Professional Documents
Culture Documents
Marks) Dengan Desain Industri Dalam Hukum Hak Kekayaan Intelektual
Marks) Dengan Desain Industri Dalam Hukum Hak Kekayaan Intelektual
ANALISIS YURIDIS POTENSI OVERLAPPING ANTARA MEREK TIGA DIMENSI (THREE DIMENSIONAL
MARKS) DENGAN DESAIN INDUSTRI DALAM HUKUM HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL
tersebut memang memiliki ciri khas yang tanda tiga dimensi dapat misalnya dapt
membuat konsumen hanya dengan ditemukan dalam Pasal 3, Ayat 1, Butir 3
memegangnya sudah dapat UU Merek Jepang yang menyatakan bahwa
mengidentifikasi produsen produk merek dagang yang menggambarkan
tersebut. Fungsi sebagai tanda pengenal secara umum tempat pembuatan barang,
dalam hal ini sejalan dengan fungsi dari tempat penjualan, kualitas, bahan baku,
sebuah merek, disinilah salah satu cara khasiat, penggunaan, kuantitas, bentuk
melihat kekhasan dari suatu tanda tiga (termasuk bentuk kemasannya) atau harga
dimensi dalam fungsinya sebagai sebuah metode atau waktu pembuatan dan
merek. Namun dalam kasus Cola-Cola penggunaan tidak dapat terdaftar.
tersebut hanya bisa terjadi dalam merek Ketentuan ini berlaku tidak hanya untuk
yang sudah terkenal, di mana sebuah sebuah uraian tertulis, namun juga untuk
tanda tiga dimensi yang telah digunakan angka atau diagram (iip, translate).
dalam jangka waktu tertentu dalam
perdagangan menyebabkan tanda tiga Namun Bentuk seperti bola, kubus,
dimensi tersebut dapat dikatakan telah cuboids, silinder dan prisma segitiga
memiliki makna sekunder. Makna ditambahkan ke daftar “tanda sederhana
sekunder atau biasa dikenal dengan dan biasa” (simple and commonplace
istilah” secondary meaning” merupakan marks), sehingga hal tersebut tidak
istilah yang umum dalam sistem hukum tergolong memiliki “distinctiveness” atau
common law, di mana suatu tanda tiga kekhasan dan tidak dapat didaftarkan.
dimensi dianggap telah memiliki fungsi Selain itu Ketika bentuk barang (shape of
lain tidak hanya tanda tersebut bersifat goods) atau kemasan (packaging) memiliki
fugsional, namun juga tanda tersebut sifat fungsional, maka bentuk tersebut
telah menjadi sebuah pengenal dan tidak terdaftar sebagai tanda. Membiarkan
pembeda suatu produk di mata bentuk barang atau kemasasan yang
konsumen. Menurut doktrin common law, memiliki sifat fungsional untuk didaftarkan
pemeriksaan merek seperti ini hanya sebagai merek dagang tiga dimensi akan
berlaku bagi merek yang telah memiliki menciptakan monopoli produk oleh
secondary meaning, namun tidaklah pemilik merek dagang. Pendaftaran bentuk
aplikatif terhadap sebuah pemeriksaan fungsional akan menghambat
aplikasi merek tiga dimensi , khususnya perkembangan industri dan menghambat
bagi yang belum memiliki secondary persaingan yang sehat dan bebas dalam
meaning. konflik dengan tujuan UU Merek Jepang.
Dalam keberadaan sebuah tanda tiga Dalam dunia praktik modern, di Amerika
dimensi hal yang paling penting dari Serikat, pendaftaran tanda dengan
sebuah tanda tersebut agar dapat konfigurasi bentuk tiga dimensi lebih
didaftarkan sebagai sebuah merek adalah dikenal dengan “trade dress” yang
kekhasan (distinctiveness). Indentifikasi berisikan bentuk dan desain dari produk
sebuah “distinctiveness” dalam sebuah yang akan didaftarkan. Trade dress adalah
merek tiga dimensi melindungi sebuah dikenal atau diketahui masyarakat hanya
tanda dengan konfigurasi bentuk tiga memberikan perlindungan terbatas
dimensi apabila tanda tiga dimensi terhadap tanda yang berdimensi dua atau
tersebut memenuhi syarat umum sebagai bangun datar. Sesuai dengan adagium het
sebuah merek seperti berupa konfigurasi recht hink achter de feiten aan, di mana
tanda yang memiliki daya pembeda untuk hukum merupakan ilmu yang selalu
membedakan suatu barang dengan mengejar ketinggalannya dengan zaman, di
barang lain yang sejenis serta syarat mana dalam perkembangannya kini, hak
khususnya yaitu memiliki kekhasan atas merek tidak hanya diberikan terhadap
(distinctiveness). Distinctiveness tersebut tanda berdimensi dua, namun juga
dapat diukur dari tanda tiga dimensi terhadap tanda berdimensi tiga sesuai
tersebut tidak boleh memiliki sifat dengan pasal 1 angka 1 UU Nomor 12
fungsional dan dapat membuat konsumen Tahun 2016 Tentang Merek & Indikasi
mengidentifikasi siapa produsen dari Geografis.
produk tesebut. Maksud fungsional
dalam hal ini adalah hanya Pemberian perlindungan terhadap tanda
menggambarkan penggunaan umum dan tiga dimensi dikenal dengan Merek Tiga
tidak dianggap oleh konsumen sebagai Dimensi (Three-Dimensional Marks).
tanda yang khas yang dapat membedakan Banyak pihak berpendapat terdapat
barang atau jasa sejenis. Sedangkan potensi tumpang tindih terhadap sebuah
identifikasi produsen dari suatu produk tanda tiga dimensi, potensi tumpang tindih
adalah dimana konsumen dengan hanya tersebut adalah dengan rezim
melihat bentuk secara visual dapat perlindungan kekayaan intelektual lain
mengidentifikasi siapa produsen produk yaitu desain industri.
tersebut. Hal inilah yang dapat dikatakan
suatu tanda tiga dimensi memiliki Desain industri adalah suatu kreasi tentang
kekhasan distinctiveness di mata bentuk, konfigurasi, atau komposisi garis
konsumen. atau warna, atau garis dan warna, atau
gabungan daripadanya yang berbentuk
2. Potensi Tumpang Tindih (Overlapping) tiga dimensi atau dua dimensi yang
Dengan Desain Industri memberikan kesan estetis dan dapat
Merek sebagai salah satu bentuk rezim diwujudkan dalam pola tiga dimensi atau
perlindungan terhadap Kekayaan dua dimensi serta dapat dipakai untuk
Intelektual secara konvensional dikenal menghasilkan suatu produk, barang,
sebagai perlindungan terhadap sebuah komoditas industri, atau kerajinan tangan.
tanda yang berupa gambar, nama, kata, Kata-kata “berbentuk tiga dimensi”
huruf-huruf, angka-angka, susunan mengasosiasikan segala kreasi dengan
warna, atau kombinasi dari unsur-unsur konfigurasi bentuk tiga dimensi dilindungi
tersebut yang memiliki daya pembeda dengan rezim perlindungan Desain
dan digunakan dalam kegiatan Industri, hal ini lah yang menjadi sumber
perdagangan barang atau jasa banyak permasalahan tumpang tindih dengan
Akan tetapi, bahkan pada kasus suatu “Mengenai overlapping dengan Desain
merek dagang yang hanya terdiri dari Industri, maka dikembalikan lagi kepada
katakanlah bentuk fungsi tiga dimensi, tujuan dan fungsi. Merek ditujukan hanya
jika “arti sekunder” daripadanya telah sebagai pembeda suatu barang dengan
terbangun melalui penggunaan merek barang lain, sedangkan Desain Industri
dagang untuk waktu yang lama dan ditujukan untuk estetika dan kepentingan
sebagai konsekuensinya merek dagang ekonomisnya. Misalnya desain botol
tersebut menjadi benar-benar berbeda, minuman berkarbonasi Coca Cola jika
merek dagang tiga dimensi tersebut dilihat dari sisi kenyamanan maka dapat
akan mendapatkan kesempatan untuk didaftarkan sebagai Desain Industri, tetapi
sebagai pembeda bisa saja dengan Merek Perlu juga dicatat bahwa keberadaan
Tiga Dimensi. Maka dari itu diperlukan merek tiga dimensi di dunia global pernah
suatu pengaturan baru tentang Merek mengalami masalah tumpang tindih
Tiga Dimensi”. (overlapping) dengan bentuk perlindungan
Desain. Masalah ini muncul di negara India,
Pendapat lain mengenai potensi tumpang dimana Hukum Desain India dibawah
tindih perlindungan merek tiga dimensi Undang-Undang Desain (Design Act 2000)
dengan desain industri juga dikemukakan dianggap tumpang tindih dengan bentuk
oleh praktisi Hak Kekayaan Intelektual perlindungan merek untuk sebuah tanda
Indonesia, Gunawan Suryomurcito: dengan konfigurasi bentuk tiga dimensi.
(Bagus Satria,2011: 10). “Dalam kasus Perbedaan mendasar antara merek dagang
botol Coca-Cola, apabila suatu bentuk tiga (trademark) dan desain (design) diuraikan
dimensi sebenarnya dimaksudkan untuk oleh Pengadilan Tinggi Delhi dalam
menjadi kemasan dari suatu produk maka perkara Corning Inc v Raj Kumar Garg.
lindungilah sebagai merek. Hal ini Pengadilan menyatakan bahwa secara
dikarenakan tujuan utama produsen alami definisi "desain" adalah bahwa
adalah menjual isi dari botol tersebut dan "desain" berhubungan dengan fitur bentuk,
bukan botol tersebut yang dijual, konfigurasi, pola, ornamen atau komposisi
kapasitas botol tersebut hanyalah sebagai garis atau warna diterapkan pada sebuah
sebuah tanda yang berfungsi sebagai objek yang menarik dan hanya dapat
konsumen untuk mengenali produk yang dinilai oleh mata telanjang, tetapi tidak
ia jual yaitu minuman ringan produksi termasuk "merek dagang" sebagaimana
Coca-Cola. Namun, apabila tujuan didefinisikan dalam Section 2 Trade and
utamanya adalah menjual sebuah estetika Merchandise Marks Act 1958. Desain
dari suatu bentuk maka lindungilah bukanlah sebuah perangkat (device),
sebagai desain industri. Sebagai contoh merek (brand), judul (heading), label
misalkan produsen ingin menjual sebuah (labels), nama (name), kata (word), dll tapi
ukiran kayu yang memiliki lekuk khusus adalah bentuk, konfigurasi, pola, ornamen
yang indah, maka lindungilah dengan atau komposisi garis dan warna diterapkan
desain industri, karena produk yang pada setiap objek yang,bentuk jadinya,
dijual sebenarnya adalah bentuk tiga menarik secara visual atau penglihatan
dimensi itu sendiri yaitu lekuk indah dari mata. Pengadilan lebih lanjut menyatakan
suatu ukiran. Walaupun sebenarnya di bahwa sebuah "merek dagang" juga
Indonesia perlindungan hal ini masih mungkin menarik secara visual tetapi
dalam “grey area” atau belum jelas harus langsung berhubungan ke produsen
penerapan hukumnya, namun contoh di barang, sedangkan pada "desain" mungkin
atas bisa dijadikan ukuran kapan suatu hanya menarik atau menarik bagi mata dan
tanda tiga dimensi harus dilindungi tidak perlu memberikan indikasi bagi
sebagai sebuah merek atau desain konsumen / pembeli tentang identitas
industri”. produsen atau produsen objek tersebut.
Perbedaan mendasar, oleh karena itu,
antara "merek dagang" dan "desain" konsumen akan mengetahui itu produksi
adalah bahwa "merek dagang" Coca-Cola maka tanda tiga dimensi
memberikan sinyal atau mengasosiasikan tersebut memiliki tujuan dan fungsi utama
konsumen ke pikiran sumber atau sebagai sebuah merek. Namun apabila
identitas produsen/ produsen produk sebuah tanda tiga dimensi tersebut
tersebut sedangkan untuk "desain" menonjolkan fungsi estetika dan produk
hanyalah untuk visualisasi mata dan utama yang dijual produsen tersebut
menarik konsumen / pembeli. Ini tidak memang adalah bentuk tiga dimensi
perlu mengungkapkan identitas dari tersebut, misalnya ukiran kayu, pahatan
produsen ke konsumen, meskipun dalam meja, maka tanda tiga dimensi tersebut
desain terkenal tertentu bahkan identitas memiliki fungsi sebagai sebuah desain
mungkin akan disampaikan. Seorang industri.
produsen juga dapat menempatkan
merek dagang di atas suatu produk yang Indikator selanjutnya adalah mengenai
dirancang sehingga disampaikan kepada lisensi, apabila setelah bentuk tiga dimensi
konsumen bahwa ia telah menghasilkan tersebut mendapatkan perlindungan,
itu. produsen memberikan lisensi dalam merek
yang sama atau tidak. Jika tidak, maka itu
Jadi dapat disimpulkan bahwa potensi adalah desain industri, karena dalam hal
tumpang tindih (overlapping) antara ini produsen memberikan lisensi kepada
bentuk perlindungan merek tiga dimensi pihak lain untuk memproduksi bentuk
dengan desain industri memang ada, yang sama namun dibawah label merek
namun dapat digunakan indikator- yang berbeda, sehingga tidak ada tujuan
indikator tertentu untuk membedakan untuk pembangunan dan pertahanan
kapan suatu tanda tiga dimensi harus reputasi di dalamnya. Berbeda apabila
dilindungi sebagai sebuah merek dan produsen memberikan lisensi dengan label
kapan harus dilindungi sebagai sebuah merek yang sama, maka seharusnya
desain industri. Indikator pembedaan ini bentuk tiga dimensi tersebut mendapat
antara lain dapat dilihat dari tujuan dan perlindungan merek tiga dimensi. Merek
fungsi dari tanda tiga dimensi tersebut. disini memiliki tujuan utama
Apabila tanda tiga dimensi tersebut pembangunan reputasi, sehingga tidak
dimaksudkan sebagai tanda pengenal dari seharusnya pemilik hak merek
suatu produk yang mengidentifikasi memberikan bentuk tiga dimensi tersebut
produsen dari produk tersebut serta dibawah label merek yang berbeda.
tanda tiga dimensi tersebut hanya
berfungsi sebagai kemasan atau sifatnya Indikator lain yaitu terdapat pada siklus
fungsional, misalnya dalam botol kaca produk tersebut. Siklus disini adalah
klasik minuman Coca-Cola, botol tersebut keberadaan bentuk tiga dimensi tersebut
hanya berfungsi sebagai kemasan dari dalam perdagangan. Apabila bentuk tiga
produk yang dijual yaitu mimuman serta dimensi tesebut terus digunakan dalam
dengan melihat botol tersebut maka perdagangan dalam jangka waktu yang
lama, katakanlah lebih dari 10 (sepuluh) Merek Tiga Dimensi dapat diukur
tahun maka bentuk tiga dimensi tersebut dari tanda tiga dimensi tersebut
seharusnya memiliki perlindungan merek tidak boleh memiliki sifat fungsional
tiga dimensi. Ini karena terlihat dalam dan dapat membuat konsumen
jangka waktu yang lama tersebut mengidentifikasi siapa produsen dari
produsen melakukan usaha untuk tetap produk tesebut. Maksud fungsional
membuat bentuk tiga dimensi tersebut dalam hal ini adalah hanya
digunakan dalam perdagangan sehingga menggambarkan penggunaan umum
dapat dikatakan pula bentuk tiga dimensi dan tidak dianggap oleh konsumen
tersebut telah memiliki makna sekunder sebagai tanda yang khas yang dapat
yaitu sebagai pengenal suatu produk dan membedakan barang atau jasa
menjadi pembeda dengan produk lain sejenis. Sedangkan identifikasi
yang sejenis dimana ini adalah fungsi dari produsen dari suatu produk adalah
sebuah merek. dimana konsumen dengan hanya
melihat bentuk secara visual dapat
Namun apabila siklus produk tersebut mengidentifikasi siapa produsen
tidak dalam waktu lama, atau dalam produk tersebut.
penggunaanya bentuk tiga dimensi dalam 2. Mengenai tumpang tindih dengan
produk tersebut berubah-ubah maka bentuk perlindungan kekayaan
perlindungannya seharusnya desain intelektual lain, terlihat tumpang
industri. Dengan adanya perubahan tindih utama terletak antara
dalam bentuk, maka ini sejalan dengan perlindungan merek dan desain
prinsip kebaruan yang yang dianut dalam industri. Indikator penentuan
perlindungan desain industri. perlindungan kekayaan intelektual
yang tepat bagi tanda dengan
Dengan demikian walaupun potensi konfigurasi bentuk tiga dimensi
tumpang tindih tetap akan ada antara dapat dilihat apabila tanda tiga
merek tiga dimensi dengan desain dimensi tersebut dimaksudkan
industri, namun indikator-indikator sebagai tanda pengenal dari suatu
tersebut dapat digunakan sebagai produk yang mengidentifikasi
instrumen-instrumen yang dapat produsen dari produk tersebut serta
membedakan kedua rezim perlindungan tanda tiga dimensi tersebut hanya
tersebut terhadap sebuah bentuk tiga berfungsi sebagai kemasan atau
dimensi. sifatnya fungsional
Jened, Rahmi, Hukum Merk (Trademark Usiki Riichi, Perlindungan Hukum Bagi
Law) dalam Era Globalisasi & Integrasi Desain Industri, Jurnal Hukum Bisnis, Vol
Ekonomi, Kencana, Jakarta, 2017. 13, Yayasan Pengembangan Bisnis,
Jakarta, 2001.
Khoury, Amir H., Three-Dimensional
Objects As Marks: Does A “Dark Shadow” WIPO, Secrets of Intellectual Property: A
Loom Over Trademark Theory?, Yeshiva Guide for Small & Medium Sized Exporters,
University, USA, 2008. WIPO, Geneva, 2004.
https://www.telegraph.co.uk/business/
2018/04/19/nestles-kitkat-dealt-blow-
trademark-battle-eu-adviser-says-not/,
diakses tanggal 10 Juni 2018.