Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
State-Owned Property (SOP) in the form of fixed assets were so large in quantity and
values. In managing SOP, a SOP appraisal process is needed so it can certain the value.
This study wants to reveal the role of appraisers in the management of SOP, especially
fixed assets. The study uses literature studies to explore the role of Government
Appraisers in the management of SOP. Literature from valuation theory is used to answer
the urgency of appraisers in asset transactions. Regulatory literature to answer the SOP
management process requires an appraisal. Based on the results of the analysis of
property valuation theory, SOP valuation is necessary due to nature, and characteristics
of SOP are goods for which the level of price information is low or difficult to obtain, so
Government Appraiser assistance is needed to provide an estimated value. Based on the
results of the regulatory analysis, it was found that there are three main roles for the
Government Appraiser in the management of SOP, namely for recording financial reports
in the balance sheet, transfer, and utilization of SOP. The role of the Government
Appraiser is to provide fair value information to the manager or user of the goods to
make decisions regarding SOP management.
Keywords: Appraisal, Government Appraiser, State-Owned Property
ABSTRAK
Barang Milik Negara (BMN) berupa aset tetap sangat banyak jumlahnya dengan nilai
yang sangat besar. Dalam pengelolaan BMN diperlukan satu proses penilaian BMN agar
asas kepastian nilai dapat terwujud. Kajian ini ingin mengungkapkan peran penilai dalam
pengelolaan BMN khususnya aset tetap. Studi menggunakan studi literatur atau
kepustakaan untuk menggali peran Penilai Pemerintah dalam pengelolaan BMN.
Literatur dari teori penilaian digunakan untuk menjawab urgensi penilai dalam transaksi
aset. Literatur dari regulasi untuk menjawab pada proses mana pengelolaan BMN
memerlukan peran Penilai Pemerintah. Berdasarkan hasil analisis teori penilaian properti,
penilaian BMN diperlukan karena sifat dan karakteristik BMN merupakan barang yang
level informasi harganya rendah atau sulit didapatkan sehingga diperlukan bantuan
Penilai Pemerintah untuk memberikan estimasi nilai. Berdasarkan hasil analisis regulasi
didapatkan tiga peran utama Penilai Pemerintah dalam pengelolaan BMN yaitu untuk
pencatatan laporan keuangan dalam neraca, pemindahtanganan, dan pemanfaatan BMN.
Peran Penilai Pemerintah adalah memberikan informasi nilai wajar kepada pengelola atau
pengguna barang untuk mengambil keputusan terkait pengelolaan BMN.
Keywords: Penilaian, Penilai Pemerintah, Barang Milik Negara
Halaman 103
Peran Penilai Pemerintah Dalam Rangka Jurnal Manajemen Keuangan
Pengelolaan Barang Milik Negara Berupa Publik
Aset Tetap Vol. 6, No.2 (2022)
Halaman 104
Nurbiyanto
Gambar 2
1. PENDAHULUAN
pengelolaan BMN. Nilai dapat dijadikan Audited 2021, 2022). PNBP dari
dasar untuk persetujuan atau penolakan pengelolaan PNBP tahun 2021 naik 6%
dalam pengelolaan BMN. Penilaian juga dibandingkan dengan tahun 2020.
membantu pengelola barang untuk Berdasarkan uraian di atas,
menentukan penatausahaan dan penulis tertarik untuk menulis kajian ini
pengelolaan terbaik atas aset. karena beberapa ada hal yang menjadi
Penilaian telah memberikan masalah. Pertama: apa peran Penilai
kontribusi yang sangat besar terhadap dalam proses pengelolaan BMN berupa
pencatatan aset negara khususnya BMN. Aset tetap?. Kedua: dalam siklus apa saja
Berdasarkan Peraturan Presiden nomor Penilai Pemerintah berperan dalam
75 tahun 2017, pemerintah pusat maupun pengelolaan BMN berupa Aset tetap?.
pemerintah daerah diamanatkan untuk penulis akan mengkaji permasahalan
melakukan penilaian kembali Barang tersebut berdasarkan teori dan peraturan
Milik Negara dan Barang Milik Daerah perundangan yang ada saat ini.
(Peraturan Presiden RI, 2017). Menurut
laporan dari Kementerian Keuangan c.q. 1.2. Reviu Pustaka Mutakhir
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara
penilaian Kembali BMN telah Penilai dan Penilaian
meningkatkan nilai BMN dari Rp1.931 Penilai adalah seseorang yang
triliun di tahun 2018 menjadi Rp5.950 memiliki kualifikasi, kemampuan dan
triliun di tahun 2019 (Retnowati, 2021). pengalaman dalam melakukan kegiatan
Kalau kita lihat dari Gambar 2 Nilai Aset praktek penilaian untuk mendapatkan
Tetap pada LKPP meningkat dari nilai ekonomis sesuai dengan bidang
Rp6.325 triliun menjadi Rp10.824 triliun. keahlian yang dimiliki (Komite Penyusun
Salah satu penyebab peningkatan nilai di Standar Penilaian Indonesia MAPPI,
Neraca LKPP selain penambahan aset 2018). Peraturan Menteri Keuangan
adalah adanya revaluasi aset yang nomor 101/PMK.01/2014 tentang Penilai
dilaksanakan pada tahun 2017 dan 2017 Publik menyatakan bahwa penilaian
berdasarkan Peraturan Presiden Nomor adalah proses pekerjaan untuk
75 Tahun 2017 tentang Penilaian memberikan opini tertulis atas nilai
Kembali Barang Milik Negara/Daerah ekonomi suatu objek penilaian sesuai
(LKPP Audited 2019, 2020). dengan Standar Penilaian Indonesia.
BMN tidak hanya ditatausahakan Penilaian dilakukan oleh seorang
namun juga perlu dikelola untuk penilaian yang profesional (Kementerian
memberikan manfaat yang optimal. Data Keuangan RI, 2014). Uniform Standards
LKPP Audited Tahun 2021, of Professional Appraisal Practice
menyebutkan bahwa PNBP yang mendefinisikan penilaian sebagai
bersumber dari pengelolaan BMN yang tindakan atau proses mengembangkan
diakui sebagai PNBP lainnya tahun 2021 opini tentang nilai suatu aset. Penilaian
sebesar Rp1.013 miliar. Jumlah itu terdiri dilakukan oleh seorang penilai yang
dari pendapatan dari pemanfaatan BMN mempunyai kemampuan yang memadai
sebesar Rp542 miliar, pendapatan atas dan melakukan penilaian sesuai dengan
pengelolaan BMN dan kekayaan negara standar dan prosedur yang berlaku
dari Pengelola Barang sebesar (Appraisal Standard Board, 2018).
Rp437 miliar, pendapatan penggunaan Berdasarkan Peraturan Pemerintah
sarana dan pra sarana sesuai dengan tugas Nomor 27 Tahun 2016, penilaian BMN
dan fungsi sebesar Rp34 miliar (LKPP
Peran Penilai Pemerintah Dalam Rangka Jurnal Manajemen Keuangan
Pengelolaan Barang Milik Negara Berupa Publik
Aset Tetap Vol. 6, No.2 (2022)
Halaman
Nurbiyanto
dilakukan oleh Penilai Pemerintah atau pada keahlian, pengalaman, dan standar
Penilai Publik. yang ditetapkan.
hari tersedia banyak di pasar sehingga meliputi: inventarisasi aset, legal audit,
mudah diperoleh informasi harga. penilaian aset, optimalisasi aset dan
Sebaliknya komoditas berupa properti pengawasan dan pengendalian.
atau bahkan barang-barang langka seperti Menurut Giglio dkk (2018)
lukisan atau karya seni lain memerlukan manajemen siklus hidup aset sangat
tenaga ahli untuk mengetahui nilai penting dilakukan untuk mendukung
wajarnya. ekonomi. Dalam jangka panjang
Berdasarkan level informasi manajemen aset juga akan berperan
tersebut dapat dijadikan acuan terkait dalam menghemat biaya pemeliharaan
perlu tidaknya aset untuk dilakukan (Giglio et al., 2018). Manajemen siklus
penilaian. Semakin rendah level hidup aset publik dimulai dari
informasi maka informasi nilai akan sulit perencanaan, pengembangan,
untuk didapatkan oleh karena itu perlu operasional, pemeliharaan, pelestarian,
dilakukan penilaian. Demikian pula dan penghapusan.
sebaiknya, jika level informasi lebih Gambar 5.
mudah didapatkan maka kepentingan Manajemen Siklus Hidup Asset
untuk melakukan penilaian dapat
ditiadakan. Penilaian berfungsi untuk
memberikan informasi atas estimasi nilai
aset yang akan digunakan untuk
keperluan tertentu terhadap aset tersebut.
Sementara Bartke dan Schwarze
menyusun kerangka pasar properti dan
kaitannya dengan peran penilai sebagai
berikut (Bartke & Schwarze, 2021).
Gambar 4. Rerangka Pasar properti
dapat dibilang tidak rendah sekali. Dapat sebagainya. Untuk aset yang tidak
dikatakan bahwa BMN berupa aset tetap mengalami penyusutan maka dicatat
dapat dikategorikan sebagai aset yang sebesar nilai buku tanpa dikurangi
perlu diketahui nilainya berdasarkan dengan nilai penyusutan misalnya aset
perhitungan oleh seorang penilai. Hal ini tetap berupa tanah. Namun demikian
karena informasi aset tetap yang Peraturan Pemerintah nomor 71 tahun
mempunyai kondisi dan bentuk yang 2010 tentang Standar Akuntansi
sama persis susah untuk didapatkan data Pemerintah memperbolehkan aset dicatat
di pasar. sebesar nilai wajar. Bahkan Sukendar
Demikian juga kalau kita melihat (2012) menyatakan standar akuntansi
pendapatan dari Bartke dan Scwarze yang baru lebih menekankan konsep nilai
(2021) bahwa adanya informasi asimetris wajar dibandingan dengan konsep nilai
antara pemerintah dan pihak lain yang buku (Sukendar et al., 2012).
akan memiliki atau memanfaatkan BMN Nilai Wajar diperoleh dari hasil
maka diperlukan bantuan penilai untuk penilaian BMN yang dilakukan oleh
memberikan estimasi nilai wajar yang Penilai Pemerintah. Untuk mendapatkan
mencerminkan pasar aset tersebut. nilai wajar BMN perlu dilakukan
Informasi dari penilai juga dapat revaluasi BMN.
dijadikan acuan oleh kedua belah pihak Revaluasi Aset adalah penilaian
dalam menentukan negosiasi dan kembali aset yang dimiliki suatu entitas
kesepakatan antara pemerintah dan pihak sehingga mencerminkan nilai aset
lain sehingga dapat dicapai satu sekarang (Martani, 2011). Menurut
kesepakatan. Yuniarto, tujuan penilaian dalam rangka
Penilai berperan sebagai pemberi revaluasi aset BMN salah satunya adalah
informasi kepada pemohon penilaian meningkatkan keakuratan nilai BMN
dalam hal ini pemerintah. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan
tersebut berupa estimasi nilai. Nilai yang pemerintah pusat (Yuniarto, 2018).
diberikan oleh penilai dapat dijadikan Walaupun selama ini tidak ada keraguan
pertimbangan oleh pengelola atau terkait kesalahan dalam pencatatan nilai
pengguna barang dalam langkah BMN namun seiring dengan perubahan
selanjutnya dalam pengelolaan BMN. lingkungan sosial, ekonomi, dan
Nilai bersifat opini atau estimasi oleh bertambahnya usia maka aset akan
karena itu pengelola atau pengguna mengalami perubahan. Perubahan ini
menggunakan hasil penilaian sebagai perlu disinkronisasi dengan neraca
pertimbangan dalam memutuskan sehingga aset yang tercatat
pengelolaan BMN. menggambarkan aset yang sebenarnya.
Untuk itu perlu adanya penilaian dalam
Penilaian Dalam Rangka pencatatan akuntansi di neraca.
Penatausahaan BMN Revaluasi BMN merupakan kegiatan
Pencatatan BMN dalam neraca penilaian kembali BMN. Pada rentang
pemerintah dapat dilakukan dengan dua tahun 2017 dan 2018, Pemerintah pusat
metode yaitu nilai buku dan nilai wajar telah melakukan penilaian kembali BMN
hasil penilaian (Indonesia, 2016). Nilai berupa aset sebanyak 945.460 item BMN
buku dicatat sebesar nilai perolehan (LKPP Audited 2019, 2020). Penilaian
dikurangi dengan penyusutan untuk aset secara keseluruhan dilakukan oleh Penilai
yang mengalami penyusutan seperti Pemerintah yang ada seluruh wilayah
bangunan, peralatan dan mesin dan Indonesia. Hasil penilaian digunakan
Peran Penilai Pemerintah Dalam Rangka Jurnal Manajemen Keuangan
Pengelolaan Barang Milik Negara Berupa Publik
Aset Tetap Vol. 6, No.2 (2022)
Halaman
Nurbiyanto
untuk memutakhirkan nilai BMN berupa Nilai limit ditetapkan oleh pengelola
aset tetap pada neraca pemerintah pusat barang atau pengguna barang yang akan
tahun 2019. Nilai aset tetap naik sebesar melakukan penjualan BMN. Dasar
Rp4113 triliun. Salah satu kenaikan penetapan nilai limit didasarkan atas hasil
terbesar berasal dari kenaikan nilai tanah penilaian yang dilakukan oleh Penilai
mengingat nilai tanah akan meningkat Pemerintah atau Penilai Publik. Penilai
secara terus menerus seiring dengan Pemerintah akan mengukur menghitung
waktu dan tanah tidak mengalami besaran nilai berdasarkan data pasar yang
penyusutan. ada, sehingga nilai yang dihasilkan
Selain revaluasi atas BMN yang merupakan nilai pasar atau dalam
sudah tercatat di Neraca Pemerintah ketentuan pengelolaan BMN disebut nilai
Pusat, penilaian juga dapat dilakukan wajar.
terhadap BMN yang belum tercatat di Pengelola atau pengguna barang
neraca. BMN belum tercatat di neraca dalam proses penjualan BMN sangat
terjadi karena berbagai alasan. Misalnya membutuhkan estimasi nilai wajar yang
BMN yang didapat dari hibah masuk akan digunakan untuk menetapkan nilai
yang belum mempunyai nilai perolehan. limit. Ini merupakan praktik umum yang
Selain itu, BMN yang baru ditemukan baik mengingat ada pembagian
setelah penelusuran fisik dan dokumen kewenangan antara pihak yang
juga dapat dilakukan penilaian apabila mengestimasi nilai dan pihak yang
diperlukan nilai wajar untuk pencatatan menetapkan nilai limit dalam rangka
di neraca. penjualan BMN.
Berdasarkan hal tersebut di atas Pemindahtanganan dalam bentuk
penilai berperan secara signifikan dalam tukar menukar merupakan
pencatatan aset di neraca dalam rangka pemindahtanganan kepemilikan aset
menyajikan nilai aset sesuai dengan nilai BMN yang dilakukan antara pemerintah
wajarnya. pusat, antar pemerintah pusat dengan
pemerintah daerah, pemerintah pusat
Penilaian Dalam Rangka dengan pihak lain dengan menerima
Pemindahtanganan BMN penggantian utama dalam bentuk barang
Pemindahtanganan merupakan dengan syarat paling sedikit dengan nilai
kegiatan untuk memindahkan hak atas seimbang. Tukar menukar antara BMN
BMN kepada pihak lain. dengan barang punya pihak lain
Pemindahtanganan dilakukan dalam dipersyaratkan mempunyai nilai paling
bentuk penjualan, tukar menukar, sedikit sama dengan nilai BMN. Untuk
penyertaan modal pemerintah dan hibah. membandingkan antara BMN dan barang
Pemindahtanganan dalam bentuk pengganti tentu diperlukan penilaian atas
penjualan dilakukan dalam rangka kedua barang tersebut.
transaksi jual beli. Ketika Pemerintah Dalam kegiatan tukar menukar,
akan menjual BMN maka dipersyaratkan untuk melihat besaran nilai BMN dan
adanya nilai limit. Nilai limit diperlukan besaran nilai barang pengganti diperlukan
untuk memberikan patokan bagi pejabat estimasi nilai wajar. Peran Penilai
penjual dalam menentukan disetujui Pemerintah dalam kegiatan ini meliputi
tidaknya proses transaksi penjualan. penilaian atas BMN yang akan
Penjualan BMN akan diterima oleh dipertukarkan dan barang pengganti milik
pemerintah apabila transaksi lebih tinggi pihak lain yang akan dipertukarkan.
dibandingkan nilai limit yang ditetapkan. Penilai bertanggung jawab untuk
Peran Penilai Pemerintah Dalam Rangka Jurnal Manajemen Keuangan
Pengelolaan Barang Milik Negara Berupa Publik
Aset Tetap Vol. 6, No.2 (2022)
Halaman
Nurbiyanto
memberikan estimasi nilai sebagai acuan bentuk uang tunai. Penentuan besaran
bagi pihak pengelola barang atau uang yang harus dibayarkan oleh
pengguna barang dalam memutuskan penyewa BMN kepada pemerintah
menerima atau menolak tukar menukar didasarkan kesepakatan antara pengelola
atau menyatakan kekurangan atau atau pengguna barang dengan calon
kelebihan barang yang akan penyewa. Besaran uang sewa yang
dipertukarkan. dijadikan acuan oleh pengguna atau
Metode pemindahtanganan lain yang pengelola barang berdasarkan pada tarif
perlu dilakukan penilaian adalah tertentu yang sudah di tentukan atau
penyertaan modal. Penyertaan modal angka nominal yang didasarkan pada
merupakan pengalihan kepemilikan hasil penilaian.
BMN yang semula merupakan kekayaan Penilaian BMN dalam rangka
yang tidak dapat dipisahkan menjadi sewa didasarkan pada nilai wajar sewa
kekayaan yang dipisahkan untuk BMN. Penilaian sewa wajar BMN
diperhitungkan sebagai modal/saham didasarkan pada data pasar sewa. Penilai
pemerintah. Penilai berperan untuk akan memberikan analisis nilai wajar
memberikan estimasi nilai guna sewa yang tepat terhadap objek sewa
menentukan besaran penyertaan modal tertentu. Pengelola atau pengguna barang
pada Badan Usaha Milik Negara dapat menggunakan hasil penilaian
(BUMN) atau badan hukum lainnya yang tersebut untuk menentukan besaran sewa
dimiliki negara. wajarnya.
Pemindahtanganan dalam bentuk Pinjam pakai merupakan
hibah tidak memerlukan estimasi nilai pemanfaatan BMN melalui penyerahan
sehingga tidak diperlukan penilaian. penggunaan BMN dari Pemerintah Pusat
Hibah dari negara/pemerintah kepada ke Pemerintah Daerah atau Pemerintah
pihak lain besarannya berdasarkan Desa dalam Jangka Waktu tertentu tanpa
catatan di neraca pemerintah. Pemerintah menerima imbalan dan setelah jangka
menghibahkan BMN sebesar nilai buku waktu tersebut berakhir, diserahkan
di neraca dan pihak penerima mencatat kembali kepada Pengelola
hibah masuk sebesar nilai yang tercantum Barang/Pengguna Barang. Pinjam pakai
tersebut. tidak memerlukan penilaian karena pihak
peminjam tidak perlu membayar kepada
Penilaian Dalam Rangka Pemanfaatan pemerintah.
BMN Kerjasama Pemanfaatan (KSP)
Pemanfaatan BMN merupakan BMN merupakan salah satu bentuk
kegiatan pendayagunaan BMN dengan pemanfaatan BMN sebagaimana diatur
tidak mengubah status kepemilikan. dalam Peraturan Menteri Keuangan
Pemanfaatan dilakukan dalam bentuk Nomor 115/PMK.06/2020 tentang
sewa, pinjam pakai, Kerjasama Pemanfaatan BMN. KSP adalah
Pemanfaatan (KSP), Bangun Guna Serah pemanfaatan BMN oleh pihak lain dalam
(BGS) dan Bangun Serah Guna (BSG), jangka waktu tertentu dalam rangka
Kerjasama Penyediaan Infrastruktur peningkatan penerimaan negara bukan
(KSPI), dan Kerjasama Terbatas untuk pajak (PNBP) dan sumber pembiayaan
Pembiayaan Infrastruktur (KETUPI). lainnya.
Sewa merupakan pemanfaatan Dalam kegiatan KSP BMN
BMN oleh pihak lain dalam jangka waktu Penilai Pemerintah melakukan dua tugas
tertentu dan menerima imbalan dalam yaitu penilaian properti atas BMN yang
Peran Penilai Pemerintah Dalam Rangka Jurnal Manajemen Keuangan
Pengelolaan Barang Milik Negara Berupa Publik
Aset Tetap Vol. 6, No.2 (2022)
Halaman
Nurbiyanto
5. DAFTAR PUSTAKA
Appraisal Institute. (2013). The Appraisal of Real Estate (14th ed.). Appraisal Institute.
Appraisal Standard Board. (2018). Uniform Standards of Professional Appraisal
Practice (USPAP). The Appraisal Foundation.
Bartke, S., & Schwarze, R. (2021). The economic role and emergence of professional
valuers in real estate markets. Land, 10(7). https://doi.org/10.3390/land10070683
Doli, D. S. (2004). Manajemen Aset. Jakarta. Satya Graha Tara.
Giglio, J. M., Friar, J. H., & Crittenden, W. F. (2018). Integrating lifecycle asset
management in the public sector. Business Horizons, 61(4), 511–519.
Hindawan, I., Hariyono, A., & Atmoko, D. D. (2006). Fundamental of Valuation: Teori
dan Aplikasi Penilaian Properti (Pertama). Lembaga Pengkajian Keuangan Publik
dan Akuntansi Pemerintah.
Indonesia, R. (2016). Standar Akuntansi Pemerintahan. Peraturan Pemerintah, 71.
Kementerian Keuangan RI. (2014). Peraturan Menteri Keuangan. In Pemerintah Republik
Indonesia (101/PMK.01/2014).
Komite Penyusun Standar Penilaian Indonesia MAPPI. (2018). KEPI & SPI (Edisi VII-
2018). Masyarakat Profesi Penilai Indonesia.
LKPP Audited 2019. (2020). Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2019. In
Pemerintah Republik Indonesia. Pemerintah Republik Indonesia.
LKPP Audited 2021. (2022). Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2021. In
Pemerintah Republik Indonesia.
Martani, D. (2011, November). Revaluasi Aset Tetap. BUMN Track, 106–107.
Melfianora, I. (2017). Penulisan Karya Ilmiah dengan Studi Literatur. Pekanbaru: UPT
Balai Penyuluhan Pertanian.
Pemerintah Republik Indonesia. (2014). Peraturan Pemerintah. In 27 TAHUN 2014 (27
TAHUN 2014).
Peraturan Presiden RI, (2017) (testimony of Presiden Republik Indonesia).
Retnowati, E. (2021, July). Nilai Aset Negara Pada LKPP 2020 Meningkat.
Https://Www.Djkn.Kemenkeu.Go.Id/.
Suisse Group, C. A. (2018). Global Wealth Report 2018.
Sukendar, H., Akuntansi, W. J., Ekonomi, F., & Bisnis, D. (2012). Konsep Nilai Wajar
(Fair Value) Dalam Standar Akuntansi Berbasis IFRS di Indonesia Apa dan
Bagaimana?
Yuniarto, A. (2018). Petan Strategis Penilai PBB-P2 Bagi Pemerintah Daerah. JURNAL
PAJAK INDONESIA (Indonesian Tax Review), 2(1), 114–123.