Professional Documents
Culture Documents
Abstract. One strategy that can be done in a manufacturing company to improve the quality of products,
is by redesigning the product by involving the role of consumers. CV. MSA is one of the manufacturing
companies engaged in garments. In the last few months there has been a decline in sales faced by CV.
MSA on child clothing products. The decline in sales is marked by the amount of goods returned. Returns
are due to unsuitable quality and the design is also monotonous. Therefore it is necessary to do research by
involving the role of consumers in product design. This is aimed at knowing the product specifications that
consumers want. The method used in the design is using the method of Quality Function Deployment (QFD).
Based on the results of the study found 14 main variables desired by consumers in the design of children's
clothing namely, variable 1 price of Rp 30,000 - Rp 55,000, variable 2 attractive design, variable 3
character, variable 4 colors varied, variable 5 ingredients not hot, variable 6 ingredients absorb sweat ,
variable 7 is not easy to stretch, variable 8 has pocket, variable 9 is easy to obtain, variable 10 can be
exchanged, variable 11 material is safe, variable 12 is comfortable to wear, variable 13 stitches are neat
and strong, variable 14 is not easy to wear off. As for the technical characteristics which consist of
production costs, product design, characteristics of raw materials, excellence and product service. Based on
the result of the research, there are 3 design alternatives used as problem solving solution. The best
alternative to suit the consumers desires attractive designs, varied colors, subtle materials that use
combed cotton material that is alternative 3.
Keywords: Children's Clothing, Quality Function Deployment (QFD), Children's Apparel Design
Abstrak. Salah satu strategi yang dapat dilakukan dalam perusahaan manufaktur untuk meningkatkan
kualitas produknya, yaitu dengan cara merancang ulang produk dengan melibatkan peran konsumen. CV.
MSA merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang garmen. Beberapa bulan
terakhir terjadi penurunan penjualan yang tengah dihadapi oleh CV. MSA pada produk pakaian anak.
Penurunan penjualan tersebut ditandai dengan banyaknya barang return. Barang return tersebut
disebabkan kualitas yang tidak sesuai dan desainnya juga monoton. Oleh karena itu perlu dilakukan
penelitian dengan melibatkan peran konsumen dalam perancangan produk. Hal demikian bertujuan untuk
mengetahui spesifikasi produk yang diinginkan konsumen. Adapun metode yang digunakan dalam
perancangan yaitu menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD). Berdasarkan hasil
penelitian didapatkan 14 variabel utama yang diinginkan konsumen dalam rancangan pakaian anak yaitu,
variabel 1 harga Rp 30.000
– Rp 55.000, variabel 2 desain menarik, variabel 3 berkarakter, variabel 4 warna bervariasi, variabel 5 bahan
tidak panas, variabel 6 bahan menyerap keringat, variabel 7 tidak mudah melar, variabel 8 terdapat saku,
variabel 9 mudah didapatkan, variabel 10 bisa ditukar, variabel 11 bahan aman, variabel 12 nyaman
dipakai, variabel 13 jahitan rapi dan kuat, variabel 14 tidak mudah luntur. Sedangkan untuk karakteristik
tekniknya yaitu terdiri dari biaya produksi, desain produk, karakteristik bahan baku, keunggulan dan
pelayanan produk. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh 3 alternatif rancangan yang digunakan sebagai
solusi pemecahan masalah. Alternatif terbaik yang sesuai dengan keinginan konsumen desain menarik, warna
bervariasi, bahan halus dan menggunakan bahan cotton combed yaitu alternatif 3.
Kata kunci: Pakaian Anak, Quality Function Deployment (QFD), Desain Pakaian Anak
A. Pendahuluan
Setiap perusahaan berusaha menerapkan strategi yang dapat menguntungkan
perusahaan. Pengembangan produk merupakan salah satu kegiatan yang dapat
menguntungkan perusahaan. Kegiatan tersebut perlu melibatkan peran konsumen dalam
528
Perancangan dan Pengembangan Pakaian Anak Dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) Di CV MSA | 529
E
Technical Correlations
C
Technical Response
D B
A Relationships (Impact of Technical Planning Matrix (Market
Customer Needs and Benefit Response on Customer Needs and Research and Strategic
Benefit) Planning)
F
Technical Response Priorities,
Competitive Technical
Benchmarks, Technical Targets)
Bagian A merupakan customer needs and benefits. Pada awal proses QFD,
tim desain perlu mendengarkan Voice of Customer (VoC) untuk mengidentifikasi
kebutuhan dan kepentingan konsumen. VoC harus mewakili kebutuhan konsumen
yang diperoleh dari hasil wawancara atau survei. Dari hasil VoC dapat diketahui nilai
produk, jasa, proses dan diubah ke dalam tabel metrik kebutuhan pelanggan.
Bagian B merupakan planning matrix. Tujuan bagian ini adalah menyusun
pilihan strategis untuk mencapai nilai kepuasan konsumen yang disebut atribut kualitas
produk. Planning matrix terdiri dari beberapa pembahasan yaitu:
a) Importance to customer, yang berisi tentang tingkat kepentingan masing-masing
kebutuhan dan manfaat bagi konsumen yang sebelumnya telah ditetapkan.
b) Current satisfaction performance, berisi persepsi konsumen tentang
bagaimana kinerja produk yang dikembangkan dapat memenuhi kepuasan
konsumen.
c) Competitive satisfaction performance, berisi bagaimana kinerja produk
pesaing dalam memuaskan kebutuhan konsumen sehingga tim pengembang
dapat merancang produk yang dapat bersaing dengan produk lain.
d) Goal and improvement ratio, berisi tentang seberapa besar performansi yang ingin
dicapai perusahaan dalam mengembangkan produk.
Bagian C berisi kolom technical response. Bagian ini mendeskripsikan
kebutuhan konsumen ke dalam perencanaan produk atau jasa secara manufaktur
sehingga produk dapat dikembangkan sesuai harapan konsumen.
Bagian D merupakan bagian relationship, merupakan hubungan antara setiap
elemen dari technical response dengan keinginan dan kebutuhan konsumen. Hubungan
ini dituliskan dengan memberikan bobot penilaian pada kolom relationship. Nilai 1
menunjukkan hubungan yang lemah, nilai 3 menggambarkan hubungan sedang, dan
nilai 9 menunjukkan hubungan yang kuat.
Bagian E berisi technical correlations, berisikan bagaimana menetapkan
implementasi hubungan antara elemen dari technical response.
Bagian F merupakan bagian technical matrix yang mengandung informasi
yang terkait dengan urutan peringkat dari technical response, informasi perbandingan
dengan kinerja teknis, dan target kinerja.
Dimensi Pernyataan
Perceived Quality (Kesan Kualitas) Harga Rp 30.000 - Rp 55.000
Desain Menarik
Aesthetics (Estetika) Berkarakter
Warna Bervariasi
Bahan Tidak Panas
Performance (Kinerja)
Bahan Menyerap Keringat
Reliability (Kehandalan) Tidak Mudah Melar
Feature (Fitur) Terdapat Saku
Mudah Didapatkan
Serviceability (Pelayanan)
Bisa Ditukar
Bahan Aman
Comformance (Kesesuaian)
Nyaman Dipakai
Jahitan Rapi dan Kuat
Durrability (Ketahanan)
Tidak Mudah Luntur
Pengolahan Data
Berikut merupakan penerjemahan suara konsumen ke dalam matriks QFD. Di
mana matriks ini merupakan matriks perencanaan produk (fasa 1) atau biasa disebut
House of Quality (HOQ). Matriks ini berisikan mengenai kebutuhan dan keinginan
konsumen berlawanan dengan karakteristik teknik.
Tabel 2. Atribut Produk
Pelayanan Produk
Biaya Produksi
Desain Produk
Keunggulan
Kuat) = 3 (Hubungan Kuat)
= 1 (Hubungan Lemah)
Item Number 1 2 3 4 5
Perceived Quality (Kesan Kualitas) Harga Rp 30.000 - Rp 55.000 1 3,09 3,21 4 1,30 1,20 1,55
Customer Requirements (What's)
Pesaing
Produk
Derajat Kepentingan Karakteristik Teknik 2 2 4 1 2
Poin Penjualan
Bobot Absolut
Nilai Target
Nillai Skala
CV. MSA 3,41 3,22 3,16 3,25 3,13
Penilaian Pesaing Teknis
Produk Pesaing 3,50 3,66 3,69 3,66 3,61
Pelangga
Pesaing
Nilai Target 2 4 4 4 3
n
Bobot Absolut 60 138 125 120 45
Bobot Relatif 88,36 212,6 178,4 193 57,3
Rancangan pakaian anak terpilih yang sesuai dengan pernyataan pada gambar di
atas ditunjukkan pada Gambar 4.
D. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data yang telah dilakukan, maka
dapat disimpulkan bahwa:
1. Peningkatan kualitas produk pakaian anak dilakukan dengan melibatkan peran
konsumen, di mana konsumen diminta untuk memberikan pendapat mengenai
Daftar Pustaka
Arikunto., 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta
Ficalora J P., & Cohen L. 2010. Quality Function Deployment and Six Sigma: A QFD
Handbook (2nd ed). [e-book] United States: Prentice Hall. Tersedia pada: B-
ok.org <b-ok.xyz/book/2378066/34034d>. [Diakses 18 April 2018].
Ginting, R., 2010. Perancangan Produk. Graha Ilmu. Yogyakarta
Ghozali, Imam., 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Badan
Penerbit Universitas Dipenogoro.
Kotler dan Keller., 2009. Manajemen Pemasaran. Jilid I. Edisi ke 13 Jakarta: Erlang.
Nasution M, N., 2015. Manajemen Mutu Terpadu. Edisi ke 3. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Nurmajid, S, L., 2017. Pendekatan Metode Quality Function Deployment (QFD) untuk
Meningkatkan Kualitas Pelayanan. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Priyatno, D., 2012. Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20. Edisi ke 1.
Yogyakarta: ANDI
Tanady, H., 2015. Pengendalian Kualitas. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Tjiptono, Fandy., 2008. Strategi Pemasaran. Edisi 3, ANDI: Yogyakarta.