatan pembelajaran, dengan Kemendikbud.
cara guru mengkaitkan nilai-nilai peduli ke
Hidayat, D. (2021). Implementasi
dalam materi pembelajaran serta
Penanaman Nilai Sosial dalam
melakukan pembiasaan tolong menolong
Membangun Karakter Siswa Kelas
di dalam kelas.
V Sekolah Dasar Melalui
Kendala yang ditemukan dalam
Pembelajaran IPS (Tesis,
internalisasi nilai peduli sosial pada
Universitas Negeri Semarang)
pembelajaran IPS yang sudah dilakukan di
kelas IV SD Negeri 11 Tempilang Oktaviyanti, I., Sutarto, J., & Atmaja, H.
Kabupaten Bangka yaitu pada saat T. (2016). Implementasi nilai-nilai
menjelaskan materi pada pembelajaran sosial dalam membentuk perilaku
KD 3.2 dan 4.2 terlihat siswa yang masih sosial siswa sd. Journal of Primary
belum menyimak penjelasan dari guru Education, 5(2), 113-119
serta mengganggu temannya ketika proses
pembelajaran berlangsung yang Rando, A. & Wali, M. (2018).
mengakibatkan kurangnya daya tangkap Implementasi Pendidikan Nilai

13
Dalam Pembelajaran IPS di Santoso, M.A. (2019). Studi Tentang
Sekolah Dasar. AGRICA, 3(2), 74- Penanaman Sikap Sosial Melalui
82 Pembelajaran Ips Pada Siswa
Sekolah Dasar (Penelitian Pada
Sugiyono. 2020. Metode Penelitian Siswa Kelas V SD Negeri
Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Jambewangi Kecamatan Secang
Kabupaten Magelang) (Doctoral
Siska, Y. (2016). Konsep Dasar Ips. dissertation, Skripsi, Universitas
Yogyakarta. Muhammadiyah Magelang).

14

You might also like