You are on page 1of 12

PERAN PENILAI PEMERINTAH DALAM RANGKA

PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA BERUPA ASET


TETAP
Nurbiyanto
Politeknik Keuangan Negara
STAN nurbiyanto@pknstan.ac.id

ABSTRACT
State-Owned Property (SOP) in the form of fixed assets were so large in quantity and
values. In managing SOP, a SOP appraisal process is needed so it can certain the value.
This study wants to reveal the role of appraisers in the management of SOP, especially
fixed assets. The study uses literature studies to explore the role of Government
Appraisers in the management of SOP. Literature from valuation theory is used to answer
the urgency of appraisers in asset transactions. Regulatory literature to answer the SOP
management process requires an appraisal. Based on the results of the analysis of
property valuation theory, SOP valuation is necessary due to nature, and characteristics
of SOP are goods for which the level of price information is low or difficult to obtain, so
Government Appraiser assistance is needed to provide an estimated value. Based on the
results of the regulatory analysis, it was found that there are three main roles for the
Government Appraiser in the management of SOP, namely for recording financial reports
in the balance sheet, transfer, and utilization of SOP. The role of the Government
Appraiser is to provide fair value information to the manager or user of the goods to
make decisions regarding SOP management.
Keywords: Appraisal, Government Appraiser, State-Owned Property

ABSTRAK
Barang Milik Negara (BMN) berupa aset tetap sangat banyak jumlahnya dengan nilai
yang sangat besar. Dalam pengelolaan BMN diperlukan satu proses penilaian BMN agar
asas kepastian nilai dapat terwujud. Kajian ini ingin mengungkapkan peran penilai dalam
pengelolaan BMN khususnya aset tetap. Studi menggunakan studi literatur atau
kepustakaan untuk menggali peran Penilai Pemerintah dalam pengelolaan BMN.
Literatur dari teori penilaian digunakan untuk menjawab urgensi penilai dalam transaksi
aset. Literatur dari regulasi untuk menjawab pada proses mana pengelolaan BMN
memerlukan peran Penilai Pemerintah. Berdasarkan hasil analisis teori penilaian properti,
penilaian BMN diperlukan karena sifat dan karakteristik BMN merupakan barang yang
level informasi harganya rendah atau sulit didapatkan sehingga diperlukan bantuan
Penilai Pemerintah untuk memberikan estimasi nilai. Berdasarkan hasil analisis regulasi
didapatkan tiga peran utama Penilai Pemerintah dalam pengelolaan BMN yaitu untuk
pencatatan laporan keuangan dalam neraca, pemindahtanganan, dan pemanfaatan BMN.
Peran Penilai Pemerintah adalah memberikan informasi nilai wajar kepada pengelola atau
pengguna barang untuk mengambil keputusan terkait pengelolaan BMN.
Keywords: Penilaian, Penilai Pemerintah, Barang Milik Negara

Klasifikasi JEL: H82

Halaman 103
Peran Penilai Pemerintah Dalam Rangka Jurnal Manajemen Keuangan
Pengelolaan Barang Milik Negara Berupa Publik
Aset Tetap Vol. 6, No.2 (2022)
Halaman 104
Nurbiyanto

Gambar 2
1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Kekayaan negara adalah semua


bentuk kekayaan hayati dan non hayati
berupa benda berwujud maupun tidak
berwujud, baik bergerak maupun tidak
bergerak, yang dikuasai dan /atau dimiliki
oleh Negara. Credit Suisse merilis nilai Sumber: LKPP (2021)
kekayaan Indonesia sebesar 1,5 Triliun Nilai BMN yang sedemikian
USD atau sekitar 21,7 Kuadriliun Rupiah besar perlu dikelola secara efisien,
(Suisse Group, 2018). efektif, dan akuntabel. Sesuai dengan
Gambar 1 amanat peraturan perundangan aset harus
Kekayaan Negara Di Dunia memberikan sebesar-besarnya
kemakmuran kepada rakyat.
Kesejahteraan rakyat berarti aset
memberikan kontribusi untuk
meningkatkan taraf hidup masyarakat
secara luas. Untuk itu, pengelolaan BMN
harus dikelola dengan asas fungsional,
kepastian hukum, transparansi dan
keterbukaan, efisiensi, akuntabilitas, dan
kepastian nilai.
Pengelolaan kekayaan negara
Sumber: Credit Suisse (2018) khususnya kekayaan negara berupa BMN
mempunyai siklus yang cukup panjang.
Kekayaan negara meliputi Siklus pengelolaan BMN dimulai dari
kekayaan negara yang dimiliki, kekayaan perencanaan, pengadaan, penggunaan,
negara yang dikuasai, dan kekayaan pemanfaatan, pengamanan,
negara yang dipisahkan. Kekayaan pemeliharaan, penghapusan,
negara yang dimiliki disebut dengan pemindahtanganan, penatausahaan,
Barang Milik Negara (BMN). pelaporan, penilaian, pembinaan,
Berdasarkan peraturan perundangan pengawasan, dan pengendalian
BMN adalah semua barang yang dibeli (Pemerintah Republik Indonesia, 2014).
atau diperoleh atas beban Anggaran Tiap-tiap siklus harus dilaksanakan
Pendapatan dan Belanja Negara atau sesuai dengan peraturan perundangan dan
berasal dari perolehan lainnya yang sah. dilaksanakan sesuai praktik umum yang
Berdasarkan data LKPP tahun 2021 yang baik.
sudah audited total BMN beruap aset Penilaian BMN merupakan salah
tetap berjumlah 11.545 Triliun Rupiah satu siklus pengelolaan BMN yang
(LKPP Audited 2021, 2022). Kalau diperlukan dalam rangka menjaga agar
dilihat perkembangan peningkatan BMN pengelolaan BMN kredibel dan
berupa aset tetap sangat besar akuntabel. Penilaian dimaksudkan untuk
dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. memberikan estimasi nilai nominal
Hal ini dapat dilihat dari gambar berikut tertentu dalam rangka mendukung proses
ini.
Peran Penilai Pemerintah Dalam Rangka Jurnal Manajemen Keuangan
Pengelolaan Barang Milik Negara Berupa Publik
Aset Tetap Vol. 6, No.2 (2022)
Halaman
Nurbiyanto

pengelolaan BMN. Nilai dapat dijadikan Audited 2021, 2022). PNBP dari
dasar untuk persetujuan atau penolakan pengelolaan PNBP tahun 2021 naik 6%
dalam pengelolaan BMN. Penilaian juga dibandingkan dengan tahun 2020.
membantu pengelola barang untuk Berdasarkan uraian di atas,
menentukan penatausahaan dan penulis tertarik untuk menulis kajian ini
pengelolaan terbaik atas aset. karena beberapa ada hal yang menjadi
Penilaian telah memberikan masalah. Pertama: apa peran Penilai
kontribusi yang sangat besar terhadap dalam proses pengelolaan BMN berupa
pencatatan aset negara khususnya BMN. Aset tetap?. Kedua: dalam siklus apa saja
Berdasarkan Peraturan Presiden nomor Penilai Pemerintah berperan dalam
75 tahun 2017, pemerintah pusat maupun pengelolaan BMN berupa Aset tetap?.
pemerintah daerah diamanatkan untuk penulis akan mengkaji permasahalan
melakukan penilaian kembali Barang tersebut berdasarkan teori dan peraturan
Milik Negara dan Barang Milik Daerah perundangan yang ada saat ini.
(Peraturan Presiden RI, 2017). Menurut
laporan dari Kementerian Keuangan c.q. 1.2. Reviu Pustaka Mutakhir
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara
penilaian Kembali BMN telah Penilai dan Penilaian
meningkatkan nilai BMN dari Rp1.931 Penilai adalah seseorang yang
triliun di tahun 2018 menjadi Rp5.950 memiliki kualifikasi, kemampuan dan
triliun di tahun 2019 (Retnowati, 2021). pengalaman dalam melakukan kegiatan
Kalau kita lihat dari Gambar 2 Nilai Aset praktek penilaian untuk mendapatkan
Tetap pada LKPP meningkat dari nilai ekonomis sesuai dengan bidang
Rp6.325 triliun menjadi Rp10.824 triliun. keahlian yang dimiliki (Komite Penyusun
Salah satu penyebab peningkatan nilai di Standar Penilaian Indonesia MAPPI,
Neraca LKPP selain penambahan aset 2018). Peraturan Menteri Keuangan
adalah adanya revaluasi aset yang nomor 101/PMK.01/2014 tentang Penilai
dilaksanakan pada tahun 2017 dan 2017 Publik menyatakan bahwa penilaian
berdasarkan Peraturan Presiden Nomor adalah proses pekerjaan untuk
75 Tahun 2017 tentang Penilaian memberikan opini tertulis atas nilai
Kembali Barang Milik Negara/Daerah ekonomi suatu objek penilaian sesuai
(LKPP Audited 2019, 2020). dengan Standar Penilaian Indonesia.
BMN tidak hanya ditatausahakan Penilaian dilakukan oleh seorang
namun juga perlu dikelola untuk penilaian yang profesional (Kementerian
memberikan manfaat yang optimal. Data Keuangan RI, 2014). Uniform Standards
LKPP Audited Tahun 2021, of Professional Appraisal Practice
menyebutkan bahwa PNBP yang mendefinisikan penilaian sebagai
bersumber dari pengelolaan BMN yang tindakan atau proses mengembangkan
diakui sebagai PNBP lainnya tahun 2021 opini tentang nilai suatu aset. Penilaian
sebesar Rp1.013 miliar. Jumlah itu terdiri dilakukan oleh seorang penilai yang
dari pendapatan dari pemanfaatan BMN mempunyai kemampuan yang memadai
sebesar Rp542 miliar, pendapatan atas dan melakukan penilaian sesuai dengan
pengelolaan BMN dan kekayaan negara standar dan prosedur yang berlaku
dari Pengelola Barang sebesar (Appraisal Standard Board, 2018).
Rp437 miliar, pendapatan penggunaan Berdasarkan Peraturan Pemerintah
sarana dan pra sarana sesuai dengan tugas Nomor 27 Tahun 2016, penilaian BMN
dan fungsi sebesar Rp34 miliar (LKPP
Peran Penilai Pemerintah Dalam Rangka Jurnal Manajemen Keuangan
Pengelolaan Barang Milik Negara Berupa Publik
Aset Tetap Vol. 6, No.2 (2022)
Halaman
Nurbiyanto

dilakukan oleh Penilai Pemerintah atau pada keahlian, pengalaman, dan standar
Penilai Publik. yang ditetapkan.

Nilai Peran Penilai


Nilai mempunyai banyak arti Menurut Bartke dan Schwarze
dalam penilaian properti. Penerapan (2021), dalam kegiatan ekonomi
definisi nilai tergantung konteks khususnya terkait pasar properti,
penggunaanya (Appraisal Institute, terbentuknya nilai pasar tidak hanya
2013). Pasar umumnya mendefinisikan diakibatkan terjadi karena interaksi
nilai sebagai manfaat ekonomi yang penjual dan pembeli semata namun
mungkin akan diterima di masa yang umumnya ada peran penilai. Peran
mendatang. Nilai sangat dipengaruhi oleh penilai diperlukan pada pasar properti
manfaat. Semakin besar manfaat yang karena pasar properti masuk dalam
akan didapatkan di masa depan maka kategori pasar yang mempunyai
nilai yang dipersepsikan oleh pasar juga informasi tidak sempurna. Pembeli dan
semakin besar. Jadi nilai adalah konsep penjual tidak secara pasti mengetahui
ekonomi berupa nilai moneter dari nilai yang seharusnya mereka terima
properti, barang, atau jasa untuk (Bartke & Schwarze, 2021)
diperjualbelikan. Dalam beberapa literatur maupun
Nilai properti biasanya tidak peraturan bahwa penilaian diperlukan
berdiri sendiri karena akan dalam pengelolaan aset. Hal ini terjadi
membingungkan pengertian atas nilai karena tidak semua aset dapat diketahui
tersebut. Standar Penilaian Indonesia informasi harga atau nilainya. Geltner
(SPI) menyatakan nilai terdiri dari nilai sebagaimana dikutip Hindawan dkk
pasar dan selain nilai pasar (Komite (2006), menyatakan bahwa barang
Penyusun Standar Penilaian Indonesia mempunyai yang berbeda-beda
MAPPI, 2018). Nilai selain pasar (Hindawan dkk., 2006). Level informasi
mempunyai banyak jenis seperti: nilai dapat dibagi menjadi level tinggi sampai
wajar, nilai likuidasi, nilai penggantian dengan rendah sebagaimana dapat dilihat
wajar, nilai penggunaan yang ada, dan pada Gambar 3.
lain-lain. Penentuan jenis nilai yang akan
disimpulkan oleh penilai tergantung dari Gambar 3. Bagan Level Informasi
permohonan dan tujuan penilaian. Tujuan
dan jenis nilai juga berpengaruh terhadap
metodologi yang akan digunakan dalam
proses penilaian.
Walaupun sebagian masyarakat
tidak membedakan antara nilai dan harga
namun dalam penilaian properti
membedakan antara konsep nilai dan
harga. Nilai sifatnya masih konsep
ekonomi yang akan diterima di masa
yang akan datang sedangkan harga lebih Sumber: Hindawan dkk. (2006)
riil karena telah terjadi transaksi antara Menurut Geltner dalam Hindawan
pembeli dan penjual. Nilai bukan (2006), kebutuhan penilaian aset dapat
merupakan kebenaran mutlak tapi lebih dilihat dari level informasi yang
merupakan sebuah opini yang didasarkan dibutuhkan. Barang kebutuhan sehari-
Peran Penilai Pemerintah Dalam Rangka Jurnal Manajemen Keuangan
Pengelolaan Barang Milik Negara Berupa Publik
Aset Tetap Vol. 6, No.2 (2022)
Halaman
Nurbiyanto

hari tersedia banyak di pasar sehingga meliputi: inventarisasi aset, legal audit,
mudah diperoleh informasi harga. penilaian aset, optimalisasi aset dan
Sebaliknya komoditas berupa properti pengawasan dan pengendalian.
atau bahkan barang-barang langka seperti Menurut Giglio dkk (2018)
lukisan atau karya seni lain memerlukan manajemen siklus hidup aset sangat
tenaga ahli untuk mengetahui nilai penting dilakukan untuk mendukung
wajarnya. ekonomi. Dalam jangka panjang
Berdasarkan level informasi manajemen aset juga akan berperan
tersebut dapat dijadikan acuan terkait dalam menghemat biaya pemeliharaan
perlu tidaknya aset untuk dilakukan (Giglio et al., 2018). Manajemen siklus
penilaian. Semakin rendah level hidup aset publik dimulai dari
informasi maka informasi nilai akan sulit perencanaan, pengembangan,
untuk didapatkan oleh karena itu perlu operasional, pemeliharaan, pelestarian,
dilakukan penilaian. Demikian pula dan penghapusan.
sebaiknya, jika level informasi lebih Gambar 5.
mudah didapatkan maka kepentingan Manajemen Siklus Hidup Asset
untuk melakukan penilaian dapat
ditiadakan. Penilaian berfungsi untuk
memberikan informasi atas estimasi nilai
aset yang akan digunakan untuk
keperluan tertentu terhadap aset tersebut.
Sementara Bartke dan Schwarze
menyusun kerangka pasar properti dan
kaitannya dengan peran penilai sebagai
berikut (Bartke & Schwarze, 2021).
Gambar 4. Rerangka Pasar properti

Sumber: Giglio dkk. (2018)

Menurut Peraturan Pemerintah


nomor 27 tahun 2020 pengelolaan Barang
Milik Negara meliputi: perencanaan
kebutuhan dan penganggaran,
pengadaan, penggunaan, pemanfaatan,
Sumber: Stephan Bartke dan Reimund pengamanan dan pemeliharaan,
Schwarze (2021) penilaian, pemindahtanganan,
pemusnahan, penghapusan,
Berdasarkan gambar tersebut, penilai penatausahaan, pembinaan, pengawasan
mempunyai peran sebagai intermediasi dan pengendalian (Pemerintah Republik
antara pembeli dan penjual terkait Indonesia, 2014).
informasi nilai yang diperlukan oleh Siklus Pengelolaan BMN
kedua belah tersebut. Berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 27 Tahun 2016
Siklus Pengelolaan Aset pengelolaan BMN dilakukan
Menurut Siregar tahapan-tahapan sebagaimana Gambar 6.
dalam pengelolaan aset meliputi 5 (lima) Gambar 6. Siklus Pengelolaan
tahapan (Doli, 2004). Tahapan tersebut BMN
Peran Penilai Pemerintah Dalam Rangka Jurnal Manajemen Keuangan
Pengelolaan Barang Milik Negara Berupa Publik
Aset Tetap Vol. 6, No.2 (2022)
Halaman
Nurbiyanto

untuk membeli barang dengan harga yang


murah. Hal ini berarti pemerintah selaku
penjual akan berusaha untuk menjual
dengan harga yang tinggi sedangkan
calon pembeli akan menawar harga
serendah mungkin. Masalahnya nilai
yang tinggi tersebut belum tentu diterima
oleh pembeli karena pembeli akan
memilih barang substitusi dengan harga
Sumber: Bahan Presentasi pengelolaan yang lebih murah. Menurut Hindawan,
BMN, DJKN pembeli tidak akan membayar lebih
Siklus pengelolaan BMN terdiri dari: terhadap suatu properti dibandingkan
perencanaan kebutuhan, penganggaran, dengan biaya pembelian properti lain
pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, yang sejenis (Hindawan et al., 2006).
pengamanan, pemeliharaan, penilaian, Demikian juga, apabila pemerintah
pemindahtanganan, pemusnahan, menjual dengan harga murah maka akan
penghapusan, penatausahaan, dan merugikan negara demikian juga
pembinaan pengawasan pengendalian. sebaliknya dengan calon pembeli.
Berdasarkan perbedaan kepentingan
2. METODE PENELITIAN antara penjual dan pembeli tersebut maka
diperlukan suatu acuan untuk nilai yang
Kajian ini merupakan kajian dapat diakui kedua belah pihak. Di sini
kualitatif dengan menggunakan studi peran Penilai Pemerintah diperlukan.
literatur. Studi literatur/kepustakaan Penilai Pemerintah harus dapat
merupakan studi yang dilakukan memberikan nilai yang wajar sehingga
berdasarkan atas karya tulis dan hasil nilai yang dihasilkan tersebut dapat
penelitian baik yang sudah maupun diterima oleh penjual dan pembeli. Nilai
belum dipublikasikan (Melfianora, wajar dapat menggambarkan perkiraan
2017). Studi literatur diambil baik dari nilai yang sesuai dengan harga di pasar
jurnal, peraturan, buku, dan tulisan baik
aset tersebut sehingga dapat diterima baik
dari media cetak maupun internet. Penulis
oleh penjual maupun pembeli.
melakukan identifikasi masalah
BMN merupakan aset yang dapat
berdasarkan teori tentang peran Penilai
dikategorikan sebagai aset tetap dan aset
dan regulasi yang mengatur penilai
lancar. Khusus untuk aset tetap umumnya
maupun penilaian BMN. Kajian ini
diperlukan penilaian untuk mendapatkan
muncul untuk melihat secara teori dan
estimasi nilai karena informasi nilai
pengaturan peran penilai pemerintah.
berupa aset tetap tidak mudah ditemukan
di pasar. Kondisi ini berbeda dengan aset
lancar yang dapat dijumpai dengan
3. HASIL DAN PEMBAHASAN mudah di pasaran seperti barang-barang
kebutuhan sehari-hari. Umumnya aset
Peran Penilai Pemerintah Dalam lancar tidak memerlukan penilaian secara
Proses Pengelolaan BMN khusus.
Penjual dan pembeli umumnya Berdasarkan pendapat Geltner dalam
bersifat rasional. Penjual akan berusaha Hindawan (2006), BMN berupa aset tetap
untuk menjual asetnya dengan harga yang merupakan barang dalam kategori
tinggi, sebaliknya pembeli akan berusaha informasi yang tidak tinggi walaupun
Peran Penilai Pemerintah Dalam Rangka Jurnal Manajemen Keuangan
Pengelolaan Barang Milik Negara Berupa Publik
Aset Tetap Vol. 6, No.2 (2022)
Halaman
Nurbiyanto

dapat dibilang tidak rendah sekali. Dapat sebagainya. Untuk aset yang tidak
dikatakan bahwa BMN berupa aset tetap mengalami penyusutan maka dicatat
dapat dikategorikan sebagai aset yang sebesar nilai buku tanpa dikurangi
perlu diketahui nilainya berdasarkan dengan nilai penyusutan misalnya aset
perhitungan oleh seorang penilai. Hal ini tetap berupa tanah. Namun demikian
karena informasi aset tetap yang Peraturan Pemerintah nomor 71 tahun
mempunyai kondisi dan bentuk yang 2010 tentang Standar Akuntansi
sama persis susah untuk didapatkan data Pemerintah memperbolehkan aset dicatat
di pasar. sebesar nilai wajar. Bahkan Sukendar
Demikian juga kalau kita melihat (2012) menyatakan standar akuntansi
pendapatan dari Bartke dan Scwarze yang baru lebih menekankan konsep nilai
(2021) bahwa adanya informasi asimetris wajar dibandingan dengan konsep nilai
antara pemerintah dan pihak lain yang buku (Sukendar et al., 2012).
akan memiliki atau memanfaatkan BMN Nilai Wajar diperoleh dari hasil
maka diperlukan bantuan penilai untuk penilaian BMN yang dilakukan oleh
memberikan estimasi nilai wajar yang Penilai Pemerintah. Untuk mendapatkan
mencerminkan pasar aset tersebut. nilai wajar BMN perlu dilakukan
Informasi dari penilai juga dapat revaluasi BMN.
dijadikan acuan oleh kedua belah pihak Revaluasi Aset adalah penilaian
dalam menentukan negosiasi dan kembali aset yang dimiliki suatu entitas
kesepakatan antara pemerintah dan pihak sehingga mencerminkan nilai aset
lain sehingga dapat dicapai satu sekarang (Martani, 2011). Menurut
kesepakatan. Yuniarto, tujuan penilaian dalam rangka
Penilai berperan sebagai pemberi revaluasi aset BMN salah satunya adalah
informasi kepada pemohon penilaian meningkatkan keakuratan nilai BMN
dalam hal ini pemerintah. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan
tersebut berupa estimasi nilai. Nilai yang pemerintah pusat (Yuniarto, 2018).
diberikan oleh penilai dapat dijadikan Walaupun selama ini tidak ada keraguan
pertimbangan oleh pengelola atau terkait kesalahan dalam pencatatan nilai
pengguna barang dalam langkah BMN namun seiring dengan perubahan
selanjutnya dalam pengelolaan BMN. lingkungan sosial, ekonomi, dan
Nilai bersifat opini atau estimasi oleh bertambahnya usia maka aset akan
karena itu pengelola atau pengguna mengalami perubahan. Perubahan ini
menggunakan hasil penilaian sebagai perlu disinkronisasi dengan neraca
pertimbangan dalam memutuskan sehingga aset yang tercatat
pengelolaan BMN. menggambarkan aset yang sebenarnya.
Untuk itu perlu adanya penilaian dalam
Penilaian Dalam Rangka pencatatan akuntansi di neraca.
Penatausahaan BMN Revaluasi BMN merupakan kegiatan
Pencatatan BMN dalam neraca penilaian kembali BMN. Pada rentang
pemerintah dapat dilakukan dengan dua tahun 2017 dan 2018, Pemerintah pusat
metode yaitu nilai buku dan nilai wajar telah melakukan penilaian kembali BMN
hasil penilaian (Indonesia, 2016). Nilai berupa aset sebanyak 945.460 item BMN
buku dicatat sebesar nilai perolehan (LKPP Audited 2019, 2020). Penilaian
dikurangi dengan penyusutan untuk aset secara keseluruhan dilakukan oleh Penilai
yang mengalami penyusutan seperti Pemerintah yang ada seluruh wilayah
bangunan, peralatan dan mesin dan Indonesia. Hasil penilaian digunakan
Peran Penilai Pemerintah Dalam Rangka Jurnal Manajemen Keuangan
Pengelolaan Barang Milik Negara Berupa Publik
Aset Tetap Vol. 6, No.2 (2022)
Halaman
Nurbiyanto

untuk memutakhirkan nilai BMN berupa Nilai limit ditetapkan oleh pengelola
aset tetap pada neraca pemerintah pusat barang atau pengguna barang yang akan
tahun 2019. Nilai aset tetap naik sebesar melakukan penjualan BMN. Dasar
Rp4113 triliun. Salah satu kenaikan penetapan nilai limit didasarkan atas hasil
terbesar berasal dari kenaikan nilai tanah penilaian yang dilakukan oleh Penilai
mengingat nilai tanah akan meningkat Pemerintah atau Penilai Publik. Penilai
secara terus menerus seiring dengan Pemerintah akan mengukur menghitung
waktu dan tanah tidak mengalami besaran nilai berdasarkan data pasar yang
penyusutan. ada, sehingga nilai yang dihasilkan
Selain revaluasi atas BMN yang merupakan nilai pasar atau dalam
sudah tercatat di Neraca Pemerintah ketentuan pengelolaan BMN disebut nilai
Pusat, penilaian juga dapat dilakukan wajar.
terhadap BMN yang belum tercatat di Pengelola atau pengguna barang
neraca. BMN belum tercatat di neraca dalam proses penjualan BMN sangat
terjadi karena berbagai alasan. Misalnya membutuhkan estimasi nilai wajar yang
BMN yang didapat dari hibah masuk akan digunakan untuk menetapkan nilai
yang belum mempunyai nilai perolehan. limit. Ini merupakan praktik umum yang
Selain itu, BMN yang baru ditemukan baik mengingat ada pembagian
setelah penelusuran fisik dan dokumen kewenangan antara pihak yang
juga dapat dilakukan penilaian apabila mengestimasi nilai dan pihak yang
diperlukan nilai wajar untuk pencatatan menetapkan nilai limit dalam rangka
di neraca. penjualan BMN.
Berdasarkan hal tersebut di atas Pemindahtanganan dalam bentuk
penilai berperan secara signifikan dalam tukar menukar merupakan
pencatatan aset di neraca dalam rangka pemindahtanganan kepemilikan aset
menyajikan nilai aset sesuai dengan nilai BMN yang dilakukan antara pemerintah
wajarnya. pusat, antar pemerintah pusat dengan
pemerintah daerah, pemerintah pusat
Penilaian Dalam Rangka dengan pihak lain dengan menerima
Pemindahtanganan BMN penggantian utama dalam bentuk barang
Pemindahtanganan merupakan dengan syarat paling sedikit dengan nilai
kegiatan untuk memindahkan hak atas seimbang. Tukar menukar antara BMN
BMN kepada pihak lain. dengan barang punya pihak lain
Pemindahtanganan dilakukan dalam dipersyaratkan mempunyai nilai paling
bentuk penjualan, tukar menukar, sedikit sama dengan nilai BMN. Untuk
penyertaan modal pemerintah dan hibah. membandingkan antara BMN dan barang
Pemindahtanganan dalam bentuk pengganti tentu diperlukan penilaian atas
penjualan dilakukan dalam rangka kedua barang tersebut.
transaksi jual beli. Ketika Pemerintah Dalam kegiatan tukar menukar,
akan menjual BMN maka dipersyaratkan untuk melihat besaran nilai BMN dan
adanya nilai limit. Nilai limit diperlukan besaran nilai barang pengganti diperlukan
untuk memberikan patokan bagi pejabat estimasi nilai wajar. Peran Penilai
penjual dalam menentukan disetujui Pemerintah dalam kegiatan ini meliputi
tidaknya proses transaksi penjualan. penilaian atas BMN yang akan
Penjualan BMN akan diterima oleh dipertukarkan dan barang pengganti milik
pemerintah apabila transaksi lebih tinggi pihak lain yang akan dipertukarkan.
dibandingkan nilai limit yang ditetapkan. Penilai bertanggung jawab untuk
Peran Penilai Pemerintah Dalam Rangka Jurnal Manajemen Keuangan
Pengelolaan Barang Milik Negara Berupa Publik
Aset Tetap Vol. 6, No.2 (2022)
Halaman
Nurbiyanto

memberikan estimasi nilai sebagai acuan bentuk uang tunai. Penentuan besaran
bagi pihak pengelola barang atau uang yang harus dibayarkan oleh
pengguna barang dalam memutuskan penyewa BMN kepada pemerintah
menerima atau menolak tukar menukar didasarkan kesepakatan antara pengelola
atau menyatakan kekurangan atau atau pengguna barang dengan calon
kelebihan barang yang akan penyewa. Besaran uang sewa yang
dipertukarkan. dijadikan acuan oleh pengguna atau
Metode pemindahtanganan lain yang pengelola barang berdasarkan pada tarif
perlu dilakukan penilaian adalah tertentu yang sudah di tentukan atau
penyertaan modal. Penyertaan modal angka nominal yang didasarkan pada
merupakan pengalihan kepemilikan hasil penilaian.
BMN yang semula merupakan kekayaan Penilaian BMN dalam rangka
yang tidak dapat dipisahkan menjadi sewa didasarkan pada nilai wajar sewa
kekayaan yang dipisahkan untuk BMN. Penilaian sewa wajar BMN
diperhitungkan sebagai modal/saham didasarkan pada data pasar sewa. Penilai
pemerintah. Penilai berperan untuk akan memberikan analisis nilai wajar
memberikan estimasi nilai guna sewa yang tepat terhadap objek sewa
menentukan besaran penyertaan modal tertentu. Pengelola atau pengguna barang
pada Badan Usaha Milik Negara dapat menggunakan hasil penilaian
(BUMN) atau badan hukum lainnya yang tersebut untuk menentukan besaran sewa
dimiliki negara. wajarnya.
Pemindahtanganan dalam bentuk Pinjam pakai merupakan
hibah tidak memerlukan estimasi nilai pemanfaatan BMN melalui penyerahan
sehingga tidak diperlukan penilaian. penggunaan BMN dari Pemerintah Pusat
Hibah dari negara/pemerintah kepada ke Pemerintah Daerah atau Pemerintah
pihak lain besarannya berdasarkan Desa dalam Jangka Waktu tertentu tanpa
catatan di neraca pemerintah. Pemerintah menerima imbalan dan setelah jangka
menghibahkan BMN sebesar nilai buku waktu tersebut berakhir, diserahkan
di neraca dan pihak penerima mencatat kembali kepada Pengelola
hibah masuk sebesar nilai yang tercantum Barang/Pengguna Barang. Pinjam pakai
tersebut. tidak memerlukan penilaian karena pihak
peminjam tidak perlu membayar kepada
Penilaian Dalam Rangka Pemanfaatan pemerintah.
BMN Kerjasama Pemanfaatan (KSP)
Pemanfaatan BMN merupakan BMN merupakan salah satu bentuk
kegiatan pendayagunaan BMN dengan pemanfaatan BMN sebagaimana diatur
tidak mengubah status kepemilikan. dalam Peraturan Menteri Keuangan
Pemanfaatan dilakukan dalam bentuk Nomor 115/PMK.06/2020 tentang
sewa, pinjam pakai, Kerjasama Pemanfaatan BMN. KSP adalah
Pemanfaatan (KSP), Bangun Guna Serah pemanfaatan BMN oleh pihak lain dalam
(BGS) dan Bangun Serah Guna (BSG), jangka waktu tertentu dalam rangka
Kerjasama Penyediaan Infrastruktur peningkatan penerimaan negara bukan
(KSPI), dan Kerjasama Terbatas untuk pajak (PNBP) dan sumber pembiayaan
Pembiayaan Infrastruktur (KETUPI). lainnya.
Sewa merupakan pemanfaatan Dalam kegiatan KSP BMN
BMN oleh pihak lain dalam jangka waktu Penilai Pemerintah melakukan dua tugas
tertentu dan menerima imbalan dalam yaitu penilaian properti atas BMN yang
Peran Penilai Pemerintah Dalam Rangka Jurnal Manajemen Keuangan
Pengelolaan Barang Milik Negara Berupa Publik
Aset Tetap Vol. 6, No.2 (2022)
Halaman
Nurbiyanto

akan dikerjasamakan dan analisis KETUPI merupakan Pemanfaatan


kelayakan bisnis atas rencana kerjasama. BMN melalui optimalisasi BMN untuk
Penilaian BMN dalam kerjasama meningkatkan fungsi operasional BMN
pemanfaatan dimulai dengan penilaian guna mendapatkan pendanaan untuk
BMN dalam rangka menentukan nilai pembiayaan infrastruktur lainnya
wajar. Nilai wajar BMN akan digunakan Penilaian dalam rangka pemanfaatan
untuk membuat analisis terhadap dalam bentuk KETUPI juga hampir sama
kontribusi tetap dan pembagian yang dengan penilaian dalam rangka KSP.
tepat dengan memperhatikan kinerja Model kerjasama pemanfaatan ini
keuangan usaha kerjasama, mitra memberikan Pembayaran dana di muka
kerjasama, dan pendapatan pemerintah. (upfront payment) dan Aset hasil
Kontribusi tetap merupakan KETUPI. Penilai Pemerintah berperan
sejumlah uang yang harus dibayarkan untuk menentukan besaran pembayaran
mitra kepada pemerintah karena telah dana di muka dan estimasi aset hasil
menggunakan BMN. Kontribusi tetap KETUPI.
dibayar secara tahunan dengan kenaikan Berdasarkan uraian di atas kajian
tarif berdasarkan pertimbangan inflasi. dari peraturan perundangan yang ada dan
Perhitungan kontribusi tetap didasarkan berdasarkan studi literatur dapat
atas nilai wajar hasil penilaian dikaliakan disimpulkan bahwa peranan penilaian
dengan persentase tertentu. Pembagian dalam pengelolaan BMN dapat
Keuntungan merupakan sejumlah uang digambarkan sebagai berikut.
yang harus dibayarkan kepada Tabel 1
pemerintah melalui pengelolaatau Peran Penilai Dalam Pengelolaan BMN
pengguna barang yang berasal dari
keuntungan yang didapatkan atas kerja
sama pemanfaatan. Pembagian
keuntungan didasarkan atas proporsi nilai
BMN pemerintah dibandingkan dengan
proporsi nilai wajar aset mitra kerjasama.
Penilaian dalam rangka
pemanfaatan dalam bentuk BGS dan
BSG hampir sama dengan penilaian
dalam rangka KSP. Penilai menentukan
nilai properti dan melakukan analisis
kelayakan bisnis BGS atau BSG. Model Sumber: diolah Penulis
kerjasama pemanfaatan ini memberikan
kontribusi tahunan dan hasil kerjasama
dalam bentuk BGS atau BSG. 4. SIMPULAN, SARAN, DAN
Penilaian dalam rangka REKOMENDASI
pemanfaatan dalam bentuk KSPI juga
hampir sama dengan penilaian dalam 4.1. Simpulan
rangka KSP. Penilai menentukan nilai
properti dan melakukan analisis 1. Peran Penilai Pemerintah dalam
kelayakan bisnis KSPI. Model kerjasama pengelolaan BMN adalah untuk
pemanfaatan ini memberikan hasil KSPI menjembatani antara
dan pembagian atas kelebihan pemilik/pengguna BMN (penjual) dan
keuntungan (clawback). pihak lain (pembeli) yang akan
Peran Penilai Pemerintah Dalam Rangka Jurnal Manajemen Keuangan
Pengelolaan Barang Milik Negara Berupa Publik
Aset Tetap Vol. 6, No.2 (2022)
Halaman 113
Nurbiyanto

melakukan kegiatan transaksi 2. Keluasan lingkup pekerjaan yang


sehingga diperoleh informasi nilai dilakukan seorang Penilai
yang dapat diterima oleh kedua belah Pemerintah sedemikan besar
pihak. sehingga diperlukan payung hukum
2. Peran Penilai Pemerintah dalam tahap yang lebih kuat agar pekerjaan
penatausahaan adalah melakukan Penilai Pemerintah dapat
penilaian dalam rangka estimasi nilai memberikan kepastian hukum
wajar BMN untuk disajikan pada sehingga dapat mengurangi risiko
neraca. Nilai wajar akan memberikan dikemudian hari.
gambaran yang sebenarnya
dibandingkan dengan nilai buku.
3. Peran Penilai Pemerintah pada tahap
pemindahtanganan adalah dalam
rangka menentukan nilai wajar BMN.
Pengelola atau Pengguna BMN
berkepentingan atas nilai wajar untuk
menentukan nilai limit dalam rangka
penjualan, Nilai limit merupakan nilai
minimal yang harus dipenuhi agar
pemindahtanganan dapat dilakukan.
4. Peran Penilai Pemerintah pada tahap
pemanfaatan berupa sewa bertujuan
untuk menentukan nilai wajar sewa.
Pada pemanfaatan berupa kerjasama
pemanfaatan, penilai berperan untuk
menentukan nilai wajar dan besaran
kontribusi tetap dan pembagian
keuntungan. Pemanfaatan berupa
KSPI digunakan untuk pembagian atas
kelebihan keuntungan (clawback).
Pemanfaatan berupa BGS/BGS
penilaian berperan untuk
mengestimasi kontribusi tahunan dan
hasil BGS/BSG, dan pemanfaatan
berupa KETUPI penilaian diperlukan
untuk estimasi pembayaran dana di
muka (upfront payment) dan aset hasil
KETUPI.

4.2. Saran dan Rekomendasi

1. Peran penilai sangat banyak dan


penting dalam pengelolaan BMN
untuk itu diperlukan peningkatan
kapabilitas dan profesionalisme
seorang Penilai Pemerintah.
Peran Penilai Pemerintah Dalam Rangka Jurnal Manajemen Keuangan
Pengelolaan Barang Milik Negara Berupa Publik
Aset Tetap Vol. 6, No.2 (2022)
Halaman 114
Nurbiyanto

5. DAFTAR PUSTAKA
Appraisal Institute. (2013). The Appraisal of Real Estate (14th ed.). Appraisal Institute.
Appraisal Standard Board. (2018). Uniform Standards of Professional Appraisal
Practice (USPAP). The Appraisal Foundation.
Bartke, S., & Schwarze, R. (2021). The economic role and emergence of professional
valuers in real estate markets. Land, 10(7). https://doi.org/10.3390/land10070683
Doli, D. S. (2004). Manajemen Aset. Jakarta. Satya Graha Tara.
Giglio, J. M., Friar, J. H., & Crittenden, W. F. (2018). Integrating lifecycle asset
management in the public sector. Business Horizons, 61(4), 511–519.
Hindawan, I., Hariyono, A., & Atmoko, D. D. (2006). Fundamental of Valuation: Teori
dan Aplikasi Penilaian Properti (Pertama). Lembaga Pengkajian Keuangan Publik
dan Akuntansi Pemerintah.
Indonesia, R. (2016). Standar Akuntansi Pemerintahan. Peraturan Pemerintah, 71.
Kementerian Keuangan RI. (2014). Peraturan Menteri Keuangan. In Pemerintah Republik
Indonesia (101/PMK.01/2014).
Komite Penyusun Standar Penilaian Indonesia MAPPI. (2018). KEPI & SPI (Edisi VII-
2018). Masyarakat Profesi Penilai Indonesia.
LKPP Audited 2019. (2020). Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2019. In
Pemerintah Republik Indonesia. Pemerintah Republik Indonesia.
LKPP Audited 2021. (2022). Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2021. In
Pemerintah Republik Indonesia.
Martani, D. (2011, November). Revaluasi Aset Tetap. BUMN Track, 106–107.
Melfianora, I. (2017). Penulisan Karya Ilmiah dengan Studi Literatur. Pekanbaru: UPT
Balai Penyuluhan Pertanian.
Pemerintah Republik Indonesia. (2014). Peraturan Pemerintah. In 27 TAHUN 2014 (27
TAHUN 2014).
Peraturan Presiden RI, (2017) (testimony of Presiden Republik Indonesia).
Retnowati, E. (2021, July). Nilai Aset Negara Pada LKPP 2020 Meningkat.
Https://Www.Djkn.Kemenkeu.Go.Id/.
Suisse Group, C. A. (2018). Global Wealth Report 2018.
Sukendar, H., Akuntansi, W. J., Ekonomi, F., & Bisnis, D. (2012). Konsep Nilai Wajar
(Fair Value) Dalam Standar Akuntansi Berbasis IFRS di Indonesia Apa dan
Bagaimana?
Yuniarto, A. (2018). Petan Strategis Penilai PBB-P2 Bagi Pemerintah Daerah. JURNAL
PAJAK INDONESIA (Indonesian Tax Review), 2(1), 114–123.

You might also like