You are on page 1of 7

Prosiding Teknik Industri ISSN: 2460-6502

Perancangan dan Pengembangan Pakaian Anak dengan


Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) di CV.
Mustika Sari
Design and Development of Children's Clothing Using the Quality Function
Deployment (QFD) Method at CV. Mustika Sari
1
Tatan Arif Budiman, 2Aviasti, 3Aswardi Nasution
Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung,
1,2,3

Jl. Tamansari No.1 Bandung 40116


email: 1tatanarifbudimanti14@gmail.com, 2aviasti82@gmail.com, 3aswardinst@yahoo.co.id

Abstract. One strategy that can be done in a manufacturing company to improve the quality of products,
is by redesigning the product by involving the role of consumers. CV. MSA is one of the manufacturing
companies engaged in garments. In the last few months there has been a decline in sales faced by CV.
MSA on child clothing products. The decline in sales is marked by the amount of goods returned. Returns
are due to unsuitable quality and the design is also monotonous. Therefore it is necessary to do research by
involving the role of consumers in product design. This is aimed at knowing the product specifications that
consumers want. The method used in the design is using the method of Quality Function Deployment (QFD).
Based on the results of the study found 14 main variables desired by consumers in the design of children's
clothing namely, variable 1 price of Rp 30,000 - Rp 55,000, variable 2 attractive design, variable 3
character, variable 4 colors varied, variable 5 ingredients not hot, variable 6 ingredients absorb sweat ,
variable 7 is not easy to stretch, variable 8 has pocket, variable 9 is easy to obtain, variable 10 can be
exchanged, variable 11 material is safe, variable 12 is comfortable to wear, variable 13 stitches are neat
and strong, variable 14 is not easy to wear off. As for the technical characteristics which consist of
production costs, product design, characteristics of raw materials, excellence and product service. Based on
the result of the research, there are 3 design alternatives used as problem solving solution. The best
alternative to suit the consumers desires attractive designs, varied colors, subtle materials that use
combed cotton material that is alternative 3.
Keywords: Children's Clothing, Quality Function Deployment (QFD), Children's Apparel Design

Abstrak. Salah satu strategi yang dapat dilakukan dalam perusahaan manufaktur untuk meningkatkan
kualitas produknya, yaitu dengan cara merancang ulang produk dengan melibatkan peran konsumen. CV.
MSA merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang garmen. Beberapa bulan
terakhir terjadi penurunan penjualan yang tengah dihadapi oleh CV. MSA pada produk pakaian anak.
Penurunan penjualan tersebut ditandai dengan banyaknya barang return. Barang return tersebut
disebabkan kualitas yang tidak sesuai dan desainnya juga monoton. Oleh karena itu perlu dilakukan
penelitian dengan melibatkan peran konsumen dalam perancangan produk. Hal demikian bertujuan untuk
mengetahui spesifikasi produk yang diinginkan konsumen. Adapun metode yang digunakan dalam
perancangan yaitu menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD). Berdasarkan hasil
penelitian didapatkan 14 variabel utama yang diinginkan konsumen dalam rancangan pakaian anak yaitu,
variabel 1 harga Rp 30.000
– Rp 55.000, variabel 2 desain menarik, variabel 3 berkarakter, variabel 4 warna bervariasi, variabel 5 bahan
tidak panas, variabel 6 bahan menyerap keringat, variabel 7 tidak mudah melar, variabel 8 terdapat saku,
variabel 9 mudah didapatkan, variabel 10 bisa ditukar, variabel 11 bahan aman, variabel 12 nyaman
dipakai, variabel 13 jahitan rapi dan kuat, variabel 14 tidak mudah luntur. Sedangkan untuk karakteristik
tekniknya yaitu terdiri dari biaya produksi, desain produk, karakteristik bahan baku, keunggulan dan
pelayanan produk. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh 3 alternatif rancangan yang digunakan sebagai
solusi pemecahan masalah. Alternatif terbaik yang sesuai dengan keinginan konsumen desain menarik, warna
bervariasi, bahan halus dan menggunakan bahan cotton combed yaitu alternatif 3.
Kata kunci: Pakaian Anak, Quality Function Deployment (QFD), Desain Pakaian Anak

A. Pendahuluan
Setiap perusahaan berusaha menerapkan strategi yang dapat menguntungkan
perusahaan. Pengembangan produk merupakan salah satu kegiatan yang dapat
menguntungkan perusahaan. Kegiatan tersebut perlu melibatkan peran konsumen dalam

528
Perancangan dan Pengembangan Pakaian Anak Dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) Di CV MSA | 529

mengembangkan produk agar yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan dan


keinginan konsumen.
Produk yang dihasilkan terdiri dari pakaian dewasa, pakaian anak, dan selimut.
Pemasaran produk ini dilakukan di daerah Jawa Barat. Penelitian ini berfokus pada
produk pakaian anak yang sedang mengalami penurunan penjualan. Penurunan
penjualan ditandai oleh banyaknya barang return, dan barang yang dikembalikan
kepada pihak perusahaan, dijual setengah harga. Hal tersebut apabila dibiarkan terus-
menerus dapat merugikan perusahaan. Oleh karena itu, perlu dilakukan perancangan
dan pengembangan produk pakaian anak dengan melibatkan peran konsumen, agar
produk yang dihasilkan dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan pasar. Salah satu
metode yang dapat digunakan untuk melakukan rancangan pengembangan produk yaitu
Quality Function Deployment (QFD). Adapun tujuan penelitian ini dilakukan yaitu:
a. Mengetahui keinginan dan kebutuhan konsumen terhadap produk pakaian anak
b. Mengidentifikasi karakteristik teknis yang menjadi prioritas untuk merancang
produk pakaian anak.
c. Merancang dan mendesain produk sesuai dengan keinginan konsumen
B. Landasan Teori
Pembuatan Kuesioner
Kuesioner merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau
hal- hal yang ia ketahui. Pada penelitian survey, penggunaan kuesioner merupakan hal
yang sangat pokok dalam pengumpulan data. Tujuan pokok pembuatan kuesioner
adalah untuk memperoleh informasi yang diajukan oleh tujuan survey dengan cara
mengisi pertanyaan yang diajukan oleh peneliti terhadap responden yang dipilih.
Skala Penilaian Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan Skala
Likert, variabel yang akan diukur dijabarkan menajdi indikator variabel. Kemudian
indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrument
yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Jawaban setiap item instrument yang
menggunakan Skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat
negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain: Sangat Penting (SP), Penting (P),
Ragu-ragu (R), Tidak Penting (TP), Sangat Tidak Penting (STP) (Ginting, 2010).
Untuk penilaian ekspektasi pelanggan, maka jawaban itu dapat diberi skor,
misalnya:
a. Sangat Penting (SP): 5
b. Penting (P): 4
c. Cukup (C):3
d. Tidak Penting (TP): 2
e. Sangat Tidak Penting (STP): 1
Quality Function Deployment (QF)D
Proses QFD menggunakan suatu matriks untuk menerjemahkan kebutuhan-
kebutuhan konsumen mulai dari perencanaan sampai pengendalian produksi. Berikut
empat tahap dalam pembuatan matriks QFD (Ficalora dan Cohen, 2010), yaitu:
a) Perencanaan Produk (Product Planning), meliputi proses penerjemahan
karakteristik kualitas yang menjadi keinginan pelanggan menjadi karakteristik
teknik perusahaan. Tahap perencanaan produk biasa disebut juga The House
Of Quality. Pada tahap ini dikumpulkan data tentang kebutuhan-kebutuhan

Teknik Industri, Gelombang 2, Tahun Akademik 2017-2018


530 | Tatan Arif Budiman, et al.

konsumen, keterangan jaminan, peluang dari persaingan, ukuran produk,


ukuran produk pesaing, dan kemampuan teknis organisasi untuk memenuhi
setiap kebutuhan pelanggan.
b) Perencanaan Komponen (Part Planning), meliputi proses penerjemahan dan
pengembangan karakteristik teknik perusahaan yang dihasilkan pada fasa (1)
menjadi lebih detail dan membentuk karakteristik kualitas per bagian. Desain
produk menghendaki ide tim yang kreatif dan inovatif. Konsep produk dibuat
selama tahap ini dan mengspesifikasi bagian yang telah didokumentasikan.
Bagian-bagian yang ditentukan menjadi yang terpenting untuk memenuhi
keinginan-keinginan konsumen yang selanjutnya disebarkan kedalam
perencanaan proses (tahap 3).
c) Perencanaan Proses (Process Planning), meliputi proses penerjemahan
karakteristik kualitas pada tiap bagian yang dihasilkan pada fasa (2) untuk
menentukan karakteristik proses masing-masing. Selama perencanaan proses,
proses-proses manufacturing dijadikan diagram alir dan parameter proses (target
values) didokumentasikan.
d) Perencanaan Produksi (Production Planning), proses pembentukan hubungan dan
keselarasan antara karakteristik proses yang dihasilkan pada fasa (3) dengan
karakteristik keinginan bagian produksi. Dalam perencanaan produksi, petunjuk-
petunjuk pekerjaan dibuat untuk memantau proses produksi, jadwal pemeliharaan,
dan pelatihan keterampilan operator-operator. Selain itu, pada tahap ini dibuat
beberapa keputusan untuk menempatkan proses-proses yang paling beresiko
dan beberapa kendali ditempatkan untuk mencegah kerusakan.

Ilustrasi proses perpindahan informasi dari matrik perencanaan produk ke matrik


tahap berikutnya digambarkan pada Gambar 1 QFD memanfaatkan matrik
“what/how” yang mendaftarkan keinginan-keinginan pelanggan, persyaratan/tuntutan
teknis, dan penilaian-penilaian kometitif (competitive assessments) menggunakan
persepsi-persepsi subjektif pelanggan, serta pengukuran-pengukuran perekayasaan
objektif milik perusahaan.

Gambar 1. Pembentukan Matriks-Matriks

Sumber: Cohen (2010)

Volume 4, No. 2, Tahun 2018


Perancangan dan Pengembangan Pakaian Anak Dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) Di CV MSA | 531

E
Technical Correlations

C
Technical Response
D B
A Relationships (Impact of Technical Planning Matrix (Market
Customer Needs and Benefit Response on Customer Needs and Research and Strategic
Benefit) Planning)

F
Technical Response Priorities,
Competitive Technical
Benchmarks, Technical Targets)

Gambar 2. Rumah Kualitas


Sumber: Cohen (2010)

Bagian A merupakan customer needs and benefits. Pada awal proses QFD,
tim desain perlu mendengarkan Voice of Customer (VoC) untuk mengidentifikasi
kebutuhan dan kepentingan konsumen. VoC harus mewakili kebutuhan konsumen
yang diperoleh dari hasil wawancara atau survei. Dari hasil VoC dapat diketahui nilai
produk, jasa, proses dan diubah ke dalam tabel metrik kebutuhan pelanggan.
Bagian B merupakan planning matrix. Tujuan bagian ini adalah menyusun
pilihan strategis untuk mencapai nilai kepuasan konsumen yang disebut atribut kualitas
produk. Planning matrix terdiri dari beberapa pembahasan yaitu:
a) Importance to customer, yang berisi tentang tingkat kepentingan masing-masing
kebutuhan dan manfaat bagi konsumen yang sebelumnya telah ditetapkan.
b) Current satisfaction performance, berisi persepsi konsumen tentang
bagaimana kinerja produk yang dikembangkan dapat memenuhi kepuasan
konsumen.
c) Competitive satisfaction performance, berisi bagaimana kinerja produk
pesaing dalam memuaskan kebutuhan konsumen sehingga tim pengembang
dapat merancang produk yang dapat bersaing dengan produk lain.
d) Goal and improvement ratio, berisi tentang seberapa besar performansi yang ingin
dicapai perusahaan dalam mengembangkan produk.
Bagian C berisi kolom technical response. Bagian ini mendeskripsikan
kebutuhan konsumen ke dalam perencanaan produk atau jasa secara manufaktur
sehingga produk dapat dikembangkan sesuai harapan konsumen.
Bagian D merupakan bagian relationship, merupakan hubungan antara setiap
elemen dari technical response dengan keinginan dan kebutuhan konsumen. Hubungan
ini dituliskan dengan memberikan bobot penilaian pada kolom relationship. Nilai 1
menunjukkan hubungan yang lemah, nilai 3 menggambarkan hubungan sedang, dan
nilai 9 menunjukkan hubungan yang kuat.
Bagian E berisi technical correlations, berisikan bagaimana menetapkan
implementasi hubungan antara elemen dari technical response.
Bagian F merupakan bagian technical matrix yang mengandung informasi
yang terkait dengan urutan peringkat dari technical response, informasi perbandingan
dengan kinerja teknis, dan target kinerja.

Teknik Industri, Gelombang 2, Tahun Akademik 2017-2018


532 | Tatan Arif Budiman, et al.

C. Hasil Penelitian dan


Pembahasan Pengumpulan Data
Berdasarkan penyebaran kuesioner yang telah dilakukan, berikut kebutuhan dan
keinginan konsumen terhadap produk pakaian anak yang terdiri dari 14 variabel yang
diklasifikasikan terhadap 8 dimensi kualitas yang ditunjukkan pada Tabel 1.
Table 1. Kebutuhan dan Keinginan Konsumen

Dimensi Pernyataan
Perceived Quality (Kesan Kualitas) Harga Rp 30.000 - Rp 55.000
Desain Menarik
Aesthetics (Estetika) Berkarakter
Warna Bervariasi
Bahan Tidak Panas
Performance (Kinerja)
Bahan Menyerap Keringat
Reliability (Kehandalan) Tidak Mudah Melar
Feature (Fitur) Terdapat Saku
Mudah Didapatkan
Serviceability (Pelayanan)
Bisa Ditukar
Bahan Aman
Comformance (Kesesuaian)
Nyaman Dipakai
Jahitan Rapi dan Kuat
Durrability (Ketahanan)
Tidak Mudah Luntur

Pengolahan Data
Berikut merupakan penerjemahan suara konsumen ke dalam matriks QFD. Di
mana matriks ini merupakan matriks perencanaan produk (fasa 1) atau biasa disebut
House of Quality (HOQ). Matriks ini berisikan mengenai kebutuhan dan keinginan
konsumen berlawanan dengan karakteristik teknik.
Tabel 2. Atribut Produk

Pernyataan Atribut Produk


Harga Rp 30.000 - Rp 55.000 Biaya Produksi
Desain Menarik
Berkarakter Desain Produk
Warna Bervariasi
Bahan Tidak Panas
Bahan Menyerap Keringat Karakteristik Bahan Baku
Tidak Mudah Melar
Terdapat Saku Keunggulan
Mudah Didapatkan
Pelayanan Produk
Bisa Ditukar
Bahan Aman
Karakteristik Bahan Baku
Nyaman Dipakai
Jahitan Rapi dan Kuat Keunggulan
Tidak Mudah Luntur Karakteristik Bahan Baku

Volume 4, No. 2, Tahun 2018


Perancangan dan Pengembangan Pakaian Anak Dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) Di CV MSA | 533

Karakteristik Teknik (How's)

Karakteristik Bahan Baku


Penilaian Konsumen
= 9 (Hubungan Sangat

Pelayanan Produk
Biaya Produksi

Desain Produk

Keunggulan
Kuat) = 3 (Hubungan Kuat)
= 1 (Hubungan Lemah)

Item Number 1 2 3 4 5
Perceived Quality (Kesan Kualitas) Harga Rp 30.000 - Rp 55.000 1 3,09 3,21 4 1,30 1,20 1,55
Customer Requirements (What's)

Desain Menarik 2 3,26 3,60 5 1,53 1,50 4,60


Aesthetics (Estetika)
Berkarakter 2 2,99 3,33 4 1,34 1,20 3,21
Warna Bervariasi 2 3,31 3,46 5 1,51 1,20 3,62
Performance (Kinerja)
Bahan Tidak Panas 1 3,14 3,20 4 1,27 1,20 1,53
Reliability (Kehandalan) Bahan Menyerap Keringat 5 3,15 3,21 3 0,95 1,20 5,71
Feature (Fitur) Tidak Mudah Melar 1 3,05 3,33 3 0,98 1,00 0,98
Terdapat Saku 3 3,46 3,46 3 0,87 1,00 2,60
Serviceability (Layanan)
Mudah Didapatkan 3 3,43 3,43 4 1,17 1,20 4,20
Bisa Ditukar 2 3,34 3,34 3 0,90 1,20 2,16
Comformance (Kesesuaian) Bahan Aman 2 3,26 3,25 4 1,23 1,20 2,94
Nyaman Dipakai 3 3,23 3,39 4 1,24 1,20 4,47
Jahitan Rapi dan Kuat 3 3,20 3,21 4 1,25 1,50 5,63
Durrability (Ketahanan)
Tidak Mudah Luntur 2 3,15 3,24 3 0,95 1,20 2,29

Penilaian CV. MSA

Pesaing
Produk
Derajat Kepentingan Karakteristik Teknik 2 2 4 1 2

Poin Penjualan

Bobot Absolut
Nilai Target
Nillai Skala
CV. MSA 3,41 3,22 3,16 3,25 3,13
Penilaian Pesaing Teknis
Produk Pesaing 3,50 3,66 3,69 3,66 3,61

Pelangga
Pesaing
Nilai Target 2 4 4 4 3

n
Bobot Absolut 60 138 125 120 45
Bobot Relatif 88,36 212,6 178,4 193 57,3

Gambar 3. Matriks Perencanaan Produk

Rancangan pakaian anak terpilih yang sesuai dengan pernyataan pada gambar di
atas ditunjukkan pada Gambar 4.

Gambar 4. Rancangan Pakaian Anak Alternatif 3

D. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data yang telah dilakukan, maka
dapat disimpulkan bahwa:
1. Peningkatan kualitas produk pakaian anak dilakukan dengan melibatkan peran
konsumen, di mana konsumen diminta untuk memberikan pendapat mengenai

Teknik Industri, Gelombang 2, Tahun Akademik 2017-2018


534 | Tatan Arif Budiman, et al.

produk yang dijadikan sebagai acuan dalam merancang. Adapun hasil


penelitian mengenai suara konsumen yaitu sebagai berikut:
• Harga Rp 30.000 - Rp 55.000
• Desain Menarik
• Berkarakter
• Warna Bervariasi
• Bahan Tidak Panas
• Bahan Menyerap Keringat
• Tidak Mudah Melar
• Terdapat Saku
• Mudah Didapatkan
• Bisa Ditukar
• Bahan Aman
• Nyaman Dipakai
• Jahitan Rapi dan Kuat
• Tidak Mudah Luntur
2. Berdasarkan hasil pengumpulan suara konsumen maka diperoleh 14 variabel
pernyataan yang diklasifikasikan kedalam karakteristik teknik di antaranya yaitu:
• Biaya Produksi
• Desain Produk
• Karakteristik Bahan Baku
• Keunggulan
• Pelayanan Produk
3. Berdasarkan dari ketiga alternatif rancangan yang telah dibuat, maka diperoleh
alternatif rancangan produk pakaian anak yang sesuai dengan keinginan
konsumen, keinginan perusahaan, dan target pasar yaitu alternatif tiga. Alternatif
tiga ini menggunakan bahan cotton combed yang sesuai dengan kulit anak
yang memiliki sifat lembut, halus, menyerap keringat, dan tidak panas serta
memiliki harga yang terjangkau yaitu Rp 30.000.

Daftar Pustaka
Arikunto., 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta
Ficalora J P., & Cohen L. 2010. Quality Function Deployment and Six Sigma: A QFD
Handbook (2nd ed). [e-book] United States: Prentice Hall. Tersedia pada: B-
ok.org <b-ok.xyz/book/2378066/34034d>. [Diakses 18 April 2018].
Ginting, R., 2010. Perancangan Produk. Graha Ilmu. Yogyakarta
Ghozali, Imam., 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Badan
Penerbit Universitas Dipenogoro.
Kotler dan Keller., 2009. Manajemen Pemasaran. Jilid I. Edisi ke 13 Jakarta: Erlang.
Nasution M, N., 2015. Manajemen Mutu Terpadu. Edisi ke 3. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Nurmajid, S, L., 2017. Pendekatan Metode Quality Function Deployment (QFD) untuk
Meningkatkan Kualitas Pelayanan. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Priyatno, D., 2012. Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20. Edisi ke 1.
Yogyakarta: ANDI
Tanady, H., 2015. Pengendalian Kualitas. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Tjiptono, Fandy., 2008. Strategi Pemasaran. Edisi 3, ANDI: Yogyakarta.

Volume 4, No. 2, Tahun 2018

You might also like